PENDAHULUAN
1
sebuah perkampungan. Dan juga alek nagari yang diadakan setiap setahun sekali
merupakan salah satu kebudayaan dari masyarakat Sijunjung. Di beberapa rumah
gadang, dapat ditemui alat tenun, yang mana pemilik rumah masih membuat kain
songket dengan alat tradisional menenun.
Oleh karena itu, Perkampungan Adat Nagari Sijunjung mulai dikenal
masyarakat luar, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Bahkan dari tahun 2017 hingga 2019, selalu ada wisatawan mancanegara yang
datang berkunjung ke perkampungan ini. Mereka tidak hanya sekedar berkunjung,
tetapi juga menginap di rumah gadang dan mencoba melakukan kegiatan sehari-
hari masyarakat. Pada saat alek nagari, wisman dapat mengikuti proses upacara
adat dari awal hingga acara selesai.
Dengan adanya kunjungan wisman ke Perkampungan Adat Nagari
Sijunjung, ini menjadi salah satu keberhasilan pengelola dalam memasarkan
perkampungan ini. Suatu atraksi wisata dapat bertahan dan dikenal oleh dunia luar
salah satunya karena pemasaran yang dilakukan dapat menarik minat calon
pengunjung untuk mendatangi dan menikmati suguhan dari suatu atraksi wisata.
Strategi dari pemerintah daerah dalam memasarkan salah satu kekayaan yang ada
di daerahnya mencapai titik berhasil dengan mendatangkan wisatawan baik dari
dalam negeri maupun luar negeri. Hanya dengan memiliki beberapa keunikan,
mampu menarik wisatawan datang untuk mengunjungi Perkampungan Adat
Nagari Sijunjung.
Uraian tersebut menjadi alasan dan latar belakang penelitian ini
dituangkan dalam bentuk tulisan akademis yang berjudul Tinjauan Strategi
Pemasaran Berdasarkan Komponen Marketing Mix Perkampungan Adat
Nagari Sijunjung Di Kabupaten Sijunjung.
2
2. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran Perkampungan Adat Nagari
Sijunjung dalam menarik minat kunjungan wisatawan?
3
Marketing Mix Perkampungan Adat Nagari Sijunjung di Kabupaten Sijunjung.
Maka diperlukan data dan langkah-langkah pengerjaan sebuah penelitian. Berikut
penjelasan dari bagian yang dibutuhkan dalam penelitian ini:
1.6.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari generalisasi.
1.6.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Objek Wisata Perkampungan Adat
Nagari Sijunjung yang terletak di Jorong Tanah Bato dan Padang Ranah,
Nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi
Sumatera Barat. Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2020.
1.6.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data (Sugiyono,2013:224). Jenis data dalam penelitian ini
terdiri dari dua, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013:225). Teknik-teknik
pengumpulan data pada data primer yang digunakan sebagai berikut :
a. Wawancara
Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data wawancara
yang merupakan proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan. Esterberg (2002) mengemukakan wawancara adalah
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
4
Teknik pengumpulan data ini berdasarkan dari informan tentang objek
penelitian tentang informasi atau pengetahuan secara pribadi dari
informan.
Informan penelitian adalah seseorang yang memiliki informasi
mengenai objek penelitian tersebut. Dalam penelitian ini menentukan
informan dengan menggunakan teknik purposive, yaitu dipilih dengan
pertimbangan dan tujuan tertentu, yang benar-benar menguasai suatu
objek yang peneliti teliti (Sugiyono,2012:54). Maka dari itu, dipilihlah
informan yang dapat memberikan informasi data yang akurat mengenai
pemasaran Perkampungan Adat Nagari Sijunjung. Adapun kriteria
informan dalam penelitian ini antara lain : 1) orang yang mengetahui dan
berkontribusi tentang objek penelitian 2) orang yang terlibat langsung
dalam kegiatan yang akan diteliti. Dapat dilihat di tabel berikut :
No. Nama Informan Jabatan
1. Ibu Dahliana Ketua Homestay Perkampungan
Adat Nagari Sijunjung
2. Bapak Irham Tobo Kepala Jorong Perkampungan Adat
Nagari Sijunjung
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain
atau dokumen. Teknik pengumpulan data sekunder dengan dokumentasi
adalah pengambilan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen. Menurut
Sugiyono (2010), dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya seseorang maupun organisasi. Penelitian ini menggunakan
pengumpulan data dengan dokumentasi untuk mengumpulkan data tentang
strategi pemasaran Perkampungan Adat Nagari Sijunjung.
5
data. Menurut Bogdan, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Tujuan dari analisis data yaitu menyederhanakan data yang lebih mudah
dibaca dan diinterprestasikan. Data tentang Tinjauan Strategi Pemasaran
Perkampungan Adat Nagari Sijunjung di Kabupaten Sijunjung yang telah di
dapat kemudian dikumpulkan dan diinventariskan. Kemudian analisis sesuai
kerangka pemikiran yang telah ditentukan yaitu berdasarkan produk,
komunikasi, harga dan distribusi.
6
Pada bab ini berisi tentang profil Perkampungan Adat Nagari Sijunjung Di
Kabupaten Sijunjung.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang Tinjauan Strategi Pemasaran
Perkampungan Adat Nagari Sijunjung Di Kabupaten Sijunjung.
BAB V PENUTUP
Pada bagian penutup dikemukakan kesimpulan dan saran sesuai dengan
hasil yang ditemukan dipembahasan sebelumnya.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Beberapa konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
Marketing mix merupakan hasil akhir yang dinyatakan dalam bentuk visi
dan misi perusahaan atau organisasi, yang merupakan penawaran perusahaan ke
pasar.
8
2.2.1 Product (Produk)
Diferensiasi produk sebagai bagian dari strategi pemasaran yang kita anut
sangat diperlukan. Ada banyak alternatif untuk membedakan produk jasa dengan
produk lainnya yang ditawarkan oleh para pesaing. Melalui bagian-bagian produk
dapat menciptakan situasi yang memiliki nilai tambah atau keuntungan
diferensiasi. Pembagian produk yang sesuai untuk jasa di dunia pariwisata adalah
pembagian produk menurut Levitt, antara lain ( Prasadja,2010:125) :
1. Core product
Core product adalah sifat-sifat dan karakteristik dari suatu produk, seperti
aroma, berat, dan ukuran. Core product bisa dikatakan merupakan sifat intrinsik
yang melekat pada suatu produk.
2. Generic product
Generic product adalah sifat fisik produk yang dapat diproduksi dan atau
dirakit menjadi produk yang siap untuk dikonsumsi.
3. Expected Product
9
4. Augmented Product (Produk Lengkap)
Harga sangat berpengaruh dan penting untuk suatu produk barang maupun
jasa, karena harga salah satu yang menentukan keinginan konsumen untuk
membeli setelah menimbangkan kualitas suatu produk. Berikut pengaruh dan
pentingnya harga pada suatu produk barang atau jasa (Pradsaja,2010:151) :
1. Penjualan/Omzet
10
Pertumbuhan omzet tidak selalu proporsional dengan pertumbuhan pangsa
pasar.
2. Keuntungan
3. Rentabilitas
4. Likuiditas
11
distribusi yang paling ditekankan adalah lokasi, keterjangkau dan kemudahan
dalam memasarkan. Ada tiga jenis distribusi, antara lain (Pradsaja,2010:144) :
1. Distribusi Intensif
2. Distribusi Selektif
3. Distribusi Eksklusif
12
1. Reklame/Advertensi
4. Merchandising
13
5. Public Relation
Yang dimaksud dengan public relation adalah bagaimana
menyelenggarakan hubungan baik dengan berbagai macam rekan perusahaan.
Public relation tidak memiliki tujuan komersial langsung untuk jangka pendek.
Public relation memiliki tujuan yang besar, tetapi tidak berkisar tentang sebuah
ideologi, melainkan mengenai organisasi itu sendiri.
6. Publisitas
7. Sponsorship
14
2.4 Daya Tarik Wisata
Daya tarik wisata alam merupakan sumber daya alam yang berpotensi dan
memiliki keunikan dalam menarik wisatawan datang berkunjung. Seperti pantai,
pemandangan alam, flora dan fauna, perkebunan, dan adventure.
Daya tarik wisata sosial budaya adalah daya tarik wisata yang berasal dari
peninggalan sejarah, adat istiadat, pertunjukan dan kesenian yang memiliki
keunikan serta berpotensi menjadi suatu objek wisata dengan pengelolaan yang
baik. Daya tarik wisata ini merupakan hasil dari buatan manusia atau kejadian
yang terjadi dimasa lalu.
15
3. Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Daya tarik wisata minat khusus merupakan minat dari wisatawan yang
memiliki motivasi khusus dan keinginan khusus untuk melakukan dan
mendapatkan sesuatu, seperti shopping, mendaki gunung, berburu dan sebagainya.
2.5 Wisatawan
1. Foreignt Tourist
2. Domestic Tourist
4. Transit Tourist
16
5. Business Tourist
17
BAB III
Destinasi pariwisata yang satu ini lahir dari keunikan yang ada, yaitu
deretan rumah gadang yang tersusun rapi dan adat istiadat yang masih kental, dan
juga di dukung oleh pemandangan alam yang asri. Sehingga, pada tahun 2017 di
tetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai kawasan cagar
budaya nasional dengan nomor register RNCB.20171103.05.001482 dan masuk
kedalam daftar tentatif warisan dunia UNESCO. Serta meraih peringkat kedua
18
dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) kategori kampung adat populer tahun
2019.
Tidak hanya itu, terdapat juga aula untuk berkumpul ninik mamak atau
menyelenggarakan acara adat. Sebelum menuju aula berkumpul, terdapat patung
19
Puti Jungjung yang menjadi salah satu icon dari Perkampungan Adat Nagari
Sijunjung.
20
pengambilan keputusan penting dari hari ke hari. Keputusan ini khususnya bidang
sosial, politik, dan ekonomi. Dalam kelompok ini, semua lelaki berwenang dan
memiliki kewajiban secara bertingkat-tingkat. Makin tua dan makin mampu
seorang lelaki, makin besar kewajibannya. Kelompok ini juga disebut sering
dengan istilah lain, yaitu kelompok keturunan ninik mamak. Fungsi kelompok
kerjasama terutama terlihat dalam bidang pertanian.
21
BAB IV
22
Homestay yang dimaksud adalah rumah gadang yang telah dipilih untuk
menjadi tempat menginap wisatawan, dan yang telah dibina oleh Dinas Pariwisata
Sijunjung dan Bakti BCA bagaimana cara menyiapkan persiapan sebelum tamu
datang, menyambut, serta melayani tamu. Rumah gadang yang digunakan untuk
homestay sebanyak 15 dari 76 rumah gadang. Dalam 1 rumah, hanya 6 orang
wisatawan yang bisa menginap, jika lebih dari 6 orang, akan dibagi sesuai banyak
wisatawan yang datang. Biasanya wisatawan yang menginap dalam bentuk group.
23
Sumber : dokumentasi narasumber.2020
Gambar 4.3
Fasilitas dari homestay
Di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung lebih memfokuskan pemasaran
ke homestay, yaitu menginap di rumah gadang dengan mengikuti kegiatan sehari-
hari masyarakat setempat. Seperti ke sawah pada waktu musim panen atau
menanam padi, dan panen kebun karet. Jika wisatawan menginap di antara bulan
oktober - desember, wisatawan bisa mengikuti upacara adat yang disebut bakaua
adat. Bakaua adat adalah upacara adat yang dilakukan sebagai ungkapan rasa
syukur atas panen yang melimpah, menolak bala dan juga memohon doa disaat
panen gagal. Namun, bakaua lebih sering dilaksanakan untuk rasa syukur atas
melimpahnya hasil panen, karena jarang terjadi gagal panen.
24
Sumber : instagram perkampungan adat.2020
Gambar 4.4
Suasana acara bakaua
Dalam mengikuti acara bakaua, masyarakat diharuskan memakai pakaian
yang sopan dan sesuai dengan adat. Seperti yang dikatakan Ibu Dahliana pada saat
wawancara, beliau mengatakan ;
“ Pada saat mengikuti acara bakua, ibu-ibu diwajibkan menggunakan
baju hitam, bakodek (kain sarung), dan berjilbab sambil menjunjung makanan di
atas kepala, sedangkan laki-laki baik yang muda maupun tua, diwajibkan
menggunakan baju hitam, sarawa gadang hitam (celana hitam besar), dan
menggunakan kopiah hitam. Untuk anak gadis menggunakan pakaian sopan
dengan menggunakan jilbab dan rok. Untuk wisatawan juga harus menggunakan
pakaian yang sopan untuk masuk ke aula bakaua, jika tidak menggunakan
pakaian yang sopan, maka tidak dibenarkan untuk ikut acara bakaua dan
dilarang masuk ke aula bakaua.”
25
Sumber : dokumentasi narasumber.2020
Gambar 4.6
Pakaian untuk perempuan mengikuti acara bakaua
1. Expected Product
Expected product yaitu produk yang dibutuhkan oleh calon
wisatawan berdasarkan keinginannya. Wisatawan yang datang
mengunjungi Perkampungan Adat Nagari Sijunjung merupakan
wisatawan yang sebelumnya sudah melakukan permintaan untuk
mengunjungi perkampungan adat melalui Dispar dan Bakti BCA.
Wisatawan mengunjungi dan menginap di perkampungan adat karena
sesuai dengan keinginan wisatawan.
2. Augmented Product
Augmented product merupakan produk wisata yang sudah lengkap
seperti paket wisata. Bakti BCA dan Dispar juga menyiapkan paket
menginap di perkampungan adat ini, yang sudah mencakup biaya makan,
biaya menginap, dan juga kegiatan yang akan dilakukan selama menginap
di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung.
3. Psychological Product
Psychological product merupakan kesan dari wisatawan terhadap
salah satu produk wisata. Perkampungan Adat Nagari Sijunjung
26
memberikan kesan bagaimana kehidupan dan adat istiadat urang
sijunjuang dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Seperti yang
dikatakan Ibu Dahliana “ alhamdulillah, setiap wisatawan yang datang
merasa puas dan berkesan bagi mereka, karena mendapatkan pengalaman
baru dan bisa merasakan bagaimana menjadi urang minang walau hanya
dalam semalam”.
Harga merupakan salah satu aspek yang penting dalam suatu usaha. Harga
tergantung kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Dalam penyediaan jasa,
harga berdasarkan pelayanan yang diberikan, fasilitas yang lengkap serta
keunikan yang ditampilkan. Di perkampungan ini harga berdasarkan dengan harga
menginap di homestay, makan dan kegiatan yang akan dilakukan.
27
yang dimiliki oleh perkampungan ini, menjadi salah satu yang menarik wisatawan
datang berkunjung dan menikmati suasana yang asri di Perkampungan Adat
Nagari Sijunjung.
Untuk bekerja sama dengan perusahaan tour and travel, pengurus masih
dalam upaya mengenalkan Perkampungan Adat Nagari Sijunjung dengan pemilik
28
tour and travel serta membuat kesepakatan yang sama-sama menguntungkan satu
sama lain.
1. Reklame
Kegiatan promosi dalam bentuk reklame yang dilakukan pengelola
adalah melalui siaran radio. Dengan melakukan siaran radio, diharapkan
bisa menjadi salah satu jalan untuk mengenalkan keberadaan
Perkampungan Adat Nagari Sijunjung di seluruh daerah yang ada di
Sumatera Barat.
2. Penjualan Langsung
Penjualan langsung merupakan kegiatan promosi yang langsung
dilakukan kepada calon wisatawan. Kegiatan ini dilakukan oleh pihak
Dinas Pariwisata (Dispar) dan Bakti BCA, Ibu Dahliana mengatakan
“wisatawan yang datang mengunjungi perkampungan ini sebagian besar
29
dari Dispar atau Bakti BCA, karena mereka mengetahui informasi tentang
perkampungan adat dan melakukan reservasi untuk menginap di
perkampungan adat melalui Dispar atau Bakti BCA, sehingga Dispar dan
Bakti BCA yang pertama melakukan komunikasi dengan calon
wisatawan”.
3. Sales Promotion
Kegiatan sales promotion ini bersifat sementara, biasa dilakukan
pada waktu tertentu, seperti pada bulan dilaksanakan acara bakaua, hari
jadi Kabupaten Sijunjung dan sebagainya. Dalam kegiatan promosi ini,
dilakukan dengan memberikan penurunan harga menginap dengan
ketentuan yang sudah ditetapkan.
4. Merchandising
Pengelola melakukan kegiatan merchandising dengan
menggunakan media sosial dan website, guna untuk menarik calon
wisatawan, dengan memberikan informasi menarik serta gambar dan video
yang menjelaskan tentang keunikan Perkampungan Adat Nagari
Sijunjung.
a. Melalui Website
Promosi yang dilakukan di website dengan memberikan
informasi terkait Perkampungan Adat Nagari Sijunjung seperti
lokasi, suasana, kegiatan masyarakat, acara-acara yang
dilaksanakan, awal berdirinya perkampungan ini menjadi salah
satu destinasi wisata, dan berbagai informasi penting dan unik.
b. Melalui Media Sosial
Untuk promosi melalui sosial media, dapat di cek di akun
instagram @perkampunganadatsijunjung dan halaman facebook
Perkampungan Adat Sijunjung. Promosi melalui sosial media
dilakukan karena banyak dari setiap orang mencari tahu tentang
objek wisata maupun destinasi wisata melalui sosial media.
Dengan memposting berbagai photo yang menarik tentang
Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, beserta keterangan yang
membantu untuk menambah inforrmasi yang menarik.
30
Sumber : dokumentasi peneliti.2020
Gambar 4.7
Salah satu akun instagram Perkampungan Adat Nagari
Sijunjung
31
menggunakan sosial media maupun alat komunikasi lainnya,
sehingga mereka bisa menyalurkan kemampuan mereka untuk
mengabdi ke kampung mereka”.
Salah satu cara promosi yang kini banyak digunakan adalah
melalui sosial media. Kegiatan promosi yang dilakukan melalui
sosial media merupakan salah satu strategi yang sangat bagus
untuk mengenalkan ke dunia tentang keberadaan Perkampungan
Adat Nagari Sijunjung. Dengan adanya sosial media, dapat
membantu menyebarkan secara luas dan cepat kepada masyarakat
baik dalam negeri maupun luar negeri, karena perkembangan sosial
media yang sudah maju.
32
5. Public Relation
Pengelola perkampungan adat menjaga hubungan baik dengan
kelompok lain, seperti masyarakat setempat, masyarakat luar, lembaga dan
instansi pemerintah. Dengan terciptanya hubungan yang baik antara
pengelola perkampungan adat dengan kelompok atau organisasi lain, dapat
membantu dalam perkembangan dan pengenalan perkampungan adat ke
luar daerah hingga ke mancanegara.
6. Sponsorship
Dari awal mulai berkembangnya Perkampungan Adat Nagari
Sijunjung, Dispar dan Bakti BCA memberikan bantuan untuk
perkembangan perkampungan adat ini seperti memberikan fasilitas,
bimbingan untuk menjadikan masyarakat sadar wisata, serta kegiatan
promosi untuk mengenalkan Perkampungan Adat Nagari Sijunjung ke
seluruh Indonesia maupun ke luar negeri.
Adapaun kegiatan promosi yang dilakukan bekerja sama dengan
Dinas Pariwisata Sumatera Barat (Dispar Sumbar) dan Bakti BCA. Dinas
Pariwisata Sumatera Barat melakukan promosi melalui website resmi
Dispar Sumbar dan akun instagram @disparsumbar. Tidak hanya
mengembangkan destinasi ini, Dispar juga mendukung penuh dalam
menarik wisatawan lebih banyak lagi mengunjungi Perkampungan Adat
Nagari Sijunjung. Dispar juga bekerjasama dengan Bakti BCA.
Bakti BCA merupakan lembaga yang membantu dalam
perkembangan dan pembangunan Perkampungan Adat Nagari Sijujung.
Dengan adanya kerjasama ini, Bakti BCA juga melakukan kegiatan
pemasaran untuk mengenalkan Perkampungan Adat Nagari Sijunjung ke
seluruh Indonesia. Salah satunya juga melalui akun sosial media milik
Bakti BCA. Bakti BCA sangat mendukung dan mengapresiasikan atas
keberadaan perkampungan ini, sehingga banyak yang dilakukan oleh Bakti
BCA untuk perkembangan Perkampungan Adat Nagari Sijunjung.
Mulai dari binaan untuk masyarakat, perkembangan kampung,
fasilitas, tamu yang datang, serta pemasaran untuk Perkampungan Adat
Nagari Sijunjung. Sehingga banyak wisatawan yang datang melalui Bakti
33
BCA. Oleh karena itu, Perkampungan Adat Nagari Sijunjung merupakan
salah satu desa binaan Bakti BCA.
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
35
dengan Dinas Pariwisata Sumatera Barat dan Bakti BCA serta pemuda
kampung. Pemasaran yang dilakukan melalui website, akun instagram
@perkampunganadat, dan promosi yang dilakukan oleh pihak Bakti BCA
ke seluruh Indonesia.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian dan menghasilkan kesimpulan tentang
Tinjauan Strategi Pemasaran Perkampungan Adat Nagari Sijunjung di Kabupaten
Sijunjung. Berikut merupakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengurus Perkampungan Adat Nagari Sijunjung :
1. Pada komponen product (produk), pengurus Perkampungan Adat Nagari
Sijunjung dapat menambahkan atraksi wisata yang menjadi salah satu
keunikan di perkampungan adat, tidak hanya fokus ke homestay, tetapi
juga mengembangkan keunikan dari kebudayaan Sijunjung lain yang
menarik dan berbeda dengan daerah lain. Dan juga membuat beberapa spot
photo di beberapa titik seperti di gerbang masuk, persimpangan patung
Puti Junjuang dan tempat lainnya.
2. Pada komponen price (harga), sebaiknya pengurus menyatukan harga
makan dan menginap, agar perhitungan dengan wisatawan bisa lebih
lancar, karena menimbang tempat makan yang jauh dari perkampungan,
sehingga untuk biaya makan langsung dimasukkan ke dalam harga
menginap di perkampungan adat.
3. Pada komponen place (distributor), sebaiknya pengurus membuat suatu
tempat yang menjadi lokasi untuk pemasaran, karena pemasaran lebih
difokuskan ke sosial media, ada baiknya jika disediakan tempat untuk
pemuda-pemuda mengerjakan pekerjaan mereka.
4. Pada komponen promotion (promosi), untuk promosi sebaiknya dilakukan
juga dengan menggelar acara-acara budaya yang rutin dilakukan di
perkampungan adat, dengan begitu dapat menarik wisatawan yang datang
berkunjung.
36