Anda di halaman 1dari 1

LATAR BELAKANG

Secara geografis, masyarakat nelayan adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di
kawasan pesisir, yaitu suatu kawasan perbatasan atau transisi antara wilayah darat dan laut. Sebagai
suatu sistem, masyarakat nelayan terdiri atas karakteristik-karakteristik sosial yang membentuk
kesatuan sosial, masyarakat nelayan juga memiliki kebiasaan-kebiasaan yang unik terkait dengan
profesi dan kehidupan mereka sehari-hari. Selain karakteristik dan kebiasaan, masyarakat nelayan
secara langsung maupun tidak langsung menggantungkan kelangsungan hidupnya dari mengelola
potensi sumber daya kelautan. Seperti membuat usaha pemberdayaan rumput laut, mengembang-
biakkan ikan hias, dll. Hal-hal inilah yang membedakan antara masyarakat nelayan dengan
masyarakan pegunungan, pedalaman, dan lainnya.

Seperti halnya masyarakat lainnya, masyarakat nelayan memiliki permasalahan mengenai ekonomi,
sosial, politik yang kompleks. Masalah-masalah tersebut antara lain : 1) kemiskinan, kesenjangan
sosial dan tekanan-tekanan ekonomi yang datang setiap saat, 2) keterbatasan akses modal,
teknologi dan pasar sehingga mempengaruhi usaha mereka, 3) kelemahan fungsi kelembagaan
sosial ekonomi yang ada, 4) kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah sebagai akibat
keterbatasan akses pendidikan, kesehatan dan pelayanan public yang ada, 5) degradasi sumberdaya
lingkungan, baik di kawasan pesisir, laut maupun di pulau-pulau kecil, 6) belum kuatnya kebijakan
yang berorientasi pada kemaritiman sebagai pilar utama pembangunan nasional (Kusnadi, 2006
dalam http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-11418-Chapter1.pdf:17:22WIB).

Masyarakat nelayan di Indonesia tersebar di banyak tempat, salah satunya dalah di desa Tambak
Lorok. Tambak Lorok merupakan salah satu daerah pantai di kota Semarang yang terletak di Sungai
Banger, kelurahan Tanjung Mas, sekitar tahun 1950 pada kawasan ini muncul sebuah pemukiman
yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian mencari ikan dan hasil laut lain atau
sering disebut sebagai nelayan.

Referensi:

(Kusnadi, 2006 dalam http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-11418-Chapter1.pdf:17:22WIB).

Anda mungkin juga menyukai