Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN USAHA PERIKANAN

Meningkatkan Nilai Mutu Mata Uang

Oleh Kelompok 8 :
Raditya/ 12345
Nika Agustya Nianda/ 13118
Annisa Ajeng Maharani/ 13135
Melisa Dwi/ 13219
Haditiya Rayi Setha A./ 13308
Guntur Saputro/ 13364

DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman modern ini kita memasuki era globalisasi dimana banyak sekali yang
menawarkan hal-hal yang instan, tidak terkecuali makanan. Dengan bertambahnya
penduduk maka bertambah pula kebutuhan manusia akan sandang, pangan dan papan.
Selain itu banyak aktivitas yang dijalani setiap orang perharinya dengan aktivitas yang
semakin padat membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang
bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Maka dari itu kami menjual sosis solo sebagai salah
satu makanan dengan rasa yang enak, nikmat, dan juga lezat serta dijual dengan harga
yang cukup terjangkau.
Makanan adalah hasil dari proses pengolahan suatu bahan pangan yang dapat
diperoleh dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan adanya teknologi (Moertjipto,
1993). Peluang bisnis kuliner dapat ditemukan dimanapun dan kapanpun dengan beragam
dan akan selalu ada selama manusia masih memerlukan makanan sebagai kebutuhan
pokoknya. Peluang bisnis makanan masih terbuka sangat lebar, segmen pasar yang luas
dan variasi menu yang mudah untuk dikembangkan. Disamping itu bisnis di bidang
kuliner juga merupakan contoh bisnis yang sangat fleksibel karena tidak dibatasi oleh
besarnya modal yang dimiliki. Bisnis merupakan suatu sistem yang memproduksi barang
dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (T. Chwee, 1990). Bisnis adalah suatu
usaha perdangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi agar bisa
mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan menjual barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat (Mahmud Machfoeds).
Usaha menjual sosis solo ini cukup menjanjikan, karena target penjualan usaha kami
yaitu pada mahasiswa, umum, dan dosen. Dimana sebagian besar mahasiswa tidak selalu
sempat untuk sarapan dan akhirnya target dengan banyak membeli usaha kami. Sosis solo
ini merupakan jajanan khas Indonesia, selain itu sosis solo ini tidak berbentuk seperti
sosis yang biasanya dijual pada pasar ataupun supermarket, tetapi sosis solo ini berbentuk
seperti risoles atau makanan gulung yang diberi isi. Walaupun sudah banyak saingan,
usaha ini cukup menggiurkan karena produk usaha yang kami jual belum banyak yang
memproduksi sehingga target penjualan semakin meningkat dan memberikan
keuntungan.
B. Tujuan
Melatih mahasiswa agar mampu meningkatkan nilai mata uang dengan modal yang
diberikan melalui suatu kegiatan usaha.

C. Manfaat
Mahasiswa dapat mengembangkan jiwa wirausaha melalui kegiatan usaha yang
dilakukan sehingga kelak dapat diterapkan secara lebih baik pada usaha lain dengan skala
yang lebih besar hingga mencapai kesuksesan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Usaha
1. Jenis Usaha
Indonesia merupakan negara yang memiliki kebudayaan yang beragam serta
kulinernya yang beragam juga. Salah satu makanan yang sedang berkembang saat ini
adalah sosis solo. Sosis solo merupakan jajanan khas Indonesia yang sangat digemari
oleh masyarakatnya. Rasa yang gurih dan enak merupakan salah satu daya tarik tersendiri
untuk jajanan ini. Bukan rasanya saja yang enak melainkan juga memiliki manfaat yang
bagus untuk tubuh. Sosis solo tidak seperti sosis pada umumnya, namun sosis solo lebih
mirip dengan risoles atau makan gulung yang diberi isi. Bahan dalam dari isi sosis solo
adalah daging suwir yang telah dibumbui dan dimasak. Sedangkan untuk bagian luar

berupa kulit dari tepung yang sama dengan kulit yang digunakan untuk risoles. Kemudian
daging yang telah dimasak tersebut dibungkus dengan kulit kemudian digoreng. Sosis
solo berbentuk panjang menyerupai dengan risoles yang mana lebih nikmat jika disajikan
dalam kondisi hangat dan cabe yang pedas.
Dalam kegiatan perencanaan usaha, kelompok kami menjual sosis solo yang bersifat
reseller atau menjual kembali produk. Sosis solo diambil dari salah satu pasar tradisional
di daerah Ngoto, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Produk yang kami
jual berupa sosis solo yang berisi daging ayam yang dibumbui dan disajikan dengan
cabai.
2. Analisis SWOT
a. Strength
Harga jual dari sosis solo yang murah dan terjangkau
Bebas dari bahan pengawet
Cocok dimakan dalam kondisi apapun
Rasanya yang khas
Bahan baku mudah didapatkan
b. Weakness
Masa awet dari produk yang tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Produk yang ditawarkan hanya satu jenis.
Publikasi masih terbatas
Tempat usaha yang masih terbatas
Belum memiliki brand image terhadap konsumen
c. Opportunity
Produk uang dipasarkan merupakan produk makanan yang digemari banyak
orang.
Minat pembeli menjadikan prospek usaha untuk menjual sosis solo.
Dapat bersaing sehat dalam usaha di lingkungan bisnis yang sejenis.
d. Threat
Banyaknya pesaing yang membuka usaha ini di lingkup jurusan atau fakultas
yang membuat persaingan cukup kompetitif sehingga menjadi kendala dalam

usaha ini.
Tidak adanya stand untuk berjualan sehingga harus dijual dengan cara berkeliling.
Hubungan analisis SWOT dan strateginya dapat dilihat pada Tabel 1.

3. Strategi Mendapatkan Bahan Baku


Sosis solo merupakan kuliner nusantara yang mana mudah didapatkan bahan
bakunya dan dibuat. Dalam kegiatan perencanaan usaha untuk mata kuliah Perencanaan
Usaha Perikanan, bahan baku sosis solo didapatkan dari pasar tradisional yang ada di
daerah Ngoto, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Salah satu dari anggota
kelompok kami beralamat di daerah Kecamatan Sewon tersebut, yang mana arah dari

rumah ke kampus sejalan dengan pasar tradisional yang merupakan lokasi didapatkannya
sosis solo. Sehingga dapat meminimalis keluarnya biaya berlebih untuk mendapatkan
bahan baku sosis solo. Sebelum mengambil ke pasar, dari pihak kami menghubungi
penjual sosis solo tersebut pada H-1 supaya penjual sosis solo dapat mempersiapkan
terlebih dahulu untuk kami jual lagi. Selanjutnya pada pagi hari salah satu anggota kami
mengambil sosis solo ke pasar kemudian dibawa ke kampus untuk dijual.

Perencanaan
Perikanan

Usaha Kekuatan (S)


- Harga sosis cukup murah dan terjangkau
- Bebas bahan pengawet
- Cocok untuk mengganjal
perut
- Membangun hubungan bisnis yang saling memuaskan
dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama
yaitu; pemasok bahan baku
di pasar, pemilik tempat
usaha, dan pelanggan dalam
rangka mendapatkan dan
mempertahankan pelanggan
(konsumen)
sebagai
rekanan.

Kelemahan (W)
Masa awet sosis kurang
panjang
Produk yang ditawarkan satu
jenis
Publikasi masih terbatas
Tempat usaha yang masih
terbatas
Belum memiliki brand image
terhadap konsumen

Peluang (O)
Strategi S-O
Strategi W-O
- Sosis solo adalah makanan- Menjual sosis dengan jumlah - Tetap melakukan publikasi
yang digemari
banyak secukupnya, tidak terlalu
dari mulut ke mulut
orang
banyak sehingga dapat habis
maupun social media
- Sosis solo yang kami jajakan dalam 1 hari
- Menjajakan sosis dengan
merupakan sosis solo satu-- Produk yang ditawarkan satu
menggunakan
wadah
satunya yang ada di sekitar jenis menimbulkan kekuatan
fleksibel
yang
dapat
kampus, tidak ada pesaing yaitu jika konsumen ingin
dengan mudah dibawa dari
produk yang sama
sosis solo akan datang dan
satu kelas ke kelas lain
membeli produk kami
Ancaman (T)
- Persaingan banyak

Strategi S-T
yang- Pada hari pertama

Strategi W-T
kami - Menyajikan produk

yang

membuka usaha ini di hanya menjual sedikit sosis


lingkup
jurusan
atau untuk mengetahui respon
fakultas yang membuat konsumen
persaingan
cukup- Sosis dijual dengan harga
kompetitif
sehingga @2500,- sebagai ajang
Pada
hari
menjadi kendala dalam promosi.
berikutnya
jumlah
makanan
penjualan.
yang dijual bertambah dan
harganya kembali ke harga
normal yaitu @3000,- Menerima sistem kredit dan
hutang selama 1x24 jam

berkualitas, bersih, bergizi,


mengenyangkan
dan
menarik

Tabel 1: Hubungan anasilis SWOT beserta strateginya

4. Strategi Mendapatkan Konsumen


Dalam pelaksanaan kegiatn usaha ini, sosis solo kami jual di area kampus di
Universitas Gadjah Mada tepatnya di gedung perikanan Fakultas Pertanian. Pemilihan
lokasi untuk menjual sosis solo ini karena tingginya minat mahasiswa, karyawan maupun
dosen untuk menikmati jajanan kampus. Oleh sebab itu penjualan sosis solo dilakukan di
area kampus. Strategi dalam menarik konsumen dilakukan pada pagi hari yang mana
kebanyakan dari mahasiswa banyak yang tidak sarapan. Sehingga dengan demikian akan
banyak peminat yang membeli sosis solo untuk sarapan atau untuk mengganjal perut
yang lapar. Selain itu karena di gedung perikanan sendiri merupakan gedung yang terdiri
banyak ruang kelas yang digunakan untuk kuliah sehingga banyak mahasiswa yang
berlalu lalang di gedung ini. Sehingga kami lebih mudah dalam mejajakan sosis solo.
Untuk mendapatkan konsumen awalnya kami menetapkan harga yang rendah untuk
mendapatkan langganan kemudian setelah didapatkan konsumen tetap kami menaikkan
harga agar kami mendapatkan untung. Melakukan promosi secara langsung maupun tidak
langsung merupakan salah satu strategi yang kami lakukan untuk mendapatkan pembeli.
Promosi secara langsung adalah dengan menjajakan sosis solo ke kelas-kelas yang ada di
gedung perikanan sebelum kuliah dimulai. Sedangkan promosi yang tidak langsung yaitu
dari kelompok kami mempromosikan melalui sosial media seperti whatsapp, line,
blackberry mesenger dan lain sebagainya. Promosi menggunakan sosial media ini dapat
dilakukan dengan cara broadcasting, mengirim ke grup-grup atau personal message
sebelum sosis solo dijajakan. Selain itu isi dari promosi tersebut juga menerima pesanan
sehingga ketika esok harinya dijual ke kelas-kelas tidak kehabisan.

5. Penetapan Harga
Penetapan harga merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu kegiatan usaha.
Oleh sebab itu harga yang ditetapkan dalam menjual sosis solo ini dilakukan dengan
banyak perhitungan sehingga dapat sesuai dengan kantong konsumen namun kami tetap
mendapatkan untung. Penetapan harga dalam menjual sosis solo dilakukan dengan cara
dua tahap. Tahap pertama yang kami lakukan adalah menjual sosis solo pada hari pertama
dengan harga @ Rp 2.500,00. Harga ini merupakan harga promosi untuk menarik minat
pembeli. Penetapan harga ini kami sudah mendapatkan untung meskipun hanya sedikit.
Sedangkan tahap kedua adalah dengan menaikkan harga menjadi @ Rp 3.000,00.
Kenaikan harga ini karena pada hari pertama minat konsumen cukup bagus untuk
membeli sosis solo dari kami. Sehingga dengan dinaikkan harga ini diharapkan sosis solo
tetap terjual. Seiring dengan berjalannya waktu dengan penetapan harga yang telah
dinaikkan tersebut tetap ada konsumen yang membelinya. Sehingga dengan demikian
harga @ Rp 3.000,00 ditetapkan untuk harga sosis solo. Namun harga ini dapat berubah
tergantung dari harga jual dari penjual aslinya.
6. Penetapan Plan B
Plan B merupakan rencana lain yang digunakan jika Plan A tidak dapat berjalan
dengan lancar. Plan B dalam kegiatan perencanaan usaha ini pada kelompok kami yaitu
dengan menjual donat. Donat merupakan salah satu makanan yang banyak disukai oleh
semua kalangan masyarakat. Donat memiliki beragam topping yang dapat menarik
pembeli untuk membeli. Alasan kelompok kami menjual donat karena donat merupakan
makanan yang mengenyangkan. Sehingga dengan kondisi mahasiswa yang hampir tidak
pernah sarapan merupakan salah satu peluang yang dapat diambil oleh kelompok kami
untuk menjual donat. Bahan baku donat juga mudah didapatkan dan harganya yang dapat
dijangkau. Namun dalam prakteknya Plan B ini tidak dilaksanakan karena Plan A sudah
berjalan dengan lancar selain itu di gedung perikanan sendiri sudah banyak yang menjual
donat. Penjualan sosis solo yang kami lakukan juga sudah mendapatkan untung, sehingga
Plan B tidak perlu untuk dilaksanakan.
B. Pelaksanaan Kegiatan
a. Tahapan
Hari ke KEGIATAN
Pembentukan struktur perencanaan usaha
Perencanaan Produksi
Pemasaran

Tabel 2: Tahapan pelaksanaan usaha produktif


Tahapan pelaksanaaan kegiatan usaha diawali dengan pembentukan struktur
kelompok pelaksana dan perencanaan usaha yang akan di lakukan selama 1 hari,
kemudian dilanjutkan dengan perencanaan produksi pada hari selanjutnya kemudian
kegiatan pemasaran dan penjualan dilakukan selama 5 hari yaitu pada tanggal 23
Februari, 25 Februari, 01 Maret, 02 Maret, dan 03 Maret. Berdasarkan pelaksaan yang
telah dilakukan rencana kegiatan usaha dapat dikatakan berhasil, dikarenakan dalam
penjualan pelaksana mendapatkan profit. Berikut Tabel 3 rincian keuangan sosis solo
Tanggal

Hari

Jumlah

Harga

Penjuala

Total

Laba/

satuan

penjuala

Rugi

per

23/02/1

Rabu

10

2000

buah
2500

n
25000

5000

6
25/02/1

Kamis

15

2000

2500

37500

7500

6
01/03/1

Selasa

20

2000

3000

60000

20000

6
02/03/1

Rabu

20

2000

3000

60000

20000

6
03/03/1

Kamis

25

2000

3000

75000

25000

Laba

77500

6
Tabel 3: Rincian keuangan sosis solo
b. Pengembangan Usaha

Strategi pemasaran
Analisis
SWOT

produk

secara

rutin

untuk

mempertahankan

sustainabilitas usaha produktif


Strategi produksi
Produksi dilakukan dengan memastikan supplier tetap memberikan produk yang
berkualitas dan bahkan dapat meningkatkan inovasi.
Strategi organisasi dan sumber daya manusia (SDM)

Perencanaan SDM harus memiliki kompetensi yaitu: harus tajam melihat SWOT dan
berjiwa kepemimpinan. Harus menanamkan sikap yang bertanggung jawab, dan
saling percaya satu sama lain. Struktur organisasi usaha ini dapat dilihat pada
Gambar 1.
Pimpinan
Guntur Saputro
FA
Haditiya Rayi S A

Pengadaan Bahan
Baku

Marketing
Melisa Dwi

Annisa Ajeng
Penanganan Bahan

Strategi keuangan
Marketing
- Keuangan akan terus dianalisis, dengan analisis how, what, why, when,
Nika Agustya

Raditya

who. Analisis ini akan membantu mengetahuhi bagaimana kondisi ekonomi


sekarang, bagaimana solusinya, siapa saja yang berpengaruh dalam perubahan
-

keuangan (kas) Usaha.


Membuat laporan secara berkala.

C. Evaluasi
Dalam melakukan kegiatan usaha ini kami memiliki beberapa hambatan diantaranya
adalah pengambilan sosis harus pagi, sebelum melakukan pengambilan sosis harus pesan
terlebih dahulu ke produsen supaya produsen menyediakan sosis sejumlah dengan yang
kita inginkan, dan sebagian mahasiswa tidak menyukai gorengan. Pengambilan sosis
harus pagi karena sebagian besar mahasiswa kelompok kami melakukan kuliah pagi di
setiap harinya, khususnya staff pengadaan bahan baku.
Selain hambatan yang kami milki, kami juga kurang memperhatikan aspek yang
seringkali kami abaikan namun berpengaruh terhadap jalannya usaha ini, diantaranya
adalah biaya transportasi (sering diabaikan karena pembelian bensin memakai uang
sendiri) dan terdapat pesaing yang menjajakan produk hampir sama (gorengan) dengan
harga lebih murah.
Nilai yang didapatkan dari kegiatan usaha yang dilakukan adalah terdapat rasa
tanggung jawab karena antara satu staff dengan staff lain memiliki tujuan yang sama,
mendapat kemudahan dalam membangun usaha baru, saling menghargai pendapat, kritik,
saran maupun ide baru demi berkembangnya usaha ini, mampu melihat peluang yang ada
disekitar, menanamkan jiwa kepemimpian dan kebersamaan, selain itu juga menimbulkan
sifat saling percaya satu sama lain.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan usaha yang dilakukan adalah menjual sosis solo dengan modal awal Rp
200.000,00. Hasil yang didapat dari usaha ini adalah keuntungan sebesar Rp 77.500,00
yang dilakukan selama 5 hari membuktikan bahwa nilai mata uang meningkat.
B. SARAN
Sebaiknya usaha yang dilakukan untuk kegiatan ini difokuskan pada produk perikanan
sehingga dapat lebih melatih mahasiswa focus pada olahan hasil perikanan.

DAFTAR PUSTAKA

Chwee, Huat, T. 1980. Pengantar Bisnis.


http://definisipengertian.blogspot.com/2010/10/pengetian-bisnis.html. Diakses tanggal
01 Februari 2013.
Machfoedz, Mahmud. 2005. Kewirausahaan: Metode, Manajemen, dan Implementasi. BPFE.
Yogyakarta.
Moertjipto. 1993. Makanan: Wujud, Variasi, dan Fungsinya Serta Cara Penyajiannya Pada
Orang Jawa dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Depdikbud. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai