Anda di halaman 1dari 8

Laporan Observasi UMKM

“Star Cleaner Laundry”


Masyarakat Wirausaha

Dr. Vanessa Gaffar, S.E.,Ak.,M.BA dan Arief Budiman, S.S.,S.Sos.,IMSMEs

Agustina Nur Cahyani (1606863)

Bunga Suci Sopiani (1606575)

Haryanto Marselinus Simanjorang (1607115)

Ichi Yulianti (1600109)

Nadya Andari Agustina (1606337)

Rahmawati Ramadhani Pratiwi Prabowo (1604995)

Siti Nurlela (1607765)

1. Identitas/Sejarah Berdiri Badan Usaha


Melihat potensi lingkungan sekitar yang berdekatan dengan 3 universitas besar yaitu STPB ,
UNPAS , UPI, Wildan yang merupakan lulusan Teknik Industri Maranatha ini melihat
peluang usaha laundry yang menjanjikan sebab rutinitas mahasiswa yang menyita waktu
menjadikan laundry sebagai jalan terakhir untuk mahasiswa yang tidak sempat mencuci
pakaiannya. Bermodalkan 3 mesin cuci dan keberanian membuka usaha secara pribadi, saat
ini Star Laundry telah mengalami perkembangan, seperti luas tempat operasional yang
dahulu masih seadanya hanya memuat 3 mesin cuci kini sudah mampu menampung 6 mesin
cuci beserta 6 mesin pengeringnya pula, selain itu mesin yang digunakannya pun sudah tidak
lagi mengunakan daya listrik melainkan gas sebagai bahan bakarnya sebab lebih efisien dan
menghemat biaya operasional. Pada saat ini Star Laundry telah berdiri 10 tahun lamanya
karena tekad dari pemilik yang konsisten terhadap usaha yang di garapnya.
Mempertahankan kepercayaan pelanggan menjadi kunci dari usaha star laundry ini .

2. Visi Badan Usaha


Melayani konsumen dengan baik, kepuasan pelanggan nomor satu.
Misi Badan Usaha
Menjaga kepercayaan konsumen
Menjaga barang-barang yang dititipan pelanggan
Menjaga kekeluargaan dalam seluruh komponen operasional

3. Karakteristik dari Owner Star Laundry


Karakteristik dari Bang Wildan ini sendiri sangat berorientasi ke masa depan dan selalu
memandang bagaimana usaha ini agar bisa selalu maju dan tidak mudah bangkrut. Dalam
memimpin pun Bang Wildan ini sangat menjunjung asas kekeluargaan karena beliau
memiliki pandangan bahwa jika ia berlaku sebagaimana bos, maka para pekerjanya akan
merasa tidak nyaman. Namun, jika ia berlaku seperti teman kerja dengan para pekerjanya
maka pekerjanya pun akan merasa seperti nyaman saat bekerja. Ia pun menekankan kepada
pekerjanya untuk selalu berlaku jujur dan terbuka.
Dengan sikapa beliau yang pandai bergaul dengan orang yang ada di sekitarnya,
meskipun sekarang banyak laundry-laundry yang lain ia masih tetap berhubungan baik
dengan para pesaingnya yang lain. Pembawaannya yang santai membuat Bang Wildan ini
mudah bergaul dan memiliki teman, baik pesaing maupun konsumen. Kepuasan konsumen
adalah hal yang paling penting untung beliau, karena bagaimana pun konsumen adalah
komponen yang penting di dalam kesuksesan bisnisnya.

4. Manajemen Pemasaran
Dalam pemasarannya Star Laundry hanya mengandalkan dari mulut ke mulut, maupun
selembaran yang di sebarkan. Selain itu, ia juga memasang Stand Banner yang berisikan
promo untuk mendongkrak popularitas dari laundry tersebut. Star Laundry ini juga
menggunakan sistem pemasaran dengan cara, jika ada yang mau menggunakan jasa mereka,
bisa melakukan cuci minimal 2 kilo gram maka akan gratis ongkos kirim. Laudry-an ini bisa
di antarkan sekitaran UPI dan gratis. Star Laundry pun memberikan jaminan jika konsumen
tidak puas maka mereka dapat mengembalikannya lagi dan di cuci ulang.
5. Manajemen SDM
Pemilik usaha Laundry ini mengatakan kalau dalam proses perekrutan pegawainya itu
sendiri ada yang langsung melamar kerja ada juga yang berdasarkan kenalan baik itu
kenalan sang pemilik usaha ataupun kenalan dari pegawainya yang lain yang pasti tetap saja
harus berdasarkan seleksi dan analisis terlebih dahulu dari pemilik usaha Laundry nya
karena setiap pegawai yang bekerja disini dituntut memiliki sikap yang jujur, rajin dan
disiplin agar dapat memberikan kualitas dan pelayanan yang terbaik bagi setiap konsumen.
Ini menjadi nilai lebih yang dimiliki oleh usaha Laundry yang ini dengan usaha Laundry
ditempat yang lain, pasalnya jika ada satu barang konsumen yang terselip didalam pakaian
yang akan di laundry baik itu hanya uang Rp. 500 itu harus tetap kembali ke tangan
konsumen makanya pekerja disini harus dituntut untuk memiliki sikap jujur.
Untuk saat ini pegawai yang ada di tempat Laundry ini ada 6 orang yang terbagi ke dalam
bagiannya masing-masing, ada yang ditempatkan khusus untuk mencuci pakaian,
mengeringkan pakaian, menyetrika pakaian dan mengemas setiap pakaian yang telah selesai
dicuci, dikeringkan dan disetrika. Ada pula kasir yang membantu perhitungan dalam berapa
kilogram pakaian konsumen yang akan dicuci dan berapa hari pula cucian konsumen ini
akan selesai, konsumen bisa memilih sendiri kapan cuciannya ini akan selesai. Ditempat
Laundry ini juga terdapat teknisi sendiri untuk sekedar membetulkan mesin cuci, karena
menurut pemelik usaha itu sendiri jika tidak memiliki teknisi ini akan kewalahan dalam
proses pergantian mesin karena kalau setiap saat harus menyewa teknisi dari luar anggaran
yang akan dikeluarkan itu cukup lumayan, belum mesin dan jasa pergantian mesin itu
sendiri.

6. Manajemen Operasional
Kelebihan lain yang dimiliki oleh tempat Laundry ini ialah menyediakan jasa antar-
jemput pakaian yang akan dilaundry dan bebas biaya antar-jemput untuk sekitaran Cipaku –
Geger Kalong – Ciwaruga, hanya saja ada batas minimal untuk jasa antar-jemput pakaian
yang satu dengan minimal laundry 2kg pakaian. Menurut pemilik usaha ini, kenapa ada
batas minimal itu adalah untuk menutupi biaya produksi dalam laundry karena laundry disini
juga harganya cukup murah. Ada beberapa pilihan harga dan hari yang disediakan
tergantung kebutuhan konsumen dimulai dari laundry 3 hari dengan biaya Rp. 5000, 2 hari
dengan harga Rp. 6000, 1 hari dengan harga Rp. 7000 bahkan ada yang lebih cepat lagi
hanya 5 jam dengan harga Rp. 9000, semua ini tergantung dengan kebutuhan konsumen itu
sendiri. Ada juga kelebihan lain yang dimiliki oleh tempat Laundry ini yaitu setiap
konsumen yang ingin menggunakan jasa ini pakaian yang akan dicucinya itu khusus disatu
mesin, jadi satu konsumen satu mesin sehingga pakaian konsumen satu dengan konsumen
yang lainnya itu pasti tidak akan tercampur bahkan tertukar apalagi pakaiannya kurang itu
tidak akan terjadi, karena sebelum semua pakaian konsumen di laundry pasti akan di kilo
dulu dan dihitung berapa pakaian yang akan di laundry ini. Juga ada garansi yang diberikan
disini, jika pakaiannya belum wangi atau bahkan masih kotor yaitu konsumen berhak
menggunakan jasa laundry ini tanpa biaya untuk pakaian yang sama ditempat laundry ini.

7. Manajemen Keuangan
MODAL Rp 20.000.000,-
PENDAPATAN 1
(loundry biasa) 3.000 Rp7.000 har Rp
*Pendapatan Kg ,- i 21.000.000,-
minimal 7
3.000 Rp7.000 har Rp147.000.00
Kg ,- i 0,-
30
3.000 Rp7.000 har Rp630.000.00
Kg ,- i 0,-
Pendapatan Bersih 30
*Pendapatan har Rp
minimal i 15.000.000,-
Gaji Pegawai Mencu
*Belum termasuk ci Rp3.000.000,- s.d Rp3.500.000,-
bonus Setrika Rp1.500.000,- s.d Rp2.500.000,-

Menurut Pemilik Star Loundry, modal yang digunakan untuk membuka laundry ini kurang
lebih sebesar Rp20.000.000,- itu digunakan untuk membeli mesin cuci, deterjen, pewangi,
setrika uap, dan alat pendukung lain. Dari modal Rp20.000.000,- itu, pemilik mulai merintis
usaha laundry ini tanpa pegawai. Dengan kepercayaan konsumen, laundry ini bisa
berkembang pesat sampai besar seperti saat ini.
Pakaian kotor yang masuk ke Star Loundry perharinya minimal 3kwintal atau sebanyak
3000 Kg. Jika semua itu merupakan input untuk laundry biasa yang harganya Rp7.000,- per
kg, maka pendapatan yang mereka dapatkan adalah Rp21.000.000,- sehari, artinya jika
dikalikan untuk 30 hari maka Star Laundry memiliki pemasukan Rp630.000.000,-.
Penghasilan itu digunakan untuk memberi gaji pegawai, membeli deterjen, gas, pewangi,
pembayaran listrik, gas LPG, dan membetulkan alat pendukung produksi bila ada yang
rusak, sehingga pendapatan bersih yang didapatkan minimal Rp15.000.000,-
Besarnya gaji pokok pegawai Star Laundry beragam, dilihat dari proses dan banyaknya
pakaian yang dikerjakan. Gaji pokok pegawai yang tugasnya mencuci kisaran Rp3.000.000
s.d Rp3.500.000,- dan untuk pegawai yang tugasnya menyetrika pakaian kisaran
Rp1.500.000,- s.d Rp2.500.000,- tetapi akan bertambah jika pakaian kotor yang masuk itu
lebih banyak. Untuk pegawai, gaji yang didapat itu tidak termasuk uang makan, karena
pegawai biasa makan siang dan sore Bersama pemilik saat waktu makan.

8. Penerapan Teknologi
 Mesin cuci
Teknologi ini sudah pasti digunakan dalam laundry. Untuk Star Laundry sendiri
menggunakan mesin cuci sebanyak 6 buah. Penggunaannya satu mesin untuk satu orang
pelanggan. Setelah dicuci, pakaian dikeringkan dalam mesin yang sama. Salah satu keunikan
teknologi yang digunakan Star Laundry adalah proses pengeringan tidak menggunakan
listrik, tapi mesin cuci dimodifikasi sehingga proses pengeringan dapat menggunakan Gas
LPG. Teknologi ini digunakan karena biaya sangat besar yang digunakan saat menggunakan
listrik seluruhnya, dan jika menggunakan Gas LPG biaya yang keluar lebih kecil.
 Setrika
a. Setrika listrik
Setrika listrik ini digunakan untuk pakaian yang mudah dan tidak membutuhkan panas
yang lebih. Setrika ini juga dianggap masih efektif untuk laundry karena panasnya
mudah menyesuaikan, sehingga mengurangi kekhawatiran pakaian pelanggan akan
rusak.
b. Setrika uap
Setrika ini digunakan untuk pakaian yang membutuhkan panas khusus seperti jas dan
bahan bludru.
 Motor
Karena Star Laundry ini memberikan pelayanan antar jemput pakaian kepada pelanggan,
maka motor digunakan untuk mengantar dan menjemput pakaian yang akan di laundry.
Layanan ini diberikan secara gratis, dengan syarat laundry minimal 2 kg.
 Media sosial
Media sosial digunakan untuk mempromosikan jasa laundry yang disediakan Star Laundry.
Media social yang digunakan antara lain Facebook, Twitter, dan Instagram.
 Media cetak
Star laundry berkembang berkat bantuan dari media cetak. Saat awal perkembangannya,
pemilik Star Laundry menggunakan pamphlet sebagai media untuk mempublikasikan
keberadaannya.

9. Analisis SWOT Badan Usaha


 Strenght (Kekuatan/Kelebihan)
Kekuatan atau kelebihan dari Loundry Star ini adalah dimana owner loundry dapat
mempertahankan kualitasnya dengan menjaga kepercayaan dari para pelanggannya. Owner
juga mengajarkan sifat kejujuran ini kepada para karyawannya. Menurut owner sendiri,
ketika mereka telah mendapatkan kepercayaan dari pelanggan, maka pelanggan tersebut
akan senantiasa menggunakan jasa dari loundry mereka.
Kelebihan lain yang dimiliki oleh star loundry adalah sudah dapat menggunaka jasa antar
jemput, yaknk dengan berat cucian minimal 2,5 kg. Selain itu, jasa sntar jemput ink gratis
untuk daerah geger kalong sampai cipaku. Selain itu, para karyawan yang dibimbing
langsung oleh owner sendiri, juga diajari bagaimana cara merawat dan memperbaiki mesin.
Sehingga, ketika ada sesuatu yang tidak beres dengan mesin tersebut, baik itu owner atau
karyawan juga dapat memperbaikinya sendiri. Implikasinya adalah dapat menghemat
pengeluaran dari biaya produksi.
Kemudian, yang menarik dari owner ini adalah bagaimama sikapnya dalam menjadi
pemimpin sekaligus pemilik usaha. Owner menerapkan kerja tim, bukan kerja antara boss
dan anak buah. Dengan latar belakang owner yang memulai bisnis dari nol dan owner pun
belajar terjun langsu g ke lapangan, maka tidak heran jika bisnis loundey star ini
mendapatkan hati dari konsumen dan loyalitas dari pegawainya.
 Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dari loundry star ini adalah belum dapat memanfaatkan keberadaan internet
khususnya media sosial sebagai salah satu modal promosi. Owner dari loundry star ini tidak
menggunakan media sosial sebagai bahan lromosi. Padahal, apabila owner mau, bisnis
loundry ini bisa menjadi lebih menarik sekaligus juga dapat lebih dikenal oleh masyarakat.
Mungkin saja orang yang sebenarnya dekat dengan tempat loundry tersebut tidak
mengetshui adanya star loundry tersebut, sehingga mereka memilih jasa loundry di tempat
lain
 Opportunity (Peluang)
Peluang usaha yang dimulai oleh owner ini diawali dengan melihat menjamurnya bisnis kos-
kosan disekitarnya. Dengan banyaknya kos-kosan disekitar geger kalong ini, maka muncul
pula peluang untuk bisnis loundry ini. Melihat kebiasaan anak kos yang terlalu sibuk dengan
kuliah sehingga tidak semoat untuk mencuci pakaian sendiri, ataupun ada beberapa anak kos
yang memang tidak biza atau tidak terbiasa mencuci pakaian sendiri, akhirnya menimbulkan
peluang bagi bisnis jasa loundry.
 Treat (Ancaman)
Ancaman atau tantangan yang dihadapi oleh owner dari usaha loundry ini adalah mengenai
pemilihan sumber daya manuisanya atau juga dalam memilih orang kepercayaan. Karena
menurut owner ia juga memiliki usaha lain di tempat yang berbeda, sehingga ia pun terpaksa
harus sering meninggalkan tempat usahanya.
Owner sendiri mengakui bahwa banyaknya loundry-loundry baru juga menjadi saingan
dalam berbisnis jasa ini. Tetapi baginya, selama ia dan tim dapat menjaga kepercayaan
setiap pelanggan, maka persaingan itu akan berjalan dengan sehat.
Meskipun antar bisnis loundry ini menimbulkan persaingan, tetapi hal baiknya adalah
mereka masih dapat menjalin hubungan baik antar owner dan pekerja loundry lain. Hal ini
perlu dikembangkan, dimana persaingan tidak selamanya menimbulkan konflik, asal adanya
komunikasi yang baik, sehingga terciptalah persaingan yang sehat.

10. Saran dan Solusi Badan Usaha


Sebaiknya loundry star ini juga dapat memanfaatkan adanya kemajuan teknologi internet
sebagai sarana promosi untuk memajukan bisnisnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa
keberadaan sosial media ini menjadi salah satu wadah yang paling berpengaruh dalam
memajukan bisnis saat ini. Sistem dari star loundry sendiri sebenarnya sudah bagus, akan
tetapi akan lebih bagus lagi apavila semakin banyak orang yang tahu akan keberadaan star
loundry itu sendiri. Salah satu cara instantnya adalah dengan membuat akun sosial media
(IG/facebook/line,dsb).

Anda mungkin juga menyukai