Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

A. Product (Produk)
1. Apa saja produk yang ditawarkan kepada calon wisatawan?
2. Darimana fasilitas homestay didapatkan? Dan bagaimana sistem
pembagian fasilitas untuk setiap rumah gadang yang dijadikan
homestay?
3. Selain rumah gadang sebagai homestay, apa keunikan lain dari
Perkampungan Adat Nagari Sijunjung?
4. Apa saja kegiatan dari masyarakat yang dapat dilakukan oleh
wisatawan jika menginap di Perkampungan Adat Nagari
Sijunjung?
5. Dalam mengikuti acara bakaua, apakah ada syarat dan ketentuan
bagi wisatawan untuk bisa ikut serta dalam pelaksanaan acara
tersebut?
B. Price (Harga)
1. Berapa biaya menginap di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung
dalam 1 malam? Dan apa saja fasilitas yang didapatkan?
2. Darimana biaya penginapan ditentukan dan sudah mencakup apa
saja biaya penginapan tersebut?
3. Mengapa biaya menginap dipisahkan dengan biaya makan?
Mengapa tidak disatukan saja?
C. Place (Distribusi)
1. Bagaimana dengan sistem distribusi untuk memasarkan
Perkampungan Adat Nagari Sijunjung?
2. Mengapa tidak melakukan kerjasama dengan tour and travel yang
ada di Sumatera Barat untuk menjadi salah satu perantara yang
dapat mengajak wisatawan untuk datang berkunjung ke
Perkampungan Adat Nagari Sijunjung?
D. Promotion (Promosi)
1. Dalam mempromosikan Perkampungan Adat Nagari Sijunjung,
apa saja bentuk promosi yang dilakukan?
2. Mengapa wisatawan yang berkunjung melakukan reservasi untuk
menginap di perkampungan adat melalui Dispar atau Bakti BCA?
3. Siapa yang bertanggungjawab dalam mempromosikan melaui
media sosial?
4. Dengan siapa saja pengelola perkampungan adat bekerjasama
dalam mempromosikan dan mengembangkan Perkampungan Adat
Nagari Sijunjung?
TRANSKIP WAWANCARA

Informan 1

Tanggal wawancara : 25 Agustus 2020

30 September 2020

Data Informan

1. Nama : Irham Tobo


2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Jabatan : Kepala Jorong Perkampungan Adat Nagari Sijunjung

a. Product (Produk)
1. Apa saja produk yang ditawarkan kepada calon wisatawan?

Produk yang ditawarkan yaitu homestay, yang sudah melingkupi kegiatan


selama menginap, dan jika menginap di bulan tertentu pada saat upacara
adat, wisatawan bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut.

2. Selain rumah gadang sebagai homestay, apa keunikan lain dari


Perkampungan Adat Nagari Sijunjung?

Keunikan lain dari Perkampungan Adat Nagari Sijunjung adalah acara


bakaua, hampir setiap tahun, pada saat panen, masyarakat dan pemerintah
mengadakan acara bakaua, yaitu sebagai bentuk rasa syukur atas
melimpahnya hasil panen. Selain acara bakaua, terdapat keunikan dari rumah
gadang disini, yaitu tidak mempunyai gonjong penyimpan padi, dimana
tempat menyimpan padi di bawah rumah, di sudut rumah. Dan juga terdapat
Patung Puti Junjuang, bentuk dari sistem matrilineal orang minang.
b. Place (Distributsi)
1. Bagaimana dengan sistem distribusi untuk memasarkan Perkampungan
Adat Nagari Sijunjung?
Untuk distribusi, kami melakukan kegiatan distribusi dengan bekerjasama
dengan Bakti BCA dan Dispar, karena dari awal pengembangan
perkampungan adat, kedua instansi ini yang memberikan fasilitas dan arahan
untuk mengembangkan perkampungan adat ini. Dan juga, sasaran wisatawan
kami adalah wisatawan di luar Sumatera Barat dan wisatawan lura negri.
Karena itu menjadi salah satu alasan Bakti BCA dan Dispar menjadi
pernatara kami dengan wisatawan.
2. Mengapa tidak melakukan kerjasama dengan tour and travel yang ada di
Sumatera Barat untuk menjadi salah satu perantara yang dapat
mengajak wisatawan untuk datang berkunjung ke Perkampungan Adat
Nagari Sijunjung?
Kami sedang mengusahakan untuk bekerja sama dengan perusahaan tour and
travel yang ada di Sumatera Barat, khusunya yang ada di Kota Padang dan
Kota Bukittinggi, agar dalam hal pemasaran, calon wisatawan dapat juga
mengetahui keberadaan Perkampungan Adat Nagari Sijunjung
Informan 2

Tanggal Wawancara :

Data Informan

1. Nama : Dahliana
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Jabatan : Ketua Pengurus Homestay Perkampungan Adat Nagari
Sijunjung

a. Product (Produk)
1. Darimana fasilitas homestay didapatkan? Dan bagaimana sistem
pembagian fasilitas untuk setiap rumah gadang yang dijadikan
homestay?
Dari sebanyak 76 rumah gadang, hanya 15 rumah gadang yang digunakan
sebagai homestay dan dibina oleh Dinas Pariwisata Sijunjung dan Bakti
BCA. Dengan dibantu melengkapi fasilitas homestay seperti spring bed 15
buah, kasur santai 20, selimut, dan kamar mandi.

2. Apa saja kegiatan dari masyarakat yang dapat dilakukan oleh


wisatawan jika menginap di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung?
Selain menginap, wisatawan juga dapat melakukan kegiatan yang biasa
dilakukan masyarakat setempat, seperti kesawah, ke kebun karet, dan juga
bisa mengikuti acara adat seperti bakaua, jika wisatawan datang pada bulan
tertentu yaitu pada saat panen.

3. Dalam mengikuti acara bakaua, apakah ada syarat dan ketentuan bagi
wisatawan untuk bisa ikut serta dalam pelaksanaan acara tersebut?

Pada saat mengikuti acara bakua, ibu-ibu diwajibkan menggunakan baju


hitam, bakodek (kain sarung), dan berjilbab sambil menjunjung makanan di
atas kepala, sedangkan laki-laki baik yang muda maupun tua, diwajibkan
menggunakan baju hitam, sarawa gadang hitam (celana hitam besar), dan
menggunakan kopiah hitam. Untuk anak gadis menggunakan pakaian sopan
dengan menggunakan jilbab dan rok. Untuk wisatawan juga harus
menggunakan pakaian yang sopan untuk masuk ke aula bakaua, jika tidak
menggunakan pakaian yang sopan, maka tidak dibenarkan untuk ikut acara
bakaua dan dilarang masuk ke aula bakaua.

b. Price (Harga)
1. Berapa biaya menginap di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung
dalam 1 malam? Dan apa saja fasilitas yang didapatkan?
Biaya menginap di homestay mulai dari Rp.350.000.00, sampai dengan
Rp.400.000.00, biaya ini untuk perunit rumah dengan maksimal tamu 6-7
orang/rumah. Dan biaya makan, untuk sarapan Rp.15.000.00, sampai dengan
Rp.20.000, tergantung berapa kali makan.
2. Darimana biaya penginapan ditentukan dan sudah mencakup apa saja
biaya penginapan tersebut?
Untuk biaya, ibu kurang tahu darimana biaya homestay itu diperoleh, ibu
hanya mengetahui harganya saja dan biaya itu di gunakan untuk
perkembangan perkampungan adat dan pemilik rumah gadang, dan fasilitas
yang sudah didapatkan sama dengan homestay lainnya, seperti tempat tidur,
wc duduk, pelayanan dan sebagainya.
3. Mengapa biaya menginap dipisahkan dengan biaya makan? Mengapa
tidak disatukan saja?
Biaya makan dipisah dengan biaya makan karena tergantung apa yang
diinginkan wisatawan, biasanya ada sebagian wisatawan tidak biasa dengan
makanan yang pedas atau seleranya yang berbeda dengan masakan minang.
Dan untuk biaya kegiatan, itu tergantung sukarela dari wisatawan atau ketua
rombongan untuk memberi ke masyarakat yang bersangkutan, karena tidak
ada patokan harag untuk itu, serta untuk mengikuti acara adat tidak
dikenakan biaya apapun, karena itu terbuka untuk umum.
c. Promotion (Promosi)
1. Dalam mempromosikan Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, apa
saja bentuk promosi yang dilakukan?
Promosi yang dilakukan seperti melalui media sosial, website dan juga
Bakti BCA dan Dispar juga melakukan promosi dengan cara mereka pula
seperti lewat website,acara-acara pariwisata dan sebagainya.
2. Mengapa wisatawan yang berkunjung melakukan reservasi untuk
menginap di perkampungan adat melalui Dispar atau Bakti BCA?
wisatawan yang datang mengunjungi perkampungan ini sebagian besar dari
Dispar atau Bakti BCA, karena mereka mengetahui informasi tentang
perkampungan adat dan melakukan reservasi untuk menginap di
perkampungan adat melalui Dispar atau Bakti BCA, sehingga Dispar dan
Bakti BCA yang pertama melakukan komunikasi dengan calon wisatawan
3. Siapa yang bertanggungjawab dalam mempromosikan melalui media
sosial?
Untuk urusan promosi melalui sosial media, kami menyerahkan kepada
pemuda di kampung ini, karena kebanyakan dari kami sudah berumur dan
tidak terlalu mengetahui bagaimana menggunakan sosial media. Dan juga
dengan menyerahkan ke pemuda, itu lebih baik karena mereka lebih kreatif
dan aktif dalam menggunakan sosial media maupun alat komunikasi
lainnya, sehingga mereka bisa menyalurkan kemampuan mereka untuk
mengabdi ke kampung mereka
4. Dengan siapa saja pengelola perkampungan adat bekerjasama dalam
mempromosikan dan mengembangkan Perkampungan Adat Nagari
Sijunjung?
Kegiatan promosi ini, kami bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Bakti
BCA, Pemuda Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, Pengurus
Perkampungan Adat, serta masyarakat setempat untuk sama-sama
memboomingkan melalui akun media sosial atau melalui alat komunikasi
lainnya.
DOKUMENTASI

Patung Puti Junjuang dan Aula Bakaua

Suasana acara bakaua

Suasana acara bakaua dengan baarak kampuang


Fasilitas tempat tidur disalah satu rumah gadang yang dijadikan homestay

Ruang depan rumah gadang yang dijadikan homestay

Fasilitas kamar mandi homestay


Akun instagram Perkampungan Adat Nagari Sijunjung

Salah satu postingan yang mempromosikan perkampungan adat


Wawancara via telphone untuk mengumpulkan data

Pengumpulan data melalui whatsapp oleh pengurus

Anda mungkin juga menyukai