OLEH :
Om Swastyastu,
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan Makalah
Pemandian Air Panas Sipoholon ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun bukan semata-mata karena persyaratan untuk
mendapatkan nilai, namun di latarbelakangi pula untuk memperluas wawasan kita
mengenai objek wisata kesehatan pemandian air sipoholon. Untuk itu penyusun
berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini tentunya masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik dan saran objektif yang bersifat
membangun guna tercapainya kesempurnaan yang diinginkan.
Penata sepenuhnya menyadari, tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak yang
terkait, makalah ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu pada kesempatan
yang baik ini tidak lupa disampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya
kepada :
1) Ibu Agus Sri Lestari, S.Kep.M.Erg. selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
keperawatan pariwisata yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dan tuntunan dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemandian Air Panas ............................................................ 4
2.2 Objek Wisata Kesehatan Pemandian Air Panas Sipoholon..................... 4
2.3 Potensi Objek Wisata Kesehatan Pemandian Air Panas Sipoholon ........ 6
2.4 Kondisi Objek Wisata Kesehatan Pemandian Air Panas Sipoholon ....... 12
2.5 Animo Pengunjung .................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
b) Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian pemandian air panas.
2. Untuk mengetahui objek wisata kesehatan pemandian air panas sipoholon.
3. Untuk mengetahui potensi objek wisata pemandian air panas sipoholon.
4. Untuk mengetahui kondisi objek wisata pemandian air panas sipoholon.
5. Untuk mengetahui animo pengunjung terhadap objek wisata pemandian air
panas sipoholon.
2
a) Manfaat Teoritis
1. Manfaat teoritis yang dimaksudkan agar makalah ini dapat dijadikan
sebagai tambahan bahan bacaan serta sebagai dokumentasi bagi pembaca.
2. Makalah ini dibuat sebagai pengaya wawasan yang menjadi motivasi bagi
penulis untuk melakukan penulisan makalah yang berbasis keilmuan guna
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya tentang pemandian air panas
sipoholon.
b) Manfaat Praktis
1. Manfaat bagi mahasiswa yaitu dapat menerapkan fasilitas wisata kesehatan
yang memadai dan dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung
ke pemandian air panas sipoholon.
2. Manfaat bagi institusi, diharapkan penulisan makalah ini dapat dijadikan
sebagai acuan di dalam menyusun materi khususnya mengenai pemandian
air panas sipoholon.
3. Manfaat bagi dosen, diharapkan penulisan makalah ini dapat dijadikan
sebagai bahan acuan di dalam mengajar sehingga mampu meningkatkan
pemahaman mahasiswa mengenai pemandian air panas sipoholon.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
penyakit, terutama penyakit kulit juga terapi lainnya. Larutan kapur dan belerang
yang terdapat di air panas Sipoholon ini kerap sekali dipergunakan oleh setiap
pengunjung sebagai media mempercantik kulit yaitu dengan menempelkan
tepung kapur pada wajah atau bagian kulit lainnya.
A. Letak dan Batas Wilayah
Air panas Sipoholon adalah salah satu tempat wisata pemandian air
panas yang terletak tidak jauh dari kota Tarutung tepatnya di Kelurahan
Situmeang Habinsaran Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara.
Menurut masyarakat setempat, pemandian air panas ini merupakan air panas
yang keluar dari perut bumi. Pemandian ini juga sudah menjadi ikon
tersendiri bagi daerah Sipoholon. Air panas yang meluap keluar dari dalam
tanah menjadikan kita tertarik untuk melihatnya secara langsung tentunya.
Untuk itu wisatawan akan bisa melihat lokasi-lokasi tempat keluarnya air
panas tersebut. Sumber air panas itu sendiri merupakan tanah milik
masyarakat Kelurahan Situmeang Habinsaran. Namun tempat pemandian air
panas itu di buka oleh perorangan, ada yang milik pribadi dan ada juga yang
menyewa. Luas wilayah Kelurahan Situmeang Habinsaran 17,49Km2
dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Sipahutar Kecamatan Sipoholon
Sebelah Selatan : Desa Hutauruk Kecamatan Sipoholon
Sebelah Timur : Kecamatan Tarutung
Sebelah Barat : Desa Simanungkalit
B. Keadaan Iklim
Di daerah Kelurahan Situmeang Habinsaran ini dikenal hanya dua
musim yaitu: musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada
bulan Oktober hingga April dan musim kemarau terjadi pada bulan April
hingga Oktober. Hal ini dipengaruhi oleh letak wilayah Indonesia yang
terletak antara dua benua dan dua samudera yang mengakibatkan pergantian
arah angin setiap enam bulan sekali, yakni angin musom barat dan angin
musom timur.
5
Kelurahan Situmeang Habinsaran berada pada ketinggian tanah dari
permukaan laut 950 m, banyaknya curah hujan 8,8 mm dan suhu udara
Kelurahan Situmeang Habinsaran ini rata-rata 22oC dengan luas wilayah
seluruhnya adalah 1656 Ha. Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan
Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara memiliki temperatur yang dingin
karena banyak mengandung uap air dan dipengaruhi oleh topografi yang
berbukit-bukit sangat mendukung masyarakat untuk menikmati pemandian
air panas yang muncul ke permukaan daerah Kelurahan Situmeang
Habinsaran Kecamatan Sipoholon.
6
Dengan adanya beberapa sumber atau jenis yang dapat dijadikan sebagai
potensi daya tarik bagi wisatawan untuk dapat berkunjung kedaerah tujuan
wisata antara lain:
1. Sumber, misalnya: sisa-sisa peradaban masa lalu, peninggalan budaya,
museum purbakala dan peralatan musik tradisional.
2. Sumber buatan manusia, misalnya: pemandangan alam, iklim lingkungan
hidup, flora dan fauna, lebih dan gunung.
3. Sumber yang bersifat manusiawi, yaitu sumber daya manusia yang melekat
dalam masyarakat dalam bentuk warisan, budaya, seperti tari-tarian dan
upacara adat.
7
kawasan pemandian air panas Sipoholon walaupun sebenarnya kawasan ini
masuk ke Kelurahan Situmeang habinsaran Sipoholon. Tetapi karena kebiasaan,
maka masyarakat sekitar nya pun menyebutnya kawasan air panas Sipoholon.
Dilihat dari sejarahnya objek wisata ini sebelumnya merupakan suatu
pegunungan, tetapi karena masyarakat yang tinggal di daerah ini banyak bekerja
sebagai buruh tani dekat dengan sumber mata air panas tersebut sehingga
masyarakat berusaha, bagaimana mengolah sumber mata air panas menjadi suatu
pemandian yang banyak di kunjungi masyarakat khususnya masyarakat lokal.
Setelah sumber mata air panas di olah oleh masyarakat, maka banyak di antara
mereka yang membangun rumah dekat dengan sumber air panas, dengan tujuan
supaya bisa membuka usaha dan menambah pendapatan.
Keberadaan objek wisata pemandian air panas Sipoholon membuat
Kelurahan Situmeang Habinsaran semakin maju, dimana setiap rumah makan
yang membuka usaha disekitar objek wisata sudah tersedia beberapa kamar
mandi dan juga kolam renang untuk anak-anak dan dewasa. Dengan adanya
sumber air panas di daerah ini, sehingga masyarakat menyebut kawasan ini
kawasan pemandian air panas Sipoholon walaupun sebenarnya kawasan ini
masuk ke Kelurahan Situmeang habinsaran Sipoholon. Tetapi karena kebiasaan,
maka masyarakat sekitar nya pun menyebutnya kawasan air panas Sipoholon.
Potensi objek wisata terdiri atas 2 yakni :
A. Potensi Internal Objek Wisata
Potensi internal adalah potensi wisata yang dimiliki objek itu sendiri
yang meliputi komponen kondisi fisik objek, kualitas objek, dan dukungan
bagi pengembangan. Upaya pengembangan potensi internal adalah suatu
usaha yang dilakukan dalam mengembangkan, merawat objek wisata
yangtelah tersedia sebelumnya demi kemajuan objek wisata tersebut. Dalam
hal ini pengembangan yang dilakukan harus sesuai dengan selera wisatawan
agar wisatawan tersebut dapat tinggal lebih lama dan tidak merasa cepat
bosan. Suatu objek wisata dikatakan sudah maju atau tergantung pada
potensi eksternal dan internal serta kondisi sadar wisata yang berada
dilokasi tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan langsung dilapangan
8
keadaan otensi internal yang ada di objek wisata pemandian air panas
Sipoholon adalah sebagai berikut:
1) Daya Tarik Utama Objek Wisata
Daya tarik dan objek wisata adalah elemen terpenting dalam
pengembangan suatu destinasi atau daerah tujuan wisata. Dikatakan
demikian karena secara primer wisatawan yang bermaksud berkunjung
kedaerah tujuan wisata karena termotivasi oleh objek dan daya tarik wisata
yang berbeda dari yang biasa dilihat. Objek dan daya tarik ideal harus
diterapkan oleh 7K (Keamanan, Ketertiban, Kesejukan, Keramahtamahan,
Kebersihan, Keindahan, dan Kenangan). Suasana aman dengan ketertiban
lingkungan, mampu memberikan kesejukan kepada wisatawan ditunjukkan
oleh keramahtamahan masyarakat yang hidup dilingkungan yang bersih dan
memberikan nuansa keindahan yang menjadi kenangan tersendiri dalam
sanubari wisatawan yang akan dibawa kembali ke daerah atau negara
asalnya sehingga nantinya bisa menjadi daya tarik penahan wisata.
Pada umumnya objek wisata pemandian air panas sipoholon belum bisa
menjadi daya tarik penahan wisata. Hal ini disebabkan karena fasilitas
wisata masih kurang memadai dan penerapan 7K (Keamanan, Ketertiban,
Kesejukan, Keramahtamahan, Kebersihan, Keindahan, dan Kenangan)
belum sepenuhnya terlaksana, oleh karena itu objek wisata pemandian air
panas Sipoholon setelah ditinjau ke lapangan masih bersifat daya tarik
penangkap wisata.
9
banyak atraksi lain yang cukup menarik untuk disuguhkan pada wisatawan.
Komponen ini memegang peranan yang sangat penting, mengingat potensi
wisata yang dijual, sedangkan komponen lain merupakan pendukungnya.
Tanpa adanya persiapan yang matang maka atraksi tersebut tidak dapat
menjadi daya tarik pada wisatawan. Objek wisata pemandian air panas
Sipoholon setelah ditinjau kelapangan kekuatan atraksi komponen objek
wisatanya baik alami maupun buatan masih kurang mampu mempertinggi
kualitas dan kesan objek, karena objek wisata ini belum ada yang bisa
disaksikan dan dipertunjukkan tanpa membayar, objek wisata ini hanya
sebagai tempat persinggahan sementara, atau menikmati yang sudah ada dan
belum bisa berinteraksi dengan objek lain.
10
B. Potensi Eksternal Objek Wisata
Potensi eksternal objek wisata adalah potensi wisata yang mendukung
pengembangan suatu objek wisata yang terdiri dari aksebilitas, fasilitas
penunjang dan fasilitas pelengkap potensi eksternal kepariwisataan tersebut
meliputi keterkaitan antar objek, dukungan paket wisata, pengembangan dan
promosi objek wisata, waktu tempuh terhadap ibukota kabupaten,
ketersediaan angkutan umum menuju objek wisata, ketersediaan fasilitas
pemenuhan kebutuhan fisik atau dasar wisatawan (makan atau minum,
penginapan, bangunan untuk menikmati objek).
11
pemandian air panas Sipoholon belum ada sama sekali. Sehingga objek
wisata ini belum termasuk dalam agenda kunjungan wisatawan dalam suatu
paket wisata.
12
dan menyerap banyak wisatawan. Satu hal juga yang sangat penting dalam
proses pengembangan kepariwisataa adalah promosi wisata. Promosi wisata
dapat dilakukan lewat media cetak, dan elektronik. Promosi wanita
sebetulnya dapat dilakukan dari dua arah, dalam arti bukan pihak dari
pemerintah saja yang melakukan promosi tetapi wisatawan juga dapat
melakukan promosi saat merasakan kenyamanan, manfaat datang di objek
wisata tersebut. Salah satu faktor yang mendorong seseorang mengunjungi
suatu tempat adalah ingin mengetahui lebih atas informasi yang didapatkan
baik lewat media cetak maupun media elektronik yang berupa iklan.
Informasi yang diperoleh tersebut, wisatawan akan melakukan promosi
ulang ke pihak yang lain.
Sehingga dengan demikian, daerah tersebut akan selalu dikunjungi yang
memiliki nilai tinggi bagi pemerintah dari satu sisi dan disisi lain bagi
masyarakat disekitar objek wisata keberhasilan promosi akan tergambar dari
peningkatan grafik pengunjung, secara otomatis pengembangan objek
wisata akan menciptakan suasana yang kondusif pada peningkatan
pendapatan asli daerah. Akan tetapi objek wisata pemandian air panas
Sipoholon belum ada pelaksanaan kegiatan promosi sepenuhnya, sehingga
air panas tersebut belum dikenal dan belum tau informasi tentang objek
wisata ini. Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan
wisata, baik secara lokal, regional atau ruang lingkup nasional pada suatu
negara sangat erat kaitannya dengan pembangunan perekonomian daerah
atau negara tersebut. Dengan kata lain, pengembangan kepariwisataan pada
suatu daerah tujuan wisata selalu akan diperhitungkan dengan keuntungan
manfaat bagi rakyat banyak.
13
tentang sarana dan prasarananya. Lokasi pemandian air panas Sipoholon masih
sedikit daya tariknya, sehingga kegiatan pengunjung masih sangat terbatas.
Adapun kegiatan yang bisa dinikmati para wisatawan adalah berupa keindahan
alam, itu berupa semburan mata air yang cukup panas sehingga dapat digunakan
untuk merebus telur hingga matang. Para wisatawan juga dapat menikmati
sumber air panas yang cukup hangat yang dapat bermanfaat untuk
menyembuhkan penyakit kulit. Selain dari wisata alam para wisatawan juga
dapat menikmati makanan khas Tarutung yaitu kacang Sihobuk.
Kunjungan wisatawan yang datang ke objek wisata pemandian air panas
Sipoholon membawa pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat
setempat.Dimana dengan adanya wisatawan maka pendapatan semakin
bertambah.Misalnya jualan banyak yang laku yang telah mereka sediakan
disekitar objek wisata pemandain air panas Sipoholon. Peningkatan arus
kunjungan wisatawan ke objek wisata pemandian air panas Sipoholon terjadi
pada hari-hari besar seperti pada hari Natal/Tahun Baru, Paskah, Hari Libur
Sekolah, ada juga Hari Lebaran Idul Fitri.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pemandian air panas atau sumber air panas adalah mata air yang dihasilkan
akibat keluarnya air tanah dari kerak bumi setelah dipanaskan secara geoternal.
Air panas lebih dapat mengencerkan padatan mineral, sehingga air dari mata air
panas mengandung kadar mineral tinggi seperti kalsium, litium atau radium.
Sumber Air Panas Sipoholon berada di daerah perbukitan kapur. Suhu air
yang dihasilkan oleh perbukitan kapur ini cukup tinggi, yaitu bisa mencapai
sekitar 70 derajat Celsius. Karena air ini dari perbukitan kapur, air yang terdapat
pada kolam pemandian ini mengandung soda dan sulfur. Air panas dari bukit
kapur ini selalu mengalir sehingga tidak ada endapan air di setiap kolam
pemandian yang sengaja dibangun oleh warga untuk digunakan oleh wisatawan
yang berkunjung yang ingin berendam air panas. Dengan berendam air panas
alami yang mengandung belerang memang masih dipercaya bisa mengobati
berbagai penyakit, terutama penyakit kulit juga terapi lainnya. Larutan kapur dan
belerang yang terdapat di air panas Sipoholon ini kerap sekali dipergunakan oleh
setiap pengunjung sebagai media mempercantik kulit yaitu dengan
menempelkan tepung kapur pada wajah atau bagian kulit lainnya.
Air panas Sipoholon adalah salah satu tempat wisata pemandian air panas
yang terletak tidak jauh dari kota Tarutung tepatnya di Kelurahan Situmeang
Habinsaran Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara. Dilihat dari
sejarahnya objek wisata ini sebelumnya merupakan suatu pegunungan, tetapi
karena masyarakat yang tinggal di daerah ini banyak bekerja sebagai buruh tani
dekat dengan sumber mata air panas tersebut sehingga masyarakat berusaha,
bagaimana mengolah sumber mata air panas menjadi suatu pemandian yang
banyak di kunjungi masyarakat khususnya masyarakat lokal. Alasan utama
pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik secara lokal,
regional atau ruang lingkup nasional pada suatu negara sangat erat kaitannya
dengan pembangunan perekonomian daerah atau negara tersebut.
15
Sebagaian besar respon wisatawan yang berkunjung ke Pemandian Air
Panas Sipoholon ini sangat memuaskan karena dapat menikmati keindahan alam
sekaligus berwisata untuk kesehatan tubuh dengan memanfaatkan air panas dan
tepung kapur yang secara alami telah ada di tempat Pemandian Air Panas
Sipoholon. Selain dari wisata alam dan wisata kesehatan para wisatawan juga
dapat menikmati makanan khas Tarutung yaitu kacang Sihobuk.
3.2 Saran
Dengan mempertimbangkan besarnya kontribusi sektor pariwisata untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat, maka pemerintah diharapkan dapat
mengalokasikan anggaran pemerintah untuk membangun wilayah wisata
pemandian air panas Sipoholon agar menjadi lebih baik. Dalam pembangunan
dan pengembangan sektor pariwisata, pemerintah tidak hanya melihat dari
potensi yang ada tetapi memperhatikan pula dari segi pembangunan sarana dan
prasarana yang mendukung serta dari segi penyerapan tenaga kerja.
Disarankan untuk masyarakat sekitar agar selalu ikut serta dalam menjaga
keamanan dan kenyamanan dari objek wisata pemandian air panas Sipoholon
ini, agar daya tarik wisatawan semakin meningkat dan dapat memberikan
manfaat yang optimal untuk kesehatan para wisatawan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN