Oleh :
Om Swastyastu
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa Karena atas berkat rahmat-Nya Makalah Perencanaan Pariwisata
mengenai ‘‘PERENCANAAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA
PURA TAMAN AYUN’’ ini dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
rencana-rencana pengembangan pariwisata pada Daya Tarik Wisata Pura Taman
Ayun. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dan kewajiban penulis sebagai
mahasiswa pada mata kuliah Perencanaan Pariwisata. Pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat positif untuk pembacanya.
Penulis.
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun ...............
2.2 Pendekatan dan Metode Perencanaan Pariwisata Serta Pelibatan
Masyarakat Dalam Perencanaan Pariwisata di Daya Tarik Wisata
Pura Taman Ayun ............................................................................
2.3 Arah Perencanaan Pariwisata di Daya Tarik Wisata Pura Taman
Ayun .................................................................................................
2.4 Strategi Pengelola Dalam Perencanaan Pariwisata Pura Taman
Ayun Untuk Merealisasikan Rencana Pariwisata ............................
2.5 Hambatan dan Permasalaham Serta Solusi Dalam Perencanaan
Pariwisata .........................................................................................
1.4 Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah Observasi dimana
penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengamati keadaan di sekitar Daya
Tarik Wisata Pura Taman, dan mewawancarai Bapak I Made Suandi, SE selaku
Manager Pengelola Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun. Observasi dilakukan
pada tanggal 10 April 2022.
BAB II
PEMBAHASAN
Pura Taman Ayun merupakan pura peninggalan zaman Kerajaan Mengwi. Pura
ini juga tercatat sebagai “Kerajaan Air” yang merupakan sumber pengairan bagi para
petani di daerah ini (Subak Batan Badung dan Beringkit). Pura Taman Ayun
merupakan pura ibu (paibon) bagi Kerajaan Mengwi. Pura ini dibangun oleh Raja
Mengwi I Gusti Agung Putu atau Cokorda Sakti Blambangan (1690-1722 M) pada
tahun 1634 Saka (sekitar 1710 Masehi). Dalam pembangunan Pura, Beliau dibantu
oleh arsitek yang berasal dari Cina. Halaman pura ditata sedemikian indah dan
dikelilingi oleh kolam yangkemudian dipugar pada tahun 1937, dihiasi oleh meru-
meru yang menjulang tinggi dan megah yang diperuntukan baik bagi leluhur
kerajaan maupun bagi para dewa yang berstana di pura-pura lain di Bali. Awalnya,
pura ini didirikan karena pura-pura yang saat itu tersedia jaraknya terlalu jauh untuk
dijangkauoleh masyarakat Mengwi. Maka dari itu, Sang Raja mendirikan sebuah
tempat pemujaan dengan beberapa bangunan sebagai penyawangan (simbol) dari
pada 9 pura utama yang ada di Bali, seperti Pura Besakih, Pura Ulundanu, Pura
Batur, Pura Uluwatu, Pura Batukaru, dan pura utama lainnya yang ada di Bali.
Dengan lokasi yang ada di satu areal, Beliau berharap rakyat kerajaan tidak usah
jauh-jauh jika ingin melakukan persembahyangan. Piodalan di pura ini dilakukan
setiap Anggara KAsih Medangsya atau setiap 210 hari (enam bulan sekali). Sebagai
pengemong-nya adalah keluarga Puri Gede Mengwi yang dibantu seluruh
masyarakat se-kecamatan Mengwi yang terdiri dari 38 desa adat dengan sebutan
Mangu Kertha Mandala. Pura ini sempat hancur akibat gempa bumi besar
berkekuatan 7 skala Richter pada 21 Januari 1917. Pura ini kemudian mengalami
dua kali pemugaran. Pada tahun 1937, pura ini mengalami pemugaran total,
sementara tahun 1949 hanya dilakukan perbaikan pada candi bentar serta kori
agung.
Pura Taman Ayun terletak di Desa Mengwi, Kabupaten Badung, dengan jarak
tempuh sekitar 18 km ke arah barat dari Denpasar. Pura ini memiliki panorama yang
sangat indah, sesuai dengan namanya yang berarti pura di taman yang indah.
Perkembangan Pura Taman Ayun sebagai daya tarik wisata tidak terlepas dari
peranan wisatawan asing yang datang ke Bali untuk berwisata sekitar tahun 1960,
sejak saat itu Taman Ayun pun semakin ramai dikunjungi turis asing dan domestik.
Kawasan Taman Ayun ditetapkan sebagai salahsatu Warisan Budaya Dunia oleh
UNESCO tanggal 6 Juli 2012 sebagai Cultural Landscape di Provinsi Bali
Pura Taman Ayun adalah salah satu daya tarik wisata yang dimana juga
merupakan bagian dari Lansekap Budaya Provinsi Bali yang telah ditetapkan
sebagai bagian dari warisan budaya dunia. Pura ini memiliki keunikan arsitektur
berupa meru bertumpeng sebelas yang terdapat di areal jeroan dan bangunan-
bangunan pura lainannya. Hal inilah sebagai salah satu atraksi yang menarik minat
kunjungan wisatawan. Maka dari itu, dari hasil wawancara dengan Bapak I Made
Suandi, SE selaku Manager pengelola daya tarik wisata Pura Taman Ayun,
mengatakan ‘'Pura Taman Ayun merupakan salah satu Pura dari Kerajaan Mengwi
yang memiliki nilai lokal kebudayaan tersendiri, yang dimana memiliki daya tarik
pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal, dalam perencanaan pariwisata di
Pura Taman Ayun selalu mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan kearifan
lokal serta diharapkan selalu memberikan manfaat berkelanjutan serta dapat
menjadi suatu wadah untuk pelestarian lingkungan, budaya dan tentunya dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam pengembangan Pariwisata
kedepannya perencanaan penataan, pembangunan dan penyediaan fasilitas serta
pemeliharaan tentunya harus selalu dilaksanakan seiring dengan berjalannya
waktu.’’ Pelaksanaan suatu event juga sangat menunjang perkembangan suatu daya
tarik wisata.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan daya tarik wisata sangatlah penting.
Partisipasi masyarakat digambarkan sebagai pemberian wewenang kepada
masyarakat setempat untuk memobilisasi kemampuan mereka sendiri, menjadi
pemeran sosial di dalam mengeluarkan kemampuan sumber daya, membuat
keputusan, serta melakukan kontrol terhadap kegiatan. Partisipasi tidak hanya
merupakan sebuah kontribusi tenaga, waktu, dan materi lokal secara cuma-cuma
untuk mendukung berbagai program dan proyek pembangunan, melainkan suatu
keterlibatan secara aktif dalam setiap proses.
Terdapat beberapa jenis partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan
pengelolaan. Partisipasi dalam kegiatan seremonial, dimana Pura Taman Ayun
masih aktif difungsikan sebagai tempat persembahyangan oleh masyarakat Desa
Mengwi dan sekitarnya. Menurut Bapak I Made Suandi, seluruh bidang pengelola
dan masyarakat Pura Taman Ayun juga terlibat dalam persiapan upacara piodalan
secara gotong royong. Partisipasi masyarakat juga terlihat dalam menjaga
peninggalan sejarah dalam melestarikan seni budaya.
2.3 Arah Perencanaan Pariwisata di Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun
Perencanaan pariwisata perlu memperhatikan keberlangsungan atau
kelestarian potensi obyek pariwisata sebagai modal dasar. Pembangunan dalam
lingkup tata ruang wilayah mengandung makna yang sangat luas meliputi aspek
sosial budaya, ekonomi fisik dan politik. Pembangunan dapat dipandang sebagai
suatu proses perubahan ekonomi sosial budaya masyarakat, perubahan kondisi fisik
geografis atau gabungan dari keduanya. Didalamnya terkandung perkembangn
sektor pariwisata yang boleh jadi merupakan potensi daerah yang bersangkutan,
atau daerah tersebut terkena imbas perkembangan pariwisata daerah lainnya
(Warpani, 2007:139). Perencanaan pariwisata haruslah mengacu pada prinsip-
prinsip pengelolaan yang menekankan nilai-nilai pelestarian lingkungan alam,
komunitas dan nilai sosial yang meungkinkan wisatawan menikmati kegiatan
wisatanya serta bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas lokal. Begitu pula dalam
rencana penataan, pembangunan, penyediaan fasilitas serta rencana pengadaan
event kesenian di Pura Taman Ayun tentunya bertujuan meningkatkan mutu serta
pelayanan terhadap wisatawan dan juga mengarah pada pelestarian lingkungan,
budaya dan kearifan nilai lokal yang dimana bertujuan untuk mempertahankan
status Pura Taman Ayun sebagai salah satu warisan budaya dunia. Dengan adanya
perencanaan pariwisata ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk
berkunjung serta dapat meningkatkan partisipasi masyarakat lokal sehingga dapat
memberikan maanfaat positif serta meningkatkan ekonomi masyarakat.
2.4 Strategi Pengelola Dalam Perencanaan Pariwisata Pura Taman Ayun Untuk
Merealisasikan Rencana Pariwisata.
Dalam perencanaan pariwisata pada suatu daya tarik wisata tentunya
diperlukan strategi-strategi untuk merealisasikan rencana tersebut. Dalam
perencanaan pariwisata Pura Taman Ayun strategi yang diambil pengelola yaitu
dengan meningkatkan kualitas SDM serta pelayanan, menyusun perencanaan
dengan matang dan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pariwisata ini juga
sangat penting, seperti perencanaan event-event kesenian. Seperti event-event yang
sudah berjalan sebelumnya banyak sekali partisipasi dari komunitas-komunitas seni
yang menyukseskan event tersebut.
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pura Taman Ayun adalah salah satu daya tarik wisata yang
perkembangannya begitu pesat, dimana Pura Taman Ayun juga merupakan
bagian dari Lansekap Budaya Provinsi Bali yang telah ditetapkan sebagai
bagian dari warisan budaya dunia. Pariwisata mencakup banyak hal yang
melibatkan banyak pihak, maka dibutuhkan strategi tertentu dalam perencanaan
kegiatan pariwisata Pura Taman Ayun sehingga dapat memberikan manfaat
positif dan berkelanjutan bagi masyarakat baik dari segi lingkungan, budaya
dan meningkantan perekonomian. Pengelola Pura Taman Ayun selalu
mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal serta
diharapkan selalu memberikan manfaat berkelanjutan serta dapat menjadi suatu
wadah untuk pelestarian lingkungan, budaya dan tentunya dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat. Dalam pengembangan Pariwisata kedepannya
perencanaan penataan, pembangunan dan penyediaan fasilitas serta
pemeliharaan tentunya harus selalu dilaksanakan seiring dengan berjalannya
waktu.’’ Pelaksanaan suatu event juga sangat menunjang perkembangan suatu
daya tarik wisata.
Dalam rencana penataan, pembangunan, penyediaan fasilitas serta rencana
pengadaan event kesenian di Pura Taman Ayun tentunya bertujuan
meningkatkan mutu serta pelayanan terhadap wisatawan dan juga mengarah
pada pelestarian lingkungan, budaya dan kearifan nilai lokal yang dimana
bertujuan untuk mempertahankan status Pura Taman Ayun sebagai salah satu
warisan budaya dunia. Strategi pengelola dalam merealisasikan
perencanaanpariwisata yaitu dengan meningkatkan kualitas SDM serta
pelayanan, menyusun perencanaan dengan matang dan meningkatkan
partisipasi masyarakat lokal. Hambatan dalam perencanaan pariwisata Pura
Taman Ayun yaitu adanya pandemic Covid 19. Pandemi ini sangat berdampak
karena tidak adanya pendapatan akibat perurunan jumlah kunjungan wisatawan
hingga penutupan daya tarik pariwisata. Dalam menghadapi permasalahan ini
dukungan dari pemerintah dan masyarakan sangatlah diperlukan, pihak
pengelola juga selalu meningkatkan kualitas pelayanan sehingga wisatawan
yang berkunjung ke Pura Taman Ayun merasa nyaman serta diharapkan dapat
selalu meningkatkan kunjungan wisatawan.
1.2 Saran
Perencanaan pariwisata merupakan hal yang penting dalam perkembangan
suatu daya tarik wisata. Dengan adanya perencanaan pariwisata yang sesuai
terntunya akan memberikan manfaat yang baik bagi seluruh aspek didalamnya.
Perencanaan pariwisata yang tidak sesuai akan menimbulkan masalah-masalah
sosial dan budaya. Suatu perencanaan dan pertumbuhan pembangunan yang
tidak direncanakan akan mengakibatkan degradasi atau penurunan daya tarik
suatu atraksi wisata, bahkan dapat menjurus kepada kerusakan lingkungan.
Dalam perencanaan pariwisata pada daya tarik wisata Pura Taman Ayun
hendaknya dilakukan dengan matang sehhingga tujuan atau target dari
perencanaan tersebut dapat tercapai dengan maksimal, selain itu partisipasi
masyarakan dalam pengembangan Pura Taman Ayun harus ditingkatkan lagi
dan dari segi promosi juga sangan perlu ditingkatkan agar Pura Taman Ayun
Lebih dikenal oleh masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA