Anda di halaman 1dari 21

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PARIWISATA PADA

DAYA TARIK WISATA PURA TAMAN AYUN

Mata Kuliah : Perencanaan Pariwisata

Dosen Pengampu : I Nengah Alit Nuriawan. SS.,M.Par.

Oleh :

I Nyoman Aditya Wiguna (1913081087)

I Putu Wahyu Dinatha (1913081086)

PRODI INDUSTRI PERJALANAN


JURUSAN PARIWISATA BUDAYA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS
SUGRIWA DENPASAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa Karena atas berkat rahmat-Nya Makalah Perencanaan Pariwisata
mengenai ‘‘PERENCANAAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA
PURA TAMAN AYUN’’ ini dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
rencana-rencana pengembangan pariwisata pada Daya Tarik Wisata Pura Taman
Ayun. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dan kewajiban penulis sebagai
mahasiswa pada mata kuliah Perencanaan Pariwisata. Pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini sehingga dapat berjalan dengan lancar.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat positif untuk pembacanya.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Denpasar, 4 April 2022

Penulis.
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun ...............
2.2 Pendekatan dan Metode Perencanaan Pariwisata Serta Pelibatan
Masyarakat Dalam Perencanaan Pariwisata di Daya Tarik Wisata
Pura Taman Ayun ............................................................................
2.3 Arah Perencanaan Pariwisata di Daya Tarik Wisata Pura Taman
Ayun .................................................................................................
2.4 Strategi Pengelola Dalam Perencanaan Pariwisata Pura Taman
Ayun Untuk Merealisasikan Rencana Pariwisata ............................
2.5 Hambatan dan Permasalaham Serta Solusi Dalam Perencanaan
Pariwisata .........................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan ..........................................................................................
3.2 Saran .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................


LAMPIRAN – LAMPIRAN......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bali merupakan salah satu daya tarik wisata yang yang ada di Indonesia. Bali
merupakan pusat pariwisata di Indonesia dan juga sebagai salah satu daerah tujuan
wisata terkemuka di dunia. Bali dikenal para wisatawan karena memiliki potensi
alam yang amat indah antara lain, iklim yang tropis, hutan yang hijau, gunung,
danau, sungai, sawah serta pantai indah dengan beragam pasir putih dan hitam.
Selain itu, Bali lebih dikenal juga karena perpaduan alam dengan manusia serta
adat kebudayaannya yang unik, yang berlandaskan pada konsep keserasian dan
keselarasan yang telah mewujudkan suatu kondisi estetika yang ideal dan bermutu
tinggi. Salah satu daya tarik pariwisata yang sangat diminati dan terkenal di Bali
adalah Pura Taman Ayun. Pura Taman Ayun merupakan Pura lbu (Paibon) bagi
kerajaan Mengwi. Pura taman ayun memiliki keunikan tersendiri dimana
UNESCO telah menetapkan Pura Taman Ayun sebagai bagian dari situs warisan
budaya dunia yang bertajuk Lanskap Budaya Provinsi Bali.
Dalam perkembangnya sebagai Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun
tentunya sangat memberikan dampak yang besar terhadap kebudayaan dan
ekonomi masyarakat. Perencanaan Pariwisata merupakan hal yang penting dalam
perkembangan suatu Daya Tarik Wisata. Perencanaan pariwisata pada Daya Tarik
Wisata Pura Taman Ayun perlu dilakukan karena adanya banyak perubahan dalam
industri pariwisata saat ini. Pariwisata mencakup banyak hal yang melibatkan
banyak pihak, maka dibutuhkan strategi tertentu dalam perencanaan kegiatan
pariwisata sehingga dapat memberikan manfaat positif dan berkelanjutan bagi
masyarakat baik dari segi lingkungan, budaya dan meningkantan perekonomian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambaran umum Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun?
2. Bagaimana pendekatan dan metode perencanaan pariwisata serta pelibatan
masyarakat dalam perencanaan pariwisata di Daya Tarik Wisata Pura
Taman Ayun?
3. Bagaimana arah perencanaan pariwisata di Daya Tarik Wisata Pura Taman
Ayun?
4. Bagaimana strategi pengelola dalam perencanaan pariwisata Pura Taman
Ayun untuk merealisasikan rencana pariwisata?
5. Apa hambatan dan permasalaham serta solusi dalam perencanaan pariwisata
di Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui sejarah dan perkembangan Daya Tarik Wisata Pura Taman
Ayun.
2. Untuk mengetahui perencanaan pariwisata di Daya Tarik Wisata Pura
Taman Ayun.
3. Untuk mengetahui apa saja hambatan, permasalahan serta dalam
perencanaan pariwisata Pura Taman Ayun.

1.4 Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah Observasi dimana
penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengamati keadaan di sekitar Daya
Tarik Wisata Pura Taman, dan mewawancarai Bapak I Made Suandi, SE selaku
Manager Pengelola Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun. Observasi dilakukan
pada tanggal 10 April 2022.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun

Pura Taman Ayun merupakan pura peninggalan zaman Kerajaan Mengwi. Pura
ini juga tercatat sebagai “Kerajaan Air” yang merupakan sumber pengairan bagi para
petani di daerah ini (Subak Batan Badung dan Beringkit). Pura Taman Ayun
merupakan pura ibu (paibon) bagi Kerajaan Mengwi. Pura ini dibangun oleh Raja
Mengwi I Gusti Agung Putu atau Cokorda Sakti Blambangan (1690-1722 M) pada
tahun 1634 Saka (sekitar 1710 Masehi). Dalam pembangunan Pura, Beliau dibantu
oleh arsitek yang berasal dari Cina. Halaman pura ditata sedemikian indah dan
dikelilingi oleh kolam yangkemudian dipugar pada tahun 1937, dihiasi oleh meru-
meru yang menjulang tinggi dan megah yang diperuntukan baik bagi leluhur
kerajaan maupun bagi para dewa yang berstana di pura-pura lain di Bali. Awalnya,
pura ini didirikan karena pura-pura yang saat itu tersedia jaraknya terlalu jauh untuk
dijangkauoleh masyarakat Mengwi. Maka dari itu, Sang Raja mendirikan sebuah
tempat pemujaan dengan beberapa bangunan sebagai penyawangan (simbol) dari
pada 9 pura utama yang ada di Bali, seperti Pura Besakih, Pura Ulundanu, Pura
Batur, Pura Uluwatu, Pura Batukaru, dan pura utama lainnya yang ada di Bali.
Dengan lokasi yang ada di satu areal, Beliau berharap rakyat kerajaan tidak usah
jauh-jauh jika ingin melakukan persembahyangan. Piodalan di pura ini dilakukan
setiap Anggara KAsih Medangsya atau setiap 210 hari (enam bulan sekali). Sebagai
pengemong-nya adalah keluarga Puri Gede Mengwi yang dibantu seluruh
masyarakat se-kecamatan Mengwi yang terdiri dari 38 desa adat dengan sebutan
Mangu Kertha Mandala. Pura ini sempat hancur akibat gempa bumi besar
berkekuatan 7 skala Richter pada 21 Januari 1917. Pura ini kemudian mengalami
dua kali pemugaran. Pada tahun 1937, pura ini mengalami pemugaran total,
sementara tahun 1949 hanya dilakukan perbaikan pada candi bentar serta kori
agung.

Pura Taman Ayun terletak di Desa Mengwi, Kabupaten Badung, dengan jarak
tempuh sekitar 18 km ke arah barat dari Denpasar. Pura ini memiliki panorama yang
sangat indah, sesuai dengan namanya yang berarti pura di taman yang indah.
Perkembangan Pura Taman Ayun sebagai daya tarik wisata tidak terlepas dari
peranan wisatawan asing yang datang ke Bali untuk berwisata sekitar tahun 1960,
sejak saat itu Taman Ayun pun semakin ramai dikunjungi turis asing dan domestik.
Kawasan Taman Ayun ditetapkan sebagai salahsatu Warisan Budaya Dunia oleh
UNESCO tanggal 6 Juli 2012 sebagai Cultural Landscape di Provinsi Bali

2.2 Pendekatan dan Metode Perencanaan Pariwisata Serta Pelibatan Masyarakat


Dalam Perencanaan Pariwisata di Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun
Perencanaan pariwisata sangat penting untuk dilakukan karena seiring dengan
perkembangan jaman tentunya akan ada banyak perubahan dalam industri
pariwisata saat. Pariwisata mencakup banyak hal yang melibatkan banyak pihak,
maka dibutuhkan strategi tertentu dalam perencanaan kegiatan pariwisata sehingga
dapat berlangsung dengan baik. Pada hakikatnya perencanaan merupakan
penentuan suatu tujuan utama beserta cara-cara untuk menentukan tujuan tersebut.
Maka dalam Pariwisata sangat dibutuhkan perencanaan untuk mengembangkan
suatu daya tarik wisata. Pengembangan pariwisata yang tidak direncanakan, akan
dapat menimbulkan masalah-masalah sosial dan budaya. Suatu perencanaan dan
pertumbuhan pembangunan yang tidak direncanakan akan mengakibatkan
degradasi atau penurunan daya tarik suatu atraksi wisata, bahkan dapat menjurus
kepada kerusakan lingkungan. Pariwisata masa kini tidak hanya terkait dalam batas-
batas wilayah dalam skala tertentu. Pariwisata pada masa kini menjadi sangat khas
karena melibatkan kombinasi antara budaya dan alam sehingga melibatkan seluruh
pihak untuk terkait didalamnya. Diantaranya ada pemerintah, swasta, dan
masyarakat lokal. Dalam pelaksanaannya ketiga unsur ini saling melengkapi di
mana pemerintah sebagai penyelenggara dan pihak swasta sebagai media perantara
untuk menyampaikan produk wisata. Sedangkan masyarakat lokal adalah unsur
penting yang terlibat dalam kepemerintahan atau pihak swasta pun tidak dapat
berdiri sendiri sehingga dalam penyelenggaraan pariwisata pemerintah dan swasta
secara bersama-sama dapat mendayagunakan komunitas dan masyarakat lokal
untuk menjadi pelaksana kegiatan pariwisata.

Pura Taman Ayun adalah salah satu daya tarik wisata yang dimana juga
merupakan bagian dari Lansekap Budaya Provinsi Bali yang telah ditetapkan
sebagai bagian dari warisan budaya dunia. Pura ini memiliki keunikan arsitektur
berupa meru bertumpeng sebelas yang terdapat di areal jeroan dan bangunan-
bangunan pura lainannya. Hal inilah sebagai salah satu atraksi yang menarik minat
kunjungan wisatawan. Maka dari itu, dari hasil wawancara dengan Bapak I Made
Suandi, SE selaku Manager pengelola daya tarik wisata Pura Taman Ayun,
mengatakan ‘'Pura Taman Ayun merupakan salah satu Pura dari Kerajaan Mengwi
yang memiliki nilai lokal kebudayaan tersendiri, yang dimana memiliki daya tarik
pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal, dalam perencanaan pariwisata di
Pura Taman Ayun selalu mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan kearifan
lokal serta diharapkan selalu memberikan manfaat berkelanjutan serta dapat
menjadi suatu wadah untuk pelestarian lingkungan, budaya dan tentunya dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam pengembangan Pariwisata
kedepannya perencanaan penataan, pembangunan dan penyediaan fasilitas serta
pemeliharaan tentunya harus selalu dilaksanakan seiring dengan berjalannya
waktu.’’ Pelaksanaan suatu event juga sangat menunjang perkembangan suatu daya
tarik wisata.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan daya tarik wisata sangatlah penting.
Partisipasi masyarakat digambarkan sebagai pemberian wewenang kepada
masyarakat setempat untuk memobilisasi kemampuan mereka sendiri, menjadi
pemeran sosial di dalam mengeluarkan kemampuan sumber daya, membuat
keputusan, serta melakukan kontrol terhadap kegiatan. Partisipasi tidak hanya
merupakan sebuah kontribusi tenaga, waktu, dan materi lokal secara cuma-cuma
untuk mendukung berbagai program dan proyek pembangunan, melainkan suatu
keterlibatan secara aktif dalam setiap proses.
Terdapat beberapa jenis partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan
pengelolaan. Partisipasi dalam kegiatan seremonial, dimana Pura Taman Ayun
masih aktif difungsikan sebagai tempat persembahyangan oleh masyarakat Desa
Mengwi dan sekitarnya. Menurut Bapak I Made Suandi, seluruh bidang pengelola
dan masyarakat Pura Taman Ayun juga terlibat dalam persiapan upacara piodalan
secara gotong royong. Partisipasi masyarakat juga terlihat dalam menjaga
peninggalan sejarah dalam melestarikan seni budaya.

2.3 Arah Perencanaan Pariwisata di Daya Tarik Wisata Pura Taman Ayun
Perencanaan pariwisata perlu memperhatikan keberlangsungan atau
kelestarian potensi obyek pariwisata sebagai modal dasar. Pembangunan dalam
lingkup tata ruang wilayah mengandung makna yang sangat luas meliputi aspek
sosial budaya, ekonomi fisik dan politik. Pembangunan dapat dipandang sebagai
suatu proses perubahan ekonomi sosial budaya masyarakat, perubahan kondisi fisik
geografis atau gabungan dari keduanya. Didalamnya terkandung perkembangn
sektor pariwisata yang boleh jadi merupakan potensi daerah yang bersangkutan,
atau daerah tersebut terkena imbas perkembangan pariwisata daerah lainnya
(Warpani, 2007:139). Perencanaan pariwisata haruslah mengacu pada prinsip-
prinsip pengelolaan yang menekankan nilai-nilai pelestarian lingkungan alam,
komunitas dan nilai sosial yang meungkinkan wisatawan menikmati kegiatan
wisatanya serta bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas lokal. Begitu pula dalam
rencana penataan, pembangunan, penyediaan fasilitas serta rencana pengadaan
event kesenian di Pura Taman Ayun tentunya bertujuan meningkatkan mutu serta
pelayanan terhadap wisatawan dan juga mengarah pada pelestarian lingkungan,
budaya dan kearifan nilai lokal yang dimana bertujuan untuk mempertahankan
status Pura Taman Ayun sebagai salah satu warisan budaya dunia. Dengan adanya
perencanaan pariwisata ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk
berkunjung serta dapat meningkatkan partisipasi masyarakat lokal sehingga dapat
memberikan maanfaat positif serta meningkatkan ekonomi masyarakat.

2.4 Strategi Pengelola Dalam Perencanaan Pariwisata Pura Taman Ayun Untuk
Merealisasikan Rencana Pariwisata.
Dalam perencanaan pariwisata pada suatu daya tarik wisata tentunya
diperlukan strategi-strategi untuk merealisasikan rencana tersebut. Dalam
perencanaan pariwisata Pura Taman Ayun strategi yang diambil pengelola yaitu
dengan meningkatkan kualitas SDM serta pelayanan, menyusun perencanaan
dengan matang dan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pariwisata ini juga
sangat penting, seperti perencanaan event-event kesenian. Seperti event-event yang
sudah berjalan sebelumnya banyak sekali partisipasi dari komunitas-komunitas seni
yang menyukseskan event tersebut.

2.5 Hambatan dan Permasalaham Serta Solusi Dalam Perencanaan Pariwisata


Dalam perencanaan Pura Taman Ayun hambatan terberat adalah pandemic
yang seperti kita alami saat ini, tidak lain ialah pandemic Covid-19. Pademi Covid-
19 sangatlah berdampak besar bagi seluruh sector, khusunya pada sector pariwisata
pademi ini berdampampak sangat besar. Mulai dari pembatasan kegiatan
pariwisata, pembatasan kunjungan, bahkan sampai penutupan daya tarik wisata
demi pencegahan penularan virus Covid-19. Bapak I Made Suandi, SE mengatakan
pademi ini sangatlah berdampak besar pada daya tari wisata Pura Taman Ayun.
Adanya pembatasan dalam kegiatan masyarakat pada pandemi dan larangan warga
negara asing datang ke Indonesia mengakibatkan minimnya kunjungan wisata di
Pura Taman Ayun. Bahkan Pura Taman Ayun sempat ditutup sehingga tidak ada
pemasukan sama sekali. Untuk merealisasikan perencanaan pariwisata pada daya
tarik wisata Pura Taman Ayun tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit,
dengan demikian pihak pengelola masih sangat bergantung pada kunjungan
wisatawan.
Dalam menghadapi permasalahan tersebut, pihak pengelola sedikit
menemukan titik terang dengan dibukanya pariwisata kembali, sedikit demi sedikit
sudah mulai ada wisatawan yang berkunjung walaupun tidak seperti dulu yang
perharinya bisa sampai ribuan wisatawan dan kini hanya 50 sampai 150 wisatawan
saja. Dalam menghadapi permasalahan tersebut pihak pengelola mengatakan
dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangatlah penting agar perencanaan
pariwisata ini dapat terealisasikan. Bapak I Made Suandi, SE juga mengatakan
pohak pengelola selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan
sehingga wisatawan yang berkunjung merasa puas dan diharapkan kunjungan
wisatawan dapat terus meningkat.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Pura Taman Ayun adalah salah satu daya tarik wisata yang
perkembangannya begitu pesat, dimana Pura Taman Ayun juga merupakan
bagian dari Lansekap Budaya Provinsi Bali yang telah ditetapkan sebagai
bagian dari warisan budaya dunia. Pariwisata mencakup banyak hal yang
melibatkan banyak pihak, maka dibutuhkan strategi tertentu dalam perencanaan
kegiatan pariwisata Pura Taman Ayun sehingga dapat memberikan manfaat
positif dan berkelanjutan bagi masyarakat baik dari segi lingkungan, budaya
dan meningkantan perekonomian. Pengelola Pura Taman Ayun selalu
mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal serta
diharapkan selalu memberikan manfaat berkelanjutan serta dapat menjadi suatu
wadah untuk pelestarian lingkungan, budaya dan tentunya dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat. Dalam pengembangan Pariwisata kedepannya
perencanaan penataan, pembangunan dan penyediaan fasilitas serta
pemeliharaan tentunya harus selalu dilaksanakan seiring dengan berjalannya
waktu.’’ Pelaksanaan suatu event juga sangat menunjang perkembangan suatu
daya tarik wisata.
Dalam rencana penataan, pembangunan, penyediaan fasilitas serta rencana
pengadaan event kesenian di Pura Taman Ayun tentunya bertujuan
meningkatkan mutu serta pelayanan terhadap wisatawan dan juga mengarah
pada pelestarian lingkungan, budaya dan kearifan nilai lokal yang dimana
bertujuan untuk mempertahankan status Pura Taman Ayun sebagai salah satu
warisan budaya dunia. Strategi pengelola dalam merealisasikan
perencanaanpariwisata yaitu dengan meningkatkan kualitas SDM serta
pelayanan, menyusun perencanaan dengan matang dan meningkatkan
partisipasi masyarakat lokal. Hambatan dalam perencanaan pariwisata Pura
Taman Ayun yaitu adanya pandemic Covid 19. Pandemi ini sangat berdampak
karena tidak adanya pendapatan akibat perurunan jumlah kunjungan wisatawan
hingga penutupan daya tarik pariwisata. Dalam menghadapi permasalahan ini
dukungan dari pemerintah dan masyarakan sangatlah diperlukan, pihak
pengelola juga selalu meningkatkan kualitas pelayanan sehingga wisatawan
yang berkunjung ke Pura Taman Ayun merasa nyaman serta diharapkan dapat
selalu meningkatkan kunjungan wisatawan.

1.2 Saran
Perencanaan pariwisata merupakan hal yang penting dalam perkembangan
suatu daya tarik wisata. Dengan adanya perencanaan pariwisata yang sesuai
terntunya akan memberikan manfaat yang baik bagi seluruh aspek didalamnya.
Perencanaan pariwisata yang tidak sesuai akan menimbulkan masalah-masalah
sosial dan budaya. Suatu perencanaan dan pertumbuhan pembangunan yang
tidak direncanakan akan mengakibatkan degradasi atau penurunan daya tarik
suatu atraksi wisata, bahkan dapat menjurus kepada kerusakan lingkungan.
Dalam perencanaan pariwisata pada daya tarik wisata Pura Taman Ayun
hendaknya dilakukan dengan matang sehhingga tujuan atau target dari
perencanaan tersebut dapat tercapai dengan maksimal, selain itu partisipasi
masyarakan dalam pengembangan Pura Taman Ayun harus ditingkatkan lagi
dan dari segi promosi juga sangan perlu ditingkatkan agar Pura Taman Ayun
Lebih dikenal oleh masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA

BeritaBali.Com.2021 Sejarah Pura Taman Ayun, Pura Paibon Keluarga


Raja Mengwi
https://www.aboutbali.beritabali.com/read/2021/04/06/202104070003/seja
rah-pura-taman-ayun-pura-paibon-keluarga-raja-mengwi/, Diakses 2 April
2022.

Widiarta, I Nyoman.2016 Pengelolaan Daya Tarik Wisata Pura Taman


Ayun Sebagai Bagian Dari Warisan Budaya Dunia, Diakses 8 April 2022.
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Dokumentasi saat mewawancarai Bapak I Made


Suandi, SE selaku manager pengelola DTW Pura
Taman Ayun

Anda mungkin juga menyukai