Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SWOT DI RESTO BALI NDESO

Disusun Oleh :

Nama : Agus shihabbudin


Anzilir Rahmaghfirotun Nisa
Ayuk Kurniawati
Nona indrayana
Rahmat Edy Pujono
Mata kuliah : wisata perkotaan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA INDONESIA


(STIEPARI) SEMARANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga
Kelompok kami pada akhirnya bisa menyelesaikan Laporan Analisis S.W.O.T di Bali
Ndeso Dalam Mata kuliah Wisata Perkotaan tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Kami Ibu Gana Wuntu yang
selalu memberikan dukungan serta bimbingannya dan teman-teman satu kelompok yang
telah berpartisipasi sehingga ini dapat disusun dengan baik dan benar.

Semoga Laporan Analisis S.W.O.T di Bali Ndeso Dalam Mata kuliah Wisata
Perkotaan yang telah kami susun ini turut memperkaya ilmu serta bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman kelompok kami.

Selayaknya pepatah yang mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna.
Kami juga menyadari bahwa Laporan Analisis S.W.O.T di Resto Bali Ndeso Dalam Mata
kuliah Wisata Perkotaan ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami
mengharapkan saran serta masukan dari Dosen Pendamping kami sekalian demi
penyusunan Laporan Analisis S.W.O.T di Bali Ndeso dengan tema serupa yang lebih
baik lagi.

Semarang 12 November 2019


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara kepulauan dengan memiliki


berbagai kekayaan alam dan budaya yang pantas untuk dibanggakan. Kekayaan
sumberdaya alam dan budaya tersebut seharusnya bisa dioptimalkan sebagai potensi
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian negara secara merata dan
menyeluruh. Sebagai sebuah negara berkembang dengan kemampuan pembangunan
masih berada dalam tahap pembangunan yang bertumpu pada pemanfaatan
sumberdaya alam, maka sudah seharusnya setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan
masyarakat dan kebijakan yang dibuat pemerintah memperhatikan keberlanjutan
dari keberadaan sumberdaya tersebut.

Kebijakan otonomi daerah yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang


Nomor 32 Tahun 2004 telah memberikan arah baru dalam pembangunan nasional
yang bersifat top down menjadi bottom up. Masing-masing daerah diberi
kesempatan untuk melaksanakan proses pembangunan yang didasarkan pada ideide, nilai-
nilai sosial, teknologi serta potensi sumberdaya lokal. Hal ini menuntut
adanya peran aktif pemerintah daerah dalam berbagai kebijakan untuk menggali,
mengembangkan dan mengelola potensi sosial ekonominya dalam rangka
memperkuat pembangunan yang berkelanjutan.

Saat ini, beberapa sektor perekonomian Indonesia yang memiliki potensi


untuk dikembangkan secara optimal dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan
masyarakat salah satunya adalah pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu sektor
perekonomian yang perkembangannya cukup signifikan, dimana hampir semua wilayah di
Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat berguna dalam upaya mengembangkan
sektor pariwisata berkelanjutan. Pariwisata berkelanjutan merupakan
berkomitmen untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan, membantu
menciptakan lapangan pekerjaaan dimasa depan bagi masyarakat lokal, dapat
didukung secara ekologis dalam waktu yang lama dan layak secara ekonomi.

Pembangunan dalam bidang kepariwisataan dapat dikatakan sebagai salah


satu terobosan bagi suatu negara ataupun daerah untuk meningkatkan pendapatannya.
Langkah yang tepat yaitu dengan menjadikan pariwisata sebagai industri dan sebagai
obyek penarik pertumbuhan dalam suatu wilayah. Seperti yang banyak terjadi saat ini,
pariwisata mampu manarik kegiatan-kegiatan lain seperti akomodasi, transportasi serta
jasa-jasa lain yang pada akhirnya mampu membentuk pusat pertumbuhan dalam wilayah
tertentu.

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Tengah


dengan berbagai potensi wisata yang dimiliki mulai dari wisata alam, budaya serta wisata
buatan. Luas wilayah Kabupaten Karanganyar yaitu 77.378,64 Ha dengan topografi
wilayah di bagian Timur yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Timur berupa
pengunungan dan bukit-bukit dengan rata-rata ketinggian wilayah 511 m diatas permukaan
laut, adapun wilayah terendah di Kabupaten Karanganyar berada di Kecamatan Jaten yang
hanya 90 m dan wilayah tertinggi berada di Kecamatan Tawangmangu yang mencapai
2000 m diatas permukaan laut. Kondisi wilayah yang seperti ini, membuat Kabupaten
Karanganyar menjadi salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki pesona alam
dan budaya seperti gunung, air terjun, hamparan perkebunan teh dan beberapa situs
peninggalan budaya berupa candi.

Adanya keberagaman obyek dan daya tarik wisata alam dan budaya, membuat
Kabupaten Karanganyar pantas untuk dijadikan sebagai destinasi wisata. Sebagai daerah
tujuan wisata dengan identitas daerah “INTANPARI” (Industri–Pertanian–Pariwisata)
tentu salah satu sektor yang di unggulkan di Kabupaten Karanganyar yaitu sektor
pariwisata. Sektor pariwisata di Karanganyar menjadi prioritas sebab adanya beberapa
keunggulan seperti beragamnya obyek dan Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata
Budaya dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata Kabupaten Karanganyar.
Dalam penelitian analisis ini kami akan membahas salah satu Amenitas wisata di
karanganyar yaitu Bali Ndeso. Bali Ndeso adalah salah satu restaurant yang berada di
kawasan daya tarik wisata kemnuning karanganyar.

B. Rumusan Masalah

 Bagaimana penerapan SWOT di resto Bali Ndeso.

C. Tujuan Penelitian

 Menganilis masalah di Resto Bali Ndeso berdasarkan SWOT


 Melihat potensi yang masih bisa dikembangkan di Resto Bali Ndeso
BAB II

PEMBAHASAN

I. RESTORAN BALI NDESO KARANGANYAR

Restoran Bali Ndeso terletak Jl. Raya Kemuning, Ngranten, Kemuning, Kec. Ngargoyoso,
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Konsep bangunan dari resto Bali Ndeso ini adalah
penggabungan dari dua budaya yaitu budaya Jawa dan bali. Dengan konsep yang seperti ini di
harapkan bisa menarik para wisatawan untuk berwisata ke resto Bali Ndeso ini. Fasilitas kafe
Karanganyar ini tergolong lengkap selain berbagai spot foto, disana juga menyediakan fasilitas
umum seperti tempat ibadah, area parkir luas, toilet umum, gazebo dan lain-lain. Sedangkan
jam operasional yakni dari pukul 10.00 WIB dan tutup kembali pada pukul 21.00.

II. Analisi SWOT

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Restoran Bali Ndeso. analisis SWOT yang diperoleh
peneliti adalah sebagai berikut :

A. STRENGTHS
1. Restoran Bali Ndeso memiliki tempat yang luas dan nyaman sehingga Resto tersebut bisa
dijadikan sebagai tempat singgah setelah menempuh perjalanan yang jauh.

2. Memiliki pemandangan yang indah untuk dinikmati. Disamping itu, latar pemadangan untuk
berfoto di sekitar Resto menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan untuk mengunjugi
Restoran Bali Ndeso Karanganyar.
3. fasilitas yang tersedia di Restoran bali Ndeso juga terbilang lengkap. Mulai dari tempat
ibadah, toilet yang bersih, Playground untuk anak – anak, Live music, Spot foto yang dengan
pemandangan alam hijau. Dan yang paling penting adalah tempat parkir yang luas dan
memadai.
B. WEAKNESS :
1. Tidak adanya sambutan dari greater dan waiters yang kurang ramah.
2. kurangnya SDM dari resto Bale Ndeso Kemuning
3. daftar menu banyak yang kosong, sedangkan pada saat itu High sesion dan jam makan siang.

C. OPPORTUNITY :

Dengan tersedianya tempat yang luas dan fasilitas yang memadai, Restoran Bale Ndeso
seharusnya bisa memiliki peluang untuk menjadi tempat resepsi pernikahan / Wedding.
Dengan lingkungan yang sejuk pihak Resto bisa menambahkan Resort / tempat penginapan
sehingga menambah peluang pendapatan.
Dan di samping Resto terdapat gedung yang masih kosong, seharusnya bisa di tambahkan juga
pusat oleh – oleh Khas Kemuning, Kaanganyar. Karena saya melihat sepanjang jalan tidak
menemukan tempat yang menjual Oleh-oleh. Dengan begitu masyarakat sekitar juga akan
merasakan dampak positif dalam hal ekonomi.

D. THREATS
1. Peluang besar terjadinya Lost Bill, dikarenakan tidak ada yang menjaga di depan, terlalu
luasnya akses untuk keluar dan masuk Restoran, serta minimnya pengawasan.
2. ancaman dari Blowing Resto menjadi daya saing yang lebih menarik .
BAB III
PENUTUP

I. KRITIK

1. terdapat kolam renang namun tidak ada airnya,

2. tidak adanya greeting dari waitress dan waitress kurang ramah .


3. banyak potensi yang belum digali.

II. SARAN
1. Sebaiknya kolam renang bisa di isi dengan air,sehingga pengunjung bisa
memanfaatkan fasilitas yang di sediakan oleh resto secara maksimal.
2. Untuk kedepanya bali nDeso resto bia menambahkan di area sekitar resto, outlrt untuk
pusat oleh-oleh dan souvenir,
3. Bali nDeso reso juga berpotensi untuk pembangunan resort,kemudian jua kebun the
strawberry yang nantinya bisa menambah satu atraksi wisatawan yaitu paket memetik
strawery.

Anda mungkin juga menyukai