Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN

KEBIJAKAN, KONSEP DAN PERENCANAAN WISATA ALAM AIR


TERJUN KANDAWU-NDAWUNA DI DESA WAONDO WOLIO,
KECAMATAN KAPONTORI, KABUPATEN BUTON

Oleh:

PRETI
NIM.MIAI21075
KEHUTANAN B

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNVERSITAS HALU OLEO
2023
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat

membuat Makalah Konservasi Sumberdaya Hutan ini. Walaupun demikian,

penulis berusaha semaksimal mungkin demi kesempurnaan penyusunan laporan

ini baik dari hasil kegiatan belajar mengajar di dalam kampus, maupun dalam

menunaikan praktikum di lapangan secara langsung. Saran dan kritik yang

sifatnya membangun begitu diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam

penulisan laporan-laporan berikutnya.

Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca

serta semua pihak yang sedang berada dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh penyusun demi

kesempurnaan dalam penulisan laporan-laporan berikutnya. Saya ucapkan terima

kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT.,

membalas semua kebaikan kalian. Amin.

Kendari, 2 Juni 2023

PRETI
NIM. M1A121075
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat..............................................................................2
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kompas...............................................................................4
2.2 Metode Penggunaan Kompas...............................................................6
2.3 Pengunaan Roll Meter..........................................................................8
2.4 Penentuan Skala....................................................................................9
III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat................................................................................10
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................10
3.3 Prosedur Pelaksanaan...........................................................................10
3.4 Analisis Data.........................................................................................11
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil......................................................................................................12
4.2 Pembahasan..........................................................................................12
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...........................................................................................13
5.2 Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Kabupaten Buton merupakan salah-satu daerah otonom yang terletak di

Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan

beragam peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya yang

merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Keseluruhan kekayaan tersebut

menjadi modal dasar untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan

kepariwisataan di Kabupaten Buton sebagai perwujudan dari pembangunan

Kepariwisataan Nasional.

Pembangunan dan pengembangan pariwisata Kabupaten Buton haruslah

dilaksanakan secara terarah, terpadu, berkelanjutan dan bertanggungjawab

dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai- nilai agama, budaya,

pendidikan, ketenteraman, ketertiban, kenyamanan masyarakat dan

perlindungan lingkungan hidup. Selain itu, dengan pengembangan pariwisata

dapat diperoleh manfaat berupa peningkatan pembangunan ekonomi daerah,

peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan terbukanya kesempatan berusaha

sehingga dapat meningkatkan daya saing untuk menghadapi tantangan

perubahan kehidupan baik dalam skala lokal, nasional, regional maupun

global.

Secara umum, arah, strategi dan kebijakan pembangunan kepariwisataan

termuat di dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Pengembangan Pariwisata Kabupaten Buton yang terencana, terpadu,


berkelanjutan dan bertanggungjawab dilaksanakan berdasarkan norma-norma

hukum. Sesuai dengan ketentuan Pasal 8 dan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 10

Tahun 2009 tentang Kepariwisataan tersebut, prinsipnya memerintahkan agar

daerah yang melaksankan pengembangan dan pembangunan kepariwisataan

dimuat dalam suatu rencana induk, maka disusunlah Rencana Induk

Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Buton yang dimuat dalam

peraturan daerah.

Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara tidak hanya memiliki sejarah budaya

yang multikultural. Namun berbicara soal keindahan alam daerah ini seakan tak

ada habisnya. Buton juga dikenal memiliki wisata alam yang menarik dikunjungi.

Bagaimana tidak, selain memiliki wisata bahari yang memukau, daerah ini juga

memiliki wisata pegunungan yang indah nan eksotis, yaitu Air Terjun Kandawu-

Ndawuna.

Pesona Air Terjun Kandawu Ndawuna seakan tersembunyi di Kecamatan

Kapontori Kabupaten Buton, tepatnya di Desa Waondo Wolio. Wisata tersebut

bisa anda jadikan sebagai salah satu destinasi liburan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa wisata air terjun yang berada dikawasan hutan alam?

2. Bagaimana konsep-konsep pembangunan wisata tersebut?


3. Apa kebijakan-kebijakan yang ada pada pariwisata tersebut?

4. Bagaimana perencanaan pariwisata untuk keberlanjutannya?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui wisata air terjun yang berada dikawasan hutan alam

2. Untuk mengetahui konsep-konsep pembangunan wisata tersebut

3. Untuk kebijakan-kebijakan yang ada pada pariwisata tersebut

4. Untuk perencanaan pariwisata untuk keberlanjutannya


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Air Terjun Kandawu-Ndawuna yang Berada di Kawasan Hutan

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan Daya Tarik Wisata yang

dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Wisatawan adalah orang yang melakukan Wisata. Pariwisata adalah

berbagai macam kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan

yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah

yang berupa hasil olah cipta, rasa dan karsa manusia sebagai makhluk budaya,

baik yang bersifat berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible).

Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan

Pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai

wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara Wisatawan dan

masyarakat setempat, sesama Wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan

Pengusaha.

Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kabupaten Buton yang

selanjutnya disebut dengan RIPPDA adalah dokumen perencanaan pembangunan

Kepariwisataan Daerah untuk tahun 2015 sampai dengan tahun 2020. Daerah

Tujuan Pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan

geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di

dalamnya terdapat Daya Tarik Wisata, fasilitas umum, fasilitas Pariwisata,


aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya

Kepariwisataan.

Perwilayahan Pembangunan Kepariwisataan Daerah adalah hasil

pewilayahan pembangunan Kepariwisataan yang diwujudkan dalam bentuk

Kawasan Strategis Pariwisata Daerah, dan Kawasan Pengembangan Pariwisata

Daerah. Kawasan Strategis Pariwisata Daerah adalah kawasan yang memiliki

fungsi utama Pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan Pariwisata

yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti

pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya

dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah adalah kawasan geografis di dalam

Destinasi Pariwisata yang memiliki tema tertentu, dengan komponen Daya Tarik

Wisata, fasilitas umum, fasilitas Pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang

saling terkait dan melengkapi terwujudnya Kepariwisataan. Infrastruktur

Pariwisata adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses dan kegiatan

Kepariwisataan dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat memudahkan dan

memenuhi kebutuhan Wisatawan dan pelaku kepariwisataan lainnya.

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran,

kompetensi, kapasitas, kinerja, akses, dan peran masyarakat, baik secara individu

maupun kelompok, dalam meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, dan

kesejahteraan melalui kegiatan Kepariwisataan.

Kabupaten Buton di Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak hanya terkenal

dengan sejarah budaya yang multikulturalnya, tetapi juga keindahan wisata. Salah
satunya adalah Air Terjun Kandawu Ndawuna. Berbicara keindahan alam di

Kabupaten Buton seakan tak ada habisnya. Selain memiliki wisata bahari yang

memukau, daerah ini juga memiliki wisata pegunungan yang indah nan eksotis

adalah Air Terjun Kandawu-ndawuna yang bisa anda jadikan sebagai salah satu

destinasi liburan. Air Terjun Kandawu-ndawuna dengan ketinggian 30 meter ini,

bisa dibilang sebagai salah satu surga tersembunyi di Buton. Wisata ini belum

dijamah banyak orang.

Air Terjun Kandawu Ndawuna berada di dalam Kawasan Hutan Lindung

Lambusango Buton. Anda bisa menikmati kesegaran dari Kandawu Ndawuna

dengan berenang di titik permandian yang cukup dalam namun aman. Jarak objek

wisata yang juga disebut Air Terjun Kapuntori ini sekitar 70 kiometer dari Kota

Baubau. Sedang jarak dari jalan poros Buton-Baubau menuju ke dalam kawasan

air terjun ini sekitar tujuh kilometer. Sementara untuk menuju titik air terjun harus

dilewati dengan berjalan kaki menelusuri hutan sejauh dua kilometer. Sepanjang

jalan menuju Air Terjun Kandawu Ndawuna, Anda akan disuguhkan

pemandangan alam yang menyejukkan mata.

Ketika berada di sini, anda akan terpukau dengan keindahan air terjun

serta panorama yang ada di sekitarnya. Dengan aliran air yang jernih, bisa juga

digunakan untuk mandi atau sekedar bermain air. Selain menikmati pemandangan

alam yang cukup mempesona, anda juga bisa merasakan udara yang masih sejuk.

Jika anda tertarik berwisata ke sini, jangan lupa membawa kamera untuk berfoto-

foto. Sebab, pemandangan yang indah di Air Terjun Kandawu-nduwana sayang,

jika dilewatkan tanpa diabadikan.


Air terjun Kandawu-nduwana terletak di Desa Waondo Wolio, Kecamatan

Kapontori, Kabupaten Buton, Sultra. Untuk anda yang ingin mampir ke obyek

wisata yang satu ini, anda disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi

karena rutenya belum dilalui oleh kendaraan umum dan cukup jauh.

Air terjun ini, dapat ditempuh dalam 70 kilometer perjalanan dari Kota Baubau.

Jika sudah sampai, anda harus berjalan kaki menyusuri jalan tani sejauh 5

kilometer. Sesampainya di ujung jalan tani, anda masih harus berjalan kaki sejauh

1 kilometer ke air terjun. Sepanjang perjalanan melewati jalan tani, mata akan

dimanjakan dengan pemandangan indah. Pasalnya, sepanjang perjalanan banyak

tanaman seperti tomat, lombok, sayur-sayuran dan petani yang sedang menggarap

lahan. Kicauan burung pun menghiasi perjalanan anda.

Mulai dari hamparan lahan pertanian warga, suara aliran air, serta

rimbunnya hutan yang masih terjaga kealamiannya. Puncak keindahan wisata ini

dapat Anda saksikan ketika melihat betapa tingginya bentangan air yang jatuh dari

ketinggian sekitar 30-50 meter. Buih air yang dihasilkan dari air jatuh ini

memberikan suasana kabut pada pepohonan yang berada di area air terjun.

Banyak spot yang indah dan dapat Anda jadikan sebagai titik untuk

mengabadikan momen bersama teman, sahabat dan keluarga jika berkunjung ke

objek wisata ini.

2.2 Konsep

Strategi untuk Pembangunan Aksesibilitas dan/atau Transportasi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dilakukan dengan cara: a. penetapan dan

pembangunan fasilitas pada 2 (dua) pintu masuk wilayah Kabupaten Buton


meliputi: 1. pintu masuk Kota Bau-Bau; dan 2. pintu masuk Wakatobi; b.

peningkatan, normalisasi, dan pemeliharaan jaringan jalan menuju dan antar

Kawasan Strategis Pariwisata dan Kawasan Pengembangan Pariwisata; c.

pengembangan sistem transportasi darat menuju dan antar Kawasan Strategis

Pariwisata dan Kawasan Pengembangan Pariwisata; d. pengembangan penerangan

jalan umum menuju dan antar Kawasan Strategis Pariwisata dan Kawasan

Pengembangan Pariwisata; dan e. pengembangan rambu penunjuk arah dan rambu

lalu lintas menuju dan antar Kawasan Strategis Pariwisata dan Kawasan

Pengembangan Pariwisata.

2.3 Kebijakan-kebijakan

Arah kebijakan pembangunan Industri Pariwisata Daerah adalah

dengan mengikutsertakan dan membuka peluang sebesar-besarnya bagi

masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan industri pariwisata daerah

yang berkelanjutan berbasis investasi dan muatan lokal.

Arah kebijakan Pembangunan Aksesibilitas dan/atau Transportasi

sebagaimana dimaksud meliputi:

1. peningkatan sarana prasarana transportasi dari pintu masuk wilayah

Kabupaten Buton menuju Kawasan Strategis Pariwisata dan Kawasan

Pengembangan Pariwisata;

2. peningkatan sarana prasarana transportasi antar Kawasan Strategis

Pariwisata dan Kawasan Pengembangan Pariwisata; dan

3. pengaturan sistem transportasi dalam mendukung pengembangan

Pariwisata.
Arah kebijakan Pemberdayaan Masyarakat melalui Kepariwisataan sebagaimana

dimaksud meliputi:

a. pengembangan potensi, kapasitas, dan partisipasi masyarakat melalui

sosialisasi, pelatihan, bimbingan, dan pendampingan;

b. optimalisasi pengaruh keutamaan gender melalui pembentukan dan

dinamisasi kelompok masyarakat;

c. peningkatan potensi dan kapasitas sumber daya lokal melalui pengembangan

usaha produktif di bidang Pariwisata dan ekonomi kreatif;

d. penyusunan regulasi untuk memberikan kepastian usaha bagi industri kecil

dan menengah dan Usaha Pariwisata skala usaha mikro, kecil dan menengah

yang dikembangkan masyarakat lokal;

e. penguatan kemitraan melalui pengembangan pola kerja sama antara

Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan masyarakat di bidang Kepariwisataan;

f. perluasan akses pasar terhadap produk industri kecil dan menengah dan Usaha

Pariwisata skala usaha mikro, kecil dan menengah yang dikembangkan

masyarakat lokal;

g. peningkatan akses permodalan antara lembaga keuangan dengan industri kecil

dan menengah dan Usaha Pariwisata skala usaha mikro, kecil dan menengah

yang dikembangkan masyarakat lokal;

h. peningkatan kesadaran dan peran masyarakat serta pemangku kepentingan

terkait dalam mewujudkan sapta pesona untuk menciptakan iklim kondusif

Kepariwisataan setempat; dan

i. peningkatan motivasi dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan


mencintai potensi Wisata daerah melalui perjalanan Wisata.

2.3 Perencanaan Pembangunan Kepariwisataan Daerah

Rencana pembangunan kepariwisataan sebagai berikut:

1. Pembangunan Kepariwisataan Daerah meliputi:

2. pembangunan Industri Pariwisata;

3. pembangunan Destinasi Pariwisata;

4. pengembangan Investasi Pariwisata;

5. pembangunan Pemasaran dan Promosi Pariwisata; dan

6. pembangunan Kelembagaan, Kemitraan Kepariwisataan dan

Pemberdayaan Masyarakat.
BAB III
PENUTUP

1. Kabupaten Buton di Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak hanya terkenal

dengan sejarah budaya yang multikulturalnya, tetapi juga keindahan

wisata. Salah satunya adalah Air Terjun Kandawu Ndawuna. Berbicara

keindahan alam di Kabupaten Buton seakan tak ada habisnya. Selain

memiliki wisata bahari yang memukau, daerah ini juga memiliki wisata

pegunungan yang indah nan eksotis adalah Air Terjun Kandawu-ndawuna

yang bisa anda jadikan sebagai salah satu destinasi liburan. Air Terjun

Kandawu-ndawuna dengan ketinggian 30 meter ini, bisa dibilang sebagai

salah satu surga tersembunyi di Buton. Wisata ini belum dijamah banyak

orang.

2. Secara umum, arah, strategi dan kebijakan pembangunan kepariwisataan

termuat di dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan. Pengembangan Pariwisata Kabupaten Buton yang

terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggungjawab dilaksanakan

berdasarkan norma-norma hukum. Sesuai dengan ketentuan Pasal 8 dan

Pasal 9 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

tersebut, prinsipnya memerintahkan agar daerah yang melaksankan

pengembangan dan pembangunan kepariwisataan dimuat dalam suatu

rencana induk, maka disusunlah Rencana Induk Pengembangan

Pariwisata Daerah Kabupaten Buton yang dimuat dalam peraturan daerah.


DAFTAR PUSTAKA

Dewi, I. K dan E. nurcahyo. 2019. Peningkatan pemahaman aparatur desa dalam


perancangan pembuatan peraturan di Kabupaten Buton. Jurnal pengabdian
pada masyarakat membangun negeri. 3(2): 13-17.
Suriyani, B. B., I. Manguntara dan M. Abdullah. 2022. Upaya pemerintah daerah
dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Buton. Journal
publicuho. 5(3): 875-886.

Anda mungkin juga menyukai