NIM: 2016-74-052
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
LEMBAR PENGESAHAN
i
Proposal penelitian ini telah di periksa dan di setujui oleh pembimbing proposal
yang selanjutnya dapat di usulkan untuk seminar dengan judul penelitian
sebagai berikut:
NIM : 201674052
FAKULTAS: TEKNIK
Menyetujui
Ir.B.Jamlean,M.Si
NIP: 1957032119800310003
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, tak lupa juga shalawat
serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan proposal ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan proposal ini.
Ucapan terima kasih antara lain kepada:
Penulis menyadari sungguh, bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran serta
masukan yang bersifat membangun guna pengembangan dan kemajuan penulis
di waktu-waktu mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
iii
COVER.........................................................................................................................i
LEMBARAN PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memilki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum
kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti merubah secara total,
tetapi lebih berarti mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang
ada, dimana potensi tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata, (Budi-
Santoso 2009)
suatu wilayah tertentu, serta mengembangkan strategi untuk tujuan rekreasi atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang akan dikunjung, sedangkan definisi
ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendapatan, tarif hidup, dan
Sumber Daya Alam (SDA) dan nilai wisatanya.Menurut Undang Undang No. 10/2009
1
tentang Kepariwisataan, maka yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai
macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang
kualitas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan dan tidak hanya memberikan arahan
lokasi, tetapi juga memberikan jaminan terpeliharanya ruang yang berkualitas dan
dari tingkat ekonomi yang paling bawah, karena masyarakatlah yang akan melakukan
Tahun 2009 ini ditetapkan, sehingga para pengrajin, pemandu wisata, dan para pelaku
wisata kecil dan menengah dapat dibina dan dikembangkan sesuai dengan aturan yang
berlaku (Aditya Yuli, 2011). Karena banyaknya objek wisata yang ada, maka
bertanggung jawab langsung kepada Presiden yang dipimpin oleh seorang Menteri.
pemerintahan negara.
2
mempertahankan kepribadian bangsa dan tetap terpeliharanya nilai-nilai agama,
mempercepat persahabatan antar bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, serta
yang di sebelah utara berbatasan dengan laut Banda, Selatan dengan Laut Seram, Barat
dengan Laut Maluku, dan Timur dengan Sulawesi Tengah. Kabupaten Kepulauan Sula
Kabupaten Kepulauan Sula memiliki 3 pulau besar yaitu Pulau Sulabesi, Pulau
Mangoli dan Pulau Taliabu, akan tetapi semenjak tahun 2013, berdasarkan undang-
undang nomor 6 tahun 2013, Pulau Taliabu secara administratif berdiri sebagai
Kabupaten baru, sehingga Kabupaten Kepulauan Sula hanya memiliki 2 Pulau besar
yaitu Pulau Mangoli dan Pulau Sulabesi. potensi dan peluang pengembangan objek
wisata, khususnya wisata bahari dan wisata alam merupakan upaya pengembangan
pariwisata, baik wisata bahari, wisata sejarah, wisata alam, wisata budaya serta
beraneka ragam corak objek wisata yang perlu di kembangkan, semua ini merupakan
Kepulauan Sula memiliki keindahan yang sangat indah akan tetapi belum di kelola
dengan baik atau dengan belum memiliki sarana fasilitas pengunjung yang cukup.
Objek wisata pantai waka memiliki keindahan sendiri sehingga dapat menarik para
pengunjung, baik pengunjung lokal maupun pengunjung non lokal.Dari observasi awal
yang dilakukan oleh penulis setelah menggunjungi objek wisata pantai waka,terlihat
jelas bahwa keindahan alam yang ada tidak terawat dengan baik pada kawasan tersebut
seperti prasarana bangunan yang sudah tidak terawat dan sampah yang bertebaran
3
dimana-mana membuat pemandangan yang berada di kawasan pantai waka sangat
tidak elok dipandang, tidak adanya tempat peristirahatan dan warung-warung yang
untuk berwisata di pantai waka karena keamanan dan kenyamanan bagi seorang
pengunjung
proses perencanaan wisata yang semakin maksimal. Inilah yang menjadi latar
judul:`
4
Mengetahui Perencanaan Pariwisata Pantai Waka di Desa Fatkauyon Kecamatan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi
dalam jangka waktu sementara.Dalam UU No.10 Th. 2009 adalah berbagai macam
kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang dise-diakan
terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi.Diawali dari kegiatan yang semula
hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20,
kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia.Hal ini terjadi tidak hanya di Negara
maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai Negara
industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar
negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat
6
kegiatan pembangunan, kepariwisataan merupakan mata rantai panjang yang dapat
pariwisata yang digunakan kata touristme yang berasal dari bahasa Belanda yang
(bahasa inggris). Kata pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu masing-masing kata
2. Wisata, berarti perjalanan, berpergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata
Atas dasar itu, maka kata pariwisata seharusya diartikan sebagai perjalanan
yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain.
Lebih lanjut, pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan dengan tujuan
melakukan aktivitas selama mereka tinggal di tempat tujuan wisata dan fasilitas di buat
daerah tujuan wisata, perjalanan, industri, dan lain-lain) yang merupakan akibat dari
7
Kebijakan Pariwisata Menurut Goeldner il. ali es., tourism policy adalah Suatu
yang menyediakan suatu kerangka untuk mengambil keputusan secara kolektif dan
beberapa fungsi dari kebijakan pariwisata, yakni sebagai berikut Mendefinisikan “rules
of the game” yakni kerangka yang menjadi dasar untuk “operator-operator” pariwisata.
secara umum.
secara umum.
dari ekonomi.
8
Kebijakan pariwisata memberikan filsafat dasar untuk pembangunan dan
sebagai proses yang akan terus berlangsung didasarkan pada kebutuhan dengan
pendekatan holistik.
yang terintegrasi dalam seluruh rencana dan total bentuk pengembangan pada
area.
daya alam dan budaya tidak mengalami penurunan kualitas dan diharapkan
9
tetap dapat lestari sehingga analisa daya dukung lingkungan perlu diterapkan
yang aktual. Objectives bertujuan untuk mengarahkan tindakan yang akan membantu
mencapai goal-goal pembangunan. Jadi objectives harus lebih realistis, dapat diukur
10
Perencanaan adalah proses kumpulan kebijakan dan bagaimana
Gunn (1993: 141) yang menegaskan bahwa ada beberapa hal penting di dalam fungsi
kebijakan regional dan lokal sebagai alat yang sangat penting di dalam kegiatan
kualitas atraksi yang dapat dijual. Kedua, kebijakan kepariwisataan harus lebih
memiliki peranan penting dari kegiatan promosi, kebijakan tersebut harus didukung
kebijakan regionaldan lokal harus dapat merangsang usaha (bisnis) untuk memberikan
perencanaan usaha atraksi (alam dan budaya) harus didukung oleh bisnis perjalanan
Teori procedural berhubungan erat dengan teori yang membahas tentang cara atau
teknik perencanaan sehingga kualitas rencana yang dihasilkan sesuai dengan yang
dikehendaki, Sedangakn teori substantive lebih merujuk pada bidang perhatian atau
bahwa teori substantive (theoryin planning) lebih merujuk pada bidang perhatian atau
11
substansi bidang yang direncanakan.Banyak faktor yang dapat menyebabkan
perencaan berhasil atau gagal. Secara umum Riyadi dan Dedy (2004:15) menyatakan
makro yang harus dicapai pada akhir periode pembangunan. Penentuan tujuan dan
sasaran pembangunan ini perlu dilakukan secara hati-hati agar pencapaiannya menjadi
lebih terjamin sesuai dengan yang telah ditetapkan semula. Menurut iqbal 2007:90)
bahwa dalam pemangku kepentingan dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu:
1)Pemangku kepentingan utama, yakni yang menerima dampak positif atau negative
atas pihak penyandang dana, pelaksana, pengawas, dan organisasi advokasi seperti
organisai pemerintah, LSM, dan pihak swasta; dan 3) Pemangku kepentingan kunci,
yakni yang berpengaruh kuat atau penting terkait dengan masalah, kebutuhan, dan
pada kondisi dan daya dukung dengan maksud menciptakan interaksi jangka panjang
12
berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata
(regional) maupun nasional pada umumnya di negara yang bersangkutan. Oleh karena
itu pengembangan kepariwisataan harus digarap bukan hanya dalam hal penyediaan
hotel dan kegiatan promosi semata, melainkan juga segi-segi lainnya yang menjadi
rumah, mulai dari kebutuhan tempat tinggal, makan-minum, mobilitas, udara segar,
13
BAB III
METODE PENELITIAN
.1.Waktu
2.Lokasi Penelitian
peta adminitrasi
14
Alat yang digunkan pada penelitian ini adalah kamera, alat tulis menulis dan
bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner sebagai alat
bantuwawancara.
Populasi dari penulisan ini adalah seluruh KK yang ada di desa fatkauyon di
tambah dengan pengunjung wisata pantai waka Sampel yang di ambil dalam penulisan
ini adalah 15% dari total pengunjung Wisata pantai waka perhari dan KK yang ada di
Desa fatkauyon
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Data primer
Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung darisumber
aslinya baik secara wawancara, jajak pendapat dari individuatau kelompok, maupun
hasil observasi dari suatu obyek, kejadian,atau hasil pengujian. Dalam hal ini, peneliti
caramengamati/observasi.
2. Data sekunder
misalnya melalui buku, catatan, bukti yang telah ada, atauarsip baik yang
15
Metode pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut
a. Metode observasi langsung sepanjang jalur tracking di wisata pantai waka. fasilitas
yang dianggap layak dan tidak layak di catat sebagai Variabel dependen dan
berkunjung di wisata pantai waka. pada wawancara digunakan pada saat wawancara
(Dependen) atau variable yang dipengaruhi oleh variable lain. (Kelayakan Wisata
pantai waka).
16
Scalling dilakukan supaya nilai tiap-tiap variabel yang akan digunakan sama
rentangnya yaitu nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 100.
Cara scalling :X Xmin 50
Xmax 100
keterangan:
X : Nilai dari variabel
Xmin : Nilai terendah dari variabel
Xmax : Nilai tertinggi dari variable
Setelah itu hasil dari scalling berbagai indeks pengaruh perkembangan
pariwisata tersebut akan dikompositkan/dijumlahkan, dan hasil penjumlahan
tersebut dibuat klasifikasi kelas (tinggi, sedang, rendah). Semakin tinggi nilai
yang dihasilkan maka tingkat perkembangan parawisata pun akan semakin tinggi
pula (Muammar, 2009).
MULAI
Analisis
17 data
DAFTAR PUSTAKA
KementerianPariwisata
Gunn C. 1994, Tourism Planning; Basic, Concepts and Cases, Taylor andFrancis,
USA
18
Inskeep Edward, 1998, Guide for local Authorities on Developing Sustainable
Utama: Jakarta.
19
20