Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Jerman adalah bahasa penting dalam komunikasi Internasional. Lebih


dari 101 juta orang didunia berbahasa Jerman, sekitar 20 juta orang di seluruh dunia
mempelajari bahasa Jerman. Di Eropa bahasa Jerman merupakan bahasa Ibu dari 100
juta orang, tidak hanya di Jerman, tetapi juga di Austria, Swiss, Luxemburg dan
Liechtenstein. Hal ini menempatkan bahasa Jerman diantara 12 bahasa paling umum
dipakai di dunia: 2,1 % dari populasi dunia. Di Eropa bahasa Jerman adalah bahasa
ibu yang paling luas digunakan.

Dalam mempelajari bahasa, pembelajar sebaiknya mengenal kaidah dan


struktur yang baku yang biasa disebut tata bahasa. Penguasaan tata bahasa
merupakan salah satu hal yang penting dalam pembelajaran bahasa. Dalam bahasa
Jerman, tata bahasa disebut Grammatik.

Wortarten (jenis kata) merupakan salah satu bagian dari Grammatik. Dalam
bahasa Jerman dikenal sembilan jenis kata yang harus dikuasai pembelajar, yaitu
verba (Verb), nomina (Substantiv), ajektiva (Adjektiv), artikel (Artikel), pronomina
(Pronomen), adverbia (Adverb), Partikel, preposisi (Präposition), konjungsi
(Konjunktion). Kata memiliki peran yang sangat penting dalam tiap bahasa yang ada
di dunia. Sekumpulan kata dapat membentuk sebuah kalimat yang akhirnya memiliki
makna tertentu. Kata bahkan dipelajari secara khusus dan mendalam pada cabang
ilmu linguistik yang disebut morfologi. Kata dalam sebuah bahasa pasti memiliki ciri
khas tertentu. Begitu pula kata dalam bahasa Jerman. Kata dalam bahasa Jerman
dibentuk dan diperluas melalui beberapa proses, antara lain Wortbildung, Entlehnung,
Bedeutungsverӓnderung dan Urschöpfung (Donalies, 2005: 15). Melalui proses
tersebut, kata dalam bahasa Jerman menjadi lebih beragam.

1
Proses yang paling sering digunakan untuk memperluas kosakata dalam
bahasa Jerman adalah Wortbildung atau pembentukan kata. Worbildung sendiri
terbagi dalam beberapa kategori, yaitu die Komposition, die Derivation, die
Kurzwortbildung dan die Neumotivierung und das Wortspiel (Donalies, 2005 : 51).
Kategori Wortbildung yang paling sering ditemukan dan digunakan dalam bahasa
Jerman adalah die Komposition dan die Derivation.

Sedangkan kelas kata yang paling penting dalam bahasa Jerman adalah Verb,
Nomen dan Adjektiv. Morfologi sebagai ilmu yang meneliti bentuk kata dan struktur
yang ada didalamnya, membahas berbagai proses yang dapat terjadi pada masing-
masing kelas kata tersebut.

Melalui analisis dalam makalah ini, penulis berharap dapat memperdalam dan
menambah pengetahuan mengenai bahasa Jerman khususnya bidang Morfologi.
Selain itu, makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Germanistische Linguistik serta menjadi sarana bagi kami untuk melatih kemampuan
menulis sebuah karya ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan verben?
2. Apa yang dimaksud dengan schwache verben?
3. Bagaimana proses pembentukan schwache verben?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian verben.
2. Untuk mengetahui pengertian schwache verben.
3. Untuk mengetahui proses pembentukan schwache verben.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Verben

Pengertian kata kerja dalam bahasa Jerman adalah kata yang dipergunakan
untuk menyatakan suatu tindakan (Handlungen), keadaan (Zustände) dan jalannya
suatu kejadian atau peristiwa (Vorgänge). Berikut contoh dari berbagai ragam kata
kerja :

1. Kata kerja yang menggambarkan suatu kegiatan /tindakan (Handlungen)


dimana Subjek (pelaku) melakukan sesuatu.
a. essen – makan
b. trinken – minum
c. tun – melakukan
d. tanzen- menari
e. sprechen – berbicara
2. Kata kerja yang menggambarkan suatu keadaan (Zustände) dimana keadaan
tersebut tidak bisa diubah.
a. schlafen – tidur
b. leben – hidup
c. glauben – percaya/mempercayai
3. Kata kerja yang menggambarkan suatu proses kejadian atau peristiwa
(Vorgänge) dimana pelaku mengalami proses kejadian tersebut atau
merupakan bagian dari proses tersebut namun bukan sebagai pelaku(Subjek).
a. sterben -meninggal
b. wachsen – tumbuh
c. einschlafen – tertidur

3
Fungsi pokok dari kata kerja adalah sebagai predikat atau pelengkap predikat
(Prädikat) dan merupakan bagian utama dari suatu kalimat. Selain fungsi tersebut,
kata kerja juga berfungsi sebagai Subjek, Objek, kata keterangan (Angabe) atau
sebagai Atribut (Attribut). Dalam kalimat, kata kerja memiliki posisi istimewa, yaitu
selalu terletak di urutan kedua dalam kalimat.

Sesuai dengan aturan tata bahasa Jerman, bentuk dari kata kerja dibagi dalam
beberapa kategori :

a. Kata kerja dasar (der Infinitiv)


b. Kata kerja yang dikonjugasikan sesuai dengan subjek yang mengikutinya
(Person und Numerus)
c. Kata kerja yang disesuaikan dengan waktu (das Tempus <Präsens, Präteritum,
Perfekt, Futur usw>)
d. Kata kerja yang disesuaikan dengan modus (Imperativ, Indikativ, Konjunktiv)
e. Kata kerja bentuk Aktiv dan Passiv.

Sedangkan tipe dari kata kerja dibagi dalam :

a. Kata kerja beraturan (regelmässige Verben)


b. Kata kerja tidak beraturan (unregelmässige Verben)
c. Kata kerja dasar, kata kerja bantu dan modal verben (kata kerja modal dan
sein,haben,werden)
d. Kata kerja yang dapat dan tidak dapat dipisahkan (untrennbare/trennbare
verben)
e. Kata Kerja reflexive (reflexive Verben)
f. Kata kerja dengan kata depan

4
B. Pengertian Schwache Verben

Regelmässige Verben/schwachee Verben adalah kata kerja yang termasuk kata


kerja beraturan/kata kerja lemah adalah Kata kerja ini pada prinsipnya tidak
mengalami perubahan stamm (pokok kata kerja) pada bentuk konjugasinya baik
dalam bentuk Präsens, Präteritum dan Perfekt. Pada prinsipnya perubahan (konjugasi)
kata kerja bahasa Jerman harus selalu disesuaikan dengan subyek, bentuk kalimat dan
waktu. Perubahan (konjugasi) kata kerja tersebut dimulai dari bentuk stamm (pokok
kata kerja) kemudian ditambahkan dengan akhiran yang sesuai.

Pokok kata kerja (Stammt) diperoleh dengan penghilangan akhiran –en dari
kata asal (infinitif).

Contoh : kommen = komm (verbstamm)+en (endung)

Präsen Präteritum Perfekt

ich lerne ich lernte ich habe gelernt

du lernst du lerntest du hast gelernt

er,sie,es lernt er,sie,es lernte er,sie,es hat gelernt

wir lernen wir lernten wir haben gelernt

ihr lernt ihr lernte ihr habt gelernt

sie/Sie lernen sie/Sie lernten sie/Sie haben gelernt

5
C. Pembentukan Schwache Verben
a. Bentuk präsens
1. Konjugasi kata kerja Infinitiv umum

lernen, usw.

Subjekt lernen Endung

ich lerne e

du lernst st

er,sie,es lernt t

wir lernen en

ihr lernt t

Sie/sie lernen en

2. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran “t”, “d”.

arbeiten, bitten bilden warten usw.

Subjekt arbiten bilden Endung

ich arbeite bilde e

du arbeitest bildest est

er,sie,es arbeitet bildet et

6
wir arbeiten bilden en

ihr arbeitet bildet et

Sie/sie arbeiten bilden en

3. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran “s”, “ss”, “z”.

heizen, reißen, reisen,usw.

Subjekt heißen heizen reisen Endung

ich heiße heize heiße e

du heißt heizt heißt t

er,sie,es heißt heizt heißt t

wir heißen heizen heißen en

ihr heißt heizt heißt t

Sie/sie heißen heizen heißen en

4. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “er”, “el”.

ändern, klingeln, verbessern usw.

Subjekt ändern klingeln Endung

ich ändere klingele/ e

7
klingle

du änderst klingelst st

er,sie,es ändert klingelt t

wir ändern klingeln n

ihr ändert klingelt t

Sie/sie ändern klingeln n

5. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “m”, “n” setelah huruf
konsonan.

atmen, begegnen, trocknen usw.

Subjekt atmen trocknen Endung

ich atme trockne e

du atmest trocknest est

er,sie,es atmet trocknet et

wir atmen trocknen en

ihr atmet trocknet et

Sie/sie atmen trocknen en

8
6. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “ieren”.

studieren, usw.

Subjekt studieren Endung

ich studiere e

du studierst st

er,sie,es studiert t

wir studieren en

ihr studiert t

Sie/sie studieren en

b. bentuk präteritum

Subjekt lernen suchen spielen Endung

ich lernte suchte spielte te

du lerntest suchtest spieltest test

er,sie,es lernte suchte spielte te

wir lernten suchten spielten ten

ihr lerntet suchtet spieltet tet

sie/Sie lernten suchten spielten ten

9
Konjugasi kata kerja Infinitiv beraturan (regelmässige Verben) yang
berakhiran dengan (“t,d,m,n”).

Subjekt arbeiten atmen gründen rechnen Endung

ich arbeitete atmete gründete rechnete ete

du arbeitetest atmetest gründetest rechnetest etest

er,sie,es arbeitete atmete gründete rechnete ete

wir arbeiteten atmeten gründeten rechneten eten

ihr arbeitetet atmetet gründetet rechnetet etet

sie/Sie arbeiteten atmeten gründeten rechneten eten

Melihat contoh tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Präteritum”


dibentuk dengan menyisipkan “t” atau “et” antara Verbstamm dan Verbendung.
Bentuk kata kerja Präteritum untuk orang I tunggal (ich) dan orang III tunggal
(er,sie,es) selalu sama. Sedangkan kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “t,d”
akan mendapatkan penambahan “e” antara Stamm dan Endung untuk memudahkan
dalam pengucapan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian kata kerja dalam bahasa Jerman adalah kata yang dipergunakan
untuk menyatakan suatu tindakan (Handlungen), keadaan (Zustände) dan jalannya
suatu kejadian atau peristiwa (Vorgänge).

Fungsi pokok dari kata kerja adalah sebagai predikat atau pelengkap predikat
(Prädikat) dan merupakan bagian utama dari suatu kalimat. Selain fungsi tersebut,
kata kerja juga berfungsi sebagai Subjek, Objek, kata keterangan (Angabe) atau
sebagai Atribut (Attribut). Dalam kalimat, kata kerja memiliki posisi istimewa, yaitu
selalu terletak di urutan kedua dalam kalimat.

Regelmässige Verben/schwachee Verben adalah kata kerja yang termasuk kata


kerja beraturan/kata kerja lemah adalah Kata kerja ini pada prinsipnya tidak
mengalami perubahan stamm (pokok kata kerja) pada bentuk konjugasinya baik
dalam bentuk Präsens, Präteritum dan Perfekt. Pada prinsipnya perubahan (konjugasi)
kata kerja bahasa Jerman harus selalu disesuaikan dengan subyek, bentuk kalimat dan
waktu. Perubahan (konjugasi) kata kerja tersebut dimulai dari bentuk stamm (pokok
kata kerja) kemudian ditambahkan dengan akhiran yang sesuai.

Pembentukan Schwache Verben:


a. Konjugasi kata kerja Infinitiv umum
b. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran “t”, “d”.
c. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran “s”, “ss”, “z”.
d. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “er”, “el”.

11
e. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “m”, “n” setelah huruf
konsonan.
f. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “ieren”.

B. Saran
Dalam mempelajari schwache verben memang cukup mudah dari starke
verben karena konjugasi yang sesuai dengan aturan. Yang perlu hanya pengetahuan
tentang perbedaan antara starke dan schwache verben agar tidak adanya kekeliruan
dalam kata kerja yang akan di konjugasi. Adanya latihan setiap hari akan
memudahkan dalam memahami kata kerja.

12

Anda mungkin juga menyukai