Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian sistem pendidikan

Istilah sistem berasal dari bahsa Yunani “systema”, yang berarti sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Zahara
Idris mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen
atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan
fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil
(product).

Pendidikan merupakan usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu usaha
pendidikan menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri,
dan unsur hasil usaha.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan pula bahwa
“pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur yujuan/sasaran pendidikan,
peserta didik, pengelola pendidikan, struktur/jenjang, kurikulum dan peralatan/fasilitas.

Menurut Sunarya, Pendidikan nasional adalah sistem pendidikan yang berdiri di atas landasan
dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada
kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.
Sementara itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, merumuskan bahwa pendidikan
nasional ialah suatu usaha yang membimbing para warga negara Indonesia menjadi Pancasila,
yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu
membudayakan alam sekitar.
Dalam Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Bab I Pasal 2 berbunyi: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar dari pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dasar ini dapat dilihat
dari Pembukaan UUD 1945 alinea 4 batang tubuh UUD 1945 Bab XIII Pasal 31.
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Dalam Pendidikan terdapat tiga jenis lembaga, antara lain sebagai berikut :
No. Jenis Lembaga Arti Contoh Bentuk
Pendidikan Lembaga Pendidikan
1. Formal Pendidikan yang diselenggarakan TK,
oleh sekolah atau perguruan tinggi. SD,MI
SMP, MTs
SMA, SMK, MA
Universitas

2. Informal Pendidikan di dalam masyarakat dan Pendidikan orang tua


keluarga. (keluarga) kepada
anak.

3. Nonformal Pendidikan yang diselenggarakan Kursus


oleh lembaga diluar sekolah atau TPA
perguruan tinggi. Bimbingan Belajar

B. Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi
diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam UU No. 20
tahun 2003 Pasal 13 ayat 1 dinyatakan bahwa jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal,
non-formal dan informal.

1. Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan
dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
2. Pendidikan nonformal
a. Pengertian
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal paling banyak terdapat
pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang
banyak terdapat di Masjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua Gereja. Selain itu, ada
juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.

b. Sasaran
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal
dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

c. Fungsi
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan
sikap dan kepribadian profesional.

d. Jenis
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.
Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim,
sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik.

3. Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan
belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. Hasil pendidikan
informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian
sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Alasan pemerintah mengagas pendidikan informal adalah:
• Pendidikan dimulai dari keluarga
• Informal diundangkan juga karena untuk mencapai tujuan pendidikan nasonal dimulai dari
keluarga
• Homeschooling: pendidikan formal tapi dilaksanakan secara informal.
• Anak harus dididik dari lahir.

Pendidikan formal Pendidikan non-formal Pendidikan informal


- Tempat pembelajaran di - Tempat pembelajarannya - Tempat pembelajaran bisa
gedung sekolah. bisa di luar gedung di mana saja.
- Ada persyaratan khusus - Kadang tidak ada - Tidak ada persyaratan
untuk menjadi peserta didik. persyaratan khusus. - Tidak berjenjang
- Kurikulumnya jelas. - Umumnya tidak memiliki - Tidak ada program yang
- Materi pembelajaran bersifat jenjang yang jelas. direncanakan secara formal
akademis. - Adanya program tertentu - Tidak ada materi tertentu
- Proses pendidikannya yang khusus hendak yang harus tersaji secara
memakan waktu yang lama ditangani. formal.
- Ada ujian formal - Bersifat praktis dan khusus. - Tidak ada ujian.
- Penyelenggara pendidikan - Pendidikannya berlangsung - Tidak ada lembaga
adalah pemerintah atau swasta. singkat sebagai penyelenggara.
- Tenaga pengajar memiliki - Terkadang ada ujian
klasifikasi tertentu. - Dapat dilakukan oleh
- Diselenggarakan dengan pemerintah atau swasta
administrasi yang seragam

Anda mungkin juga menyukai