Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran guru dan siswa menjadi pelaku terlaksananya tujuan
pembelajaran. Guru dituntut memiliki dasar – dasar keterampilan mengajar untuk dan
mendukung terciptanya pembelajaran yang berkualitas. Salah satu cara menciptakan
suasana yang menyenangkan tersebut adalah dengan memberikan penguatan atau
reinforcement terhadap peserta didik.
Di samping itu, keterampilan memberi penguatan perlu dimiliki oleh seorang
guru karena kenyataannya mungkin terkadang sering kita lihat seorang guru yang
suka bersikap dingin terhadap respon yang diberikan siswa ketika dikelas sehingga
bisa menimbulkan pemikiran mereka merasa tidak dihargai. Tentunya hal ini dapat
mengakibatkan melemahnya motivasi dalam belajar. Tanpa motivasi, kemungkinan
besar tidak akan terciptanya pembelajaran yang kondusif.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu menjaga motivasi belajar siswanya
agar dapat mencapai suatu hasil maksimal dengan kemahiran menerapkan
keterampilan memberi penguatan yang tepat ketika melakukan proses pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari
bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian
tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai
alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit
mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya
tidak perlu terjadi jika setiap pendidik / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan
ketrampilan mengenai media pembelajaran.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dari keterampilan memberi penguatan?
2. Apa Hakikat dari Penguatan?
3. Apa saja tujuan dan Manfaat Penguatan?
4. Bagaimana Komponen keterampilan penguatan?
5. Apa saja kelebihan dan Kelemahan dalam penguatan?
6. Apa Pengertian Media Pembelajaran?
7. Apa Manfaat Media Pembelajaran?
8. Apa Fungsi Media Pembelajaran?
9. Bagaimana Ciri-ciri Media Pendidikan?
10. Apa Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran?
11. Apa Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran?
12. Apa Alasan Penggunaan Media Pembelajaran?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menegtahui apa yang dimaksud dari keterampilan memberi penguatan.
2. Untuk mengetahui apa Hakikat dari Penguatan.
3. Untuk menegtahui apa saja tujuan dan Manfaat Penguatan.
4. Untuk menegtahui bagaimana Komponen keterampilan penguatan.
5. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan Kelemahan dalam penguatan.
6. Untuk mengetahui Pengertian Media Pembelajaran.
7. Untuk mengetahui Manfaat Media Pembelajaran.
8. Untuk mengetahui Fungsi Media Pembelajaran.
9. Untuk mengetahui Ciri-Ciri Media Pendidikan.
10. Untuk mengetahui Fungsi Dan Peranan Media Pembelajaran.
11. Untuk mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Media Pembelajaran.
12. Untuk mengetahui Alasan Penggunaan Media Pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keterampilan Memberikan Penguatan
1. Pengertian Keterampilan Memberikan Penguatan (Reinforcement)
Menurut Wina Sanjaya (2006: 37), penguatan adalah segala bentuk respons
yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku
siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa
atas perbuatan atau responsnya yang diberikan sebagai suatu dorongan atau
koreksi. Melalui keterampilan penguatan (reinforcement) yang diberikan guru,
maka siswa akan merasa terdorong selamanya untuk memberikan respons setiap
kali muncul stimulus dari guru atau siswa akan berusaha menghindari respons
yang dianggap tak bermanfaat. Dengan demikian, fungsi keterampilan penguatan
(reinforcement) itu adalah untuk memeberikan ganjaran kepada siswa sehingga
siswa akan berbesar hati dan meningkatkan partisipasinya dalam setiap proses
pembelajaran.
Menurut Usman (2006: 80) Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk
respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari
modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik (feet back) bagi sipenerima (siswa) atas
perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan ataupun koreksi. Penguatan
dikatakan juga sebagai respon terhadap tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan
untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar nereka lebih giat
berpartisipasi untuk interaksi dalam belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar pemberian penguatan sebagai salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa sangat penting diberikan guru
kepada siswanya. Pemberian penguatan yang tepat dapat meningkatkan perhatian
dan motivasi belajar siswa. Perhatian siswa yang tinggi terhadap materi yang akan
tercermin ketika diadakan penilaian. Nilai yang meningkat menggambarkan

3
prestasi belajar siswa juga meningkat. Ketika hasil belajar siswa meningkat, guru
sebagai fasilitator memberikan penguatan dengan berbagai cara yang dapat terus
meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga prestasi belajar semakin meningkat
(Dimyati dan Sujiono, 2009: 77).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penguatan atau
reinforcement merupakan salah satu bentuk penciptaan suasana belajar yang
menyenangkan yang diberikan pada siswa dengan tuuan utama agar frekuensi
tingkah laku positif siswa dapat meningkat.
2. Hakikat Penguatan
Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Secara psikologis setiap orang
mengharapkan adanya penghargaan terhadap suatu usaha bahwa hasil yang telah
dilakukannya. Melalui penghargaan yang diperolehnya, seseorang akan merasakan
bahwa hasil perbuatannya tersebut dihargai dan oleh karenanya akan menjadi
pemacu untuk berusaha meningkatkan prestasi atau berbuat yang terbaik dalam
hidupnya.
Keterampilan dasar penguatan adalah segala bentuk respons yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas
perbuatannya atau responnya yang diberikan sebagai suatu dorongan koreksi.
Melalui keterampilan penguatan (reinforcement) yang diberikan guru, maka siswa
akan merasa terdorong untuk memberikan respon setiap muncul stimulus dari
guru, atau siswa akan berusaha menghindari respon yang dianggap tidak
bermanfaat. Penguatan juga berguna untuk mendorong siswa memperbaiki tingkah
lakunya dan meningkatkan kerjanya.
Pujian atau respons positif yang diberikan oleh guru atau siswa yang telah
menunjukan prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, anak
akan merasakan bahwa perbuatannya dihargai, dan dengan demikian akan menjadi
motivator untuk terus berusaha menunjukan prestasi terbaiknya. Akan tetapi bagi

4
yang menerima pujian, apalagi bagi anak akan merasa senang karena apa yang
ditunjukkannya mendapat tempat dan merasa diakui. Anak butuh pengakuan
terhaap sesuatu yang dilakukannya, adanya pengakuan akan menimbulkan dampak
positif terhadap proses pembelajaran.
Penguatan hanya terbatas pada pemberian balikan terhadap respons-respons
yang betul, yang tampak dari jawaban siswa sendiri. Dengan penguatan tadi, siswa
dapat memisahkan mana yang betul dan dapat dilanjutkan, dan mana ynag salah
dan tidak perlu dilanjutkan.
Oleh karena itu guru harus melatih dengan berbagai jenis penguatan dan
membiasakan diri untuk menerapkannya dalam pembelajaran. Sehingga
pembelajaran tidak hanya sekedar berisi sajian materi untuk dikuasai oleh anak,
akan tetapi bermuatan nilai-nilai edukatif untuk membentuk pribadi-pribadi yang
baik yang selalu saling menghargai.

3. Tujuan dan Manfaat Penguatan


Pemberian respon positif (penguatan) terhadap perilaku belajar siswa, baik
melalui kata-kata (verbal) maupun non-verbal seperti dengan isyarat-isyarat
tertentu, secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi terhadap
kepercayaan diri siswa.
Adapun tujuan dari pemberian penguatan alam pembelajaran antara lain
adalah:
1. Meningkatkan perhatian siswa; bahwa melalui penguatan yang diberikan
oleh guru terhadap perilaku belajar siswa, siswa akan merasa akan merasa
diperhatikan oleh gurunya. Dengan demikian perhatiansiswapun akan
semakin meningkat seiring dengan perhatian guru melalui respon yang
diberikan kepada siswanya.
2. Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa; apabila perhatian
siswa semakin baik, maka dengan sendirinya motivasi belajarnyapun akan

5
semakian baik pula. Upaya memelihara dan membangkitkan motivasi
belajar tersebut, yaitu melalui penguatan.
3. Memudahkan siswa belajar; bahwa tugas guru sebagai fasilitator
pembelajaran bertujuan untuk memudahkan siswa belajar. Untuk
memudahkan belajar harus ditunjang kebiasaan-kebiasaan positif dalam
pembelajaran, yaitu dengan memberikan renpon-respon (penguatan) yang
akan semakin mendorong keberanian siswa untuk mencoba, bereksporasi
dan terhindar dari perasaan takut salah dalam belajar.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa; rasa percaya diri merupakan
modal dasar dalam belajar. Perasaan khawatir, ragu-ragu, takut salah dan
perasaan-perasaan negative yang akan mempengaruhi terhadap kualitas
proses pembelajaran harus dihindari. Salah satu upaya untuk memperkecil
perasaan-perasaan negative dalam belajar, yaitu melalui pemberian
penguatan atau respon yang diberikan oleh guru terhadap sekecil apapun
perbuatan belajar siswa.
5. Memelihara iklim kelas yang kondusif; suasana kelas yang menyenagkan,
aman, dan dinamis, akan mendorong aktivitas belajar siswa lebih
maksimal. Melalui penguatan yang dilakukan oleh guru, suasana akan lebih
demokratis sehingga siswa akan lebih bebas untuk mengemukakan
pendapat, berbuat, mencoba, dan melakukan perbuatan-perbuatan belajar
lainnya. Hal ini tentu saja sebagai dampak dari adanya respon yang
mengirigi terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan oleh siswa.
4. Komponen Keterampilan Penguatan
Penggunaan keterampilan penguatan dalam kelas harus bersifat selektif dan
hati-hati, disesuaikan dengan usia siswa, tingkat kemampuan, kebutuhan, serta
latar belakang, tujuan, dan sifat tugas. Pemberian pengguatan harus bermakna
bagi siswa. Beberapa komponen keterampilan memberikan penguatan ialah
sebgai berikut.

6
1. Penguatan Verbal
Penguatan verbal dapat berupa kata-kata berupa kalimat yang di ucapkan
guru. Contoh: “baik”, “bagus”, “tepat”, “saya sangat menghargai
pendapatmu”, “pikiranmu sangat cerdas”, dan lain-lain.
2. Pengguatan Non Verbal
Pengguatan non verbal meliputi antara lain:
a. Penguatan gestural
Penguatan ini diberikan dalam bentuk mimik, gerak wajah dan
anggota badan yang dapat memberikan kesan kepada siswa. Misalnya
mengangkat alis, tersenyum, tepuk tangan, anggukan tanda setuju,
menaikkan ibu jari “jempol”, dan lain-lain.
b. Penguatan dengan cara mendekati
Penguatan ini dikerjakan dengan cara mendakati siswa untuk
menyatakan perhatian guru terhadap pekarjaan, tingkah laku, atau
penampilan siswa. Misalnya, guru duduk dalam kelompok diskusi, berdiri
disamping siswa. Seiring kegiatan guru mendakati siswa diberikan untuk
memperkuat penguatan yang bersifat verbal.
c. Penguatan dengan sentuhan
Guru dapat menyatakan penghargaan kepada siswa dengan menepuk
pundak siswa, menjabat tangan siswa, atau mengangkat tangan siswa,
seringkali untuk anak-anak masih kecil, guru mengusap rambut kepala
siswa.
d. Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan
Penguatan ini dapat berupa meminta siswa membantu temannya
apabila dia selesai mengerjakan pekerjaan terlebih dahulu dengan tepat,
siswa diminta memimpin kegiatan, dan lain-lain.
e. Penguatan berupa tanda dan benda
Penguatan bentuk ini merupakan usaha guru dalam menggunakan
bermacam-macam simbol penguatan untuk menunjang tingkah laku siswa

7
yang positif. Bentuk penguatan ini antara lain: komentar tertulis pada
buku pekerjaan, pemberian perangko, mata uang koleksi, bintang, permen,
dan lain sebagainya.
f. Penguatan berupa simbol atau benda
Misalnya (V), komentar tertulis pada buku siswa, kartu bergambar,
bintang plastik, lencana, dan benda-benda lain yang tidak terlaalu mahal
harganya tetapi mempunyai arti simbolik.
g. Penguatan tidak penuh
Jika siswa memberikan jawaban yang hanya sebagian saja benar, guru
hendaknya tidak langsung memberikan respon menyalahkan siswa itu.
Tindakan guru yang baik dengan keadaan seperti ini adalah memberikan
penguatan tidak penuh.Penggunaan kedua bentuk penguatan itu
dimaksudkan untuk mendorong siswa agar mau belajar lebih giat lagi dan
lebih bermakna.
5. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Pemberian Penguatan Dalam
Pembelajaran
a. Kelebihan

Pemberian penguatan dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa


kelebihan atau manfaat apabila dapat dilakukan dengan tepat, antara lain:

1) Dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap materi.


2) Dapat mendorong siswa untuk berbuat baik dan produktif.
3) Dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa itu sendiri.
4) Dapat meningkatkan cara belajar siswa menjadi aktif.
5) Dapat mendorong siswa untuk meningkatkan belajarnya secara
mandiri.

Kelebihan-kelebihan dalam memberikan penguatan bergantung pada guru


yang memberikan penguatan. Apabila guru tersebut sesuai dalam memberikan
penguatan, maka proses pembelajaran akan tercapai secara maksimal.

8
b. Kelemahan
Walaupun pemberian penguatan sifatnya sederhana dalam
pelaksanaannya, namun dapat pula pemberian penguatan yang diberikan
kepada siswa justru membuat siswa enggan belajar karena penguatan yang
diberikan tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan siswa tersebut.
Pemberian penguatan yang berlebihan juga akan berakibat fatal. Misalnya,
pemberian penguatan berupa hadiah secara terus-menerus dapat
mengakibatkan siswa menjadi bersifat materialistis.

B. Penggunaan Media dalam Pembelajaran


1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari „Medium’, yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media
pembelajaran.
Schramm mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Secara khusus, kata
tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa
informasi dari satu sumber kepada penerima.1[1])
Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sehingga guru, buku teks
dan lingkungan sekolah marupakan media.
Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video
recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan computer.

9
Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran diantaranya adalah:
a. Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata)
menjadi konkret (nyata).
b. Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat
berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya.
c. Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang.
d. Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar
terhadap suatu materi pembelajaran atau obyek.
e. Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi,
aktivitas, dan kreativitas belajar siswa.
f. Membantu siswa belajar secara individual, kelmpok, atau klasikal.
g. Materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk diungkapkan
kembali dengan cepat dan tepat.
h. Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi pembelajaran
sehingga siswa mudah mengerti.
i. Mengatasi ruang, waktu dan indera.

3. Fungsi Media Pembelajaran


Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi
pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah
sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam
ulasan di bawah ini:

10
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran

Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di
lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik,
gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar
dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna
dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar
tersebut abstrak dan rumit/kompleks.

Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju


tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan
bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada
tanpa bantuan media.

b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar

Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar


adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran
untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan
menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam
lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber
belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar
oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan peserta didik.2[4])
Menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya
media visual memiliki empat fungsi yaitu:

11
1. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
2. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
3. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah
dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan
teks atau secara verbal.
4. Ciri-ciri Media Pendidikan
Untuk mengenali beberapa ciri media pembelajaran berikut akan tersajikan
beberapa ciri menurut Gerlach & Ely (1971) yang mengemukakan tiga ciri-ciri
media yang merupakan alasan mengapa media digunakan. Yaitu :
a. Ciri fiksatif (fixative property).
Ciri ini menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan, melestarikan, dan
mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Cara ini amat penting bagi guru karena
kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media
yang ada dapat digunakan setiap saat. Media yang dikembangkan seperti
photography, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Maka media ini
memungkinkan suatu rekaman kejadian yang terjadi pada satu waktu tertentu
ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b. Ciri manipulatif (manipulatif property).
Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta
didik dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar atau time-
lapse recording. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian
sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan
kejadian atau potongan bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan
penafsiran yang tertentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan
sehingga dapat mengubah sikap mereka kearah yang tidak diinginkan.

12
Praktiknya seperti bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian
menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografer di samping itu
juga dapat diperlambat menayangkan kembali hasil rekaman video. Selain itu juga
bisa diputar mundur.
Misalnya pula, proses loncat galah atau reaksi kimia dapat diamati melalui
bantuan kemampuan manipulatifdari media. Demikian pula, suatu aksi gerakan dapat
direkam dengan foto kamera untuk foto. Pada rekaman gambar hidup(video, motion
film) kejadian dapat diputar mundur.
c. Ciri disributif (distributive property).
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan
kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama mengenai
kejadian ini. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat
direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai
tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi
yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.3[6])
5. Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran
Kehadiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim
informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk obyek secara
visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khusunya konsep yang
berkaitan dengan alam semesta lebih banyak menonjol visualnya, sehingga apabila
seseorang hanya mengetahui kata yang mewakili suatu obyek, tetapi tidak
mengetahui obyeknya disebut verbalisme. Masing-masing media mempunyai
keistimewaan menurut karakteristik siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan
karakteristik siswa akan lebih membantu keberhasilan pengajar dalam pembelajaran.
Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi
sulit untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar, potret, slide, dan

13
sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata. Menurut Gerlach
dan Ely, ciri media pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Fiksatif (fixative property)
Media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa/objek.
2. Manipulatif (manipulatif property)
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam
waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
3. Distributif (distributive property)
Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui suatu tampilan yang
terintegrasi dan secara bersamaan objek dapat menggambarkan kondisi yang sama
pada siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu.
Dari penjelasan diatas, disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran yaitu
media yang mampu menampilkan serangkaian peristiwa secara nyata terjadi dalam
waktu lama dan dapat disajikan dalam waktu singkat dan suatu peristiwa yang
digambarkan harus mampu mentransfer keadaan sebenarnya, sehingga tidak
menimbulkan adanya verbalisme.
Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik jika siswa berinteraksi
dengan semua alat inderanya. Guru berupaya menampilkan rangsangan (stimulus)
yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang
digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar pula
kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan
siswa. Siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik
pesan-pesan dalam materi yang disajikan.
Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena
seperti yang dikemukakan oleh Edgar Dale (dalam Sadiman, dkk,2003:7-8) dalam
klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling

14
abstrak, dimana partisipasi, observasi, dan pengalaman langsung memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap pengalaman belajar yang diterima siswa.
Penyampaian suatu konsep pada siswa akan tersampaikan dengan baik jika
konsep tersebut mengharuskan siswa terlibat langsung didalamnya bila dibandingkan
dengan konsep yang hanya melibatkan siswa untuk mengamati saja.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dengan penggunaan media pembelajaran
diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret kepada siswa,
dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagai contoh yaitu
media pembelajaran komputer interaktif.

6. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran


Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat
dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secara
umum terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara
kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
a. Memperjelas penyajian pembelajaran tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam
bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
b. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
 Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film atau model.
 Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar.
 Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse
atau high speed photografi.
 Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
 Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dll

15
 Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di
visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
c. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif
anak didik dapat diatasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
 Menimbulkan kegairahan belajar
 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan
 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan
minat masing-masing.
d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan
ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan mengalami kesulitan.
Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru dan siswa
juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda dengan
kemempuan dalam:
 Memberikan perangsang yang sama
 Mempersamakan pengalaman
 Menimbulkan persepsi yang sama.
Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual anatar
lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan tidak menghirukan
kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain,pengembangan,produksi,
evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual. Disamping itu juga bahan visual
dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru dalam proses pembelajaran sehingga
keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan.
Sementara itu, Kelemahan audio visual adalah terlalu menekankan pada
penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi
audio visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran.

16
7. Alasan Penggunaan Media Pembelajara
Media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,
penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan dengan beberapa alasan
diantaranya :
a. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu
sendiri, antara lain:
 Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan
motivasi belajar.
 Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan
pembelajaran dengan baik.
 Metode pengajaran akan bervariasi.
 Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
b. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf
berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir
yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak
dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah
beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi
keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Menurut Arif Sadiman, terdapat beberapa alasan seseorang memilih media
pembelajaran, yaitu :
1. Demonstration
Media dapat digunakan untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek,
kegunaan, cara mengoperasikan dll. Media berfungsi sebagai alat peraga
pembelajaran.
2. Familiarity
Karena sudah terbiasa menggunkaan media tersebut dan merasa sudah
menguasai.

17
3. Clarity
Ingin memberikan gambaran/penjelasan yang lebih konkret.
4. Active Learning.
Guru dapat membuat siswa berperan aktif baik secara fisik, mental, emosional.
Jadi, sebagai pengguna, seorang guru harus dapat memilih media yang tepat
dengan kebutuhan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi
pembelajaran.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang wajib
dimiliki seorang guru. Dalam proses pembelajaran minat siswa merupakan hal yang
utama oleh sebab itu seorang guru harus mampu menjaga suasana kelas dan
memberikan stimulus yang baik kepada siswa sehingga mendapat respon yang
diinginkan. Selain itu, seorang guru juga harus mampu menggunakan media dalam
pembelajaran sehingga proses pembelajaran lebih menarik perhatian siswa.
B. Saran
Seorang pendidik seharusnya dapat memahami siswa dalam kegiatan
pembelajaran dan tidak lebih condong kepada siswa yang berprestasi. Dalam
pemberian penguatan harus diperhatikan lagi, sebab tidak sedikit pendidik yang
menjalankan sesuai prosedur.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anggrayani, Tia Dwi. 2018. Keterampilan Memberikan Penguatan.


(https://www.academia.edu/29951122/Keterampilan_Memberikan_Penguatan)
diakses 22 Februari 2020.

Arief S. Sadiman, et al. Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2007), hal. 84

Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000) h. 2

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007). h. 4

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), h.27

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), hal.74

20

Anda mungkin juga menyukai