SELATPANJANG
Oleh :
NURHIDAYATI
3182131017
MEDAN
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan
penulis berharap semoga Proposal Penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Riau, April 2021
Penyusun
NURHIDAYATI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
..........................................................................................................................
1.1Latar Belakang...........................................................................
1.2Identifikasi Masalah...................................................................
1.3Batasan Masalah........................................................................
1.4Rumusan Masalah......................................................................
1.5Tujuan Penelitian.......................................................................
1.6Manfaat Penelitian.....................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN INSTRUMEN...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Selain objek wisatanya, Kabupaten Kepulauan Meranti juga memiliki Event yang tak kalah
menarik yang juga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Berikut daftar beberapa
Event Pariwisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti:
3. Event sagu
Cian Cui berasal dari bahasa Mandarin yang artinya pertarungan air, dimana untuk
menyambut kegembiraan pada perayaan imlek dengan cara menyiram air antara satu dengan
yang lainnya dengan makna mensucikan diri dan membuang sial sehingga kedepannya
mereka dilindungi oleh Dewa-nya, dan di beri kelancaran selama menjalani hidup, event ini
berlangsung selama 6 hari terhitung sejak imlek hari pertama. Motivasi merupakan faktor
penting bagi wisatawan yang didalam mengambil keputusan mengenai daerah tujuan wisata
yang akan di kunjungi. Wisatawan akan mempersepsi daerah tujuan wisata yang
memungkinkan, dimana persepsi ini dihasilkan oleh preferensi individual, pengalaman
sebelumnya, dan informasi yang di dapatkan.
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa jumlah wisatawan Event Cian Cui dari
tahun ketahun mengalami peningkatan, motivasi wisatawan yang berkunjung pada event cian
cui ini perlu di ketahui, hal ini membuat peneliti merasa tertarik untuk meneliti event cian cui
dengan tujuan agar mengetahui faktor apa yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung pada
event cian cui.
Gambar 1: Perang Air Di Selatpanjang
Sumber : mediaindonesia.com
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian
lebih lanjut dengan judul Analisis Motivasi Masyarakat Dan Wisatawan Yang Berkunjung
Pada Perayaan Perang Air Di Kota Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sejarah Pariwisata Pariwisata telah dikenal di dunia sejak zaman prasejarah namun
tentu saja pengertian pariwisata pada zaman itu tidak seperti saat ini (modern). Sejak dahulu
kala bangsa-bangsa di dunia seperti Sumeria, Phoenisia, sampai dengan Romawi sudah
melakukan perjalanan, namun tujuannya masih untuk berdagang, menambah pengetahuan
ilmu hidup, ataupun ilmu politik. Selanjutnya setelah modernisasi meluas di segala penjuru
dunia, khususnya setelah terjadinya revolusi industri di Inggris, maka muncul traveller –
traveller yang secara bergantian melakukan perjalanan pariwisata seperti yang kita kenal saat
ini. Sedangkan di Indonesia sendiri, pariwisata telah dikenal sejak zaman kerajaan – kerajaan
yang menguasai wilayah nusantara, walaupun masih berkepentingan untuk saling menguasai,
namun tidak dapat dipungkiri akan adanya pertukaran kebudayaan antar wilayah.
Pariwisata modern Indonesia mulai dikenal sejak zaman pendudukan Belanda di Indonesia.
Melalui Vereeneging Toesristen Verker (VTV) yang merupakan suatu badan atau official
tourist bureau. Kedudukan VTV selain sebagai lembaga pariwisata juga bertindak sebagai
tour operator atau travel agent. pariwisata Pada masa ini, badan pariwisata yang dibentuk
oleh Belanda hanya memprioritaskan pada wisatawan kulit putih saja, sedangkan bagi
pribumi sendiri diberikan pembatasan seperti dilakukan di sektor-sektor lainnya. Setelah
kemerdekaan, Pariwisata Indonesia berangsur-angsur menunjukkan kenaikan. Selama periode
Repelita I sampai dengan Repelita IV wisatawan di Indonesia meningkat secara drastis,
bahkan melebihi target yaitu 11.626.000 wisatawan dari yang semula ditargetkan hanya
3.000.000 orang saja. Pendit (2003), menjelaskan bahwa istilah pariwisata pertama kali
diperkenalkan oleh dua budayawan pada sekitar tahun 1960, yaitu Moh. Yamin dan Prijono.
Kedua budayawan ini memberikan masukan kepada pemerintah saat itu untuk mengganti
istilah tour agar sesuai dengan bahasa khas Nusantara.
Dalam buku kepariwisataan dan perjalanan (Muljadi dan Andri Warman, 2009) istilah
tourism atau pariwisata muncul di masyarakat sekitar abad ke-18, khususnya sesudah
Revolusi Industri di Inggris. Istilah pariwisata berasal dari dilaksanakannya kegiatan wisata
atau tour yaitu suatu aktivitas perubahan tempat tinggal sementara seseorang, ke luar tempat
tinggalnya sehari-hari bersifat sementara dengan suatu alasan apa pun kecuali melakukan
kegiatan yang bisa menghasilkan upah atau gaji.
Pariwisata menurut Spillane (1987 : 20) adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat
lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan / keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi social,
budaya, alam dan ilmu. Sedangkan Pendit (2003 : 20), mendefinisikan Pariwisata sebagai
suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat
tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena
kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan
lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar.
Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (2008 : 111), menjelaskan Pariwisata sebagai suatu
aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian
diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri, meliputi pendiaman
orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam
dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap. Dalam
Undang-Undang Nomor 90 Tahun 1990 tentang Keparwisataan dijelaskan bahwa Wisata
adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Sedangkan
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan
objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
Menurut Konferensi PBB dalam Spillane (1987 : 20) tentang perjalanan dan
pariwisata Internasional di Roma pada tahun 1963 turis atau wisatawan adalah mereka yang
melakukan perjalanan lebih dari 24 jam dengan tujuan : 1) Leisure (recreation, holiday,
health, study, religion and sport) 2) Bussiness, family, mission, meeting Menurut The
International Union of Official Travel Organization (IUOTO) dalam Suwantoro (2004 : 32),
wisatawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata
dengan waktu tinggalnya sekurang kurangnya 24 jam di daerah atau negara lain, jika waktu
wisata kurang dari 24 jam maka dapat disebut dengan Pelancong. Selanjutnya, seseorang
dapat dikatakan melakukan perjalanan wisata apabila perjalanan tersebut bersifat sementara,
sukarela dan tidak untuk bekerja.
2.3 Sarana dan prasarana kepariwisataan
Sarana kepariwisataan adalah semua perusahaan yang memberikan pelayanan secara
langsung atau tidak langsung kepada wisatawan, jenisnya yaitu usaha perjalanan wisata,
usaha jassa transportasi wisata, usaha penyediaan akomodasi, usaha jasa makanan dan
minuman, usaha daya tarik wisata, usaha wisata tirta dan lain lain. Sedangkan prasana
kepariwisataan adalah semua fasiltas yang mendukung sarana kepariwisataan yang dapat
memberikan pelayanan kepada wisatawan dalam memenuhi kebutuhan mereka, antara lain:
a. Prasana perhubungan, seperti jaringan jalan raya dan jaringan rel kereta api,
Bandar udara (airport), pelabuhan laut (seaport), terminal angkutan darat, dan
stasiun kereta api.
b. Instalasi tenaga listrik dan instalasi air bersih.
c. Sistem perbankan dan moneter.
d. Sistem telekominasi.
Menurut Gamal Suwantora (2004:14) ada berbagai macam perjalanan wisata bila di tinjau
dari berbagai macam segi di antaranya
2) Family group tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan
satu sama lain.
3) Group tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan bersama-sama dengan dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab atas
keselamatan dan kebutuhan seluruh anggota, biasanya berkisar paling sedikit 10
orang.
2) Package tour (paket wisata), yaitu suatu produk peralanan wisata yang di
jual oleh suatu perusahaan biro perjalanan atau perusahaan transport yang bekerja
sama dengannya dimata harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya perjalanan.
3) Coach tour (wisata terpimpin), yaitu suatu paket perjalanan ekskursi yang
dijual oleh biro perjalanan dengan dipimpin oleh seorang pemandu wisata dan
merupakan perjalanan wisata yang diselnggarakan secara rutin, dalam jangka yang di
tetapkan dan dengan rute perjalanan yang tertentu pula.
4) Special arranged tour (wisata khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang
disusun secara khusus guna memenuhi permintaan seseorang langganan atau lebih
sesuai dengan kepentingannya.
Wisata budaya adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari daya tarik budaya dengan memanfaatkan potensi budaya
dari tempat yang di kunjungi tersebut (Wikipedia). Berikut ada beberapa tujuan wisata
budaya, yaitu:
b. Memajukan kebudayan
Objek wisata budaya adalah suatu perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup seni
budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam ciptaan Tuhan yang
mempunyai daya tarik yang dikunjungi wisatawan. Objek wisata budaya diantaranya
ada dua diantaranya (chafid fandeli, 2002:199):
a. Benda atau objek peninggalan sejarah (heritage) Objek wisata yang berupa
bangunan dengan arsitek khas atau peninggalan heritage, antara lain: kraton, candi,
benteng, makam, situs, petilasan, monument dan tempat kejadian bersejarah
b. Seni budaya yang masih tetap hidup (living culture) Seni dan budaya yang
masih tetap hidup adalah kesenian, sikap perilaku masyarakat dan adat istiadat.
Seluruh sikap, perilaku dan adat istiadat masyarakat dari penduduk ciri-ciri etnis
tertentu biasanya digemari wisatawan. Upacara-upacara adat yang hanya di
laksanakan pada waktu tertentu sangat menarik bagi wisatawaan minat khusus.
Daya tarik wisata budaya adalah daya tarik wisata yang dikembagkan dengan lebih
banyak berbasis pada hasil karya dan hasil cipta manusia, baik yang berupa peninggalan
(situs/heritage) maupun yang nilai budaya yang masih hidup (the living culture) dalam
kehidupan di suatu masyarakat, yang dapat berupa upacara atau ritual, adat istiadat, seni
pertunjukan, seni kriya, seni sastra, seni rupa maupun keunikan kehidupan seharihari yang
dipunyai oleh suatu masyarakat. Sedangkan menurut (Ismayanti, 2010) daya tarik wisata
merupakan unsur terpenting dalam pengembangan dunia kepariwisataan yang keberadaannya
akan mendorong para wisatawan untuk mengunjunginya, selain itu daya tarik juga
mensukseskan program pemerintah dalam melestarikan adat dan budaya bangsa sebagai aset
yang dijual kepada wisatawan.
Kegiatan wisata di suatu wilayah tidak lengkap tanpa adanya daya tarik wisata, daya
tarik wisata merupakan fokus utama penggerak pariwisata disebuah destinasi. Dalam arti
daya tarik wisata sebagai penggerak utama memotivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu
tempat, contoh wisatawan akan mendatangi pesisir pantai yang di mana pantai itu memiliki
ombak yang tinggi, pasir putih, air biru sebagai daya tarik. Pariwisata terjadi karena adanya
daya tarik wisata di destinasi wisata, baik berupa daya tarik alam maupun daya tarik budaya
yang memiliki nilai jual untuk di kunjungi ataupun di nikmati oleh wisatawan sekaligus
merupakan saran utama dalam mrngunjungi suatu daerah atau negara, kejelian melihat
potensi wisata ini penting untuk terciptanya keragaman usaha dari daya tarik wisata.
Wisatawan berkunjung kesuatu tempat karena tertarik oleh sesuatu hal atau sesuatu yang
menyebabkan wisatawan datang ke suatu tempat di sebut daya tarik atau atraksi wisata.
Prinsip daya tarik wisata harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu:
Menurut undang undang RI NO. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, atraksi wisata
adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan hal lain yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
tujuan kunjungan wisatawan. Menurut Pendit (2003) atraksi merupakan segala sesuatu yang
menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat. Atraksi wisata adalah segala sesuatu
(tempat, fasilitas wisata, aktivitas wisata, fenomena pariwisata) yang dimiliki suatu
karakteristik tertentu yang dapat menarik atau ditujukan untuk menarik orang sebagai para
pengunjung atau wisatawan untuk dikunjungi, disaksikan, dilakukan, atau dinikmati di suatu
daerah tujuan wisata.
Atraksi wisata adalah sesuatu yang menjadi daya tarik dan dapat membuat wisatawan
terkesan yang berupa rasa puas, rasa nyaman, dan rasa nikmat pada wisatawan yang
melihatnya atau melaksanakannya. Atraksi wisata dapat berupa daya tarik wisata serta suatu
kegiatan yang ditunjukkan secara khusus untuk memperkaya serta meningkatkan kualitas
atraksi wisata yang telah ada. Menurut Bambang Sunaryo (2012) atraksi dan daya tarik
wisata seringkali diklasifikasikan mendasarkan pada jenis dan temanya, yaitu biasanya dibagi
menjadi tiga jenis tema daya tarik wisata sebagai berikut: daya tarik wisata alam, daya tarik
wisata budaya, dan daya tarik wisata minat minat khusus. Berbagai jenis atraksi dan daya
tarik wisata tadi mempunyai kedudukan yang sangat penting pada sisi produk wisata,
terutama dalam rangka menarik kunjungan wisatawan ke destinasi. Ketiga jenis daya tarik
wisata tadi secara singkat dapat dijelaskan salah satunya daya tarik wisata budaya.
BAB III
METODE PENELITIAN
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Ditinjau dari jenis data nya
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang diialami oleh
subjek penelitian secara holistic,dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa,pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
datang untuk melihat atau mengikuti perayaan event perang air di Kota
Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Selain itu,dengan
perayaan event perang air sehingga banyak orang yang berkunjung untuk
menyaksikan atau ikut serta pada perayaan event perang air di Kota Selatpanjang
Dimana event cian cui ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan imlek atau
hari raya cina. Dan perayaan imlek tersebut bertepatan pada sekitaran bulan
februari-Mei.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas subjek yang mempunyai
penelitian ini, yang akan menjadi populasi penelitian adalah wisatawan atau
warga yang berkunjung pada event cian cui di Kota Selatpanjang Kabupaten
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di
ambil dari populasi itu. Dalam penelitian ini,populasi yang diambl oleh
1. Data Primer
Data premier yaitu data yang di peroleh dari responden melalui kuesioner,
kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan
narasumber. Data yang diperoleh dari data primer ini harus diolah lagi. Sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Wiratna, 2014)
Jadi dalam penelitian ini, data primer yang didapatkan adalah hasil dari data-data
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang di dapat dari catatan, buku, majalah berupa laporan
teori, majalah dan lain sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini
tidak perlu diolah lagi. Sumber yang tidak langsung di berikan data pada
Arikunto menjelaskan metode pengumpulan data adalah cara bagaimana data mengenai
yang amat penting dalam penelitian karena data ini akan digunakan untuk menjawab
Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian dalam penelitian ini menggunakan
1. Wawancara
Metode wawancara yaitu cara yang digunakan oleh seseorang untuk tujuan tertentu,
berdasarkan panduan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya, dan informan pun
menjawab pertanyaan tersebut, baik secara singakat maupun secara panjang lebar.
2. Dokumentasi
Yaitu suatu tekhnik dokumentasi yang digunakan untuk mencari data melalui sumber
tertulis, seperti perundang- undangan yang terkait, arsip, catatan, dokumen resmi, dan
penelitian seperti buku dan juga artikel yang terkait dengan masalah yang diteliti juga
Prosedur pengolahan data sangat diperlukan dalam menganalisa data, sehingga untuk
mengelola keseluruhan data dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan pendekatan yang
digunakan. Adapun proses analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
data yang lainya dengan tujuan apakah data-data tersebut mencukupi untuk
dengan rumusan masalah. Dalam teknik editing ini peneliti akan mengecek
kelengkapan serta keakuratan data yang diperoleh dari data primer maupun sekunder
Classifaying, yaitu setelah asa data dari berbagai sumber, kemudian diklasifikasikan
dan dilakukan pengecekan ulang agar data yang diperoleh terbukti valid. Klasifikasi
ini bertujuan untuk memilah data yang diperoleh dari informan dan disesuaikan
Verifying, adalah langkah dan kegiatan yang dilakukan peneliti untuk memperoleh
data dan informasi dari lapangan. Dalam hal ini, peneliti melakukan pengecekan
kembali data yang sudah terkumpul terhadap kenyataan yang ada di lapangan guna
mengorganisasikan kedalam suatu pola kategori dan suatu uraian dasar. Sugiyono
berpendapat bahwa analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan analisis data dengan sifat deskriptif,
ada, dan ini merupakan proses penelitian tahap akhir serta jawaban atas paparan
dengan menguraikan data dalam bentuk kalimat yang teratur, logis, tidak
Getz, Donald. 2008. “Event Tourism: Definition, evolution, and research”, Tourism
Harsono, Nanang. 2016. Motivasi Wisatawan Mengunjungi Objek Wisata di Desa Pawan
Nuansya. Ardi. 2017. Daya Tarik Wisata Budaya Festival Cian Cui di Kota Selatpanjang
Rozali, Muhammad. 2013. Kunjungan Wisatawan Pada Event Wisata Bakar Tongkang di
Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Universitas Riau Diakses Maret 2021
Samsih Setiawan. 2020. Pariwisata. Guru Pendidikan. Diakses Maret 2021, pada laman:
https://www.gurupendidikan.co.id/pariwisata/
MS Numan. 2014. BAB III METODE PENELITIAN. Diakses Diakses Maret 2021 pada
laman: http://etheses.uin-malang.ac.id/
LAMPIRAN INSTRUMEN
data tersebut juga digunakan perangkat Bantu. Perangkat Bantu yang digunakan adalah
panduan wawancara (interview guide). Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan
Ibuk Dewi Risnawati dari desa Insit,Ibuk Siti Suharni dari Desa Kampung Baru,dan Bapak
Hardianto dari Desa Rintis. Ketiga narasumber ini kebetulan sedang menyaksikan perayaan
2. Apa motivasi atau hal apa yang mendasari bapak atau ibuk untuk mengunungi
3. Apakah bapak atau ibu setiap tahun selalu menyaksikan perayaan event perang air
di Kota Selatpanjang?
4. Hal apa yang menarik sehingga membuat bapak dan ibu tertarik untuk