Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FAKTOR PERMINTAAN DALAM INDUSTRI PARIWISATA

OLEH : KELOMPOK 4

Nama Mahasiswa NIM


Febriany M. J Lauata 1910020097
Yesaya Ena Aulu 1910020248
Blesontruses Boymau 1910020109
Maria Junira Fahik 1910020120
Luciana Wihelmina Antoni 1910020128
Stefani Sonia Taek 1910020135

SEMESTER IV-C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul faktor permintaan dalam industri
pariwisata ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
manajemen pariwisata. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang faktor permintaan dalam industri pariwisata bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami juga mengucap terimakasih kepada ibu Yuri S. Fa’ah, S.Sos,MM selaku Dosen mata
kuliah manajemen pariwisata yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.

Terimakasih juga untuk teman-teman kelompok yang telah bekerja sama dalam pembuatan
makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………............

Daftar isi ………………………………………………………………………………………..

BAB I Pendahuluan ……………………………………………………………………………

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………..


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………….
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………………....

BAB II Pembahasan ……………………………………………………………………………

2.1 Pengertian permintaan ……………………………………………………………………...

2.2 Faktor Penentu Permintaan ………………………………………………………………...

2.3 Karakteristik Permintaan Wisata ………………………………………………………….

2.4 Permintaan,inflasi,nilai tukar uang ……………………………………………………….

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………

Daftar Pusataka …………………………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Obyek wisata yang ada di Indonesia merupakan salah satu dari kekayaan alam yang patut
untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi
keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga menarik minat
wisatawan untuk mengunjunginya.
Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan prioritas
pengembangan bagi sejumlah Negara, terlebih bagi Negara berkembang seperti Indonesia
yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik wisata cukup besar,
banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan kehidupan masyarakat.
Untuk meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa obyek
wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya yang
terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata
harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu
daerah tujuan wisata. Dari latar belakang diatas maka dalam makalah ini akan di bahas
mengenai “Faktor Permintaan dalam Industri Parawisata”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu permintaan
2. Apa saja faktor penentu permintaan dalam industri pariwisata
3. Apa saja karakteristik dalam perjalanan wisata
4. Apa itu permintaan,inflasi dan nilai tukar uang

1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui faktor permintaan apa saja yang ada dalam industri pariwisata

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PERMINTAAN
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh
konsumen untuk memenuhi kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu
di pasar. Biasanya, tinggi permintaan akan mempengaruhi harga. Sebaliknya,
rendahnya permintaan juga akan membuat harga semakin rendah.
Permintaan Pariwisata. Pariwisata dilihat sebagai suatu jenis usaha yang memiliki
nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan
nilai tambahan terhadap barang dan jasa sebagai satu kesatuan produk yang nyata
(real goods) ataupun yang berupa jasa–jasa (service) yang dihasilkan melalui proses
produksi. Dimaksud dengan “product” dalam ilmu ekonomi, adalah sesuatu yang
dihasilkan melalui proses produksi. Dalam pengertian ini, ditekankan bahwa tujuan
akhir dari suatu proses produksi tidak lain adalah suatu barang (product) yang dapat
digunakan untuk berbagai tujuan guna untuk memenuhi kebutuhan manusia.

2.2. FAKTOR PENENTU PERMINTAAN INDUSTRI PARIWISATA

Faktor penentu permintaan industri pariwisata :

1. General Demand Factors :


a) Purchasing Power
Daya beli banyak ditentukan oleh pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable
income) yang erat kaitannya dengan standar hidup dan intensitas perjalanan yang
dilakukan. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi pula
kemungkinan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata.
b) Demographic Structure and Trends
Permintaan pariwisata ditentukan oleh besarnya jumlah penduduk dan
pertumbuhan penduduk, serta struktur usia penduduk. Jumlah penduduk yang
banyak dengan pendapatan perkapita yang kecil akan memperkecil
kemungkinan/kesempatan melakukan perjalanan wisata. Dan penduduk yang
masih muda dengan pendapatan relative tinggi akan berpengaruh lebih besar
dalam melakukan perjalanan wisata dibandingkan dengan penduduk yang berusia
pensiun.
c) Social and Culture Factors
Industrialisasi yang menyebabkan meningkatnya pemerataan pendapatan dalam
masyarakat sehingga waktu senggang meningkat dan ada liburan yang dibayar
membuat orang-orang berkecenderungan sering melakukan perjalanan wisata
d) Travel Motivation and Attitudes
Motivasi untuk malakukan perjalanan wisata sangat erat hubungannya dengan
kondisi sosial dan budaya masyarakatnya. Masih eratnya hubungan kekeluargaan
masyarakat dan sering melakukan saling berkunjung satu dengan yang lain
sehingga meningkatkan permintaan untuk melakuka perjalanan wisata.
e) Opportunities to Travel and Tourism Marketing Intencity
Adanya Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) membuat
kesempatan untuk melakukan perjalanan wisata tidak hanya karena biaya
perjalanan yang ditanggung perusahaan, tetapi juga memberi kesempatan kepada
keluarga untuk ikut melakukan perjalanan wisata.
2. Determining Specific Demand Factors
Faktor-faktor penentu permintaan yang khusus terhadap daerah tujuan wisata
tertentu yang akan dikunjungi adalah sebagai berikut :
a) Harga
Secara umum, price differentiation berlaku dalam kepariwisataan sebagai suatu
strategi dalam pemasaran. Faktor harga sangat menentukan dalam persaingan
antara sesama tor operator. Bila perbedaan dalam fasilitas tidak begitu berbeda,
wisatawan cenderung akan memilih harga paket wisata yang lebih murah.
b) Daya Tarik Wisata
Daya tarik yang terdapat di daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi sangat
mempengaruhi pemilihan daerah tujuan wisata. Karena orang tidak mau
mengunjungi daerah wisata dengan daya tarik biasa saja, karena mereka harus
membayar dan meluangkan waktu untuk melakukan perjalanan wisata. Sehingga
mereka tidak mau merasa kecewa. Daya tarik tujuan wisata dapat di sukung
dengan fasilitas dan infrastruktur yang lengkap dan memadai.
c) Kemudahan Berkunjung
Kemudahan transportasi ke daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi akan
mempengaruhi pilihan wisatawan. Tersedianya prasarana yang memadai akan
menjadi faktor penting dalam menentukan perjalanan wisata yang akan
dilakukannya. Mereka akan mempertimbangkan hal-hal seperti ; bandara yang
bersih dan nyaman, jalan yang mulus menuju obyek wisata, transportasi yang
mudah dan nyaman, dan lain sebagainya.
d) Informasi dan layanan sebelum kunjungan
Faktor Tourism Information Service sangat penting untuk diketahui wisatawan
karena dapat memberikan gambaran dan penjelasan tentang tempat-tempat yang
akan dikunjungi wisatawan, kendaraan yang akan dipakai, waktu dan apa saja
yang perlu dibawa, pelayanan pemesanan tiket, perpanjangan visa, penukaran
valuta asing, dan sebagainya.
e) Citra
Wisatawan memiliki kesan dan harapan tersendiri tentang daerah tujuan wisata
yang akan dikunjungi. Apakah kunjungan yang dilakukan akan seperti yang
diharapkan, dan terhindar dari pikiran negatif seperti bencana alam atau bom
sehingga kan meninggalkan kesan yang baik saat mereka kembali ke
daerah/Negara asalnya. Keramahtamahan tenaga kerja tujuan wisata juga perlu
dipertimbangkan untuk menciptakan citra yang bagus di mata wisatawan.

2.3 KARAKTERISTIK PERMINTAAN PERJALANAN WISATA

a) Elasticity yaitu sifat permintaan terhadap pariwisata elastis terhadap peningkatan


penghasilan (income). Semakin besar pendapatan, peluang untuk terjadinya
permintaan pariwisata akan semakin besar. Hal tersebut juga berlaku secara
makro, yakni ketika pendapatan suatu negara membesar maka peluang mayarakat
dari negara tersebut untuk melakukan perjalanan wisata semakin besar.
b) Sensitivif, karakteristik ini menujukkan permintaan pasar pariwisata sangat
sensitif terhadap isu-isu sosial, politik maupun keamanan. Seperti kondisi politik
suatu negara, keamanan hingga kondisi kesehatan.
c) Seasonlity/dipengaruhi musim , karakteristik berikutnya adalah seasonality yang
berarti permintaan pariwisata tersebut mengenal musim. Yakni terdapat waktu
dimana pada musim tertentu permintaan akan tinggi (peak season) atau musim
sepi pengunjung (off season). Hal ini dipengaruhi oleh kondisi umum yang terjadi
di daerah asal wisatawan seperti musim libur natal atau musim liburan sekolah
musim panas di Eropa dan Amerika.
d) Leisure time/bergantung waktu, dalam kepariwisataan yang terpenting adalah
adanya waktu senggang, walau seseorang memiliki banayk uang dan keadaan
fisik yang baik, tetapi tidak ada waktu maka perjalanan tidak mungkin dilakukan.
e) Geography of tourism, yaitu pariwisata terkonsentrasi pada tempat-tempat
tertentu yang menjadi daya tarik berwisata.
f) Depending on income, pariwisata bergantung pada besar kecilnya pendapatan.

2.4 PERMINTAAN,INFLASI DAN NILAI TUKAR UANG

Inflasi adalah kenaikan harga seluruh kebutuhan sehari-hari yang terjadi akibat
beberapa hal. Inflasi bisa mendera semua negara tergantung dengan bagaimana cara
mereka mengantisipasinya. Pada sekitar tahun 2018 hingga saat ini, Venezuela juga
mengalami inflasi. Bahkan, mereka sudah memasuki tahap yang lebih darurat atau
disebut sebagai hiperinflasi mencapai 83 ribu persen.

Inflasi juga bisa akan terjadi apabila meningkatnya sebuah permintaan namun tidak
dibarengi dengan kuantitas dari produk. Misalnya, Indonesia membeli minyak mentah
dari negara “A”. Namun, beberapa negara lainnya juga mengandalkan negara “A”
sebagai penyalur utama minyak mentah. Peningkatan permintaan bisa membuat “A”
menambahkan harga jual minyak mentahnya.

Pertumbuhan pariwisata (devisa pariwisata dan jumlah turis) dan nilai tukar memiliki
hubungan kausalitas timbal balik, dampak dari peningkatan devisa pariwisata akan
meningkatkan (apresiasi) kurs Rupiah selama 3 bulan, sedangkan kenaikan jumlah
wisatawan akan meningkatkan (apresiasi) nilai tukar Rupiah selama 8 bulan,apresiasi
(depresiasi) Rupiah akan mendorong peningkatkan (penurunan) devisa pariwisata dan
jumlah turis dalam waktu yang berbeda, ada hubungan positif dan pengaruh timbal
balik antara jumlah turis dan devisa pariwisata.

Pertumbuhan pariwisata terbukti nyata secara ilmiah mampu menopang kurs Rupiah
terhadap mata uang asing. Tentunya, hal ini dicapai setelah akumulasi selama
beberapa bulan atau bahkan tahun, bukan hanya dalam satu kali keberangkatan
pesawat saja.

pengaruh pariwisata terhadap kurs Rupiah itu nyata. Tepatnya, kedatangan wisatawan
mancanegara berpotensi mendongkrak nilai tukar Rupiah dalam jangka panjang.
Namun, jangan harap devisa dari wisman itu akan bisa mendadak melonjakkan kurs
Rupiah ketika sedang tragis-tragisnya ditekan Dolar AS seperti saat ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara umum, Pariwisata Merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang
untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain
dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan
maksud untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata-mata
untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan
yang beraneka ragam.
Secara teknis pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
berkelompok dalam wilayah negara sendiri maupun negara lain dengan menggunakan
kemudahan jasa atau pelayanan dan faktor-faktor penunjang serta kemudahan-
kemudahan lainnya yang diadakan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat agar
dapat mewujudkan keinginan wisatawan

DAFTAR PUSATAKA
https://books.google.co.id/books?
id=vmT8DwAAQBAJ&pg=PA13&dq=faktor+penentu+permintaan+industri+pariwis
ata&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiE5qLK0cPuAhVDeysKHXP6D_MQ6AEwA3oE
CAMQAg#v=onepage&q=faktor%20penentu%20permintaan%20industri
%20pariwisata&f=false
http://fekool.blogspot.com/2016/03/permintaan-pariwisata.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Industri_pariwisata
https://www.paper.id/blog/tips-dan-nasihat-umkm/faktor-yang-mempengaruhi-inflasi/
https://www.seputarforex.com/artikel/meninjau-pengaruh-pariwisata-terhadap-kurs-
rupiah-mitos-atau-bukan-288495-35
http://alhanduck.blogspot.com/2013/12/makalah-industri-pariwisata.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai