SEMINAR KONSENTRASI
KELAS A
Disusun Oleh:
NILAM WULANDARI
1111600055
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 9
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ................................................... 11
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................................................. 11
2.2 Landasan Teori .................................................................................................................... 32
2.2.1 Pengertian Pariwisata ................................................................................................... 32
2.2.2 Manajemen Pariwisata dari Sisi Administrasi .............................................................. 33
2.2.3 Pariwisata dari Sisi Pelayanan Publik .......................................................................... 34
2.2.4 Teori Komponen Destinasi Wisata A4 ......................................................................... 35
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................................................ 41
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................. 43
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................................... 43
3.2 Fokus Penelitian .................................................................................................................. 43
3.3 Lokasi Penelitian ................................................................................................................. 44
3.4 Sumber Data ........................................................................................................................ 45
3.5 Jenis Data ............................................................................................................................ 45
3.6 Analisis Data ....................................................................................................................... 47
3.7 Keabsahan Data ................................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 51
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
menghasilkan produk dan jasa yang ditujukan secara khusus untuk memenuhi
kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
menyediakan berbagai fasilitas dan layanan atau hiburan yang nantinya menjadi
suatu objek wisata yang dapat menjadi pemasukan bagi daerah maupun pribadi.
1
2
Dalam suatu produk wisata yang terdiri dari berbagai unsur pelayanan
didukung dengan “A4” yaitu atraksi, amenitas, aksebilitas dan ancillary service(I
destinasi wisata terdapat daya tarik wisata seperti keindahan dan keunikan alam,
merupakan sesuatu yang unik dan menjadi preferensi wisatawan sehingga dapat
memiliki kemudahan untuk menjangkau sebuah destinasi wisata, dalam hal ini
tersedianya sarana transportasi menuju destinasi wisata dan jarak destinasi wisata
yang terjangkau menjadi hal yang penting (Soekadijo, 2003). Amenity (amenitas)
Ancillary (fasilitas tambahan) adalah sarana penukaran mata uang, ATM, pos
pembentukan kepuasan yaitu fasilitas, jika fasilitas wisata tidak tersedia dengan
kondisi baik maka pengunjung enggan untuk berkunjung ke suatu destinasi wisata
terpenuhi.
Menurut (Payangan, 2013) upaya dalam membuat standar kualitas produk atau
(Ghanapala, 2015). Sedangkan menurut (Latiff K dan Imm, N.S, 2015) Kepuasan
penelitian yang pertama yaitu dengan judul “Pengaruh Aksebilitas, Fasilitas dan
Delta Fishing Sidoarjo, dan variabel yang berpengaruh dominan terhadap terhadap
Sedangkan penelitian kedua yang dilakukan oleh (Hasia, 2019) dengan judul
komitmen yang kuat dari pemerintah dan juga potensi wisata di Kota Batu yang
Marcelina, Indra Gumay Febryano, Agus Setiawan dan Slamet Budi Yuwono,
Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas”. Hasil dari penelitian ini
cukup.Hal ini tidak terlepasdari kondisi fasilitas yang kurang terawat bahkan
rusak seperti toilet, tempat sampah,arena atraksi dan arena bermain, walaupun
wisatawan.
Dari ke 3 (tiga) jurnal penelitian terdahulu yang telah dianalisis dan didalami
peneliti, ketiganya mengemukakan bahwa fasilitas dan layanan adalah hal yang
Sehingga kebutuhan dan pelayanan daerah tujuan wisata harus didukung dengan
“A4” dari (I Ketut Suwena dan I Gst Ngr Widyatmaja, 2010) yang akan menjadi
Applied Theory dalam penelitian ini dan dikaitkan dengan peran Pemerintah,
wilayahnya. Hal ini membawa implikasi kepada Pemerintah Daerah untuk dapat
adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
daerah.
memiliki banyak sekali tempat-tempat pariwisata yang tidak kalah bagus dari
provinsi lain. Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu daerah di Provinsi Jawa
6
Timur yang memiliki potensi wisata yang sangat menarik jika dikembangkan
dengan serius.
disektor pertanian, perikanan, dan wisata alamnya. Hal ini dapat menjadi salah
yang optimal sektor ini dapat menjadi penopang dalam peningkatan perekonomian
bandeng.Sektor perairan juga dapat diolah menjadi sebuah pariwisata alam seperti
rekreasi bagi keluarga. Jika dilihat dari nama kebanyakan konsumen berfikir
bahwa hanya kolam pancing seperti biasanya, namun pada Delta fishing Sidoarjo
ini memiliki konsep yang berbeda. Kawasan wisata Delta Fishing selain
menyediakan kolam pancing juga memiliki fasilitas tambahan yaitu adanya arena
(mandi, cuci, kakus), parkiran, gazebo, restoran, karaoke, dan wifi (Travelling,
Hadirnya kawasan wisata Delta Fishing ini banyak masyarakat sekitar yang
oleh, menjadi tukang parker, dan masyarakat sekitar yang memiliki tambak
sebagai pemasok ikan dalam wisata Delta Fishing. Wisata Delta Fishing dinilai
diantaranya; (1) Memiliki akses yang sangat strategis jika menggunakan mobil
atau motor pribadi bisa meminta panduan arah wisata Delta Fishing Sidoarjo di
seperti bus umum atau angkutan lainnya bisa berhenti di terminal bus kota atau
desa tujuan. Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek untuk menuju
lokasi wisata Delta Fishing Sidoarjo. (2) Harga tiket masuk pada wisata Delta
Fishing Sidoarjo ini tergolong cukup murah yaitu kisaran harga Rp5.000-Rp
8
17.000. Untuk tiket parker sendiri juga cukup murah yaitu motor Rp3.000 dan
didalamnya juga telah disediakan dengan harga sewa Rp2.000/alat dan umpan
dengan harga Rp3.000. Hasil tangkapan juga dapat langsung dinikmati karena
sudah disediakan restoran yang siap memasakkan hasil tangkapan ikan. (3)
Memiliki fasilitas tambahan berupa outbound dan kolam renang yang dapat
Dari presepsi masyarakat tersebut tentunya tidak terlepas dari adanya daya
tarik wisata dan fasilitas yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Delta
Gayatri, 2005) bahwa daya tarik wisatawan merupakan faktor utama wisatawan
fasilitas layanan yang diberikan.Hal ini terlihat dari data lapangan yang
menunjukkan bahwa kondisi fasilitas yang kurang terawat seperti toilet, tempat
sampah, kolam pancing yang keruh dan banyak sampah bungkus makanan, serta
kolam ikan yang banyak namun ikan hampir tidak ada atau sangat sedikit.
Dari uraian dan permasalahan diatas serta melihat keadaan di Delta Fishing
fasilitas dan layanan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
permasalahan yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini antara lain:
2. Apakah Faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada pada Delta
Fishing Sidoarjo?
ilmiah yang dapat dijadikan bahan kajian bagi para mahasiswa yang
2. Bagi Institusi
1945 khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau kampus
oleh pariwisata.
Dalam penelitian pertama yang telah dilakukan oleh (Hasia, 2019), tentang
Kunjungan Wisatawan Di Objek Wisata Batu (Studi Pada Dinas Pariwisata dan
Kota Batu perlu adanya dukungan dan kerjasama dari pihak terkait baik itu
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pelayanan Dinas
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini
adalah strategi pelayanan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam
11
12
komitmen yang kuat dari pemerintah dan juga potensi wisata di Kota Batu yang
Kemudian penelitian kedua yang telah dilakukan oleh (Ida Bagus Udiyana,
promosi).
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi pengaruh dari
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear OLS menggunakan SPSS 16.0
dan diperoleh perbedaan data yang signifikan antara bauran pemasaran dengan
fasilitas, biaya perjalanan dan promosi. Hasil penelitian ini adalah kualitas
Penelitian yang ketiga yang telah dilakukan oleh (I Md Endra Puniawan dan I
pelayanan yang dianggap penting oleh wisatawan serta presepsi kinerja yang
dan rehabilitas, analisis statistik deskriptif, indeks kepuasan dan analisis IPA.
14
kualitas pelayanan dari perspektif tingkat kepentingan wisatawan dan kinerja yang
pengalaman menikmati trekking, hiking, bird watching dan aktivitas warga local,
memuaskan.Hasil analisis ini dapat membantu pihak pemerintah desa dan staff
Indra Gumay Febryano, Agus Setiawan dan Slamet Budi Yuwono, 2018) tentang
penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data dari wawancara, observasi
15
dan studi literature. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif
wisata.
wisata adalah cukup.Hal ini tidak terlepas dari kondisi fasilitas yang kurang
terawat bahkan rusak seperti toilet, tempat sampah, arena atraksi dan arena
dan pemandangan laut, Kenari Waterpark juga telah memberikan kontribusi PAD
Kota Bontang.
validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji F, dan uji
data yang diperoleh dalam penelitian serta hasil pengolahan data yang sudah
Hasil dari penelitian ini adalah secara parsial variabel kualitas pelayanan dan
variabel harga dan fasilitas memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap kepuasan
0,000.
Spa Resort tidak memiliki loyalitas tinggi.Hal ini terlihat dari data lapangan yang
menginat bahwa pembelian ulang atau dalam pariwisata berupa kunjungan ulang
tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas, hal ini berarti bahwa kualitas
loyalitas pengunjung.
Surabaya. Dalam kondisi saat ini, penyelesaian dan pengelolaan kawasan wisata
THP Kenjeran sampai sekarang bersifat parsial dan belum dilakukan secara
dalam pengelolaan industri pariwisata terpadu dan pusat Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dan (2) menjadikan industry pariwisata dan UMKM dari
pengembangan manajemen.
18
demikian setiap tindakan yang diperlukan dapat difokuskan pada masalah dasar
dari objek penelitian dan semua aktor yang terlibat.Untuk mendapatkan gambaran
yang komprehensif dan lengkap dari objek penelitian, penelitian ini mencakup
pelaku bisnis yang ada di objek penelitian serta staff manajerial dari objek
penelitian.
aspek infrastruktur pada bisnis kuliner berada dalam kisaran skor 80 hingga 100%
atau dikatakan dalam kondisi faktual yang sangat baik. Ini menyiratkan bahwa
bisnis kuliner di dalam wilayah THP Kenjeran. Sementara itu untuk penerapan
paelaku pariwisata dan aspek pasar, ditujukkan bahwa rentang skor antara 15 dan
skor 0 dan 5%. Dengan kata lain, implementasi dari aspek-aspek tersebut
dikatakan sangat rendah dalam kondisi nyata, terutama pada indikator pelatihan,
sesuai terkait dengan bisnis. Ini berarti bahwa ketenagakerjaan aktor pariwisata,
Murni, 2018) tentang Presepsi dan kepuasan Wisatawan tentang Makanan dan
para pelancong untuk menilai kualitas layanan yang diberikan kepada mereka.
atribut dari kawasan Pariwisata Nusa Dua dan mengukur kepuasan wisatawan
terhadap beberapa atribut ini. Atribut yang akan diukur adalah; lingkungan dan
memberikan layanan yang sangat baik untuk dua tribute dan menganggapnya
sebagai dasar bagi manajemen kawasan pariwisata Nusa Dua dalam membuat
20
kepuasan wisatawan.
Selanjutnya penelitian dari (Ni Made Sudarmini, Cokarda Istri Sri Widhari
Bali.Karena urbanisasi penduduk luar Bali, mata pencaharian masyarakat Bali dan
luar Bali telah mengarah pada fakta bahwa tradisi lokal cenderung berubah,
pariwisata berkelanjutan.
Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah merancang model pengelolaan
pada pendirian Badan Pengelola Objek Wisata Air Terjun Tegenungan yang harus
21
Sidoarjo. Konsumen pada jaman sekarang adalah konsumen yang kritis dan
meningkat tajam, prefensi dan perilaku pelanggan berubah, serta teknologi dan
dengan alat uji statistik.Pengukuran variabel menggunakan jenis data skala Likert
Delta Fishing yang pernah berkunjung lebih dari satu kali. Teknik pengambilan
ini adalah 90 pelanggan Delta Fishing.Teknik Analisis data adalah regresi linier
berganda.
simultan dan parsial terhadap loyalitas pelanggan di Delta Fishing Sidoarjo, dan
22
Wisatawan di Delta Fishing Sidoarjo” dan penetilian ini diteliti oleh Nilam
dari wisatawan yang setelah berkunjung di wisata Delta Fishing merasa tidak puas
adanya kondisi fasilitas yang kurang terawat seperti toilet, arena bermain, kolam
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mendiskripsikan dan menganalisis
kualitas pelayanan yang diberikan oleh Delta Fishing Sidoarjo kepada wisatawan.
data yang dapat penulis kumpulkan adalah dari observasi, wawancara, dan
pelanggan.
23
Pihak Taman
Nasional perlu
menambah
jumlah dan
memperbaikin
ya guna
mendukung
pengelolaan
kawasan
tersebut,
sehingga dapat
meningkatkan
minat
kunjungan
wisatawan.
wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
sebagai kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan
ciri-ciri dari kegiatan pariwisata diantaranya adalah; (1) perjalanan itu dilakukan
keluar jauh dari lingkungan tempat tinggal, (2) Perjalanan dilakukan sendirian
atau bersama-sama dengan orang lain (berkelompok atau grub), (3) Perjalanan
Orang-orang yang melakukan kegiatan wisata tidak mencari nafkah pada tempat
yang dikunjungi, (5) Selama dalam perjalanan tinggal atau menetap di suatu
menginap, serta alat transportasi dari suatu tempat ke tempat yang lain.
administrasi dalam mengelola pariwisata terdiri dari dua komponen yaitu sebagai
wisatawan.
Selain melakukan inventaris terhadap dua hal diatas, promosi dan pemasaran
global sedang berorientasi pada informasi online, maka hal ini dapat digunakan
Adanya peran manajemen yang tentunya memiliki peranan yang sama dalam
(Agustina, 2016).
daya dukung pelayanan didalamnya. Oleh karena itu, pelayanan dari segala aspek
tersebut bukan karena kualitas dan kuantitas barangnya namun lebih dari itu
adalah kepuasan dalam bidang pelayanan yang didapatkan, begitu juga dengan
wisatawan untuk memberikan apa yang diharapkan sesuai dengan tujuan masing-
masing. Karena masyarakat (wisatawan) memiliki tujuan yang tidak sama, maka
35
pelayanan publik ini akan semakin penting untuk dikembangkan sesuai dengan
pemerintah dengan birokrasinya saja, namun juga bisa dilakukan oleh organisasi
merupakan kegiatan baik yang dikerjakan oleh individu ataupun kelompok yang
berpijak pada adanya tujuan material dengan sistem, ataupun melalui prosedur dan
metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan
haknya.
(yang dalam hal ini wisatawan) dalam pelayanan publik merupakan yang paling
utama. Sehingga hak-hak sesuai dengan apa yang diinginkan dapat terpenuhi
paling tidak terdapat tiga hal pokok yang harus diperhatikan yaitu kemampuan
menyesuaikan diri, produktivitas, dan kepuasan kerja baik bagi pekerja ataupun
Kebutuhan dan pelayanan daerah tujuan wisata harus didukung dengan empat
komponen utama dengan istilah “A4” yaitu atraksi, amenitas, aksebilitas, dan
ancillary service (I Ketut Suwena dan I Gst Ngr Widyatmaja, 2010). Hal ini juga
dibenarkan oleh Cooper dalam (I Ketut Suwena dan I Gst Ngr Widyatmaja, 2010),
36
bahwa suatu destinasi wisata harus didukung oleh empat komponen utama yang
harus memiliki beberapa komponen antara lain daya tarik (attraction), mudah
dicapai karena ada transportasi lokal dan terminal (acces), tersedianya berbagai
Attraction (Atraksi)
wisata.Menurut (Karyono, 1997) atraksi atau daya tarik wisata berkaitan dengan
konsep what to see dan what to do.Apa yang bisa dilihat dan dilakukan oleh
alam, budaya masyarakat setempat, serta atraksi buatan seperti taman rekreasi dan
wisata pada suatu destinasi wisata yang lain dikarenakan memiliki ciri khas
tersendiri antara destinasi satu dengan destinasi yang lainnya (I Ketut Suwena dan
Suatu daya tarik wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus
1) What to see?
2) What to do?
3) What to buy?
4) What to arrived?
5) What to stay?
Accessibility (Aksebilitas)
kepada wisatawan untuk menuju ke daerah tujuan wisata, tidak hanya menyangkut
kemudahan transportasi bagi wisatawan mencapai tujuan wisata tetapi juga waktu
yang dibutuhkan, tanda petunjuk arah menuju lokasi wisata dan lainnya
aksebilitas terdiri dari akses informasi dimana fasilitas harus mudah ditemukan
dan mudah dicapai, harus memiliki akses kondisi jalan yang dapat dilalui dan
sampai ke tempat objek wisata serta harus ada akhir tempat suatu perjalanan
(Soekadijo, 2003).Oleh karena itu persyaratan aksebilitas harus ada; (1) Akses
informasi, (2) Akses kondisi jalan menuju objek wisata, (3) Terminal, setidak-
harus memilih dan menerapkan solusi yang tepat serta memikirkan upaya untuk
Amenity (Amenitas)
makanan dan minuman, tempat hiburan dan tempat perbelanjaan (Sugiama, 2011).
tourist, but the lack of amenity might cause tourist to avoid a particular
merupakan daya tarik wisata. Tetapi dengan kekurangan amenitas pada suatu
Kebutuhan lain yang mungkin juga diinginkan dan diperlukan oleh wisatawan,
seperti toilet umum, rest area, tempat parkir, klinik kesehatan, dan sarana ibadah
melihat dan mengkaji siatuasi dan kondisi dari destinasi sendiri dan kebutuhan
wisatawan Tidak semua amenitas harus berdekatan dan berada didaerah utama
destinasi.
dari suatu destinasi wisata (Sugiama, 2011). Organisasi yang terkait dalam hal ini
Gst Ngr Widyatmaja, 2010) pelayanan tambahan atau sering disebut juga
pelengkap yang harus disediakan oleh pemerintah daerah pada suatu daerah tujuan
wisata, misalnya tersedianya jasa pemandu. Pemandu tersebut tidak hanya sekedar
tersebut tergantung pada daerah dan tujuan wisata, semakin terpencil maka jasa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil)
atau jasa tertentu yang dibeli (Saladin, 2003). Sedangkan menurut (Tjiptono,
indeks kepuasan konsumen yang diukur dalam ukuran apapun. Secara lebih jauh,
kepuasan sebagian besar dilihat sebagai satu bentuk dimensi dimana semakin
pada setiap kualitas destinasi Prayag dalam (Coban, 2012).Ukuran tersebut dapat
merupakan hal yang benar, dan ketiga tingkat kepuasan secara keseluruhan selama
sebagai berikut;
wisatawan;
4. Budaya, salah satu aspek budaya misalkan bahasa yang digunakan yang
konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan hubungannya dengan
masalah yang telah dirumuskan.Mengacu pada teori dan konsep yang ada maka,
kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
42
salah satu prosedur penelitian yang dihasilkan data deskriptif berupa ucapan atau
peneliti dapat mengenali subjek dan merasakan apa yang mereka alami.
dilakukan guna menambah informasi data dan faktual yang terjadi lapangan.
Adapula studi kasus, yang digunakan untuk melihat kembali latar belakang dan
unit sosial yang ada dalam subjek penelitian.Pada penelitian kali ini, penulis
penelitian ini.
penelitian karena fokus penelitian akan membatasi ruang lingkup penelitian yang
43
44
akan dilakukan dan akan menjadi pemandu atau petunjuk arah penelitian. Pada
ayat (10) berbunyi “Destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada
dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik
dan I Gst Ngr Widyatmaja, 2010) bahwa kebutuhan dan pelayanan daerah tujuan
wisata harus didukung dengan empat komponen utama dengan istilah “A4” yaitu
pendukung (ancillary).
Penelitian ini berlokasi pada wisata Delta Fishing Sidoarjo yang bertempat di
beberapa faktor yaitu diantarnya; (1) Delta Fishing Sidoarjo dipilih karena wisata
waktu penelitian, biaya dan akomodasi. (2) Delta Fishing Sidoarjo di pilih karena
tempat wisata ini memiliki konsep wisata yang berbeda dari wisata lainnya.
45
Sumber data yang diambil dari penelitian kualitatif ini umumnya mengambil
jumlah informan yang lebih kecil.Unit analisis dalam penelitian ini adalah
Adapun jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini dengan cara
1. Observasi
langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
bantuan alat. Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dengan
mengamati secara langsung fasilitas dan layanan yang ada di Delta Fishing.
2. Wawancara
Wawancara adalah adanya dua orang atau lebih yang bertukar informasi
interview yaitu peneliti melakukan wawancara secara langsung dan bertatap muka
dengan informan dalam mencari informasi, penggalian data, dan bisa menjadi
salah satu cara untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian ini.
3. Dokumentasi
atau karya seseorang.Jenis data ini adalah sebagai pelengkap dalam pengumpulan
data dari hasil observasi dan wawancara yang berguna untuk hasil
melalui buku, jurnal, artikel di internet serta sumber lainnya yang dianggap dapat
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis model alir.
Langkah-langkah analisis data model alir menurut (Miles, B Mathew dan Michael
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah penyajian data dengan
cara dikelompokkan atau disusun dalam pola hubungan sehingga akan lebih
kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
48
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.Dalam hal ini yang sering
digunakan dalam penyajian data kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif.
4. Penarikan Kesimpulan
dan akan berubah-ubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat dan mendukung
pada tahap pengupulan data. Aktivitas dalam analisis data yaitu, data
dipercaya.
belum pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek
Keabsahan data adalah kegiatan yang dilakukan agar hasil penelitian dapat
dengan teman, analisis kasus, dan pengecekan data yang diperoleh peneliti
Agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif, maka peneliti
standar confirmability.
pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik dari sumber-
sumber tersebut. Selanjutnya data yang telah dianalisis oleh peneliti akan
Coban, S. (2012). The Effect og the Image of Destination on Tourist Satisfaction and
232.
and Satisfaction on Food and Environment in Nusa Dua tourism Area. Jurnal
51
52
I Gde Pitana dan Putu G. Gayatri. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Offset.
I Ketut Suwena dan I Gst Ngr Widyatmaja. (2010). Pengetahuan Dasar Ilmu
Ida Bagus Udiyana, Putu Kepramareni dan Erlinawati. (2018). Pendekatan Dimensi
KRISNA, 96-101.
53
Kompasiana. (2011, Januari 18). Delta Fishing Sidoarjo. Retrieved September 23,
Latiff K dan Imm, N.S. (2015). The Impact Of Tourism Service Quality on
Miles, B Mathew dan Michael Huberman. (1994). Analisis Data Kualitatif Buku
Ni Made Sudarmini, Cokarda Istri Sri Widhari dan Ni Wayan Sukartini. (2017).
Linda Karya.
Serfianus. (2014). Perilaku Birokrasi dalam Pemberian Pelayanan Publik (Studi pada
Shinta Dewi Marcelina, Indra Gumay Febryano, Agus Setiawan dan Slamet Budi
Sidoarjo, B. (2019, Juni 6). Data Dinamis. Retrieved September 24, 2019, from
Bandung: Alfabeta.
Travelling, 1. S. (2019, Juni 11). Info Lengkap Wisata Keluarga Pemancingan Delta