IRVIANSYAH
19.3400.014
DAFTAR ISI
RIWAYAT HIDUP................................................................................................41
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
Baca UU nomor 10 tahun 2009 dan UU nomor 5 tahun 2011 tentang kepariwisataan nasional
2
Baca Badan Pusat Statistik 2010- Jumlah kunjungan wisata tahun 1997 hingga 2008
4
tour guide bagi pengunjung lokal dan asing yang ingin berkeliling di daerah
kawasan wisata tersebut.
Menurut Cohen dan Uphoff (1979) peran atau partisipasi yang dilakukan
oleh masyarakat bisa dilihat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengelolaan atau pemanfaatan, pengawasan, menikmati hasil dan evaluasi. Selain
itu aspek akan syarat-syarat tumbuhnya partisipasi dalam masyarakat juga
menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan seperti adanya kesempatan,
kemampuan dan kemauan (Slamet 2003). Penting untuk diketahui bahwa dalam
penerapannya partisipasi masyarakat tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri dan luar masyarakat itu sendiri, meliputi faktor internal
dan eksternal. Sehingga dari faktor-faktor tersebut dapat diketahui juga faktor-
faktor apa saja yang dapat mendukung atau menghambat jalannya partisipasi
dalam suatu kegiatan dan dampak atau implikasinya akan dirasakan kedepannya.
Tujuan Penulisan
Kajian penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk menganalisis dan
mengetahui lebih lanjut tentang faktor- faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata pada penelitian-penelitian
sebelumnya. Mengidentifikasi lebih lanjut bentuk partisipasi yang diberikan oleh
masyarakat dalam pengelolaan wisata, serta mengidentifikasi faktor pendukung
dan penghambat dari partisipasi masyarakat pada penelitian-penelitian
sebelumnya. Selain itu, harapannya kajian pustaka ini juga dapat bermanfaat
terutama sebagai informasi awal untuk mengkaji lebih lanjut tentang partisipasi
masyarakat, dan pengembangan wisata dan keterkaitan partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan wisata.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam proses penyusunan studi pustaka terkait
partisipasi masyarakat dan pengembangan wisata ini menggunakan metode
analisis data sekunder dengan mengumpulkan beragam bahan referensi hasil
penelitian ataupun text books sebagai penambah wawasan dan teori. Bahan
referensi hasil penelitian dapat berupa skripsi, artikel-jurnal, laporan proceeding,
thesis, ataupun disertasi baik nasional maupun internasional. Selanjutnya kajian
pustaka diringkas, dilakukan analisis dan sintesis berdasarkan teori sehingga
menjadi suatu tulisan ilmiah yang berisi tinjauan teoritis tinjauan faktual dari hasil
pembahasan. Studi pustaka ini juga menghasilkan kerangka pemikiran serta
pertanyaan penelitian yang akan digunakan sebagai acuan dalam penelitian
selanjutnya.
5
Partisipasi Masyarakat
Secara garis besar makna partisipasi menurut Arnstein (1969) dalam Dewi
et al. (2013) adalah sebagai kekuatan yang dimiliki oleh masyarakat untuk
mengatasi persoalannya pada masa kini guna mencapai kehidupan yang lebih baik
pada masa mendatang. Dijelaskan bahwa partisipasi merupakan redistribusi
kekuatan, yang memungkinkan kaum terpinggirkan secara ekonomi dan politik
untuk dilibatkan dalam perencanaan pembangunan masa depan. Makna partisipasi
yang mengacu pada pendapat Arnstein adalah kekuatan yang dimiliki oleh
masyarakat untuk mengatasi persoalannya pada masa kini guna mencapai
kehidupan yang lebih baik pada masa mendatang.
Berbeda dengan Arnstein, menurut Brager dan Specht (1973) menyatakan
bahwa partisipasi masyarakat sebagai sarana bagi orang-orang yang tidak dipilih atau
ditunjuk secara resmi oleh lembaga untuk dapat mempengaruhi keputusan terkaait
program dan kebijakan pemerintah yang nantinya dapat mempengaruhi kehidupan
mereka. WHO (2002) juga memandang partisipasi masyarakat sebagai proses
warga negara untuk menyalurkan pendapat suara mereka dan terlibat dalam proses
pengambilan keputusan. Selain itu, sebagian para profesional sepakat bahwa
partisipasi masyarakat lokal dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan
yang mengarah pada sasaran pemanfaatan sumberdaya yang efisien. Partisipasi
masyarakat juga penting dalam mendidik masyarakat setempat untuk terus
waspada menjaga lingkungan mereka dan menjadi lebih responsif terhadap hak-
hak yang mereka miliki (Musthapa, et al. 2013).
Pemikiran tentang partisipasi masyarakat juga diutarakan oleh Slamet
(2003), menurut beliau makna partisipasi masyarakat dalam pembangunan dapat
diartikan sebagai ikut sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam
kegiatan-kegiatan pembangunan baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan/
implementasi, pengawasan dan evaluasi, juga ikut serta memanfaatkan dan
menikmati hasil-hasil pembangunan. Penekanannya disini bahwa partisipasi
dalam pembangunan bukan hanya berarti ikut menyumbangkan sesuatu input ke
dalam proses pembangunan, tetapi termasuk ikut memanfaatkan dan menikmati
hasil- hasil pembangunan. Sehingga dapat dikatakan keberhasilan pembangunan
nasional dietentukan oleh tingkat partisipasi masyarakat, baik dalam
menyumbangkan masukan (input) maupun dalam menikmati hasilnya.
Berdasarkan definisi atau pengertian tentang partisipasi dalam
pembangunan seperti diuraikan diatas, maka partisipasi dalam pembangunan
dapat dibagi menjadi lima jenis:
1. Ikut memberi input proses pembangunan, menerima imbalan atas input
tersebut dan ikut menikmati hasilnya
2. Ikut memberi input dan menikmati hasilnya.
3. Ikut memberi input dan menerima imbalan tanpa ikut menikmati hasil
pembangunan secara lansung.
4. Menikmati/memanfaatkan hasil pembangunan tanpa ikut memberi input.
5. Memberi input tanpa menerima imbalan dan tidak menikmati hasilnya.
Kemungkinan adanya jenis partisipasi yang lain masih ada, tetapi seperti halnya
dengan jenis ke-5, partisipasi semacam itu tidak dikehendaki oleh masyarakat,
karena tanpa adanya partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan (hasil)
6
pembangunan berarti pula bahwa masyarakat tidak naik tingkat hidup atau tingkat
kesejahteraannya (Slamet 2003).
Tabel 1. Perbandingan Definisi Partisipasi Masyarakat
Tokoh Partisipasi Masyarakat
wisata.
KESIMPULAN
Perumusan Masalah
Penulisan studi pustaka ini akan berlanjut pada sebuah penelitian baru
yang akan mengkaji lebih dalam partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
kawasan wisata. Hal ini membangkitkan minat penulis karena dari seluruh bahan
pustaka yang telah diringkas, kebanyakan menyebutkan bahwa peran atau
partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan wisata sangatlah penting
karena akan menjadi salah satu sektor yang dapat mendatangkan devisa bagi
negara dan masyarakat. Terlepas dari ungkapan tersebut penting untuk dikaji
lebih lanjut serta mendalam terkait adakah masalah-masalah yang dapat menjadi
kendala atau faktor penghambat jalannya partisipasi masyarakat itu sendiri, jika
ada, faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat partisipasi dan sejaumana
hambatan partisipasi mempengaruhi pengmbangan wisata. Sehingga dengan
menganalisis akar permasalahan pada partisipasi kita dapat mengetahui seberapa
besar pengaruh partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata terhadap
peningkatan taraf hidup masyarakat. Berikut adalah perumusan pertanyaan
penelitian dari hasil penulisan studi pustaka ini:
1. Apa bentuk partisipasi yang diberikan oleh masyarakat dalam pengelolaan
wisata tsb?
2. Faktor- faktor apa saja yang dapat menghambat partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan kawasan wisata (meliputi faktor internal dan eksternal)?
16
Hambatan operasional
Adanya faktor penghambat
Hambatan structural Perencanaan
Faktor Internal: partisipasi
Hambatan kultural Pengelolaan/pemanfaatan
Umur Menikmati hasil
status warga evaluasi
jenis kelamin
Adanya faktor pendukung
status pekerjaan
partisipasi
Tingkat
pendidikan Tingkat
tingkat kepuasan
pengetahuan, 6 Kriteria Terjadinya Partisipasi Masyarakat masyarakat
sikap, perilaku. dalam Pengembangan wisata/pariwisata
agama (Brandon 1993)
budaya dll Melibatkan masyarakat setempat dalam proses
Tingkat
perencanaan dan pengembangan ekowisata.
pendapatan
Membuka kesempatan dan mengoptimalkan
bagi negara dan
peluang bagi masyarakat
masyarakat
Membangun hubungan kemitraan
Faktor Eksternal: Meningkatkan keterampilan masyarakat
kondisi lingkungan Meningkatkan pendapatan masyarakat
Pengembangan
kondisi sosial dan Mengutamakan peningkatan ekonomi lokal
wisata
masyarakat, berkelanjutan
kondisi cuaca,
peraturan
Keterlibatan stakeholder
perizinan Ket:
Pemerintah daerah.
modal finansial : terdiri dari
Pengurus kelurahan (RT/RW)
keterlibatan Tokoh masyarakat : berpengaruh
stakeholder Kantor/balai pengeola wisata : berhubungan
: berkorelasi
18
DAFTAR PUSTAKA
10.35]. Vol. 3(2), Hal. 117-226. Yogyakarta [ID]. Dapat diunduh dari:
http://jurnal.ugm.ac.id/kawistara/article/download/3976/3251
Imran Andelissa Nur. 2012. Identifikasi Kapasitas Komunitas Lokal dalam
Pemanfaatan potensi Ekowisata Bagi Pengembangan Ekowisata di Kawah
Cibuni. Journal. [Internet]. [diunduh 2014 Oktober 12 - pukul 10.35]. Vol.
23(2), Hal 85 – 102. Bandung [ID]. Dapat diunduh dari:
http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wp-content/uploads/2014/02/03-Jurnal-6-
Andelisa.pdf
[Inpres] Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999 Tentang
Kepariwisataan.
Karsudi, Soekmadi Rinekso, Kartodihardjo Hariadi. 2010. Strategi Pengembangan
Ekowisata di Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua. Artikel Ilmiah.
JMHT. [Internet]. [diunduh 2014 Oktober 12 - pukul 10.35]. Vol. XVI, (3):
148–154, ISSN: 2087-0469. Bogor [ID]. Dapat diunduh dari:
http://jamu.journal.ipb.ac.id/index.php/jmht/article/viewFile/3178/2122
Kholifah Ma’rifatul. 2014. Pengetahuan, Sikap dan Partisipasi Masyarakat Lokal
dalam upaya Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Journal.
[Internet]. [diunduh 2014 Oktober 12 - pukul 10.35]. Hal 257–263.
Surabaya [ID]. Dapat diunduh dari: http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-
bhumi/article/view/9233
Michael Muganda, Mgonja John T, Backman Kenneth F. 2013. Desires of
Community Participation in Tourism Development Decision Making
Process: A Case Study of Barabarani, Mto Wa Mbu, Tanzania. Journal
[American of Tourism Research]. [Internet]. [diunduh 2014 Oktober 09 -
pukul 12.45]. Vol. 2(1): 84-94 hal. doi: 10.11634/216837861302318.
Amerika [US]. Dapat diunduh dari: http://www.worldscholars.org
Mustapha NA, Azman I , Ibrahim Y. 2013. Barriers To Community Participation
In Tourism Development In Island Destination; Tioman Island. Journal
[Tourism, Hospitality & Culinary Arts]. [Internet]. [diunduh 2014 Oktober
09- pukul 16.45]. Vol 5 (1). Malaysia. Dapat diunduh dari:
http://www.jthca.org/Download/pdf/V5%20IS1/chap%205.pdf
Nugroho PS. 2013. Pengelolaan Kawasan Wisata Berbasis Masyarakat sebagai
upaya Penguatan Ekonomi Lokal dan Pelestarian Sumber Daya Alam di
Kabupaten Karanganyar. Journal [Cakra Wisata]. [Internet]. [diunduh 2014
Oktober 12 - pukul 10.35]. Vol. 13 Jilid 1. Karangayar [ID]. Dapat diunduh
dari: lppm.uns.ac.id/journal/index.php/cakrawisata/article/download/6/5
[Peraturan Pemerintah Republik Indonesia] Nomor 50 Tahun 2011 Tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025.
Dapat diunduh dari: hukum.unsrat.ac.id/pp/pp2011_50.pdf
Razzaq Abdul RA, Hadi MY, Zaid Mohamad, Hamzah Amran, Khalifah Zainab,
Mohamad NH. 2011. Local Community Participation in Homestay Program
Development in Malaysia. Journal [Modern Accounting and Auditing].
[Internet]. [diunduh 2014 Oktober 09 - pukul 12.45]. Vol. 7(12), 1418-1429
ISSN 1548-6583. Malaysia. Dapat diunduh dari:
http://www.davidpublishing.com/davidpublishing/Upfile/2/29/2012/201202
2905846383.pdf
Slamet M. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan – Pemikiran
Prof. Margono Slamet; Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam
20