Oleh :
HAINUN
S1A118009
KENDARI
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing untuk dipresentasikan
dalam Seminar Proposal Penelitian pada Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo
Nama : Hainun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
dengan panjang garis pantai kurang lebih 8.1000 Km dengan jumlah penduduk
Indonesia yang hidup di kawasan pesisir sejumlah 16,42 juta jiwa (Kementrian
Perikanan dan Kelautan). Dengan kekayaan alam yang begitu melimpah tentu masih
banyak daerah yang memiliki potensi sebagai objek pariwisata yang dimana mampu
dikembangkan oleh pemerintah. Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang dapat
Undang No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, pasal 1 ayat 3 pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan di dukung berbagai fasilitas serta layanan yang
kepada wisatawan berupa keindahan alam seperti keindahan pantai, air terjun,
lembah, sungai, panorama pegunungan serta keanekaragaman hayati dan pesona alam
tempat atau daerah alami yang di buat berdasarkan kaidah alam yang mendukung
1
upayaupaya pelestarian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
(Kusnandar, 2020).
tentang kepariwisataan). Dari pasal tersebut dapat di artikan bahwa daerah di berikan
berlaku. Dari kebijakan tersebut maka daerah berkesempatan dan berpeluang untuk
peningkatan pendapatan negara secara umum dan daerah secara khusus untuk
budaya dana alam serta kebutuhan manusia untuk berwisata yang berarti bahwa
2
masingmasing (Cintania, 2017)
Sulawesi Tenggara yang memiliki berbagai macam objek pariwisata adapun beberapa
potensi wisata yang di miliki antara lain pantai mutiara,pantai katembe, pantai
gubari,pantai wantopi dan pantai labobo serta pantai tanjung buaya yang saat ini
itu potensi pariwisata alam yang ada di Kabupaten Buton Tengah meliputi Goa Loba-
Loba, Goa Oemamba, Goa Bidadari dan Goa Koo. Upaya pemerintah daerah
Kabupaten Buton Tengah dalam pengembangan objek wisata dapat di lihat dengan
objek pariwisata yang ada di Kabupaten Buton Tengah. Dari situ dapat kita lihat
2021).
berjalan mulus di satu sisi ada hambatanhambatan yang di lalui seperti kurangnya
sisi masih rendahnya tingkat wisatawan lokal maupun manca negara yang
berkunjung. Hal ini tentu menjadi masalah tersendiri dalam upaya pengembangan
3
objek wisata yang ada di Kabupaten Buton Tengah. Pengembangan terhadap
pariwisata sudah dilakukan sejak tahun 2014 silam saat Kabupaten Buton Tengah
masih berstatus sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) dimana aktivitas pemerintahan
menjadi semakin masif dilakukan oleh pemerintah ketika terpilihnya bupati definitif
Kabupaten Buton Tengah sejak tahun 2017 hingga saat ini. Hal tersebut dapat dilihat
Sebagaimana dikutip dari laman (Kasamea, 2019) bahwa dana yang dikeluarkan
yaitu sebesar Rp 6 Milyar dan untuk tahun 2019 ini naik menjadi Rp 10.1 Miliyar.
Dengan peningkatan jumlah anggaran dan rentang waktu yang dimiliki dalam
lokal itu sendiri serta masih cenderung terjadi hanya pada saatsaat hari libur nasional,
seperti tahun baru dan lebaran hal tersebut yang menjadi tantangan tersendiri bagi
pengunjung.
4
Mengembangkan Pariwisata Di Kabupaten Buton Tengah (Studi Pada Dinas
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Adapun yang menjadi tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
berikut:
A. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pembelajaran dan dapat
5
pengembangan pariwisata pada dinas pariwisata
B. Manfaat praktis
Buton Tengah
2. Bagi Peneliti
Selain itu peneliti dapat menjadikan sebagai perbandingan teori yang di dapat di
bangku kuliah dengan keadaan terjadi sebenarnya di lapangan serta merupakan salah
3. Bagi Universitas
digunakan sebagai dasar dan kerangka kerja sebagai salah satu bahan referensi atau
berikutnya di bidang yang sama di masa mendatang. Serta untuk menambah referensi
perpustakaan Universitas Halu Oleo khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan
kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan
kegiatan perjalanan seseorang atau serombongan orang dari tempat tinggal asalnya ke
suatu tempat di kota lain atau di negara lain dalam jangka waktu tertentu. Tujuan
kebudayaan global yang dapat dipandang sebagai suatu sistem. Dalam model yang
dikemukakan oleh Leiper, pariwisata terdiri atas tiga komponen yaitu wisatawan
7
(tourist), elemen geografi (geographical elements) dan industri pariwisata (tourism
industry).
dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat
lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang
dikunjungi tetapi sematamata untuk menikmati perjalanan hidup guna bertamasya dan
hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta
masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawanwisatawan ini
“Pariwisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan
ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-
orang yang relatif kaya pada awal abad ke20, kini telah menjadi bagian dari hak asasi
manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di
negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap
8
salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang.
Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah (Pendit, 2002).
sekaligus merupakan salah satu faktor yang sangat strategis untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat dan devisa negara Pariwisata lebih populer dan banyak
yaitu turisme, Terjemahan yang seharusnya dari tourism adalah wisata. Yayasan
Alam Initra Indonesia (1995) membuat terjemahan tourism dengan turisme. Di dalam
tulisan ini dipergunakan istilah pariwisata yang banyak digunakan oleh para
waktu. Namun, pada hakekatnya, pengertian pariwisata adalah suatu bentuk wisata
yang bertanggungjawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natural area),
masyarakat setempat. Atas dasar pengertian ini, bentuk pariwisata pada dasarnya
merupakan bentuk gerakan konservasi yang dilakukan oleh penduduk dunia. Eco-
menginginkan di daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari, di samping budaya dan
9
kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga. Namun dalam perkembangannya ternyata
bentuk pariwisata ini berkembang karena banyak digemari oleh wisatawan. Pada
tahun 1995 The Tourism Society kemudian mendefinisikan pariwisata sebagai bentuk
baru dari kegiatan perjalanan wisata bertanggungjawab di daerah yang masih alami
atau daerahdaerah yang dikelola dengan kaidah alam dimana tujuannya selain untuk
pengertian pariwisata. Fenomena pendidikan diperlukan dalam bentuk wisata ini. Hal
aspek pendidikan dan interpretasi terhadap lingkungan alami dan budaya masyarakat
aspek yang terkait tidak hanya bisnis seperti halnya bentuk pariwisata lainnya, tetapi
lebih dekat dengan pariwisata minat khusus, alternatife tourism atau special interest
1
ditimbulkan dari kegiatan pariwisata terhadap lingkungan alam dan budaya
dan budaya.
Menurut Pendit (1994), ada beberapa jenis pariwisata yang sudah dikenal,
antara lain:
1. Wisata budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan
adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni mereka.
1
pameran dan peran raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri,
5. Wisata industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau
penelitian.
6. Wisata Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan danau, pantai atau
laut.
7. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya diselenggarakan oleh
wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah
undang.
merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan
devisa negara. Karena itu, sektor ini merupakan sektor yang berperan penting dalam
1
pengembangan. Sektor pariwisata menjadi sektor yang menuntut pemerintah untuk
terjadinya pengembangan dari suatu bentuk ke bentuk lain ditentukan oleh adanya
dinamika yang disebut perubahan. Contoh dari makna perubahan tersebut yaitu dari
kondisi wilayah kumuh menjadi wilayah elit, pengembangan wilayah pesisir menjadi
bahwa pengertian pengembangan adalah suatu perubahan bentuk struktur dan fungsi
dari wilayah.
1
menengah yaitu memperbaiki kualitas suatu wilayah dan pengembangan
(Trisna, 1998).
Menurut Coherty (1997), setiap perubahan waktu dari suatu kegiatan disebut
kegiatan dan tujuan. Hal tersebut yang akhirnya memberikan suatu pengertian bahwa
pengembangan adalah suatu proses waktu yang digunakan untuk melakukan berbagai
kegiatan atau aktifitas yang bermanfaat dalam mengubah suatu wilayah untuk
mencapai tujuan. Waktu yang dimaksud adalah periode dari suatu kegiatan
fisik maupun non fisik. Tujuan yang dimaksud adalah tercapainya pembangunan
yang utuh dan mewujudkan masyarakat yang adil dan merata. Pengembangan
diartikan sebagai suatu proses yang dinamis dengan menggunakan segala sumberdaya
yang ada guna mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Pengembangan ini dapat
dalam bentuk wujud fisik maupun wujud mutu dalam artian kuantitas dan kualitas
(Yulius, 1986).
pembangunan skala nasional meliputi seluruh suatu negara dengan tekanan pada
1
perekonomian. Pengembangan dan pembangunan skala regional meliputi seluruh
wilayah dan mempunyai tekanan utama pada perekonomian dan tekanan kedua pada
fisik.
kegiatan pertanian, perkebunan, perikanan atau kegiatan usaha lainnya. Dan kedua,
punya cukup waktu untuk memahami dan beradaptasi dengan kegiatan pariwisata.
baik
obyek wisata. Menurut Ahdinoto, ada lima jenis komponen dalam pariwisata yaitu :
1. Atraksi wisata : atraksi adalah daya tarik wisatawan untuk berlibur. Atraksi
wisata, tidak ada peristiwa, bagian utama lain tidak akan diperlukan.
1
atraksi dapat dikunjungi. Untuk perencanaan, promosi adalah bagian penting.
menginginkan hidup lebih baik. Dalam hal ini terlihat jelas bahwa suatu tempat
wisata harus berisikan komponen tersebut untuk menjadi suatu objek siasat yang
baik.
Daya tarik wisata yang juga disebut obyek wisata merupakan potensi yang
1
menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Pada
dan bersih.
5. Obyek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi (pegunungan, sungai, pantai,
6. Obyek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai
khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacaraupacara adat, nilai luhur yang
terkandung dalam suatu obyek buah karya manusia pada masa lampau
b. Prasarana wisata
Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia
wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain
sebagainya.
c. Sarana wisata
Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata ialah
1
hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan rumah makan serta sarana
pendukung lainnya.
kebutuhan atau memenuhi keinginan seorang wisatawan yang akan memulai atau
sedang dalam melakukan sebuah perjalanan wisata. Menurut Youti (1997) dalam
selenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud bukan untuk
berusaha ataupun untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata mata
“Kepariwisataan” dari berbagai macam sumber yang telah memudahkan kita semua
dalam memahami apa itu kepariwisataan secara baik tanpa merasa ragu untuk
kepariwisataan masih ada tujuan serta manfaatnya sesuai dengan intruksi presiden
nomor 9 tahun 1969 yang dikutip dari buku “perencanaan pengembangan pariwisata”
oleh Youti (1997) dikatakan bahwa tujuan dari pengembangan kepariwisataan adalah
sebagai berikut :
1
serta masyarakat pada umumnya. Memperluas kesempatan serta lapangan
sampingan lainnya.
Sesuai dengan instruksi Presiden No 9 Tahun 1969 dikatakan dalam Pasal 2 bahwa
sampingan lainnya
Indonesia
Selain itu manfaat yang didapat dari bidang kepariwisataan yang mencakup
dalam berbagai bidang yaitu ekonomi budaya politik, lingkungan hidup, nilai
pergaulan dan ilmu pengetahuan peluang dan juga kesempatan kerja diantaranya
adalah :
1
b. Manfaat Kepariwisataan dari segi Budaya
tersebut berada. Sehingga dari segi interaksi inilah para wisatawan dapat
mengenal dan juga menghargai budaya masyarakat setempat dan juga latar
1996)
sepakat untuk merawat serta memelihara lingkungan atau daerah yang bisa
2
mereka. Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan kita bisa mempelajari
pariwisata serta dapat mengetahui dimana letak keunggulan dari sebuah objek
wisata sehingga dapat menerapkan di daerah objek wisata daerah yang belum
macam usaha yang bisa mendukung objek pariwisata menjadi lebih baik dan
Menurut Spillane dalam Sari (2011) ada lima unsur komponen pariwisata
dan event attractions. Site attractions merupakan daya tarik fisik yang
permanen dengan lokasi yang tetap yaitu tempattempat wisata yang ada di
daerah tujuan wisata seperti kebun binatang, keratin, dan museum. Sedangkan
pada daya tarik di suatu lokasi karena fasilitas harus terletak dekat dengan
2
tidur, makan dan minum oleh karena itu sangat dibutuhkan fasilitas
penginapan.
maupun rakyat yang juga tinggal di sana, maka ada keuntungan bagi
transportasi darat, udara, maupun laut merupakan suatu unsur utama langsung
memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun secara tidak
2
Prasarana adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian
kebutuhannya.
penunjang kepariwisataan.
tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal di suatu daerah tujuan
2
banyak(umum) bagi perekonomiannya dan termasuk didalamnya adalah
2. Kebutuhan pola hidup modern misalnya rumah sakit, apotek, pusat pusat
kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkan. Jadi implementasi itu
yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan kebijakan. Akan tetapi Pemerintah
dalam membuat kebijakan juga harus mengkaji terlebih dahulu apakah kebijakan
tersebut dapat memberikan dampak yang buruk atau tidak bagi masyarakat. Hal
tersebut bertujuan agar suatu kebijakan tidak bertentangan dengan masyarakat apalagi
2
untuk mengimplementasikannya, yaitu langsung mengimplementasikannya dalam
bentuk programprogram dan melalui formulasi kebijakan derivat atau turunan dari
kebijakan tersebut. Oleh karena itu, implementasi kebijakan yang telah dijelaskan
kebijakan.
1. Comunication (Komunikasi)
3. Disposition (Disposisi)
komunikasi implementasi kebijakan terdapat tujuan dan sasaran kebijakan yang harus
2
Dimensi transformasi menghendaki agar kebijakan publik dapat
ditransformasikan kepada para pelaksana, kelompok sasaran dan pihak lain yang
ditransmisikan kepada para pelaksana, target group dan pihak lain yang
jelas sehingga dapat diketahui yang menjadi maksud, tujuan dan sasaran. Kedua,
dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, akan tetapi apabila implemen tor
kekurangan sumber daya untuk melaksanakan kebijakan maka tidak akan berjalan
dengan efektif. Sumber daya yang dapat mendukung pelaksanaan kebijakan dapat
berwujud, seperti sumber daya manusia, dan sumber daya anggaran, sumber daya
sumber daya manusia (aparatur), dengan demikian sumber daya manusia dalam
implementasi kebijakan di samping harus cukup juga harus memiliki keahlian dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas, anjuran perintah dari atasan (pimpinan). Oleh
karena itu, sumber daya manusia harus ada ketepatan dan kelayakan antara jumlah
staf yang dibutuhkan dan keahlian yang dimiliki sesuai dengan tugas pekerjaan yang
2
mempengaruhi implementasi setelah adanya sumber daya manusia, terbatasnya
anggaran yang tersedia menyebabkan kualitas pelayanan terhadap publik yang harus
disposisi para pelaku rendah bahkan akan terjadi goal displacement yang dilakukan
oleh pelaku terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
sulit untuk mendapatkan informasi yang akurat, tepat, andal, dan dapat di percaya
kewenangan juga menjadi faktor penting dalam implementasi, informasi yang relevan
kebijakan.
terlibat dalam implementasi kebijakan, dimaksudkan agar para pelaksana tidak akan
bahwa kewenangan (authority) yang cukup untuk membuat keputusan sendiri yang
dimiliki oleh suatu lembaga akan mempengaruhi lembaga itu dalam melaksanakan
suatu kebijakan.
2
pelaksana kebijakan isposisi itu seperti komitmen, kejujuran, dan sifat demokratik.
Apabila pelaksana kebijakan mempunyai karakteristik atau watak yang baik, maka
dia akan melaksanakan kebijakan dengan baik sesuai dengan sasaran tujuan dan
Menurut Van Meter dan Van Horn (Widodo, 2007) terdapat tiga macam
penting karena dengan pengetahuan tinggi yang dimiliki oleh aparatur dapat
yang akan di capai. Respon masyarakat juga dapat menentukan keberhasilan suatu
atau menolak.
kebijakan. Dalam struktur birokrasi terdapat dua hal penting yang mempengaruhinya
salah satunya yaitu aspek struktur birokrasi yang penting dari setiap organisasi adalah
2
adanya prosedur operasi yang standar (standard operating procedures atau SOP). SOP
ini merupakan pedoman bagi pelaksana kebijakan dalam bertindak atau menjalankan
tugasnya. Selain SOP yang mempengaruhi struktur birokrasi adalah fragmentasi yang
aspek di luar pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung akan
wisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang
spesifik berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat
fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait.
pasar.
adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan serta pendayagunaan dan alokasi
2
semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. pemahaman yang
baik mengenai konsep strategi dan konsep konsep lain yang berkaitan, sangat
berikut:
definisi yaitu strategi sebagai rencana, strategi sebagai pola, strategi sebagai posisi,
directed course of action) untuk mencapai serangkaian tujuan atau cita cita
2. Strategi sebagai pola adalah sebuah pola perilaku masa lalu yang konsisten,
berbeda dengan berniat atau bermaksud maka strategi sebagai pola lebih
3
penentu kebijkan: sebuah strategi utamanya ditentukan oleh faktorfaktor
eksternal.
yang ada ataupun menggunakan insting alami dari isi kepala atau cara berpikir
ataupun ideologis.
strategi merupakan suatu upaya atau cara yang digunakan seseorang atau kelompok
Upaya dalam KBBI diartikan sebagai usaha, ikhtiar untuk mencapai maksud,
pariwisata.
3
2. Tujuan baru, membangun atraksi pada situs yang sebelumnya telah digunakan
sebagai atraksi.
tersebut dapat mencapai pasar yang lebih luas dengan meraih pangsa pasar
yang baru.
Dalam pengembangan suatu daya tarik wisata tidak terlepas dari kondisi
yang ada disuatu daerah maupun negara. Faktor penghambat adalah hal atau kondisi
yang dapat menghambat atau menggagalkan suatu kegiatan, usaha atau produksi
(Wibowo, 2016). Menurut Heri (2011), pengembangan daya tarik wisata pasti tidak
3
pariwisata.
3. Kurangnya kuantitas dan spesialisasi sumber daya manusia pada dinas terkait
6. Keterbatasan sarana dan prasarana kerja pada dinas terkait dan objek wisata
letak geografis suatu daya tarik wisata seperti wisata alam kadang mengalami
permasalahan dengan bencana alam juga mengenai status kepemilikan lahan yang
kerja sama dengan investor (pihak ketiga) yang menawarkan kerja sama dengan
kendala karena jika adanya kerja sama maka akan membantu dalam masalah dana
karena dana merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
peranan pemerintah dalam pembangunan masyarakat amat luas, mulai dari hal yang
bersifat pelayanan operasional sampai pada halhal yang bersifat ideology dan
3
spiritual. Sehingga untuk menjalankan fungsi dan peran pemerintah yang baik, maka
Sarana dan prasarana merupakan salah satu elemen yang sangat penting atau
Sarana tersebut antara lain seperti gedung, ruang, kelas, meja, kursi serta alat-
halaman, taman, lapangan, jalan menuju sekolah dan lainlain. Dengan adanya
sarana dan prasarana yang memadai maka hal ini, akan menarik perhatian
3
wisatawan untuk berkunjung.
perlu peran pemerintah membuat suatu rencana yang lebih matang dulu, hal
ini sangat penting agar pekerjaan tersebut bisa berjalan dengan baik sesuai
dengan apa yang diinginkan. Pekerjaan kalau tidak melalui dengan suatu
rencana terlebih dahulu maka pekerjaan tersebut tidak akan berjalan sesuai
dan penentuan secara matang daripada halhal yang akan dikerjakan di masa
Perencanaan merupakan salah satu proses yang sangat penting dari semua
informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
3
bersama anggota suatu organisasi. Proses perencanaan mengembangkan
lingkungan politik, fisik, sosial dan ekonomi sebagai suatu komponen yang
pekerjaan tersebut pasti tidak akan berkualitas serta pekerjaan itu tentu juga
tidak akan selesai pada waktunya. Oleh karena itu peran pemerintah dalam
Menurut Nawawi (1993) fungsi pengawasan dapat dilakukan setiap saat, baik
unit kerja. Oleh sebab itu pengawasan sangat penting dilakukan agar bisa
mengontrol suatu pekerjaan itu dengan efektif, kalau tidak maka pekerjaan
yang diberikan itu tidak akan terealisir sesuai waktu yang ditetapkannya. Oleh
Adapun penelitian terdahulu yang yang relevan pada penelitian ini adalah
3
sebagai berikut :
yang berasal dari lingkungan internal organisasi serta peluang dan ancaman
dan misi Bupati dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan kondisi
kondisi sosial budaya yang ada serta adanya komitmen dari stakeholder:
3
Boyolali dengan melibatkan swasta dan masyarakat. Peningkatan perhatian
melibatkan swasta dan masyarakat. Menambah daya tarik wisata yaitu dengan
dimana sampai dengan saat ini belum dikelola secara khusus, baik oleh
3
pemerintah, maupun pihak swasta.
wisata, serta infrastruktur berupa akses jalan menunju lokasi objek wisata
3
2.8 Kerangka Pikir
berjalan mulus di satu sisi ada hambatanhambatan yang di lalui seperti kurangnya
tentu menjadi masalah tersendiri dalam upaya pengembangan objek wisata yang ada
Pariwisata Di Kabupaten Buton Tengah), yang dimana telah dijelaskan pada rumusan
masalah dimana peneliti akan mencari tahu terkait dengan Bagaimana upaya
Berikut
1. Membuat Regulasi
3. Membuat Perencanaan
sebagai berikut
4
2. Kurangnya prioritas pembangunan pemerintah kabupaten terhadap sektor
pariwisata.
3. Kurangnya kuantitas dan spesialisasi sumber daya manusia pada dinas terkait
6. Keterbatasan sarana dan prasarana kerja pada dinas terkait dan objek wisata
4
GAMBAR BAGAN KERANGKA PIKIR
PENGEMBANGAN PARIWISATA DI
KABUPATEN BUTON TENGAH
1. Membuat Regulasi
2. Menyediakan Sarana dan Prasarana
3. Membuat Perencanaan
4. Melakukan Pengawasan
(Paturusi, 2008)
4
BAB III
METODE PENELITIAN
Tengah. Disatu sisi pertimbangan lain adalah dimana Kabupaten Buton Tengah
merupakan salah satu Kabupaten yang saat ini lagi gencar gencarnya
masalah dalam suatu hal serta situasisituasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan,
bersifat menggambarkan tentang kejadian yang sedang berlangsung serta halhal yang
mempengaruhinya.
penelitian yang digunakan untuk meliputi pada kondisi objek yang alamiah, dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
4
trigulasi, analisis bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan
penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive yaitu menetapkan informan yang
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
No Informan Jumlah
Data yang akan diambil dan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
jenis yaitu:
1. Data primer, yakni data yang dikumpulkan langsung dari berbagai sumber, yaitu
data yang diperoleh dari para informan, serta melalui pengamatan secara
langsung.
2. Data sekunder data yang di kumpulkan dari berbagai sumber, yaitu data yang di
4
sumbersumber lain yang relevan dengan penelitian ini.
1. Penelitian lapangan (field research) yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
langsung kepada pihak (informan) atau mengenai berbagai hal yang relevan
ini.
tentang apa yang dilakukan oleh para Informan dalam Upaya Pemerintah
4
pencatatan sumbersumber informasi khusus dari karangan atau tulisan, wasiat,
penelitian atau tulisan ilmiah yang ada relevansinya dengan masalah yang
diteliti.
Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012 : 7), teknik analisis
data kualitatif meliputi tiga alur kegiatan sebagai sesuatu yang terjalin pada saat
sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk
membangun suatu analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992 : 16). Adapun penjelasannya yaitu
sebagai berikut :
A. Pengumpulan data
Data yang muncul dalam wujud katakata dan bukan angka dikumpulkan
melalui berbagai cara seperti observasi, wawancara, inti sari dokumen, pita, rekaman
B. Reduksi data
4
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa hingga
proses transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan sampai laporan
akhir tersusun. Jadi, dalam penelitian Kualitatif, reduksi data tidak perlu
transformasikan dalam aneka macam cara, melalui seleksi ketat, melalui ringkasan
atau uraian singkat, menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas, dan
sebagainya.
C. Penyajian data
Penyajian data merupakan alur kedua yang penting dalam kegiatan analisis
pengambilan tindakan. Melalui data yang disajikan kita melihat dan akan dapat
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan atas
D. Penarikan kesimpulan/verifikasi
berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
tahap awal didukung oleh buktibukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
4
kesimpulan yang kredibel.
Bagan 3.
Pengumpulan
Data Penyajian
Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan/Veri
fikasi
4
3.7 Definisi Konseptual
1. Definisi Pariwisata
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
2. Pengembangan Pariwisata
sesuatu yang ada sedangkan pembangunan adalah mengadakan atau membuat sesuatu
regional dan lokal. Pengembangan dan pembangunan skala nasional meliputi seluruh
skala regional meliputi seluruh wilayah dan mempunyai tekanan utama pada
3. Implementasi Kebijakan
4
4. Upaya Pengembangan Pariwisata
Upaya dalam KBBI diartikan sebagai usaha, ikhtiar untuk mencapai maksud,
pariwisata.
Dalam pengembangan suatu daya tarik wisata tidak terlepas dari kondisi maupun
disuatu daerah maupun negara. Faktor penghambat adalah hal atau kondisi yang
dapat menghambat atau menggagalkan suatu kegiatan, usaha atau produksi (Wibowo,
2016).
5
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Anshory, 2002. Kegiatan Pembekalan dalam pendirian BMT. Jakarta Pustaka
Indonesia
Griffin dan Ebert. 2009. Modul Lingkungan Pengendalian BPKP. Jakarta. Pustaka
Ilmu
Karyono, 1997. Kepariwisataan Indonesia. Jakarta. Pustaka Obor Indonesia
Maleong, j, Lexy. 2006. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber Tentang MetodeMetode Baru. Jakarta: UIP.
Pitana dan Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta. Pustaka Ilmu
Pendit, 1999. Ilmu Pariwisata. Jakarta. Pustaka Obor Indonesia
Samuelson 1987. Manajemen Pembangunan Kepariwisataan. Jakarta Pustaka Obor
Indonesia
Siagian. 2002.Kepemimpinan Organisasi dan Perilaku Administrasi. Jakarta:
Penerbit Gunung Agung
5
Journal Indonesia
Hasni. 2021. Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Pariwisata. Journal
Indonesia
Kusnandar. 2020. Pengembangan Pariwisata oleh Dinas Pariwisata. Journal
Indonesia
DOKUMEN
BPS Buton Tengah dalam angka tahun 2021
PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Undang-
Undang No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan