oleh
YARED VALENTHINO KOLLE
NPP 31.1006
Pemberdayaan Masyarakat
tanggal…….2023
Jatinangor, ………….2023
Dosen Pembimbing,
PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II....................................................................................................... 13
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................13
I
2.3.3 Rencana Induk Pembangunan Pariwisata (RIPPARNAS)PP
Nomor50 Tahun2011..........................................................................30
BAB III......................................................................................................38
METODE PENELITIAN............................................................................38
3.4.2 Informan....................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................60
II
III
DAFTAR TABEL
IV
DAFTAR GAMBAR
V
BAB I
PENDAHULUAN
khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara
kepulauan terbesar didunia yang mana terdiri dari 17.504 pulau, atau yang
sering kita dengar dengan sebutan Nusantara. Memiliki populasi lebih dari
berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan lebih dari 220 juta jiwa.
terbesar yang mana matahari, laut dan pasir merupakan sesuatu yang
daya alam yang dimiliki merupakan suatu potensi yang harus dikelola dan
kunjungan wisatawan
1
diperlukan adanya upaya diversifikasi atraksi wisata yang berorientasi
ramah lingkungan (Ayu,2016). Salah satu badan PBB yang berfokus pada
satu sektor non-migas yang diharapkan dapat menjadi salah satu sektor
2
Indonesia, dan Indonesia Care/ I Do Care di sektor perhotelan dan
menampilkan suasana perdesaan dari berbagai aspek baik itu dari sisi
mempunyai ciri khas dan rancangan bangunan yang berciri khas atau
unik. Desa memiliki kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta
3
oleh oleh, akomodasi, dan kebutuhan wisata lainya (Supriadi &
Roedjinand, 2017).
bagian timur Indonesia. Provinsi ini terdiri dari sejumlah pulau di wilayah
Maluku, dan ibu kotanya adalah Sofifi. Maluku Utara merupakan salah
satu provinsi yang baru, karena secara resmi dimekarkan dari Provinsi
4
Maluku pada tahun 1999. Beberapa pulau besar yang termasuk dalam
Bacan, dan beberapa pulau kecil lainnya. wilayah ini memiliki keindahan
gunung, dan taman laut yang kaya akan keanekaragaman hayati bawah
laut. Provinsi ini juga menurut data BPS tahun 2022 dinobatkan sebagai
jadikan tujuan destinasi bagi para turis dalam negeri dan luar negeri.
layak untuk dikembangkan, baik itu laut, pantai, gunung, maupun wisata
Desa Meti adalah salah satu desa dengan pantai dan laut yang
indah. Pulau Meti terletak di sebelah timur Kota Tobelo, di perairan Desa
5
Mawea, Halmahera Utara, Maluku Utara, pesona alam Pulau Meti yang
Panorama pantai yang indah dan udara sejuk di sekitar pantai adalah
suasana yang hangat dan ramah, tidak mengherankan pulau ini menarik
militer selama Perang Dunia II, dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh
6
homestay, restoran,dan bisnis lain dapat membantu penduduk desa
masyarakat setempat.
7
dapat meningkatkan pemahaman dan rasa saling menghargai antara
Kabupaten Halmahera Utara itu sendiri belum ada desa yang menjadi
desa wisata, padahal jika kita melihat potensi yang ada di Desa Meti ini
Meti.
8
Menurut (Kartika dkk., 2020) Dalam pengembangan desa menjadi desa
d. Sikap dan nilai: tetap menjaga nilai-nilai yang dianut masyarakat dan
e. Konservasi dan daya dukung : tidak bersifat merusak baik dari segi fisik
maupun sosial masyarakat dan sesuai dengan daya dukung desa dalam
menampung wisatawan.
masyarakat dari desa ke kota. Desa wisata juga dapat berfungsi sebagai
Desa Meti, des aini termasuk kategori desa yang mengandalkan keunikan
alam yang ada di desa tersebut, seperti laut dan pantai yang indah,
9
namun juga tidak menutup kemungkinan untuk masuk ke kategori desa
menjadikan kearifan lokal yang ada di desa tersebut menjadi daya tarik
tahun 2019, setelah itu tidak pernah lagi dilaksanakan karena pandemik
menurut informasi yang saya peroleh dari salah satu ASN di Dinas
berbagai cara baik itu dengan melakukan seperti sail festival pariwisata
10
tobelo, sail Tanjung bongo, maupun festival Adat Masyarakat Nusantara
langsung, hal ini terlihat dari destinasi wisata yang menjadi sepi setelah
Meti
11
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi objek
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perbandingan dan untuk mencari inspirasi yang baru untuk penelitian yang
dalam mengkaji penelitian yang sedang dilakukan. Pada bagian ini peneliti
langkah ini, maka akan dapat dilihat sejauh mana keaslian dan posisi
acuan :
13
Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya
14
Bangli masyarakat dengan
yang tinggal di kesempatan
wilayah memperoleh
tersebut kesempatan
kerja
4. Muhammad Analisis 1.Sama sama 1.Lokasi
Attar, Luchman Potensi dan menilai penelitian
Hakim, dan Arahan kelayakan 2.Instrumen
Bagyo Startegi desa menjadi penelitian
Kebijakan tujuan wisata, yang
Pengembanga digunakan
n Desa mengunakan
Ekowisata Di penilaian
Kecamatan potensi
Bumiaji Kota ODTW
Batu 3.
Mengangkat
juga tentang
arah strategi
yang akan
diambil
5. Ruslan Budiarto Studi Pokok Ruslan
Kelayakan Penelitian Budiarto
Sungai Cicatih sama sama menjelaskan
Sebagai Objek menghitung tentang minat
Wisata Minat nilai khusus arung
Khusus Arung kelayakan jeram dan
Jeram Di objek wisata Daftar
Kabupaten penelitian
Sukabumi ditetapkan
oleh Dinas
Kebudayaan
dan
Parawisata
Jawa barat.
6. Intan Maharani Analisis Pokok 1.Lokasi
Kelayakan penelitian penelitian
Potensi sama sama 2. Tahun
Ekowisata menghitung Penelitian
Pada nilai
15
Kawasan kelayakan
Wisata Alam objek wisata
Bungi
Kecamatan
Kokalukuna
Kota Bau Bau
kelayakan dari suatu proyek yang akan dikerjakan. Ujuan dari studi
keunggulan dan kelemahan dari hal yang sudah ada dan proyek yang
16
1. Menghindari resiko kerugian
untuk menghindari kerugian di masa mendatang, karena di masa
dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Jika sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang
tertentu.
17
dan sesuai dengan rencana. Selama melakukan setiap tahap yang telah
4.Memudahkan pengawasan
5. Memudahkan pengendalian
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan
Dari pengertian dan tujuan studi kelayakan di atas maka dapat ditarik
dilakukan atau tidak. Untuk pola yang digunakan untuk meneliti suatu
18
pola, hal ini dikarenakan bidang usaha itu sendiri terdiri dari berbagai
macam sektor.
jadi tidak boleh melupakan satu aspek saat menilai yang lain.
a. Aspek primer
studi kelayakan. Aspek primer ini ada dalam semua sektor usaha
19
Mempelajari cara teknis menjalankan proses produksi termasuk
3) Aspek Hukum
20
Setiap usaha pasti akan memiliki dampak positif dan negatif.
2) Aspek Sekunder
studi, yaitu:
2) Aspek Sosial
masyarakat.
21
2.2.2 Studi Kelayakan Pariwisata
ancillary (kelembagaan)
22
adalah alasan mengapa tempat wisata sering dikunjungi.Murphy (Tjahjadi
pola kehidupan masyarakat yang menyatu dengan adat dan tradisi yang
pariwisata.
kehidupan masyarakat yang menjadi satu dengan aturan dan tradisi yang
berlaku . Sebuah desa bisa disebut desa wisata ialah desa yang
23
mempunyai potensi wisata yang dapat dikembangkan, sebuah tradisi, dan
ada dalam desa, seperti: kondisi lingkungan dan alam, sosial budaya,
merupakan suatu bentuk wisata dengan objek dan daya tarik berupa
akan dinikmati oleh masyarakat secara langsung. Oleh karena itu peran
24
Keberhasilan wisata desa atau desa wisata harus sesuai dengan
Mendapat dukungan dari masyarakat lokal, bukan hanya dari satu orang
atau kelompok. Karena keinginan wisatawan untuk hal yang unik dan
agar dapat menjadi desa wisata, ada beberapa karakteristik desa wisata
yaitu :
1. memiliki banyak daya tarik wisata, baik fisik (perswahan unik, pantai,
dll.) maupun non-fisik (tradisi budaya unik). Daya tarik fisik dan non-
menguntungkan
Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) Dirjen PHKA 2003.
Objek dan daya tarik yang telah dinilai kemudian dianalisis sesuai
S=NxB
Keterangan:
S = Skor suatu kriteria
N = Jumlah nilai unsur-unsur pada kriteria
B = Bobot nilai
26
pengembangan objek wisata dan dilakukan perbandingan dengan
klasifikasi unsur pengembangan berdasarkan nilai bobot.
menyatu dengan adat istiadat dan norma. Secara umum, sebuah desa
keaslian pedesaan dari segi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan adat
keseharian, dengan ciri khas arsitektur dan tata ruang desa yang
27
demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam
28
yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah adalah
29
7. Pelaksanaan peningkatan kapasitas sumber daya manusia
30
4. Organisasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan
masyarakat, sumber daya manusia, regulasi, dan mekanisme
operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong
terwujudnya Pembangunan Kepariwisataan yang berkelanjutan.
sebagai berikut :
sebagai berikut :
31
1. Dengan berdasarkan prinsip Pembangunan Kepariwisataan yang
berkelanjutan;
2. Dengan orientasi pada upaya peningkatan pertumbuhan,
peningkatan kesempatan kerja, pengurangan kemiskinan, serta
pelestarian lingkungan; dengan tata kelola yang baik;
3. Secara terpadu secara lintas sektor, lintas daerah, dan lintas
pelaku; dan
4. Dengan mendorong kemitraan sektor publik dan privat.
masyarakat;
32
3. Mengembangkan pemasaran pariwisata yang sinergis, unggul, dan
berkelanjutan.
33
terhadapnya sehingga mampu menarik kunjungan dan kunjungan
34
dan kunjungan ulang wisatawan mancanegara dan wisatawan
Nusantara;
masyarakat; dan
berkelanjutan;
lingkungan;
35
3. Pembangunan kepariwisataan Daerah dilaksanakan dengan tata
terpadu secara lintas sektor, lintas daerah , dan lintas pelaku; dan
Dasar pemikiran dari penelitian ini adalah Desa Meti yang terletak
menjadi desa wisata yang dapat memberikan banyak dampak positif bagi
menjadi desa wisata ataukah tidak, dan hasil penelitian ini akan berguna
pengembangan desa wisata tersebut dapat terarah dan lebih baik lagi dan
37
Saran dan Kondisi Pengelolaan
Daya Tarik Akomodasi Aksebilitas
Prasarana Lingkungan dan Pelayanan
Wisata
BAB III
Mengetahui kelayakan Desa Meti untuk menjadi Desa Wisata
di Kabupaten
METODE Halmahera
PENELITIANUtara
bersifat logis.
data yang diperoleh, baik dari data sekunder maupun data primer.
38
sebuah metode yang digunakan peneliti untuk menemukan pengetahuan
penelitian dengan didukung oleh data lain berupa foto dan klarifikasi dari
yang telah diperoleh maka dapat dilampirkan foto hasil dokumentasi serta
39
pengembangan daerah melalui pembangunan di berbagai sektor dan
oleh Desa Meti untuk dapat dikembangkan sebagai Kawasan wisata alam
PHKA (2003).
40
dan pelayanan pelayanan adalah 5, karena
merupakan faktor penting dalam
parawisata yang berhubungan
langsung dengan kepuasan
pengunjung
6. Akomodasi 3 Bobot penilaian akomodasi 3,
karena merupakan salah satu
faktor yang diperlukan dalam
kegiatan wisata, khususnya
pengunjung dari tempat yang
cukup jauh.
Tabel 3.2
Indeks Kelayakan Objek Wisata(%)
41
aksesibilitas yang cukup memadai.
Tingkat kelayakan <33,2% Tidak layak dikembangkan, dengan
kriteria suau Kawasan wisata yang
memilki potensi, sarana dan prasarana
yang rendah berdasarkan parameter yang
tela h ditetapkan serta aksesibilitas yang
kurang memadai
Daerah Obyek dan Data Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) Ditjen PHKA
dimiliki oleh Desa Meti. Kriteria yang dipakai sebagai dasar dalam
terdiri dari indicator dan sub indicator yang masing-masing memiliki bobot
nilai yang berbeda yang besarnya antara 1-6. Berikut tersaji tabel
42
ingin mengunjungi tempat tersebut, oleh sebab itu kriteria diberikan nilai
indeks 6
43
No. Unsur Nilai
d. kekhasan fauna
e. kekhasan budaya
3. Kegiatan wisata yang dilakukan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
: 30 25 20 15 10
a. Camping
b. Wisata air
(perahu,berenang,snorkeling)
c. Menikmati keindahan
alam d.Kuliner
e.Memancing
4. Kebersihan lokasi objek wisata, Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
terhindar dari: 30 25 20 15 10
a. Industri
b .Jalan ramai
c. Pemukiman penduduk
d .Sampah
e. Vandalisme
5. Kenyamanan: Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Bebas bau yang mengganggu 30 25 20 15 10
b. Ada tepi pantai yang landai
c. Tidak ada lalu lintas yang
mengganggu
d. Udara sejuk
e. Bebas kebisingan
6. Keselamatan: Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Tidak arus yang berbahaya
b. Bebas gangguan tumbuhan
berbahaya
44
c. Bebas kepercayaan yang 30 25 20 15 10
mengganggu
d. bebas gangguan binatang
berbahaya
e. Bebas gangguan manusia
JUMLAH
Selain mellihat dari potensi daya tarik objek wisata yang dimiliki oleh
45
g. Tempat ibadah
h. Area parkir
i. Bank
j. Pasar
2 Prasarana
a. Jaringan
telepon
50 40 30 20 10
b. Jaringan listrik
c. Jaringan air
minum
d. Kantor
pemerintahan
e. Puskesmas
f. Jalan
g. Dermaga
Jumlah
Setelah penilian sarana prasarana dan potensi desa, jarak tempuh dari
pusat bandara dan pusat kota serta keterjangkauan lokasi wisata terhadap
kriteria aksesbilitas :
46
Tabel 3. 5 Kriteria penilaian Aksesbilitas
No Unsur NILAI
1 Kondisi dan jarak jalan BAIK CUKUP SEDANG BURUK
darat dari Ibu Kota
Kabupaten
< 75 km 80 60 40 20
76-150 km 60 40 25 15
151-225 km 40 20 15 8
>225 km 20 10 5 1
2 Jarak Dalam KM
Pintu gerbang udara S/d 150 151-300 301-450 451-
internasional/Domestik 600
Ternate 15 10 5 1
Manado 25 20 15 10
Kao 30 25 20 15
Morotai 40 35 30 25
3 Waktu tempuh dari Ibu Waktu dalam Jam
Kota Provinsi 1-2 2-3 3-4 4-5
30 25 20 15
Jumlah
Sumber: Pedoman Analisis Objek Daya Tarik Wisata Dirjen PHKA
47
Tabel 3. 6 Kriteria Penilaian Kondisi Sekitar Kawasan
48
e. Ketersediaan Air Bersih (Nilai Indeks = 6)
(Sero, 2015)
49
3.4 Sumber Data dan Informan
kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda
yang diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat
3.4.2 Informan
50
adalah narasumber yang akan dimintai beberapa jawaban untuk pertanyaan-
NO Informan Jumlah
Jumlah 11
pihak pengelola dan instansi terkait tingkat, bentuk, dan faktor penentu
51
studi.Metode pengumpulan data primer pada penelitian ini menggunakan
terhadap kegiatan yang ada di sekitar Kawasan wisata Desa Meti. Selain
Wawancara juga diartikan juga sebagai dialog tatap muka antara penanya
proses wawancara juga bisa dilakukan tanpa bertatap muka langsung, yakni
52
Terdapat beberapa tahapan persiapan yang harus disiapkan dalam
harian, arsip, foto, hasil rapat, jurnal dan sebagainya. Teknik ini merupakan
sebelumnya..
53
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah sebuah proses pemeriksaan, pengolahan, dan
data yang telah diteliti. proses mencari dan menyusun secara sistematis data
penelitian ini, data diperoleh dengan cara observasi yang kemudian dianalisis
penelitian ini mengadopsi teknik analisis dari Miles dan Huberman (2014)
a. Reduksi Data
hal-hal pokok dan penting yang sesuai dengan masalah yang diteliti
sistematis.
Data yang telah diperoleh oleh penulis selama proses penelitian ditulis
dalam bentuk uraian dan laporan yang terperinci. Tujuannya adalah untuk
54
diperoleh gambaran yang dengan mudah dapat dipahami dari hasil penelitian
mampu dipermudah.
fIow chart, dan lainnya. Hal inilah yang sangat membantu dalam penarikan
c. Kesimpulan
banyak muncul dan berdasarkan apa yang dilihat serta dirasakan oleh
55
3.6.1 Teknik Analisis Data mengunakan Pedoman ADO-ODTWA Ditjen
PHKA
Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) Ditjen PHKA
56
Penilaian dilakukan untuk melihat seberapa besar potensi yang
dimiliki oleh Obyek Wisata Air Terjun Curup Kambas. Kriteria yang dipakai
sarana dan prasarana, ketersediaan air bersih dan keamanan. Dari masing-
masing kriteria tersebut dalam penilaiannya terdiri dari indikator dan sub
indikator yang masing masing memiliki bobot nilai yang berbeda yang
penelitian diawali dengan tahap seleksi dari pihak fakultas terhadap judul
57
serta melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing. Secara rinci
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 34
Pengajuan A AA A
Judul dan
Penyusunan PPP P
Usulan
RRR R
Penelitian
222 2
1. 000 0
222 2
222 2
Pengumpula
n Naskah
2.
Usulan
Skripsi
Seminar
Usulan
3.
Penelitian
Perbaikan
4. Usulan Skripsi
Penelitian dan
5. Pengumpulan
Data
58
Penyusunan
6.
Skripsi
Penggandaan,
Pengumpulan,
7.
Pendaftaran
Naskah Skripsi
Ujian
8.
Komprehensif
Perbaikan dan
9. Pengumpulan
Skripsi
Utara dan Desa Meti kecamatan Tobelo Timur Kabupaten Halmahera Utara..
59
DAFTAR PUSTAKA
Sripambudi, Galuh Istu, Yusuf Adam Hilman, and Bambang Triono. "Strategi
https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/1418
Kartika, I., Lisnini, & Alhadi, E. (2020). Studi Kelayakan Desa Burai sebagai
http://jurnal.polsri.ac.id/index.php/jtiemb
60
Ngetje, H. (2021). Implementasi Program Festival Wonderful Dalam
4(1), 72.
Syamsu, Moch Nur. "Studi Kelayakan Air Terjun Nggembor sebagai Destinasi
61