Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

EKONOMI PENGEMBANGAN WILAYAH


“STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA
INDRALAYANG”

Disusun oleh : Kelompok 1

Aditya Al-Ghifari : 2212221049 Ivan Ade Sofiyan : 2212221031


Agus Taupik : 2212221041 Markus Egidius N : 2212221048
Cucu Subagja : 2212221028 M Ilham Nurfiqry : 2212221026
Dudi Setia Nugraha : 2212221027 M Nurfaizal A : 2212221032
Imam Akbar M : 2212221029 Saeful Mukarom : 2212221030
Irvan Herdiansyah : 2212221046 Santika Juniyanti : 2212221033

MAGISTER TEKNIK SIPIL


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia yang berjudul “STRATEGI
PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA INDRALAYANG”

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ekonomi Pengembangan Wilayah dengan dosen pengampu Ibu A Andini Radisya
Pratiwi, S.Sos., M.Si., Ph.D. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Prasarana Wilayah dan Perkotaan
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini dan
orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami.

Akhimya, penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap


makalah ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
khususnya dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif
sangat penulis harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah
pada tugas yang lain pada waktu mendatang.

Bandung, Juni 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Pengertian Infrastruktur.................................................................................5
2.1.1 Ruang Lingkup Pembangunan Infrastruktur...........................................6
2.1.2 Infrastruktur Jalan...................................................................................6
2.2 Definisi pariwisata.........................................................................................7
2.2.1 Manfaat dan Dampak Pembangunan Pariwisata.....................................8
2.3 Peran Kepariwisataan Dalam Pembangunan Ekonomi................................10
2.4 Pendapatan Masyarakat................................................................................11
2.5 Kesejahteraan Masyarakat...........................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
3.1 Kesimpulan..................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Suatu tempat wisata yang terkenal sampai ke seluruh dunia, mampu
mendatangkan keuntungan yang besar bagi negara yang memilikinya. Ini
menjadi sumber pendapatan negara tersebut. Bahkan suatu objek wisata bisa
menjadi produk andalan suatu negara. Suatu objek wisata bisa lebih terkenal
di dunia daripada negara yang memilikinya. Seperti Indonesia yang memiliki
Bali, Bali lebih terkenal di dunia daripada Indonesia sendiri.

Selain Bali, Indonesia juga memiliki banyak tempat wisata yang sangat
berpotensi. Karena luasnya wilayah Indonesia dengan beragam karakteristik
alam, melahirkan banyak tempat wisata yang beragam. Ditambah lagi dengan
beragamnya budaya daerah di Indonesia. Sehingga hampir tiap daerah di
Indonesia memiliki objek wisata terutama wisata wisata alam dan budaya.

Garut adalah kabupaten yang memiliki potensi tinggi dalam bidang


kepariwisataan. Di sini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah
bertanggungjawab atas semua mengenainya. Kemampuan Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan berdasarkan perkembangan kemampuan pembangunan
pariwisata dari tahun ke tahun diperoleh gambaran bahwa tantangan dan
permasalahan yang dihadapi selama ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang terkait secara lintas sektoral. Oleh karenanya kinerja pariwisata
Kabupaten Garut baik sebagai bagian kegiatan ekonomi masyarakat, maupun
sebagai salah satu sumber pendapatan daerah belum memberikan kontribusi
yang optimal. Hal ini selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan.

Kabupaten Garut dengan luas 3.066,88 km merupakan salah satu daerah di


Jawa Barat yang memiliki beraneka ragam obyek dan daya tarik wisata,
antara lain : wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat khusus serta wisata
pantai dan wisata petualangan. Dari 6 core business yang diunggulkan di
Jawa Barat, maka pariwisata merupakan salah satu dari 6 dalam upaya
mencapai visi Kabupaten Garut 2010 yaitu sebagai kabupaten yang menjadi
daerah tujuan wisata andalan Jawa Barat.

Wilayah Garut bagian selatan memiliki potensi pariwisata yang besar. Ada
sejumlah destinasi wisata yang dapat menjadi unggulan, mulai dari Pantai
Sayangheulang, Santolo, Rancabuaya, Cijeruk, sampai Sancang.

Salahsatu desa yang berada di wilayah pantai tersebut adalah Desa


Indralayang. Indralayang adalah salah satu desa yang berada di garut selatan
yang tepatnya di kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa
Barat, Indonesia. Di desa ini terkenal dengan pemeliharaan burung puyuh.
Selain terkenal dengan pemeliharaan burung puyuh, Desa Indralayang juga
saat ini sedang mengembangkan destinasi wisata yang berdampak dengan
ekonomi wilayah di Desa Indralayan. Salah satu yang lagi dibangun untuk
daya Tarik wisatawan adalah membangun villa yang dibangun dengan
menggunakan kayu yang membuat tampilan villa menjadi klasik, yang mana
ketika malam hari pemandangannya sangat indah.

Potensi yang dimiliki Desa Indralayang tersebut harus dikembangkan


dengan membenahi infrastruktur dan aksesibilitas. Apalagi, sektor pariwisata
memiliki multiplier effect terhadap sektor-sektor lain sekaligus
menggerakkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Maka dari itu diperlukan suatu konsep dan strategi yang tepat dalam
pengembangan pariwisata di Desa Indralayang.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut, dapat dikemukakan
identifikasi masalah pada penelitian ini, yaitu

1. Bagaimana Strategi pengembangan kawasan pariwisata di Desa


indralayang?
2. Apa faktor – faktor yang memperngaruhi pengembangan kawasan
pariwisata di Desa Indralayang?
3. Bagaimana solusi pengembangan kawasan pariwisata di Desa
Indralayang?
4. Bagaimana penjelasan tentang strategi pengembangan kawasan pariwisata
di Desa Indralayang ?

I.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi strategi pengembangan kawasan pariwisata di


Desa Indralayang.
2. Mendapatkan informasi terkait faktor – faktor yang memperngaruhi
pengembangan kawasan pariwisata di Desa Indralayang
3. Teridentifikasinya solusi dalam pengembangan kawasan pariwisata di
Desa Indralayang.
4. Tersusunnya konsep dan strategi pengembangan kawasan pariwisata
di Desa Indralayang
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur merupakan suatu strategi dalam penyediaan
sarana yang utama untuk itu seperti diungkapkan dalam Infrastruktur
Indonesia (Kadin Indonesia-Jetro, 2006) yaitu Prinsip Dasar Penyediaan
Infrastruktur Secara Keseluruhan antara lain: Infrastruktur merupakan
kuatalis bagi pembangunan. Ketersediaan infrastruktur dapat meningkatkan
akses masyarakat terhadap sumberdaya sehingga dapat meningkatkan
produktifitas dan efisiensi dan pada akhirnya dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Hampir dalam semua aktifitas masyarakat dan
pemerintah, keberadaan infrastruktur merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dan sudah menjadi kebutuhan dasar. Keterkaitan
Infrastruktur dengan berbagai aspek. Agar peran infrastruktur dalam
pembangunan menjadi optimal, maka keberadaan pembangunan infrastruktur
harus terkait dengan:

(a) Bangkitan-bangkitan pembangunan yang lainnya

(b) Pembangunan pertanian, perkebunan, budi daya pantai, kelautan, industri,


perdagangan, jasa, pariwisata, pertambangan, migas dan sebagainya

(c) Masyarakat yang akan menjadi kelompok sasaran pelayanan infrastruktur


tersebut dan kemampuan dalam membayar jasa layanan infrastruktur

(d) Institusi pengelolanya, misalnya peran pemerintah dalam pengelolaan atau


pemeliharaan serta memberi arahan dalam bentuk segulasi sebagai bentuk
layanan publik

(e) Dalam konteks privatisasi, investasi infrastruktur perlu


mempertimbangkan minat investor, tujuan yang dikehendaki investor, syarat-
syarat investasi dan insentif bagi investor.
Infrastruktur berarti prasarana atau segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses baik itu usaha, pembangunan,
dll Dari pengertian diatas dapat kita pahami bahwa pembangunan
infrastruktur adalah suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan
perubahan yang dilakukan secara terencana untuk membangun prasarana atau
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu
proses pembangunan.

II.1.1 Ruang Lingkup Pembangunan Infrastruktur


Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda
penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan
infrastruktur yang memadai sangat diperlukan. Sarana dan prasarana fisik,
atau sering disebut dengan infrastuktur, merupakan bagian yang sangat
penting dalam sistem pelayanan masyarakat. Berbagai fasilitas fisik
merupakan hal yang vital guna mendukung berbagai kegiatan pemerintahan,
perekonomian, industri dan kegiatan sosial di masyarakat dan pemerintahan.
Mulai dari sistem energi, transportasi jalan raya, bangunan-bangunan
perkantoran dan sekolah, hingga telekomunikasi, rumah peribadatan dan
jaringan layanan air bersih, kesemuanya itu memerlukan adanya dukungan
infrastruktur yang handal.

II.1.2 Infrastruktur Jalan


Infrastruktur jalan merupakan alat untuk menggerakkan pembangunan
ekonomi bukan hanya di perkotaan tetapi juga di wilayah pedesaan atau
wilayahobyek wisata. Melalui proyek, sektor infrastruktur dapat menciptakan
lapangan kerja yang menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu, infrastruktur
merupakan pilar menentukan kelancaran arus barang, jasa, manusia, uang dan
informasi dari satu zona pasar ke zona pasar lainnya. Kondisi ini akan
memungkinkan harga barang dan jasa akan lebih murah sehingga bisa dibeli
oleh sebagian besar rakyat Indonesia yang penghasilannya masih rendah.
Jadi, perputaran barang, jasa, manusia, uang dan informasi turut menentukan
pergerakan harga di pasar, dengan kata lain, bahwa infrastruktur jalan
menetralisir harga barang dan jasa antar daerah (antar kota dan kampung-
kampung).

Manfaat jalan terhadap transportasi menyediakan berbagai kemudahan,


diantaranya:

1. Pelayanan untuk perorangan atau kelompok.

2. Pertukaran atau penyampaian informasi.

3. Perjalanan untuk bersantai.

4. Memendekkan jarak.

5. Memencarkan penduduk.

II.2 Definisi pariwisata


Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk
rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini.
Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan
paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi,
merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia. Definisi yang lebih
lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari
transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa
bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Pariwisata
menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman
baru dan berbeda lainnya. Banyak negara, bergantung banyak dari industri
pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang
menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri
pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-
Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata
untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada
orang non-lokal. Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang
Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

II.2.1 Manfaat dan Dampak Pembangunan Pariwisata


Dalam melakuakanperjalanan wisata para wisatawan memerlukan
serangkaian jasa dan produk wisata, semenjak dia berangkat dan kembali
ketempat tinggalnya semula. Jasa dan produk wisata ini disebut “komponen
pariwisata” yang dapat disediakan oleh pihak pengusaha masyarakat atau
siapapunyang berminat, komponen pariwisata ini meliputi:
a. Objek dan daya tarik wisata
b. Akomodasi
c. Akuntan wisata
d. Sarana dan fasilitas wisata
e. Prasarana wisata
Bila pembangunan dan pengembangan pariwisata direncanakan dan
diarahkan dengan baik, maka akan banyak manfaat dan dampaknya antara
lain :
a. Manfaat ekonomi
Meningkatkan arus wisatawan, baik nusantara atau macanegara
kesuatu daerah menuntut aneka ragam pelayanan dan fasilitas yang
semakin meningkat jumlah dan ragam hal member manfaat ekonomi bagi
penduduk, pengusaha, maupun pemerintah
1) Penerimaan devisa
2) Kesempatan berusaha
3) Terbentuknya lapangan kerja
4) Meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah
5) Mendorong pembangunan daerah
b. Manfaat dalam bangsa dan bernegara
1) mempererat persatuan dan kesatuan
2) menumbuhkan rasa memiliki, keinginan untuk memelihara dan rasa
mempertahankan negara yang ujungnya rasa cinta terhadap tanah air.
3) Memelihara hubungan baik internasional dalam hal pengembangan
pariwisata.

c. Manfaat bagi lingkungan


Pembangunan dan penegembangan pariwisata diarahkan agar dapat
memenuhi keinginan wisatawan, seperti hidup tenang, bersih dan jauh
dari polusi, santai dapat mengembalikan kepenataan fisik dan mental.
Oleh sebab itu pengembangan pariwisata merupakansalah satu cara
dalam upaya untuk melestarikan lingkungan, di samping akan
memperoleh nilai tambah atas pemanfaatan dari lingkungan yang ada.
Dampak positif dari adanya kegiatan pengembangan pariwisata meliputi :
a.Penciptaan lapangan kerja, dimana pada umumnya pariwisata
merupakan industri padat karya dimana tenaga kerja tidak dapat
digantikan dengan modal atau peralatan.
b.Sebagai sumber devisa asing.
c.Pariwisata dan distribusi pembangunan spiritual, disini pariwisata
secara wajar cenderung mendistribusikan pembangunan dari pusat
industri kearah wilayah desa yang belum berkembang, bahkan
pariwisata disadari dapat menjadi dasar pembangunan regional.
Struktur perekonomian regional sangat penting untuk menyesuaikan
dan menentukan dampak ekonomis dari pariwisata.
Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya
pengembangan pariwisata meliputi :
a. Pariwisata dan vulnerability ekonomi, karena di negara kecil dengan
perekonomian terbuka, pariwisata menjadi sumber mudah kena serang
atau luka (vulnerability), khususnya kalau negara tersebut sangat
tergantung pada satu pasar asing.
b. Banyak kasus kebocoran sangat luas dan besar, khususnya kalau
proyek- proyek pariwisata berskala besar dan diluar kapasitas
perekonomian, seperti barang-barang impor, biaya promosi keluar
negeri, tambahan pengeluaran untuk warga negara sebagai akibat dari
penerimaan dan percontohan dari pariwisata dan lainnya.
c. Polarisasi spasial dari industri pariwisata dimana perusahaan besar
mempunyai kemampuan untuk menerima sumber daya modal yang
besar dari kelompok besar perbankan atau lembaga keuangan lain.
Sedangkan perusahaan kecil harus tergantung dari pinjaman atau
subsidi dari pemerintah dan tabungan pribadi. Hal ini menjadi
hambatan dimana terjadi konflik aspasial antara perusahaan kecil dan
perusahaan besar.
d. Sifat dari pekerjaan dalam industri pariwisata cenderung menerima gaji
yang rendah, menjadi pekerjaan musiman, tidak ada serikat buruh.

II.3 Peran Kepariwisataan Dalam Pembangunan Ekonomi


Pariwisata merupakan gejala sosial sangat komples, menyangkut manusia
memiliki berbagai aspek pendapat perhatian paling besar dan merupakan
satu- satunya aspek penting yaitu dengan aspek ekonominya. Keuntungan
ekonomi untuk daerah yang dikujungi pada awalnya merupakan daerah
pariwisata. Pembangunan industri pariwisata, khususya berkaitan dengan
perkembangan infrastruktur dan kehadiran wisatawan menimbulkan
perubahan beberapa bidang dindaerah yamg bersangkutan. Dampak
perubahan tersebut sangat memengaruhi kehidupan dan perilaku masyarakat,
yang sebagian menguntungkan dan sebagian lagi merugikan. Dengan
demikian jelas bahwa setiap dampak menguntungkan dapat juga merugikan
imlikasi yang ada kaitanya dengan segi yang negatif. Dampak pariwisata
yang menguntungkan yaitu
1. Menyumbang kepada neraca pembayaran sebagai penghasil pluta asing
2. Menyebarkan pembangunan ke daerah non industry
3. Menciptakan kesempatan kerja
4. Dampak pada pembangunan ekonomi pada umumnya melalui dampak
pengendalian.
5. Keuntungan sosial yang timbul karena perhatian rakyat pada umumnya
pada masalah dunia bertambah luas dan adanya pemahaman baru tentang
orang asing dan selera asing.

Dari berbagai hal tersebut, ternyata dapat diakui bahwa terdapat cukup
banyak contoh yang membuktikan bahwa pariwisata dapat menjadi sumber
utama pendapatan masyarakat maupun pemerintah daerah, atau penggerak
kegiatan yang menarik lagi pengembangan sector lain, swiss, hawai, bali, dan
tana toraja. Merupakan contoh dimana wilayah tersebut sudah dapat
dibayangkan apabila tidak ada industri wisata membuka jalan dengan
membiayai pembangunan prasarana dan sarana, sehingga kegiatan ekonomi
lainya tidak terfasilitasi.

II.4 Pendapatan Masyarakat


Pendapatan dari sektor pariwisita merupakan sumber dana bagi suatu
daerah dimana pariwisata itu berada. Dengan semakin meningkatnya
kunjungan wisata, berarti semakin bertambah pengeluaran wisatawan yang
berdampak naiknya permintaan barang atau jasa yang diperlukan wisatawan.
Dari proses tersebut berakibat pada bertambahnya lapangan kerja yang berarti
menaikkan pendapatan masyarakat. Dengan meningkatnya pendapatan
masyarakat setempat, berarti kesejahteraan masyarakat meningkat pula dan
terdapat banyak alternatif jenis usaha sehingga meningkatkan motivasi
masyarakat untuk bekerja yang diwujudkan dalam keterlibatan mereka pada
pemanfaatan potensi pariwisata yang ada.

II.5 Kesejahteraan Masyarakat


Kesejahteraan menurut bahasa artinya aman, sentosa dan makmur.
Sehingga kesejahteraan itu meliputi keamanan, keselamatan dan
kemakmuran. Keamanan merupakan suatu keadaan terjaminnya jiwa maupun
raga baik dari individu maupun golongan. Adapun keselamatan merupakan
keadaan terlindungi dari masalah fisik, sosial, keuangan, politik, perasaan,
pekerjaan, psikologi, perkara-perkara lain yang membuat kerusakan dan
kejadian yang tidak diinginkan. Keselamatan biasanya merupakan keadaan
seseorang ketika terpenuhinya atau tercukupinya kebutuhan-kebutuhan
seseorang baik lahir maupun batin.

Pelayanan kesejahtraan sosial memberi perhatian terhadap individu,


kelompok, komunitas, dan kesatuan penduduk yang lebih luas. Pelayanan ini
meliputi perawatan, penyembuhan, dan pencegahan. Hal ini merupakan salah
satu kegiatan yang mencerminkan bahwa manusia adalah mahluk sosial dan
harus saling membantu, agar kehidupan ini berjalan selaras dan harmonis
menciptakan suasana yang sejahtera.
BAB III
PENDEKATAN DAN METODOLOGI KEGIATAN

III.1 Pendekatab

PENUTUP
III.2 Kesimpulan
Strategi pengembangan kawasan pariwisata Indralayang akan sangat
tergantung pada potensi dan kondisi kawasan tersebut. Namun, berikut ini
adalah beberapa kesimpulan yang mungkin dapat diambil:
1. Pengembangan Infrastruktur: Penting untuk memperbaiki dan
memperluas infrastruktur di kawasan pariwisata Indralayang, termasuk
jalan, transportasi, dan fasilitas umum. Ini akan memudahkan
aksesibilitas bagi wisatawan dan meningkatkan pengalaman mereka.
2. Diversifikasi Produk Pariwisata: Mengembangkan berbagai produk
pariwisata yang menarik dan beragam akan membantu menarik minat
wisatawan dengan berbagai preferensi. Misalnya, dapat
mengembangkan atraksi alam, wisata budaya, pariwisata olahraga, atau
pariwisata kuliner.
3. Pelestarian Alam dan Budaya: Indralayang mungkin memiliki kekayaan
alam dan budaya yang perlu dilestarikan. Strategi pengembangan
kawasan pariwisata harus memperhatikan perlindungan lingkungan dan
keberlanjutan serta upaya untuk mempromosikan dan melestarikan
warisan budaya lokal.
4. Pemasaran dan Promosi: Penting untuk mengembangkan strategi
pemasaran yang efektif untuk mempromosikan kawasan pariwisata
Indralayang. Melalui pemasaran yang baik, potensi dan daya tarik
kawasan dapat diungkapkan kepada wisatawan potensial di dalam dan
luar negeri.
5. Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat setempat dalam
pengembangan pariwisata akan meningkatkan partisipasi dan
keberlanjutan proyek. Melibatkan mereka dalam pengambilan
keputusan, pelatihan keterampilan, dan memberikan manfaat ekonomi
yang adil akan membantu menciptakan dukungan yang lebih luas dan
meningkatkan dampak positif pada masyarakat lokal.
6. Kolaborasi dengan Pihak Swasta: Kerjasama dengan sektor swasta,
termasuk perhotelan, restoran, dan perusahaan pariwisata, dapat
membantu mengembangkan infrastruktur pariwisata, meningkatkan
kualitas layanan, dan memperluas jangkauan pemasaran.
7. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Meningkatkan kualitas tenaga
kerja di sektor pariwisata melalui pelatihan dan pendidikan akan
mendukung pengembangan kawasan pariwisata. Ini termasuk pelatihan
dalam layanan pelanggan, pemandu wisata, pengelolaan destinasi, dan
keterampilan lain yang relevan.

Kesimpulan ini bersifat umum dan akan lebih efektif jika


disesuaikan dengan karakteristik dan potensi kawasan pariwisata
Indralayang yang sebenarnya.

III.3 Saran

Untuk pengembangan kawasan pariwisata Indralayang, berikut adalah


beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan:
1. Pengembangan Infrastruktur: Meningkatkan infrastruktur yang ada,
seperti jalan, transportasi umum, dan fasilitas pendukung pariwisata.
Hal ini akan memudahkan aksesibilitas ke kawasan pariwisata dan
meningkatkan kenyamanan pengunjung.
2. Pemasaran dan Promosi: Melakukan pemasaran yang efektif dan
promosi yang luas untuk menarik wisatawan. Dapat dilakukan melalui
media sosial, website resmi, brosur, video promosi, dan partisipasi
dalam pameran pariwisata.
3. Diversifikasi Produk Pariwisata: Mengembangkan beragam produk
pariwisata di kawasan Indralayang untuk menarik berbagai segmen
wisatawan. Misalnya, pengembangan wisata alam, wisata sejarah, atau
wisata budaya.
4. Konservasi Alam dan Budaya: Melakukan upaya pelestarian alam dan
budaya di kawasan tersebut. Memastikan kelestarian lingkungan,
menjaga warisan budaya, dan melibatkan masyarakat setempat dalam
pengelolaan pariwisata.
5. Pelatihan dan Pengembangan SDM: Memberikan pelatihan kepada
masyarakat lokal terkait industri pariwisata, seperti pemandu wisata,
pengelola homestay, atau pengrajin kerajinan lokal. Hal ini akan
meningkatkan kualitas layanan dan memberikan peluang ekonomi
kepada masyarakat setempat.
6. Kemitraan dengan Pihak Swasta: Membangun kemitraan dengan pihak
swasta, seperti hotel, restoran, dan perusahaan transportasi, untuk
meningkatkan fasilitas dan pelayanan pariwisata di kawasan
Indralayang.
7. Pengembangan Atraksi Utama: Membangun atraksi utama yang unik
dan menarik di kawasan tersebut. Misalnya, taman tema, wahana air,
atau landmark yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
8. Kualitas Layanan: Meningkatkan kualitas layanan kepada pengunjung,
termasuk pelayanan publik, kebersihan, keamanan, dan informasi yang
jelas mengenai kawasan pariwisata Indralayang.
9. Pengembangan Paket Wisata: Mengembangkan paket wisata yang
menarik dengan harga yang kompetitif. Misalnya, paket wisata
perjalanan, paket wisata budaya, atau paket wisata kuliner.
10. Evaluasi dan Monitoring: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap
strategi pengembangan pariwisata yang telah dilakukan. Memantau
perkembangan kunjungan, umpan balik dari wisatawan, serta
melakukan perbaikan jika diperlukan.

Bahwa setiap strategi harus disesuaikan dengan kebutuhan,


potensi, dan karakteristik kawasan pariwisata Indralayang. Melibatkan
pemerintah daerah, masyarakat setempat, dan berbagai pemangku
kepentingan lainnya juga merupakan faktor penting dalam
pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai