SEMINAR PROPOSAL
OLEH :
ONGKI ARDIAN
A1A1 18 019
Halu Oleo
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI..........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................2
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................7
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................................7
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................8
2.1. Deskripsi Teori.......................................................................................................8
2.1.1. Konsep Kontribusi.........................................................................................8
2.1.2. Konsep Pariwisata........................................................................................10
2.1.3. Konsep Pendapatan Asli Daerah.................................................................16
2.2. Penelitian Yang Relevan......................................................................................21
2.3. Kerangka Pikir.....................................................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................25
3.1. Jenis Penelitian.....................................................................................................25
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................................26
3.3. Pendekatan Penelitian..........................................................................................26
3.4. Informan Penelitian.............................................................................................27
3.5. Sumber Data.........................................................................................................28
3.6. Tekhnik Pengumpulan Data...............................................................................29
\3.7. Metode Analisis Data...........................................................................................29
3.8. Pengujian Keabsahan Data.................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN
adalah salah satu landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di Indonesia.
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah
akan diikuti oleh pengaturan pembagian, dan pemanfaatan serta sumber daya nasional
1
yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah. Dalam mengurus
dan mengatur rumah tangga sendiri, sudah barang tentu daerah memerlukan biaya
di daerah. Oleh karena itu daerah diberi hak dan wewenang untuk menggali
sumbersumber pendapatan daerahnya sendiri. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal
157 UU No. 32 Tahun 2004 yang mengatur sumber-sumber pendapatan daerah, yang
terdiri atas:
b. Dana Perimbangan
mengandalkan unsur pajak daerah dan retribusi daerah. Berkaitan dengan pendapatan
asli daerah dari sektor retribusi, maka daerah dapat menggali potensi sumber daya
alam yang berupa obyek wisata. Pemerintah menyadari bahwa sektor pariwisata
Dalam era globalisasi sekarang ini, bidang pariwisata merupakan salah satu
satu sumber penghasil devisa yang cukup andal, juga merupakan sektor yang mampu
mengembangkan sektor ini pemerintah berusaha keras membuat rencana dan berbagai
kebijakan yang mendukung kearah kemajuan sektor ini. Salah satu kebijakan tersebut
Seperti yang telah diamanatkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
tahun 1999, bahwa mengembangkan pariwisata, melalui pendekatan sistem yang utuh
ekonomi, teknis, argonomis, sosial budaya, hemat energi, melestarikan alam dan tidak
serta antara berbagai usaha kepariwisataan yang kecil, menengah dan besar agar
saling menunjang.
khususnya di Kabupaten Bombana merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama
yang memiliki potensi tidak kalah dengan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia.
Objek wisata dan daya tarik wisata yang ada tersebar hampir seluruh kecamatan di
Dari segala aspek dengan tujuan meraih tempat sebagai daerah tujuan wisata
utama. Potensi utama dari Wisata Widodo dalam bidang Pariwisata adalah letak
dan wisata budaya yang menakjubkan. Wisata Widodo yang memiliki panjang pantai
kurang lebih 5-6 Km ini, merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan
di lokasi itu oleh investor. Hal ini diharapkan dapat menambah pemasukan PAD dari
sektor Pariwisata. Kondisi ini menjadikan Bombana memiliki beberapa obyek wisata
Kabupaten Bombana?
Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah di atas, penelitian ini
Adapun penelitian ini dilakukan agar dapat memberi manfaat sebagai berikut:
selama perkuliahan.
3. Sebagai bahan pustaka, informasi dan referensi bagi para yang memerlukan serta
TINJAUAN PUSTAKA
Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau tindakan. Hal yang bersifat
materi misalnya seorang individu memberikan pinjaman terhadap pihak lain demi
kebaikan bersama. Menurut Anne Ahira (2012) “Kontribusi dalam pengertian sebagai
tindakan yaitu berupa perilaku yang dilakukan oleh individu yang kemudian
memberikan dampak baik positif maupun negatif terhadap pihak lain. Sebagai contoh,
seseorang melakukan kerja bakti di daerah rumahnya demi menciptakan suasana asri
maupun pendatang.
(2003) dijelaskan bahwa “kontribusi adalah 1) Uang iuran (kepada perkumpulan dan
terlibat atau melibatkan diri pada suatu kegiatan baik dalam posisinya sebagai tim
kerja maupun karena jabatan yang diembannya selaku individu. Kontribusi tersebut
tidak berhenti pada satu jenis kegiatan atau aktivitas akan tetapi berkelanjutan
meskipun tindakan yang dilakukan oleh individu tersebut beda dengan aktivitas yang
7
lingkup yang jauh lebih sempit lagi yaitu kontribusi sebagai bentuk bantuan yang
dikeluarkan oleh individu atau kelompok dalam bentuk uang saja atau sokongan
dana” (h.854). Sedangkan menurut Anne Ahira (dikutip dalam Yudi Bakti, 2012)
meningkatkan efisiensi dan efektivitas hidupnya. Hal ini dilakukan dengan cara
menajamkan posisi perannya. Sesuatu yang kemudian menjadi bidang spesialis, agar
lebih tepat sesuai dengan kompetensi. Kontribusi dapat diberikan dalam berbagai
adalah suatu bentuk sumbangan berupa material (uang) yang bisa sokongan atau
sumbangan. Sumbangan ini bisa dilakukan dengan kolektif seperti yang dilakukan
dalam salah satu situs Kita Bisa yang dikumpulkan dalam pembangunan masyarakat”
kumpulan adanya uang iuran yang didapatkan dari anggota atau masyarkat yang
sebagai bentuk iuran uang atau dana, bantuan tenaga, bantuan pemikiran, bantuan
materi, dan segala macam bentuk bantuan yang kiranya dapat membantu suksesnya
nyata berupa bantuan uang, bantuan tenaga, bantuan pemikiran, bantuan materi, dan
segala macam bentuk bantuan yang kiranya dapat membantu suksesnya kegiatan yang
a. Pengertian Pariwisata
Istilah pariwisata dalam bahasa sansekerta terdiri dari dua suku kata yaitu:
“pari” dan “wisata”. Pari yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar atau
maka dapat diartikan secara garis besar bahwa “pari-wisata” adalah suatu perjalan
hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta
masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan- wisatawan
serta para pengunung lainnya. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk sementara waktu dari suatu tempat ke temapat lain dengan maksud bukan
mencari nafkah dari tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati
perjalanana guna bertamasya atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beragam
adalah keseluruhan hubungan dengan gejala-gejala atau peristiwa yang timbul dari
adanya perjalanan dan tingkahnya orang asing dimana perjalanan tidak untuk
bertempat tinggal, menetap dan tidak ada hubungan dengan kegiatan untuk mencari
nafkah. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009,
pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas
terkait dengan pariwisata yang bersifat multidimensi serta multi disiplin yang muncul
sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta intraksi antara wisatawan
3. Mengapus kemiskinan.
4. Mengatasi pengangguran.
6. Memajukan kebudayaan.
pariwisata adalah kegiatan perjalanan dari pada wisatawan yang dilakukan secara
Pariwisata meliputi berbagai jenis, karena keperluan dan motif perjalanan wisata yang
ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk berenang, memancing, menyelam dan
olahraga air lainnya, Termasuk sarana dan prasarana akomodasi, makan dan
minum.
pemandangan alam, tumbuhan dan binatang liar, serta perwjudan budaya yang
6. Pariwisata Kota (City Tourism)Yaitu perjalanan dalam suatu kota untuk melihat
atau mempelajari/ menikmati objek, sejarah dan daya tarik yang terdapat dikota
tersebut.
7. Pariwisata Agro (Agro Tourism = Rural Tourisme = Farm Tourism)Yaitu
Wisatawan tinggal bersama keluarga petani atau tinggal di perkebunan untuk ikut
serta orang-orang yang tidak memiliki inisiatif untuk melakukan perjalanan serta
wisata.
c. Potensi Wisata
Menurut Spillane (1989) Potensi wisata adalah segala tempat atau lokasi
wisata yang mengandung berbagai unsur yang saling bergantung yang dapat menarik
diambil manfaatnya dari obyek wisata tersebut. Potensi wisata terdiri dari dua faktor,
yaitu :
1. Faktor fisik Yang dimaksud dengan faktor fisik adalah faktor yang menunjang
sebagai obyek wisata yang merupakan elemen alam. Yang termasuk ke dalamnya
adalah air, pepohonan, udara, pegunungan, pantai, bentang alam, vegetasi dan
2. Faktor non fisik Yang dimaksud dengan faktor non fisik adalah sebagai
fisik adalah sarana dan prasarana, peran pemerintah serta pengelolah sapta
pesona.
Menurut Rumaini (1992) Umumnya yang menjadi daya tarik obyek wisata
berdasarkan pada:
2. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, bersih.
yang hadir.
d. Dampak Pariwisata
pemerintah daerah melalui pajak daerah maupun pajak lainnya. Sektor pariwisata
memberikan kontribusi kepada daerah melalui pajak daerah, laba Badan Usaha Milik
Daerah, serta pendapatan lain-lain yang sah berupa pemberian hak atas tanah
berupa pajak hotel dan restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak minuman
beralkohol serta pajak pemanfaatan air bawah tanah. Pengembangan pariwisata pada
adalah : Pendapatan dari pengunjung dalam negeri maupun asing, Pendapatan dari
kemakmuran rakyat.
2. Dana Perimbangan
Sampai saat ini yang termasuk Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan
yang berasal dari daerah itu sendiri dan didapat melalui pajak daerah, retribusi daerah,
dapat dipaksakan. (Ibnu Syamsi, 1994: 201) Sedangkan pajak daerah itu sendiri
menurut UU No. 34 Tahun 2000 adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang
pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan
4. Pajak Reklame
7. Pajak Parkir
Dari jenis pajak, Kabupaten atau Kota dapat tidak memungut salah satu dari
beberapa jenis pajak yang telah ditentukan apabila potensi pajak di daerah Kabupaten
Menurut Nick Devas (1989:61), tolak ukur untuk menilai pajak daerah
sebagai berikut :
1. Hasil (yield): memadai tidaknya hasil suatu pajak dalam kaitan dengan berbagai
hasil itu;dan elastisitas hasil pajak terhadap inflasi; pertumbuhan penduduk; dan
2. Keadilan (equity): dasar pajak dan kewajiban membayar harus jelas dan tidak
beban pajak haruslah sama benar antara berbagai kelompok yang berbeda tetapi
dengan kedudukan ekonomi yang sama; harus adil secara vertikal, artinya
kelompok yang memiliki sumber daya ekonomi yang lebih besar memberikan
sumbangan yang lebih besar daripada kelompok yang tidak banyak memiliki
sumberdaya ekonomi; dan pajak itu haruslah adil dari tempat ketempat, dalam
dalam beban pajak dari satu daerah kedaerah yang lain, kecuali jika perbedaan
guna dalam kehidupan ekonomi; mencegah jangan sampai pilihan konsumen dan
pilihan produsen menjadi salah arah atau orang menjadi segan bekerja atau
source): ini berarti, haruslah jelas kepada daerah mana suatu pajak harus
dibayarkan, dan tempat memungut pajak sedapat mungkin sama dengan tempat
akhir beban pajak; tidak mudah dihindari; dengan cara memindahkan objek pajak
dari suatu daerah kedaerah lain; pajak daerah jangan hendaknya mempertajam
dan pajak hendaknya tidak menimbulkan beban yang lebih besar dari
Sedangkan menurut UU No. 34 Tahun 2000 retribusi dibagi tiga golongan, yaitu :
2 Retribusi Jasa Usaha Jasa yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat
memadai atau terdapatnya harta yang dimiliki atau dikuasai Daerah yang
Penetapan jenis-jenis Retribusi Jasa Umum, Jasa Usaha, dan Perijinan tertentu
daerah berhak mendapatkan sumber daerah itu sendiri. Lain-lain usaha daerah yang
sah merupakan usaha daerah (bukan usaha perusahaan daerah) dapat dilakukan oleh
suatu aparat Pemerintah Daerah (dinas) yang dalam kegiatannya menghasilkan suatu
barang atau jasa yang dapat dipergunakan oleh masyarakat dengan ganti rugi.
Usaha daerah sebagai sumber pendapatan daerah harus disetorkan kepada kas
daerah dan diatur dalam peraturan daerah. Dalam pelaksanaan Otonomi Daerah ,
Pendapatan Asli Daerah, sebab faktor dana sangat menentukan lancar tidaknya suatu
Daerah (PAD) tidak banyak yang dapat dilakukan dalam memberikan pelayanan
Wisata Pantai Pangandaran Di Kabupaten Ciamis Jawa Barat”. Hasil penelitin Nining
Yuningsih menunjukkan bahwa adalah bahwa upaya yang dilakukan oleh Dinas
lewat media massa, maupun pameran wisata. Berdasarkan hasil penelitian dapat
Pangandaran adalah adanya daya tarik yang dimiliki oleh pantai Pangandaran, yang
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan faktor yang
penghambatnya adalah adanya faktor internal, seperti sarana dan prasarana yang
belum memadai, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia masih kurang,
kaki lima dan masih terbatasnya dana. Sedangkan faktor eksternal seperti adanya
persaingan yang semakin ketat, krisis moneter, adanya pengaruh luar, kultur
“Analisis Potensi Objek Wisata Pantai Romantis Dalam Pendapatan Asli Daerah
hasil penelitian Potensi pantai dalam pendapatan asli daerah bahwa jumlah kunjungan
2.237 dapat dipengaruhi oleh pendapatan sebesar Rp 502.285.000 selama lima tahun
dan fasilitas yang memadai dengang tingkat kepuasan pengunjung sebesar 0,218 %.
Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil
retribusi daerah, hasil perusahaan daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan dan lain-lain pendapatam asli daerah yang sah. Pendapatan Asli
Daerah (PAD) merupakan gambaran potensi keuangan daerah yang pada umumnya
mengandalkan unsur pajak daerah dan retribusi daerah . Berkaitan dengan pendapatan
asli daerah dari sektor retribusi, maka daerah dapat menggali potensi sumber daya
(PAD). Dalam era globalisasi sekarang ini, bidang pariwisata merupakan salah satu
Suatu daerah dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan cara
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut. Salah satu cara
untuk meningkatkan PAD itu, salah satunya dengan mengembangkan potensi obyek
wisata. Pengembangan disini yakni suatu proses, cara, perbuatan mengembangkan
atau pembangunan secara bertahap dan teratur yang menjurus kepada sasaran yang
mengembangkan obyek wisata yang dimiliki oleh daerah dalam rangka meningkatkan
Pendapatn Asli Derah. Proses peningkatan Pendapatan Asli Daerah sangat berkaitan
dengan adanya upaya-upaya tersebut maka diharapkan Pendapatan Asli Daerah akan
meningkat.Untuk lebih jelas kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat
Faktor Pendorong
- Daya tarik
- Sarana perhubungan
- pengelolaan
- Akomodasi
- Sarana dan prasarana
Upaya-upaya yang
dilakukan Pemda
1. Pengembangan obyek
Proses wisata PAD
Peningkatan 2. Sarana dan prasarana Meningkat
Pendapatan Asli 3. Pendidikan dan
Daerah pelatihan
4. Promosi
5. Pendanaan
6. Program perancangan
pengembangan
Faktor penghambat
- Faktor internal
- Faktor eksternal
BAB III
METODE PENELITIAN
sasaran penelitian yang terbatas tetapi dengan keterbatasannya itu dapat digali
sebanyak mungkin data mengenai sasaran penelitian. Metode ini dipilih oleh penulis
yang menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga mudah untuk
kontribusi wisatata pantai Widodo terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten
Bombana.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2021 bertempat di
Kabupaten Bombana.
doktrin dan norma. Adapun pendekatan yuridis empiris dilakukan dengan penelitian
24
1. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan
ini. pendekatan ini dikenal pula dengan pendekatan kepustakaan, yakni dengan
2. Pendekatan yuridis empiris yakni dilakukan dengan melihat kenyataan yang ada
dalam praktek dilapangan. Pendekatan ini dikenal pula dengan pendekatan secara
Teknik penentuan informan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini
(Sugiyono, 2010:300).
mengenai objek penelitian tersebut. Informan dalam penelitian ini yaitu berasal dari
pertimbangan dan tujuan tertentu, yang benar-benar menguasai suatu objek yang
peneliti teliti.
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
(Sugiyono, 2012:54).
mengumpulkan suatu data yang benar-benar real atau nyata dengan mewawancarai
seorang informan yang dianggap mengetahui atau menguasai suatu keahlian atau
peneliti gunakan untuk penelitian itu guna mempermudah pengolahan data untuk
1 Zaari Laki-laki
2 Huju Laki-laki
3 Baharudin Laki-laki
4 Alirman Laki-laki
5 Widodo Laki-laki
6 Laki-laki
7
3.5. Sumber Data
Data primer adalah data yang yang diperoleh dari sumber pertama melalui
prosedur dan tekhnik pengambilan data yang berupa interview, observasi, maupun
penggunaan instrumen yang khusus dirancang sesuai dengan tujuannya. Sumber data
primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
primer pada penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan narasumber, yaitu
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bacaan, literatur, dan
1. Metode Wawancara
pada tujuan peneliti. Wawancara dilakukan dengan masyarakat sekitar wisata pantai
Widodo Kabupaten Bombana guna untuk mencari data atau informasi yang
2. Metode Observasi
Yaitu proses pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan atau
tempat yang hendak diteliti. Observasi yang akan peneliti lakukan yaitu observasi
3. Metode Dokumentasi
data adalah dokumen, yakni berupa data desa, jurnal, website, dan buku-buku yang
Metode analisis yang peneliti gunakan dalam menganalisi data adalah bersifat
deskriptif kualitatif yaitu penyajian data dalam bentuk tulisan dan menerangkan apa
adanya sesuai data yang diperoleh dari hasil penelitian yang kemudian dilakukan
analisis. Analisis data yang dilakukan biasanya bersifat manual. Analisis data dalam
yaitu penyajian data dalam bentuk tulisan dan menerangkan apa adanya sesuai
dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Tahap-tahap yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data yaitu, data yang dikumpulkan berasal dari hasil observasi,
4. Menyajikan data yaitu, data yang telah ada dideskripsikan secara verbal
biasa tidak valid sebagai usaha meningkatkan derajat kepercayaan data. Kriteria
kredibilitas data (validitas) yang dimaksud untuk membuktikan bahwa apa yang
berhasil dikumpul mengandung kebenaran baik bagi pembaca maupun subyek yang
yaitu :
a. Triangulasi sumber yaitu menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data
peneliti pada waktu pagi terkadang berbeda dengan informasi yang diberikan
diwaktu siang atau sore. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat
Widyastuti, Yuli (2017) peran badan usaha milik desa (BUMDES) terhadap
Prospeknya.Yogyakarta:Kanisius