PROPOSAL
FITRIA ADILLAH
NPM : 20070025
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dalam perekonomian dan merupakan salah satu sektor yang menjadi sumber
pihak swasta dan masyarkat lokal yang terlibat langsung dengan cara
dan devisa dari sektor pariwisata. Pihak swasta dapat menciptakan peluang
bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh
proses perubahan pokok yang dilakukan oleh manusia secara terencana pada
suatu kondisi kepariwisataan tertentu yang dinilai kurang baik yang diarahkan
atau diinginkan. Pariwisata lokal merupakan potensi wisata baik yang berupa
wisata alam, wisata budaya maupun wisata buatan dan juga pariwisata lokal
1
2
mempunyai berbagai potensi wisata lokal yang akan digali, diolah, dikelola
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat baik dari dalam daerah maupun dari
luar daerah, juga dapat memberikan keuntungan baik secara ekonomi maupun
non ekonomi.
tentu diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Untuk itu terdapat berbagai
yang benar dan terkoordinasi, maka diperlukan peran serta dukungan dari
kepariwisataan.
pengembangan objek dan daya tarik wisata disuatu daerah dapat terwujud dan
stakeholder menjadi dua yaitu : (1) Stakeholder primer adalah pihak yang
merupakan terjemahan dari network yang berasal dari dua suku kata yaitu net
dan work. Net diartikan sebagai tenunan seperti jala terdiri dari banyak ikatan
antar simpul yang saling berhubungan antar satu sama lain. Sedangkan work
bermakna sebagai kerja. Ikatan yang terjadi antara orang atau kelompok yang
suatu kerjasama bukan kerja bersama-sama. Jaringan ini tidak dapat berdiri
sendiri jika suatu simpul putus keseluruhan, maka jaringan tersebut tidak bisa
Dengan kata lain jaringan ini merupakan suatu hubungan antar individu
yang dikaitkan dengan simpul dan ikatan. Simpul dilihat melalui aktor
keduanya tidak dapat dipisahkan, karena jika suatu ikatan tersebut putus
Lugha di Desa Silungkang Oso, yang didirikan pada tahun 2021. Destinasi
wisata ini dikelola oleh stakeholder lokal. Setelah diresmikan destinasi wisata
wisata kolam mudiak lugha dapat berkembang. Tentu hal ini tidak terlepas
dari hubungan dan kerjasama para stakeholder tersebut. Maka dari itu penulis
Destinasi wisata kolam mudiak lugha memiliki daya tarik wisata yang
tidak terlepas dari adanya peran aktor di objek wisata tersebut baik itu dari
5
ini tidak bisa terlepas begitu saja, karna adanya kepercayaan, norma,
ini terdapat 2 (dua) manfaat, yakni manfaat akademis dan manfaat praktis :
perilaku sosial individu yang ada dalam jaringan sosial terbagi menjadi 4
unsur yaitu :
mereka amati.
7
8
individu lainnya.
individu satu dengan individu yang lain dilihat dari perilaku dan proses
yaitu :
antar individu hanya satu arah dari satu individu ke individu lainnya
atau sebaliknya.
e. Frekuensi merupakan ciri nyata dari interaksi dalam suatu jaringan yang
penelitian ini berada pada kajian sosiologi pariwisata yang cenderung melihat
digunakan pada penelitian ini berada pada level Jaringan Sosial Stakeholder
Oso. Oleh sebab itu maka penelitian ini menggunakan teori Mitchell J.Clyde
adalah semua pihak baik secara individu maupun kelompok yang dapat
tujuan tersebut.
10
memiliki peran dan fungsi yang berbeda yang perlu dipahami agar
dengan baik.
pendukung pariwisata.
menjadi bagian dari atraksi wisata untuk menarik wisatawan dengan cara
komunitas.
hal ini para stakeholder biasanya tidak akan dilibatkan secara langsung
akademisi.
dan pihak lain yang terkait dengan pengembangan objek wisata. Peran
destinasi wisata, bila dikembangkan dengan baik maka akan menjadi suatu
1. Pemerintah
aparatur pemerintah.
2. Akademisi
3. Pelaku Usaha
destinasi wisata.
5. Media
Adalah pihak yang memiliki ide atau gagasan kreatif dalam membuat
suatu daya tarik wisata yang terdapat di suatu daerah. Tanpa media daya
tarik wisata yang telah disiapakn tidak akan diketahui oleh orang-orang
atau daerah tujuan pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam
satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat daya tarik
wisata.
menarik ditinjau dari segi tempat dan segala yang ada didalamnya untuk
1. Atraksi wisata yaitu merupakan daya tarik yang timbul dari keadaan
alam (keindahan panorama, flora dan fauna, sifat khas perairan laut,
dan lainnya) atau unsur -unsur budaya (kesenian, adat istiadat, makanan
dan lainnya ).
permasalahan yang diteliti saat ini. Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan
baik pengembangan fisik maupun non fisik. Kerjasama dan komunikasi yang
tradisional yang sudah tidak sesuai lagi dengan tata kehidupan modern. Dari
dan peningkatan peran serta pihak swasta. (2) katalisator bahwa pemerintah
tindak, perilaku dan cara bekerja yang baik dapat dijadikan panutan bagi
kebun raya cibinong dapat terlihat dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Hal yang paling jelas terlihat adalah adanya peningkatan penyerapan tenaga
kerja dan pertumbuhan ekonomi sekitar kawasan kebun raya, sehingga akan
namun keterlibatan dunia usaha dan media masih relatif rendah dalam
lokal sebagai sentral karena merupakan penggerak utama desa wisata. Segala
merupakan pemilik sumber daya serta keunikan tradisi dan budaya yang
stakeholder pendukung.
19
Penelitian ini bertujuan mengetahui profil daya tarik dan atraksi wisata di
pulau samalona. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pulau samalona
merupakan pulau yang memiliki potensi bahari sehingga kegiatan utama yang
stakeholder.
pengembangan desa wisata sudah baik, namun pada pelaksanaan program dan
dari berjalannya program desa wisata dan memberi fasilitas pada bidang
kunci dan sekunder. Peran stakeholders tercermin dalam peran policy creator,
dalam koordinasi stakeholders belum dapat dikatakan baik. Hal ini dibuktikan
dengan tidak adanya forum khusus terjadwal antara stakeholders baik yang
dalam pengelolaan taman wisata alam gunung pancar yang terbagi dari
dan crowd( BPBD, Pihak Kecamatan Babakan Malang, Pihak Desa Karang
Tengah, Kelompok Sadar Wisata Dan Tour Guide) bisa memudahkan antar
taman wisata alam gunung pancar baik dalam bentuk koordinasi, kerjasama,
pada kajian yang diteliti. Bidang kajian pada penelitian ini adalah jaringan
tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
artinya menyeluruh, mendudukan suatu kajian dalam suatu ilmiah apa adanya
25
26
Makna tersebut adalah data yang sebenarnya atau data yang pasti yang
merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Penelitian kualitatif tidak
positivism, yang digunakan unutk meneliti kondisi suatu objek yang ilmiah,
dimana peneliti sebagai instrument kunci dan analisis data bersifat induktif,
tidak digunakan untuk membuat suatu kesimpulan yang lebih luas Sugiyono
(2005). Penelitian deskriptif adalah suatu metode riset yang memiliki tujuan
untuk dapat menjelaskan secara spesifik peristiwa alam dan sosial yang
ini yaitu pertama penelitian ini berada pada satu variabel, kedua penelitian ini
tidak menguji hipotesis, ketiga penelitian ini berada pada paradigma terpadu
Destinasi Wisata.
maupun data yang banyak terkait masalah dan objek yang sedang diteliti
Sugiyono (2016).
sampling, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu yang benar-
benar menguasai suatu objek yang peneliti teliti. Purposive sampling adalah
salah satu jenis teknik pengambilan sampel yang biasa digunakan dalam
kondisi realita yang terjadi di lapangan. Dalam hal ini peneliti harus
28
hendak dicapai, maka peneliti menggunakan data primer dan sekunder untuk
mengumpulkan data.
1. Data Primer
disebut sebagai sumber data utama. Sumber data utama dapat ditulis
melalui rekaman vidio atau audio Moleong (2011). Data primer adalah
asli oleh yang melakukan penelitian. Data primer di dapat dari sumber data
penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Data primer yang akan
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
dikumpulkan oleh pihak lain dan data sekunder ini data yang diperoleh
ini yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian dari sumber-sumber yang telah ada atau yang terdahulu. Bentuk
data sekunder yang diperoleh pada penelitian ini (1) data pengunjung
objek wisata kolam mudiak lugha tahun 2021-2023, (2) Buku, jurnal,
kolam mudiak lugha, (4) data kelengkapan sarana dan prasarana destinasi
1. Studi Dokumen
dan informasi dalam bentuk arsip, buku, dokumen tulisan angka dan
penelitian analisis dokumen atau analisis isi. Analisis isi peneliti bekerja
dari arsip dan dokumen tulisan angka. Bentuk data studi dokumen yang
sarana dan prasarana di destinasi wisata kolam mudiak lugha, data aktor
2. Observasi
ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi
juga tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek yang lain. Melalui
kegiatan observasi penliti dapat belajar tentang perilaku dan makna dari
non partisipasin, dimana peneliti tidak ikut aktif dalam bagian kegiatan
yaitu dimana observer tidak ikut andil di dalam kehidupan orang yang
Observer hanya bertindak sebagai penonton saja tanpa harus ikut terjun
bantu utamanya selain panca indera lain seperti telinga, hidung. Mulut,
kulit Bungin (2011). Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti
yaitu peneliti tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan yang dilakukan
Disini peneliti mengamati kondisi wisata kolam mudiak lugha yang ramai
prasarana penunjang pada wisata kolam mudiak lugha dan juga peneliti
wisata kolam mudiak lugha. Selain itu peneliti juga mengamati bentuk
wisata.
3. Wawancara Mendalam
wisata kolam mudiak lugha (2) siapa saja stakeholder yang terlibat dalam
mudiak lugha.
dapat berupa benda, individu, kelompok, wilayah dan waktu tertentu sesuai
penelitian dengan sumber data. Unit analisis juga dapat diartikan sebagai
suatu yang berkaitan dengan fokus atau komponen yang diteliti. Unit analisis
pada penelitian ini adalah individu, alasan memilih individu sebagai unit
analisis karena (1) konsep yang dibangun adalah jaringan sosial stakeholder
pengembang kolam mudiak lugha (2) teori yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teori jaringan sosial yang dikemukakan oleh Mitchell J. Clyde.
Adapun model Miles dan Huberman dapat dilakukan beberapa tahapan yaitu :
1. Pengumpulan Data
kelengkapan sarana dan prasarana wisata kolam mudiak lugha (4) data
mudiak lugha.
2. Reduksi Data
dari lokasi penelitian atau laporan lengkap dan terinci yang kemudian
dirangkum dan dipilih hal-hal yang fakta, difokuskan pada hal-hal yang
penting. Reduksi data ini akan berlangsung secara terus menerus selama
mencatat semua hal yang telah di sampaikan informan dan setelah itu data
yang sekiranya tidak digunakan. Namun peneliti akan memilih data yang
35
diperlukan dan sesuai dengan apa yang didapatkan dalam melakukan studi
3. Penyajian Data
penting dan data tidak penting pada tahap pertama serta setelah
belakang, gambar, grafik yang akan ditampilkan nanti pada bab 4 dan 5.
bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian dan tahap ini terkahir dari data
yang akan disimpulkan, unutk lebih jelasnya dalam metode Analisa dapat
Desa Silungkang Oso. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah (1) Destinasi
Wisata Kolam Mudiak Lugha Desa Silungkang Oso termasuk kawasan wisata
38
39
FISIP UI Press.
Lestari, Endah Dwi, Yoseb Boari, Melyanus Bonsapia, dan Silas Marcelino Anes.
2023. “Peran Pemerintah Terhadap Pengembangan Sektor Pariwisata di
Kabupaten Biak Numfor.” Journal of Economics Review (JOER) 3(1): 21–
35.
Mitchell, James. 1969. “The Concept and Use of Social Networks. In Social
Network in Urban Situations.” Manchester University Press.
Mogana, A. Maryam. 2017. “Metode Penelitian Dan Pengembangan.” Kerangka
Konsep Penelitian 53(9): 1–15.
Moleong. 2011. “metode penelitian kualitatif.”Bandung. Rmaja Rosdakarya.
Nugroho, Iwan. 2015. “Ekowisata dan pembangunan berkelanjutan.”Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
Paristha, Ni Putu Tiya, I Nyoman Sukma Arida, dan Gde Indra Bhaskara. 2022.
“Peran Stakeholder dalam Pengembangan Desa Wisata Kerta Kecamatan
Payangan Kabupaten Gianyar.” Jurnal Master Pariwisata (JUMPA) 8: 625.
Pitana, I Gde dan surya Diarta, I ketut. 2009. “Pengantar Ilmu
Pariwisata.”Yogyakarta: Penerbit Andi.
Prof. Dr. Sugiyono. 2019. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&DMetode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.” Angewandte
Chemie International Edition, 6(11), 951–952.
Safitri, Niluh Ari. 2020. “Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka.” Convention Center
Di Kota Tegal (938): 6–37.
Septadiani, Widya Putri, Oka Sindhu I.G Pribadi, dan Dwi Rosnarti. 2022. “Peran
Model Pentahelix Dalam Pengembangan Pariwisata Di Kawasan Ekonomi
Khusus Mandalika.” Universitas Trisakti. WIDYA PUTRI SEPTADIANI: 22–
31.
Sugiyono. 2005. “memahami penelitian kualitatif.”CV.Alfabeta
Sugiyono. 2012. “metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.”Alfabeta.
Sugiyono. 2008. “metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.”Bandung.
Alfabeta.
Sugiyono. 2016. “metode penelitian kuantitatif kualitatif R&D.”Bandung. PT.
Alfabet
Sukandarumidi. 2002. “metode penelitian.”Yogyakart : Gadjah Mada University
Press.
Sunaryo, Bambang. 2013. “Kebijakan pembangunan destinasi pariwisata: konsep
dan aplikasinya di Indonesia (Tourism destination development policies:
concepts and applications in Indonesia).” : 233–40.
40
Syaifudin, Moch Yusuf, dan Muhammad Farid Ma’ruf. 2022. “Peran Pemerintah
Desa Dalam Pengembangan Dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Desa
Wisata (Studi Di Desa Jurug Kabupaten Ponorogo).” Publika: 365–80.
Talib Desrika. 2021. “Analisis peran stakeholder dalam pengembangan destinasi
wisata, Tulisan Ilmiah Pariwisata.”
Tsuraya Annisa Salsabila, R. Slamet Santoso. “Analisis stakeholder (aktor
kebijakan) dalam pengembangan objek wisata candi gedongsongo di
kabupaten semarang.”
Wijaya, M. 2007. “sosiologi ekonomi.”Surakarta : Lindu Pustaka.
Dokumen
Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 3 Tentang Kepariwisataan.