Anda di halaman 1dari 10

Vol.8 No.

1 Juni 2019 Hospitality 19


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
DESA BONJERUK SEBAGAI DESA WISATA BERBASIS ALAM DAN BUDAYA
DI LOMBOK TENGAH

Oleh
Murianto
Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
Email: muriantompar@gmail.com

Abstract
Tourism villages was increased last few years. Many Tourism Villages have grew up with a variety
of different characteristics. One of them is Bonjeruk Tourism Village with Natural and Cultural
Attraction. Data collection methods used by observation, in-depth interviews with Purposive
Sampling by conducting in-depth interviews directly with various tourism figures in Bonjeruk
Village. There are several potential attractions of Bonjeruk Village, such as Kokoh Dalam (Big
River) Bonjeruk, Paddy Fields (Rice Terrace), Bamboo Gardens (Traditional Bamboo Market),
Traditional Market Bonjeruk, Raden Mas Ancient Mosque, Ancient Houses, and various types of
traditional arts and Music Traditional that can used as a place of study and tourist attraction. The
development of Bojeruk Tourism village has to develop through Planning. Organizing, Actuating.
Controlling for sustainable development of the Bonjeruk Tourism Village program.
Keywords : Tourism, Villages, Bonjeruk

PENDAHULUAN prinsip-prinsip keberlanjutan yang berlaku


Pariwisata merupakan sebuah fenomena secara global, nasional, dan lokal. Nugroho &
dan keterkaitan yang muncul karena interaksi Rahman (2016).
wisatawan, bisnis penyedia jasa, pemerintah Dewasa ini dengan arus informasi dan
dan komunitas setempat, dalam proses media sosial menjadikan obyek-obyek wisata di
mendatangkan wisatawan atau pengunjung. Lombok Tengah mulai diketahui masyarakat
Aktifitas pariwisata merupakan salah satu luas. Hal tersebut memunculkan Citra (Image)
sektor pembangunan yang memberikan efek positif yang muncul dalam media sosial seperti
nilai manfaat kepada banyak pihak dari Facebook, Twitter, Instragram maupun website
pemerintah, masyarakat, ataupun swasta. menyebutkan Pariwisata Lombok merupakan
Pembangunan kepariwisataan Lombok telah Island of paradise (Pulau Surga) karena
berlangsung cukup lama namun hingga kini keindahan alam obyek wisata alam dan budaya
belum memiliki arah yang jelas karena tidak yang sangat cantik. Potensi alam Pulau Lombok
didukung oleh perencanaan yang matang. yang menjadi daya Tarik wisata untuk
Sebagai aktivitas yang bersifat lintas sektoral, dinikmati sebagai obyek wisata yang
sektor pariwisata membawa dampak langsung menyajikan kealamian dan membeikan
dan tidak langsung terhadap tiga aspek utama pengalaman berbeda bagi sebagian wisatawan.
pembangunan ( triple bottom line ) yang Sehingga muncul istilah obyek wisata alternatif
meliputi: ekonomi, sosial budaya dan atau yang disebut beberapa obyek wisata
lingkungan hidup. Pembangunan pariwisata tersebut yang dikelola pemerintah maupun
yang berkelanjutan adalah upaya swadaya masyarakat. Meskipun keadaan
memaksimalkan dampak positif dan fasilitas penunjang kegiatan pariwisata yang
meminimalkan dampak negatif aktivitas ada masih minim dan kurang layak menunjang
kepariwisataan terhadap ketiga aspek keamanan dan kenyamanan wisatawan
pembangunan tersebut. Agar pembangunan Kabupaten Lombok Tengah memiliki
pariwisata di Lombok berkelanjutan, potensi desa wisata yang memiliki potensi daya
diperlukan perencanaan yang didasarkan pada Tarik wisata yang diminati oleh banyak
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
P-ISSN: 2088-4834 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
20 Hospitality Vol.8 No.1 Juni 2019
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
wisatawan. Desa wisata di Provinsi Nusa membuat kombinasi paket wisata di Lombok
Tenggara Barat sudah berkembang dengan tengah atau melakaukan integrasi destinasi
pesat sehingga Jumlah Desa wisata yang terus wisata yang berdekatan dengan Desa Bonjeruk.
bertambah dalam beberapa tahun terakhir. Hal Berdasarkan latar belakang yang telah
ini sangat didukung oleh paket-paket wisata diuraikan di atas, maka dapat di rumusan
berbasis sumber daya perdesaan dengan daya masalah dan disimpulkan apa yang menjadi
Tarik wisata yang bervariasi, saat ini telah pokok penelitian ini adalah“ Bagaimanakah
banyak pula desa-desa yang mengembangkan identifikasi potensi dan model pengembangan
pariwisata berbasis pada lokalitas, seperti Desa Bonjeruk sebagai desa wisata berbasis
pondok wisata (homestay). Namun demikian alam dan budaya ?
masih banyak kegiatan pariwisata di perdesaan Tujuan dalam penelitian ini adalah
yang cenderung mengeksploitasi sumber daya sebagai berikut :
yang ada tanpa melihat keberlanjutan 1) Mengidentifikasi potensi daya Tarik wisata
pengembangan pariwisisata desa dalam jangka alam dan budaya di Desa Bonjeruk
panjang. Tujuan membangun desa wisata 2) Mengkaji model pengembangan Desa
kemudian bukan lagi untuk kesejahteraan Wisata di Desa Bonjeruk.
masyarakat dan pelestarian lingkungan desa 3) Mengkaji dampak Positif dan Negatif
namun hanya untuk mengejar jumlah terhadap perkembangan Desa Wisata di
kunjungan wisatawan. Akibatnya banyak daya Desa Bonjeruk.
tarik wisata perdesaan yang rusak karena 4) Mengkaji perkembangan sosial, budaya dan
bentuk-bentuk exploitasi wisata massal , ekonomi terhadap perkembangan Desa
padahal ini akan merusak sumber daya Wisata di Desa Bonjeruk.
perdesaan jangka panjang yang tentu akan Manfaat dalam Penelitian ini adalah
berakibat sangat fatal terhadap keberlanjutan sebagai berikut :
pariwisata dimassa yang akan datang. 1) Penelitian ini diharapkan dapat
Desa Bonjeruk merupakan salah satu memberikan gambaran keterlibatan
Desa yang memiliki potensi sumber daya masyarakat dan pemerintah dalam
alaam dan budaya yang sangat baik akan tetapi pengembangan di Desa Bonjeruk.
kalau tidak dikelola dengan baik maka tidak 2) Kajian ini diharapkan untuk
akan menghasilkan nilai pariwisata yang baik. mengidentifikasi jumlah daya Tarik wisata
Potensi wisata alam yang ada yaitu Panorama alam dan budaya di Desa Bonjeruk.
Sungai (Kokoh Dalam), Panorama Persawahan, 3) Hasil Penelitian ini diharapkan sebagai
Pasar Bamboo Tradisional, Kebun Coklat dan refrensi dalam model pengembangan Desa
Kopi, Kebun Naga Bonjeruk, dan lainya. Wisata berbasis Alam dan Budaya di Desa
Disamping itu juga, daya Tarik budaya dan Bonjeruk, Lombok Tengah.
peningalan bersejarah kerjaan/ Datu Jonggat
yaitu Masjid Tua Raden Nune Umas Bonjeruk, LANDASAN TEORI
Rumah Datu Jonggat, Makam Datu Jonggat, Pengertian Pariwisata Lombok
Rumah-rumah tua dengan arsitektur zaman Pariwisata terdapat beberapa peristilahan
Belanda. Disamping itu juga, Lokasi desa atau kata-kata yang perlu dipahami secara baik
benjeruk yang hanya membutuhkan waktu 30 mengenai pariwisata adalah keseluruhan
Menit dari Bandara Internastional Lombok dan kegiatan yang berhubungan dengan masuk
40 menit dari Mataram juga merupakan salah ,tinggal, dan pergerakan penduduk asing di
satu kekuatan yang bisa dikembangkan menjadi dalam atau di luar suatu negara, kota atau
desa wisata tambahan untuk dapat dikunjungi wilayah tertentu. Demikian juga, penjelasan
oleh wisatawan. Hal ini bisa menjadi tambahan yang tentang Pariwisata adalah aktivitas
paket wisata baru bagi travel agent untuk perjalanan yang dilakukan untuk sementara
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834
Vol.8 No.1 Juni 2019 Hospitality 21
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
waktu dari tempat tinggal semula ke daerah efektif da n efisien tanpa ada yang
tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau melenceng dari rencana.
mencari nafkah melainkan hanya untuk Hakikat dari fungsi pengelolaan
bersenang-senang, memenuhi rasa ingin tahu (manajemen) dari Terry adalah apa yang
dan menghabiskan waktu senggang atau waktu direncanakan, itu yang akan dicapai. Maka itu
libur (Aminudin: 2015) fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik
Fungsi Pengelolaan Pariwisata Pengembangan Pariwisata Berbasis
Bedasarkan fungsi pengelolaan Masyarakat (Community Based Tourism)
(manajemen) secara garis besar dapat Prasiasa (2010), Subdra,dkk (2006))
disampaikan bahwa tahap-tahap dalam menjelaskan 4 prinsip Community Based
melakukan pengelolaan meliputi: perencanaan, Tourism (CBT) yaitu (1) ekonomi yang
pengorganisasian, pelaksanaan, dan berkelanjutan, (2) keberlanjutan ekologi, (3)
pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen kelembagaan yang bersatu, (4) keadilan pada
tersebut bersifat universal, dimana saja dan distribusi biaya dan keuntungan pada seluruh
dalam organisasi apa saja. Namun, semuanya komunitas. Dengan mengadopsi definisi
tergantung pada tipe organisasi, kebudayaan tersebut SNV menetapkan 4 prinsip dasar
dan anggotanya. Community Based Tourism (CBT) yaitu
Prasiasa (2010) menjelaskan bahwa berkaitan dengan keberlanjutan ekonomi,
fungsi pengelolaan dalam bukunya Principle ekologi, penguatan kelembagaan dan
Management adalah: pembagian keuntungan yang adil bagi semua
1) Perencanaan (planning) Yaitu sebagai dasar anggota komunitas. Prinsip keberlanjutan
pemikiran dari tujuan dan penyusunan ekonomi berkaitan dengan adanya jaminan
langkah-langkah yang akan dipakai untuk bahwa Community Based Tourism (CBT)
mencapai tujuan. Merencanakan berarti mampu menciptakan mekanisme yang dapat
mempersiapkan segala kebutuhan, menjaga perekonomian tetap sehat dan
memperhitungkan matang-matang apa saja berkesinambungan sehingga pariwisata dapat
yang menjadi kendala, dan merumuskan diandalkan untuk meningkatkan
bentuk pelaksanaan kegiatan yang pendapatan/kesejahteraan komunitas. Prinsip
bermaksud untukmencapai tujuan. keberlanjutan ekologi berkaitan dengan upaya
2) Pengorganisasian (organization) Yaitu untuk menjaga agar kualitas lingkungan dapat
sebagai cara untuk mengumpulkan orang- dipertahankan. Penguatan kelembagaan salah
orang dan menempatkan mereka menurut satu prinsip penting karena kelembagaan adalah
kemampuan dan keahliannya dalam tool bagi seluruh anggota komunitas untuk
pekerjaan yang sudah direncanakan. mendapatkan akses untuk menjadi pemegang
3) Penggerakan (actuating) Yaitu untuk keputusan. Yudhiantari. (2002), Adiati dan
menggerakkan organisasi agar berjalan Basalamah. (2014)
sesuai dengan pembagian kerja masing- (Suwena (2010), Prasiasa (2010))
masing serta menggerakkan seluruh sumber menjelaskan beberapa prinsip dari Community
daya yang ada dalam organisasi agar Based Tourism yang harus dilakukan yaitu
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa sebagai berikut :
berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai 1) Mengenali, mendukung, dan
tujuan. mempromosikan kepemilikan masyarakat
4) Pengawasan (controlling) Yaitu untuk dalam pariwisata.
menggawasi apakah gerakan dari organisasi 2) Melibatkan anggota masyarakat dari setiap
ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. tahap pengembangan pariwisata dalam
Serta mengawasi penggunaan sumber daya berbagai aspeknya.
dalam organisasi agar bisa terpakai secara
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
P-ISSN: 2088-4834 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
22 Hospitality Vol.8 No.1 Juni 2019
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3) Mempromosikan kebanggaan terhadap d) Aksesibilitas dan infrastruktur mendukung
komunitas bersangkutan. program Desa Wisata.
4) Meningkatkan kualitas kehidupan. e) Terjaminnya keamanan, ketertiban
5) Menjamin keberlanjutan lingkungan.
6) Melindungi ciri khas (keunikan) dan
budaya masyarakat lokal. METODE PENELITIAN
7) Mengembangkan pembelajaran lintas Waktu Dan Lokasi Penelitian
budaya. Adapun lokasi penelitian ini akan dilakukan di
8) Menghormati perbedaan budaya dan Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat,
martabat manusia. Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi ini terletak
9) Mendistribusikan keuntungan dan manfaat sekitar 45 Menit dari Bandara International
yang diperoleh secara proporsional kepada Lombok (Lombok International Airport) dan 1
anggota masyarakat. jam dari Kota Mataram dengan kondisi
10) Memberikan kontribusi dengan presentase infrastruktur yang sudah bagus sehingga akan
tertentu dari pendapatan yang diperoleh memberikan kenyamanan dan keamanan bagi
untuk proyek pengembangan masyarakat. wisatawan yang akan berkunjung di Destinasi
wisata yang ada di Desa Bonjeruk.
Desa Wisata dan Komponen
Pengembanganya Objek & Subjek Penelitian
Pengertian Desa Wisata Desa wisata Objek penelitian ini adalah masyarakat
adalah suatu wilayah pedesaan yang yang terlibat dalam kegiatan pariwisata yang
menawarkan keaslian baik dari segi sosial ada di Desa Bonjeruk yaitu Kelompok Sadar
budaya, adat– istiadat, keseharian, arsitektur Wisata (POKDARWIS) yang berangotakan 25
tradisional, struktur tata ruang desa yang orang yang berasal dari berbagai Dusun yang
disajikan dalam suatu suatu bentuk integrasi menjadi jalur wisata pada saat wisatawan
komponen pariwisata antara lain seperti atraksi, berkunjung. Subjek penelitian merupakan
akomodasi dan fasilitas pendukung yaitu : tempat variabel melekat. Subjek penelitian
1) Keunikan, keaslian, sifat khas dalam hal ini adalah Tokoh Desa seperti Kepala
2) Letaknya berdekatan dengan daerah alam Desa Bonjeruk, Tokoh Masyarakat, Tokoh
yang luar biasa Bangsawan, Budayawan, Sejarawan, dan tokoh
3) Berkaitan dengan kelompok atau agama di Desa Bonjoruk, dan Lombok Tengah
masyarakat berbudaya yang secara hakiki bahkan Pulau Lombok.
menarik minat pengunjung Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data
4) Memiliki peluang untuk berkembang baik Data primer merupakan data yang
dari sisi prasarana dasar, maupun sarana langsung diperoleh di lapangan/ langsung dari
lainnya. sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara:
Komponen dan Kriteria Pengembangan 1) Observasi (Pengamatan)
Desa Wisata yang lainya sebagai berikut : Pengumpulan data melalui pengamatan
a) Memiliki potensi pariwisata, seni, dan langsung ke objek penelitian untuk
budaya khas daerah setempat. memperoleh gambaran yang jelas tentang objek
b) Lokasi desa masuk dalam lingkup daerah yang sedang diteliti. Peneliti dalam melakukan
pengembangan pariwisata atau setidaknya observasi berperan sebagai marjinal partisipan
berada dalam koridor dan rute paket yaitu ikut hidup dalam kelompok, identitas
perjalanan wisata yang sudah dijual. peneliti diketahui kelompok yang telah diteliti
c) Diutamakan telah tersedia tenaga dan menyusup ke dalam situasi kehidupan
pengelola, pelatih, dan pelaku–pelaku masyarakat, Sugiono (2014)
pariwisata, seni dan budaya. 2) Wawancara Mendalam (In-depth
Interview)

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834
Vol.8 No.1 Juni 2019 Hospitality 23
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Proses wawancara mendalam (Depth Desa Bonjeruk berkerja sebagai petani. Hal ini
Interview) dilakukan dengan menentukan sangat mendukung pengembangan Desa Wisata
narasumber yang sesuai dengan bidang dan di Desa Bonjeruk untuk mengembangkan
pengalaman sehingga dapat memberikan pemandangan Sawah Sebagai salah satu Obyek
informasi yang tepat dan akurat sesuai dengan Wisatanya. Disamping itu juga, wisatawan
pertanyaan. mancanegara yang berkunjung juga sangat
Teknik Analisis Data menyukai alam yang masih alami yang
Penelitian ini teknik analisis data dengan tentunya tidak mereka temukan di Negaranya.
menggunakan teknik induktif, yaitu kodisi, Terjadinya perbedaaan musim dan kondisi
potensi-potensi dan peristiwa yang terjadi geografi membuat banyak wisatawan sangat
secara lansug di Desa Bonjoruk, kemudian menyukai pemandangan alam ini.
dijelaskan ke dalam suatu kesimpulan yang 3) Kebun Bambu (Pasar Bambu Traditional)
bersifat umum yang didasarkan atas fakta-fakta Pasar Bambu/ Kebun Bambu Bonjeruk
yang mendasar tentang lokasi penelitian. merupakan salah satu tempat yang
Analisis data dilakukan dengan metode dikembangkan sebagai salah satu obyek wisata.
kualitatif yaitu analisa data dengan Jenis produk makanan yang di jual seperti ayam
menggunakan metode kualitatif, tujuannya bakar, Pelecing Kangkung, Nasi Pengantin,
untuk mengetahui deskripsi dari persepsi Jaje Ore & Jajan Pasar lainya. Disamping itu
masyarakat terhadap pengembangan destinasi juga, ada beberapa souvenir juga ditawarkan
wisata dengan melibatkan masyarakat di Desa seperti souvenir gantungan kunci dari bamboo,
Bonjeruk, Kabupaten Lombok Tengah. tas bamboo, dan dompet bambu. Perkembangan
obyek wisata ini memberikan geliat dan
HASIL DAN PEMBAHASAN membangkitkan semangat masyarakat untuk
Potensi Daya Tarik Wisata Alam dan terlibat dalam berpartisipasi mengelola
Budaya di Desa Bonjeruk, Lombok Tengah pariwisata. Dampak Positif bagi masyarakat
1) Kokoh dalam (Sungai Besar) Bonjeruk sangatlah terasa ketika wisatawan asing sudah
Sungai merupakan salah satu destinasi mulai berdatangan sehingga memberikan
alam yang diminati oleh wisatawan saat ini. semangat bagi generasi muda untuk belajar
destinasi wisata Sungai bisa digunakan untuk ilmu tentang pariwisata.
beberapa atraksi wisata minat khusus seperti 4) Pasar Rebo Bonjeruk (Traditional Market)
Arung Jeram (Rafting), Soft Trekking, dan Pasar Rebo Benjoruk sebagai pasar tertua
penelitian alam yang terkait dengan kehidupan di Kecamatan Jonggat. Pada zaman penjajahan
flora dan fauna disepanjang sungai. Disamping belanda pasar Bonjeruk ini dijadikan sebagai
itu juga, target pasar wisatawan yang dituju dari pusat pemerintahan, pendidikan dan bisnis.
berbagai asal seperti wisatawan domestik dan Pada hal yang lain juga, Bangsawan Bonjeruk
manca Negara. Karakter wisatawan yang merupakan silsilah keturunan Kerajaan
mancanegara (eropa) yang sudah mengunjungi Pujut sehingga mempengaruhi kodisi sosial
destinasi ini cukup menarik karena kondisi politik pada zaman itu. Pasar ini menjual
alam yang masih alami. oleh karena itu, berbagai jenis kebutuhan masyarakat sehari-
penataan sungai ini harus diperhatikan dengan hari seperti kebutuhan makanan pokok, sayur,
baik sehingga bisa memberikan pengalaman daging dan alat perlengkapan pertanian.
dan kepuasan kepada wisatawan selama Wisatawan mancanegara sangat tertarik dengan
melakukan kegiatan wisata. pasar tradisional dengan fasilitas yang sangat
2) Hamparan Persawahan (Rice Terrace) sederhana seperti lapak-lapak yang masih
Sawah merupakan lahan yang produktif tradisional.
yang digunakan oleh petani untuk menanm padi 5) Masjid Kuno Raden Nune Umas (Old
dan tanaman pangan lainya. 75 % masyarakat Mosque)
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
P-ISSN: 2088-4834 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
24 Hospitality Vol.8 No.1 Juni 2019
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Masjid Kuno Raden Nune Umas ada pula yang membawa senjata perang, karena
Bonjeruk sebagai salah satu masjid tertua di garapan geraknya selalu menunjukkan watak
Kecamatan Jonggat. Nama masjid ini diambil maskulin/ sikap jantan. Tari Gendang Beleq
dari nama Tokoh Bangsawan tersohor di Desa dahulu berfungsi sebagai tari pengiring para
Bonjeruk. Masjid sebagai pusat pendidikan ksatria yang akan maju ke medan perang atau
agama dan kebudayaan zaman dulu. menyambut para pahlawan yang pulang dari
Perkembangan wisata syariah/ halal tourism medan perang. Ada 3 Kelompok Gendang
saat ini membuat keberadaan masjid kuno Beleq di Desa Bonjeruk yang digunakan untuk
bonjeruk medapatkan perhatian yang sangat kegiatan nyongkolan dan pesta adat di Pulau
tinggi dikalangan masyarakat pariwisata. Lombok.
Wisatawan timur tengah berkunjung ke 9) Musik Tradisional Gong Gamelan
destinasi wisata Bonjeruk dan melakukan Gamelan bisa dikatakan sebagai alat
ibadah solat di Masjid kuno Bonjeruk. musik yang hampir menyebar di seluruh
6) Rumah Kuno Bangsawan Bonjeruk (Old wilayah kepulauan Indonesia. Gamelan berada
House) di Pulau Jawa, Kalimantan, Lombok dan Bali.
Bangunan rumah kuno peninggalan pada Gamelan di wilayah Lombok merupakan musik
zaman kolonial Belanda masih cukup banyak akulturasi kebudayaan Bali dan etnis sasak.
ditemukan di desa Bonjeruk, Lombok Tengah. Dalam musik gamelan ini sangat terlihat jelas
Kondisi bangunannya masih dalam keadaan pengaruh musik Bali pada warna musiknya. Hal
utuh dan terpelihara. Bahkan ada rumah yang ini disebabkan karena pada sejarahnya, salah
dulu sempat dijadikan sebagai markas Belanda satu prajurit Bali telah melakukan invasi ke
masih digunakan oleh masyarakat bangsawan. daerah Lombik dalam rangka perluasan
Arsitektur ini bisa digunakan sebagai tempat wilayah dan berhasil menguasai Lombok.
belajar dan mengkaji arsitektur zaman dulu. Sehingga kebudayaannya pun berasimilasi
Disamping itu juga, wisatawan eropa dapat dengan kebudayaan setempat di Desa
merasakan dan melihat hasil karya nenek Bonjeruk. Kelompok Gamelan di Desa
moyangnya pada saat menjajah Lombok zaman Bonjeruk ini digunakan untuk acara pesta
dulu. perkawinan dan menyambut tamu VIP/ khusus
7) Wayang Sasak terutama wisatawan mancanegara.
Wayang kulit yang tumbuh dalam Pengembangan Desa Bonjeruk Sebagai Desa
masyarakat Sasak ini berkembang sejalan Wisata Berbasis Alam dan Budaya di
dengan masuknya agama Islam di Lombok. Lombok Tengah
Sanggar wayang sasak bonjeruk memiliki 1) Perencanaan (Planning)
reputasi yang cukup terkenal. Proses Perencanaan Desa Bonjeruk sebagai
regenarasi wayang ini juga dilakukan dengan Destinasi Wisata Baru harus mempersiapkan
cukup baik, keberlanjutan wayang sasak segala kebutuhan seperti fasilitas-fasilitas
sebagai asset pariwisata ini terlihat bahwa umum, infrasturktur, sumber daya Manusia
adanya generasi dalang (pemain (SDM) dibindag pariwisata. tokoh masyarakat
wayang)cilik/muda. dan pariwisata harus mendorong generasi muda
8) Musik Tradisional Gendang Beleq untuk melanjutkan sekolah dibidang pariwisata
Gendang Beleq adalah nama sebuah sehingga dapat menunjang perkembangan
instrumen musik, yaitu gendang berukuran pariwisata. Melakukan identifikasi kendala-
panjang lebih dari satu meter yang disandang kendala yang muncul baik dari lingkunagn
pada pundak pemain Kata Beleq dalam bahasa eksternal maupun internal. Membuatkan paket
Sasak berarti Besar. Tari Gendang Beleq wisata yang bisa digabung sebagai daya Tarik
merupakan tari perang walaupun tidak ada wisata yang ada di sekitar Desa Bonjeruk.
gerak yang menunjukkan perkelahian dan tidak Perencanaan paket tour yang bisa di buat adalah
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834
Vol.8 No.1 Juni 2019 Hospitality 25
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Paket Fullday Soft Trekking melalui jalur 4) Pengawasan (Controlling)
persawahan, Kebun Bambu, Agrowisata dan Pengawasan Program Pengembagan
sungai. Paket Fullday Seni Budaya (gamelan Desa Wisata Bonjeruk harus di awasi secara
Class) yaitu wisatawan bisa belajar mengamel berkelanjutan dalam setiap program dan paket
(Memaikan alat music gamelan) dan Gendang wisatanya. Masing-masing organisasi harus
Beleq. Paket wisata Halfday Tradisional sesuai dengan rencana atau program kerja.
Cooking Class yaitu wisatawan akan belajar Penggunaan sumber daya dan dana dalam
memasak makanan khas kampung Bonjeruk organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan
dengan menu dan bumbu sasak, tambahan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana
lainya, wisatawan juga bisa belajar membuat dan terhindar dari tindakan korupsi.
jajan khas sasak seperti Jaje Oree, Kue Lupis, Strategi Promosi Desa Wisata Bonjeruk,
Gobet, Lempok, Aling-Aling, Rengi, Opak- Kabupaten Lombok Tengah
opak dan Kue Keludan Strategi promosi Desa Wisata Bonjeruk
2) Pengorganisasian (Organization) yaitu bauran promosi (promotion mix), target
Mengerakan Desa Wisata tentunya pengunjung, tujuan promosi, anggaran
membutuhkan pembangunan orgnisasi yang promosi, rancangan pesan, media yang
kuat sehingga dapat memberikan sumbangsih digunakan, sumber pesan, dan umpan balik
yang besar terhadap desa wisata Bonjeruk. (feedback). Kegiatan promosi belum dilakukan
Beberapa Organisasi Desa yang mendukung secara terintegrasi dan intensif. Elemen
perkembangan desa wisata seperti Badan promotion mix yang digunakan di antaranya
Keamanan Desa (BKD) yang menjaga stabilitas personal selling, public relations, sales
keamanan masyarakat desa dari ganguan promotion (merchandise), dan promosi melalui
pencuri dan tindakan kriminalitas lainya. mulut ke mulut (word of mouth).
Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Tujuan kunjungan ke Desa Wisata
Bonjeruk Permai memiliki semangat yang Bonjeruk tentunya dengan berbagai motivasi
membaja dalam berkerja demi kemajuan Desa berdasarkan jenis da asal wisatan, keperluan
Wisata. Badan Permusyarawatan Desa (BPD) studi/penelitian seperti pelajar dan mahasiswa,
dengan melihat aspirasi pembangunan belajar gamelan dengan kelompok seni yang
masyarakat Desa Bonjeruk. Kelompok ada di Desa Bonjeruk, Belajar memasak dan
Pamswakarsa REMPUNG sebagai kelompok membuat jajan tradisional yang tentunya
keamanan Lintas Desa untuk mengurangi berasal dari luar negeri/ wisatawan asing yang
tindakan kriminal dan tindakan negative lainya. di promosikan oleh Travel agent yang ada di
Bali dan Lombok seperti Asian Trails Bali,
3) Penggerakan (Actuating) Happy Trails Bali, Pacto Holidays Bali, Biddi
Menggerakkan organisasi yang ada di Tour Lombok, Cinta Holidays Indonesia dan
Desa Bonjeruk supaya berjalan sesuai dengan Travel Agent Online. Melihat jmlah wisatawan
pembagian kerja masing-masing seperti da nasal wisatawan yang berkunjung tentu
misalnya Kemompok BKD berkerjasama masih perlu dilakukan perbaikan secara terus
dengang Kelompok REMPUNG untuk menerus. Berdasarkan hasil wawancara dengan
menjaga kemanan Desa sehingga dapat ketua POKDARWIS Bonjeruk Maju (Usman),
mengembangkan pariwisata dengan baik. Kadisbudpar Lombok Tengah (Lalu Putria),
POKDARWIS Bonjeruk Maju berkerjasama kami dapat menyimpulkan bahwa promosi
dengan Kepala Desa dan Dinas Kebudayaan Desa Wisata Bonjeruk belum dikelola secara
Pariwisata Lombok Tengah untuk optimal.
menggerakkan seluruh sumber daya / anggota Anggaran Promosi desa wisata Bonjeruk
yang ada untuk belajar dan berkerja secara dapat digali dari berbagai sumber. Beberapa
baik. sumber anggaran diperoleh melalui kerjasama
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
P-ISSN: 2088-4834 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
26 Hospitality Vol.8 No.1 Juni 2019
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
dengan pihak pemerintah kabupaten, Pengorganisasian (Organization) Mengerakan
pemerintah provinsi, maupun kerjasama Desa Wisata tentunya membutuhkan
dengan pihak swasta seperti Travel Agent, pembangunan orgnisasi yang kuat sehingga
LSM dalam dan luar negeri, Ticket Masuk, dapat memberikan sumbangsih yang besar
Hasil Penjualan souvenir dan swadaya terhadap desa wisata Bonjeruk. Penggerakan
masyarakat. Dana bantuan untuk sementara (Actuating) yaitu secara langsung
yang yang berasal dari pemerintah maupun menggerakkan organisasi yang ada di Desa
swasta umumnya masih diprioritaskan untuk Bonjeruk.
pemenuhan sarana prasarana pendukung Lembaga-lembaga di desa Benjeruk
pariwisata.. Kegiatan promosi umumnya masih berjalan sesuai dengan pembagian kerja
berupa transfer informasi mengenai obyek masing-masing seperti misalnya Kemompok
wisata yang ada di Desa Wisata Bonjeruk. Itu BKD berkerjasama dengang Kelompok
pun dalam jumlah yang terbatas sehingga REMPUNG untuk menjaga kemanan Desa
masyarakat harus mencari tahu dan sehingga dapat mengembangkan pariwisata
mengumpulkan sendiri informasi mengenai dengan baik. Pengawasan (Controlling) untuk
Desa Wisata Bonjeruk. oleh sebab itu, promosi program Pengembagan Desa Wisata Bonjeruk
yang disampaikan secara umumnya yaitu tetap secara konsisten harus di awasi secara
terkait dengan pengembangan obyek wisata dan berkelanjutan dalam setiap program dan paket
pelestarian seni budaya yang memuat nilai-nilai wisatanya. Masing-masing organisasi harus
kearifan lokal serta minat khusus lainya. Media sesuai dengan rencana atau program kerja.
penyampaian pesan promosi yakni saluran
komunikasi secara langsung dan saluran PENUTUP
promosi melalui media perantara seperti tatap Kesimpulan
muka dan word of mouth (WOM). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
Umpan balik yang diperoleh Desa Wisata sebagai berikut :
Bonjeruk berasal dari wisatawan dan 1) Perkembangan desa wisata mengalami
stakeholder lainya seperti travel agent, dan peningkatan dan kemajuan beberapa tahun
LSM aktivitas promosi yang dilakukan yaitu terahir ini. Banyak bermunculan desa-desa
aktivitas promosi tertentu cukup membuat wisata dengan berbagai macam ciri khas
jumlah kunjungan meningkat. Sementara itu, yang berbeda-beda. Salah satunya adalah
umpan balik dari pelaku Desa Wisata Bonjeruk, Desa Wisata Bonjeruk dengan daya Tarik
terdapat sebagian orang pengrajin, khususnya Alam dan Budaya.
pengrajin souvenir tas, dompet, gantungan 2) Ada beberapa potensi obyek wisata Desa
kunci yang masih cenderung negatif dan kurang Bonjeruk yaitu Kokoh dalam (Sungai
antusias dengan pembinaan yang dilakukan Besar) Bonjeruk, Hamparan Persawahan
oleh Desa Wisata Bonjeruk dan pemda Lombok (Rice Terrace), Kebun Bambu (Pasar
Tengah. Namun tak sedikit pula jumlah Bambu Traditional), Pasar Tradisional
pengrajin yang antusias dalam mengikuti Rebo, masjid Kuno Raden Mas, Rumah
berbagai program pembinaan yang dijembatani Kuno, dan berbagai jenis kesenian tradional
oleh pengelola POKDARWIS dan aparatur yang dapat digunakan sebagai tempat
Desa Wisata Bonjeruk. belajar dan daya Tarik wisata.
Pegembangan desa Wisata Bojeruk Saran-saran
dilakukan secara baik melalui Perencanaan Saran yang bisa diberikan dalam
(Planning) sebagai Destinasi Wisata Baru harus pengembangan desa wisata Bonjeruk yaitu :
mempersiapkan segala kebutuhan seperti 1) Pengembangan Obyek wisata Desa
fasilitas-fasilitas umum, infrasturktur, sumber Benjeruk harus melibatkan masyarakat
daya Manusia (SDM) dibindag pariwisata. secara lebih luas dan berkelanjutan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834
Vol.8 No.1 Juni 2019 Hospitality 27
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
sehingga rasa memiliki serta tanggung [5] Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT Teknik
jawab melekat lebih besar dalam diri Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
masyarkat. Gramedia Pustaka Utama.
2) Pembangunan sarana dan prasarana [6] Ristanto, Hari. 2002. Diktat Perencanaan
merupakan hal yang penting untuk Pariwisata. Manajemen Kepariwisataan.
memberikan kenyamanan kepada Sekolah Tinggi . Pariwisata Bandung.
wisatawan seperti toilet, bak sampah, [7] Subdra, Nengah, Nandra, Mastriani,
penunjuk arah dan jalan yang baik. Nyoman. 2006.Dampak Ekonomi, Sosial,
3) Memberikan penyuluhan dan pendidikan Budaya, dan Lingkungan terhadap
pariwisata yang berkesinambungan kepada pengembangan Desa Wisata Di Jatiluwih-
generasi muda dan masyarakat sehingga Tabanan. Jurnal. Vol.5. No.1
memiliki persepsi yang sama untuk [8] Suwena, I Ketut (2010). Pengetahuan
memberikan pelayanan prima kepada Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar: Udayana
wisatawan. Press
4) Ketua dan anggota POKDARWIS harus
berkerja keras untuk melakukan promosi
dan menjaga kualitas pelayanan kepada
wisatawan yang berkunjung di Desa Wisata
Bonjeruk.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Adiati, Maria & Basalamah, Anwar. 2014.
Kondisi Pariwisata Berkelanjutan dibidang
Sosial Budaya Pengalaman dan harapan
Pengunjung di Tanjung Papuma Jember.
Binnus Review. Jurnal. Vol 5.No.1
[2] Hidayat, Marceila.2011. Strategi
Perencanaan dan Pengembangan Destinasi
Wisata.Jurnal. Vol.1.No.1
[3] Prasiasa, Putu Oka (2012). Destinasi
Pariwisata, Berbasis Masyarakat, Jakarta :
Salemba Empat
[4] Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
P-ISSN: 2088-4834 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
28 Hospitality Vol.8 No.1 Juni 2019
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834

Anda mungkin juga menyukai