Oleh
Murianto
Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
Email: muriantompar@gmail.com
Abstract
Tourism villages was increased last few years. Many Tourism Villages have grew up with a variety
of different characteristics. One of them is Bonjeruk Tourism Village with Natural and Cultural
Attraction. Data collection methods used by observation, in-depth interviews with Purposive
Sampling by conducting in-depth interviews directly with various tourism figures in Bonjeruk
Village. There are several potential attractions of Bonjeruk Village, such as Kokoh Dalam (Big
River) Bonjeruk, Paddy Fields (Rice Terrace), Bamboo Gardens (Traditional Bamboo Market),
Traditional Market Bonjeruk, Raden Mas Ancient Mosque, Ancient Houses, and various types of
traditional arts and Music Traditional that can used as a place of study and tourist attraction. The
development of Bojeruk Tourism village has to develop through Planning. Organizing, Actuating.
Controlling for sustainable development of the Bonjeruk Tourism Village program.
Keywords : Tourism, Villages, Bonjeruk
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834
Vol.8 No.1 Juni 2019 Hospitality 23
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Proses wawancara mendalam (Depth Desa Bonjeruk berkerja sebagai petani. Hal ini
Interview) dilakukan dengan menentukan sangat mendukung pengembangan Desa Wisata
narasumber yang sesuai dengan bidang dan di Desa Bonjeruk untuk mengembangkan
pengalaman sehingga dapat memberikan pemandangan Sawah Sebagai salah satu Obyek
informasi yang tepat dan akurat sesuai dengan Wisatanya. Disamping itu juga, wisatawan
pertanyaan. mancanegara yang berkunjung juga sangat
Teknik Analisis Data menyukai alam yang masih alami yang
Penelitian ini teknik analisis data dengan tentunya tidak mereka temukan di Negaranya.
menggunakan teknik induktif, yaitu kodisi, Terjadinya perbedaaan musim dan kondisi
potensi-potensi dan peristiwa yang terjadi geografi membuat banyak wisatawan sangat
secara lansug di Desa Bonjoruk, kemudian menyukai pemandangan alam ini.
dijelaskan ke dalam suatu kesimpulan yang 3) Kebun Bambu (Pasar Bambu Traditional)
bersifat umum yang didasarkan atas fakta-fakta Pasar Bambu/ Kebun Bambu Bonjeruk
yang mendasar tentang lokasi penelitian. merupakan salah satu tempat yang
Analisis data dilakukan dengan metode dikembangkan sebagai salah satu obyek wisata.
kualitatif yaitu analisa data dengan Jenis produk makanan yang di jual seperti ayam
menggunakan metode kualitatif, tujuannya bakar, Pelecing Kangkung, Nasi Pengantin,
untuk mengetahui deskripsi dari persepsi Jaje Ore & Jajan Pasar lainya. Disamping itu
masyarakat terhadap pengembangan destinasi juga, ada beberapa souvenir juga ditawarkan
wisata dengan melibatkan masyarakat di Desa seperti souvenir gantungan kunci dari bamboo,
Bonjeruk, Kabupaten Lombok Tengah. tas bamboo, dan dompet bambu. Perkembangan
obyek wisata ini memberikan geliat dan
HASIL DAN PEMBAHASAN membangkitkan semangat masyarakat untuk
Potensi Daya Tarik Wisata Alam dan terlibat dalam berpartisipasi mengelola
Budaya di Desa Bonjeruk, Lombok Tengah pariwisata. Dampak Positif bagi masyarakat
1) Kokoh dalam (Sungai Besar) Bonjeruk sangatlah terasa ketika wisatawan asing sudah
Sungai merupakan salah satu destinasi mulai berdatangan sehingga memberikan
alam yang diminati oleh wisatawan saat ini. semangat bagi generasi muda untuk belajar
destinasi wisata Sungai bisa digunakan untuk ilmu tentang pariwisata.
beberapa atraksi wisata minat khusus seperti 4) Pasar Rebo Bonjeruk (Traditional Market)
Arung Jeram (Rafting), Soft Trekking, dan Pasar Rebo Benjoruk sebagai pasar tertua
penelitian alam yang terkait dengan kehidupan di Kecamatan Jonggat. Pada zaman penjajahan
flora dan fauna disepanjang sungai. Disamping belanda pasar Bonjeruk ini dijadikan sebagai
itu juga, target pasar wisatawan yang dituju dari pusat pemerintahan, pendidikan dan bisnis.
berbagai asal seperti wisatawan domestik dan Pada hal yang lain juga, Bangsawan Bonjeruk
manca Negara. Karakter wisatawan yang merupakan silsilah keturunan Kerajaan
mancanegara (eropa) yang sudah mengunjungi Pujut sehingga mempengaruhi kodisi sosial
destinasi ini cukup menarik karena kondisi politik pada zaman itu. Pasar ini menjual
alam yang masih alami. oleh karena itu, berbagai jenis kebutuhan masyarakat sehari-
penataan sungai ini harus diperhatikan dengan hari seperti kebutuhan makanan pokok, sayur,
baik sehingga bisa memberikan pengalaman daging dan alat perlengkapan pertanian.
dan kepuasan kepada wisatawan selama Wisatawan mancanegara sangat tertarik dengan
melakukan kegiatan wisata. pasar tradisional dengan fasilitas yang sangat
2) Hamparan Persawahan (Rice Terrace) sederhana seperti lapak-lapak yang masih
Sawah merupakan lahan yang produktif tradisional.
yang digunakan oleh petani untuk menanm padi 5) Masjid Kuno Raden Nune Umas (Old
dan tanaman pangan lainya. 75 % masyarakat Mosque)
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
P-ISSN: 2088-4834 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
24 Hospitality Vol.8 No.1 Juni 2019
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Masjid Kuno Raden Nune Umas ada pula yang membawa senjata perang, karena
Bonjeruk sebagai salah satu masjid tertua di garapan geraknya selalu menunjukkan watak
Kecamatan Jonggat. Nama masjid ini diambil maskulin/ sikap jantan. Tari Gendang Beleq
dari nama Tokoh Bangsawan tersohor di Desa dahulu berfungsi sebagai tari pengiring para
Bonjeruk. Masjid sebagai pusat pendidikan ksatria yang akan maju ke medan perang atau
agama dan kebudayaan zaman dulu. menyambut para pahlawan yang pulang dari
Perkembangan wisata syariah/ halal tourism medan perang. Ada 3 Kelompok Gendang
saat ini membuat keberadaan masjid kuno Beleq di Desa Bonjeruk yang digunakan untuk
bonjeruk medapatkan perhatian yang sangat kegiatan nyongkolan dan pesta adat di Pulau
tinggi dikalangan masyarakat pariwisata. Lombok.
Wisatawan timur tengah berkunjung ke 9) Musik Tradisional Gong Gamelan
destinasi wisata Bonjeruk dan melakukan Gamelan bisa dikatakan sebagai alat
ibadah solat di Masjid kuno Bonjeruk. musik yang hampir menyebar di seluruh
6) Rumah Kuno Bangsawan Bonjeruk (Old wilayah kepulauan Indonesia. Gamelan berada
House) di Pulau Jawa, Kalimantan, Lombok dan Bali.
Bangunan rumah kuno peninggalan pada Gamelan di wilayah Lombok merupakan musik
zaman kolonial Belanda masih cukup banyak akulturasi kebudayaan Bali dan etnis sasak.
ditemukan di desa Bonjeruk, Lombok Tengah. Dalam musik gamelan ini sangat terlihat jelas
Kondisi bangunannya masih dalam keadaan pengaruh musik Bali pada warna musiknya. Hal
utuh dan terpelihara. Bahkan ada rumah yang ini disebabkan karena pada sejarahnya, salah
dulu sempat dijadikan sebagai markas Belanda satu prajurit Bali telah melakukan invasi ke
masih digunakan oleh masyarakat bangsawan. daerah Lombik dalam rangka perluasan
Arsitektur ini bisa digunakan sebagai tempat wilayah dan berhasil menguasai Lombok.
belajar dan mengkaji arsitektur zaman dulu. Sehingga kebudayaannya pun berasimilasi
Disamping itu juga, wisatawan eropa dapat dengan kebudayaan setempat di Desa
merasakan dan melihat hasil karya nenek Bonjeruk. Kelompok Gamelan di Desa
moyangnya pada saat menjajah Lombok zaman Bonjeruk ini digunakan untuk acara pesta
dulu. perkawinan dan menyambut tamu VIP/ khusus
7) Wayang Sasak terutama wisatawan mancanegara.
Wayang kulit yang tumbuh dalam Pengembangan Desa Bonjeruk Sebagai Desa
masyarakat Sasak ini berkembang sejalan Wisata Berbasis Alam dan Budaya di
dengan masuknya agama Islam di Lombok. Lombok Tengah
Sanggar wayang sasak bonjeruk memiliki 1) Perencanaan (Planning)
reputasi yang cukup terkenal. Proses Perencanaan Desa Bonjeruk sebagai
regenarasi wayang ini juga dilakukan dengan Destinasi Wisata Baru harus mempersiapkan
cukup baik, keberlanjutan wayang sasak segala kebutuhan seperti fasilitas-fasilitas
sebagai asset pariwisata ini terlihat bahwa umum, infrasturktur, sumber daya Manusia
adanya generasi dalang (pemain (SDM) dibindag pariwisata. tokoh masyarakat
wayang)cilik/muda. dan pariwisata harus mendorong generasi muda
8) Musik Tradisional Gendang Beleq untuk melanjutkan sekolah dibidang pariwisata
Gendang Beleq adalah nama sebuah sehingga dapat menunjang perkembangan
instrumen musik, yaitu gendang berukuran pariwisata. Melakukan identifikasi kendala-
panjang lebih dari satu meter yang disandang kendala yang muncul baik dari lingkunagn
pada pundak pemain Kata Beleq dalam bahasa eksternal maupun internal. Membuatkan paket
Sasak berarti Besar. Tari Gendang Beleq wisata yang bisa digabung sebagai daya Tarik
merupakan tari perang walaupun tidak ada wisata yang ada di sekitar Desa Bonjeruk.
gerak yang menunjukkan perkelahian dan tidak Perencanaan paket tour yang bisa di buat adalah
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834
Vol.8 No.1 Juni 2019 Hospitality 25
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Paket Fullday Soft Trekking melalui jalur 4) Pengawasan (Controlling)
persawahan, Kebun Bambu, Agrowisata dan Pengawasan Program Pengembagan
sungai. Paket Fullday Seni Budaya (gamelan Desa Wisata Bonjeruk harus di awasi secara
Class) yaitu wisatawan bisa belajar mengamel berkelanjutan dalam setiap program dan paket
(Memaikan alat music gamelan) dan Gendang wisatanya. Masing-masing organisasi harus
Beleq. Paket wisata Halfday Tradisional sesuai dengan rencana atau program kerja.
Cooking Class yaitu wisatawan akan belajar Penggunaan sumber daya dan dana dalam
memasak makanan khas kampung Bonjeruk organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan
dengan menu dan bumbu sasak, tambahan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana
lainya, wisatawan juga bisa belajar membuat dan terhindar dari tindakan korupsi.
jajan khas sasak seperti Jaje Oree, Kue Lupis, Strategi Promosi Desa Wisata Bonjeruk,
Gobet, Lempok, Aling-Aling, Rengi, Opak- Kabupaten Lombok Tengah
opak dan Kue Keludan Strategi promosi Desa Wisata Bonjeruk
2) Pengorganisasian (Organization) yaitu bauran promosi (promotion mix), target
Mengerakan Desa Wisata tentunya pengunjung, tujuan promosi, anggaran
membutuhkan pembangunan orgnisasi yang promosi, rancangan pesan, media yang
kuat sehingga dapat memberikan sumbangsih digunakan, sumber pesan, dan umpan balik
yang besar terhadap desa wisata Bonjeruk. (feedback). Kegiatan promosi belum dilakukan
Beberapa Organisasi Desa yang mendukung secara terintegrasi dan intensif. Elemen
perkembangan desa wisata seperti Badan promotion mix yang digunakan di antaranya
Keamanan Desa (BKD) yang menjaga stabilitas personal selling, public relations, sales
keamanan masyarakat desa dari ganguan promotion (merchandise), dan promosi melalui
pencuri dan tindakan kriminalitas lainya. mulut ke mulut (word of mouth).
Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Tujuan kunjungan ke Desa Wisata
Bonjeruk Permai memiliki semangat yang Bonjeruk tentunya dengan berbagai motivasi
membaja dalam berkerja demi kemajuan Desa berdasarkan jenis da asal wisatan, keperluan
Wisata. Badan Permusyarawatan Desa (BPD) studi/penelitian seperti pelajar dan mahasiswa,
dengan melihat aspirasi pembangunan belajar gamelan dengan kelompok seni yang
masyarakat Desa Bonjeruk. Kelompok ada di Desa Bonjeruk, Belajar memasak dan
Pamswakarsa REMPUNG sebagai kelompok membuat jajan tradisional yang tentunya
keamanan Lintas Desa untuk mengurangi berasal dari luar negeri/ wisatawan asing yang
tindakan kriminal dan tindakan negative lainya. di promosikan oleh Travel agent yang ada di
Bali dan Lombok seperti Asian Trails Bali,
3) Penggerakan (Actuating) Happy Trails Bali, Pacto Holidays Bali, Biddi
Menggerakkan organisasi yang ada di Tour Lombok, Cinta Holidays Indonesia dan
Desa Bonjeruk supaya berjalan sesuai dengan Travel Agent Online. Melihat jmlah wisatawan
pembagian kerja masing-masing seperti da nasal wisatawan yang berkunjung tentu
misalnya Kemompok BKD berkerjasama masih perlu dilakukan perbaikan secara terus
dengang Kelompok REMPUNG untuk menerus. Berdasarkan hasil wawancara dengan
menjaga kemanan Desa sehingga dapat ketua POKDARWIS Bonjeruk Maju (Usman),
mengembangkan pariwisata dengan baik. Kadisbudpar Lombok Tengah (Lalu Putria),
POKDARWIS Bonjeruk Maju berkerjasama kami dapat menyimpulkan bahwa promosi
dengan Kepala Desa dan Dinas Kebudayaan Desa Wisata Bonjeruk belum dikelola secara
Pariwisata Lombok Tengah untuk optimal.
menggerakkan seluruh sumber daya / anggota Anggaran Promosi desa wisata Bonjeruk
yang ada untuk belajar dan berkerja secara dapat digali dari berbagai sumber. Beberapa
baik. sumber anggaran diperoleh melalui kerjasama
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
P-ISSN: 2088-4834 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
26 Hospitality Vol.8 No.1 Juni 2019
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
dengan pihak pemerintah kabupaten, Pengorganisasian (Organization) Mengerakan
pemerintah provinsi, maupun kerjasama Desa Wisata tentunya membutuhkan
dengan pihak swasta seperti Travel Agent, pembangunan orgnisasi yang kuat sehingga
LSM dalam dan luar negeri, Ticket Masuk, dapat memberikan sumbangsih yang besar
Hasil Penjualan souvenir dan swadaya terhadap desa wisata Bonjeruk. Penggerakan
masyarakat. Dana bantuan untuk sementara (Actuating) yaitu secara langsung
yang yang berasal dari pemerintah maupun menggerakkan organisasi yang ada di Desa
swasta umumnya masih diprioritaskan untuk Bonjeruk.
pemenuhan sarana prasarana pendukung Lembaga-lembaga di desa Benjeruk
pariwisata.. Kegiatan promosi umumnya masih berjalan sesuai dengan pembagian kerja
berupa transfer informasi mengenai obyek masing-masing seperti misalnya Kemompok
wisata yang ada di Desa Wisata Bonjeruk. Itu BKD berkerjasama dengang Kelompok
pun dalam jumlah yang terbatas sehingga REMPUNG untuk menjaga kemanan Desa
masyarakat harus mencari tahu dan sehingga dapat mengembangkan pariwisata
mengumpulkan sendiri informasi mengenai dengan baik. Pengawasan (Controlling) untuk
Desa Wisata Bonjeruk. oleh sebab itu, promosi program Pengembagan Desa Wisata Bonjeruk
yang disampaikan secara umumnya yaitu tetap secara konsisten harus di awasi secara
terkait dengan pengembangan obyek wisata dan berkelanjutan dalam setiap program dan paket
pelestarian seni budaya yang memuat nilai-nilai wisatanya. Masing-masing organisasi harus
kearifan lokal serta minat khusus lainya. Media sesuai dengan rencana atau program kerja.
penyampaian pesan promosi yakni saluran
komunikasi secara langsung dan saluran PENUTUP
promosi melalui media perantara seperti tatap Kesimpulan
muka dan word of mouth (WOM). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
Umpan balik yang diperoleh Desa Wisata sebagai berikut :
Bonjeruk berasal dari wisatawan dan 1) Perkembangan desa wisata mengalami
stakeholder lainya seperti travel agent, dan peningkatan dan kemajuan beberapa tahun
LSM aktivitas promosi yang dilakukan yaitu terahir ini. Banyak bermunculan desa-desa
aktivitas promosi tertentu cukup membuat wisata dengan berbagai macam ciri khas
jumlah kunjungan meningkat. Sementara itu, yang berbeda-beda. Salah satunya adalah
umpan balik dari pelaku Desa Wisata Bonjeruk, Desa Wisata Bonjeruk dengan daya Tarik
terdapat sebagian orang pengrajin, khususnya Alam dan Budaya.
pengrajin souvenir tas, dompet, gantungan 2) Ada beberapa potensi obyek wisata Desa
kunci yang masih cenderung negatif dan kurang Bonjeruk yaitu Kokoh dalam (Sungai
antusias dengan pembinaan yang dilakukan Besar) Bonjeruk, Hamparan Persawahan
oleh Desa Wisata Bonjeruk dan pemda Lombok (Rice Terrace), Kebun Bambu (Pasar
Tengah. Namun tak sedikit pula jumlah Bambu Traditional), Pasar Tradisional
pengrajin yang antusias dalam mengikuti Rebo, masjid Kuno Raden Mas, Rumah
berbagai program pembinaan yang dijembatani Kuno, dan berbagai jenis kesenian tradional
oleh pengelola POKDARWIS dan aparatur yang dapat digunakan sebagai tempat
Desa Wisata Bonjeruk. belajar dan daya Tarik wisata.
Pegembangan desa Wisata Bojeruk Saran-saran
dilakukan secara baik melalui Perencanaan Saran yang bisa diberikan dalam
(Planning) sebagai Destinasi Wisata Baru harus pengembangan desa wisata Bonjeruk yaitu :
mempersiapkan segala kebutuhan seperti 1) Pengembangan Obyek wisata Desa
fasilitas-fasilitas umum, infrasturktur, sumber Benjeruk harus melibatkan masyarakat
daya Manusia (SDM) dibindag pariwisata. secara lebih luas dan berkelanjutan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834
Vol.8 No.1 Juni 2019 Hospitality 27
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
sehingga rasa memiliki serta tanggung [5] Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT Teknik
jawab melekat lebih besar dalam diri Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
masyarkat. Gramedia Pustaka Utama.
2) Pembangunan sarana dan prasarana [6] Ristanto, Hari. 2002. Diktat Perencanaan
merupakan hal yang penting untuk Pariwisata. Manajemen Kepariwisataan.
memberikan kenyamanan kepada Sekolah Tinggi . Pariwisata Bandung.
wisatawan seperti toilet, bak sampah, [7] Subdra, Nengah, Nandra, Mastriani,
penunjuk arah dan jalan yang baik. Nyoman. 2006.Dampak Ekonomi, Sosial,
3) Memberikan penyuluhan dan pendidikan Budaya, dan Lingkungan terhadap
pariwisata yang berkesinambungan kepada pengembangan Desa Wisata Di Jatiluwih-
generasi muda dan masyarakat sehingga Tabanan. Jurnal. Vol.5. No.1
memiliki persepsi yang sama untuk [8] Suwena, I Ketut (2010). Pengetahuan
memberikan pelayanan prima kepada Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar: Udayana
wisatawan. Press
4) Ketua dan anggota POKDARWIS harus
berkerja keras untuk melakukan promosi
dan menjaga kualitas pelayanan kepada
wisatawan yang berkunjung di Desa Wisata
Bonjeruk.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Adiati, Maria & Basalamah, Anwar. 2014.
Kondisi Pariwisata Berkelanjutan dibidang
Sosial Budaya Pengalaman dan harapan
Pengunjung di Tanjung Papuma Jember.
Binnus Review. Jurnal. Vol 5.No.1
[2] Hidayat, Marceila.2011. Strategi
Perencanaan dan Pengembangan Destinasi
Wisata.Jurnal. Vol.1.No.1
[3] Prasiasa, Putu Oka (2012). Destinasi
Pariwisata, Berbasis Masyarakat, Jakarta :
Salemba Empat
[4] Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
P-ISSN: 2088-4834 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
28 Hospitality Vol.8 No.1 Juni 2019
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834