Anda di halaman 1dari 22

TUGAS BESAR 2 MANAJEMEN PARAWISATA

“PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS


LINGKUNGAN SERTA PARTISIPASI MASYARAKAT”

Dosen Pengampu : Dr. Catur Widayati,SE,MM

KELOMPOK 2 :

AMELLINA PUTRI 43121010199


GRACELIA ADINDA P. 43121010117
NIRMALA WAHYU M. 43121010118
REYHAN SYAHPUAN P.G.P 43121010069
RAGA RAMADHAN N.E 43121010034

UNIVERSITAS MERCU BUANA


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PRODI MANAJEMEN
2021
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya dan
karunianya tugas makalah mengenai “Perencanaan Dan pengembangan Berbasis Lingkungan
Serta Partisipasi Masyarakat” dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen
mata kuliah Manajemen Pemasaran yaitu Dr. Catur Widayati,SE,MM yang telah memberikan
tugas kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan,
bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bermanfaat
untuk perkembangan serta peningkatan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 15 November 2022

Kelompok 2
ABSTRAK
Kegiatan pariwisata pada hakikatnya merupakan kegiatan yang sifatnya
sementara,dilakukan secara suka rela dan tanpa paksaan untuk menikmati daya tarik
wisata. Dalam perkembangannya industri pariwisata ini mampu berperan sebagai
salah satu sumber pendapatan negara maupun daerah.Pariwisata sering dipersepsikan
sebagai wahana untuk meningkatkan pendapatan,baik pendapatan daerah maupun
pendapatan masyarakat daerah sekitar daya tarik wisata.

Keberhasilan kepariwisataan tidak hanya menjadikan target utama menarik wisatawan


asing untuk datang, tetapi lebih untuk mengembangkan peluang usaha-usaha masyarakat
didalamnya untuk berkembang dan maju, yang bergerak keluar menarik orang luar untuk
datang. Secara sederhana, partisipasi merupakan sebuah proses dimana masyarakat sebagai
stakeholders, terlibat mempengaruhi dan mengendalikan pembangunan di tempat mereka
masing-masing.

Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata potensial
adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta
memiliki empat kabupaten dan satu kota madya.Masing-masing dari kabupaten dan
kotamadya tersebut memiliki daya tarik wisatayang sangat potensial untuk
dikembangkanmenjadi sebuah destinasi wisata. Salah satu kabupaten yang memiliki
daya tarik yang potensial adalah Kabupaten Sleman & Bantul. Candi Prambanan, Tebing
Breksi, Dan Hutan Pinus menjadi tujuan utama kami melakukan perjalanan dengan tujuan
mengapa kawasan tersebut begitu menarik perhatian para pelancong dari berbagai daerah
maupun Internasional.

Masyarakat turut serta secara aktif dalam memprakarsai kehidupan mereka, melalui
proses pembuatan keputusan dan perolehan sumberdaya dan penggunaannya. Selama ini
pengembangan pariwisata berbasis masyarakat menggunakan pendekatan community based
tourism, dimana masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang
pembangunan pariwisata.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................II

ABSTRAK………………………………………...……………………………..………...III

DAFTAR ISI…………………………………………………...……….………………...IIV

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...…...………V

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….…...………5


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………...6
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………….6
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………….……..6

BAB II PEMBAHASAN…………………………...………………………...……........…..7

2.1 Pengertian Pariwisata…………………………………..…………...….………………...7


A. Unsur-Unsur…………………………………………………….……………………8
B. Konsep Pengembang…………………………………………………………………9
C. Lokasi Kajian………………………………………………………………..………..9

2.2 Candi Prambanan………………..………………………………………………......…..10

2.3 Tebing Breksi……………………….…………………………………………...….......14

2.4 Hutan Pinus………………………..…..………………………………………………...17

2.5 Malioboro………………………………………………………………………...….….18

BAB III PENUTUP………………………………………………………………...…...…21


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………...21
3.2 Saran…………………………………………………………………………….……...21
3.3 Foto Kelompok…………………………………………………………………...….....21

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….…..22
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pariwisata adalah serangkaian kegiatan dan aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh
manusia, baik perorangan maupun berkelompok, dari satu tempat ke tempat lain secara
sementara dengan tujuan mendapatkan keseimbangan, kedamaian, dan kebahagiaan jiwa.

Secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata “Pari”
yang artinya bersama atau berkeliling, dan “wisata” yang artinya perjalanan. Sehingga dilihat
dari asal katanya, maka pariwisata dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas perjalanan
berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya yang menjadi objek tujuan wisata dimana
perjalanan tersebut dilakukan dengan perencanaan.

Adapun pengertian menurut para ahli :

1. Menurut Mathieson dan Wall (1982)

Pariwisata adalah serangkain aktivitas berupa aktivitas perpindahan orang untuk sementara
waktu ke suatu tujuan di luar tempat tinggal maupun tempat kerjanya, aktivitas yang
dilakukannya selama tinggal di tempat tujuan tersebut dan kemudahan yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhannya baik selama dalam perjalanan maupun di lokasi tujuannya.

2. Menurut E. Guyer Fleuler

Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya
didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Pada khususnya disebabkan oleh
bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari
perkembangan perniagaan, industri, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.

Salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia yaitu berada di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY). Maka dari itu kami melakukan perjalanan ke daerah tersebeut untuk
meneliti secara langsung terkait dengan tujuan mengapa Yogyakarta begitu Populer. Apa ini
sekedar promosi yang berhasil ? Gurauan semata ? atau secara natural Yogyakarta
memanglah sangatlah bagus. Tidak dipungkiri bahwa era digital saat ini, cukup sering
ditemukan destinasi wisata yang ternyata tidak seindah apa yang ditampilkan melalui gambar
atau video. Daerah yang kami kunjungi disana yaitu Candi Prambanan, Tebing Breksi, Hutan
Pinus Dan Malioboro sebagai tambahan.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Dimana kah lokasi yang menjadi objek penelitian pariwisata?


2. Bagaimana keadaan cuaca serta berapa lama melakukan penelitian pariwisata disana?
3. Mengapa lokasi tersebut menjadi pilihan untuk melakukan penelitian pariwisata?
4. Apa tujuan untuk datang ke daerah tersebut?
5. Bagaimana keadaan masyarakat disana?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui dimana lokasi yang menjadi objek penelitian pariwisata


2. Untuk mengetahui seperti apa keadaan cuaca disana serta berapa lama waktu yang dipakai
untuk melakukan penelitian
3. Untuk mengetahui alasan mengapa daerah tersebut begitu populer
4. Untuk mengetahui alasan mengapa daerah tersebut sangat terkenal, dan juga untuk
memenuhi tugas besar yang sudah diberikan oleh dosen manajemen pariwisata
5. Untuk mengetahui seperti apa keadaan masyarakat disana dan apa saja budaya yang
mereka lakukan disana dalam kehidupan sehari-hari

1.4 Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah agar para pembaca khususnya mahasiswa dapat lebih
memahami arti dari pariwisata, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam
membangun atau mengembangkan sebuah objek wisata agar bisa menjadi lebih baik serta
penting tidaknya peran masyarakat dikawasan tersebut. Selain itu, agar para pembaca bisa
mengetahui apa saja objek wisata di Daerah Yogyakarta.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PARIWISATA

Secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata “Pari” yang
artinya bersama atau berkeliling, dan “wisata” yang artinya perjalanan. Sehingga dilihat dari
asal katanya, maka pariwisata dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas perjalanan
berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya yang menjadi objek tujuan wisata dimana
perjalanan tersebut dilakukan dengan perencanaan. Adapun teori menurut para ahli :

1. Menurut Mathieson dan Wall (1982)

Pariwisata adalah serangkain aktivitas berupa aktivitas perpindahan orang untuk sementara
waktu ke suatu tujuan di luar tempat tinggal maupun tempat kerjanya, aktivitas yang
dilakukannya selama tinggal di tempat tujuan tersebut dan kemudahan yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhannya baik selama dalam perjalanan maupun di lokasi tujuannya.

2. Menurut E. Guyer Fleuler

Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya
didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Pada khususnya disebabkan oleh
bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari
perkembangan perniagaan, industri, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.

3. Richard Sihite

Pariwisata adalah suatu bentuk kegiatan perjalanan (traveling) yang dilakukan dalam jangka
waktu pendek atau sementara waktu.

4. Herman V. Schulard

Pariwisata adalah serangkaian kegiatan terutama yang berkaitan dengan perekonomian secara
langsung berhubungan dengan masuknya orang-orang asing melalui jalur lalu lintas di suatu
negara, kota, dan daerah tertentu.

5. World Tourism Organization (WTO)

Pariwisata adalah suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di
daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya.
A. Unsur-Unsur / Syarat Dasar Pariwisata

1) Daya Tarik Wisata (Attractions)

Setiap destinasi pariwisata memiliki daya tarik berbeda-beda sesuai dengan kemampuan atau
potensi yang dimiliki.

 Daya tarik wisata alam (natural tourist attractions), segala bentuk daya tarik yang
dimiliki oleh alam, misalnya: laut, pantai, gunung, danau, lembah, bukit, air terjun dll.
 Daya tarik wisata buatan manusia (man-made tourist attractions), meliputi: Daya tarik
wisata budaya (cultural tourist attractions), misalnya: tarian, wayang, upacara adat, lagu,
bangunan seni, seni pahat, ukir, Lukis.

2) Akomodasi
Adalah tempat bagi seseorang untuk tinggal sementara, dapat berupa hotel, losmen, guest
house, pondok, cottage inn, perkemahan, caravan, bag packer dan sebagainya.

3) Biro Perjalanan (Travel Agent)


Biro Perjalanan merupakan adanya suatu unit terhadap bisnis yang dapat mengelola terhadap
seluruh proses pariwisata dari awal sampai selesai sehingga wisatawan dapat puas dengan
manfaat dalam melakukan wisata tersebut. Namun untuk para solo traveller / Backpacker
tentu travel tidak diperlukan. Travel Agent lebih diperuntukkan untuk sekelompok orang
yang tidak ingin kesulitas mengurus ini itu dan hanya ingin terima beres saja.

4) Jasa Boga dan Restoran

Karena setiap wisatawan selalu membutuhkan makanan dan minuman dan tentu saja
mencoba membeli dan mencoba dengan berbagai jenis makanan atau mencoba minuman di
lingkungan.

5) Transportasi / Jasa Angkutan

Ketersediaan sarana transportasi merupakan aspek penting bagi sebuah destinasi. Perlu juga
diperhatikan bahwa akses jalan yang baik saja tidak cukup tanpa diiringi dengan ketersediaan
sarana transportasi (Bus,Kereta Api, pesawat, kapal Laut, Tongkang, Mobil dll).
B. Konsep Pengembangan Pariwisata

Dalam upaya pengembangan suatu obyek wisata strategi-strategi dalam pelaksanaannya


diperlukan untuk membuat suatu obyek wisata menarik dan memilikidaya jual yang tinggi.
Adapun bentuk-bentuk strategi yang dilakukan adalah strategi promosi keseluruhan paket
wisata baik obyek wisata alam maupun obyek wisata buatan melalui program pengembangan
seperti:

 Promosi dapat dilakukan melalui media brosur yang disebarkan di hotel atau tempat
umum (mall atau pusat perbelanjaan)
 Bekerja sama pada pihak hotel-hotel untuk mempromosikan obyek wisata ke pasar
wisata internasional.
 Promosi melalui media internet yang dapat dilakukan oleh pihak Sub Dinas Pariwisata
bekerjasama dengan pihak sponsor yang memiliki jaringan bisnis di bidang pariwisata.

Suatu obyek wisata agar menjadi daerah tujuan wisata maka obyek wisata tersebut harus siap
menerima kedatangan wisatawan dengan memberikan pelayanan yang baik setiap kunjungan
wisatawan. Spilance (1990) menyatakan bahwa untuk menciptakan pemasukan yang banyak
dari wisatawan maka dilakukan langkah-langkahdiantara lain:

 Meningkatkan pelayanan terpadu terpadu di pintu gerbang masuk wisatawan sehingga


mempermudah masuk wisatawan maupun keluar.
 Meningkatkan pelayanan ke tempat tujuan wisata baik kegiatan pokok maupun
penunjang

C. Lokasi Kajian
1) Candi Prambanan : Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec.
Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571, Indonesia.
2) Tebing Breksi : Dusun Groyokan, Jl. Desa Lengkong, RT.02/RW.17, Gn. Sari, Sambirejo,
Kec.Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572.
3) Hutan Pinus : Jl. Dlingo-Patuk, Pantirejo, Terong, Kec. Dlingo, Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55783 Indonesia.
2.2 Candi Prambanan / Candi Roro Jonggrang

Jam Buka & Harga Tiket Masuk : 08:00 – 17::00 & Rp.25.000/per orang

Adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi.
Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, 3 dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa
pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Nama asli
kompleks Candi Hindu berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu Siwagrha (Rumah Siwa). Taman
Wisata Candi Prambanan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 6 Juli 1989, di
dalamnya termasuk komplek candi lain yang jaraknya berdekatan.

Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten
Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta 55571, Indonesia.

Dari mana kami mengetahui tempat indah ini ?

1) Tempat ini begitu popular di Indonesia sehingga banyak orang yang merekomendasi nya
jika kami hendak berwisata khususnya ke Daerah Jawa.
2) Termasuk tempat legenda dan mempunyai ceritanya tersendiri “Roro Jonggrang Dan
Bandung Bondowoso” sehingga dari kecil kami sudah tahu mengenai tempat ini
3) Sosial Media, Acara Tv, Majalah.
Candi ini terletak di kecamatan Prambana Desa Bokoharjo, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta dan kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah kurang lebih 17 kilometer timur
laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semaranag,
persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, dan merupakan candi Hindu
terbesar di Indonesia, sekaligus candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini
berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya. Candi Siwa
sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks
gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara.

Secara Etimologi, Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga
merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para
Brahman yang bermakna “Brahman Agung” yaitu Brahman / realitas abadi tertinggi dan
teragung. Namun ada beberapa candi yang turut berada di sekitar Candi Prambanan (Inti).

 Candi Sewu
 Candi Lumbung
 Candi Bubrah
 Candi Plaosan
 Candi Sojiwan

Berdasarkan apa yang kami lihat, terdapat beberapa Candi yang runtuh sehingga dalam tahap
renovasi/perbaikan, Selain itu,kami terpaksa tidak bisa melihat patung roro jonggrang yang
berada di dalam candi dikhawatirkan akan rusak (aturan dilarang masuk sudah ada cukup
lama)
Selain itu, diseitaran Candi Prambanan terdapat beberapa museum audio visual (dilihat,
didengar dan dirasakan secara langsung) yang berisi patung-patung Hindu kecil menjadi
bagian dari Candi Prambanan lengkap dengan penjelasan serta sejarahnya.

Sejauh kami meneliti, Candi Prambanan dapat dikatakan cukup bersih dan tertib. Namun
sayangnya cuaca disana cukup panas dan kami melihat beberapa masyarakat disana tidak
kuat untuk berkeliling lebih lama dan mengunjungi candi-candi kecil disekitar candi inti.
Menanam pohon-pohon mungkin bisa menjadi alternatif karena dapat membuat suasanan
menjadi sejuk.

A. Apakah Masyarakat Ikut Berperan Dalam Perkembangan Candi ?


Berdasarkan apa yang kami ketahui ketika mengunjungi candi prambanan, objek wisata
tersebut memiliki peran masyarakat didalamnya. Tidak dapat di pungkiri bahwa masyarakat
turut membantu dan mendorong pelesatarian keadaan candi prambanan sehingga adanya
hubungan timbal balik antar masyarakat dengan candi prambanan sebagai objek wisata.
Dengan adanya candi prambanan sebagai objek wisata yang membuka lapangan pekerjaan
baru bagi masyarakat, candi prambanan juga terbantu oleh masyarakat dengan adanya peran
masyarakat seperti peluang usaha dan pekerjaan di lokasi

Candi prambanan memiliki kontribusi positif bagi perekonomian serta pemberdayaan


masyarakat di sekitarnya melalui berbagai pengembangan. Hal ini telah mendorong
tumbuhnya aktivitas ekonomi masyarakat di bidang pariwisata. Selain aspek ekonomi yang
telah kita bahas tadi, aspek lingkungan juga menjadi perhatian utama yang diselenggarakan
melalui kerja sama antar wisata candi prambanan dengan masyarakat sekitar.
 Penghijauan area taman wisata dan kawasan di sekitarnya yang dilakukan bersama-sama
dengan unsur masyarakat dan pelaku usaha pariwisata.

 Pemberian insentif kepada desa-desa di sekitar candi yang telah memberikan bukti nyata
dalam upaya pemeliharaan lingkungan.
 Pemberian kesempatan kepada seniman tari (lokal) tampil di taman wisata untuk
menghibur para wisatawan sekalihus menghadirkan lapangan pekerjaan.
Pemaparan tadi memberikan kesan positif, walaupun penerapannya belum sepenuhnya benar-
benar tercapai seutuhnya. Setidaknya sudah ada maksud dan tujuan positif dari pihak
pengelola Kompleks Candi Prambanan untuk memberikan porsi terhadap keterlibatan
masyarakat sekitar.

B. Apakah Candi Prambanan Mengalami Tren Kenaikan / Penurunan ?

Ya! Candi Prambanan mengalami kedua hal tersebut. Candi Prambanan pernah mengalami
tren penurunan. Itu terjadi dikarenakan pandemi Covid-19 kemarin. Lalu bagaimana dengan
tren kenaikan? Jawabannya adalah Ya! Candi Prambanan mengalami tren kenaikan. Saat hari
libur / weekend, Candi Prambanan selalu ramai pengunjung, selain itu hari-hari besar/cuti
bersama. Sudah dipastikan Kawasan tersebut akan ramai mulai dari wisatawan lokal maupun
luar kota. Saat era new normal (Setelah Covid-19), disaat pariwisata sudah diperbolehkan
untuk buka Kembali, Candi Prambanan mengalami kenaikan yang cukup drastis dikarenakan
sudah banyak masyarakat rindu akan vacation/liburan.

C. Bagaimana Tren Pariwisata Saat Ini ? Hubungannya Dengan Candi Prambanan!

Berikut ini adalah tren pariwisata saat ini di Indonesia :

1) Sport tourism dan kegiatan di alam sebagai healing


2) Sustainable tourism (eko-friendly)
3) Penginapan open space

Tren Pariwisata saat ini dapat dikatakan adalah alam (kegiatan di alam terbuka) dan kami
rasa Candi Prambanan belum masuk kedalam kategori pariwisata yang sedang tren saat
ini.Candi Prambanan merupakan kawasan yang kental akan sejarah serta legenda dan sangat
cocok bagi para wisatawan yang hendak berlibur namun sekaligus menambah wawasan.
Sedangkan, tren saat ini merupakan lokasi alam yang dapat membantu menghilangkan penat
sekaligus memacu adrenalin.

2.3 Tebing Breksi


Merupakan bebatuan kapur yang dihasilkan dari endapan dan hasil erupsi yang berupa
abu vulkanik Gunung Nglanggeran yang berada di gunung penjelasan lain yaitu tempat
penambang bebatuan kapur. Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat
menyulap lokasi ini menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Tepatnya pada 30
Mei 2015, Tebing Breksi ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai
tempat wisata.

Jam Buka & Harga tiket masuk : 06:00 – 20:00 & 10.000/per orang

Berada di lingkup wilayah administrative Dusun Groyokan, Jl. Desa Lengkong,


RT.02/RW.17, Gn. Sari, Sambirejo, Kec.Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55572.

Visi : Terwujudnya Tebing Breksi sebagai tujuan wisata terkemuka yang bertumpu pada
kekuatan dan keunggulan pariwisata lokal serta mampu memperkokoh jati diri, memberikan
manfaat bagi masyarakat, serta dapat menjadi lokomotif pembangunan secara menyeluruh.
Misi :
 Mengoptimalkan potensi objek dan daya tarik wisata yang ada di Tebing Breksi sebagai
aset utama kepariwisataan.
 Memberikan pelayanan dan menyiapkan system informasi pariwisata yang memadai.
 Membuat perencanaan pembangunan pariwisata Taman Tebing Breksi secara
komprehensif, terpadu dan berkelanjutan dengan tetap mengedepankan prinsip
pelestarian dan pengembangan pariwisata lokal.

Bagaimana dengan transportasi ? Jangan khawatir, semua kendaraan bisa datang ke


lokasi ini seperti motor,mobil pribadi bahkan kendaraan besar seperti bus (karena kami juga
menggunakan bus). Ditambah Kawasan ini menyediakan lahan parkir yang cukup luas.
Dikarenakan berada di dataran tinggi serta kami datang di akhir tahun sehingga cuaca dan
udara disana pun jauh dari kata panas, melainkan sejuk. Selain itu, disekitaran spot utama
terdapat spot-spot lain untuk foto dan juga tempat makan.

Dari mana kami mengetahui tempat indah ini ?


1) Orang-orang terdekat kami merekomendasi nya jika hendak berwisata ke Daerah Jawa
2) Sosial Media, Acara Tv, Majalah.
3) Pernah melihatnya di Internet dan tampaknya menarik

A. Apakah Tebing Breksi Mengalami Tren Kenaikan / Penurunan ?


Tambang batu breksi ini sendiri merupakan sumber mata pencaharian masyarakat
desa Sambirejo. Namun dengan berhentinya operasi penambangan batu breksi membuat
ekonomi masyarakat desa Sambirejo mengalami penurunan, bahkan berdampak buruk bagi
sebagian masyarakat. Hal ini dikarenakan sebagian masyarakat desa Sambirejo kehilangan
mata pencaharian pokok sebagai penambang Batu Breksi. Namun setelah masyarakat
berinisiatif untuk mengembangkan kawasan ini menjadi objek wisata, Selain itu, saat
pandemic covid-19 kemarin, tebing breksi kembali mengalami penurunan, namun setelah era
new normal Kawasan tersebut kembali ramai.

B. Apakah Masyarakat Ikut Berperan Dalam Perkembangan Tebing Breksi ?


Masyarakat melihat adanya potensi yang dapat dikembangkan menjadi sebuah objek
wisatayang akan mampu menopang perekonomian masyarakat. Masyarakat berinisiatif
untuk mengembangkan bekas tambang batu breksiini dengan cara memahat menjadi
ukiranindah dibekas tambang batu Breksi. kondisiyang demikian ini mampu
memberikan dampak yang positif terhadap sosial ekonomi masyarakat Desa Sambirejo
serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sambirejo. Kegiatan
pariwisata di Tebing Breksi ini menimbulkan berbagai dampak yang dihasilkan dari
interaksi masyarakat sekitar objek wisata Tebing Breks dengan wisatawan yang datang
berkunjung.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat ikut berperan dalam perkembangan tebing breksi.
Kawasan objek wisata Tebing Breksi, mulai dipadati oleh pendatang baru yang
memulai usaha berdagang untuk menyediakan kebutuhan wisatawan yang secara
langsung mengubah struktur mata pencaharian masyarakat desa Sambirejo yang awalnya
berprofesi sebagi pengarit (tukang arit makanan hewan ternak) menjadi pedagang dan
karyawan

C. Bagaimana Tren Pariwisata Saat Ini ? Hubungannya Dengan Tebing Breksi!


Berikut ini adalah tren pariwisata saat ini di Indonesia :

1) Sport tourism dan kegiatan di alam sebagai healing


2) Sustainable tourism (eko-friendly)
3) Penginapan open space

Tren Pariwisata saat ini dapat dikatakan adalah alam (kegiatan di alam terbuka) dan kami rasa
Tebing Breksi masuk dalam kategori ini, karena selain objek utama tebing. Kawasan ini juga
menghadirkan pemandangan alam yang indah. Dikarenakan lokasi kajian berada di dataran
tinggi, namun Tebing Breksi perlu dikembangkan kembali dikarenakan masih banyak orang
yang belum mengetahui objek wisata ini serta perlu ditambahkan hal-hal menarik lainnya,
2.4 Hutan Pinus
Hutan Pinus Pengger merupakan tempat wisata yang dapat digunakan untuk melepas
rutinistas sejenak dengan menikmati sejuk dan rindangnya pohon pinus, dibuka secara resmi
pada tanggal 7 April 2016 Suasana di tempat ini tenang yang jauh dari hiruk pikuk kota.
Pengunjung juga dapat melihat keindahan Kota Yogyakarta dari ketinggian di Hutan Pinus
Pengger. Hutan Pinus Pengger tidak hanya memiliki pemandangan alam yang indah
melainkan juga berbagai spot foto yang instagramable.

Jam Buka & Harga Tiket Masuk Setiap Hari 06.00 - 23.00 WIB & Rp.5.000 / per orang

Jl. Dlingo-Patuk, Pantirejo, Terong, Kec. Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55783 Indonesia.

Untuk hasil foto yang lebih instagramable, pengunjung dapat menggunakan jasa fotografer
yang terdapat dalam setiap spot foto. Beberapa spot foto di Hutan Pinus Pengger adalah
panca warna (tangan raksasa), jempol raksasa (seperti rumah indian), jembatan Pinus
Pengger, jembatan pohon, dan foto akar melingkar. Untuk foto di spot foto tersebut,
pengunjung akan dikenai biaya sebesar Rp 2.000 dengan kamera sendiri dan Rp 4.000
dengan kamera fotografer. Hutan Pinus juga menyediakan fasilitas outbond, seperti trekking,
camping, jelajah alam.

Selain itu, di dalam Kawasan Hutan Pinus ini terdapat fasilitas lain untuk menunjang
keselamatan dan kenyamanan penggunjung seperti pusat informasi dan toilet. Kawasan ini
bukan hanya sekedar hutan namun ada banyak tumbuhan unik lain yang berada disini
lengkap dengan penjelasannya. Jadi, pengunjung bukan hanya wisata namun sembari belajar.
Bagaimana dengan transportasi ? Jangan khawatir, semua kendaraan bisa datang ke
lokasi ini seperti motor,mobil pribadi bahkan kendaraan besar seperti bus (karena kami juga
menggunakan bus). Ditambah Kawasan ini menyediakan lahan parkir yang cukup luas
ditambah disekitaran terdapat warung-warung kecil yang menyediakan jajanan seperti
minuman dingin kemasan, cilok, bakso bakar dll yang bisa dibeli untuk camilan. Dikarenakan
berada di dataran tinggi serta kami datang di akhir tahun sehingga cuaca dan udara disana
pun jauh dari kata panas, melainkan sejuk cenderung dingin.

Dari mana kami mengetahui tempat indah ini ?

1) Tempat ini begitu popular di Indonesia sehingga banyak orang yang merekomendasi nya
jika kami hendak berwisata khususnya ke Daerah Jawa.
2) Dari internet jika kami mencari “tempat yang perlu dikunjungi di Daerah Yogyakarta”
3) Sosial Media, Acara Tv, Majalah.

A. Apakah Masyarakat Ikut Berperan Dalam Perkembangan Hutan Pinus?


Sejarahnya tempat wisata hutan pinus pengger di bangun dikarenakan banyak pemuda-
pemudi yang tidak memiliki pekerjaan mereka menganggur dan tidak memiliki kesibukan,
kesibukannya hanya nongkrong-nongkrong di hutan pinus pengger. Pemerintah dan
masyarakat setempat menjadi khawatir akan hal tersebut sehingga mencari solusi bagaimana
cara agar pemuda-pemudi dapat menghasilkan uang. Dengan berpatokan hutan pinus
mangunan sebagai destinasi wisata, akhirnya dibangunlah hutan pinus pengger tersebut.
Kesimpulannya masyarakat ikut berperan dalam perkembangan Hutan Pinus Pengger.

2.5 Malioboro
Siapa yang tidak mengenal Malioboro ? ]ika mendengar kata Yogyakarta maka tempat wisata
pertama yang terlintas dipikiran adalah Malioboro. Tempat tersebut adalah jantung Kota
Jogja. Tak heran bila banyak penginapan murah hingga mahal dikawasan tersebut. Meskipun
terkenal sebagai surga belanja cendera mata dan barang kerajinan, ternyata tak sedikit
wisatawan dan orang lokal mendatangi Malioboro pagi-pagi sekali untuk berolahraga atau
sekedar menikmati udara segar sambil mencari sarapan.

Berikut ini beberapa hotel berbintang dekat Malioboro


1) POP! Sangaji Hotel (Tempat kami menginap)
2) Hotel Neo Malioboro
3) Grand Inna Malioboro
4) Hotel Ibis Malioboro
Disepanjang jalan Malioboro banyak sekali becak dan delman sebagai alat transportasi dan
tarif mereka cukup terjangkau yaitu Rp.10.000/per orang. Mulai dari pakaian, makanan
hingga cindera mata tersedia di kawasan ini. Walau banyak yang mengatakan Yogyakarta
merupakan daerah yang “serba murah” namun pada kenyataannya tidak juga.
Malioboro merupakan tempat yang wajib didatangi jika datang ke Yogya dikarenakan banyak
sekali hal seru yang bisa kita dapatkan disana. Tak jarang banyak sekali musisi lokasl
menghiasi kawasan tersebut dengan tujuan menghibur wisatawan yang berlalu lalang.
Menjelang siang hingga malam hari, Malioboro menjelma menjadi surga belanja cendera
mata dan barang kerajinan. Lebih dari seribu pedagang kaki lima menggelar dagangannya di
emperan toko. Dengan pandai menawar, cendera mata dan barang kerajinan tersebut bisa
dibeli dengan harga murah.
Tempat wisata disekitar Malioboro yang cukup dengan berjalan kaki :
1) Pasar Beringharjo
2) Masjid Siti Djirzanah
3) Benteng Vredeburg
4) Km Nol Jogja
5) Museum Sonobudoyo

Apakah Yogyakarta Mengalami Tren Kenaikan / Penurunan ?


Selama enam belas bulan terakhir, sektor pariwisata mengalami penurunan. Aneka
pembatasan mobilitas menambah berat pelaku industri ini. Yogyakarta, yang menjadi salah
satu tujuan wisata populer di Indonesia, kehilangan Rp10 triliun dikarenakan Covid-19. Di
sektor hotel dan restoran, dampaknya juga tak kalah berat. Tingkat hunian hotel saat iyu rata-
rata di bawah 10 persen, bahkan banyak yang mencatatkan nol persen dan sebagian lain harus
tutup. Sedangkan asosiasi agen perjalanan wisata, Association of the Indonesian Tours &
Travel Agencies (ASITA) Yogyakarta mengatakan kerugian mereka setahun terakhir
mencapai sekitar Rp75 miliar. Dari 161 perusahaan anggota ASITA di Yogyakarta, tujuh
diantaranya telah menutup usahanya. Mayoritas yang masih bertahan juga tidak memiliki
pendapatan bisnis, karena tidak ada turis mancanegara yang datang. Namun disaat new
normal (Covid-19 sudah menurun) kini sektor pariwisata Yogyakarta kembali bangkit bahkan
mengalami kenaikan dikarenakan banyak masyarakat yang rindu untuk liburan. Saat
melakukan pelnelitian ke Yogyakarta kami melihat bahwa Daerah Istimewa tersebut sudah
ramai Kembali dan sudah seperti semula.
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan berlandaskan makalah di atas, maka dapat disimpulkan jika makalah yang disusun itu
memiliki tema “Perencanaan Dan pengembangan Berbasis Lingkungan Serta Partisipasi
Masyarakat”” yaitu suatu kegiatan penelitian perjalanan ke Derah Istimewa Yogyakarta
dengan tujuan Candi Prambanan, Tebing Breksi, Hutan Pinus Dan Malioboro sebagai
tambahan. Inti dari tiga objek wisata yang kami teliti adalah mengenai masyarakat ikut
berperan aktif dalam perkembangan, ketiga nya juga mengalami kenaikan dan penurunan
dengan berbagai alasan. Selain itu agar para pembaca memahami arti dari pariwisata, hal-hal
apa saja yang perlu diperhatikan dalam membangun atau mengembangkan sebuah objek
wisata
agar bisa menjadi lebih baik serta penting tidaknya peran masyarakat dikawasan tersebut.

3.2 SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa
sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

3.3 FOTO KELOMPOK


DAFTAR PUSTAKA
Rhamdyani, S. Suharo, S. (2021). Partisipasi Masyarakat Di Hutan Pinus Pengger. Vol 10,
No. 3 ( https://journal.student.uny.ac.id/index.php/civics/article/view/17334 )

Islami, M. E. N. (2020). Dampak Keberadaan Objek Wisata Tebing Breksi terhadap


Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman.
Vol 18 No. 1 ( http://jurnal.ampta.ac.id/index.php/MWS/article/view/83 )

Ernawati ,H. Avenzora ,R. Dan kasih (2018). Kepuasan Wisatawan Terhadap Situs Warisan
Budaya Candi Prambanan. Vol 2 No. 2

Anda mungkin juga menyukai