KELOMPOK 2 :
Salam sejahtera,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya dan
karunianya tugas makalah mengenai “Perencanaan Dan pengembangan Berbasis Lingkungan
Serta Partisipasi Masyarakat” dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen
mata kuliah Manajemen Pemasaran yaitu Dr. Catur Widayati,SE,MM yang telah memberikan
tugas kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan,
bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bermanfaat
untuk perkembangan serta peningkatan ilmu pengetahuan.
Kelompok 2
ABSTRAK
Kegiatan pariwisata pada hakikatnya merupakan kegiatan yang sifatnya
sementara,dilakukan secara suka rela dan tanpa paksaan untuk menikmati daya tarik
wisata. Dalam perkembangannya industri pariwisata ini mampu berperan sebagai
salah satu sumber pendapatan negara maupun daerah.Pariwisata sering dipersepsikan
sebagai wahana untuk meningkatkan pendapatan,baik pendapatan daerah maupun
pendapatan masyarakat daerah sekitar daya tarik wisata.
Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata potensial
adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta
memiliki empat kabupaten dan satu kota madya.Masing-masing dari kabupaten dan
kotamadya tersebut memiliki daya tarik wisatayang sangat potensial untuk
dikembangkanmenjadi sebuah destinasi wisata. Salah satu kabupaten yang memiliki
daya tarik yang potensial adalah Kabupaten Sleman & Bantul. Candi Prambanan, Tebing
Breksi, Dan Hutan Pinus menjadi tujuan utama kami melakukan perjalanan dengan tujuan
mengapa kawasan tersebut begitu menarik perhatian para pelancong dari berbagai daerah
maupun Internasional.
Masyarakat turut serta secara aktif dalam memprakarsai kehidupan mereka, melalui
proses pembuatan keputusan dan perolehan sumberdaya dan penggunaannya. Selama ini
pengembangan pariwisata berbasis masyarakat menggunakan pendekatan community based
tourism, dimana masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang
pembangunan pariwisata.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................II
ABSTRAK………………………………………...……………………………..………...III
DAFTAR ISI…………………………………………………...……….………………...IIV
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...…...………V
BAB II PEMBAHASAN…………………………...………………………...……........…..7
2.5 Malioboro………………………………………………………………………...….….18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….…..22
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pariwisata adalah serangkaian kegiatan dan aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh
manusia, baik perorangan maupun berkelompok, dari satu tempat ke tempat lain secara
sementara dengan tujuan mendapatkan keseimbangan, kedamaian, dan kebahagiaan jiwa.
Secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata “Pari”
yang artinya bersama atau berkeliling, dan “wisata” yang artinya perjalanan. Sehingga dilihat
dari asal katanya, maka pariwisata dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas perjalanan
berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya yang menjadi objek tujuan wisata dimana
perjalanan tersebut dilakukan dengan perencanaan.
Pariwisata adalah serangkain aktivitas berupa aktivitas perpindahan orang untuk sementara
waktu ke suatu tujuan di luar tempat tinggal maupun tempat kerjanya, aktivitas yang
dilakukannya selama tinggal di tempat tujuan tersebut dan kemudahan yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhannya baik selama dalam perjalanan maupun di lokasi tujuannya.
Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya
didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Pada khususnya disebabkan oleh
bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari
perkembangan perniagaan, industri, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.
Salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia yaitu berada di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY). Maka dari itu kami melakukan perjalanan ke daerah tersebeut untuk
meneliti secara langsung terkait dengan tujuan mengapa Yogyakarta begitu Populer. Apa ini
sekedar promosi yang berhasil ? Gurauan semata ? atau secara natural Yogyakarta
memanglah sangatlah bagus. Tidak dipungkiri bahwa era digital saat ini, cukup sering
ditemukan destinasi wisata yang ternyata tidak seindah apa yang ditampilkan melalui gambar
atau video. Daerah yang kami kunjungi disana yaitu Candi Prambanan, Tebing Breksi, Hutan
Pinus Dan Malioboro sebagai tambahan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah agar para pembaca khususnya mahasiswa dapat lebih
memahami arti dari pariwisata, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam
membangun atau mengembangkan sebuah objek wisata agar bisa menjadi lebih baik serta
penting tidaknya peran masyarakat dikawasan tersebut. Selain itu, agar para pembaca bisa
mengetahui apa saja objek wisata di Daerah Yogyakarta.
BAB II PEMBAHASAN
Secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata “Pari” yang
artinya bersama atau berkeliling, dan “wisata” yang artinya perjalanan. Sehingga dilihat dari
asal katanya, maka pariwisata dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas perjalanan
berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya yang menjadi objek tujuan wisata dimana
perjalanan tersebut dilakukan dengan perencanaan. Adapun teori menurut para ahli :
Pariwisata adalah serangkain aktivitas berupa aktivitas perpindahan orang untuk sementara
waktu ke suatu tujuan di luar tempat tinggal maupun tempat kerjanya, aktivitas yang
dilakukannya selama tinggal di tempat tujuan tersebut dan kemudahan yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhannya baik selama dalam perjalanan maupun di lokasi tujuannya.
Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya
didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Pada khususnya disebabkan oleh
bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari
perkembangan perniagaan, industri, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.
3. Richard Sihite
Pariwisata adalah suatu bentuk kegiatan perjalanan (traveling) yang dilakukan dalam jangka
waktu pendek atau sementara waktu.
4. Herman V. Schulard
Pariwisata adalah serangkaian kegiatan terutama yang berkaitan dengan perekonomian secara
langsung berhubungan dengan masuknya orang-orang asing melalui jalur lalu lintas di suatu
negara, kota, dan daerah tertentu.
Pariwisata adalah suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di
daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya.
A. Unsur-Unsur / Syarat Dasar Pariwisata
Setiap destinasi pariwisata memiliki daya tarik berbeda-beda sesuai dengan kemampuan atau
potensi yang dimiliki.
Daya tarik wisata alam (natural tourist attractions), segala bentuk daya tarik yang
dimiliki oleh alam, misalnya: laut, pantai, gunung, danau, lembah, bukit, air terjun dll.
Daya tarik wisata buatan manusia (man-made tourist attractions), meliputi: Daya tarik
wisata budaya (cultural tourist attractions), misalnya: tarian, wayang, upacara adat, lagu,
bangunan seni, seni pahat, ukir, Lukis.
2) Akomodasi
Adalah tempat bagi seseorang untuk tinggal sementara, dapat berupa hotel, losmen, guest
house, pondok, cottage inn, perkemahan, caravan, bag packer dan sebagainya.
Karena setiap wisatawan selalu membutuhkan makanan dan minuman dan tentu saja
mencoba membeli dan mencoba dengan berbagai jenis makanan atau mencoba minuman di
lingkungan.
Ketersediaan sarana transportasi merupakan aspek penting bagi sebuah destinasi. Perlu juga
diperhatikan bahwa akses jalan yang baik saja tidak cukup tanpa diiringi dengan ketersediaan
sarana transportasi (Bus,Kereta Api, pesawat, kapal Laut, Tongkang, Mobil dll).
B. Konsep Pengembangan Pariwisata
Promosi dapat dilakukan melalui media brosur yang disebarkan di hotel atau tempat
umum (mall atau pusat perbelanjaan)
Bekerja sama pada pihak hotel-hotel untuk mempromosikan obyek wisata ke pasar
wisata internasional.
Promosi melalui media internet yang dapat dilakukan oleh pihak Sub Dinas Pariwisata
bekerjasama dengan pihak sponsor yang memiliki jaringan bisnis di bidang pariwisata.
Suatu obyek wisata agar menjadi daerah tujuan wisata maka obyek wisata tersebut harus siap
menerima kedatangan wisatawan dengan memberikan pelayanan yang baik setiap kunjungan
wisatawan. Spilance (1990) menyatakan bahwa untuk menciptakan pemasukan yang banyak
dari wisatawan maka dilakukan langkah-langkahdiantara lain:
C. Lokasi Kajian
1) Candi Prambanan : Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec.
Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571, Indonesia.
2) Tebing Breksi : Dusun Groyokan, Jl. Desa Lengkong, RT.02/RW.17, Gn. Sari, Sambirejo,
Kec.Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572.
3) Hutan Pinus : Jl. Dlingo-Patuk, Pantirejo, Terong, Kec. Dlingo, Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55783 Indonesia.
2.2 Candi Prambanan / Candi Roro Jonggrang
Jam Buka & Harga Tiket Masuk : 08:00 – 17::00 & Rp.25.000/per orang
Adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi.
Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, 3 dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa
pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Nama asli
kompleks Candi Hindu berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu Siwagrha (Rumah Siwa). Taman
Wisata Candi Prambanan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 6 Juli 1989, di
dalamnya termasuk komplek candi lain yang jaraknya berdekatan.
Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten
Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta 55571, Indonesia.
1) Tempat ini begitu popular di Indonesia sehingga banyak orang yang merekomendasi nya
jika kami hendak berwisata khususnya ke Daerah Jawa.
2) Termasuk tempat legenda dan mempunyai ceritanya tersendiri “Roro Jonggrang Dan
Bandung Bondowoso” sehingga dari kecil kami sudah tahu mengenai tempat ini
3) Sosial Media, Acara Tv, Majalah.
Candi ini terletak di kecamatan Prambana Desa Bokoharjo, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta dan kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah kurang lebih 17 kilometer timur
laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semaranag,
persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, dan merupakan candi Hindu
terbesar di Indonesia, sekaligus candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini
berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya. Candi Siwa
sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks
gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara.
Secara Etimologi, Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga
merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para
Brahman yang bermakna “Brahman Agung” yaitu Brahman / realitas abadi tertinggi dan
teragung. Namun ada beberapa candi yang turut berada di sekitar Candi Prambanan (Inti).
Candi Sewu
Candi Lumbung
Candi Bubrah
Candi Plaosan
Candi Sojiwan
Berdasarkan apa yang kami lihat, terdapat beberapa Candi yang runtuh sehingga dalam tahap
renovasi/perbaikan, Selain itu,kami terpaksa tidak bisa melihat patung roro jonggrang yang
berada di dalam candi dikhawatirkan akan rusak (aturan dilarang masuk sudah ada cukup
lama)
Selain itu, diseitaran Candi Prambanan terdapat beberapa museum audio visual (dilihat,
didengar dan dirasakan secara langsung) yang berisi patung-patung Hindu kecil menjadi
bagian dari Candi Prambanan lengkap dengan penjelasan serta sejarahnya.
Sejauh kami meneliti, Candi Prambanan dapat dikatakan cukup bersih dan tertib. Namun
sayangnya cuaca disana cukup panas dan kami melihat beberapa masyarakat disana tidak
kuat untuk berkeliling lebih lama dan mengunjungi candi-candi kecil disekitar candi inti.
Menanam pohon-pohon mungkin bisa menjadi alternatif karena dapat membuat suasanan
menjadi sejuk.
Pemberian insentif kepada desa-desa di sekitar candi yang telah memberikan bukti nyata
dalam upaya pemeliharaan lingkungan.
Pemberian kesempatan kepada seniman tari (lokal) tampil di taman wisata untuk
menghibur para wisatawan sekalihus menghadirkan lapangan pekerjaan.
Pemaparan tadi memberikan kesan positif, walaupun penerapannya belum sepenuhnya benar-
benar tercapai seutuhnya. Setidaknya sudah ada maksud dan tujuan positif dari pihak
pengelola Kompleks Candi Prambanan untuk memberikan porsi terhadap keterlibatan
masyarakat sekitar.
Ya! Candi Prambanan mengalami kedua hal tersebut. Candi Prambanan pernah mengalami
tren penurunan. Itu terjadi dikarenakan pandemi Covid-19 kemarin. Lalu bagaimana dengan
tren kenaikan? Jawabannya adalah Ya! Candi Prambanan mengalami tren kenaikan. Saat hari
libur / weekend, Candi Prambanan selalu ramai pengunjung, selain itu hari-hari besar/cuti
bersama. Sudah dipastikan Kawasan tersebut akan ramai mulai dari wisatawan lokal maupun
luar kota. Saat era new normal (Setelah Covid-19), disaat pariwisata sudah diperbolehkan
untuk buka Kembali, Candi Prambanan mengalami kenaikan yang cukup drastis dikarenakan
sudah banyak masyarakat rindu akan vacation/liburan.
Tren Pariwisata saat ini dapat dikatakan adalah alam (kegiatan di alam terbuka) dan kami
rasa Candi Prambanan belum masuk kedalam kategori pariwisata yang sedang tren saat
ini.Candi Prambanan merupakan kawasan yang kental akan sejarah serta legenda dan sangat
cocok bagi para wisatawan yang hendak berlibur namun sekaligus menambah wawasan.
Sedangkan, tren saat ini merupakan lokasi alam yang dapat membantu menghilangkan penat
sekaligus memacu adrenalin.
Jam Buka & Harga tiket masuk : 06:00 – 20:00 & 10.000/per orang
Visi : Terwujudnya Tebing Breksi sebagai tujuan wisata terkemuka yang bertumpu pada
kekuatan dan keunggulan pariwisata lokal serta mampu memperkokoh jati diri, memberikan
manfaat bagi masyarakat, serta dapat menjadi lokomotif pembangunan secara menyeluruh.
Misi :
Mengoptimalkan potensi objek dan daya tarik wisata yang ada di Tebing Breksi sebagai
aset utama kepariwisataan.
Memberikan pelayanan dan menyiapkan system informasi pariwisata yang memadai.
Membuat perencanaan pembangunan pariwisata Taman Tebing Breksi secara
komprehensif, terpadu dan berkelanjutan dengan tetap mengedepankan prinsip
pelestarian dan pengembangan pariwisata lokal.
Tren Pariwisata saat ini dapat dikatakan adalah alam (kegiatan di alam terbuka) dan kami rasa
Tebing Breksi masuk dalam kategori ini, karena selain objek utama tebing. Kawasan ini juga
menghadirkan pemandangan alam yang indah. Dikarenakan lokasi kajian berada di dataran
tinggi, namun Tebing Breksi perlu dikembangkan kembali dikarenakan masih banyak orang
yang belum mengetahui objek wisata ini serta perlu ditambahkan hal-hal menarik lainnya,
2.4 Hutan Pinus
Hutan Pinus Pengger merupakan tempat wisata yang dapat digunakan untuk melepas
rutinistas sejenak dengan menikmati sejuk dan rindangnya pohon pinus, dibuka secara resmi
pada tanggal 7 April 2016 Suasana di tempat ini tenang yang jauh dari hiruk pikuk kota.
Pengunjung juga dapat melihat keindahan Kota Yogyakarta dari ketinggian di Hutan Pinus
Pengger. Hutan Pinus Pengger tidak hanya memiliki pemandangan alam yang indah
melainkan juga berbagai spot foto yang instagramable.
Jam Buka & Harga Tiket Masuk Setiap Hari 06.00 - 23.00 WIB & Rp.5.000 / per orang
Jl. Dlingo-Patuk, Pantirejo, Terong, Kec. Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55783 Indonesia.
Untuk hasil foto yang lebih instagramable, pengunjung dapat menggunakan jasa fotografer
yang terdapat dalam setiap spot foto. Beberapa spot foto di Hutan Pinus Pengger adalah
panca warna (tangan raksasa), jempol raksasa (seperti rumah indian), jembatan Pinus
Pengger, jembatan pohon, dan foto akar melingkar. Untuk foto di spot foto tersebut,
pengunjung akan dikenai biaya sebesar Rp 2.000 dengan kamera sendiri dan Rp 4.000
dengan kamera fotografer. Hutan Pinus juga menyediakan fasilitas outbond, seperti trekking,
camping, jelajah alam.
Selain itu, di dalam Kawasan Hutan Pinus ini terdapat fasilitas lain untuk menunjang
keselamatan dan kenyamanan penggunjung seperti pusat informasi dan toilet. Kawasan ini
bukan hanya sekedar hutan namun ada banyak tumbuhan unik lain yang berada disini
lengkap dengan penjelasannya. Jadi, pengunjung bukan hanya wisata namun sembari belajar.
Bagaimana dengan transportasi ? Jangan khawatir, semua kendaraan bisa datang ke
lokasi ini seperti motor,mobil pribadi bahkan kendaraan besar seperti bus (karena kami juga
menggunakan bus). Ditambah Kawasan ini menyediakan lahan parkir yang cukup luas
ditambah disekitaran terdapat warung-warung kecil yang menyediakan jajanan seperti
minuman dingin kemasan, cilok, bakso bakar dll yang bisa dibeli untuk camilan. Dikarenakan
berada di dataran tinggi serta kami datang di akhir tahun sehingga cuaca dan udara disana
pun jauh dari kata panas, melainkan sejuk cenderung dingin.
1) Tempat ini begitu popular di Indonesia sehingga banyak orang yang merekomendasi nya
jika kami hendak berwisata khususnya ke Daerah Jawa.
2) Dari internet jika kami mencari “tempat yang perlu dikunjungi di Daerah Yogyakarta”
3) Sosial Media, Acara Tv, Majalah.
2.5 Malioboro
Siapa yang tidak mengenal Malioboro ? ]ika mendengar kata Yogyakarta maka tempat wisata
pertama yang terlintas dipikiran adalah Malioboro. Tempat tersebut adalah jantung Kota
Jogja. Tak heran bila banyak penginapan murah hingga mahal dikawasan tersebut. Meskipun
terkenal sebagai surga belanja cendera mata dan barang kerajinan, ternyata tak sedikit
wisatawan dan orang lokal mendatangi Malioboro pagi-pagi sekali untuk berolahraga atau
sekedar menikmati udara segar sambil mencari sarapan.
3.2 SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa
sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
Ernawati ,H. Avenzora ,R. Dan kasih (2018). Kepuasan Wisatawan Terhadap Situs Warisan
Budaya Candi Prambanan. Vol 2 No. 2