Anda di halaman 1dari 6

GLOBALISASI EKONOMI DAN BISNIS INTERNASIONAL

PENDAHULUAN

Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam


dunia bisnis. Perekonomia dunia semakin terbuka dan mengarah pada suatu
kesatuan global. Lalu lintas barang dan jasa telah melewati batas-batas negara.
Barang dan jasa yang diproduksi tidah hanya dikonsumsi oleh negera tersebbut,
namun sudah dikonsumsi oleh negara-negara lain. Globalisasi telah membuat
batas-batas geografis dan teritorial suatu negara menjadi semakin kabur.
Globalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi saling tergantung dalam
jaringan internasional meliputi transportasi, distribusi, komunikasi, dan ekonomi
yang melampaui garis batas teritorial negara. Kegiatan produksi dan konsumsi
sudah menjadi suatu “kegiatan bersama” di muka bumi ini.

Globalisasi ekonomi membuat proses produksi dan konsumsi barang dan


jasa menjadi suatu “kerja internasional” yang melibatkan banyak negara. Dalam
memproduksi barang, suatu negara memerlukan banyak sumberdaya yang
diperolehnya dari berbagai negara. Pertimbangan yang dipakai dalam mencari
berbagai sumberdaya adalah pertimbangan ekonomis.

Salah satu bentuk globaliasasi ekonomi adalah tumbuhnya bisnis dalam


skala global. Dewasa ini, perusahaan-perusahaan berskala multinasional yang
memiliki jaringan bisnis global berkembang semakin banyak. Perusahaan-
perusahaan seperti IBM, Coca Cola, Philip Morris, Sony, Toyota, General Motor,
DHL, UPS, Caltex, adalah beberapa perusahaan yang beroperasi di banyak negara.
Setelah berhasil mengembangkan bisnis di negara asal, mereka kemudian
melebarkab bisnisnya memasuki pasar global.

Pada posisi lain, globalisasi dapat dipandang sebagai ancaman bagi


perekonomian suatu negara. Perusahaan-perusahaan multinasional tersebut
dianggap memiliki daya saing yang lebih kuat dibandingkan perusahaan nasional.
Perusahaan multinasional pada umumnya memiliki keunggulan sumberdaya
manusia, teknologi, dan modal yang sulit ditandingi perusahaan lokal.

1
Dkhawatirkan ekspansi perusahaan multinasional akan dapat mematikan industri
dalam negeri. Kondisi tersebut menimbulkan pro-kontra yang panjang diantara
pelaku-pelaku ekonomi.

Para pendukung globalisasi berpendapat bahwa dengan tidak adanya


hambatan perdagangan internasional, akan membawa kemakmuran bagi
perekonomian dunia. Negara-negara di dunia akan terspesialisasi untuk membuat
produk yang paling ekonomis. Negara yang secara ekonomis tidak memungkinkan
memproduksi suatu barang dengan murah, tidak perlu memproduksi barang
tersebut. Pada akhirnya konsumen dunia yang akan diuntungkan karena
memperoleh produk dengan harga yang paling murah.

Para penantang atau penghambat globalisasi berpendapat bahwa


globalisasi membawa implikasi timbulnya perdagangan bebas. Perdagangan bebas
dipandang dapat mematikan perusahaan domestik. Banyaknya perusahaan lokal
yang bangkrut akan memnyebabkan bertambahnya pengangguran dan menurunnya
daya beli konsumen. Konsumen pun tidak akan mampu membeli barang-barng
kebutuhannya. Pada titik ini globalisasi dipandang berdampak negatif.

Pada akhirnya, sudah tidak ada lagi negara yang dapat bertahan hidup
dalam mencukupi kebutuhannya sendiri jika negara tersebut mengabaikan sektor
luar negeri. Globalisasi ekonomi telah dipandang sebagai fakta yang tidak dapat
dihindari oleh semua negara di dunia. Kesiapan negara-negara di dunia dalam
menghadapi era globaliasasi akan menentukan ‘survive’ tidaknya ekonomi suatu
negara.

PENDORONG GLOBALISASI

Globalisasi adalah suatu proses sosial dan budaya yang dimulai dengan
berinteraksinya suatu bangsa dengan bangsa lain. Interaksi sosial buadaya tersebut
membawa pengaruh bagi bangsa-bangsa di dunia. Kebudayaan suatu bangsa
menyerap berbagai pengaruh kebudayaan lain. Terjadi banyak penyerapan atas
unsur-unsur budaya seperti nilai, adat istiadat, kebiasaan, kesenian, dan bahasa

2
dalam suatu kebudayaan. Saat ini fenomena globalisasi mengalami proses
percepatan, bangsa-bangsa di dunia saling berinteraksi dan bertukar kebudayaan.

Proses globalisasi mengalami perkembangan yang amat cepat karena


adanya dorongan-dorongan sebagai berikut :

Dorongan Pasar

Pasar dunia merupakan pasar yang amat besar. Banyak perusahaan


berlomba untuk meperebutkannya. Perusahaan-perusahaan tersebut mengabaikan
batas-batas negara dalam operasinya. Banyak anak perusahaan, saluran pemasaran
global dan regional didirikan untuk ekspansi pasar. Upaya tersebut didukung
strategi pemasaran global untuk memenuhi permintaan pasar global.

Dorongan Biaya

Perusahaan-perusahaan yang beroperasi secara global sudah tidak lagi


mempertimbangkan faktor geografis dalam bisnisnya. Mereka lebih tertarik untuk
mencari faktor-faktor produksi yang memberikan ongkos yang paling murah.
Penguasaan atas sumberdaya yang murah memungkinkan mereka untuk bersaing
dalam persaingan global

Dorongan Pemerintah

Proses globalisasi semakin cepat dengan adanya perjanjian internasional


untuk melakukan liberalisasi perdagangan internasional, seperti GATT, WTO,
NAFTA, AFTA, APEC, dan Masyarakat Uni-Eropa, semakin memberikan
fasilitas bagi globalisasi. Pemerintah-pemerintah di dunia memiliki kepentingan
untuk memajukan perekonomiannya dan berupaya untuk mengikuti trend
perdagangan bebas agar perekonomiannya maju dan tidak terkucil.

Dorongan Persaingan

Perluasan jaringan global antar industri terkait berlangsung sangat cepat.


Persaingan bisnis global dari tahun ke tahun semakin ketat. Perusahaan yang
berupaya memasuki bisnis global semakin bertambah banyak. Untuk
memenangkan persaingan, beberapa perusahaan mencoba membetuk kerja sama
demi mengalahkan pesaingnya, dikenal dengan aliansi startegis.

3
Dorongan Lain

Proses globalisasi tidak akan mengalami percepatan apabila tidak ditunjang


teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi dewasa ini membuat
komunikasi antarwilayah menjadi lebih cepat, on-line, mudah, luas, dan handal.
Perangkat-perangkat komunikasi seperti PC, internet, facsimile machines,
handphone, satelit, dan jaringan serat optik, memungkinkan kemudahan arus
informasi antar belahan bumi.

FAKTOR-FAKTOR GLOBALISASI

Globalisasi memiliki tiga faktor utama, yaitu :

Kedekatan (proximity)

Kemajuan teknologi membuat dunia seperti mengecil. Jarak antara satu


tempat dengan tempat lain serasa semakin dekat, seolah-olah sma. Dalam
mengambil keputusan-keputusan bisnis, manajer tidak harus mendatangi tempat-
tempat yang jauh untuk bertemu rekan bisnisnya atau mencari informasi tertentu.
Informasi dapat dikumpulkan secara cepat dan real time dari berbagai penjuru
dunia, dari berbagai pusat bisnis seperti Jakarta, Singapura, Hongkong, dan New
York. Mereka juga dapat saling bertatap muka secara langsung dengan mitra
bisnisnya di belahan bumi lain melalui teknologi teleconference dan internet.

Lokasi (location)

Dalam era globalisasi, organisasi memilih lokasi usaha (operasi) di


berbagai tempat di dunia. Perusahaan mungkin memiliki unit usaha yang terpisah-
pisah guna memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya melalui penciptaan sinergi
di antara unit-unit yang ada.

Sikap (attitudes)

Globalisasi juga menyangkut sikap yang terbuka terhadap praktek


manajemen secara internasional. Sikap ini mengkombinasikan kehati-hatian
tentang “dunia” di luar negeri (asal) yang memiliki perbedaan dan kemauan untuk
mengembangkan kemampuan memasuki ekonomi global.

4
KONSEP DALAM BISNIS INTERNASIONAL

Neraca Perdagangan (Balance of Trade)

Balance of Trade adalah perbedaan antara nilai ekspor dengan nilai impor
suatu negara (dalam satuan moneter). Apabila nilai ekspor suatu negara melebihi
nilai impor maka terjadi surplus perdagangan, dan negara tersebut memiliki neraca
perdagangan yang favorable (disukai). Sebaliknya, apabila nilai impor melebihi
nilai ekspor maka terjadi defisit perdagangan, dan negara tersebut memiliki neraca
yang unavorable (kurang disukai).

Neraca Pembayaran (Balance of Payments)

Keseimbangan neraca barang dan jasa akan berpengaruh terhadap neraca


pembayaran (Balance of Payments). Neraca pembayaran adalah perbedaan anatara
total pembayaran (total payments) pada negara lain dan total penerimaan (total
receipts) dari negara lain.

Nilai Tukar (Exchange Rate)

Setiap negara di dunia memiliki mata uang (currency) sendiri. Apabila


terjadi perdagangan antarnegara, masing-masing negara tidak dapat menggunakan
mata uangnya sendiri. Mata uang tersebut harus dikonversikan ke dalam mata
uang negara lain agar perdagangan daoat berlangsung. Nilai tukar mata uang suatu
negara apabila ditukarkan dengan mata uang negara lain disebut sebagai “kurs”.

Keunggulan Absolut dan Keuntungan Komparatif

Keuntungan absolut (absolute advantage) terjadi apabila negara dapat


memonopoli suatu produk atau dapat memproduksi dengan biaya produksi
terendah (lowest cost). Keuntungan komparatif (comparative advantage) terjadi
apabila negara dapat memproduksi suatu barang atau jasa lebih baik daripada
negara lain. Suatu negara akan melakukan ekspor apabila ia memproduksi secara
lebih baik dibanding negara lain.

5
DAFTAR PUSTAKA

Gugup Kismono., Bisnis Pengantar, Cet 1, BPFE-Yogyakarta, 2001.

Jeff Madura., Pengantar Bisnis, Salemba Empat, 2001.

Basu Swastha, Dr., SE., MBA., Ibnu Sukotjo W., SE., Pengantar Bisnis Modern
(Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern), Liberty, Yogyakarta, 1999.

Anda mungkin juga menyukai