PARIWISATA
Oleh Kelompok 1 :
Denpasar
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur tim penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengertian Tentang Kepariwisataan dan Dampaknya Terhadap Pariwisata”. Adapun tujuan
dari pembuatan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Pariwisata.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Anak Agung Ayu
Sriathi, S.E., M.M. selaku Dosen Bisnis Pariwisata Universitas Udayana yang telah
memberikan tugas ini yang dimana dapat menambah wawasan serta meningkatkan hubungan
kerja sama tim yang baik diantara kami.
Penulis menyadari sepenuhnya penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, hal
ini dikarenakan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki masih kurang. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, guna
menyempurnakan makalah ini. Penulis harapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, terutama dalam lingkungan Universitas Udayana khususnya, dan masyarakat
pada umumnya agar dapat menambah wawasan dan informasi bagi pembaca sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Belajar Bisnis Pariwisata
2.2 Pengertian Produk Pariwisata
2.3 Sifat Pariwisata
2.4 Destinasi Pariwisata
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya belajar bisnis pariwisata.
2. Untuk mengetahui pengertian produk pariwisata.
3. Untuk mengetahui sifat pariwisata.
4. Untuk mengetahui destinasi pariwisata.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jasa Transportasi
Perkembangan bidang pariwisata di Indonesia menjadikan bisnis Jasa
Transportasi Wisata menjadi bisnis yang cukup diminati untuk dikembangkan.
Usaha jasa transportasi wisata adalah usaha khusus yang menyediakan angkutan
untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata, bukan angkutan transportasi
reguler/umum. Usaha Transportasi yakni mencakup transportasi darat, laut dan
udara. Perusahaan transportasi darat terdiri atas pelayanan bus, kereta,
perusahanaan taksi, dan perusahaan transportasi udara meliputi maskapai
penerbangan. Sedangkan, transportasi laut terdiri atas pelayaran umum dan
pelayaran wisata.
2. Jasa Akomodasi
Usaha penyediaan akomodasi adalah usaha yang menyediakan pelayanan
penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha
penyediaan akomodasi dapat berupa hotel, vila, pondok wisata, bumi perkemahan,
persinggahan karavan, motel, apartemen, wisma, cottage, bungalow dan
akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan pariwisata.
3. Jasa Atraksi
Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi merupakan usaha
penyelenggaraan kegiatan berupa usaha seni pertunjukan, seperti tari, musik, dan
upacara adat suatu budaya setempat baik tradisional maupun modern, arena
permainan, serta kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk
pariwisata, tetapi tidak termasuk di dalamnya wisata tirta dan spa.
4. Jasa Perantara
Usaha jasa informasi pariwisata adalah usaha yang menyediakan data, berita,
feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan
dalam bentuk bahan cetak dan/atau elektronik. Usaha jasa konsultan pariwisata
adalah usaha yang menyediakan sarana dan rekomendasi mengenai studi
kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang
kepariwisataan. Usaha jasa pramuwisata adalah usaha yang menyediakan dan
mengoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan
atau kebutuhan biro perjalanan wisata.
5. Jasa Penunjang
Sarana penunjang pariwisata adalah perusahaan yang menunjang sarana
pelengkap dan sarana pokok. Selain berfungsi untuk membuat wisatawan lebih
lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata, sarana penunjang pariwisata
memiliki fungsi yang jauh lebih penting yaitu membuat wisatawan lebih banyak
mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya.
Misalnya night club, steambaths, dan lain-lain.
6. Jasa Restoran/Rumah Makan
Usaha jasa makanan dan minuman, adalah usaha jasa penyediaan makanan
dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses
pembuatan dapat berupa restoran, kafe, jasa boga, dan bar/kedai minum.
7. Jasa Travel
Usaha jasa perjalanan wisata adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen
perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha penyediaan jasa
perencanaan perjalanan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata,
termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah. Usaha agen perjalanan wisata
meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan
akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan. Adapun beberapa cabang usaha
jasa wisata perjalan yang didirikan di berbagai wilayah untuk mempermudah
pelayanan untuk pelanggan. Kegiatan cabang biro wisata sama seperti kegiatan di
kantor pusatnya. Sementara agen wisata sendiri adalah badan usaha yang
menyelenggarakan kegiatan jasa travel. Jasa travel wisata juga memiliki beberapa
perwakilan untuk mendukung bisnis wisata ini. Perwakilan jasa perjalanan
meliputi:
a. Biro perjalanan yang bersifat umum
b. Badan usaha lain merupakan biro yang telah dipilih untuk melakukan kegiatan
perjalanan baik sifatnya tetap atau sementara yang terletak di suatu wilayah
c. Agen travel
b) Karakteristik Perjalanan
Ini akan menentukan jenis dan kemana kunjungan yang akan dilakukan. Pertama,
seseorang dapat membedakan antara lokal pariwisata dan internasional pariwisata
seperti, mengacu pada perjalanan yang dilakukan secara eksklusif dalam batas-batas
nasional negara asal pelancong. Keputusan untuk berlibur di dalam batas negara
sendiri merupakan keputusan yang penting secara ekonomi karena akan berdampak
pada neraca pembayaran dan mengurangi arus keluar uang dari negara tersebut. Oleh
karena itu, banyak pemerintah mendorong penduduk untuk berlibur di negara
mereka sendiri untuk membantu perekonomian. Kedua, destinasi seperti apa yang
dipilih seperti, apakah perjalanan akan ke resor tepi laut, resor pegunungan, kota
pedesaan atau kota besar? Apakah itu kunjungan satu pusat atau kunjungan
multipusat (melibatkan persinggahan di dua tempat atau lebih). Ketiga, berapa lama
waktu yang dihabiskan dalam perjalanan. Kunjungan yang tidak termasuk bermalam
dikenal, seperti yang kita lihat sebelumnya, sebagai tamasya atau sering disebut
sebagai “perjalanan sehari”. Seorang pengunjung yang singgah setidaknya satu
malam di suatu tujuan bahkan dapat melibatkan perjalanan internasional disebut
“turis”. Misalnya, seorang turis berasal dari singapura melakukan perjalanan ke
pulau Bali untuk berlibur.
d) Komposisi Wisatawan
Ini terdiri dari unsur-unsur yang terdiri dari kunjungan. Semua pariwisata
melibatkan perjalanan jauh dari tempat tinggal seseorang, seperti dalam kasus turis
sebagai lawan dari wisatawan itu akan mencakup akomodasi. Jadi di sini kita harus
mengidentifikasi bentuk perjalanan melalui udara, laut, atau darat yang akan
digunakan. Jika transportasi udara dilibatkan, seperti apakah akan menggunakan
pesawat sewaan atau penerbangan berjadwal. Jika akan menginap, seperti apakah ini
akan di hotel, wisma, perkemahan, atau akomodasi mandiri. Bagaimana perjalanan
penumpang antara bandara dan hotel dengan bus, taksi atau limusin bandara. Paket
wisata biasanya terdiri dari transportasi dan akomodasi, kadang juga tersedia
layanan tambahan dalam program, seperti penyewaan mobil di tempat tujuan,
perjalanan dengan pelatih atau hiburan teater.
e) Karakteristik Wisatawan
Analisis pariwisata harus mencakup analisis wisatawan. Karakteristik wisatawan
dapat kita ketahui melalui seperti, membedakan antara wisatawan dan pelancong
bisnis, mengidentifikasi turis di kebangsaan, kelas sosial, jenis kelamin, usia dan
gaya hidup, mengetahui apa tahap kehidupan mereka serta apa jenis kepribadian
yang mereka miliki.
Informasi tersebut berharga tidak hanya untuk tujuan pencatatan, ini juga akan
membantu mengetahu alasan seseorang melakukan perjalanan, mengapa mereka
memilih tujuan tertentu dan bagaimana pola perjalanan berbeda antara kelompok
orang yang berbeda. Penelitian sekarang lebih fokus pada kepribadian dan gaya
hidup sebagai karakteristik yang menentukan pilihan liburan, daripada hanya melihat
kelas sosial dan pekerjaan. Semakin banyak yang diketahui tentang perincian
tersebut, semakin efektif mereka dalam industri menghasilkan produk yang akan
memenuhi kebutuhan pelanggan mereka, dan mengembangkan strategi yang tepat
untuk membawa produk tersebut ke perhatian mereka.
Pendekatan 'pick and mix' terhadap jenis destinasi dan atraksi relatif menjadi semakin
umum, dengan konsep sebelumnya diharapkan untuk memilih antara liburan pantai,
liburan budaya, tur kota istirahat singkat atau beberapa pengaturan paket seragam lainnya
yang tidak lagi berlaku. Hal ini telah disadari oleh perusahaan pelayaran dimana mereka
mulai memasarkan liburan kombinasi dua minggu, yang terdiri dari beberapa hari
berlayar dan beberapa hari lainnya berada di daerah resort pinggir pantai.
Destinasi dan akomodasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dimana keduanya
dapat menjadi alasan para wisatawan untuk datang dan menghabiskan waktu menikmati
fasilitas yang disediakan tanpa melakukan tur di luar kawasan tempat destinasi tersebut.
Seperti dalam kasus hotel resort yang menyediakan berbagai kenyamanan yang dihadapi
di lokasi. Dalam kasus seperti itu, mungkin tujuan wisatawan untuk mengunjungi hotel
secara murni dan hanya karena fasilitas yang disediakan hotel dan seluruh masa inap akan
dinikmati tanpa bertualang di luar kawasan halaman hotel. Karakteristik ini dapat
ditemukan di beberapa resort salah satunya resort All-Inclusive Sandals di Karibia.
a) Jenis Destinasi
Destinasi terdiri dari dua jenis — baik 'alami' atau 'buatan'. Sebagian besar
'dikelola' sampai batas tertentu, apakah itu alami atau dibangun. Taman nasional,
misalnya, dibiarkan dalam keadaan keindahan alami sejauh mungkin, tetapi
bagaimanapun harus dikelola dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti
ketentuan penyediaan akses, fasilitas parkir, akomodasi (seperti karavan dan tempat
perkemahan), tempat sampah dan sebagainya.
Secara luas, destinasi dapat dikategorikan sesuai dengan fitur geografis yang ada,
yaitu sebagai berikut.
1. Wisata tepi laut; yaitu destinasi pariwisata yang mencakup resor tepi laut,
pantai alami, liburan berperahu di sepanjang pantai, jalan setapak pesisir, dan
sebagainya.
2. Pariwisata pedesaan; yaitu destinasi yang mencakup kategori danau dan
pegunungan yang paling umum, tetapi juga tur pedesaan, 'agriwisata' seperti
liburan pertanian, kunjungan ke kebun anggur, kebun, kunjungan dan
menginap di desa atau ‘homestay’, liburan sungai dan kanal, taman kehidupan
liar dan taman nasional.
3. Wisata perkotaan; yaitu mencakup kunjungan ke kota-kota besar dan kecil.
Penting untuk diingat bahwa banyak daya tarik suatu tujuan tidak berwujud
dan sangat tergantung pada citranya, seperti yang dirasakan oleh calon wisatawan.
Gambar suatu destinasi, apakah menguntungkan atau tidak menguntungkan,
cenderung dibangun dalam jangka waktu yang lama dan, setelah ditetapkan, sulit
untuk diubah.
2. Fasilitas
Fasilitas adalah layanan penting yang memenuhi kebutuhan wisatawan. Ini
termasuk akomodasi dan makanan, transportasi lokal, pusat informasi dan
infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pariwisata - jalan, layanan utilitas
publik dan fasilitas parkir. Secara alami, fasilitas seperti itu akan bervariasi sesuai
dengan sifat destinasi itu sendiri. Misalnya, sebuah taman nasional dimana
fasilitas seperti peninganapan, hotel atau bahkan pusat perbelanjaan akan sangat
jarang ditemukan dan lebih banyak didominasi oleh fasilitas lahan terbuka atau
tempat perkemahan yang asri. Fasilitasn terbatas ini pada akhirnya menjadi daya
tarik bagi para wisatawan yang menyukai kegiatan camping di luar ruangan.
Di sisi lain, fasilitas juga bisa menjadi daya tarik itu sendiri, seperti yang telah
dibahas sebelumnya, dalam kasus hotel resort yang menawarkan berbagai atraksi
di dalam situs yang komprehensif atau destinasi pelayaran yang memberikan
fasilitas perjalanan bagi para wisatawan.
3. Aksesibilitas
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA