Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN PERJALANAN WISATA

PRODUK PERJALANAN WISATA TAYLOR MADE TOUR

Dosen pengampu Supratman, SE.ME

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV
ANGGOTA :
1) Arsil Syaroni (20301026)
2) Multazam Dwi Parista (20301005)
3) Sarmila (20301006)
4) Dian Rismayani (20301028)
5) Nurul Madani Liaus Soffa (20301009)
6) Muhammad Irawa (20301016)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

FAKULTAS BUDAYA MANAJEMEN DAN BISNIS

PROGRAM STUDY MANAJEMEN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmatnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah 
yang berjudul “Produk Perjalanan Wisata Taylor Made Tour”

Makalah ini disusun dalam rangka memperdalam  pemahaman tentang


Produk Perjalanan Wisata Taylor Made Tour dan sekaligus dalam rangka
memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Manajemen Perjalanan Wisata.
Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah
tersusun, hanya lebih pendekatan pada studi banding atau membandingkan
beberapa materi yang sama dari berbagai referensi.

Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Supratman, SE.ME.,selaku


dosen mata Kuliah Manajemen Perjalanan Wisata yang telah memberikan
kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas ini. Dan teman-teman yang telah
banyak membantu kami sehinnga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
kita semua khususnya tentang Manajemen Perjalanan Wisata makalah ini
memiliki banyak kekurangan sehingga kami mohon untuk saran dan kritik yang
sifatnya membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.

Mataram, 22 November 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar ii
Daftar isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian kepemimpinan 3
2.2 Perencanaan Paket Wisata 3
2.3 Biro Perjalanan Wisata 4
2.4 Biro Perjalanan Wisata 5
2.5 Kendala Dan Solusi Yang Dihadapi Biro Perjalanan Wisata 7

2.6 Strategi Pemasaran Paket Wisata Oleh Biro Perjalanan Wisata 9


BAB III PENUTUP 10
3.1 Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paket wisata merupakan bagian penting pada industri perjalanan, terkait


dengan kualitas dan pengaruhnya terhadap kepuasan wisatawan. Merupakan
kewajiban bagi operator wisata untuk menyikapi dengan teliti kualitas paket
wisata, supaya tetap menghasilkan keuntungan dan menambah pengalaman
serta memperpanjang masa tinggal bagi wisatawan di destinasi. Oleh
karenanya, perencanaan harus dilakukan secara hati-hati ketika proses
pembuatan dan pengembangan program untuk paket wisata, terutama yang
melibatkan kerjasama dengan bisnis pariwisata lokal lain, seperti, hotel,
transportasi, pemandu wisata, atraksi. Golden Kris Tours, sebagai salah satu
industri pariwisata di Bali memiliki bagian produk, yang bertanggung jawab
untuk membuat paket wisata sukses. Namun, terdapat kendala besar pada
bagian ini yaitu keterbatasan karyawan yang dimiliki untuk menangani semua
pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode uraian kualitatif. Pembatasan
kunci informan pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel
sacara sengaja. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi
dan dokumentasi terkait produk wisata, paket wisata Golden Kris Tours.
Selanjutnya, data tersebut dianalisa. Kesimpulan pada penelitian ini adalah
proses perencanaan paket wisata di Golden Kris Tours mengalami korelasi
jangka panjang. Untuk meningkatkan kinerja tim di bagian produk,
perusahaan sebaiknya menambah karyawan. Atau, sebagai alternatif lain
adalah melakukan pelatihan terus menerus terhadap karyawan, meningkatkan
keperdulian karyawan dan menginformasikan paket wisata dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian paket wisata?
2. Bagaimana perencanaan paket wisata?
3. Apa Pengertian biro perjalanan wisata?
4. Apa yang melatarbelakangi biro perjalanan wisata?
5. Apa kendala dan solusi yang dihadapi biro perjalanan wisata?
6. Bagaimana strategi pemasaran paket wisata oleh biro perjalanan wisata?

1
C.    Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui pengertian dari paket wisata.
2. Agar mengetahui bagaiman cara perencanaan paket wisata.
3. Agar mengetahui Pengertian biro perjalanan wisata.
4. Agar mengetahui apa yang melatarbelakangi biro perjalanan wisata.
5. Agar mengetahui apa kendala dan solusi yang dihadapi biro perjalanan
wisata.
6. Agar mengetahui strategi pemasaran paket wisata oleh biro perjalanan
wisata

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kepemimpinan

Paket wisata menurut Utama (2014:37) adalah suatu perjalanan wisata satu
atau beberapa tujuan kunjungan yang disusun dari berbagai fasilitas perjalanan
tertentu dalam suatu acara perjalanan yang tetap, serta dijual sebagai harga
tunggal yang menyangkut seluruh komponen dari perjalanan wisata.
Pemahaman yang sama dari Camilleri (2019:18) bahwa, paket wisata sebagai
wisata yang memasukkan semua layanan seperti, pengaturan layanan transpotasi
dan akomodasi yang dipesan oleh wisatawan dalam satu harga. Adapun karakter
paket wisata yaitu pengaturannya dilakukan terlebih dahulu, baik berupa
kombinasi terhadap beberapa produk atau mencakup keseluruhan program yang
lengkap.
Patterson (2007:84) mengungkapkan bahwa paket wisata merupakan
kombinasi dari dua atau lebih elemen dengan penawaran harga yang menarik.
Keunggulan dari paket wisata adalah harga dan kenyamanan selama liburan.
Harga paket wisata lebih murah dibandingkan dengan pembelian terhadap
masing-masing elemen secara terpisah. Kenyamanan selama liburan diperoleh
konsumen dari layanan paket wisata yang ditawarkan. Kombinasi antara harga
yang menarik dan kenyamanan dalam menikmati liburan akan mempermudah
penjualan paket wisata yang ditawarkan.

2.2 Perencanaan Paket Wisata


Sebelum membuat paket wisata menurut Camilleri (2019:4), hal-hal berikut
harus diperhatikan oleh perencana paket wisata, yaitu mengidentifikasi mengapa
orang melakukan perjalanan, kapan waktu yang tepat untuk perjalanan tersebut,
apa yang menjadi motivasi untuk pemilihan suatu destinasi liburan. Motivasi
adalah salah satu unsur penting dalam perencanaan paket wisata, mencakup: (1)
fisik, penyegaran terhadap badan dan pikiran untuk kesehatan, (2) kebudayaan,
keingintahuan terhadap negara lain, budaya, sejarah, (3) alasan pribadi,

3
mengunjungi rekan, mencari pengalaman baru, (4) status sosial, melanjutkan
pendidikan, mencari kontak bisnis. Perencanaan wisata menurut Suyitno
(2006:22) memerlukan tahapan-tahapan yang mencakup:
1. Diagnosis pasar, karakteritik penyusunan produk wisata harus
consumer oriented untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan pasar.
2. Formulasi tujuan, harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
5W+1H, yaitu: apa (what) - wisata apa yang akan disusun, mengapa
(why) -mengapa wisata itu disusun, siapa (who) - siapa saja yang akan
terlibat dalam wisata tersebut, kapan (when) - kapan wisata tersebut
diselenggarakan, di mana (where) - di mana wisata itu
diselenggarakan, bagaimana (how) - bagaimana wisata itu
diselenggarakan.
3. Observasi, menghubungkan antara hipotesis dengan kenyataan di
lapangan.
4. Analisis data, dimaksudkan untuk menentukan strategi pencapaian
tujuan, mengidentifikasi kendala yang mungkin timbul dalam proses
pencapaian tujuan, mencari alternatif yang mungkin dapat ditempuh.
5. Penetapan rencana, perbaikan dan olahan dari analisis menghasilkan
rencana yang akan dilaksanakan.
6. Pelaksanaan rencana, kegiatan nyata dalam mengawali serta memantau
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya, Suyitno
(2006:68-69) juga menambahkan bahwa ditinjau dari sudut
penyusunannya, wisata paket dibedakan menjadi dua, yaitu (1) ready
made tour, wisata paket yang disusun tanpa menunggu permintaan
calon peserta, dan (2) tailored made tour, wisata paket yang
penyusunannya dilakukan setelah adanya permintaan dari calon
peserta.

2.3 Biro Perjalanan Wisata


Inbound Biro perjalanan wisata merupakan barisan terdepan dari industri
pariwisata, dengan menjual paket wisata kepada wisatawan secara langsung

4
maupun tidak langsung (Talwar, 2006:3). Bafadhal, (2018:27) menambahkan
kegiatan usaha biro perjalanan wisata bersifat komersial yang mengatur,
menyediakan dan menyelenggarakan paket layanan bagi seseorang, atau
sekelompok orang. Adapun ruang lingkup kegiatan mencakup jasa:
1. Perencanaan dan pengemasan komponen-komponen perjalanan wisata.
2. Penyelenggaraan dan penjualan paket wisata dengan cara
menyalurkannya.
3. Penyediaan layanan pramuwisata yang berhubungan dengan paket wisata
yang dijual.
4. Penyediaan layanan angkutan wisata.
5. Penyediaan akomodasi, restoran, seni budaya serta kunjungan ke obyek
dan daya tarik wisata.
6. Pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor dan visa.
7. Penyelenggaraan ibadah agama
8. Penyelenggaraan perjalanan insentif.
Camilleri (2019:16) mengungkapkan bahwa biro perjalanan wisata
menyiapkan paket wisata yang lengkap untuk dijual, seperti transportasi,
akomodasi dan berbagai pengaturan obyek wisata. Secara umum, biro perjalanan
wisata dikategorikan menjadi dua, yaitu inbound dan outbound. Biro perjalanan
wisata inbound mengatur paket wisata untuk wisatawan yang masuk ke dalam
negeri tempat organisasi tersebut berada. Sebaliknya organisasi outbound
mengatur perjalanan ke luar negeri. Pendapat yang sama dari Leslie & Holland
(2018:87) terhadap biro perjalanan wisata yang bergerak dalam kegiatan inbound
yaitu, operator yang menangani wisatawan yang masuk ke dalam negeri dan
menyiapkan layanan berupa paket-paket wisata untuk wisatawan yang datang dari
luar negeri

2.4 Biro Perjalanan Wisata


Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 bagian kedua pasal 12 menyebutkan
bahwa Biro Perjalanan Wisata (BPW) merupakan usaha penyedia jasa
perencanaan dan/atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan wisata. Nyoman S.

5
Pendit (2009) memberikan pengertian bahwa BPW adalah perusahaan yang
memiliki tujuan untuk penyiapkan suatu perjalanan bagi seseorang yang
merencanakan untuk mengadakannya. Sementara menurut R. S. Damardjati
(2009) menjelaskan bahwa BPW adalah perusahaan yang khusus mengatur dan
menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang- orang termasuk
kelengkapan perjalanannya, dari suatu tempat ke tempat lain, baik di dalam
negeri, dari dalam negeri, ke luar negeri atau ke dalam negeri itu sendiri. Secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa Biro perjalanan wisata merupakan
perusahaan yang secara khusus mengatur suatu perjalanan mulai dari persiapan
keberangkatan sampai perlengkapan selama perjalanan untuk seseorang maupun
kelompok yang berniat mengadakannya dengan tujuan tertentu.
Haq (2009) membagi fungsi biro perjalanan wisata menjadi dua, yaitu :
a. Fungsi umum
1) Biro perjalanan wisata merupakan suatu badan yang dapat memberikan
penerangan atau informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia
perjalanan pada umumnya dan perjalanan wisata pada khususnya.
b. Fungsi khusus
1) Biro perjalanan wisata sebagai perantara yang bertindak atas nama
perusahaan lain dan menjual jasa-jasa perusahaan yang diwakilinya. Biro
perjalanan wisata bertindak di antara wisatawan dan industri wisata.
2) Biro perjalanan wisata sebagai badan usaha yang merencanakan dan
menyelenggarakan tur dengan tanggung jawab dan resikonya sendiri.
3) Biro perjalanan wisata sebagai pengorganisasi, yaitu dalam aktif dalam
menjalin kerjasama dengan perusahaan lain baik dalam dan luar negeri. Fasilitas
yang dimiliki dimanfaatkan sebagai dagangannya.
Haq (2009) juga menjelaskan tugas-tugas yang dimiliki oleh biro
perjalanan wisata sebagai berikut :
a. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan.
b. Menyelenggarakan atau menjual pelayaran wisata (cruise).
c. Menyususn dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau
atas dasar permintaan.

6
d. Menyelenggarakan pemanduan wisata.
e. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.
f. Menjual tiket/karcis sarana angkutan, dan lain-lain.
g. Mengadakan pemesanan sarana wisata.
h. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
2.5 Kendala Dan Solusi Yang Dihadapi Biro Perjalanan Wisata
1. Kemacetan

Saat arus mudik terjadi maka akan ada ribuan bahkan jutaan orang yang
meninggalkan ibu kota.  Bersama keluarga mereka pergi ke kota atau
negara lain. Membeludaknya jumlah pemudik yang memenuhi jalan, tentu
menyebabkan kemacetan yang sering kali sulit dilerai. Kamu dapat
mengatasi masalah kemacetan dengan mempersiapkan diri agar tidak
bosan saat terjebak macet, misalnya isilah playlist lagu Kamu dengan
banyak lagu-lagu favorite Kamu yang bisa menemani Kamu selama
perjalanan, Kamu juga bisa menyiapkan permainan-permainan kecil
seperti kartu untuk menemani Kamu dan keluarga saat terjebak macet, jika
Kamu berencana untuk beristirahat selama perjalanan, jangan lupa
membawa bantal leher dan kacamata tidur yang akan membuat Kamu
beristirahat lebih nyaman saat dalam perjalanan. Selain itu Kamu juga bisa
menggunakan GPS untuk mencari alternatif jalan yang mungkin tidak
terlalu macet.

2. Tersasar

GPS selain bisa membantu Kamu menemukan jalan yang tidak terlalu
macet, juga bisa membantu Kamu untuk mencari jalan-jalan alternatif
yang mungkin lebih singkat, dan jika Kamu tersasar sekalipun, GPS akan
membantu Kamu untuk mencari jalan keluar, tapi ada baiknya untuk
Kamu tetap bertanya dengan penduduk sekitar, bila Kamu merasa sudah
mulai tersasar, karena kadang kala GPS bisa mencari jalan-jalan singkat
yang mungkn tidak sesuai dengan jenis kendaraan Kamu.

3. Persediaan makan

Permasalahan lain yang sering muncul saat melakukan perjalanan panjang


adalah persediaan makanan saat dalam perjalanan. Sebaiknya Kamu
memiliki persediaan makanan yang bisa dimakan oleh keluarga Kamu saat
kelaparan atau saat waktu berbuka puasa dan Kamu masih berada di jalan.
Karena tidak jarang terjadi saat berbuka puasa, banyak pemudik yang
masih terjebak ditengah kemacetan tol dan rest area masih cukup jauh, jadi
tidak ada yang menjual makanan disekeliling jalan.

7
4. Kerusakan kendaraan

Mengalami kerusakan saat sedang mengendarai mobil Kamu, tentu tidak


akan menjadi hal yang menyenangkan, untuk itu sebaiknya Kamu
memiliki kita perkakas yang Kamu simpan di dalam mobil yang bisa
membantu Kamu bila terjadi kerusakan tiba-tiba yang tak terduga pada
kendaraan Kamu, jiga beberapa pelangkap lain seperti dongkrak dan ban
pengganti. Selain itu juga sebaiknya Kamu menyimpan nomor-nomor
penting yang bisa Kamu hubungi bila terjadi kerusakan pada mobil Kamu.
Ada baiknya bila Kamu juga memiliki asuransi yang memiliki cabang dan
bengkel rekanan yang tersebar di seluruh Indonesia, serta memiliki
fasilitas mobil derek seperti yang ada di Asuransi Mobil Simasnet.
Sehingga Kamu tidak perlu panik saat terjadi kerusakan yang tidak terduga
pada kendaraan Kamu saat dalam perjalanan.

5. Harta benda yang ditinggal

Apakah Kamu pernah menitipkan rumah Kamu kepada tetangga atau


ketua RT Kamu atau kepada tim keamanan tempat tinggal Kamu? Atau
mungkin Kamu pernah mendengar kasus-kasus pembobolan rumahyang
ditinggal oleh penghuninya saat mudik atau berlibur? Tentu Kamu tidak
ingin mengalami hal seperti ini, untuk itu lindungilah rumah Kamu
berserta dengan perabot yang ada dengan jaminan dari Asuransi Rumah
Simasnet.

6. Keselamatan

Ini merupakan hal terpenting saat perjalanan Kamu, yaitu keselamatan


Kamu dan anggota keluarga yang turut serta di dalam perjalanan. Bersikap
hati-hati, mawas diri, tetap fokus selama berkendara, menjaga stamina
tubuh dan selalu berdoa agar ada dalam perlindungan yang Maha Kuasa
adalah kunci untuk menjaga keselamatan saat berpergian. Selain itu ada
satu kunci juga yang tidak boleh dianggap remeh dan diabaikan, yaitu
untuk melindungi diri Kamu dan keluarga dengan perlindungan dari
Asuransi. Misalnya dengan membeli perlindungan dari Asuransi Simasnet
Mudik yang akan mencover Kamu dan keluarga saat melakukan
perjalanan mudik.

7. Keterlambatan Perjalanan

Menggunakan pesawat terbang sebagai transportasi saat berpergian


banyak dipilih orang untuk mendapatkan perjalanan yang nyaman dan
cepat, namun sering kali perjalanan jadi terganggu karena mengalami
delay (keterlambatan perjalanan). Demi menjawab permasalah ini, maka
Asuransi Simasnet berinovasi dengan menghadirakan Flight Delay

8
Protection bagi kenyamanan penerbangan Kamu. Dapatkan segera
perlindungannya disini.

2.6 Strategi Pemasaran Paket Wisata Oleh Biro Perjalanan Wisata


Tahap-tahap untuk menerapkan strategi dan taktik pemasaran adalah:
1. Tentukan segmen pasar di mana strategi pemasaran akan diarahkan, yaitu:
Negara atau negara yang merupakan pasar potensial.
Kelas sosial, tingkat pendidikan, dan cara hidup masyarakat tertentu.
Tingkat penghasilan yang dimiliki masyarakat.
Kepemilikan waktu luang
2. Harus diketahui apa yang menjadi perhatian, atau selera dari masyarakat calon
konsumen.
3. Perhatikan faktor-faktor yang dapat mendorong permintaan calon pelanggan,
seperti fasilitas yang ditawarkan, kemudahan, harga, dan pelayanan.
Ada 7 taktik sederhana yang bisa digunakan, yaitu:
1.Membangun networking atau jaringan dengan calon pelanggan dan perusahaan
pariwisata.
2.Membangun korespondensi dengan para pelanggan lama dan baru.
3.Penyebaran folder atau bahan-bahan sebagai referensi tentang perjalanan, baik
yang dikeluarkan oleh perusahaan sendiri maupun oleh perusahaan lain.
4.Ikut aktif dalam penyelenggaran event-event yang dapat digolongkan untuk
memajukan dunia kepariwisataan.
5.Mengatur keindahan kantor
6.Pemasangan advertensi/iklan di majalah, surat kabar, radio, dan internet.
7.Menyelenggarakan kontes dan sayembara.

9
BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Paket wisata menurut Utama (2014:37) adalah suatu perjalanan wisata satu
atau beberapa tujuan kunjungan yang disusun dari berbagai fasilitas perjalanan
tertentu dalam suatu acara perjalanan yang tetap, serta dijual sebagai harga
tunggal yang menyangkut seluruh komponen dari perjalanan wisata.
Pemahaman yang sama dari Camilleri (2019:18) bahwa, paket wisata sebagai
wisata yang memasukkan semua layanan seperti, pengaturan layanan transpotasi
dan akomodasi yang dipesan oleh wisatawan dalam satu harga. Adapun karakter
paket wisata yaitu pengaturannya dilakukan terlebih dahulu, baik berupa
kombinasi terhadap beberapa produk atau mencakup keseluruhan program yang
lengkap.
Inbound Biro perjalanan wisata merupakan barisan terdepan dari industri
pariwisata, dengan menjual paket wisata kepada wisatawan secara langsung
maupun tidak langsung (Talwar, 2006:3). Bafadhal, (2018:27) menambahkan
kegiatan usaha biro perjalanan wisata bersifat komersial yang mengatur,
menyediakan dan menyelenggarakan paket layanan bagi seseorang, atau
sekelompok orang. Adapun ruang lingkup kegiatan mencakup jasa:
9. Perencanaan dan pengemasan komponen-komponen perjalanan wisata.
10. Penyelenggaraan dan penjualan paket wisata dengan cara
menyalurkannya.
11. Penyediaan layanan pramuwisata yang berhubungan dengan paket wisata
yang dijual.
12. Penyediaan layanan angkutan wisata.
13. Penyediaan akomodasi, restoran, seni budaya serta kunjungan ke obyek
dan daya tarik wisata.
14. Pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor dan visa.
15. Penyelenggaraan ibadah agama
16. Penyelenggaraan perjalanan insentif.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anggito, Albi dan Johan Setiawan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa
Barat: CV. Jejak.

Bafadhal, Aniesta Samira. 2018. Perencanaan Bisnis Pariwisata (Pendekatan


Lean Planning). Malang: UB Press.

Camilleri, Mark Anthony. 2019. Tourism Planning and Destination Marketing.


UK: Emerald Publishing Limited

Holland, Jacqueline & David Leslie. 2018. Tour Operators and Operations. UK:
Library of Congress Cataloging-inPublication Data.

Patterson, Carol. 2007. The Business of Ecotourism. The Complete Guide for
Nature and Culture-Based Tourism Operators. Third Edition. Canada: Trafford
Publishing.

Suyitno 2006. Perencanaan Wisata. Tour Planning. Yogyakarta: Penerbit


Kanisius.

Talwar, Prakash 2006. Travel and Tourism Management (in 4 volumes). Tourism
and Tour Operator’s Business (Volume-4). India: Isha Books.

Utama, I Gusti Bagus Rai. 2014. Pengantar Industri Pariwisata. Yogyakarta:


Deepublish..

11

Anda mungkin juga menyukai