Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

MANAJEMEN SOSIAL EKONOMI EKOWISATA

Dosen Pengampu : 1. Made Ayu Pratiwi, S.Pi., M.Si.


2. Gde Raka Angga Kartika, S.Pi., MP

Disusun Oleh:
Farhansyah Putra Supriyanto
1813521003

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tidak lupa
saya ucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah bersedia
mengimbuhkan sumbangan, baik tanggapan maupun materi yang telah mereka
berikan. Untuk itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih
kepada
1. Ibu Made Ayu Pratiwi, S.Pi., M.Si. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Sosial Ekonomi Ekowisata.
2. Bapak Gde Raka Angga Kartika, S.Pi.,M.P, Selaku dosen pengampu mata
kuliah Manajemen Sosial Ekonomi Ekowisata.
3. Seluruh kerabat yang telah mendukung saya serta terlibat, baik secara langsung
atau tidak langsung dalam penyelesaian laporan ini.
Saya berharap semoga laporan ini mampu menambah ilmu bagi para
pembaca khususnya saya dalam melaksanakan praktikum Manajemen Sosial
Ekonomi Ekowisata ini. Sehingga untuk kedepannya para pembaca sudah
mengetahui dan mengerti tentang Manajemen Sosial Ekonomi Ekowisata
Dengan sepenuh hati, penulis pun sadar bahwa laporan ini masih penuh
dengan kekurangan dan keterbatasan, oleh sebab itu penulis memerlukan saran
serta kritik yang membangun yang dapat menjadikan laporan ini lebih baik.
Dengan begitu, akan menjadi suatu pelajaran berharga untuk saya supaya bisa
menulis laporan yang lebih baik lagi dikemudian hari.

Bukit Jimbaran, 23 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1. Latar Belakang.................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................
1.4 Manfaat..............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................
2.1 Karakteristik Umum Pantai Samuh...................................................
2.2 Potensi Ekologi Wisata.....................................................................
2.3 Potensi Sosial Ekonomi Wisata.........................................................
2.4 Potensi Sarana dan Prasarana Wisata................................................
2.5 Willingness To Pay...........................................................................
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM....................................................
3.1 Waktu dan Tempat............................................................................
3.2 Alat dan Bahan..................................................................................
3.3 Prosedur Praktikum...........................................................................
3.4 Analisis Data.....................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................
4.1 Kondisi Umum Lokasi Praktikum.....................................................
4.2 Potensi Ekologi Wisata.....................................................................
4.3 Potensi Sosial Ekonomi Wisata.........................................................
4.4 Potensi Sarana dan Prasarana............................................................
4.5 Willingness To Pay...........................................................................
4.6 Saran Pengelolaan.............................................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................
5.1 Kesimpulan........................................................................................
5.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ekowisata merupakan sektor pariwisata yang berpotensi sebagai salah satu
penunjang perekonomian nasional, dari ekowisata juga dapat dimanfaatkan oleh
Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerahnya sendiri.
Dengan adanya sektor ini selain mampu menyerap pekerja juga dapat sebagai
sumber penghasil devisa yang baik, dan juga mampu mendorong perkembangan
dalam investasi Yuningsih (2005). Untuk melebarkan lagi sektor ini Pemerintah
berupaya keras menyusun rencana dan berbagai kebijakan yang dapat mendorong
kemajuan sektor ini. Salah satu kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah adalah
menggali, menginventarisir dan memajukan objek-objek wisata yang ada agar
ketertarikan wisatawan semakin tinggi.
Ada beberapa hal yang pokok dari ekowisata diantaranya keberlanjutan
kelestarian alam, memberikan manfaat dalam aspek ekonomi, dan masyarakat
menerima kedalam lingkungannya. Menurut Permendagri (2009) Nomor 33
Tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah, telah
memotivasi Pemerintah Daerah dalam mengembangkan ekowisata sudah menjadi
dalam kegiatan kepariwisataan di Indonesia. Peraturan ini menjelaskan bahwa
ekowisata adalah potensi sumberdaya alam, lingkungan, serta keunikan alam dan
2 budaya yang menjadi suatu sektor unggulan daerah yang belum dikembangkan
secara optimal.
Pengembangan ekowisata di daerah secara optimal memerlukan strategi
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, penguatan kelembagaan, serta
pemberdayaan masyarakat dengan memperhitungkan kaidah-kaidah ekonomi,
sosial, ekologi, serta yang melibatkan pemangku kepentingan dalam hal
mengelola potensi ekowisata. Fahriansyah and Yoswaty (2012) memaparkan
bahwa ekowisata ialah salah satu usaha yang mengedepankan berbagai produk
pariwisata berdasarkan sumberdaya alam, pengelolaan ekowisata untuk
meminimalkan dampak terhadap lingkungan hidup, pendidikan yang berdasarkan
lingkungan hidup, sumbangan kepada upaya konservasi dan meningkatkan
kesejahteraan untuk masyarakat lokal. Dengan demikian, ada 3 aspek yang harus
dipenuhi dalam pengembangan ekowisata di suatu daerah wisata, yaitu:
pendidikan, kesejahteraan masyarakat lokal, dan konservasi lingkungan.
Menurut Rudiato (2014) ekowisata adalah suatu bentuk lanjutan dari wisata
berbasis sumberdaya alam yang inti pokoknya berdasarkan pada pendidikan dan
pembelajaran yang menyangkut alam, dengan pengelolaan yang dapat
meminimalisir dampak, non konsumtif, dan berorientasi lokal/kontrol, keuntungan
dan skala. Kota Batam memiliki sumberdaya yang sangat berpotensi dalam bidang
pariwisata, sehingga dengan potensi tersebut dapat mendukung pengembangan
sektor strategis nasional di bidang pariwisata. Pengembangan pariwisata di Kota
Batam 3 yang sangat menjanjikan berpotensi dapat meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) apabila dikelola dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum manajemen sosial ekonomi
ekowisata ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengidentifikasi potensi ekologi, sosial-ekonomi, dan
sarana prasarana wilayah ekowisata di Pantai Samuh?
2. Bagaimana cara mengestimasi nilai WTP (Willingness To Pay) wisata di
Pantai Samuh?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum manajemen sosial ekonomi ekowisata ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi potensi ekologi, sosial-ekonomi, dan sarana prasarana
wilayah ekowisata di Pantai Samuh.
2. Mengestimasi nilai WTP (Willingness To Pay) wisata di Pantai Samuh.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat pada praktikum manajemen sosial ekonomi ekowisata ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi potensi ekologi, sosial-
ekonomi, dan sarana prasarana wilayah ekowisata di Pantai Samuh. Kemudian
dapat mengetahui bagaimana cara mengestimasi nilai WTP (Willingness To Pay)
wisata di Pantai Samuh.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui potensi ekologi dan sosial ekonomi serta sarana
prasarana disekitar wilayah ekowisata di Pantai Samuh. Dan masyarakat juga
dapat mengetahui cara nilai WTP (Willingness To Pay) wisata di Pantai Samuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Umum Pantai Samuh

Gambar 2.1 Pantai Samuh


(Dokumentasi Pribadi)
Pantai Samuh berada di sebelah selatan Tanjung Benoa. Di wilayah ini
banyak terdapat permainan olahraga air dengan berbagai wahana wisata bahari.
Letaknya ditempuh dalam sekitar 35 menit perjalanan dengan kendaraan jika
berangkat dari Bandara Ngurah Rai. Lokasinya mudah diakses dan tidaklah sulit
untuk ditemukan. Untuk memasuki lokasi wisata tidak dikenakan tiket masuk
ataupun tiket parkir kendaraan. Pemandangan indah Pantai Samuh Bali menjadi
hal yang sulit dilewatkan saat berkunjung ke Nusa Dua, Bali. Pantai dengan
pemandangan hamparan pasir putih yang cantik ini sanggup menarik perhatian
para wisatawan. Ditambah lagi, pantai ini juga terkenal dengan keindahan alam
bawah lautnya. Pantai yang memiliki pasir putih yang sangat luas ini sangat
diminati oleh wisatawan. Selain untuk berjemur, sensasi ketika matahari terbit
adalah waktu yang selalu ditunggu-tunggu. Panorama alam ketika matahari terbit
merupakan momen terindah ketika berkunjung ke Pantai Samuh. Tidak heran
kalau banyak wisatawan yang rela datang pagi-pagi demi pemandangan tersebut
(Wisata Bali, 2019).

2.2 Potensi Ekologi Wisata


Pantai Segara Samuh atau hanya disebut pantai Samuh, terletak di kawasan
hotel elit di kawasan pariwisata Nusa Dua yang masih dalam areal ITDC (BTDC),
sebuah kawasan dengan fasilitas resor bintang 5 dan bertaraf internasional,
kawasan pariwisata Nusa Dua menjadi kawasan populer di wilayah Bali Selatan.
Kawasan ITDC tersebut berbatasan langsung dengan laut dan beberapa bagian
diantaranya menyuguhkan keindahan pantai berpasir putih, seperti yang anda bisa
saksikan di pantai Segara Samuh ini, objek wisata di Nusa Dua tersebut terletak di
depan hotel Melia Bali Indonesia. Objek wisata pantai Segara Samuh tersebut,
terletak di lingkungan elit hotel di Nusa Dua Bali, sehingga sangat terjaga
kebersihannya. Pantainya berpasir putih bersih terhampar luas menghadap ke
Timur, sehingga pantai Segara Samuh ini menjadi tempat sempurna untuk
menyaksikan keindahan matahari terbit atau sunrise. Pantai ini juga dikenal
dengan nama pantai Nusa Dua, siap memberikan pengalaman wisata yang spesial.
Sebuah tempat menarik dan indah yang ideal sebagai tujuan tour anda di pulau
Dewata Bali (Wisata Bali, 2019).
Pantai Segara Sumuh terletak bersebelahan dengan pantai Mengiat yang juga
terletak di kawasan BTDC Nusa Dua. Berada satu garis pantai dengan Tanjung
Benoa, yang merupakan pusat watersport di Bali. Deretan pesisir di Kuta Selatan
ini dari Tanjung Benoa sampai Nusa Dua Selatan, memang menyuguhkan alam
indah pantai berpasir putih dan ombak pinggir pantainya kecil sehingga ideal
untuk berenang ataupun berbagai jenis permainan watersport. Di Pulau Peninsula
anda bisa menemukan spot wisata lainnya yang dinamakan Waterblow, di sini
anda bisa menyaksikan semburan ombak ke udara karena membentur batu karang,
untuk masuk ke pulau-pulau tersebut termasuk wilayah pantai Samuh tidak
dikenakan tiket masuk alias gratis, kecuali jika anda melakukan pengambilan foto
prewedding (Wisata Bali, 2019).

2.3 Potensi Sosial Ekonomi Wisata


Keanekaragaman hayati bawah laut Pantai Samuh sangatlah mempesona.
Berbagai jenis terumbu karang tumbuh dengan subur dan baik. Ikan dengan
berbagai jenis juga tampak menari-nari sambil mencari makanan di sekitar
terumbu karang. Pemandangan inilah yang menjadi alasan sehingga Pantai Samuh
sangat wajib dimasukkan dalam daftar kunjungan liburan. Selain berjemur,
berenang ataupun menyelam, pengunjung juga dapat menghabiskan waktu sambil
bermain pasir yang tentu sangat disukai oleh anak-anak. Permainan olahraga
pantai seperti volley pantai ataupun sepak bola juga bisa dilakukan mengingat
sangat luasnya area pantai yang berpasir putih. Air laut di Pantai Samuh surut
ketika sore hari. Momen ketika air surut ini juga dinanti wisatawan yang datang
karena mereka bisa leluasa bermain air hingga hampir ke tengah lautan. Bahkan
pengunjung yang membawa keluarga beserta anak-anak membiarkan anak-anak
mereka bermain ke tengah lautan sambil menjejaki pasir yang basah (Balitour,
2020).
Di Pantai Samuh terdapat juga tempat indah taman bawah laut ini bisa anda
nikmati pada kedalaman 11 meter dan jarak sekitar 500 meter dari bibir pantai di
bentuk taman bawah laut dengan karya seni terumbu karang, patung yang
dibentuk sedemikian rupa seperti patung penari sebagai tempat menanam terumbu
karang, sehingga nantinya terbentuk karang yang cantik dan indah. Dengan
terumbu karang yang terbentuk diharapkan ikan-ikan akan betah hidup di lokasi
taman laut tersebut dan menjadikan spot wisata bahari bawah laut yang bisa
dinikmati oleh wisatawan. Bali Underwater Cultural Park (BUCP) memang
memiliki misi mulia melakukan konservasi bawah laut dengan menjaga dan
mengembangbiakkan aneka hayati laut dipadukan dengan budaya Bali, sehingga
bisa menambah daya tarik kawasan ini. Untuk menikmatinya tentu anda bisa sewa
perlengkapan snorkeling ataupun diving di kawasan ini termasuk juga guide
ataupun instruktur yang bisa menemani kegiatan wisata bahari anda (Balitour,
2020).

2.4 Potensi Sarana dan Prasarana Wisata


Pantai Samuh di Nusa Dua ini menawarkan daya tarik yang cukup spesial,
selain suguhan sunrise serta pantai berpasir putih, pantainya yang landai ideal juga
untuk mandi ataupun berenang apalagi ombaknya juga tidak tidak besar hanya
berupa riak-riak kecil, sehingga sangat aman bagi anak-anak yang ingin mandi di
pantai, namun bagi mereka yang pecinta olah raga surfing atau berselancar, bisa
berenang agak ke tengah, karena di tengah pantai ombaknya cukup besar,
sehingga bisa untuk bermain surfing. Pada saat air laut surut anda bisa berjalan-
jalan ke tengah pantai sekitar 100 meter, sehingga wilayah pesisir pantai Samuh
terasa semakin luas.  Daya tarik pantai Segara Samuh Nusa Dua tidak itu saja,
kawasan ini juga menawarkan pemandangan indah alam bawah laut karena
kawasan ini diorientasikan sebagai tempat pertumbuhan terumbu karang dan
bahkan oleh pemerintahan daerah memproyeksikan kawasan ini sebagai taman
bawah laut, namanya Bali Underwater Cultural Park (BUCP). Sehingga bisa
sebagai tempat snorkeling dan diving yang ideal dan menjadi tempat wisata alam
petualangan bawah laut menarik di pulau Dewata Bali (Balitour, 2020).
Karena Nusa Dua merupakan wilayah favorit untuk kunjungan wisatawan,
sehingga banyaklah sarana dan prasarana penunjang pariwisata yang sudah
disediakan di lokasi Pantai Samuh. Terdapat cafe ataupun restoran-restoran yang
menyajikan berbagai menu makanan. Jika ingin menginap, pengunjung juga dapat
menyewa kamar di salah satu penginapan yang terdapat di sekitar lokasi wisata.
Salah satunya adalah hotel bintang lima The Westin Resort Nusa Dua Bali. Dari
pantai Samuh Segara anda bisa menyaksikan hijaunya dan keindahan Pulau Nusa
Darma, di sebelah pulau Nusa Darma terdapat pulau Peninsula dua pulau kecil
yang terletak di kawasan inilah cikal bakal nama Nusa Dua tersebut (Balitour,
2020).

2.5 Willingness To Pay


Willingness To pay (WTP) merupakan rata-rata tarif yang diharapkan dan
kemauan membayar oleh responden khususnya pengunjung untuk rencana
pengembangan kawasan wisata (Simanjuntak,2009), semakin tinggi pendapatan
maka semakin besar pula nilai WTP yang akan dibayarkan. semakin tinggi
pendapatan maka semakin tinggi kemampuan ekonominya sehingga semakin
tinggi kemampuan dan kesempatan individu untuk dapat dan bersedia membayar
produk pangan yang akan dikonsumsinya.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Minggu, 20 Desember 2020
Waktu : 10.00 WITA – 13.00 WITA
Tempat : Pantai Samuh, Nusa Dua.
3.2 Alat dan Bahan
Tabel 3.1 Alat dan Bahan yang Dipakai
No Nama Alat dan Bahan Gambar Kegunaan
1.
2.

3.3 Prosedur Praktikum


Prosedur praktikum atau pengambilan data yang dilakukan ini menggunakan
metode observasi langsung. Observasi adalah teknik pengumpulan data melalui
suatu pengamatan yang disertai pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek
sasaran. Data primer diperoleh langsung dari kondisi di Pantai Samuh dengan cara
menemui respoden yang bersedia untuk diwawancarai.
3.4 Analisis Data
Dalam analisis data yang dilakukan observasi langsung ke tempat wisata
Pantai Samuh, di dapat surveyor sebanyak 5 orang dimana semuanya merupakan
wisatawan domestik. Dapat dilihat bahwa dari 5 responden yang diteliti, terdapat
sebanyak 80% responden berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sisanya yaitu 20%
responden adalah perempuan.
Tabel 3.1 Rekapitulasi data responden berdasarkan status jenis kelamin
No Status Jumlah (orang) Persentase (%)
1. Laki-laki 4 80%
2. Perempuan 1 20%
Total 5 100%
Tabel responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat bahwa sebanyak
60% pengunjung berusia 18-28 tahun, sebanyak 20% pengunjung berusia 29-30
tahun, dan sisanya sebanyak 20% 40-50 tahun.
No Usia (Tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)
1. 18-28 3 60%
2. 29-39 1 20%
3. 40-50 1 20%
4. 51-61 - -
5. 62 - -
Total 6 100%
Tabel 3.2 Rekapitulasi data responden berdasarkan status usia

Kelompok usia tersebut merupakan kelompok usia produktif yang banyak


melakukan wisata. Menurut Soekadijo (1996), golongan umur produktif yang
paling banyak melakukan perjalanan wisata. Golongan produktif ini memerlukan
rekreasi terutama untuk penyegaran dari kesibukannya sehari-hari.
Status pernikahan juga menjadi faktor yang menyebabkan seseorang
berkunjung untuk berekreasi. Seseorang yang belum menikah akan lebih sering
berpergian dalam hal berekreasi karena belum disibukkan oleh pekerjaan rumah
tangga atau kewajiban dalam keluarga. Berikut adalah rekapitulasi data 5
responden berdasarkan status pernikahan.
No Status Jumlah (orang) Persentase (%)
1. Menikah 2 40%
2. Belum menikah 3 60%
Total 5 100%
Tabel 3.3 Rekapitulasi data responden berdasarkan status pernikahan

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 40% responden dengan
status menikah dan sebanyak 60% responden dengan status belum memikah.
Tingkah pendidikan yang lebih tinggi berpengaruh terhadap pemahaman dan rasa
ingin tahu seseorang terhadap obyek wisata dibandingkan dengan seseorang yang
tingkat pendidikannya lebih rendah. Selain itu tingkat pendidikan juga
berpengaruh terhadap jenis pekerjaan seseorang, jenis pekerjaan akan
mempengaruhi pendapatan, jumlah pendapatan akan menentukan pengeluaran
biaya untuk berwisata. Berikut ini adalah rekapitulasi data responden berdasarkan
pendidikan terakhir.
Tabel 3.4 Rekapitulasi data responden berdasarkan pendidikan
No Jenjang Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1. SD - -
2. SLTP - -
3. SLTA 2 40%
4. Perguruan Tinggi 3 60%
5. Pasca Sarjana - -
Total 5 100%

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pendidikan yang mayoritas terdapat
pada responden yaitu pada tingkat perguruan tinggi sebanyak 60%, dan sisanya
responden dengan tingkat pendidikan SLTA sebanyak 40%. Berikut adalah
rekapitulasi data responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 3.5 Rekapitulasi data responden berdasarkan pendapatan
No Penghasilan (Rp) Jumlah (org) Persentase (%)
1. <500.000 1 20%
2. 500.000 - < 2.000.000 - -
3. 2.000.001 - < 3.500.000 2 40%
4. 3.500.001 - < 5.000.000 - -
5. >5.000.000 2 40%
Total 5 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 20% responden


berpendapatan < Rp. 500.000, sebanyak 40% responden berpendapatan Rp.
2.000.001 - < Rp. 3.500.000, dan sebanyak 40% responden berpendapatan > Rp.
5.000.000.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Umum Lokasi Praktikum
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Pantai Samuh mengenai
kondisi ekologi, kondisi sosial, dan kondisi sarana prasarana dan wawancara yang
dilakukan pada siang hari, di Pantai Samuh tidak terlalu banyak wisatawan yang
datang karena jumlah responden yang dapat diwawancarai hanya berjumlah 5
orang, dimana 5 orang tersebut merupakan wisatawan domestik dan terdiri 4
orang dengan jenis kelamin laki-laki, dan 1 orang dengan jenis kelamin
perempuan. Responden berasal dari kalangan usia mulai dari 21-42 tahun, dengan
penghasilan dari <Rp500.000 sampai sekitar Rp 10.000.000. Berdasarkan
wawancara yang menggunakan metode open-ended question, diketahui responden
bersedia membayar pengelolaan kawasan wisata di Pantai Samuh.
4.2 Potensi Ekologi Wisata
Kondisi ekologi di Pantai Samuh memiliki jenis pantai dengan pasir yang
putih dan terdapat ekosistem terumbu karang dan padang lamun serta biota-biota
yang hidup di ekosistem tersebut. Pantai Samuh juga dapat memberikan
kenyamanan dan ketenangan bagi wisatawan yang berkunjung pada siang hingga
sore hari dengan disuguhkan pemandangan cantik nan indah lautnya, pada malam
hari terdapat tempat kuliner khas laut yang langsung ditemani ombak di pinggir
pantai. Pantai dengan pasir yang putih dan halus merupakan salah satu daya tarik
tersendiri bagi wisatawan dalam wisata pantai.
4.3 Potensi Sosial Ekonomi Wisata
Kondisi sosial dalam wisata Pantai Samuh yaitu masyarakat berperan aktif
dalam kegiatan pariwisata. Peran masyarakat yaitu sebagai nelayan, pelayan
restoran, pegawai hotel, juru parkir, dan penjual makan atau minuman di sekitar
pantai. Roda perputaran ekonomi masih berjalan di tengah pandemi covid-19
yang masih melanda. Secara sosial ekonomi, Pantai Samuh mengalami sedikit
kemunduran pasca pandemi merebak.
4.4 Potensi Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di Pantai Samuh masih mengandalkan dari hotel-hotel
restoran yang berada di pesisir pantai, dan spot wisata air lainnya. Akses jalan
sudah mencukupi, bahkan adanya fasilitas umum seperti toilet, akan membuat
wisatawan yang berkunjuung ke Pantai Samuh merasa sangat nyaman.
4.5 Willingness To Pay
Willingness to Pay Kesediaan membayar pengunjung diperoleh dari
kesediaan membayar pengunjung atas keindahan Pantai yang telah dinikmatinya.
Sebagian besar pengunjung setuju untuk membayar biaya tersebut. Hal yang
mempengaruhi kesediaan membayar pengunjung ini adalah karakteristik
pengunjung, panorama yang ditawarkan serta fasilitas yang terdapat dipantai
tersebut. Pengunjung yang bersedia membayar hampir semuanya merasa bahwa
pengelolaan wisata alam masih sangat perlu ditingkatkan seperti shower,
ketersedian air tawar , penataan dan kebersihan. Berikut merupakan data hasil
kuisisoner.

Tabel 4.1 Data WTP Responden WTP


No WTP Responden Jumlah Responden Total
1. Rp.2.000,00; 4 Rp.8.000,00;
2. Rp.5.000,00; 1 Rp.5.000,00;
3. Rp.10.000,00; - -
4. Rp.25.000,00; - -
Total 5 Rp.13.000,00;
Rata- rata Rp.2.600,00;

Berdasarkan hasil dari 100% respoden sebagai pengunjung menyatakan


bersedia jika respoden membayar sangat masuk ke Pantai Samuh. Pengunjung
yang bersedia membayar terkecil sebesar Rp2.000 dan terbesar adalah sebesar Rp
5.000. Maka, dari 5 pengunjung yang diwawancarai diperoleh jumlah total
kesediaan membayar pengunjung sebesar Rp.13.000/kunjungan. Sehingga
diperoleh rata-rata kesediaan membayar sebesar RP. 2.600/orang/kunjungan.
Berdasarkan data tersebut diperoleh WTP sebesar 2.600/orang/kunjungan, jika
jumlah WTP tersebut dikurangi dengan biaya parkir sebesar RP. 2.000 untuk
mengakses kawasan Pantai Mengiat maka masih terdapat sisa Rp. 600 yang tidak
terserap dengan baik. Untuk mengoptimalkan pendapatan maka pihak pengelola
dapat membuat tiket masuk sebesar Rp. 2.000 bagi wisatawan yang membawa
kendaraan bermotor dan Rp10.000 untuk wisatawan yang membawa mobil. Dari
survey yang saya lakukan, para wisatawan lokal berharap kedepannya
pengelolaan kawasan Pantai Samuh ini dikelola oleh masyarakat sehingga akses
masuk ke kawasasan tersebut tidak dibatasi dan mereka berharap eknomi
masyarakat disekitaran pantai dapat meningkat.
4.6 Saran Pengelolaan
Menurut saya saran, dalam pengelolaan di Pantai Samuh yaitu menjaga ketat
mengenai kebersihan dan menghimbau para pedagang, masyarakat, dan
wisatawan di sekitar pantai untuk membangun kesadaran betapa pentingnya
menjaga kebersihan dan menyediakan tempat sampah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
Saran mengenai wisatawan tetap menjaga kebersihan, jika selesai makan atau
minum, disekitar Pantai Samuh diharapkan untuk membuang sampah pada
tempatnya. Karena dengan itu Pantai Samuh akan semakin bersih, bebas dari
sampah-sampah, serta nyaman jika berada di Pantai Samuh.
DAFTAR PUSTAKA
Bali Tours Club. 2020. Pantai Segara Samuh. [Diakses pada 24 Desember 2020].
Tersedia dari https://www.balitoursclub.net/pantai-segara-samuh/.

Wisata Bali. 2019. Pantai Segara Samuh – Info Harga Tiket Masuk, Alamat &
Rute Jalan. [Diakses pada 24 Desember 2020]. Tersedia dari
https://tempatwisatadibali.info/pantai-segara-samuh-nusa-dua-bali/

.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai