Anda di halaman 1dari 81

PENGUATAN KAPASITAS BUMDes SAMBIMULYO DESA SAMBIREJO

KECAMATAN PRAMBANAN DALAM MENINGKATKAN

PEREKONOMIAN

(Studi Kasus Wisata Tebing Breksi)

Dosen Pengampu: Erni Zuhriyati, S.S., S.IP., MA

Disusun Oleh:

ANDRI KURNIA WIJAYA

20160520028

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2020

1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................23
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................23
D. Manfaat Penelitian............................................................................................24
1. Manfaat Praktis.........................................................................................24
2. Manfaat Teoritis........................................................................................24
E. Tinjauan Pustaka................................................................................................24
F. Kerangka Teori....................................................................................................2
1. Penguatan Kapasitas............................................................................................2
a. Teori Penguatan Kapasitas...................................................................................2
a. Level Penguatan Kapasitas...........................................................................22
a. Penguatan Kapasitas Individu ...............................................................2
1. Rekrutmen.....................................................................................24
2. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)................................................25
b. Penguatan Kapasitas Organisasi............................................................2
1. Kepemimpinan................................................................................2
2. Manajemen......................................................................................2
3. Standar Operasional Procedur.........................................................2
4. Kemitraan atau Partnership............................................................2
c. Penguatan Kapasitas Sistem...................................................................2
1. Tata Tertib.......................................................................................2
2. Regulasi.........................................................................................29
3. Penyusunan Skala Prioritas.............................................................2
2. Peningkatkan Perekonomian................................................................................2
a. Definisi Peningkatan Perekonomian....................................................................2
b. Jenis-Jenis Analisis Ekonomi...............................................................................2
c. Upaya Peningkatan Perekonomian.......................................................................2
d. Pendapatan...........................................................................................................2
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan...................................................2
G. Definisi Konseptual.............................................................................................2
H. Definisi Operasional............................................................................................2
I. Metodologi Penelitian.........................................................................................27

2
1. Jenis Penelitian...................................................................................................27
2. Lokasi Penelitian..................................................................................................2
3. Data dan Sumber Data.........................................................................................2
4. Teknik Pengumpulan Data.................................................................................39
5. Teknik Analisis Data............................................................................................2

3
A. Latar Belakang Masalah

Studi ini akan mendiskusikan tentang Penguatan Kapasitas Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes) Sambimulyo Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan

Dalam Meningkatkan Perekonomian (Studi Kasus Taman Wisata Tebing Breksi).

BUMDes Sambimulyo merupakan pengembangan pengelolaan Taman Tebing

Breksi yang baru saja meraih prestasi-prestasi dalam mengelola BUMDes.

BUMDes tersebut tentu saja membentuk penguatan kapasitas sehingga,

menghasilkan prestasi.

Berbicara mengenai Penguatan Kapasitas (Capacity Building), hal tersebut

merupakan strategi untuk meningkatkan efektifitas, efisien, dan responsibilitas

dari kinerja. Maksudnya ialah kemampuan terhadap organisasi yang berasal dari

jenis sumber daya yang mudah dimiliki oleh perusahaan. Tujuan Capacity

Building ialah secara umum membentuk keberlanjutan suatu sistem. Sedangkan

secara khusus, hal tersebut merupakan sumberdaya yang dibutuhkan, efektifitas

dari usaha yang dilakukan berdasarkan keinginan. (Komar, 2017).

Manfaat Capacity Building yaitu untuk menghindari kinerja yang buruk,

meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan komitmen karyawan. Oleh sebab

itu, penguatan kapasitas secara sistematis dapat memenuhi sistem kerja organisasi,

membentuk pola pikir dan budaya kerja yang belum efektif, efisien, produktif,

profesional. Hal tersebut dikarenakan, budaya birokrasi di Indonesia, belum

berorietasi untuk melayani masyarakat, sehingga kinerja mereka kurang baik, dan

belum berorientasi pada hasil. Pejabat publik tersebut belum berdampak pada

pelayanan terhadap kepentingan semua lapisan masyarakat dan pemenuhan hak-

4
hak dasar sehingga belum terpenuhinya harapan bangsa. Lebih lanjut, kondisi

tersebut belum memiliki dampak dalam persaingan global yang semakin tinggi.

Oleh karena itu, BUMDes dituntut untuk memiliki penguatan kapasitas

kelembagaanya sehingga dapat meningkatan perekonomian di wisata Taman

Tebing Breksi (Komar, 2017).

Lebih lanjut, hal terpenting yang berada di desa ialah aset desa. Ketika

keberadaan pemerintah desa dalam mengelola aset desa telah maksimal, maka hal

tersebut menjadi tulang punggung bagi pemerintah desa. Aset yang di kelola

tersebut menjadi satu item di dalam pendapatan desa. Desa yang memiliki aset

desa, kepemilikannya dapat menghasilkan nilai beragam ekonomi untuk proses

pengembangan dan bermanfaat bagi masyarakat desa (Beda, 2018: 8).

Bagi peneliti, pengelolaan dalam penguatan kapasitas Pemerintah Desa

Sambirejo, Kecamatan Pramabanan, Kabupaten Sleman menarik untuk diteliti,

karena, Pemerintah Desa Sambirejo telah memperkuat kapasitas dalam

mengelolaan aset desa. Penguatan kapasitas ialah Tri Bina yang berupa Bina

Ekonomi, Bina Infrastruktur, dan Bina Sosial (Beda, 2018: 9).

Bina Ekonomi adalah perekonomian yang bermanfaat bagi masyarakat,

yang berpotensi meningkatkan sumberdaya lokal, dengan membangun sebuah

pemerintah setempat berupa bantuan modal, maupun pembinaan jaringan dengan

berbagai pihak luar. Hal tersebut berdampak pada masyarakat, sehingga mampu

mandiri dalam menata perekonomian, tanpa pihak bantuan luar dimanapun (Beda,

2018: 9).

5
Bina Infrastruktur adalah pembangunan yang berkala, sebagai penunjang

kemajuan desa dengan merealisasikan transparansi dana dengan asas

keberlanjutan. (Beda, 2018: 9).

Bina Sosial dan Agama adalah kondisi sosial yang memiliki sifat

kegotongroyongan yang merupakan sebuah modal untuk dipertahankan dalam

arus globalisasi. Hal ini di dalam pendidikan menjadi penting, untuk membangun

masyarakat yang berilmu. Pembinaan dan dukungan terhadap kehidupan

beragama dapat menciptakan akhlak yang berbudaya, makmur, dan sejahtera.

(Beda, 2018: 9).

Sebagai peneliti ada beberapa alasan, mengapa penguatan kapasitas di

BUMDes pemerintah yang ada di Desa Sambirejo menarik untuk diteliti.

Pertama Desa Sambirejo merupakan desa yang terletak di kecamatan Prambanan,

Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BUMDes Desa

tersebut ialah BUMDes Desa yang berpotensi, karena berhasil dalam mengelola

potensi sumberdaya alam yaitu Tebing Breksi. (Beda, 2018: 10).

Taman Wisata Tebing Breksi adalah wisata alam yang diresmikan oleh

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana X pada bulan Mei 2015. Taman

Tebing Breksi merupakan salah satu objek wisata alam yang berada di

Yogyakarta, yang berkembang dengan pesat. Tebing tersebut, awal mulanya

adalah kawasan penambangan batu yang sekarang ini di jadikan sebuah sektor

pariwisata. Kawasan penambangan tersebut telah menjadi destinasi pariwisata

juga didukung hasil penelitian mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan

6
Kalijaga yang berhasil mengangkat potensi tersebut, dimana, kawasan tersebut

berasal dari endapan abu vulkanik dari pembuatan gunung api purba yang terletak

sejak zaman jutaan tahun. Oleh karena itu, kawasan Tebing Breksi merupakan

salah satunya destinasi wisata yang disebut dengan yang namanya geo heritage

(Pambudi, 2018: 5).

Lebih lanjut, hasil dari Taman Tebing Breksi, telah mampu memenuhi

peningkatan perekonomian. Hal tersebut disebabkan karena warga disekitar

menjadi masyarakat yang mampu meningkatkan perekonomian. BUMDes

selanjutnya dapat lebih melakukan pemberdayaan masyarakat dengan

mengadakan pelatihan dalam pengelolaan keuangan. Upaya lainnya yaitu

memberikan pelatihan tentang desain produk, pemasaran, dan pengemasan

kerajinan yang dapat menjadi souvenir bagi wisatawan yang berkunjung sehingga

menaikkan harga jual, ataupun memproduksi dan mengemas makanan yang

menjadi ciri khas diantaranya, emping jagung pedas manis (Sujarweni, 2018:

917).

Prestasi yang lain dari BUMDes yang mengelola Taman Tebing Breksi

adalah, bahwa wisata tersebut telah mendapatkan gelar penghargaan Juara 1 (satu)

Anugerah Pesona Indonesia I (API) yang di selenggarakan pada Tanggal 25

Desember 2017. Taman Tebing Breksi menjadi primadona dimana jumlah

pengunjung wisatawan naik signifikan pada hari libur di bandingkan dengan hari

lainnya. Jumlah pengunjung pada hari biasa sekitar 1000 sampai 1500 orang,

sedangkan di akhir pekan sekitar 4000 pengunjung. Pendapatan pada hari libur

selama tahun 2017 yaitu 150 juta, dengan 20 Ribu pengunjung wisata lokal

7
maupun wisata manca negara. Adapun tiket masuk wisatawan lokal Rp 5 Ribu.

Sedangkan Wisata Mancanegara Rp 10 Ribu (https://news.detik.com/berita-jawa-

tengah/d-3784831/libur-natal-jumlah-pengunjung-tebing-breksi-sleman-naik300/

komentar, Di akses 28 oktober 2019).

Dari hasil retribusi tersebut, dapat meningkatkan perekonomian dari

sektor non Migas (Minyak Bumi dan gas alam) maupun berbagai industrinya. Hal

ini di sebabkan, karena dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan berusaha,

mempercepat pemerataan pendapatan, memperluas kesempatan kerja,

meningkatkan penerimaan pajak Negara Retribusi daerah, dan mendorong

pertumbuhan pembangunan di wilayah yang memiliki potensi alam yang terbatas

Oka (dalam Pambudi, 2018: 8).

Lebih lanjut, Desa Sambirejo membentuk Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) untuk memberdayakan dan menggerakan ekonomi desa, dengan

bertujuan untuk mendukung kebijakan makro pemerintahan dalam pengentasan

kemiskinan di daerah pedesaan, yang diatur dalam Peraturan Perundang-

undangan No 32 Tahun 2004. Sebagai penguatan dalam pemberdayaan BUMDes

maka pelembagaan di tingkat desa di harapkan dapat mengoptimalkan potensi

desa dalam rangka mensejahterakan masyarakat. BUMDes dapat berpartisipasi

dalam pembangunan pada kegiatan untuk mensejahterakan masyarakat di desa-

desa tersebut. BUMDes telah menjadi fasilitas yang dimiliki oleh pemerintah desa

untuk melakukan pemberdayaan dan memanfaatkan sumberdaya. Oleh karena itu,

masyarakat mampu bekerja mandiri dengan diadakannya pelatihan berwirausaha

Adisasmita (dalam Sujarweni, 2019 : 14).

8
Pemerintah Desa (Pemdes) di Desa Sambirejo sudah melaksanakan atau

menyusun regulasi yang berkaitan dengan retribusi untuk memasuki objek wisata

Taman Tebing Breksi melaksanakan tata kelola dan menyusun regulasi yang

mengatur Tebing Breksi, mislanya peraturan parkir dan tiket masuk

(https://www.harianmerapi.com/news/2018/02/04/6914/pemdes-sambirejo-susun-

pengelolaan-breksi).

Dalam pembentukan BUMDes, pemerintah desa mampu menciptakan

kemandirian masyarakat dan mampu memperkuat ekonomi desa. Dengan

BUMDes tersebut, telah dicapai peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD)

Abidin (dalam Sujarweni, 2019: 15). Untuk memperkuat hal tersebut, maka telah

dilaksanakan sosialisasi program kepada masyarakat dalam perencanaan program,

pembentukan dan pelaksanaan, sehingga masyarakat dan pemerintah desa

menemukan sebuah penemuan solusi terhadap beberapa hambatan-hambatan.

Untuk membantu mengatasi hambatan-hambatan maka dilakukan dengan

pendampingan bekerjasama oleh tenaga ahli yang berada di lokasi BUMDes

tersebut.

Kegiatan BUMDes tersebut, dilaksanakan dengan program pelatihan dan

pendampingan pada waktu setiap bulan. Pengurus BUMDes tersebut terus

melakukan program kegiatan pelatihan dan pendampingan untuk menyusun visi

dan misi organisasi, menyusun deskripsi kerja bagi masing-masing pengurus dan

membuat struktur organisasi dengan penyusunan draft AD/ART dan pelaksanaan

penyusunan rencana usaha (Business Plan BUMDes)

9
(https://lingkarjogja.com/peningkatan-pengelolaan-bumdes-sambimulyo-di-

sambirejo/, Diakses pada tanggal 4 Januari 2020).

Lebih lanjut, BUMDes yang mengelola kawasan Tebing Breksi berdiri

sejak tahun 2018, dengan penyebutan nama BUMDes Desa Sambirejo. BUMDes

tersebut diberinama BUMDes Sambimulyo. BUMDes Sambimulyo memiliki

beberapa unit usaha yaitu pengelola Taman Tebing Breksi dan unit usaha simpan

pinjam. Kondisi BUMDes tersebut saat ini mampu diharapkan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar Desa Sambirejo. BUMDes

tersebut terbilang sangat muda dalam faktor usianya. Adapun pengurus BUMDes

dipilih oleh masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, semua pengurus BUMDes

Sambimulyo telah mengabdi dengan cara mengikuti pelatihan Pengelolaan Taman

Wisata Tebing Breksi dan mampu mempertanggungjawabkan keuangan

BUMDes. Outcome yang dapat diperoleh dari keuangan BUMDes dilaporkan

kepada masyarakat dalam pertanggungjawaban kepada desa (Sujarweni, 2019:

15).

Prestasi dari BUMDes Sambimulyo tidak lepas dari peran Kepala Bidang

Dinas Pemberdayaan Mayarakat Desa (PMD), yang telah meluncurkan Inovasi

Badan Usaha Milik Desa Terpadu (BUMISADU). Hal tesebut, berdampak pada

kesenjangan memperoleh peningkatan pengelolaan BUMDes tersebut

mengembangkan potensi wisata desa yang ada di daerah Kabupaten Sleman.

(https://jogja.antaranews.com/berita/363139/desa-sambirejo-prambananluncurkan-

inovasi-bumisadu, Di akses 28 Oktober 2019). Melalui Website BUMISADU

(Badan Usaha Milik Desa Terpadu), maka semua BUMDes tersebut bisa

10
melakukan proses pengelolaan potensi Obyek Desa Wisata, yaitu terdapat fasilitas

untuk mempromosikan wisata desa. Budiman (2018) menjelaskan bahwa

Pemerintah Kabupaten Sleman telah berkomitmen untuk mewujudkan

peningkatan perekonomian masyarakat di desa. Hal tersebut dilakukan dengan

cara penguatan desa yang diamanatkan UU No. 6 Tahun 2014 pada lembaga

ekonomi berbasis desa yang di beri nama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

(https://jogja.antaranews.com/berita/363139/desa-sambirejo-prambanan-

luncurkan-inovasi-bumisadu, Di Akses 28 Oktober 2019).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penulis pada latar belakang diatas dapat menjelaskan dengan

rumusan masalah ini ialah “Bagaimana Penguatan Kapasitas BUMDes

Sambimulyo Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan dalam Meningkatkan

Perekonomian Studi kasus di wisata Tebing Breksi?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini suatu tujuan seseorang yang diharapkan ingin dicapai

dalam tindakan. Dan dengan ini saya memiliki tujuan yang akan di capai yaitu

untuk mendeskripsikan Penguatan kapasitas BUMDes Sambimulyo Desa

Sambirejo Kecamatan Prambanan dalam Meningkatkan Perekonomian (Studi

Kasus di wisata Tebing Breksi).

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat ini bagi saya sesuai dengan judul di atas maka sebagai

penelitian antara lain:

11
1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini bermanfaat mampu memberikan informasi

kepada masyarakat umum maupun mahasiswa mengenai pengawasan dan

pemahaman tentang penguatan kapasitas BUMDes Sambimulyo Desa

Sambirejo Kecamatan Prambanan dalam Meningkatkan Perekonomian.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini mampu memberikan informasi tentang Penguatan

Kapasitas BUMDes Sambimulyo Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan

dalam Meningkatkan Perekonomian (Studi Kasus Wisata Tebing Breksi).

E. Tinjauan Pustaka

Beberapa ulasan yang di bahas dari penelitian ini menjelaskan Bahwa

terkait dengan konsep BUMUDes Sambimulyo di Desa Sambirejo menjelaskan

tentang Penguatan meningkatkan perekonomian di desa tersebut. Namun definisi

konsep di mensi dan indikator berbeda-beda hal ini bagi penelitian bisa di lihat di

beberapa tinjauan pustaka dapat dilihat di tabel yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1.
Daftar Penelitian Tentang Penguatan Kapasitas BUMDes
Sambimulyo Dalam Meningkatkan Perekonomian
No Peneliti Bentuk Judul Penelitian Hasil Penelitan
(Tahun)
1. Evan Skripsi Pemberdayaan Hasil penelitian ini masyarakat
Stiadi Masyarakat berpartisipasi melalui
(2018) Berbasis Partisipasi BUMDes. yang di desa
Melalui Badan panggungharjo dan Des Dlingo
Usaha Milik Desa yaitu pertama dengan cara
Studi Komparatif memberikan sosialisis yang
di Desa berperan membentuk
Panggungharjo, BUMDes. kedua, memberikan

12
Canden, Dlingo, pelatihan. Sedangkan Desa
dan Desa Canden dan Des Tirtohargo
Tirtohargo belum maksimal dengan
Kabupaten Bantul keputusan pelatihan, kedua
berpartsipasi dengan keputusan
pelaksanaan evaluasi.
2. Rajiv Skripsi Peran Badan Usaha Peran BUMDes Karangrejek
Ramuna Milik Desa mengetahui peningkatan
Sani (BUMDes) dalam PADes dan mampu
(2013) Meningkatkan mensejahterakan ekonomi
Pendapatan Asli masyarakat pada tahun 2010-
Desa dan 2012. Hal ini telah
Kesejahteraan meningkatnya pendapatan
Ekonomi perkapita di sektor pertanian
Masyarakat Desa pada tahun 2010-2011
mengalami peningkatan sekisar
3.000.000 sampai 6.000.000.
3. Tedi Skripsi Pembentukan dan Desa Sidoasri merupakan desa
Kusuma Pengelolaan yang di bentuk BUMDes
(2018) BUMDes Karya dengan melakukan inovasi
Mandiri Sejati dalam pembangunan desa, hal
Studi Kasus di ini dapat meningkatkan
Desa Sidoasri perekonomian desa maupun
Balau Kecamatan kesejahteraan masyarakatnya.
Candipuro Pengaruhnya banyak desa yang
Kabupaten masih gagal dalam
Lampung Selatan menjalankan BUMDes, Oleh
sebab itu kurangnya persiapan
desa maupun potensi masih
minim dari desa tersebut.
Namun juga masih terdapat
kendala dalam pengelolaan
BUMDes di beberapa daerah
seperti jenis usaha yang
dijalankan masih terbatas,
keterbatasan sumber daya
manusia yang mengelola
BUMDes dan partisipasi
masyarakat yang rendah karena
masih rendahnya pengetahuan
mereka.
4. Inten Skripsi Upaya Badan BUMDes Mekar Sari ialah
Kinasih Usaha Milik Desa desa yang berupaya pentingnya
(2018) (BUMDes) dalam pengembangan yang di
Meningkatkan lakukan perekonomian desa.
Perekonomian oleh sebab itu bahwa BUMDes

13
Masyarakat Desa Mekar Sari dalam Pendapatan
Morosari Asli Desa tidak terlalu banyak.
Kecamatan Maka dapat di laksanakan pada
Sukorejo, desa morosari untuk di jadikan
Kabupaten sebuah garapan yang akan
Ponorogo menjadi mandiri untuk tidak
terus tergantung pada Dana
Desa (DD).
5. Amelia Jurnal Peranan Badan kedudukan BUMDes ialah
Sri Usaha Milik Desa untuk meningkatkan
Kusuma (BUMDes) sebagai perekonomian. Hal ini
Dewi Upaya dalam BUMDes telah di
(2014) Meningkatkan selenggarakan pada peraturan
Pendapatan Asli perundang-undangan. Hal ini
Desa (PaDes) serta
permasalahan BUMDes
Menumbuhkan
tersebut ialah untuk di bentuk
Perekonomian
Desa. sebagai pendiri badan hukum.
6. Faizatul Jurnal Pengelolaan Alokasi Dana Desa yang dapat
Karimah, Alokasi Dana Desa berupa dana perimbangan
Choirul dalam keuangan pusat dan daerah. di
Saleh, Pemberdayaan tempat kabupaten/kota
Ike Mayarakat (Studi sebagaimana telah di terima
Wanusm Pada Desa Deket untuk setiap desa yang telah
awatie Kulon Kecamatan dibagikan yaitu sedikit 10%.
Deket Kabupaten Dan tujuan Alokasi Dana Desa
Lamongan). ialah untuk menyelenggarakan
pemerintah desa dalam
membangun sebuah
pemberdayaan masyarakat.
7. Raflin Jurnal Peningkatan Penguatan BUMDes dalam
Atuna Kapasitas Badan peran pemerintah desa di
dan Nur Usaha Milik Desa bidang usaha jasa sewa tenda
Istiyan dan Tantangan dan simpan pinjam, hal ini
Harun Pemerintah bahwa implementasi dalam
(2019) Sumalata Timur membangun kebijakan masih
mempengaruhi kendala ialah
pemerintah hanya memberi Rp
100.000.000,-, oleh karena itu
belum mampu dalam
meningkatkan bantuan dalam
penguatan modal, sarana
prasarana, dan pengembangan
jaringan usaha, maupun
terkendalannya pengembangan
SDM.

14
8. Indah Skripsi Kedudukan Badan Permasalahan pertama
Cintia Usaha Milik Desa kedudukan BUMDes belum
(2019) dalam upaya ada peraturan perundang-
Meningkatkan undangan yang ada.
Perekonomian Permasalahan yang kedua yaitu
Desa (Studi di lebih komplek pada hal yang
BUMDes Swadesa mempengaruhi pada implikasi
Artha Mandiri BUMDes dalam upaya
Desa Wonomarto meningkatkan perekonomian
Kabupaten desa. Implikasi tersebut yaitu
Lampung Utara) BUMDes Swadesa Arta
Mandiri mengetahui
Pendapatan Asli Desa.
9. Nofiratul Skripsi Eksistensi Badan Eksistensi BUMDes dalam
lah Usaha Milik Desa meningkatkan perekonomian
(2018) (BUMDes) dalam masyarakat di desa Soki
Meningkatkan berdampak pada mengalami
Perekonomian peningkatan pendapatan dalam
Masyarakat Desa pengelolaan BUMDes, oleh
Soki Kecamatan karena itu dapat memenuhi
Belo Kabupaten kesejahteraan masyarakat.
Bima Permasalahan kedua yaitu
masih kurangnya SDM dalam
pengelolaan BUMDes dan
kurang adanya sosialisasi
BUMDes baik di pemerintah
desa maupun dalam pengurus
BUMDes.
10. Cintia Skripsi Strategi Strategi untuk pemberdayaan
Adiend Pemberdayaan BUMDes di Desa Kembang
Tiara Badan Usaha Milik Jati, Desa Kembang Jati berupa
Ayu Desa Kembang Jati permasalahan dalam
(2019) dalam menyediakan unit usaha
Meningkatkan simpan pinjam (Jasa
Perekonomian Perkreditan Bantuan Modal
Masyarakat Desa Pemerintah di Kabupaten
Jatiprahu Trenggalek), dan bersosialisasi
Kecamatan pada yang bersangkutan
Karangan musyawarah, RT maupun
Kabupaten yasinan. Pada yang ketiga
Trenggalek pelatihan studi banding,
(Perspektif pelatihan kepada masyarakat.
Ekonomi Islam) Sedangkan Dampak positif
yaitu berupa kenaikan
pendapatan, pasar desa dan
kakao beroperasional

15
membuka lapangan pekerjaan.
Kenaikan usaha produksi bata
merah dan ternak oleh
peminjam modal. Dampak
negatif masyarakat telah
meminta penjelasan terkait
pembangunan took pasar desa.
Beberapa kendala yaitu banyak
tingkat pendidikan SDM
beragam, sehingga
pengetahuan berbeda.

Bagi peneliti ini menggunakan penelitian di atas sebagai acuan dalam

tinjauan pustaka dengan di sesuaikan pada memiliki kesamaan dalam objek atau

tema penelitian yang di bahas adalah BUMDes dalam meningkatkan

perekonomian desa. dan juga sebagai kerangka dasar merujuk ke dasar dalam

penelitian ini membahas tentang penguatan kapasitas untuk meningkatkan

perekonomian di desa sambirejo sebagai pengelola obyek wisata Tebing Breksi.

F. Kerangka Teori

1. Penguatan Kapasitas

a. Teori Penguatan Kapasitas

Menurut Sumpeno, (dalam Rosyidah 2019: 14) Penguatan ialah lembaga

dalam proses di jadikan masyarakat menjadi lebih baik untuk bisa menjadi kuat

dan bertekat di berbagai pemenuhan kebutuhan dan berbagai hambatan di suatu

sistem bentuk eksistensinya. Penguatan Kapasitas adalah proses rangkaian

perubahan di tingkat Individu, Organisasi, sistem masyarakat dengan Cara yang

sudah di tentukan baik secara efektif dan efisien.

16
Beberapa penguatan kapasitas yang terjadi pada perubahan perilaku yaitu

untuk:

a) Kemampuan untuk meningkatkan individu dalam pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

b) Beroganisasi, bermanajemen, keuangan dan berbudaya.

c) Usaha masyarakat yang mampu mandiri, keswadayaan dan dalam

perubahan antsipasi.

Menurut Sumpeno, (dalam Rosyidah, 2019: 14) Beberapa hal yang

selenggarakan dengan berbagai penguatan kapasitas diantaranya adalah:

1) Adanya penguatan individu, berorganisasi maupun bermasyarakat.

2) Model dalam bentuk pengembangan kapasitas dan program.

3) Pelaku dan lembaga yang dapat terbangun sinergitas

Menurut Fahrudin, (dalam Rosyidah, 2019: 15) menjelaskan bahwa

khususnya dalam pentingnya pendidikan ialah suatu rangka yang dalam orang

dewasa bahwa pemberdayaan pentingnya pendidikan di berbagai orang dewasa,

hal ini sebuah penguatan kapasitas (capacity building) dapat berkembang maupun

tumbuh, sehingga pada memberdayakan diri pada semua yang memberdayakan

masyarakat.

Menurut Kristanto, (dalam Rosyidah, 2019: 15) menjelaskan dalam

berwirausaha mempunyai pertanggung jawaban untuk memberikan sebuah

kapasitas yang berguna dalam kebutuhan pasar dalam kelangsungan hidup jangka

panjang. Sedangkan untuk jumlah kapasitas ialah sebagai jumlah yang sudah di

17
sediakan perusahaan itu sendiri baik dengan permintaan yang di tentukan.

Penentuan jumlah kapasitas ialah sebuah strategi yang penting dalam memenuhi

fasilitas.

Menurut Afandi, dalam (Rosyidah, 2019: 15) menjelaskan bahwa

pemberdayaan salah satu dari model ialah suatu peran-peran yang dapat

pemberdayaan dalam manifestasikan dalam 5P ialah: pemeliharaan, penguatan,

pemungkinan, perlindungan, penyokongan. Sedangkan menurut Suharto

penguatan (Capacity Building) yaitu kemampuan dan pengetahuan dalam

memperkuat yang bisa di miliki oleh masyarakat dalam memenuhi sebagai

pemecahan masalah bagi kebutuhan. Dalam pemberdayaan yang dapat di lalui

dengan segenap kemampuan dari kemandirian masyarakat dengan sikap yang

percaya diri.

Untuk bisa mencapai dalam pelaksanaan proses dan tujuan pemberdayaan

dapat di capai yaitu untuk melalui penerapan penguatan kapasitas dalam

pemberdayaan yaitu di singkat menjadi 5P, ialah:

a. Penguatan: kemampuan untuk memperkuat dalam pengetahuan yang dapat

di miliki dalam memecahkan masalah oleh masyarakat. Dan dapat

memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini bahwa menumbuhkembangkan dalam

kemampuan pemberdayaan kepercayaan diri masyarakat yang telah

menunjang kemandirian kemampuan mereka.

b. Perlindungan: melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok

lemah agar tidak tertindas kelompok kuat, menghindari terjadinya

18
persaingan yang tidak seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan

lemah. Pemberdayaan harus diarahkan pada penghapusan segala jenis

kekerasan dan dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil.

c. Penyokongan: suatu dukungan dalam pemberian bimbingan agar mampu

masyarakat menjalankan peranan dan tugas kehidupannya. Untuk bisa

memberdayakan menyokong pada masyarakat yang keadaan tidak

terjerumus pada terposisikan pingkirkan yang lemah.

d. Pemungkinan: menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus

mampu membebaskan masyarakat dari sekat-sekat kultural dan struktural

yang menghambat.

e. Pemeliharaan: keseimbangan yang terjadi pada kondisi memelihara dalam

keseimbangan distribusi kekuasaan berbagai di antara kelompok

masyarakat. Untuk itu keselarasan dan keseimbangan setiap orang

pemberdayaan harus mampu memungkinkan dalam kesempatan untuk

memperoleh Suharto (dalam Rosyidah, 2019: 17).

Dari berbagai pengertian di atas ialah bahwa Penguatan Kapasitas di

maknai dalam bentuk sebagai upaya meningkatkan pada suatu tujuan yang telah di

capai dalam memenuhi standar individu, organisasi maupun kelompok. Hal ini

pada tujuan Penguatan Kapasitas di syaratkan pada upaya pentingnya yang di

lakukan pada suatu organisasi dengan cara tidak mengabaikan lingkungan baik

dalam suatu rangkaian yang bersifat eksternal maupun internal, dengan

perubahnya jangkauan dalam suatu hadapan yang memiliki perkembangan zaman

19
pada komplesitas terhadap suatu rangkaian permasalahan yang dinamis yang

sifatnya pada kondisi dinamika lingkungan (Robiah, 2015: 13).

a. Level Penguatan Kapasitas

Landasan dari tingakatan Penguatan Kapasitas di dasarkan pada

suatu hal yang merujuk pada tingkatan yang memenuhi pada level yang

baik yaitu individu, organisasi, dan sistem dalam rangka memenuhi

segenap semua kemampuan yang bisa memiliki suatu landasan organisasi.

Memaksimalkan SDM yang di miliki pada suatu tujuan organisasi yang

terwujud.

Berbagai tingkatan yang berkaitan dengan keputusan tujuan yang

diatur dalam segenap pada tingkatan organisasi yang berkaitan dengan

struktur organisasi, proses pengambilan keputusan, prosedur dan

mekanisme pekerjaan, pengaturan sarana-prasarana, dan jaringan-jaringan

organisasi. Pada suatu tingkat yang memanipulasi pada tingkat individual

memenuhi keterampilan, pengetahuan, tingkah laku, dan motivasi Riyadi

(dalam Robiah, 2015: 14).

Ada beberapa tingkat level yang mampu menoleransi sebuah

analisis dalam proses penguatan kapasitas dalam bentuk yang di lakukan

organisasi ialah tingkatan sistem/kebijakan, tingkatan organisasi atau

lembaga, dan tingkatan individu atau Sumber Daya Manusia Najmi dalam

Robiah, 2015: 14).

20
Ada 3 (tiga) tingkatan menurut Grindle (dalam Robiah, 2015: 14)

menjelaskan bahwa penguatan kapasitas bertindak atas dasar yang lebih

mengautkan dimensi dalam pengembangan SDM, dengan kemampuan

yang lebih profesional. Dengan hak dan suatu keinginan untuk

meningkatkan kapasitas berupa training, diklat, rekrutmen. Sedangkan

Dimensi dalam penguatan organisasi fokusnya pada pengembangan tata

cara menajemen yang berhasil dalam berperan dan berfungsi. Dengan di

adakannya yang berupa meningkatkan organisasi yang nerbagai faktor

leadership, struktur manajerial, budaya organisai. Dengan reformasi

kelembagaan, berkaitan dengan suatu sistem yang berfokus dalam

kelembagaan suprastruktur. Dengan berubah pada suatu landasan yang

dilihat dari ekonomi dan perubahan kebijakan dan reformasi konstitusi.

Beberapa rangkaian yang di bahas di bawah ini bahwa penguatan

kapasitas mempunyai perbedaan. Walaupun pendekatakannya berbeda

maka dapat di asosiasikan pada level yang berkisinambungan pada 3 (tiga)

level penguatan kapasitas individu, penguatan kapasitas organisasi,

penguatan kapasitas sistem yaitu dengan proses penguatan kapasitas yang

di capai tujuan organisasi yaitu:

a. Penguatan Kapasitas Individu

Kutipan Robiah, (2015) Dengan level individu terdapat bentuk

yang berkaitan dengan level individu yang merupakan komponen yang

sangat berpengaruh pada suatu kompetensi. Dalam pengelolaan berpaduan

antara skill dan knowledge.yang dapat di miliki oleh setiap perencanaan

21
organisasi. Dengan berbagai metode yang berkaitan dengan meningkatkan

sumberdaya manusia dengan arah yang berdasarkan pada pola rekrutmen

yang mengembangkan dengan diklat bagi pegawai dan juga memberikan

motivasi. Dengan berbagai cara yang di lakukan ialah dengan suatu

wujudan yang berperan sebagai upaya pengembangan kapasitas personal

yaitu:

1. Rekrutmen

Kutipan Robiah, (2015: 16) menjelaskan Rekrutmen pegawai telah

menciptakan efektivitas yang sesuai dengan potensi pegawai yang mampu

menuntut sebagai jabatan yang struktural dan jabatan fungsional Achmad

(dalam Robiah, 2015). Secara dinamis maka yang di butuhkan adalah

dengan respon lingkungan secara spesifikasi dan berguna sebagai jabatan

dalam struktural yang mampu memberikan pelayanan yang baik.

Rekrutmen ialah landasan yang memaknai dalam sebuah proses

sesuai upaya dalam menjaga uraian dengan aktivitas awal yang bersiklus

pengembangan sumberdaya manusia yang menempuh sebuah landasan

atau urutan dengan pengembangan, pengalokasian pegawai, penetapan

imbalan jasa, penilaian prestasi sampai dengan penyiapan memasuki purna

bakti.

Tujuan utama Rekrutmen ialah kandidat menguasai dalam

menghadapi serangkaian yang menuju pada program dalam jabatan

22
jenjang karir dan siap untuk mengikuti proses program yang berkebutuhan

potensi sebagai kandidat pegawai baru Achmad (dalam Robiah, 2015: 17).

Dengan mengadakan Rekrutmen tidak boleh ada yang salah dalam

merekrut pegawai dan setelah beberapa proses merekrutmen diharapkan

pengadaan organisasi harus memiliki blue print dari pengadaan

pengembangan sumberdaya manusia dalam memenuhi kandidat yang

penting bagi pegawai yang telah mempunyai suatu kompetensi bidang

tersebut.

2. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Dalam kutipan Robiah, (2015) menjelaskan Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat) ialah sumber untuk meningkatkan kapasitas. Sedangkan

Pendidikan ialah terbentunya dalam program yang memenuhi proses,

teknik dan metode belajar mengajar untuk membuahkan hasil pengetahuan

dari seseorang kepada orang lain yang kan seimbang dengan yang

ditetapkan Siagian (dalam Robiah, 2015: 17).

Pendidikan ialah proses dalam pengembangan kemampuan

organisasi yang diinginkan dengan ditambah pendidikan pegawai ialah

sumberdaya manusia dalam kegiatan pengembangan untuk meningkatkan

kemampuan totalitas diluar pegawai di bidang jabatan Soekidjo (dalam

Robiah, 2015: 17).

Tujuan pendidikan sebagai pegawai ialah posisi yang menempati

tugas-tugas yang di kerjakan dengan memiliki kemampuan yang dimiliki

23
oleh pegawai tersebut. Program dalam pendidikan mempunyai peran yang

memperoleh kualitas kemampuan yang profesional dalam individu

Sedarmayanti (dalam Robiah, 2015: 18).

Beberapa pengertian diatas menjelaskan pendidikan ialah proses

belajar pengetahuan yang mampu mengembangkan individu yang

dimuliki. tujuan pendidikan ialah kualitas untuk meningkatkan

sumberdaya manusia dalam memberikan program pelayanan publik yang

lebih teratur.

Pelatihan atau training ialah lembaga atau perusahaan di berbagai

kegiatan yang bersumber dari sikap, keterampilan, tingkahlaku dan

pengetahuan di berbagai pegawai dengan lembaga yang melaksanakan.

Sedangakan pelatihan pegawai ialah pelatihan yang dapat ditujukan

dengan hubungan para pegawai dan mampu meningkatkan kemampuan

pekerjaan pegawai saat ini Soekidjo (dalam Robiah, 2015: 18).

Pelatihan ialah lembaga yang mengawali organisasi pada suatu

peningkatan skill yang sudah di tingatkan oleh pegawai. hal ini pada

kesempatan dalam tujuan pelatihan ialah kualitas dalam memenuhi

kualitas kemampuan sumber daya manusia dalam menciptakan sumber

pelayanan yang baik.

Diklat ialah dimana para pegawai telah menciptakan suatu

lingkungan yang dapat di pelajari dengan kemampuan, sikap, perilaku,

keahlian, dan pengetahuan Ida (dalam Robiah, 2015: 19). Untuk bisa

24
memudahkan dalam memberikan motivasi yang di berikan pelayanan

kepada masyarakat tentu semakin baik. Motivasi ialah suatu pergerakan

yang dapat berpengaruh dalam kondisi yang mencapai tujuan pada suatu

organisasi sekaligus untuk meningkatkan dengan menciptakan kualitas

pelayanan yang prima.

3. Motivasi

Kutipan Robiah, (2015: 19) motivasi ialah dorongan dalam usaha

meningkatkan efektifitas pegawai pada umumnya bentuk motivasi yang

berupa materiil (uang dan barang) dan non materiil yaitu (penghargaan,

sanjungan, pujian) Sudirman (dalam Robiah, 2015: 19). Untuk mengukur

motivasi dapat dilaksanakan dengan kesempatan mendapatkan promosi,

pemberian insentif dan kesempatan mengikuti latihan.

Dalam sitiasi kerja motivasi dapat terbentuk melalui sikap pegawai

yang memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Motivasi ialah

kondisi pegawai telah menggerakan diri untuk bisa mencapai tujuan

organisasi yang dapat dibutuhkan dengan tenaga sebagai kenyamanan

dalam menciptakan kualitas pelayanan yang prima.

b. Penguatan Kapasitas Organisasi

Kutipan Robiah, (2015: 20) menjelaskan Pada tingkat level kedua

ialah organisasi maka dengan berbagai cara dengan managerial di libatkan

dalam kaitannya dengan faktor kepemimpinan, standar operasional

25
prosedur, manajemen maupun jaringan partnership. kinerja yang

menggerakan organisasi dapat menciptakan suatu tujuan tertentu yaitu:

1. Kepemimpinan

Kutipan Robiah, (2015: 20) menjelaskan kepemimpinan

terdapat pengarahan yang mendayagunaan sebagai uraian yang

berkepentingan dalam organisasi. Dengan setiap elemen

kepemimpinan di pengaruhi sebagai pembuka kesempatan dalam

pengembangan kapasitas Ratnasari dalam (Robiah, 2015: 20).

Kegiatan kepemimpinan kemungkinan menunjukkan bahwa

kepemimpinan suatu kegiatan berproses seseorang telah memimpin,

membimbing, dapat mengendalikan pikiran, perasaan, dan tingkahlaku

orang lain. Dengan menjalankan tugas pokok maka dapat di lontarkan

dengan menjalankan tugas dan fungsi sebagai hal yang dapat berjalan

efektif dan efisien. Maka tugas pokok dapat di uraikan dengan

kejujuran, perhatian, ide yang baru, rasa menghormati orang lain

Yuwono (dalam Robiah, 2015: 20).

2. Manajemen

Kutipan Robiah, (2019: 21) menjelaskan manajemen ialah

usaha kegiatan organisasi dari kelompok orang-orang yang mencapai

tujuan dengan menaati dalam bentuk berkoordinasi dalam sub unit

yang sempurna yaitu dengan efektif dan efisien Setyawan (dalam

Robiah, 2015: 21). Manajemen ialah sebuah organisasi dalam bentuk

26
peraturan untuk memudahkan berkoordinasi dengan anggota antara

lain sub unit di dalam organisasi yang besar.

Manajemen ialah elemen organisasi yang berbagai pengelolaan

dengan cara yang baik. Manajemen ialah salah satu penanggulangan

bencana sebagai pengorganisasian, pengelola sumberdaya dan seluruh

aspek tanggungjawab kemanusiaan mencakup tahapan persiapan

bencana memenuhi tanggap darurat sampai rehabilitas dan

rekonstruksi untuk mengurangi dampak bencana Pratiwi (dalam

Robiah, 2015: 21).

3. Standar Operasional Procedur

Kutipan Robiah, (2015: 21) menjelaskan Standar Operational

Procedur (SOP) ialah langkah-langkah yang di lalui melalui standart

instruksi yang berkaitan dengan aktivitas, aliran data dan aliran kerja

Tjipto (dalam Robiah, 2015: 21). Standar Opertional Procedur (SOP)

ialah suatu hasil kalangan yang melakukan aktivitas-aktivitas berbagai

kriteria standart yang bisa disebut dengan standart internal yang

bersifat procedural dengan di penuhi standar instansi pemerintah.

Berdasarkan dukungan organisasi memiliki tujuan dari SOP yaitu

berupa unit kerja yang terkendali dan berjalan menyesuaikan aturan.

4. Kemitraan atau Partnership

Kutipan Robiah, (2015: 22) menjelaskan Kemitraan ialah suatu

tindakan kerja sama antara individu dengan individu, kelompok

27
dengan kelompok Notoadmojo (dalam Robiah, 2015: 22). Dalam

kemitraan di sebut juga bagian yang di lakukan oleh pihak luar seperti

LSM dan Swasta. Berbagai indikator-indikator dalam membangun

keberhasilan sebuah mitra disebutkan dibawah ini ialah:

Gambar 1

Indikator Membangun Keberhasilan Dalam Membangun

Mitra

- Berbagai - Seminar
banyaknya - Tersusun
- Pertemuan-
mitra Program
Pertemuan - Membaiknya
Kegiatan
penanganan
-Tersedia - Lokakarya
- Terbentuknya bencana
Sumber atau
Daya jaringan kerja
kesepakatan

Sumber dari penulis Kuswidanti (dalam Robiah, 2015: 22)

Dari tabel di atas dengan mitra maka dapat berkoordinasi dengan mendata

yaitu berupa banyaknya mitra, ketersediaan sumber daya yang telah dimiliki oleh

mitra, maupun dengan mengadakan pertemuan dengan mitra yang melalui

28
seminar, kesepakatan atau lokarya lalu dengan terbentuknya berupa jaringan kerja

dan mampu menyusun program kerja sehingga bisa memenuhi dalam

membaiknya penanganan bencana.

c. Penguatan Kapasitas Sistem

Kutipan Robiah, (2015: 23) menjelaskan tingkat level ke tiga ialah acuan

yang berkaitan dengan suprastruktur memacu pada penguatan kapasitas dalam

kebijakan dan regulasi. Dengan berkepentingan dalam acuan tersebut memihak

pada sistem organisasi dapat berjalan dengan lancar di dalam kekuatan politik dan

ekonomi di jelaskan beberapa di bawah ini ialah:

1. Tata Tertib

Kutipan Robiah, (2015: 23) menjelaskan tata tertib mampu di

harapkan dengan berbagai bentuk organisasi yang membentuk

kedisiplinan. Tata tertib ialah aturan-aturan dalam komponen yang

menajamkan lembaga organisasi yang tunduk dengan melaksanakan

semua komponen yang telah di tetapkan Sinungan (dalam Robiah, 2015:

23).

2. Regulasi

Kutipan Robiah, (2015: 23) Regulasi ialah jangkauan yang

memiliki peraturan, undang-undang, peraturan pemerintah, dan perda.

yang berperan sebagai organisasi baik dalam eksternal maupun internal.

Kepentingan dalam pembuatan regulasi tidak berpengaruh pada proses

tidak bebas nilai dalam pembuatan suatu kepentingan. Tujuannya ialah

29
suatu landasan tugas pokok dan fungsi dari organisasi. Penguatan

kapasitas ialah tujuan yang menciptakan suatu organisasi dalam tantangan

baru yang dapat menguatkan kapasitas.

3. Penyusunan Skala Prioritas

Kutipan Robiah, (2015: 25) Penyusunan Skala Prioritas dapat berperan

dalam melibatkan level penguatan kapasitas dengan skala prioritas yang

berpeluang pada organisasi yang di tentukan oleh skala prioritas yang di lakukan.

Sedangkan menurut Merriam Webster skala prioritas ialah hal yang dirasa dengan

kepentingan dengan diprioritasan terlebih dahulu oleh karena itu, dengan

diadaannya sala prioritas diharapan dengan cara mengetahui yang mana yang aan

didahuluan dan mana yang ditunda.

2. Peningkatkan Perekonomian

a. Definisi Peningkatan Perekonomian

Arti dalam KBBI peningkatan perekonomian dapat disebut juga

perubahan, perbaikan, kemajuan. Perekonomian dapat diartikan dengan kata dasar

ekonomi yaitu ilmu yang mempunyai asas-asas distribusi, produksi, dan serta

pemakaian barang-barang maupun kekayaan yang berupa (perdagangan,

perindustrian, keuangan). Pengertian peningkatan perekonomian diatas dapat

disimpulkan yaitu perubahan kondisi dimana jenjang perekonomian yang lemah

maka dapat menjenjang perekonomian kearah yang lebih baik dan atau

mengalami perubahan kemajuan dari sebelumnya.

30
Ekonomi berasal dari kata yunani yang artinya (Oikos) yang artinya rumah

tangga, keluarga, dan (nomos) berarti aturan, peraturan, hukum. Hal ini dapat

diartikan secara garis besar ialah manjemen rumah tangga atau peraturan rumah

tangga. Sedangkan menurut Prof. Paul Anthony Samuelson, ilmu ekonomi ialah

studi yang berupa individu-individu dan masyarakat telah membuat pilihan tanpa

menggunakan uang, dan dengan penggunaan sumberdaya yang terbatas yang

terdapat sebagai sumber jenis barang atau jasa dan bisa menumbuhkan kebutuhan

konsumsi, dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang Sukirno (dalam Fita,

2019: 43). Cara-cara dengan menggunakan analisa maka individu dan masyarakat

telah tergolong membuat pilihan, yang berupa pilihan pertimbangan dengan cara

rasional. Hal ini maka untuk menggunakan sumber-sumber daya dapat memenuhi

kualitas individu yang berusaha memaksimal mungkin untuk kepuasan dan

kemakmuran dalam masyarakat.

b. Jenis-Jenis Analisis Ekonomi

Menurut Sukirno (dalam Fita, 2019: 43) Analisis dapat dibedakan menjadi

3 (Tiga) golongan yaitu berupa:

1) Ekonomi Deskriptif

Di bidang ekonomi ini ialah hasil yang berdasarkan dengan analisis

ekonomi yang menganut tentang keadaan bersumber dari perekonomian.

Bertujuan untuk menganalisa dalam kehidupan berada dalam alam semesta

yang mampu mengetahui kehidupan manusia. hal ini disebabkan manusia

kenyataannya sangat berkaitan dengan menggambarkan perilaku dengan

31
keadaan perekonomian yang sangat sulit. Contohnya dengan mengetahui

kenaikan produksi pangan. Produksi pangan tidak hanya berkaitan dengan

harga tapi ada beberapa hal yang mengenai faktor harga barang lain, iklim,

dan pengaruh keadaan ekonomi.

2) Teori Ekonomi

Teori ekonomi ialah suatu terapan yang menggambarkan dengan

kondisi kesederhanaan mengenai ekonomi yang bersifat hubungan ekonomi.

Hal ini untuk mengetahui kenyataan ekonomi dapat di selenggarakan dengan

menyusun secara sistematik dan dapat membuat gambaran yang berupa suatu

komponen-komponen di dalam kegiatan perekonomian.

3) Ekonomi Terapan

Ekonomi terapan ini dikaji dengan kebijakan yang berangsur dengan

kebijakan ekonomi dalam rangka mengatasi masalah-masalah ekonomi. Salah

satunya ialah peranan ekonomi yang dapat berperan fungsi teori ekonomi yang

berlandaskan dengan dirumuskannya kebijakan-kebijakan ekonomi. Hal ini

untuk merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi yang pertama harus

memenuhi tujuan kebijakan ekonomi. Hal ini dalam tujuan-tujuan

perekonomian dapat dicapai adalah sebagai berikut:

a) Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat

b) Memberantas masalah pengangguran

c) Menseimbangkan kestabilan harga

d) Pendapatan distribusi dapat merata

32
c. Upaya Peningkatan Perekonomian

Kutipan Fita, (2019: 45) menjeaskan beberapa yang dilakukan

upaya peningkatan perekonomian melalui terapan dalam tahapan kegiatan

Asy’ari (dalam Fita, 2019: 45) ialah sebagai berikut:

1) Pelatihan Usaha

Kutipan Fita, (2019: 45) menjelaskan pelatihan usaha dapat

diartikan dengan pemahaman tentang konsep-konsep yang berupa macam

seluk-beluk dengan segala permasalahan di dalamnya. Hal ini pelatihan

ialah membangun langkah awal dalam sebuah usaha dengan dengan cara

menjalankan. Pelatihan tersebut dapat menegetahui masyarakat telah

melakukan segala cara yang berupa menjalankan usaha.

2) Permodalan

Kutipan Fita, (2019: 45) menjelaskan permodalan ialah sebagai

bentuk yang berupa uang untuk salah satunya menjadikan sebuah faktor

pentingnya menjalankan usaha. Hal ini untuk menstabilkan keuangan

harus berandalkan dengan mengadakan kerjasama dengan cara kemitraan

yang bertujuan untuk bisa mendapatkan dana dari bantuan.

3) Pendampingan

Kutipan Fita, (2019: 45) menjelaskan pendampingan ini dapat

dijalankan dengan usaha baik di pihak wiraswasta yang akan dilaksanakan

pendampingan dengan tenaga pendamping yang secara profesional,

33
Sehingga dalam usaha tersebut dapat memenuhi terlaksananya yang

diadakan bidang usaha-usaha tersebut.

4) Jaringan Bisnis

Kutipan Fita, (2019: 46) menjelaskan jaringan bisnis ini akan diuju

pada dunia wirausaha. Jaringan bisnis nantinya akan diadakan dukungan-

dukungan bisnis usaha. Karena adanya jaringan usaha yang stabil dapat

dimudahkan dengan bantuan yang mereka butuhkan.

d. Pendapatan

Dalam kamus manajemen pendapatan ialah uang yang bisa diterima oleh

perorangan gaji, sewa, upah, komisi, bunga, laba, ongkos, perusahaan maupun

organisasi dalam bentuk upah Marbun (dalam Fita, 2019: 46). Pendapatan ialah

seseorang yang berusaha dalam bekerja. Hal ini berbagai masyarakat ada beberapa

ragam yang seperti nelayan, beternak, bertani, buruh, maupun berdagang dan juga

bekerja di sektor swasta dan pemerintah Nazir (dalam Fita, 2019: 47).

Pendapatan perekonomian ialah laju uang yang berbagai kriteria di suatu

daerah. Bila pendapatan mengalami penurunan maka kesejahteraan juga akan

menurun. Dan apabila pendapatan melambung tinggi maka kesejahteraan juga

melambung tinggi Sukmayani (dalam Fita, 2019: 48).

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Menurut Damil (dalam Fita: 48) beberapa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi pendapatan ialah sebagai berikut:

34
1. Jumlah modal yang digunakan

Seseorang yang berusaha memenuhi besar kecilnya usaha maka

dapat dipengaruhi juga modal yang akan diperoleh.

1. Keuletan Kerja

Keuletan yang berarti tekun, dan berani untuk menghadapi

kegagalan. Oleh karena itu, kegagalan dapat mengacu dengan bekal yang

bersifat menjadi keqarah yang berhasil dan sukses ketika dijalani.

2. Motivasi

Motivasi ialah dorongan yang dapat mempangaruhi dalam segi

jumlah penghasilan dengan melakukan pekerjaan yang dapat diperoleh.

3. Kecakapan dan Keahlian

Hal ini dapat dilihat peningkatan efektifitas dan efisien dalam

bekal berpengaruh keahlian yang tinggi unruk pula menghasilkan.

4. Kesempatan Kerja yang tersedia

Dengan banyaknya kesempatan kerja, maka dapat diperoleh

penghasilan dalam bidang kerja tersebut.

G. Definisi Konseptual

1. Penguatan Kapasitas adalah Suatu proses upaya yang sistematis

menjadikan lembaga suatu masyarakat menjadi lebih baik dalam proses

peningkatan atau perubahan perilaku individu, organisasi dan sistem

35
masyarakat dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif

dan efesien.

2. Peningkatan Perekonomian adalah Dalam kamus KBBI disebut kemajuan,

perubahan, perbaikan. Dimana kondisi perekonomian yang lemah maka

dapat di gantikan dengan perkonomian kearah yang lebih baik dalam

perubahan kemajuan dari sebelumnya.

H. Definisi Operasional

1. Penguatan Kapasitas

a. Penguatan Kapasitas Individu

a. Rekrutmen

Indikator-Indikator Rekrutmen:

1. Pengembangan Pegawai BUMDes Sambimulyo

2. Pengalokasian Pegawai BUMDes Sambimulyo

3. Penetapan imbalan jasa BUMDes Sambimulyo

4. Penilaian prestasi BUMDes Sambimulyo

b. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Indikator-Indikator Pendidikan dan Pelatihan (Diklat):

36
1. Proses program pelatihan BUMDes Sambimulyo

2. Teknik Pelatihan BUMDes Sambimulyo

3. Metode Pelatihan BUMDes Sambimulyo

c. Motivasi

Indikator-Indikator Motivasi:

1. Penghargaan, sanjungan, pujian

2. Mendapatkan promosi

3. Pemberian insentif

4. Kesempatan mengikuti latihan

b. Penguatan Kapasitas Organisasi

a. Kepemimpinan

Indikator-Indikator Kepemimpinan:

1. Tugas dan Fungsi BUMDes Sambimulyo

2. Jabatan di BUMDes Sambimulyo

3. Cara memperkuat kepemimpinan di BUMDes Sambimulyo

4. Cara memperkuat pengaruh kepemimpinan di BUMDes Sambimulyo

5. Promosi dalam karir

6. Kesuksesan memimpin di BUMDes Sambimulyo

b. Manajemen

37
Indikator-Indikator Manajemen:

1. Struktur organisasi di BUMDes Sambimulyo

2. Program kerja di BUMDes Sambimulyo

3. Rencana kerja di BUMDes Sambimulyo

4. Implementasi rencana kerja di BUMDes Sambimulyo

5. Evaluasi rencana kerja di BUMDes Sambimulyo

c. Standar Operasional Procedure (SOP)

Indikator-Indikator Standar Operasional Procedure (SOP):

1. SOP yang dimiliki di BUMDes Sambimulyo

2. Monitoring dan evaluasi SOP di BUMDes Sambimulyo

d. Kemitraan atau Partnership

Indikator-Indikator Kemitraan:

1. Mitra di BUMDes Sambimulyo

2. Ketersediaan sumber daya yang telah dimiliki oleh mitra di BUMDes

Sambimulyo

3. Mengadakan pertemuan dengan mitra yang melalui seminar di BUMDes

Sambimulyo

38
4. Kesepakatan atau lokarya dengan terbentuknya berupa jaringan kerja

BUMDes Sambimulyo

c. Penguatan Kapasitas Sistem

1. Tata Tertib/Regulasi

Indikator-Indikator Tata Tertib/ Regulasi:

1. TATIP yang dimiliki di BUMDes Sambimulyo

2. Penegakkan TATIB di BUMDes Sambimulyo

3. Mengatur Taman Tebing Breksi

4. Aturan parker di Taman Tebing Breksi

5. Aturan Dagang di Taman Tebing Breksi

6. Aturan tiket masuk di Taman Tebing Breksi

2. Penyusunan Skala Prioritas

Indikator-Indikator Penyusunan Skala Prioritas:

a. Rencana yang menjadi prioritas utama

b. Target utama di BUMDes Sambimulyo

2. Peningkatan Perekonomian

1. Pelatihan Usaha

Indikator-Indikator Pelatihan Usaha:

a. Pelatihan berbasis IT dan pelatihan periklanan di BUMDes

Sambimulyo?

39
b. Memberikan IT di BUMDes Sambimulyo?

c. Fasilitas dan teknologi di berbagai unit usaha?

2. Permodalan

Indikator-Indikator Permodalan:

a. Modal usaha BUMDes Sambimulyo

b. Cara menyalurkan penyertaan modal desa ke BUMDes Sambimulyo?

c. Pengelolaan aset BUMDes Sambimulyo?

d. Perencanaan anggaran BUMDes Sambimulyo?

3. Pendampingan

Indikator-Indikator Pendampingan:

a. Bidang kegiatan pendampingan yang dilaksanakan di BUMDes

Sambimulyo?

b. Pelaksanakan pendampingan di BUMDes Sambimulyo?

c. Yang mendampingi bidang di BUMDes Sambimulyo?

I. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini mengenai dalam metodologi penelitan yang bersumber

dari penelitian ilmiah karena kedudukan dalam tujuan penelitian yang di lakukan

40
dapat tercapai dengan baik dan memenuhi standar dengan prosedurnya. Metode

ini berkaitan dengan pemenuhan kedudukan dalam yang di gunakan penelitian

ialah dengan metode penelitian Kualitatif. Metode dengan menggunakan prosedur

Kualitatif menurut dalam Bogdan dan Taylor yan di kutip dalam buku Lexy J.

Moleong (dalam Kinasih, 2018: 22). Membahas pada metodelogi kualitatif

sebagai landasan penelitian yang memaknai penghasilan data Deskriptif,

memenuhi data-data tersebut maka dapat berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

beberapa orang yang dapat diamati.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang digunakan sebagai akses dalam penelitian ini di

lakukan di Kabupaten Sleman, tepatnya di Desa Sambirejo Kecamatan

Prambanan. Desa ini memiliki Badan Usaha Milik Desa dengan perkembangan

Obyek wisata Taman Tebing Breksi berdiri mulai 23 November 2014. Dan

pembukaan resmi pada tanggal 30 Mei 2015.

3. Data dan Sumber Data

Memaknai sumber dari penelitian ini adalah memenuhi hasil dari sumber

data Primer dan sumber data sekunder. Dengan sumber data utama (Primer) maka

dapat kita amati dengan wawancara orang yang sedang kita amati Ibrahim (dalam

Kinasih, 2018: 22). Sedangkan untuk data (Sekunder) maka kita lihat dalam

peneliti menurut Moleong yang dikutip Ibrahim (dalam Kinasih, 2018: 22).

41
Menjelaskan bahwa dokumen sebagai sumber yang kedua (Sekunder) dan tidak

bisa di abaikan oleh seorang peneliti, terlebih dari dokumen tertulis seperti pada

dokumen tertulis ialah buku, arsib, majalah ilmiah, dokumen resmi, dokumen

pribadi.

Data-data yang akan di buat dalam penelitian di peroleh melalui sumber.

Sehingga penelitian ini akan di kaji dengan berusaha menyajikan deskripsi terkait

sebuah keadaan yang akan di teliti dalam permasahan Badan Usaha Milik Desa

dalam Meningkatkan Perekonomian di Desa Sambirejo kecamatan Prambanan

(Studi Kasus Wisata Tebing Breksi).

Data yang akan digunakan ialah data primer dan data sekunder maka akan

dibahas dibawah ini ialah sebagai berikut:

a. Data Primer

Data Primer ialah suatu rangkaian yang data mencakup langsung oleh

responden tanpa pihak kedua. Contoh dari berbagai perolehan data mencakup

observasi dan wawancara. Perolehan tersebut langsung dengan dengan Kepala

Desa, Pengurus BUMDes Sambimulyo Desa Sambirejo, Pengelola Pokdarwis,

Manajer Tebing Breksi. Data tersebut berupa opini yang berkaitan dengan subyek

penelitian dan observasi lapangan.

b. Data Sekunder

Data Sekunder ialah data yang dapat di peroleh melalui responden, namun

dengan melalui perantara. Perantara dapat di hasilkan melalui data dokumentasi,

42
Undang-Undang atau peraturan pemerintah yang berlaku menegenai BUMDes,

Jurnal, Dokumentasi yang terdapat di Desa Sambirejo dan BUMDes Sambimulyo.

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode penyajian data ini menggunakan data sesuai dengan

mempermudah penulis serta mengungkapkan dalam permasalahan yang akan di

teliti dalam sebuah penelitan. Penjabaran sebelumnya sudah di jelaskan melalui

peneliti menggunakan pada bahan metode teknik pada penelitin kualitatif, oleh

karena itu teknik pengumpulan dapat di unakan sebagai data yang telah di

gunakan oleh peneliti antara lain:

a. Wawancara

Wawancara ialah suatu hal yan akan di lakukan dengan

pengumpulan data. Wawancara adalah untuk membuat sebuah laporan

yang apa didalam pikiran oran yang akan di wawancarai, apa yang di

rasakan, dan apa yang dia pikir. Maka untuk wawancara dapat

berkemukaka dengan suatu yan tidak di dapat seperti pada perasaan,

pikiran, lapar, keinginan alas an, dan lain-lain. Maka wawancara dapat di

lakukan dengan sebuah memperhatan yaitu kebiasaan, waktu, tempat,

lngkungan, pribadi supaya dlam wawancara mudah di dapat atau diperoleh

dengan fleksibel Soehadi Sigid (dalam Kinasih, 2018: 24).

43
Untuk memenuhi data yang akan di butuhkan peneliti

mewawancarai secara langsung dengan responden untuk memenuhi data

tersebut ialah Kepala Desa Sambirejo, Pengurus BUMDes Sambimulyo,

Pengelola Pokdarwis, Manajer Tebing Breksi.

b. Dokumentasi

Dokumentasi ialah teknik pengumpulan data yang tidak langsung bagi

sebuah subjek penelitian. Untuk dokumentasi tersebut berupa tulisan, gambar

atau karya monumental dari seseorang. Teknik dokumentasi tersebut

dilakukan pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

penguatan kapasitas BUMDes Sambimulyo dan mengambil dokumentasi

berupa foto-foto unit usaha.

c. Observasi

Observasi dalam arti luas disebut pengamat yang berarti kegiatan

setiap pelaksanaan untuk melakukan pengukuran. Sedangkan observasi

dalam arti sempit ialah pengamatan yang dilakukan dengan memakai indra

penglihatan (Irwan Soehartno (dalam Inten, 2018: 24). Obesrvasi juga

dilihat dengan cara dilakukan dengan dengan mendalami data. Dengan

observasi ini maka mendalami kegiatan dilapangan yang akan dilakukan

oleh Pengelola BUMDes Sambimulyo seperti diklat atau pelatihan.

44
5. Teknik Analisis Data

Teknik ini dilakukan dengan langkah penelitian yang ilmiah. Dengan

dilakukan analisis data yang bermakna memecahkan masalah-masalah yang akan

diteliti. Dalam penelitian maka dapat penyusunan pedman langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Dengan reduksi data maka data dapat siperoleh melalui data

lapangan dengan jumlah yang banyak, maka perlu di catat dan rinci

dengan cara teliti. Reduksi data yaitu merangkum hal-hal yang pokok.

Fokus pada hal yang penting dari tema tersebut.

b. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data ialah kumpulan informasi dengan menarik

kesimpulan. Penyajian data biasanya berupa uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowchart, dan lain sejenisnya.

c. Teknik Verifikasi/Kesimpulan

Teknik ini di lakukan dengan mengecekan data yang terkumpul

dan juga peneliti mengutarakan kesimpulan dari data yang diperoleh

Usman (dalam, Rani, 2018: 30).

45
BAB II

PROFIL BUMDes SAMBIMULYO DESA SAMBIREJO

KECAMATAN PRAMBANAN

A. Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan

1. Desa Sambirejo

Desa Sambirejo merupakan Desa yang berprestasi memiliki

potensi wisata Taman Tebing Breksi berdiri sejak tahun 2015 di Kabupaten

Sleman Kecamatan Prambanan. Desa Sambirejo yang berada dipegunungan

46
berbatu dapat diukur dengan ketinggian wilayah 300-525m dpl, curah hujan

2000-3000 mm/th dan suhu udara 23-32ᵒC ( Profil Desa Sambirejo, 2019).

Tabel 2.1 Luas Wilayah Tanah Desa

No Wilayah Tanah Desa Luas/ha

a. Tegal 72.4400 ha

b. Sawah 30.7700 ha

Sumber: Profil Desa Sambirejo 2019

Data tabel 2.1 diatas menjelaskan luas wilayah Tanah Desa di Desa

Sambirejo berupa Tanah tegal 72.4400 ha dan persawahan 30.7700 ha

1) Batas Wilayah Desa Sambirejo

a. Utara : Desa Pereng,Desa Sengon, Kecamatan,

Prambanan, Klaten

b. Selatan : Desa Wukirharjo, Desa Madurejo Kecamatan

Prambanan Sleman

c. Timur : Desa Katekan Gantiwarno Klaten, Desa

Gayamharjo Prambanan Sleman

d. Barat : Desa Madurejo, Desa Bokoharjo Kecamatan

Prambanan Sleman

2) Keadaan Penduduk Desa Sambirejo sebagai berikut :

Tabel 2.2: Keadaan Penduduk Desa Sambirejo

No Penduduk Desa Sambirejo KK/Jiwa

a. Jumlah Kepala Keluarga 1.972 KK

47
b. Jumlah Kepala Keluarga laki-laki 1.752 KK

c. Jumlah kepala keluarga perempuan 225 KK

d. Banyaknya Penduduk 5.612 Jiwa

e. Penduduk laki-laki 2.828 Jiwa

f. Penduduk perempuan 2.784 Jiwa

Sumber: Profil Desa Sambirejo, 2019

Data Tabel 2.2 dengan keadaan Penduduk Desa Sambirejo

banyaknya penduduk yaitu 5.612 Jiwa sedangkan Jumlah Kepala

Keluarga 1.972 KK (Profil Desa Sambirejo, 2019).

2. Landasan Hukum

a) UU No 6 Tahun 2014 berupa Desa

b) Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2015 menjelaskan Rencana Induk

Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Sleman

c) Keputusan Kepala Desa Nomor 5 Tahun 2016 menjelaskan Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Badan Usaha Milik

Desa Sambimulyo di Sambirejo (Profil Desa Sambirejo, 2019).

3. Tujuan Manfaat Laporan Badan Usaha Milik Desa Sambimulyo (BUMDes

Sambimulyo)

a) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan BUMDesa.

b) Tolok ukur dan evaluasi BUMDesa.

c) Penentuan kegiatan (musdes)

48
d) Memberikan saran dan masukan dalam pelaksanaan kegiatan yang

dilaksanakan maupun kegiatan yang belum dilaksanan Kutipan (Profil

Desa Sambirejo, 2019).

4. Potensi Wilayah Sambirejo

1) Aset Desa

a) Endapan Lava/Tebing breksi

b) Lapangan Selorejo Tebing Breksi

c) Balai Ekonomi Desa (Balkondes)

d) Jeep Wisata

e) Lapak Tebing Breksi

f) Camping Ground

g) Organisasi Pengelolaan Pemakai Air (OPPA) (Profil Desa Sambirejo).

2) Aset Budaya

a) Tari Klasik Gambyong

b) Tari Kreasi Baru

c) Seni Ketoprak

d) Seni Kerawitan

e) Seni Jathilan

f) Seni Sholawatan

g) Seni Hadroh

h) Merti Dusun/ Desa Budaya Sumberwatu (Profil Desa Sambimulyo, 2019).

3) Potensi Desa Sambirejo

a) Spot Riyadi

49
b) Batu Papal

c) Batu Payung/ Selo Langit

d) Embung Dawangsari (Profil Desa Sambimulyo, 2019).

4) Potensi Peninggalan Cagar Budaya diantaranya ialah

a) Candi Barong

b) Candi Dawangsari

c) Candi Miri

d) Keputren Ratu Boko

e) Candi Ijo

f) Candi Tinjon/ Abang

g) Sumur Bandung (Profil Desa Sambirejo, 2019).

B. Profil Badan Usaha Milik Desa Sambimulyo (BUMDes Sambimulyo)

1. Badan Usaha Miliki Desa Sambimulyo

Profil BUMDes Sambimulyo, (2019) menjelaskan BUMDesa Sambimulyo

berkedudukan di :

Desa : Sambirejo

Kecamatan : Prambanan

Kabupaten/Kota : Sleman

50
Wilayah kerja BUMDesa Sambimulyo terletak di Desa Sambirejo

Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta.

2. Dasar Hukum BUMDes Sambimulyo

a) Peraturan Desa Nomor 5 Tahun 2016 menjelaskan Tata cara

Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa,

b) Peraturan Desa Nomor 7 Tahun 2016 menjelaskan Pengelolaan Obyek

Wisata di Desa Sambirejo dan Usaha-usaha Milik Desa,

c) Keputusan Kepala Desa Nomor 5 Tahun 2016 menjelaskan Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Badan Usaha Milik

Desa Sambimulyo di Desa Sambirejo (Profil BUMDes Sambimulyo,

2019).

3. Visi dan Misi BUMDes Sambimulyo

Kutipan Profil BUMDes Sambimulyo, (2019) bahwa visi BUMDesa

Sambimulyo mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Sambirejo melalui

pengembangan usaha desa wisata, usaha ekonomi, dan pelayanan sosial (Profil

BUMDes Sambimulyo, 2019).

4. Misi BUMDes Sambimulyo

a) Mengoptimalkan potensi alam untuk mensejahterakan masyarakat yang

berbasis lingkungan;

b) Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat sebagai penembangan

jaringan kerjasama dengan pihak lain

c) Meningkatkan layanan sosial bagi rumah tangga miskin; dan

51
d) Untuk bisa mendayagunakan di berbagai bidang kelembagaan ekonomi

masyarakat yang berdaya saing (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

5. Struktur Organisasi BUMDes Sambimulyo Kutipan (Profil BUMDes

Sambimulyo, 2019)

PENASEHAT
KEPALA DESA SAMBIREJO

PENGAWAS
1. MUDJONO
2. KARYADI DIREKTUR
3. ERNA W, A.Md NGADIMAN, S.Ag,M.Si

SEKRETARIS
52
PURNOMO, S.Pd
BENDAHARA
SUGI MUSLIMAH, S.Pd

STAFF
NANING SUSILAWATI, A.Ma

U. TEBING BREKSI U. BALKONDES U.


U. SIMPAN
KHOLIQ YULINDAR PERCETAKAN
PINJAM INDRIANA
WIDIYANTO -
MUSTADI

6. Kewajiban Tugas dan Hak Pengurus BUMDes Sambimulyo


a. Penasehat

1. Penasehat Bertugas

a) Pemegang kebijakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b) Penasehat bagi Direksi

c) Negosiator dengan pihak ketiga

d) Menyusun kinerja BUMDesa (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

2. Penasehat mempunyai kewenangan:

a) Menjelaskan surat keterangan dari Direksi mengenai keuangan

BUMDes

b) Melaksanakan pengawasan

c) Menyetujui susunan organisasi dan tata kerja BUMDes (Profil BUMDes

Sambimulyo, 2019).

53
b. Pengawas

a) Pengawas memiliki tugas :

mengawasi kegiatan dan kinerja pelaksana operasional atau

menjalankan kegiatan pengelolaan usaha desa

b) Pengawas memiliki wewenang :

1. Meminta Laporan Pertanggung Jawaban pelaksana

operasional setiap akhir tahun;

2. Meminta Laporan Kegiatan unit-unit Usaha Milik Desa;

3. Meminta Laporan keuangan dan penjelasan-penjelasan

dokumen di unit-unit usaha (Profil BUMDes Sambimulyo,

2019).

c. Direktur

a) Direktur mempunyai tugas:

1. Memimpin organisasi BUMDesa

2. Melaksanakan kegiatan BUMDesa

3. Bertindak dalam lembaga untuk menjalankan

perjanjian kerjasama

4. pihak ketiga untuk pengembangan usaha lain yang

dipandang perlu dilakasnakan

5. Menyelenggarakan administrasi umum dan

keuangan BUMDesa (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

b) Direktur mempunyai kewajiban

54
1. Menyusun perencanaan, koordinasi dan pengawasan

kegiatan operasional

2. Melaksanakan pembina pegawai

3. Pengelolaan kekayaan BUMDesa

4. Menyusun rencana BUMDesa yang mendapatkan

rekomendasi pengawas BUMDesa

5. Menyususn dan menyampaikan anggaran kerja Tahunan

dari rencana BUMDesa (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

c) Direktur dalam melaksanakan tugas dan kewajiban

berwewenang:

1. Mengangkat dan meberhentikan pelaksana kerja

2. Menetapkan tata kerja BUMDesa

3. Menetapkan jenis-jenis usaha

4. Mewakili BUMDesa di dalam dan di luar pengadilan

5. Menunjuk kuasa untuk melakukan perbuatan hukum

6. Menanda tangani laporan bulanan, laporan Triwulanan

dan laporan tahunan

7. Menyusun pembukuan penerimaan dan pengeluaran

keuangan BUMDe (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

d. Sekretaris

a. Sekretaris memiliki tugas :

1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan data dan informasi

55
2. Melaksanakan kegiatan teknis kemitraan dan kerjasama

dengan lembaga desa dan pihak ketiga

3. Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kerja

4. Melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban setiap

akhir tahun (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

b. Sekretaris memiliki wewenang:

1. Mendayagunakan sumber daya manusia BUMDesa

2. Melakukan kerja sama dengan lembaga desa dan pihak ketiga

3. Mewakili Direktur pada saat Direktur berhalangan (Profil

BUMDes Sambimulyo, 2019).

e. Bendahara

a. Bendahara memiliki tugas :

1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi

2. Melaksanakan kegiatan pengelolaan aset dan bendahara

BUMDesa

3. Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana anggaran

bulanan dan tahunan

4. Melaksanakan kegiatan teknis penyusunan laporan

pertanggungjawaban keuangan setiap akhir tahun (Profil

BUMDes Sambimulyo, 2019).

b. Bendahara memiliki wewenang:

1. Mendayagunakan aset dan bendahara BUMDesa

56
2. Mendayagunakan sumber daya data dan informasi keuangan

(Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

f. Staf Administrasi

a. Staff Administrasi bertugas :

1. Agenda tata surat

2. Mengarsip surat

3. Pelaksana operasional

4. Mempersiapkan kegiatan  yang diselenggarakan BUMDes

5. Membantu  menyiapkan rapat-rapat di BUMDes

6. Melaksanakan Notulen dan membuat daftar hadir (Profil

BUMDes Sambimulyo, 2019).

g. Manager/Ketua Unit

a) Manager/Ketua Unit memiliki tugas :

1. Mengelola unit usaha

2. Mengelola sumber daya yang dimiliki

3. Menyusun rencana kerja bulanan dan tahunan

4. Menyusun laporan pertanggungjawaban operasional setiap

akhir tahun

b) Manager/Ketua Unit memiliki wewenang:

1. Mendayagunakan sumber daya di unit usaha

2. Mendayagunakan sumber daya data dan

informasi operasional (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

7. Permasalahan

57
a) Belum optimalnya pengelolaan aset yang ada di Unit Wisata Taman

Tebing Breksi.

b) Struktur Organisasi BUMDesa belum bekerja optimal

c) Sumber daya pengelola BUMDesa belum memadai.

d) Belum optimalnya pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (Profil

BUMDes Sambimulyo, 2019).

8. Rencana Tindak Lanjut

a) Restrukturisasi organisasi dan personalia BUMDes Sambimulyo

b) Optimalisasi pengelolaan aset yang ada di taman tebing breksi.

c) Sumber daya yang terpenuhi dalam mengelola BUMDesa

d) Pembukaan Unit Usaha baru di BUMDes Sambimulyo (Profil

BUMDes Sambimulyo, 2019).

a)

58
BAB III

PEMBAHASAN

PENGUATAN KAPASITAS BUMDes SAMBIMULYO DESA SAMBIREJO

KECAMATAN PRAMBANAN DALAM MENINGKATKAN

PEREKONOMIAN (Studi KasusWisata Tebing Breksi)

Di bab tiga tersebut menjelaskan tentang “Penguatan Kapasitas BUMDes

Sambimulyo Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan dalam Meningkatkan

Perekonomian (Studi Kasus Wisata Tebing Breksi). Penelitian tersebut

menjelaskan bahwa Penguatan Kapasitas BUMDes Sambimulyo telah

menerapkan yang namanya sumber daya manusia, maksud dari Sumber daya

manusia adalah sebagai kegiatan yang melaksanakan dengan cara merekrut

pegawai yang ingin bekerja di kantor BUMDes Sabimulyo.

Lebih lanjut untuk pemerintah desa sendiri juga menguatkan pegawai

untuk bisa lebih maju dalam mengelola BUMDes Sambimulyo sebab, BUMDes

59
Sambimulyo juga butuh yang namanya pengembangan pegawai. Maka

pemerintah desa juga mengajukan permohonanan beberapa tokoh masyarakat di

Desa Sambirejo untuk menjadi anggota BUMDes Sambimulyo.

Oleh karena itu, kita lebih lanjut mengenai pembahasan yang di teliti

dibawah ini untuk bisa dijelaskan secara umum yaitu pertama penguatan kapasitas

individu, organisasi, sistem. Kedua peningkatan perekonomian berupa pelatihan

usaha, permodalan dan pendampingan yaitu sebagai berikut

3.1 Penguatan Kapasitas BUMDes Sambimulyo Desa Sambrejo Kecamatan

Prambanan

1. PENGUATAN KAPASITAS INDIVIDU

A. REKRUTMEN

3.1.1 Pengembangan Pegawai BUMDes Sambimulyo

a. Pengembangan Pegawai BUMDes Sambimulyo

untuk pelaksanaan kapasitas individu tersebut dapat diukur dengan

berbasis pada kelompok-kelompok berlandaskan pada indikator-indikator yang

unggul. Maka yang untuk dicapai rekrutmen yaitu pengembangan pegawai

BUMDes Sambimulyo, Pengalokasian pegawai BUMDes Sabimulyo, imbalan

jasa BUMDes Sambimulyo, prestasi BUMDes Sambimulyo. Hal tersebut dapat

dijelaskan dengan cara yang pertama menurut Sekretaris Desa dengan Bapak

Mujimin mengatakan bahwa pengembangan pegawai berbincang dengan diaksud

dibawah ini adalah:

60
“ya yang saya ketahui pegawai BUMDes ya karena undang-undang
artinya yang mengamanatkan bahwa desa harus punya BUMDes
akhirnya kita merekrut membentuk nama BUMDes Sambimulyo
nah tentang pegawai karena pegawai itukan dibentuk secara umum
artinya dulu juga ada pendaftaran dibuka secara umum oleh
pemerintah desa akhirnya banyak beberapa tokoh masyarakat itu
yang mengajukan permohonan untuk menjadi anggota BUMDes ya
itu sekarang ya menjadi pengurus atau pengelola BUMDes tersebut
(Wawancara 27 Januari 2020 Pukul 13:30 Wib).
Maksud pembicaraan pak mujimin tersebut untuk pengembangan pegawai

BUMDes Sambimulyo tersebut direncanakan untuk membuat undang-undang dan

pengembangan tersebut diaksanakan dengan yang namanya pembentukan

BUMDes Sambimulyo dan untuk bisa mendaftarkan di BUMDes Sambimulyo

maka diajukan dengan permohonanan untuk bisa menjadi anggota BUMDes.

Sedangkan menurut ketua Badan Usaha Milik Desa Sambimulyo ibu Sugi

Muslimah pengembangan pegawai BUMDes Sabimulyo tersebut berbincang

dibawah ini adalah sebagai berikut

“Jadi secara umum bahwa pengembangan itu berupa SDM, lebih


spesifik lagi mengenai bicara pegawai BUMDes dari awal memang
tidak ada basis di dalam perbumdesan karena memang dulu kita di
bentuk oleh musdes karena memang kita tidak pernah
mendaftarkan diri sebagai pegawai ketika itu, karena kita juga dari
nol kita belum tahu apa itu BUMDes, karena dari itu sampai saat
ini secara umum kita masih belajar pengembangan mungkin ya kita
mencoba dengan meningkatan kapasitas itu dengan cara pelatihan-
pelatihan , studi banding itu secara umum, dan untuk bisa
mengimbangi paling tidakkan mengejar BUMDes yang dibutuhkan
karena BUMDes itukan ternyata yang diklat memang luar biasa
karena dari awal yang tadi kita tidak ada basik intinya kita terus
belajar paling tidak bisa memenuhi apa yang BUMDes butuhkan
itu sementara itu (Wawancara 14 Januari 2020 pukul 13:22 Wib).
Penjelasan diatas menurut ibu Sugi Muslimah dapat diketahui

pengembangan pegawai BUMDes Sambimulyo tersebut secara umum bahwa

pegawai-pegawai di BUMDes Sambimuyo dapat diukur dengan yang namanya

61
SDM, SDM-SDM tersebut sebenarnya dari tokoh masyarat Desa Sambirejo. Hal

tersebut dengan adanya BUMDes Sambimulyo bahwasannya untuk mengurangi

pengangguran di Desa Sambimulyo.

Untuk kata Pak Kholig ketua pengelola Taman Tebing Breksi tersebut

beda dengan tugas pengembangan pegawai di BUMDes Sambimulyo dengan

pengembangan pegawai di Taman Tebing Breksi. Maka, dapat dijabarkan pak

Kholik berbincang pada dasarnya yaitu

“Menurut bapak kholig yang pengeola Taman Tebing Breksi


berbincang ia sebagai pengurus pengelola Taman tebing breksi pak
koliq bertanya maka dari itu bahwa pengurusannya BUMDes
dengan mengelola taman tebing breksi sudah berbeda dan saya
tidak masuk di pengurusan BUMDes dan yang jelas kami selaku
pengelola menjadi unit usahanya BUMDes. kalo istilahnya
perusahaan kita itu anak perusahaannya seperti itu jadi kalo detail
tentang BUMDes ya jenengan ke BUMDes. kantornya ada di balai
desa (Wawancara 21 Januari 2020 Jam 11:54 Wib).
Jadi pembahasan di atas bahwasannya pengelola BUMDes dengan Taman

Tebing Breksi sudah berbeda. Oleh sebab itu dapat dinamakan dengan perusahaan

kita itu anak perusahaan. Yang dimksud anak perusahaan ialah perusahaan yang

dipertanggungjawabkan oleh pihak lain yang melalui satu ataupun lebih badan

yang diperusahaan lainnya.

b. Dampak pengembangan pegawai bagi peningkatan kinerja

Untuk dibagian pemerintah Desa Sambirejo sendiri diakukan dengan

kerjasama diBUMDesnya sampai ke taman tebing breksi agar berjalan dengan

lancar, oleh sebab itu ada beberapa yang dilalui dengan peningakatan pegawai

sudah berjalan dengan menambahkan Sumber daya manusia-sumber daya

62
manusia maka masih dapat berupa dampak kinerja yang buruk yang

mengakibatkan pegawai BUMDes Sambimulyo tersebut kurang memadai. Maka,

dengan perencanaan agar tidak terjadi dampak kinerja pegawai ini dapat

dilaksanakan dengan diberlakukannya tupoksi diBUMDes Sambimulyo, oleh

sebab itu, ketua BUMDes Sambimulyo Ibu Sugi Muslimah memaparkan dibawah

ini

“Bisa, dampaknyakan minimal kita tahu tupoksi kita di bidang


masing-masing kemudian paling tidakkan secara umum memang
positifnya pertama untuk peningkatan pekerjaan terkait BUMDes
itu memang luar biasa karena tanpa pengembangan kita tidak bisa
apa-apa kitakan terjadwal tidak tergantung tidak hanya disekolahan
karenakan bisa dengan kita melihat sekitar diluar lihat kondisi
situasi kitakan juga belajar (Wawancara 14 Januari 2020 pukul
13:22 Wib).
Dapat diketahui dengan diadakan tupoksi dibidang masing-masing.

Tupoksi diBUMDes Sambimulyo ialah sebagai berikut

1. Penasehat Bertugas

Untuk tupoksi dibagian penasehat bertujuan untuk mengawali dengan

memegang kebijakan-kebijakan yang di diberikan oleh ketua Badan Usaha Milik

Desa Sambimulyo (BUMDes Sambimulyo) lebih lengkap untuk rugas penasehat

bisa dijelaskan dibawah ini:

a) Pemegang kebijakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b) Penasehat bagi Direksi

c) Negosiator dengan pihak ketiga

d) Menyusun kinerja BUMDesa (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

2. Penasehat mempunyai kewenangan:

63
Penasehat dilihat dari aturan tahun 2016 sampai 2019 berwenang

dengan cara menyetujui susunan organisasi, melaksanakan pengawasan dan

menjelaskan surat keterangan keuangan dikantor Badan Usaha Milik Desa

Sambimulyo (BUMDes Sambimulyo),

a) Menjelaskan surat keterangan dari Direksi mengenai keuangan

BUMDes

b) Melaksanakan pengawasan

c) Menyetujui susunan organisasi dan tata kerja BUMDes (Profil BUMDes

Sambimulyo, 2019).

b. Pengawas

a) Pengawas memiliki tugas :

mengawasi kegiatan dan kinerja pelaksana operasional atau

menjalankan kegiatan pengelolaan usaha desa

b) Pengawas memiliki wewenang :

tujuan pengawas diharapkan berwenang dengan meminta

pertanggung jawaban untuk meminta dokumen laporan keuangan di unit-

unit usahanya tersebut, lebh detil dapat dijelaskan dibawah ini:

1. Meminta Laporan Pertanggung Jawaban pelaksana

operasional setiap akhir tahun;

2. Meminta Laporan Kegiatan unit-unit Usaha Milik Desa;

3. Meminta Laporan keuangan dan penjelasan-penjelasan

dokumen di unit-unit usaha (Profil BUMDes Sambimulyo,

2019).

64
c. Direktur

a) Direktur mempunyai tugas:

dalam pengembangan pegawai di Badan Usaha Milik Desa

Sambimulyo (BUMDes Sambimulyo) sebagai Direktur bertugas

melalui dengan bertindak, memimpin dengan perjanjian kerjasama

para pegawai BUMDes Sambimulyo. oleh karena itu, tugas direktur

dapat memenuhi syaratsebagaiberikut:

1. Memimpin organisasi BUMDesa

2. Melaksanakan kegiatan BUMDesa

3. Bertindak dalam lembaga untuk menjalankan

perjanjian kerjasama

4. pihak ketiga untuk pengembangan usaha lain yang

dipandang perlu dilakasnakan

5. Menyelenggarakan administrasi umum dan

keuangan BUMDesa (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

b) Direktur mempunyai kewajiban

Kewajiban pegawai Direktur dapat berperan sebagai

menyusun, melaksanakan,pengelolaan di Kantor Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes Sabimulyo) susunannya adalah sebaai

berikut:

1. Menyusun perencanaan, koordinasi dan pengawasan

kegiatan operasional

2. Melaksanakan pembina pegawai

65
3. Pengelolaan kekayaan BUMDesa

4. Menyusun rencana BUMDesa yang mendapatkan

rekomendasi pengawas BUMDesa

5. Menyususn dan menyampaikan anggaran kerja Tahunan

dari rencana BUMDesa (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

c) Direktur dalam melaksanakan tugas dan kewajiban

berwewenang:

Tugas dan kewajiban pegawai Direktur Badan Usaha Milik

Desa Sabimulyo (BUMDes Sambimulyo) ditahun 2019 telah

melaksanakan pada penjelasan dibawah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengangkat dan meberhentikan pelaksana kerja

2. Menetapkan tata kerja BUMDesa

3. Menetapkan jenis-jenis usaha

4. Mewakili BUMDesa di dalam dan di luar pengadilan

5. Menunjuk kuasa untuk melakukan perbuatan hukum

6. Menanda tangani laporan bulanan, laporan Triwulanan

dan laporan tahunan

7. Menyusun pembukuan penerimaan dan pengeluaran

keuangan BUMDes (Profil BUMDes Sambimulyo,

2019).

d. Sekretaris

a. Sekretaris memiliki tugas :

66
Pegawai Badan Usaha Milik Desa Sambimulyo (BUMDes

Sambimulyo) berperan menjalankan tugas pada hari-hari yang telah sesuai

rencana yang diharapkan dengan pertangung jawaban di setiap akhir

tahun. Maka, lebih lanjut dapat disipulkan dibawah ini ialah:

1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan data dan informasi

2. Melaksanakan kegiatan teknis kemitraan dan kerjasama

dengan lembaga desa dan pihak ketiga

3. Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kerja

4. Melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban setiap

akhir tahun (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

c. Sekretaris memiliki wewenang:

Pegawai Sekretaris Badan Usaha Milik Desa (BUMDes

Sabimulyo) Berwenang sebagai berikut:

1. Mendayagunakan sumber daya manusia BUMDesa

2. Melakukan kerja sama dengan lembaga desa dan pihak ketiga

3. Mewakili Direktur pada saat Direktur berhalangan (Profil

BUMDes Sambimulyo, 2019).

e. Bendahara

a. Bendahara memiliki tugas :

sebuah peristiwa yan dilaksanakan oeh Peawai Badan Usaha Milik

Desa (BUMDes Sambiuyo) tugas Bendahara adalah melaksanakan rencana

kegiatan oeh pegawai itu sendiri. Maka dijabarkan pelaksanaan sebagai

berikut:

67
1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi

2. Melaksanakan kegiatan pengelolaan aset dan bendahara

BUMDesa

3. Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana anggaran

bulanan dan tahunan

4. Melaksanakan kegiatan teknis penyusunan laporan

pertanggungjawaban keuangan setiap akhir tahun Kutipan

(Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

b. Bendahara memiliki wewenang:

Sebagai wewenang bendahara dapat berguna untuk

menginformasikan keuangan. Lebih rinci memiliki wewenang sebagai

berikut:

1. Mendayagunakan aset dan bendahara BUMDesa

2. Mendayagunakan sumber daya data dan informasi keuangan

(Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

f. Staf Administrasi

a. Staff Administrasi bertugas :

Untuk pegawai staf di kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes

Sambimulyo) dapat dijelaskan dibawah ini adalah sebagai berikut:

1. Agenda tata surat

2. Mengarsip surat

3. Pelaksana operasional

4. Mempersiapkan kegiatan  yang diselenggarakan BUMDes

68
5. Membantu  menyiapkan rapat-rapat di BUMDes

6. Melaksanakan Notulen dan membuat daftar hadir (Profil

BUMDes Sambimulyo, 2019).

g. Manager/Ketua Unit

a) Manager/Ketua Unit memiliki tugas :

1. Mengelola unit usaha

2. Mengelola sumber daya yang dimiliki

3. Menyusun rencana kerja bulanan dan tahunan

4. Menyusun laporan pertanggungjawaban operasional setiap

akhir tahun

b) Manager/Ketua Unit memiliki wewenang:

1. Mendayagunakan sumber daya di unit usaha

2. Mendayagunakan sumber daya data dan

informasi operasional (Profil BUMDes Sambimulyo, 2019).

c. Persepsi Pengembangan peawai BUMDes Sambimulyo


Perencanaan pegawai BUMDes Sambimulyo telah memberikan respon

yang positif terhadap kegiatan-kegiatan yang berdasarkan BUMDes kita punya

impian bahwa desa akan terbantu karena mestinya BUMDes itukan sebagai mesin

pencetak uangnya desa itulah tentang perekonomian penimpangan ekonomi

pengembangan kreatifitas oleh UKM termasuk kegiatan jasa dan sebagainya

pariwisata dan tidak bisa dikelola oleh desa langsung kita limpahkan kepada

BUMDes. hal tersebut telah disampaikan oleh ibu Mugi Muslimah ialah sebagai

berikut

69
“Pandangan saya terkait dengan pengembangan itukan sebenarnya
inti dalam pengembangan itu perlu sangat perlu sekali. Pada
poinnya pengembangan kapasitas pegawai BUMDes apa lagi
dalam hal ini masih katakanlah kalo dibilang itu kita masih
merangkak itu memang pengembangan masih kita perlukan dengan
ditingkatkan intinya seperti itu (Wawancara 14 Januari 2020 pukul
13:22 Wib).
Jadi kesimpulan diatas menjelaskan bahwa persepsi tersebut

bhwasannya yan disapaikan oleh ibu Mugi Muslimah ialah masih sangat perlu

ditingkatkan lagi dalam penempatan diBUMDes agar kapasitas diBUMDes

tersebut berjalan denan baik.

d. pengembangan Pegawai di BUMDes Sambimulyo berorientasi pada

kondisi yang riil/nyata

Orientasi dalam bentuk yang nyata didalam pengembangan pegawai

BUMDes Sambimulyo telah mendirikan yang namanya pengelolaan keuangan

dan percetakan. Hal tersebut telah di sampaikan oleh ketua BUMDes Sambimulyo

dengan IbuSugi Muslimah memaparkan dibawah ini adalah sebagai berikut

“Berupa pengembangan penguatan kapasitas pengelolaan


keuangan, pengelolaan peningkatan unit-unit baru itukan memang
kita nyata kita laksanakan kita dengan pengembangan berupa
aspirasi ke dalam BUMDes. sekarang keuangan dengan
pengelolaan keuangan kemudian pembuatan rencana usaha baru itu
memang kita pengembangan dan kita mencoba realisasikan ke
dalam BUMDes. selanjutnya dengan usaha barunya sekarang yang
baru diprogramkan kita mau membuat percetakan. Kemudian yang
kedua ada toko desa itu program jangka menengah (Wawancara 14
Januari 2020 pukul 13:22 Wib).
Pada wawanacara diatas telah menjelaskan bahwa pengembangan

pegawai di BUMDes Sambimulyo telah merencanakan penelolaan keuangan dan

percetakan mulai tahun ini. Tapi kondisi riil itukan artinya apa bisa kita

kembangkan dengan edukasi-edukasi atau pengembangan masyarakat jadi tidak

70
hanya menunggu riinya seperi ini atau seperti ini enggak memang harus ada

perkembang-perkembangannya sudah direncanakan oleh BUMDes itu sendiri

3.1.2 Pengalokasian Pegawai BUMDes Sambimulyo

Dalam pengalokasian pegawai BUMDes Sambimulyo telah

diselenggarakan dengan rekrutmen BUMDes itu secara terbuka siapa pun

yang mau lamaran permohonan untuk menjadi anggota BUMDes atau

pengurus BUMDes dibuka secara umum diseleksi secara umum artinya

bagaimana mengalokasikan kita buka secara umum jadi tidak ditutup-

tutupin secara umum sebagai warga masyarakat desa sambirejo. Ada pun

yang mengutarakan bahwa Ibu Sugi Muslimah meneaskan dalam

wawancara ialah

“Kitakan punya struktur pengurusan jadi memang kita saat


ini secara alokasi pekerjaan itu ada kita punya unit dua
yang jalan yaitu taman Tebing Breksi dan unit simpan
pinjam. Itu memang masing-masing unit itu kita
manfaatkan dengan para staf-stafnya itu dari penglokasian
seperti itu. Untuk struktur keatas ada sekretaris, bendahara,
dan dibawahnya para staf-stafnya (Wawancara 14 Januari
2020 pukul 13:22 Wib).
Jadi pada wawancara diatas menyimpulkan bahwa untuk

pengalokasian pegawai BUMDes Sambimulyo diadakan dengan struktur

pengurus. Struktur pengurus tersebut dibagi menjadi dua bagian ialah

Taman Tebing Breksi dan unit Simpan Pinjam.

3.1.3 Penetapan imbalan jasa BUMDes Sambimulyo

71
Penetapan imbalan jasa diBUMDes Sambimulyo tersebut telah di bagi

berdasarkan rencanannya untuk penetapan imbalan jasa di Taman Tebing Breksi

dapat wawancara dengan Pak Kholig meneaskan bahwa

“persentase mas jadi kita sering profit ke BUMDes


persentase 25% untuk BUMDes 75% untuk kami itu dari
bruto, jadi yang 75% itu untuk operasional, untuk gaji
karyawan, untuk pengembangan dan lain-lain (Wawancara
21 Januari 2020 Jam 11:54 Wib).
Sedangkan wawancara dengan Ibu Sugi Muslimah imbalan jasa di

BUMDes Sambimulyo mengemukakan dapat ditentukan pada AD/ART maka

dapat djabarkan yang dibawah ini adalah

“Imbalan jasa itu ditentukan oleh anggaran dasar/ anggaran


rumah tangga (AD/ART) (Wawancara 14 Januari 2020
pukul 13:22 Wib).
Wawancara atas bahwa imbalan jasa diBUMDes Sambimulyo dapat di
selenggarakan dengan di bagi pada AD/ART. AD/ART dapat di jabarkan sebagai
berikut

Anggaran Dasar Badan Usaha Milik Desa

Pasal 23

1. Perolehan pendapatan bersih dari hasil transaksi dapat dikurangi dengan


pengeuaran biaya
2. Buku BUMDes Sambimulyo dapat dihitung selama satu tahun dan dimulai
pada 01 Januari sampai 31 Desember
3. BUMDes Sambimulyo dapat dibagi dengan ketentuan ialah sebagai berikut
a. Alokasi Badan Usaha Milik Desa dan Desa Sambirejo dapat dibagi ialah
sebaga berkut:
Tabel 3.0: Anggaran Dasar BUMDes Sambimulyo

72
No Uraian Penerimaa Pengeluaran Jumlah
n
1 Penerimaan Bumdes 100% 100%
2 Cadangan Modal 10% 90%
3 Biaya Operasional 90% - Biaya Laba
Bumdes Operasional Bersih
Sambimulyo
4 PAD 50% x Laba Bersih
5 BUM Desa 50% x Laba Bersih
Sambimulyo
Sumber: Dokumen Profil BUMDes Sambimulyo, 2019
b. Alokasi Bumdes Sambimulyo Dari 50% Adalah Sebagai Berikut :
Tabel 3.1: Alokasi BUMDes Sambimulyo
No Uraian Alokasi
1 Pengembangan Usaha 35%
2 Penyusutan Aset 20%
3 Peningkatan Kapasitas 20%
4 Dana Sosial Dan Pendidikan 20%
5 Jasa Produksi 5%
JUMLAH 100%
Sumber: Dokumen Profil BUMDes Sambimulyo, 2019

Anggran Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes Sambimulyo)

Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman

Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga Desa Sambimulyo ialah peraturan dari Anggaran

Dasar dan Anggaran Dasar bersumber pada ketentuan yang bertentangan

dengan Angaran Dasar

73
Jadi kesimpulan wawancara diatas teah menjelaskan penetapan imbalan

jasa dikantor Badan Usaha Milik Desa Sambimulyo (BUMDes Sambimulyo) dapat

diatur dengan rencana Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

3.1.4 Penilaian Prestasi BUMDes Sambimulyo

a. Tingkat ketelitian dan Keterampilan

Kantor Badan Usaha Milik Desa Sambimulyo (BUMDes

Sambimulyo) telah menilai apa yang diselanggaran oleh pegawai-pegawai.

Untuk menilai tersebut dapat diuraikan dengan cara kebutuhan pelatihan

dan keterampilan. Oleh karena itu, pelatihan dan keterampilan dapat

ditingkatkan dengan cara kerja sama sesuai tupoksinya masing-masing.

Lebih lanjut, dapat dijelaskan melalui wawancara oleh Ibu Sugi Muslimah

menjelaskan sebagai berikut:

“Ya perlu ditingkatkan intinya seperti itu untuk bisa


dipahami ya perlu ditingkatkan dari nol awalkan kita sudah
bilang masih baru belajar, perlu banyak peningkatan
kapasitas, peningkatan keterampilan sampai saat ini pun
kita pada intinya kita masih proses mas, sedangkan di tahun
2017 secara aktif baru tahun 2019 kemarin. Kemungkinan
pelatihan dan keterampilan sudah terbentuk di tahun 2017.
Ya kita eksen aktif itu pada tahun 2019 awal kita
maksimalkan potensi yang ada (Wawancara 14 Januari
2020 pukul 13:22 Wib).
Kesimpulan diatas dapat kita ambil ialah pada intinya ditahun 2017

sampai tahun 2019 perlu ditingkatkan lagi dengan potensi tupoksi

74
diKantor Badan Usaha milik Desa Sabimulyo (BUMDes Sambimulyo)

yang berperan sebagai penilaian prestasi peatihan dan keterampilan.

b. Tingkat pencapaian target kerja

Dilihat dari kultur budaya Desa Sambirejo bahwa masyarakat yang

bekerja sebagai pegawai diBUMDes Sambimulyo tersebut rata-rata

membuat program 3 tahunan. Program tahunan berupa proses percetakan.

Percetakan baru dilaksanakan ditahun 2019 masih dalam proses.

Sedangkan tingkat pegawai BUMDes Sambimulyo yaitu 80% setiap hari

ngantor kecuali hari sabtu dan minggu. Jadi pra peawai ngantor yaitu 5

hari kerja. Untuk itu dapat diketahui wawancara sama Ketua Ibu Sugi

Musimah telah memberikan alasan yaitu:

“Target secara umum ya beberapa yang belum tampil tetapi


tentang ya banyak tercapai juga memang ada yang belum
dalam artian kita rata-rata program, kalo programkan rata-
rata 3 tahunan. Paling tidak sebetulnya ada yang proses
seperti percetakan itukan melaksanakan ditahun 2019 tapi
juga masih proses (Wawancara 14 Januari 2020 pukul
13:22 Wib).
Oleh karena itu, permasalahan diatas yang tercapai target kerja

telah diselenggarakan rata-rata programnya mesin percetakan dan

maksimal tiga tahunan

B. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)

3.1.5 Program pelatihan BUMDes Sabimulyo

Pelatihan ialah proses untuk mencapai tujuan organisasi, Dimana orang-

orang telah bersedia dapat mengetahui pelatihan dengan pengetahuan yang

75
spesifik guna untuk memecahkan masalah antara pelatihan dengan pengembangan

dimasa yang akan datang. lebih lanjut dikantor Badan Usaha Milik Desa

Sambimulyo (BUMDes Sambimulyo) terdapat antara teknik pelatihan, dan

metode pelatihan.

Berdasarkan yang saya lakukan hasil wawancara dengan Ibu Sugi

Muslimah di Kantor Badan Usaha Milik Desa Sambimulyo (BUMDes

Sambimulyo) untuk memberikan pelatihan yaitu berperan berdasarkan wawancara

dibawah ini adalah:

“Ya kita sebetulnya ada kas untuk pendidikan disitu memang


pendidikan dengan kapasitas ya tadi program utama program
keuangan dan pengembangan usaha itu semua menjalankan tugas
bukan diindor tapi juga keluar kita mencoba untuk belajar bersama
BUMDes lain sedangkan teknik pelatihan ya tadi pelatihan secara
fisik itukan peningkatan SDM mas sebenarnya dengan secara
umum metode pelatihannya metodenya ya dengan koordinasi
dengan para staf-stafnya tatap muka langsung (Wawancara 14
Januari 2020 pukul 13:22 Wib).
Untuk diklat sendiri dapat koordinasi dengan staf-staf diBUMDes

Sambimulyo dapat berjalan dengan kapasitas program. Program utamanya adalah

program keuangan dan program pengembangan usaha. Dengan kegiatan

menjalankan tersebut bukan hanya diindor tapi di luar juga dengan

mempersiapkan anggaran juga untuk melakukan di ponggok klaten dan

bekerjasama dengan akademisi untuk mendampingi peningkatan kapasitas.

Metode pelatihannya denan cara pendampingan dengan pemdes, ada akademisi,

ada pelaku-pelaku usaha ini yang dilakukan

C. MOTIVASI

76
Motivasi adalah kekuatan atau energi yang menimbulkan kualitas perilaku

seseorang yang tampil ditingkat persistensi untuk melaksanakan kegiatan baik dari

dalam diri individu maupun dari luar individu sendiri. Didalam motivasi terdapat

daya Tarik kepentingan pencapaian kerja prestasi seseorang. Lebih lanjut,

dikantor BUMDes Sambimulyo telah mendapatkan penghargaan, penghargaan

tersebut telah disampaikan oleh Ibu Sugi Muslimah hasil wawancara yang

dipaparan adalah sebagai berikut:

3.1.8 Penghargaan, Sanjungan, Pujian

“Penghargaan dari lomba desa, dari kementrian desa


(Wawancara 14 Januari 2020 pukul 13:22 Wib).
Untuk pelaksanaan penghargaan dapat diuraikan terdapat dari

pertimbangan pihak desa yang kemarin tanggal 11 Desember telah

menerima pengharaan lomba desa nusantara juara 6 dari 158 desa

seindonesia.

2. PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI

A. KEPEMIMPINAN

Kepemimpianan adalah pengembangan organisasi sebagai tulang

punggung untuk mencapai tujuan organisasi yang mempengaruhi perilaku orang

lain untuk mendapatkan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan adalah

seorang pemimpin telah melaksanakan pertangung jawaban tugas dan fungsi

bagaimana mereka berusaha mengamati pengarahan dan pengaruh kerja. Maka

dapat perkuat pernyataan dari hasil wawancara dengan Ibu Sugi Muslimah adalah

sebaai berikut:

77
3.1.12 Tugas dan Fungsi BUMDes Sambimulyo

“Ini sebenarnya sudah ada di file di JOBDESK BUMDes


Sambimulyo (Wawancara 14 Januari 2020 pukul 13:22 Wib).
3.1.13 Jabatan BUMDes Sambimulyo

“3 Tahun lama jabatan melalui musdes (Wawancara 14 Januari


2020 pukul 13:22 Wib).
3.1.14 Cara memperkuat kepemimpinan di BUMDes Sambimulyo

“Ya kita koordinasi dan juga kita ada program peningkatan


kapasitas yang sementara kita lakukan baru (Wawancara 14 Januari
2020 pukul 13:22 Wib).
3.1.17 Kesuksesan memimpin di BUMDes Sambimulyo

“Yang pasti itu ya kalo yang saya lakukan aja itu Cuma pokoknya kita
apa yang menjadi tugas kita lakukan dengan tuntas dengan penuh
tanggung jawab insyaallah nanti hasilnya mengikuti usaha
(Wawancara 14 Januari 2020 pukul 13:22 Wib).
Kesimpulan diatas menjelaskan tugas dan fungsi seorang pemimpin

dikantor Badan Usaha Milik Desa Sambimulyo (BUMDes Sambimulyo) sebagai

direktur mempunyai tugas Memimpin organisasi BUMDesa, Melaksanakan

kegiatan BUMDesa, Bertindak dalam lembaga untuk menjalankan perjanjian

kerjasama, pihak ketiga untuk pengembangan usaha lain yang dipandang perlu

dilakasnakan, Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan BUMDesa

(Profil BUMDes Sambimulyo, 2019). Sebagai jabatan selama menjabat diKantor

Badan Usaha Milik Desa Sambimuluo (BUMDes Sambimulyo) 3 Tahun lama

jabatan melalui musdes. Dan memperkuat kepemimpianan dilaksanakan dengan

koordinasi.

78
Daftar Pustaka

Skripsi

Atun, N. I. (2016). Pengaruh Modal, Lokasi, dan Jenis Dagangan terhadap


Pendapatan Pedagang Pasar Prambanan Kabupaten Sleman. Jurnal
Pendidikan dan Ekonomi, 5(4), 318-325.
CINTIA, I. (2019). KEDUDUKAN BADAN USAHA MILIK DESA DALAM
UPAYA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DESA BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA (Studi Di
BUMDes Swadesa Artha Mandiri Desa Wonomarto Kabupaten Lampung
Utara).
FITA, F. (2019). MODEL PENGELOLAAN AGROWISATA “BLIMBING
MULYONO” DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN
MASYARAKAT (Studi Kasus pada Petani Tunas Belimbing Desa
Moyoketen Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung).
INTEN, Kinasih. (2018). UPAYA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA
MOROSARI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN
PONOROGO (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Ponorogo).
Nofiratullah, N. (2018). Eksistensi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Soki Kecamatan Belo

79
Kabupaten Bima (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim).
Pahlevi, R. (2017). KEWENANGAN PENDAMPING DESA DALAM
RANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA.
Pambudi, Agung. (2018). revitalisasi sumber daya alam sebagai model
pemberdayaan masyarakat berbasis wisata studi di taman tebing breksi desa
sambirejo kecamatan prambanan sleman. (Skripsi, Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga).
POLIKARPUS DORE BEDA, D. O. R. E. (2018). STRATEGI PEMERINTAH
DESA DALAM PENGELOLAAN ASET DESA (Suatu Penelitian
Deskriptif Kualitattif di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta).
Ramuna, Sani Rajiv (2013), Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Desa Dan Kesejahteraan Ekonomi
Masyarakat Desa, Skripsi IP UMY.
Rosyidah, K. (2019). Penguatan kapasitas ibu-ibu PKK dalam pemanfaatan
limbah sampah plastik di Karangpoh Surabaya (Doctoral dissertation, UIN
Sunan Ampel Surabaya).
Setiyono, A. T. (2017). Strategi Pengembangan Obyek Wisata Taman Tebing
Breksi Sebagai Daya Tarik Wisata di Desa Sambirejo Kecamatan
Prambanan Kabupaten Sleman Yogyakarta. E-Societas, 6(5).
Stiadi, Evan, 2018. Pemberdayaan Mayarakat Berbasis Partisipasi Melalui Badan
Usaha Milik Desa Studi Komparatif Di Desa Panggungharjo, Canden,
Dlingo dan Desa Tirtohargo Kabupaten Bantul
Jurnal

Arfan Aruan, D. (2013). Pengaruh pelatihan kerja dan motivasi terhadap kinerja
karyawan PT. Sucofindo (persero) Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen
(JIM), 1(2).
Atuna, R., & Harun, N. I. (2019). Peningkatan Kapasitas Badan Usaha Milik Desa
dan Tantangan Pemerintah Sumalata Timur. Gorontalo Journal of Public
Administration Studies, 2(2), 61-77.
Furqan, A. M., & Fahmi, R. A. (2018). Peluang Pengembangan Ekonomi Islam
Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Karimah, F. (2014). Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Pemberdayaan
Masyarakat (Studi pada Desa Deket Kulon, Kecamatan Deket, Kabupaten
Lamongan). Jurnal Administrasi Publik, 2(4), 597-602.

80
Komar, O. (2017). PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PLS
DALAM MEMASUKI ERA KOMPETITIF MEA. EMPOWERMENT:
Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, 6(2), 1-10.
Sujarweni, V. W., & Jaya, I. M. L. M. (2019). Pengelolaan Keuangan Bumdes
Sambimulyo di Kawasan Geoheritage “Tebing Breksi” Yogyakarta. Jurnal
Ilmiah Padma Sri Kreshna, 1(2).
Yusintha, P., & Suryandari, E. (2016). Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal. Journal of Accounting and
Investment, 11(2), 179-188.
Tesis
ROBIAH, S. (2015). Penguatan Kapasitas Organisasi Publik (Doctoral
dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Internet

Detik.com, 25 Desember 2017 13:52 WIB, Libur Natal, Jumlah Pengunjung


Tebing Breksi Sleman Naik 300% dalam https://news.detik.com/berita-
jawa-tengah/d-3784831/libur-natal-jumlah-pengunjung-tebing-breksi-
sleman-naik-300/komentar, Diunduh Senin 28 Oktober 2019 Pukul 10:35.
Jogja.antarnews.com, Selasa 13 November 2018 16:12 WIB, Desa Sambirejo
Prambanan Luncurkan Inovasi “Bumisadu” dalam
https://jogja.antaranews.com/berita/363139/desa-sambirejo-prambanan-
luncurkan-inovasi-bumisadu. Di unduh Senin 28 Oktober 2019 pukul 20:29.
Srimuslimatun.com, 16 November 2018, Wakil Bupati Sleman Resmikan
BUMDes Sambirejo dalam
http://srimuslimatun.com/index.php/tag/bumdes/, Diunduh Senin 28
Oktober 2019 Pukul 10:40 WIB.
https://www.harianmerapi.com/news/2018/02/04/6914/pemdes-sambirejo-susun-
pengelolaan-breksi
https://lingkarjogja.com/peningkatan-pengelolaan-bumdes-sambimulyo-di-
sambirejo/, Diunduh Sabtu, 4 Januari 2020 pukul 0:55.
Peraturan Perundang-Undangan

UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.


UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

81

Anda mungkin juga menyukai