Anda di halaman 1dari 51

PROPOSAL

OPTIMALISASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO


KECIL DAN MENENGAH DALAM MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
(Studi Kasus Sahara Cake dan Bakery Di Desa Gantimulyo
Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur)

Oleh:

M. ABDUL LATIF
NPM. 1903011078

Program Studi Ekonomi Syariah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


1444 H / 2023 M
ii

OPTIMALISASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO


KECIL DAN MENENGAH DALAM MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
(Studi Kasus Sahara Cake dan Bakery Di Desa Gantimulyo
Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Memenuhi Sebagai Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana (S.E)

Oleh:

M. ABDUL LATIF
NPM. 1903011078

Pembimbing: Upia Rosmalinda, M.S.I.

Program Studi Ekonomi Syariah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


1444 H / 2023 M
iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah Swt, atas taufik hidayah dan

inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan proposal dengan judul

Optimalisasi Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dalam

Meningkatkan Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus Sahara Cake dan Bakery Di

Desa Gantimulyo Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur). Penulisan

proposal ini adalah salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan program

Pendidikan Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Metro guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE).

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membimbing

dan membantu jalannya proses penyelesaian proposal ini, peneliti secara khusus

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Hj.Siti Nurjanah, M.Ag., PIA. selaku Rektor IAIN Metro.

2. Ibu Dr. Siti Zulaikha, S.Ag., MH selaku Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Bapak Yudhistira Ardana, M.Pd.I selaku Ketua jurusan Ekonomi Syari’ah

4. Ibu Hermanita, M.M selaku Dosen pembimbing Akademik.

5. Ibu Upia Rosmalinda, M.S.I selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan waktu, bimbingan, serta petunjuk untuk memberikan arahan dan

motivasi.

6. Bapak Ibu Marjiati selaku Pemilik Sahara Cake dan Bakery.


iv

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini, terutama

kedua orang tua.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini terdapat banyak

kekurangan oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan sarannya untuk dapat

memperbaiki dan meningkatkan kualitas penulisan proposal ini agar dapat bermanfaat

bagi para pembaca.

Pekalongan, 9 Februari 2023


Peneliti,

M. Abdul Latif
NPM.1903011078
v

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Fokus Penelitian......................................................................... 9
C. Pertanyaan Penelitian................................................................. 10
D. Tujuan dan Manfaat Peneliti....................................................... 10
E. Penelitian Relevan...................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI


A. Optimalisasi Strategi Pengembangan......................................... 13
1. Optimalisasi.......................................................................... 13
2. Pengertian Strategi Pengembangan...................................... 15
3. Tahap Strategi Pengembangan............................................. 21
4. Unsur Pengembangan Usaha................................................ 23
5. Indikator Pengembangan Usaha........................................... 23
B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)............................. 27
1. Pengertian UMKM............................................................... 27
2. Karakteristik UMKM........................................................... 29
3. Klasifikasi UMKM............................................................... 30
C. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat................................ 31

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Sifat Penelitian............................................................ 34
1. Jenis Penelitian...................................................................... 34
vi

2. Sifat Penelitian...................................................................... 35
B. Sumber Data............................................................................... 36
1. Data Primer........................................................................... 36
2. Data Sekunder....................................................................... 36
C. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 37
1. Wawancara (interview)......................................................... 37
2. Dokumentasi......................................................................... 39
D. Teknik Analisis Data.................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan perekonomian merupakan sarana masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan hidup agar mencapai pada tingkat kesejahteraan yang diinginkan.

Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari perkembangan usaha yang

dijalankan. Seiring dengan perkembangan zaman kegiatan usaha akan mengalami

kemajuan yang sangat pesat, diiringi dengan semakin banyak sumber daya

manusia (SDM) yang mendirikan usaha-usaha serupa, yang akan menimbulkan

persaingan.

Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu hal yang tidak dapat

dihindari karena sudah termasuk kedalam hukum alam yang ada, namun setiap

pelaku usaha tidak serta merta menganggap hal ini sebagai hukum alam yang

biasa, karena akan menimbulkan dampak yang besar terhadap perkembangan

usaha yang didirikan. Maka setiap pelaku usaha harus berusaha bersaing

mempertahankan usaha yang telah didirikan di masa banyaknya para pelaku

usaha yang mendirikan usaha yang sama.

Setiap usaha harus memiliki strategi untuk dapat bersaing dan

berkembang, karena strategi akan memaksa pelaku usaha untuk memandang masa

depan dan berusaha untuk membentuk masa depannya secara proaktif. Strategi

pengembangan adalah alat untuk mencapai tujuan jangka yang dilakukan oleh
2

pelaku usaha guna menumbuhkan dan meningkatkan usahanya agar lebih maju.1

Maka strategi usaha harus disusun guna mengembangkan serta mengoptimalkan

kegiatan usahanya agar sesuai dengan misi, sasaran serta kebijakan perusahaan,

dan strategi membantu memberikan kesadaran tentang arah suatu usaha kemana

akan dituju, menjaga kesinambungan, dan memudahkan berjalannya proses

kegiatan manajemen usaha agar mencapai pada harapan usaha.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sebuah usaha

produktif milik perorangan atau kelompok usaha yang telah memiliki kriteria

sebagai usaha mikro.2 UMKM memiliki peran besar terhadap peningkatan

perekonomian masyarakat. Perekonomian masyarakat merupakan sebuah usaha

yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dalam mengatur kebutuhan

perekonomian rumah tangga untuk menjadi lebih sejahtera dengan tujuan dapat

memenuhi kebutuhan hidup individu.3 Karena dalam meningkatkan

perekonomian masyarakat harus ada pengoptimalisasian usaha yang sesuai

dengan yang diharapkan.

Optimalisasi adalah suatu tindakan, proses atau metodelogi untuk membuat

sesuatu sebagai sebuah desain atau sistem serta keputusan menjadi lebih

sempurna, fungsional atau lebih efektif, atau dapat dikatakan sebagai ukuran

1
Sofjan Assauri, Strategic Management: Sustainable Competitive Advantage, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), 4.
2
Jerry RH Wuisang, dkk, Konsep Kewirausahaan dan UMKM, (Sulawesi Utara: Yayasan
Makaria Waya, 2019), 52.
3
Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar untuk IAIN semua Fakultas dan Jurusan Komponen MKU,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2004), 85.
3

yang menyebabkan tercapainya tujuan.4 Optimalisasi ini penting untuk setiap

usaha karena dapat digunakan untuk mencari alternatif dengan biaya yang efektif

atau bisa memaksimalkan faktor yang diinginkan, sehingga optimalisasi

memerlukan bentuk manajemen yang baik agar sebuah usaha yang dijalankan

terhindar dari ketidak berhasilan.

UMKM yang saat ini sedang banyak didirikan yaitu usaha yang tergolong

kedalam usaha menengah, dimana usaha tersebut memilki sistem manajemen

yang baik, memilki surat izin mendirikan usaha, serta administratsi yang baik,

salah satu usaha menengah yang saat ini banyak berdiri yaitu usaha produksi

berbagai jenis roti dan kue. Salah satu usaha menengah tersebut yaitu Sahara

Cake dan Bakery merupakan suatu usaha dalam bidang kuliner yang

memproduksi roti dan kue yang beralamat di Jl. Pahlawan no 37, Desa

Gantimulyo, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur. Sahara Cake

dan Bakery didirikan oleh Bapak Heri dan Ibu Marjiati pada tahun 2010 yang

merupakan satu-satunya toko roti dan kue yang mengembangkan usahanya

menggunakan modal pribadi.

Pengembangan usaha dengan modal pribadi, seperti Sahara Cake dan

Bakery tentunya harus mempunyai strategi pengembangan yang matang agar

lebih terarah, pengembangan ini bertujuan untuk menjadikan pelaku usaha yang

4
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Arti Optimalisasi”, dalam https://kbbi.web.id/optimalisasi,
diunduh pada tanggal 18 Desember 2022.
4

berdaya saing melalui perkuatan kewirausahaan dan peningkatan adaptasi

terhadap kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada Ibu Marjiati selaku

pemilik usaha, bahwa usaha Sahara Cake dan Bakery merupakan salah satu dari

beberapa usaha kue yang ada di Kecamatan Pekalongan yang berdiri dari tahun

2010 dengan memproduksi secara mandiri yang dibantu oleh 15 karyawan yang

memproduksi berbagai macam kue serta roti yang beragam. Usaha Sahara Cake

dan Bakery saat ini memiliki 2 tempat untuk memperkenalkan serta menjual

produk-produk yang diproduksi, yang pertama berlokasikan di Kecamatan

Pekalongan depan Pertamina Pekalongan dan yang kedua berada di Chandra Kota

Metro karena Sahara Cake Dan Bakery sendiri telah melakukan kerjasama dengan

memasarkan produknya di Chandra Kota Metro agar lebih dikenal oleh

masyarakat.5

Untuk memperkenalkan produk Sahara Cake dan Bakery, usaha menengah

ini tidak hanya melakukan kerjasama dengan Chandra Kota Metro saja, akan

tetapi memperkenalkan serta menjual produknya menggunakan 2 strategi yaitu

offline dan online, untuk offline dengan membuka toko dan melalukan kerja sama

dengan Chandra Metro sedangkan untuk online sendiri Sahara Cake Dan Bakery

menjualnya melalui media sosial seperi facebook, whatshapp dan instagram.

Produksi pembuatan kue yang dilakukan oleh Sahara Cake dan Bakery dilakukan

5
Marjiati, Pemilik Sahara Cake dan Bakery, Wawancara Pra Survei, Pekalongan, 15
Desember 2022
5

setiap hari dengan jumlah yang beragam, dalam sehari Sahara Cake dan Bakery

dapat memproduksi sebanyak 100 kue dengan berbagai macam jenis kue, dengan

total penjualan nya dalam sehari bisa mencapai kurang lebih 70-90 kue yang

terjual kepada konsumen.6

Proses produksi berbagai macam kue dan roti di Sahara Cake dan Bakery,

masih dilakukan menggunakan beberapa alat manual sejak dahulu hingga saat ini

seperti mixer, timbangan, lemari pembakar roti (mesin oven), loyang, cetakan

kue, alat pemotong roti, pisau, wadah adonan dan pembungkus produk, jadi

belum menggunakan mesin-mesin yang canggih yang dapat memproduksi dengan

tidak melibatkan terlalu banyak pekerja, semua produksi masih dilakukan dengan

bantuan tangan 15 pekerja, untuk 3 pekerja saudara Ibu Marjiati dan untuk 12

lainnya diambil dari tetangga Ibu Marjiati di Desa Gantimulyo dan sebagian lagi

dari beberapa masyarakat Desa yang ada di Kecamatan Pekalongan dengan

memperoleh uang jasa sebesar Rp. 850.000 hingga Rp. 1.000.000 per bulan.7

Sebelum bergabung dengan Sahara Cake dan Bakery, penghasilan para

pekerja Sahara Cake dan Bakery untuk memenuhi kebutuhan hidup sangat tidak

menentu, terkadang hanya cukup untuk makan, karena sebagian dari para pekerja

di Sahara Cake dan Bakery adalah seorang buruh disawah, yang pendapatannya

atau penghasilannya terkadang sehari hanya diupah Rp 35.000 itupun kalau ada

pekerjaan disawah, kalau tidak ada mereka akan mengganggur, dan sebagian lagi
6
Marjiati, Pemilik Sahara Cake dan Bakery, Wawancara Pra Survei, Pekalongan, 15
Desember 2022.
7
Marjiati, Pemilik Sahara Cake dan Bakery, Wawancara Prasuervei, Pekalongan, 15
Desember 2022.
6

adalah sebagai ibu rumah tangga yang pendapatannya menggandalkan hasil dari

kepala keluarga. Namun setelah bergabung dengan Sahara Cake dan Bakery para

pekerja saat ini sudah mempunyai penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan

hidup dengan menjadi pekerja pembuatan produk kue dan roti di Sahara Cake dan

Bakery.8 Adapun produk-produk yang diproduksi dan dijual di Sahara Cake dan

Bakery yaitu sebagai berikut.

Tabel 1.1
Jenis dan Harga Produk Roti Sahara Cake dan Bakery

SATUA
NO NAMA N HARGA
1 Bolu Mika Pcs Rp 2.500
2 Bolu Biasa Pcs Rp 35.000
3 Bolu Mesis Keju Pcs Rp 40.000
4 Bolu Gulung Pcs Rp 30.000
5 Bolu Kismis Pcs Rp 45.000
6 Bolu Caramel Pcs Rp 35.000
7 Brownis Pcs Rp 50.000
8 Cake Pandan Coklat Pcs Rp 50.000
9 Cake Pandan Almon Pcs Rp 55.000
10 Cake Mentega Pcs Rp 45.000
11 Donat Pcs Rp 20.000
12 Rainbow Cake Pcs Rp 45.000
13 Kue Tart Pcs Rp 50.000-Rp 200.000
Sumber: Pengelola sahara cake dan bakery

Tabel diatas merupakan ke 13 produk-produk yang dijual oleh Sahara

Cake dan Bakery, untuk harga produknya sendiri setiap kue yang diproduksi

sangat beragam dari harga yang paling rendah hingga tinggi, harga-harga tersebut
8
Marjiati, Pemilik Sahara Cake dan Bakery, Wawancara Prasuervei, Pekalongan, 15
Desember 2022.
7

disesuaikan dengan jenis dan macam kue yang diinginkan, seperti bolu mika

yang merupakan bolu yang biasanya dipesan oleh orang-orang hajatan per-pcs

nya seharga Rp 2.500, sedangkan untuk kue trat harganya disesuaikan dengan

model serta ukuran, harga tersebut sekitar Rp 50.000-Rp 200.000.

Sebelum memproduksi 13 produk diatas, Sahara Cake dan Bakery dulu

hanya memproduksi 5 produk saja dengan dikerjakan oleh 2 pekerja dan dibantu

oleh Ibu Marjiati sendiri, untuk produk yang diproduksi hanya bolu biasa, bolu

caramel, brownis, donat dan kue tart. Seiring berjalannya waktu usaha Sahara

Cake dan Bakery mengalami kemajuan dari tahun ketahun, pada akhirnya sampai

kepada 13 produk yang saat ini diproduksi dengan penjualan yang terbilang

sangat banyak dalam sehari sahara cake dan bakery bisa kedatangan banyak

pembeli dilihat dari 70-90 kue yang terjual kepada konsumen, dan kegiatan

produksi yang dilakukan oleh 15 pekerja setiap hari menjadi salah satu bukti

bahwa, perkembangan usaha menengah Sahara Cake dan Bakery selain dipicu

dari harga yang terjangkau, akan tetapi dipicu juga dari sistem pemasaran serta

kulitas produk yang dimiliki. Berikut hasil penjualan Sahara Cake dan Bakery,

dalam menjual produk-produk kue dan roti yang diproduksi.

Tabel 1.2
Jumlah Penjualan Produk Roti Sahara Cake dan Bakery 2022

No Bulan Satuan Jumlah


8

Penjualan
1 Januari Pcs 2.093
2 Februari Pcs 2.065
3 Maret Pcs 2.023
4 April Pcs 2.070
5 Mei Pcs 2.076
6 Juni Pcs 2.055
7 Juli Pcs 2.083
8 Agustus Pcs 2.078
9 September Pcs 2.055
10 Oktober Pcs 2.023
11 November Pcs 2.100
12 Desember Pcs 2.147
Total Pcs 24.877
Sumber: Pengelola Sahara Cake Dan Bakery

Dari data tabel diatas, dapat dilihat bahwa jumlah penjualan yang didapat

dari kedua toko Sahara Cake Dan Bakery pada tahun 2022 mencapai total 24.877

Pcs dengan setiap bulannya mengalami kenaikan serta penurunan penjualan kue

atau roti. Pada bulan Desember pendapatan Sahara Cake Dan Bakery sangat

tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya yaitu sebanyak 2.147 kue

sedangkan pada bulan maret dan oktober menjual 2.023 pcs kue perbulannya.

Dari hasil tersebut dapat dlihat bahwa aktifitas penjualan usaha menengah

Sahara Cake dan bakery sangat bagus dan dapat membantu meningkatkan

perekonomian, dimana dari tahun ketahun perkembangan Sahara Cake dan

Bakery memiliki peningkatan, dari sebelumnya hanya memproduksi 5 produk

dan memperkerjakan 2 karyawan serta dibantu oleh pemilik, sering berjalannya

waktu dapat memproduksi 13 produk dengan penjualan yang diperoleh sangat

bagus. Namun hal ini harus selalu dipertahankan, karena produk kue atau roti
9

sendiri bukanlah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap harinya, lalu

bagaimana sahara cake dan bakery bisa tetap meningkatkan serta tetap

berkontribusi dalam perekonomian, maka untuk itu usaha menengah Sahara Cake

dan Bakery dalam mengembangkan produknya perlu diteliti strategi

pengembangan apa saja yang perlu dioptimalkan dalam meningkatkan

perekonomian. Dalam hal inilah yang menjadikan alasan peneliti untuk tertarik

dalam mengetahui proses manajemen yang ada disahara cake dan bakery yang

memiliki pengembangan yang sangat bagus disetiap tahunya.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Optimalisasi Strategi Pengembangan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi

Kasus Sahara Cake dan Bakery Di Desa Gantimulyo Kecamatan Pekalongan

Kabupaten Lampung Timur.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang tertuang kedalam latar belakang diatas,

peneliti memfokuskan penelitian ini pada optimalisasi strategi pengembangan

UMKM sahara cake dan bakery dalam bentuk meningkatkan perekonomian

masyarakat,

C. Pertanyaan Penelitian

Dengan latar belakang masalah yang telah diurikan diatas maka terdapat

pertanyaan peneliti yaitu bagaimana optimalisasi strategi pengembangan UMKM


10

sahara cake dan bakery dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Di Desa

Ganti Mulyo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitia

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui optimalisasi strategi

pengembangan UMKM saraha cake dan bakery dalam meningkatkan

perekonomian masyarakat di Desa Gantimulyo Kecamatan Pekalongan

Kabupaten Lampung Timur.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan bisa memberikan sebuah

kontribusi ilmiah serta wawasan mengenai strategi pengembangan dan

dapat dipergunakan sebagai tolak ukur pengetahuan pendiri usaha sahara

cake dan bakery dalam menjalankan usahanya.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat

kepada sahara cake dan bakery dalam mengoptimalkan strategi guna

mengembangkan usaha yang ada dan diharapkan usaha cake dan bakery

yang dijalankan lebih baik lagi untuk kedepannya, sehingga menjadi usaha

yang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

E. Penelitian Relevan
11

Berdasarkan penelusuran penelitian yang dilakukan terhadap karya ilmiah

yang membahas mengenai optimalisasi strategi pengembangan usaha mikro kecil

dan menengah (UMKM) peneliti mendapat dan menemukan beberapa penelitian

secara umum yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

sekaligus digunakan sebagai usaha perbandingan terhadap objek kajian penting

dalam penelitian sebelumnya.

1. Penelitian pertama yang dilakukan oleh Fajar Maulana S1 Manajemen Bisnis

Islam Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara yang dilakukan pada tahun

2022 dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Menengah Fajar Bakery

Dalam Menarik Minat Beli Konsumen”. Penelitian yang dilakukan oleh Fajar

Maulana membahas mengenai strategi pengembangan usaha fajar bakery

untuk mengetahui solusi dalam menanggulangi kelemahan serta

memanfaatkan peluang dengan mennggunakan teknik analsisis swot.

Penelitian ini terfokuskan terhadap analisis swotnya yang membahas

mengenai kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman untuk menentukan

strategi pengembangan usahanya.9

Sedangkan penelitian yang peneliti angkat dengan judul “Optimalisasi

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dalam

Meningkatkan Perekonomian Masyarakat (Sudi Kasus Sahara Cake dan

Bakery Di Desa Gantimulyo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung

9
Fajar Maulana, “Strategi Pengembangan Usaha Menengah Fajar Bakery Dalam Menarik
Minat Beli Konsumen”, (Skripsi Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, 2022).
12

Timur), berfokus terhadap mengoptimalisasikan strategi pengembangan usaha

sahara cake dan bakery dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,

disaat banyaknya persaingan dalam dunia usaha yang memproduksi kue

secara mandiri dan modal pribadi, serta mengembangkan modal pribadi

dengan menyusun manajemen opersional kegiatan yang dilakukan oleh sahara

cake dan bakery.

2. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Aditya Akbar S1 Ekonomi Universitas

Tridinanti Palembang pada tahun 2022 dengan judul “Analisis Strategi

Pengembangan Usaha Pada Toko Roti Aditya Di Kota Palembang” Penelitian

yang dilakukan oleh Aditya Akbar membahas mengenai analisis strategi

pengembangan usaha pada toko roti aditya. Penelitian ini memfokuskan

terhadap analisis faktor internal dan eksternal yang terdapat pada analsis swot

yang mempengaruhi pengembangan pemasarannya dengan mengidentifikasi

lingkungan internal dan lingkungan eksternal, dan membahas mengenai

faktor-faktor yang melatar belakangi penerapan strategi pengembangan.10

Sedangkan penelitian yang peneliti angkat dengan judul “Optimalisasi

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dalam

Meningkatkan Perekonomian Masyarakat (Sudi Kasus Sahara Cake dan

Bakery Di Desa Gantimulyo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung

Timur), berfokus terhadap mengoptimalisasikan strategi pengembangan usaha

10
Aditya Akbar, “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada Toko Roti Aditya Di Kota
Palembang)”, (Skripsi Universitas Tridinanti Palembang, 2022).
13

sahara cake dan bakery dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,

disaat banyaknya persaingan dalam dunia usaha yang memproduksi kue

secara mandiri dan modal pribadi, serta mengembangkan modal pribadi

dengan menyusun manajemen opersional kegiatan yang dilakukan oleh sahara

cake dan bakery.

3. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Angga Ardinata S1 Ekonomi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Ponotogo Tahun 2022 dengan

judul “Strategi Pengembangan Home Industry Usaha Roti Di Desa

Kalimalang Dalam Meningkatkan Potensi Ekonomi Lokal (Studi Empiris

Industri Roti Di Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten

Ponorogo”. Penelitian yang dilakukan oleh Angga Ardinata membahas

mengenai Strategi Pengembangan Home Industry Usaha Roti dengan

memanfaatkan potensi local usaha yang ada di Desa Kalimalang Ponorogo.

Penelitian ini memfokuskan untuk mendeskripsikan serta menjabarkan

bagaimana strategi pengembangan yang harus dilakukan oleh Home Industry

Usaha Roti dalam meningkatkan potensi perekonomian masyarakat dengan

memanfaatkan usaha yang ada dengan mengatasi kendala yang dihadapi oleh

home industry.11

Sedangkan penelitian yang peneliti angkat dengan judul “Optimalisasi

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dalam

11
Angga Ardinata, “Strategi Pengembangan Home Industry Usaha Roti Di Desa Kalimalang
Dalam Peningkatan Potensi Lokal Ekonomi (Studi Empiris Industru Roti di Desa Kalimalang
Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo), (Skripsi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 2022).
14

Meningkatkan Perekonomian Masyarakat (Sudi Kasus Sahara Cake dan

Bakery Di Desa Gantimulyo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung

Timur), berfokus terhadap mengoptimalisasikan strategi pengembangan usaha

sahara cake dan bakery dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,

disaat banyaknya persaingan dalam dunia usaha yang memproduksi kue

secara mandiri dan modal pribadi, serta mengembangkan modal pribadi

dengan menyusun manajemen opersional kegiatan yang dilakukan oleh sahara

cake dan bakery.


13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Optimalisasi Strategi Pengembangan

1. Optimalisasi

Dalam kamus bahasa Indonesia optimalisasi adalah kata yang berasal dari

kata optimal yang memiliki arti terbaik, tertinggi, paling menguntungkan,

menjadikan paling tinggi, menjadikan paling baik, pengoptimalan proses,

cara, maka optimalisasi adalah suatu tindakan, proses atau metodelogi untuk

membuat sesuatu sebagai sebuah desain atau sistem serta keputusan menjadi

lebih sempurna, fungsional atau lebih efektif, atau dapat dikatakan sebagai

ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan.12

Optimalisasi adalah sebuah proses dalam pencaharian solusi terbaik, bukan

hanya keuntungan yang paling tinggi yang dapat dicapai jika tujuan

pengoptimalan adalah memaksimumkan keuntungan atau biaya yang paling

kecil yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan adalah meminimumkan

biaya.13 Maka optimalisasi bisa diartikan untuk mengefisien dan

mengefektifkan hasil produksi dimiliki oleh perusahaan dengan cara selalu

berusaha meningkatkan profit yang sangat besar dengan cara menekan cost

serendah rendah mungkin demi kelangsungan hidup perusahaan.

12
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Arti Optimalisasi”, dalam
https://kbbi.web.id/optimalisasi, diunduh pada tanggal 18 Desember 2022.
13
Hotniar Siringoringo, Pemograman Linier:Seri Teknik Riset Operasi, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2005), 4.
14

Ada tiga elemen permasalahan dalam optimalisasi yang harus di

identifikasi yaitu mengenai tujuan, alternative keputusan dan sumber daya

yang dibatasi.14

a. Tujuan

Tujuan dalam optimalisasi dapat dibentuk kedalam maksimum dan

minimum. Untuk maksimum digunakan apabila tujuan

pengoptimalisasian berhubungan dengan keuntungan, sebuah penerimaan

dan sebagainya. Sedangkan untuk minum digunakan untuk tujuan

pengoptimalan yang berhubungan dengan sebuah biaya, waktu, jarak,

manajemen perusahaan dan sebagainya. Penetuan tersebut tentunya harus

disesuaikan dengan apa yang akan dimaksimalkan dan diminimumkan.

b. Alternatif Keputusan

Alternatif keputusan merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk

mendapatkan atau mencapai suatu tujuan. Alternatif keputusan tersedia

menggunakan sumberdaya terbatas yang dimiliki pengambilan keputusan

yang dihadapkan dalam beberapa pilihan yang perlu dipertimbangkan.

Dalam pengambilan keputusan sangat penting bagi kemajuan sebuah

kelompok atau organisasi, karena masa depan kelompok atau organisasi

terdapat pada pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dapat

dipahami dalam 2 pengertian yaitu penetapan tujuan yang berupa dari

14
Mujiono dan Sujianto, “Implementasi Metode Optimalisasi Jumlah Produksi Dengan
Menggunakan Linier Programming” Jurnal Teknik Industri ITN Malang, E-ISSN 2615-3866,
September 2020.
15

keinginan dan cita-cita, sedangkan yag selanjutnya pencapaian sebuah

tujuan melalui sebuah pelaksanaan .

c. Sumber Daya yang di Batasi

Sumber daya merupakan pengorbanan yang harus dilakukan untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan, karena ketersediaan sumber daya sangat

terbatas, maka keterlibatan ini membutuhkan proses optimalisasi. Salah

satu bentuk optimalisasi dalam mengatasi ketenaga kerjaan anatara lain

dengan perluasan dan pengembangan kesempatan tenaga kerja. Dengan

tujuan mengurangi tingkat pengangguran yang ada.

2. Pengertian Strategi Pengembangan

a. Strategi

Strategi berasal dari bahasa yunani “strategos” yang berarti

komandan militer. Strategi secara umum adalah suatu ide atau gagasan

maupun perencanaan dalam suatu waktu tertentu untuk pencapaian

tujuannya. Sementara taktik adalah bagian kecil dari perencanan agar

strategi dapat tercapai, dan juga taktik mempunyai cakupan yang lebih

kecil dibandingkan strategi dan juga dalam tempo yang relatif cepat. 15

Adapun dalan pembahasan organisasi, istilah strategi hampir selalu

dikaitkan dengan arahan, tujuan, dan penentuan posisi suatu organisasi

dengan mempertimbangkan lingkungan sekitarnya.16


15
Muhammad Gafurbkadar, Dkk, Manajemen Strategik Dan Kepemimpinan ( Yayasan Kita
Menulis, 2021), 3.
16
Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Strategi Pemasaran, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2015), 197.
16

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebuah rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai suatu sasaran khusus. Strategi

merupakan sebuah pilihan yang ingin dicapai oleh setiap kelompok atau

organisasi di masa depan dan bagaimana cara mencapai sebuah tujuan

yang telah dinginkan dengan tepat sasaran.17

Menurut Stephanie K. Marrus strategi merupakan salah satu proses

merumuskan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan

akan mencapai sebuah misi serta tujuan yang telah direncanakan. Strategi

akan memaksimalkan keunggulan komprehensif dan meminimalkan

keterbatasan kemampuan dalam bersaing.18

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, strategi

pengembangan merupakan sebuah rencana untuk merumuskan suatu

tujuan yang digunakan untuk mengoptimalisasikan kegiatan suatu

perusahaan yang dijalankan dengan disusun secara efektif dan efisein

untuk memaksimalkan sebuah pencapaian yang diinginkan sebuah

perusahaan guna membantu meningkatkan penjualan serta menjalankan

kegiatan operasional dengan baik.

Dalam startegi terdapat 3 bagian yang harus digunakan dalam

merencanakan sebuah tujuan yaitu sebagai berikut:19


17
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Arti Strategi”, dalam https://kbbi.web.id/strategi,
diunduh pada tanggal 18 Desember 2022.
18
Abdul Rahman Rahim dan Enny Radjab, Manajemen Strategi, (Makassar: Lembaga
Perpustakaan dan Penerbit Universitas Muhammadiyah Makassar, 2017), 19.
19
Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen, (Jakarta: Indeks Puri Media, 2013),
60-61.
17

1) Strategi Korporat

Suatu pernyataan maksud sebuah perusahaan, arah

pertumbuhannya dan tujuan jangka panjangnya. Tujuan korporat

perusahaan terpusat pada sebuah pernyataan kunci: bisnis apa

yang harus digeuti perusahaan? Strategi korporat akan

menentukan apakah bentuk kegiatan bisnis dari organisasi

tersebut, perlukah suatu perusahaan diiintegrasikan dengan

perusahaan lain atau harus berdiri sendiri dan bagaimana bisnis

tersebut berhubungan dengan masyarakat.

2) Strategi Bisnis

Sebuah pernyataan rinci definisi, misi, tujuan unit bisnis,

dan ancangan-ancangan yang akan digunakan untuk mencapai

tujuan jangka panjang perusahaan. Isu utama strategi pada level

ini ialah berkenaan dengan persaingan disuatu pasar oleh setiap

unit bisnis, misalnya apa saja keuntungan pesaing, apa peluang

yang dapat dimanfaatkan, bagaimana perusahaan harus

mengalokasikan sumber dayanya untuk mencapai posisi

kompotitif yang dinginkan.

3) Strategi Operasional

Suatu pernyataan rinci tujuan jangka pendek dan metode

yang akan digunakan oleh suatu bidang operasional untuk


18

mencapai tujuan jangka pendek unit bisnisnya. Isu utama strategi

pada level ini berkenaan dengan bagaimana masing-masing

bagian dari organisasi dapat dirangkai secara bersama-sama

membentuk strategc architecture yang akan efektif maupun

menghasilkan arah strategi.

b. Pengembangan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah

proses, cara, perbuat an mengembangkan. Pengembangan merupakan

usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan pegawai. Pengembangan lebih di tekankan

pada peningkatan pengetahuan untuk melaksanakan pekerjaan pada masa

yang akan datang. Yang dilakukan melalui pendekatan yang terintregrasi

dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.20

Pada penelitian AY Lubis, pengembangan adalah upaya yang

dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melalui

pemberian bimbingan dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan kemampuan usaha-usaha kecil agar menjadi usaha yang

mandiri dan tangguh.

Sedangkan menurut Mangkuprawira menyatakan bahwa

pengembangan merupakan upaya meningkatkan pengetahuan yang

20
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Pengertian Pengembangan”, dalam
https://kbbi.web.id/pengembangan, diunduh pada tanggal 20 Desember 2022.
19

mungkin digunakan segera atau sering untuk kepentingan dimasa yang

akan datang. Pengembangan adalah setiap usaha memperbaiki

pelaksanaan pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan

memberikan informasi mempengaruhi sikap-sikap atau menambah

kecakapan.21

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan

merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan

pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang dan memberikan

informasi, pengaturan, pengarahan, dan pedoman dalam pengembangan

usaha, guna usaha yang dijalankan dapat menjadi lebih berkembang.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, usaha merupakan kegiatan

mengarahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud;

perbuatan, prakarsa, ikhtiar, pekerjaan, daya upaya untuk mencapai

sesuatu. Usaha merupakan kegiatan di bidang perdagangan dengan

mencari untung.22

Menurut Wasis dan Sugeng Yuli Irianto usaha adalah upaya manusia

untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu dan untuk

memenuhi kehidupan sehari-hari. Usaha dalam sains adalah gaya yang

diberikan oleh suatu benda sehingga bisa mengubah posisi benda

21
Ay Lubis, Pengembangan Usaha, (Bandung: Repositor, 2019). 9.
22
Muhadjiri Effendy, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima, Aplikasi Luring Resmi
Badan Pengembangan Bahasa Dan Perukuran, Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia, 2016.
20

tersebut.23 Dan enurut Harmaizar Z usaha merupakan usaha yang

melakukan kegiatan secara tetap atau ters menerus untuk mencapai tujuan

dan memperoleh keuntungan. Baik perorangan maupun badan usaha yang

berbentuk vadan hukum atau tidak berbeda hukum.24

Dari pengertian usaha di atas dapat disimpulkan bahwa usaha

merupakan suatu kegiatan yang didalamnya mencakup kegiatan produksi,

dan distribusi dengan menggunakan tenaga, pikiran dan badan untuk

mencapai suatu tujuan dan mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

Jadi dari kedua pengertian diatas mengenai strategi dan

pengembangan dapat disimpulkan bahwa strategi pengembangan usaha

adalah merumuskan atau merencanakan suatu tanggung jawab dari setiap

pengusaha atau wirausaha yang membutuhkan pandangan kedepan,

kreativitas, dan motivasi. Harapan untuk dapat menjadikan usaha yang

semula kecil menjadi skala menengah bahkan menjadi sebuah usaha

besar. Kegiatan bisnis dapat di mulai dari merintis usaha, membangun

kerjasama ataupun dengan membeli usaha orang lain. Tetapi yang perlu

diperhatikan adalah kemana arah bisnis tersebut akan dibawa. Maka

diperlukan pengembangan daalam memperluas dan mempertahankan

suatu bisnis agar dapat berjalan dengan baik. Untuk melaksanakan

pengembangan bisnis dibutuhkan dukungan dari berbagai aspek seperti

23
Wasis, Sugeng Yuli Irianto, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: PT. Gramedia, 2008), 172.
24
Harmaizar Z, Menangkap Peluang usaha, (bekasi: CV Dian Anugerah Prakasa Ed. II, 2008),
13.
21

bidang pengolahan dan produksi, pemasaran, SDM, teknologi dan lain-

lain.

3. Tahap Strategi Pengembangan

Pada tahap strategi pengembangan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap

perumusan strategi, tahap pelaksanaan strategi dan tahap evaluasi.25

a. Tahap Perumusan Strategi

Dalam tahap perumusan, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan

kajian terhadap posisi sebuah usaha atau organisasi untuk selanjutnya

dapat diputuskan rumusan strategi yang akan dilakukan sesuai dengan

hasil dari kajian yang dilakukan. Dalam kajian tersebut detailnya yaitu

mengembangan pada visi dan misi, mengidentifikasi posisi (kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman), selanjutnya menetapkan tujuan jangka

panjang, merumuskan strategi altermatif, dan pemilihan strategi terbaik

yang akan digunakan.

b. Tahap Pelaksanaan Strategi

Pada tahap ini, berkaitan dengan pelaksanaan strategi yang didalamnya

adalah untuk menyelenggarakan alokasi sumber daya, mengatur waktu

pelaksanaan, dan membagi kegiatan kepada unit yang ada. Dalam

pelaksanain ini detailnya yaitu menetapkan sasaran, menetapkan

kebijakan, memotivasi karyawan, mengalokasikan sumber daya,

25
Susilawati, Strategi dan Kebijakan Pengembangan, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2016),
72-73.
22

mengembangkan budaya yang mendukung strategi dan menentukan

strategi organisasi yang efektif. Dalam keberhasilan pada tahap ini

didukung oleh beberapa faktor lain seperti hambatan visi, hambatan

operasional, kinerja pelaksanaan dan lingkungan manajemen. Hambatan

dalam visi disebabkan karena strategi tidak dimengerti serta tidak

dijabarkan secara operasional, sedangkan hambatan operasional

disebabkan oleh rancangan yang tidak mendukung strategi.

c. Tahap Evaluasi

Pada tahap evaluasi, disini perusahaan mengevaluasi kinerja dari

keseluruhan kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan, pada

tahap ini evaluasi berkaitan dengan strategi karena kinerja adalah hasil

tindakan, sedangkan tindakan yang dilakukan merupakan strategi yang

dipilih. Pengukuran kinerja pada karyawan sangat penting karena akan

lebih mengetahui tentang pengukuran kemampuan para karyawan.

4. Unsur Pengembangan Usaha

Adapun unsur-unsur penting dalam mengembangkan usaha ada dua unsur

yaitu:

a. Unsur Internal
23

Unsur internal adalah semua kegiatan yang berada pada dalam sebuah

perusahaan atau niat dari pengusaha/wirausaha untuk mengembangkan

usahanya. Pengusaha harus mengetahui teknik memproduksi barang

seperti kuantitas barang yang mampu diproduksi, bagaimana teknik

dalam pembuatan produk, dan juga membuat anggaran yang bertujuan

untuk mengetahui besar kecilnya pemasukan dan pengeluaran produk.

b. Unsur Eksternal

Unsur eksternal merupakan sebuah kegiatan yang terdapat dari luar

perusahaan, dapat diperoleh dengan mengikuti perkembangan informasi

dari luar usaha, mendapatkan dana tidak hanya mengandalkan dari dalam

seperti meminjam dari luar, mengetahui kondisi lingkungan sekita yang

baik/kondusif untuk usaha.26

5. Indikator Pengembangan Usaha

Pada tahap awal sebelum memulai membuat sebuah konsep perencanaan

pengembangan usaha, para pelaku usaha harus melakukan identifikasi

terhadap usahanya, yang secara garis besar meliputi kekuatan yang dimiliki,

kelemahan atau kendala apa yang dihadapi, peluang apa yang muncul yang

bisa diamati, serta ancaman apa yang bisa menghambat perkembangan usaha.

Pengembangan usaha merupakan sebuah proses tahapan dari suatu kegiatan

atau usaha yang dilakukan oleh pengusaha dalam mengelola sumber daya

26
Abdul Muttalib,” Pola Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kota
Mataram Tahun 2016”, Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan, Vol. 1 No. 2 November 2017, 173.
24

yang ada secara maksimal agar dapat mengembangkan atau meningkatkan

usahanya yang dapat diukur dari jumlah profit yang semakin meningkat,

Jumlah tenaga kerja yang bertambah, perluasan skala usaha, perluasan pangsa

pasar, mempunyai akses modal yang luas baik terhadap lembaga keuangan

bank maupun non bank. Adapun indikator pengembangan usaha adalah

sebagai berikut:27

a. Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu kegiatan suatu kegiatan memenuhi

kebutuhan konsumen, memproduksi barang dan jasa sesuai kebutuhan

konsumen, menentukan tingkat harga, memberikan pelayanan yang baik,

menawarkan dan mendistribusikan produk hingga sampai ke konsumen.

Strategi pemasaran merupakan faktor penting dalam menentukan strategi

perusahaan dalam memasarkan produknya agar dikenal oleh Masyarakat

sehingga mereka akan mengenal kualitas dari produk yang ditawarkan dan

pada akhirnya masyarakan akan membeli produk-produk tersebut.

Mencakup :

1) Pasar mana yang bisa dimasuki.

2) Produk baru apa yang bisa dikembangkan.

3) Tempat dan strategi apa yang bisa dilakukan untuk mengenalkan

produk.

27
Sudantoko P. A, Koperasi, Kewirausahaan Dan Usaha Kecil, (Bandung: PT Raja Grafindo
Persada, 2017). 79
25

4) Berapa harga yang seharusnya ditetapkan untuk dapat bersaing

dengan usaha yang sejenis.

5) Pihak-pihak mana saja yang bisa diajak kerjasama untuk memasarkan

produk.

b. Sumber daya manusia

Dalam kelompok, organisasi, atau perusahaan, yang terdiri dari

bermacam individu yang masing-masing individu memiliki keahlian dan

keunggulan yang berbeda satu dengan lainnya. Potensi dan keunggulan

tersebut, yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya yang

jika dikelola dengan baik merupakan suatu potensi yang akan memberikan

keuntungan terhadap organisasi tersebut, mencakup:

1) Bekal ketrampilan apa yang perlu dikembangkan.

2) Pihak mana yang bisa diajak kerjasama untuk menambah ketrampilan,

baik karyawan maupun pimpinan/pemilik.

3) Berapa tambahan pegawai yang diperlukan.

4) Upaya-upaya apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan

kesejahteraan pegawai.

c. Bidang produksi

Ketika produsen akan memproduksi suattu barang atau jasa, maka

salah satu hal yang harus dipikirkan yaitu bahan baku. Karena jika bahan

baku tersedia dengan baik, maka produksi akan berjalan dengan lancar,
26

jika sebaliknya maka akan menghambat jalannya suatu produksi.28 Maka

hal yang perlu diperhatikan mencakup :

1) Dari bahan baku yang ada, bisakah dibuat produk lain, dan kapan

akan dilaksanakan

2) Berapa banyak produksi yang akan dibuat dimasa datang

3) Kapan dibutuhkan menambah pembelian peralatan produksi

4) Berapa banyak persediaan yang mencukupi kebutuhan tanpa

berlebihan

d. Bidang permodalan

1) Kapan diperlukan tambahan modal dan seberapa besarnya.

2) Dimana akan dapat diperoleh tambahan modal.

3) Siapa yang perlu dihubungi, yang dapat membantu permodalan.

Menurut Riyanto pengertian modal usaha sebagai ikhtisar neraca suatu

perusahaan yang menggunakan modal konkrit dan modal abstrak. Modal

konkrit dimaksudkan sebagai modal aktif sedangkan modal abstrak

dimaksudkan sebagai modal pasif. Menurut Mardiyanto modal dapat

dikelompokkan menjadi:

1) Modal sendiri

Ika Yunia Faizia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Syari’ah, (Jakarta:
28

Prenadamedia Group, 2020).56.


27

Mardiyanto mengatakan bahwa modal sendiri adalah modal yang

diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal sendiri terdiri dari

tabungan, sumbangan, hibah, saudara, dan lain sebagainya.

2) Modal asing (pinjaman)

Modal asing atau pinjaman adalah modal yang biasanya diperoleh

dari luar perusahaan dan dari pinjaman. Keuntungan modal pinjaman

adalah jumlahnya yang tidak terbatas. Disamping itu, dengan

menggunakan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak

manajemen untuk mengerjakan usaha dengan sungguh-sungguh.

B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

1. Pengertian UMKM

UMKM melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 dan karena

keadaan perkembangan yang semakin dinamis dirubah ke Undang-Undang

Nomor 20 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

maka pengertian UMKM adalah sebagai berikut:29

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

29
Lathifah Hanim dan MS Noorman, UMKM (Usaha, Mikro, Kecil & Menegah) dan Bentuk-
Bentuk Usaha, (Semarang: UNISSULA PRESS, 2018), 6-8.
28

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha

Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih

atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

d. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan

usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih

besar dari Usaha. Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara

atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan

ekonomi di Indonesia.

e. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan

Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan

berdomisili di Indonesia.

2. Karakteristik UMKM
29

Karakteristik UMKM merupakan ciri khusus dari UMKM. Ciri khusus

yang dimiliki UMKM ada dua macam yaitu karakter positif dan karakter

negative sebagai berikut:30

a. Karakter positif meliputi:

1) Tahan dalam menghadapi persoalan, yang artinya para pelaku usaha

tidak akan menyerah walaupun mengalami persoalan yang berat dalam

menjalankan usahanya.

2) Fleksibel, artinya disetiap ada perubahan dalam usahanya dengan

mudah para pelaku usaha menyesuaikannya.

3) Mandiri, dalam hal ini usaha yang didirikan dapat berdiri sendiri dan

tidak tergantung pada pemerintah maupun pihak lain.

4) Efisien atau hemat karena dalam usahanya para pelaku usaha akan

mengatur sekedemikian rupa mengenai modal yang dimiliki agar dapat

menghemat dan mendapat keuntungan.

5) Keuangannnya lebih mandiri karena dapat mencukupi kebutuhan

kegiatan dalam usaha.

b. Karakter negatif meliputi:

1) Informal, kesulitan dalam kerja sama dengan pihak lain.

2) Skala ekonomi yang rendah sulit untuk berkembang, karena sumber

daya yang terbatas.

Darmanto,dkk, Kiat Percepatan Kinerja UMKM dengan Model Strategi Orientasi Berbasis
30

Lingkungan, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), 4.


30

3) Tidak ada standar atau Standard Operasional Prosedure (SOP).

4) Belum menerapkan prinsip-prinsip manajemen.

5) Tidak disiapkan untuk menjadi besar.

3. Klasifikasi UMKM

Dalam perkembangannya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.

Selain itu kelompok ini juga terbukti tahan akan berbagai goncangan krisis

ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok Usaha Mikro

Kecil dan Menengah yang melibatkan banyak kelompok. Berikut ini adalah

klasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).31

a. Livelihood Activities

UMKM yang termasuk ke dalam kategori ini pada umumnya

bertujuan mencari kesempatan kerja untuk mencari nafkah. Para pelaku

usaha di kelompok ini tidak memiliki jiwa kewirausahaan. Kelompok ini

disebut sebagai sektor informal. Di Indonesia, jumlah UMKM kategori

ini adalah yang terbesar.

b. Micro Enterprises

UMKM ini biasanya berupa artisan (pengrajin) dan tidak memiliki

sifat kewirausahaan. Jumlah UMKM ini di Indonesia relatif besar.

c. Small Dynamic Enterprises

31
Sri Handini, Sukesi, Hartati Tanty, Manajemen UMKM dan Koperasi, (Surabaya: UDSS,
2019), 27-28.
31

Pelaku UMKM jenis ini biasanya memiliki jiwa kewirausahaan.

Banyak pengusaha skala menengah dan besar yang tadinya berasal dari

kategori ini. Jika dibina dengan baik, sebagian UMKM kategori ini akan

masuk ke kategori keempat. Jumlah kelompok UMKM ini jauh lebih

kecil dari jumlah IJMKM pada kategori I dan 2. Kelompok UKM ini

sudah dapat menerima pekerjaan sub-kontak dan ekspor.

d. Fast Moving Enterprises

Pelaku UMKM jenis ini memiliki jiwa kewirausahaan yang

sebenarnya. Dari kelompok ini, akan muncul usaha skala menengah dan

besar.

C. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Ekonomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu oikos dan

monos, oikos berarti rumah tangga dan monos berarti tata atau aturan. Jadi

ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penghasilan, pembagian

dan pemakaian barang-barang dan kekayaan yang sesuai dengan tata aturan

rumah tangga. Ekonomi selalu berkenaan dengan setiap tindakan atau proses

yang harus dilaksanakan untuk menciptakan barang dan jasa yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan manusia.32

Menurut pendapat Adam Smith, ekonomi adalah ilmu kekayaan atau ilmu

yang khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa dengan

32
Hermanita, Perekonomian Indonesia, (Metro: IDEA PRESS, 2013), 1.
32

memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dari

kemakmuran, seperti hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya. 33

Menurut pendapat Marshall, ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-

usaha individu dalam ikatan pekerjaan dalam kehidupannya sehari-hari. Ilmu

ekonomi membahas kehidupan manusia yang berhubungan dengan bagaimana ia

memperoleh pendapatan dan bagaimana pula ia mempergunakan pendapatan

itu.34

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ekonomi

adalah suatu ilmu yang mempelajari segala kegiatan manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, baik secara individu maupun secara kelompok dengan

menggunakan segala fasilitas yang berhubungan dengan usaha yang dilakukan

untuk kegiatan ekonomi, dengan maksud agar memperoleh kesejahteraan atau

kemakmuran dalam hidup.

Meningkatkan perekonomian masyarakat adalah kemampuan masyarakat

dalam menjalan usaha dalam memaksimalkan modal untuk menghasilkan laba

maksimal selama periode tertentu. Maka meningkatkan perekonomian

merupakan upaya masyarakat untuk mendapatkan pendapatan dan menaikan

hasil laba secara maksimal dari penjualan yang dilakukan pada periode tertentu.

Meningkatkan pendapatan para masyarakat dapat dilakukan dengan adanya

33
Hendra Safri, Pengantar Ilmu Ekonomi, (Sulawesi Selatan: Lembaga Penerbit Kmapus
IAIN Palopo, 2018), hlm. 3
34
Ibid, hlm.8
33

pemasukan yang didapatkan dari hasil kerja keras dalam bekerja yang dapat

menjadikan individu sejahtera dalam menjalankan hidupnya.35

35
Hemanita, Perekonomian Inonesia, 123-124.
34

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti ini, ialah dengan

menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) karena jenis

penelitian ini sangat cocok terhadap kasus yang akan diteliti. Penelitian

lapangan termasuk kedalam kegiatan penelitian yang turun langsung

kelapagan dengan bertujuan untuk mengamati objek yang ada dan

mempelajari mengenai suatu kejadian dalam suatu keadaan.

Penelitian lapangan (field research) dianggap sebagai pendekatan

secara luas dan bebas dipenelitian kualitatif, atau sebagai metode

pengumpulan data secara kualitatif, guna untuk mengetahui dan melihat

keadaan yang sesungguhnya di lokasi penelitian dengan mengangkat data

yang ada.36

Penelitian lapangan ini sangat tepat digunakan karena metode ini

merupakan metode untuk menemukan kenyataan atau realita yang sedang

terjadi dikalangan usaha menengah Sahara Cake dan Bakery dimana untuk

mengetahui pengoptimalisasian strategi pengembangan usaha dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam hal ini peneliti tertarik


36
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-30, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), 26.
35

untuk mengangkat penelitian mengenai optimalisasi strategi pengembangan

usaha mikro kecil dan menengah dalam meningkatkan perekonomian

masyarakat Desa Gantimulyo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung

Timur.

2. Sifat Penelitian

Sesuai dengan judul yang diangkat sifat dari penelitian yang

dilakukan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang menggambarkan suatu keadaan secara sistematik dan akurat.

Fakta serta karakteristik mengenai populasi suatu bidang yang berusaha

menggambarkan situasi atau fenomena tertentu yang ada dilapangan.Dalam

penelitian ini di tujukan untuk mendeskripsikan, analisis, mencatat dan

menginterpresentasikan sebuah fenomena secara terperinci sesuai dengan

kondisi yang ada atau yang sekarang terjadi dilapangan.37

Maka sifat penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan deskriptif

kualitatif yaitu penelitian yang berusaha untuk mengungkap atau

menggambarkan keadaan yang sedang terjadi dilapangan secara alamiah

mengenai fakta dan fenomena tentang optimalisasi strategi pengembangan

usaha mikro kecil dan menengah dalam meningkatkan perekonomian

masyarakat.

B. Sumber Data

37
Sandi Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), 8.
36

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan sebuah

informasi mengenai data-data yang dibutuhkan.38 Dalam proses penelitian ini

menggunakan dua sumber data baik itu data primer dan data sekunder.

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama, individu

atau kelompok ditempat penelitian39 Sumber data primer diperoleh dari proses

observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap pemilik Ibu Marjiati dan

ke 15 pekerja yang diperbantukan untuk kegiatan di usaha menengah Sahara

Cake dan Bakery di Desa Gantimulyo Kecamatan Pekalongan, alasan Ibu

Marjiati memperkerjakan 15 pekerja karena menurut Ibu Marjiati sendiri

untuk 15 orang saat ini sudah cukup untuk mengelola segala kegiatan

produksi. Selanjutnya kegiatan observasi serta wawancara juga dilakukan

kepada para pelanggan sahara cake dan bakery guna memperoleh informasi

yang lebih akurat.

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dapat diperoleh dari sumber

kedua atau sesudah data primer. Sumber data sekunder merupakan informasi

yang diperoleh dari sumber pihak lain yang mungkin tidak berhubungan

secara langsung dengan peristiwa yang terjadi.5 Sumber data sekunder yang

digunakan pada penelitian ini berasal dari buku manajemen strategi


38
W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), 116.
39
Ibid., 117
55
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenadamedia Grup, 2013),
129
37

pemasaran, buku manajemen strategi, buku koperasi kewirausahaan dan

UMKM, serta buku perekonomian Indonesia, dan e-book. Penelitian ini juga

menggunakan jurnal-jurnal nasional seperti jurnal perekonomian atau jurnal

lainnya yang berkaitan dengan bahan yang diteliti.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah dalam pengumpulan data

penelitian yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar data yang ditetapkan sebelumnya. Maka dalam

penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data untuk penelitian

ini yaitu:

1. Wawancara (Interview)

Wawancara sendiri merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara langsung kepada narasumber dengan mengajukan beberapa

pertanyaan seputar objek yang diteliti agar mendapatkan informasi dan ide

yang diinginkan terkait penelitian yang dilakukan, dengan tanya jawab dan

bertatap muka secara langsung . Pada penelitian ini menggunakan jenis

wawancara semi terstruktur atau in dept interview.40

Pada wawancara yang digunakan untuk penelitian ini dalam

pelaksanaannya lebih bebas, dengan tujuan dari wawancara ini adalah untuk

40
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabet, 2014), 62.
38

menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak

wawancara atau narasumber dimintain informasi, pendapat sekaligus ide-

idenya.41

Berdasarkan pada penelitian dengan jenis wawancara semi struktur ini

artinya peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan yang ingin

didapatkan, namun pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berkembang sesuai

dengan situasi saat wawancara berlangsung. Kemudian, peneliti melakukan

interview dengan Ibu Marjiati untuk mengetahui segala informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian. Selain itu, peneliti juga melakukan interview

kepada 15 pekerja Sahara Cake dan Bakery dan para pelanggan Sahara Cake

dan Bakery. Kemudian, teknik yang digunakan dalam menentukan responden

dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik Snowball Sampling yaitu

merupakan teknik pengumpulan sumber data dimana sampel diperoleh

melalui proses bergulir dari satu responden ke responden lainnya.42

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari sumber

informasi data-data atau hal-hal variabel mengenai yang dibutuhkan dalam

penelitian yang bisa diperoleh dari, jurnal, buku, e-book elektronik, notulen

rapat, foto, gambar dan sebagainya.43 Teknik dokumentasi berproses dan


41
Ibid., 72-73.
42
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabet,
2010), 218.
43
Ibid., , 74.
39

berawal dari menghimpun dokumen, memilih-milih dokumen sesuai dengan

tujuan penelitian, mencatat dan menerangkan, menafsirkan dan menghubung-

hubungkan dengan fenomena lain.44 Dapat disimpulkan bahwasannya

dokumentasi adalah cara memperoleh berbagai macam foto serta informasi

melalui sumber-sumber yang ada berupa profil dari tempat penelitian yaitu

usaha menengah Sahara Cake dan Bakery.

D. Teknik Analisis Data

Setelah proses pengumpulan data yang dilakukan, langkah-langkah

yang selanjutnya adalah mengelola data-data yang diperoleh. Maka analisis data

adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengatur dan

menyusun bagian yang diperoleh sehingga seluruhnya menjadi satu agar lebih

mudah untuk difahami.45

Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian

kualitatif lapangan dengan menggunakan cara berfikir induktif, karena memang

data yang diperoleh berupa keterangan-keterangan dalam bentuk uraian. Cara

berfikir induktif yaitu suatu cara berfikir yang berangkat dari fakta-fakta-fakta

khusus dan konkret yang kemudian fakta atau peristiwa yang khusus dan konkret

tersebut dapat ditarik kesimpulan diakhir bersifat umum. 1111

44
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kualitatif,(Jakarta:Rajawali
Pers,2013), 152-153
45
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif., 89.
1111
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, 33.
40

Berdasarkan keterangan yang disampaikan diatas, maka dapat disimpulkan

bahwasanya dalam menganalisis data, peneliti menggunakan data yang telah

diperoleh tersebut untuk diuraikan ke dalam bentuk tulisan dan kemudian

dianalisis dengan menggunakan cara berfikir induktif yang berangkat dari

informasi mengenai optimalisasi kegiatan usaha dan strategi pengembanagn usaha

mikro kecil dan menengah, setelah informasi atau data sudah terkumpul maka

peneliti akan menganalisis bagaimana optimasalisai strategi pengembangan usaha

umkm dalam meningkatkan perekonomian masayarakat.


41

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Aditya. “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada Toko Roti Aditya Di
Kota Palembang)”. Skripsi Universitas Tridinanti Palembang. 2022.

Ardinata, Angga. “Strategi Pengembangan Home Industry Usaha Roti Di Desa


Kalimalang Dalam Peningkatan Potensi Lokal Ekonomi (Studi Empiris
Industru Roti di Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Skripsi Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 2022.

Assauri, Sofjan. Strategic Management: Sustainable Competitive Advantage.


Jakarta: Rajawali Pers. 2013.

Burhan Bungin M. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenadamedia Grup.


2013.

Darmanto,dkk. Kiat Percepatan Kinerja UMKM dengan Model Strategi Orientasi


Berbasis Lingkungan. Yogyakarta: CV Budi Utama. 2018.

Gulo, W. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo. 2005.

Gafurbkadar,Muhammad. Dkk. Manajemen Strategik Dan Kepemimpinan. Yayasan


Kita Menulis. 2021.

Herdiana Abdurrahman, Nana. Manajemen Strategi Pemasaran. Bandung: CV


Pustaka Seti. 2015.

Hanim, Lathifah dan MS Noorma. UMKM (Usaha, Mikro, Kecil & Menegah) dan
Bentuk-Bentuk Usah. Semarang: UNISSULA PRESS. 2018.

Handini, Sukesi. Sri Hartati Tanty. Manajemen UMKM dan Koperasi. Surabaya:
UDSS. 2019.

Hermanita. Perekonomian Indonesia. Metro: IDEA PRESS. 2013.

J. Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatf, Cet. Ke-30. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya. 2012.

Lubis,Ay. Pengembangan Usaha. Bandung: Repositor. 2019.


42

Maulana, Fajar. “Strategi Pengembangan Usaha Menengah Fajar Bakery Dalam


Menarik Minat Beli Konsumen”. Skripsi Universitas Muhammadiyah Sumatra
Utara. 2022.

Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kualitatif.


Jakarta:Rajawali Pers. 2013.

Muttalib, Abdul. ”Pola Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
Di Kota Mataram Tahun 2016”. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan, Vol. 1
No. 2 November. 2017.

Mujiono dan Sujianto. Implementasi Metode Optimalisasi Jumlah Produksi Dengan


Menggunakan Linier Programming. Jurnal Teknik Industri ITN Malang, E-
ISSN 2615-3866,. September 2020.

Noor, Arifin. Ilmu Sosial Dasar untuk IAIN semua Fakultas dan Jurusan Komponen
MKU. Bandung: CV Pustaka Setia. 2004.

P, Sudantoko. Koperasi, Kewirausahaan Dan Usaha Kecil. Bandung: PT Raja


Grafindo Persad. 2017.

Rahman Rahim, Abdul dan Enny Radjab. Manajemen Strategi. Makassar: Lembaga
Perpustakaan dan Penerbit Universitas Muhammadiyah Makassar. 2017.

RH Wuisang, Jerry dkk. Konsep Kewirausahaan dan UMKM. Sulawesi Utara:


Yayasan Makaria Waya. 2019.

Safri, Hendr. Pengantar Ilmu Ekonomi. Sulawesi Selatan: Lembaga Penerbit Kmapus
IAIN Palopo. 2018.

Siyot, Sandi dan Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi
Media Publishin. 2015.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabet. 2014.

Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabe.


2010.

Siringoringo, Hotniar. Pemograman Linier:Seri Teknik Riset Operasi. (Yogyakarta:


Graha Ilmu. 2005.
43

Sumarsan, Thomas. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Indeks Puri Media.


2013.

Sugeng Yuli Irianto, Wasis. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: PT. Gramedia. 2008.

Susilawati. Strategi dan Kebijakan Pengembangan. Bandung: PT. Refika Aditam.


2016.

Yunia Faizia, Ika. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Syari’ah.
Jakarta: Prenadamedia Group. 2020.

Z, Harmaizar. Menangkap Peluang Usaha. Bekasi: CV Dian Anugerah Prakasa Ed.


II. 2008.

Anda mungkin juga menyukai