Disusun Oleh :
Kelompok 8
Dita Putri Annisa H0817032
Fulkananda Luqmana Mustofa H0817037
Gabriela Fortunata H0817038
Intan Ardyningrum H0817045
Melati Ayu Gita Pradana H0817060
i
Scanned by CamScanner
INTISARI
iii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
INTISARI ....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Permasalahan............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Organisasi Bisnis ...................................................................... 3
B. Pengelolaan Usaha Agribisnis .................................................. 4
C. Pembiayaan Agribisnis ............................................................. 6
D. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Agribisnis .................. 8
E. Penjualan Agribisnis ................................................................. 10
F. Perencanaan Proses Produksi Agribisnis.................................. 12
G. Komoditas Peternakan .............................................................. 13
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pabrik Gula Kristal Koperasi Wanita Srikandi
1. Kondisi Umum ................................................................... 16
2. Organisasi Bisnis ................................................................ 19
3. Pengelolaan Usaha Agribisnis............................................ 20
4. Pembiayaan Agribisnis....................................................... 21
5. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ............................. 22
6. Proses Penjualan Agribisnis ............................................... 23
7. Perencanaan Proses Produksi Agribisnis ........................... 24
B. Joglo Tani Komoditas Peternakan
1. Kondisi Umum ................................................................... 26
2. Komoditas Peternakan ....................................................... 28
3. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ............................. 29
v
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 31
B. Saran ......................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Permasalahan
C. Tujuan Penulisan
A. Organisasi Bisnis
3
4
C. Pembiayaan Agribisnis
E. Penjualan Agribisnis
suatu usaha untuk membujuk konsumen agar mau membeli produk yang
dihasilkan oleh perusahaan yang sesuai dengan apa yang pasar inginkan
sehingga perundingan, persetujuan harga dan serah terima barang dapat
diselesaikan dengan baik antara penjual dengan konsumen (Dane.,et al, 2013).
Perkembangan teknologi yang semakin maju sekarang ini menuntut
berbagai aktivitas yang lebih maju juga terutama dalam sistem jual beli.
Kegiatan ini memudahkan sitem jual beli antara produsen dengan konsumen
maka dirancanglah sistem penjualan tunai berbasis web. Sistem penjualan
tunai berbasis web adalah sistem serta prosedur yang mengorganisasi formulir,
catatan, laporan dan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan
perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan tunai atau transaksi lain
yang dapat menambah kas perusahaan menggunakan suatu media agar dapat
menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen (Wiharjanto, 2012).
Untuk memlancarkan penjualan maka diperlukan suatu strategi khusus.
Strategi penjualan merupakan salah satu strategi khusus tersebut. Strategi
penjualan adalah rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk menentukan
bagaimana dapat meningkatkan volume penjualan produknya dan dapat
memenuhi serta memberikan kepuasan akan permintaan konsumen. Berikut
adalah pertimbangan yang harus dilakukan dalam menentukan atau
memperbaharui strategi penjualan yang tepat: apakah penekanan diutamakan
pada mempertahankan pelanggan saat ini atau menambah pelanggan yang ada;
keputusan tersebut ditentukan oleh lamanya wiraniaga berurusan dengan
pelanggan, pertumbuhan status industri, kekuatan dan kelemahan perusahaan,
kekuatan pesaing, dan tujuan pemasaran (khususnya dalam menambah
pelanggan); meningkatkan produktivitas wiraniaga. Pemanfaatan biaya tinggi
(untuk meningkatkan motivasi), kemajuan teknologi (telemarketing,
teleconferencing, cybermarketing, dan penjualan terkomputerisasi), dan teknik
penjualan inovatif (seperti prensentasi dengan video) banyak menguntungkan
pemasar dalam hal memproduktifkan sumber-sumber armada penjualnya;
siapa yang harus dihubungi bila berurusan dengan pelanggan
organisasi (Widharta.,et al, 2013).
12
G. Komoditas Peternakan
hal ini terbagi atas: sarana produksi, budidaya, pemasaran dan agroindustri.
Sarana produksi yang menjadi masalah adalah penyediaan bibit dari segi
kuantitas dan kualitas. Budidaya yang menjadi masalah adalah lemahnya
kelembagaan yang menaungi kelompok usaha. Pemasaran yang menjadi
masalah adalah tidak stabilnya kuantitas dan kualitas hasil ternak.
Agroindustri yang menjadi masalah adalah terbatasnya olahan hasil
peternakan (Asmara.,et al, 2014).
Peubah utama yang mempengaruhi pertumbuhan subsektor peternakan
melalui peubah produksi (Q) dan harga (P). Peubah harga cenderung
mengikuti mekanisme pasar maka sulit dikendalikan. Pertumbuhan subsektor
peternakan lebih difokuskan pada peubah produksi. Konsep dasar
pembangunan peternakan terdapat tiga faktor utama yang menentukan
produksi yaitu bibit, pakan dan manajemen usaha. Syarat keamanan produk
ternak juga menjadi perhatian yang penting diantaranya: aman maksudnya,
bahwa hewan atau unggas tidak mengandung penyakit dan menggangu
kesehatan manusia. Sehat artinya hewan tersebut memiliki zat-zat yang
berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh. Utuh artinya, tidak dicampur
dengan bagian lain dari hewan tersebut atau bagian dari hewan lain. Halal
artinya hewan dan unggas tersebut dipotong dan ditangani berdasarkan syariat
Islam (Widiati.,et al, 2017).
Subsektor peternakan dalam mewujudkan program pembangunan
peternakan secara operasional diawali dengan pembentukan kawasan melalui
pendekatan sistem dan usaha agribisnis. Pembangunan kawasan agribisnis
berbasis peternakan merupakan salah satu alternatif program yang diharapkan
dapat menjawab tantangan dan tuntutan pembangunan peternakan yaitu
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Produksi peternakan
akan optimal apabila penggunaan faktor-faktor produksi dapat dialokasikan
secara efisien dengan menggunakan input-input produksi secara optimum.
Efisiensi dimaksudkan agar daya guna input produksi maksimum sehingga
diperoleh keuntungan yang maksimum pula (Santosa.,et al, 2013).
15
1. Kondisi Umum
a. Sejarah dan Perkembangan
Koperasi Wanita Srikandi merupakan koperasi produksi yang
didirikan pada tanggal 24 Desember 2014 dengan Badan Hukum
Nomor : 192/ BH/ XIV.31/ XII/ 2014. Awal berdirinya beralamat di
Tuksongo RT 04 RW 03 Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo,
Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Koperasi Wanita
Srikandi mempunyai petani dampingan di beberapa wilayah
Kabupaten Purworejo, Wonosobo, dan Kebumen. Pengelolaannya
dibantu beberapa staf adminsitrasi yang berkualitas di bidangnya
masing-masing.
Adanya Pabrik Gula Kristal ini untuk meningkatkan posisi tawar
petani pengrajin gula kelapa melalui Koperasi Wanita Srikandi dalam
hal kualitas, jenis produk dan harga produk. Sehingga diharapkan dari
aktivitas yang dilakukan Koperasi Wanita Srikandi dan anggotanya,
mampu membawa perubahan ekonomi masyarakat untuk kesejahteraan
petani pengrajin gula. Pendirian pabrik ini bertujuan agar SDM tertarik
secara penuh pada profesi penderes nira kelapa, walaupun petani
produsen gula kelapa mempunyai tingkat risiko penderes tinggi. Solusi
pemecahannya yaitu dengan jaminan kesehatan (asuransi). Produksi
gula kristal di sini merupakan produk organik yang sudah bersertifikat.
Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Koperasi Wanita Srikandi
adalah sertifikasi organik tahun 2015 pada 2 desa di Kecamatan Bener,
Kabupaten Purworejo. Sertifikasi organik tahun 2016 pada 7 desa di
Kabupaten Purworejo (2 desa di Kecamatan Kaligesing, 5 desa di
Kecamatan Loano) dan 2 desa di Kecamatan Kepil, Kabupaten
Wonosobo. Sertifikasi organik tahun 2017 pada 4 kecamatan di
Kabupaten Wonosobo yaitu Kecamatan Wadaslintang, Kalibawang,
16
17
2. Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis merupakan suatu organisasi yang melakukan
aktivitas ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan. Struktur
organisasi merupakan alat untuk membantu manusia dalam mengatur
mekanisme suatu perusahaan. Berikut merupakan struktur organisasi
Pabrik Gula Kristal Koperasi Wanita Srikandi.
Ketua : Sri Susilowati, S.E.
Sekretaris : Kismiyati, SIP
Bendahara : Urip Komala
Pembantu umum : Musriyatun, Dra Riyanti S, Nurul K
General Manager : Hanggoro Susanto, S.P., MM
Head Site Manager : Muhamad Muhadi
General Secretary : Nuke Isnayanti Putri, S.P.
Product Manager : Bowo Yogo Librianto, STP
Site Manager Srikandi 2 : Iswahyudi, S.Sos
Site Manager Srikandi 3 : Budiyanto
Site Manager Srikandi 4 : Samud Purnomo
Struktur organisasi Koperasi Wanita Srikandi dipimpin oleh ketua
yang bertanggungjawab untuk mengendalikan seluruh kegiatan koperasi
yang dibantu oleh sekretaris, bendahara, pembantu umum, dan jabatan lain
di bawahnya. Tugas ketua juga mengkoordinir, memimpin, mengontrol
bagian-bagian yang ada di dalam koperasi, memimpin rapat anggota, dan
juga mengambil keputusan. Peran ketua sangat penting bagi koperasi.
Sekretaris bertugas mempersiapkan semua alat kantor yang
diperlukan oleh ketua. Sekretaris juga bertugas mengurus urusan yang
berhubungan dengan kearsipan, seperti surat masuk untuk ketua dan
menata arsip. Bendahara bertanggungjawab untuk mengurus keuangan
koperasi sedangkan pembantu umum membantu secara umum dari awal
sampai akhir.
General sekretaris bertugas memberikan saran kepada ketua dalam
rangka untuk mengambil keputusan, menyiapkan kearsipan dari seluruh
20
yang luas diperlukan pula biaya promosi yang tinggi. Contohnya biaya
transport yang tidak murah untuk sekali ekspor gula kristal ke negara yang
menjadi tujuan pengiriman.
5. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir
yang membeli dan menggunakannya. Selanjutnya komunikasi pemasaran
yang meliputi periklanan, promosi, pemasaran langsung, dan hubungan
masyarakat.
Pabrik Gula Kristal Koperasi Wanita Srikandi memiliki relasi kerja
dalam pemasaran produk-produknya yang berbahan dasar kelapa. Relasi
kerja yang bekerja sama dengan Koperasi Wanita Srikandi ini yaitu
Lottemart dengan mengeluarkan produk andalannya VCO (Virgin Coconut
Oil). VCO sendiri adalah minyak yang dibuat dari bahan baku kelapa
segar yang diproses tanpa bahan kimia. Pemasaran pabrik gula ini sudah di
beberapa supermarket di wilayah Yogyakarta, Semarang, Purwekerto,
Solo, dan Magelang.
Pemasaran gula kristal dari Pabrik Gula Kristal Koperasi Wanita
Srikandi sudah merambah ke pasar internasional. Hal ini dilihat dari
kegiatan ekspor dengan sasaran negara Srilanka dan Australia. Gula kristal
menjadi produk yang menarik dikalangan konsumen sebab suatu hal baru
ada inovasi dari gula merah. Apalagi didukung dengan sertifikasi organik
pada pohon kelapa yang menjadi bahan baku utama, sehingga minat pasar
semakin banyak dan luas.
6. Proses Penjualan Agribisnis
Strategi penjualan dengan memberikan pelayanan pesan antar
kepada konsumen, memaksimalkan tampilan kemasan, menerima saran
konsumen, menjaga kepercayaan konsumen dengan meningkatkan
pelayanan serta memberikan potongan harga apabila pembelian dalam
jumlah besar. Strategi stabilitas yang diterapkan perusahaan adalah dengan
tidak menambah produksi dan tidak memperluas pasar, tetapi lebih kepada
upaya meningkatkan efisiensi dalam rangka peningkatan kinerja dan
keuntungan. Strategi ini memilih resiko rendah tetapi dengan analisa
EFAS dan IFAS menunjukkan posisi perusahaan berada pada kuadran 1
yaitu strategi agresif yang artinya perusahaan dimungkinkan untuk
24
1. Kondisi Umum
Joglo Tani adalah lembaga yang memperjuangkan terwujudnya
pertanian terpadu yang mengembangkan prinsip-prinsip:
a. Campur tangan manusia pada lingkungan pertanian dilandasi cara
berfikir rasional,
b. Pendekatan pemecahan masalah dilakukan secara komprehensif yang
dilandasi dengan proses pengambilan keputusan yang menerapkan
azas manfaat berkelanjutan,
c. Penerapan dan pengembangan teknis dan sarana pertanian yang
mengembangkan potensi dan dinamika lingkungan lokal.
Strateginya seperti pilar joglo, lembaga ini menjalankan programnya
dengan kekuatan empat pilar strategi program, yaitu:
a. BERDOA : nilai-nilai luhur seperti kepasrahan, rasa syukur dan
permohonan menjadi kekuatan nenek moyang dalam bertani. Prinsip
melestarikan nilai-nilai spiritual dalam bertani ini ditujukan untuk
membangun kembali semangat bakti bumi demi kesejahteraan
bersama.
b. BELAJAR : kondisi, potensi, dan dinamika lingkungan pertanian yang
bersifat lokal spesifik menuntut para petani untuk terus belajar
memahami perubahan alam. Prinsip ini ditekankan pada membangun
inisiatif petani dalam membangun upaya mandiri.
c. BERKARYA : petani itu seorang pengelola yang menjalankan sendiri
usahanya sekaligus menanggung sendiri resiko apapun. Prinsip ini
yang akan mewarnai semua aktivitas adalah dalam bentuk kekaryaan,
bukan sekedar mengungkap gagasan.
d. BERSOSIAL : pertanian adalah budaya yang dibangun bersama. Oleh
karena itu nilai sosial seperti pemahaman, kesepakatan, keputusan, dan
komitmen bersama akan menjadi dasar pembangunan program.
Misi dari Joglo Tani yaitu mengembangkan wahana penelitian,
pembelajaran, penerapan, dan penyebarluasan sistem pertanian terpadu.
27
Visi dari Joglo Tani yaitu mewujudkan pertanian terpadu menjadi pilar
perekonomian pedesaan dan kelestarian lingkungan.
Program Kerja Joglo Tani
a. Pengembangan kapasitas masyarakat sesuai potensi dan dinamika
lingkungan dan sosial masyarakat dengan pendekatan pertanian
terpadu.
b. Membangun jaringan kerjasama dengan pola kemitraan strategis
dengan pihak lain; Program ini bertujuan untuk menggalang dukungan
bagi keberlanjutan program dan atau kerjasama kemitraan operasional
yang bertujuan untuk mendapatkan sinergi dan kemudahan operasional
program tanpa menyimpang dari maksud, tujuan dan sifat lembaga.
c. Penelitian pertanian dari, oleh, dan untuk petani; Kegiatan ini
ditujukan pada pengembangan sains petani dan kearifan tradisional
yang dalam sejarah perkembangan teknologi pertanian lebih diterapkan
masyarakat.
d. Identifikasi dan Inisiasi
e. Model-model Pertanian Terpadu: pola pertanian terpadu telah
berkembang dengan berbagai bentuk sesuai kondisi lingkungan
setempat. Aktifitas untuk mengidentifikasi dan menginisiasi kekayaan
aneka model ini dipandang sangat perlu sebagai bahan Pelatihan
Pertanian Terpadu; Pelatihan dasar dan tematik untuk mendukung
penerapan pertanian terpadu disusun dalam bentuk kurikulum belajar
dengan proses belajar berdasar pengalaman, dengan metode yang
mengundang minat dan mendorong berbuat. Pengembangan strategi
komunikasi; Menyebarluasan informasi pertanian terpadu melalui
multi media, seperti Kegiatan atau event lokakarya, seminar dan
symposium dan media informasi bentuk lainnya. Kegiatan ini
ditujukan untuk proses kampanye bangga pertanian, advokasi dan
tukar pengalaman.
28
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Saran utnuk Pabrik Gula Kristal Srikandi, yaitu tentang penataan alat alat
produksi, karena contoh saat ada praktikum seperti ini, membuat bingung
para praktikan bagaimana alur pembuatannya karena peempatan alat yang
31
32
relatif kurang tertata dengan baik. Lalu mengenai kualitas produk, dimana
produk yang dihasilkan belum stabil dikarenakan produk gulakristal oleh
petani yang beragam. Ini perlu diperhatikan karena sangat mempengaruhi
perilaku buyer atau konsumen.
2. Untuk Joglo Tani, sebaiknya nilai keindahan dan kebersihan lebih
ditingkatkan agar saat ada yang berkunjung makin enak dipandang. Juga
dengan tempat yang lebih tertata sehingga kita pun tidak bingung dengan
masing-masing item di Joglo Tani.
3. Saran untuk pelaksanaan Praktikum Manajemen Agribisnis, lebih
ditekankan lagi pada praktik, bukan teori, sehingga mahasiswa mengerti
secara langsung praktik di lapangan seperti apa. Dan juga lebih baik lagi
dalam memilih lokasi praktikum, seperti tempat yang sudah terkenal sekali
sehingga minat mahasiswa maupun motivasi menerapkan apa yang
diterima saat praktikum pun semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
PENGAWAS
Hanggoro Susanto, S.P., MM.
General Manager
Muhammad Muhadi
Nuke Isnayanti Putri, S.P. Bowo Yogo Librianto, STP.
Head Site Manager
General Secretary Product Manager
Budiyanto
Anton Triwibowo, S.E. Site Manager 3
Admin Srikandi 3
Iswahyudi, Ssos.
Mustakim
Site Manager 2
Admin Srikandi 4