Disusun Oleh :
Kelompok 5
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
2023
KATA PENGANTAR
Pertama mari kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkah dan Rahmat-Nya-lah dalam segala keterbatasan kami dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul Analisa Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Perilaku
Konsumen Dalam Meningkatkan Profit UMKM.
Pada laporan ini, kami menjelaskan mengenai bagaimana factor ekternal
maupun internal dalam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Kami menyadari bahwa terlaksananya dan selesainya laporan ini adalah
berkat dukungan dan bantuan semua pihak. Harapan kami semoga laporan ini
bermanfaat bagi semua pihak, baik bagi penulis maupun bagi pembaca.
Kami menyadari jika terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini. Untuk
itu, kami berharap kritik serta saran yang membangun pembaca. Kami berharap
laporan ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 3. 29 Hasil Survei Pertanyaan Ketiga Lifestyle and Value ............... 21
Gambar 3. 30 Hasil Survei Pertanyaan Pertama Decision Making ................ 22
Gambar 3. 31 Hasil Survei Pertanyaan Kedua Decision Making .................... 22
Gambar 3. 32 Hasil Survei Pertanyaan Ketiga Decision Making ................... 22
Gambar 3. 33 Hasil Survei Pertanyaan Keempat Decision Making ............... 24
Gambar 3. 34 Hasil Survei Pertanyaan Kelima Decision Making .................. 24
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB 1
LATAR BELAKANG
1
Tabel 1.1 Menu Utama UMKM
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah).
4
pengorganisasian input, dan interpretasi informasi untuk menciptakan
pemahaman yang subjektif.
Pertama, penerimaan stimulus adalah langkah awal dalam proses
persepsi. Ketika individu terpapar oleh stimulus, seperti suara, gambar, atau
bau, mereka mengarahkan perhatian mereka ke stimulus yang dianggap
penting atau relevan. Konsep Selective Attention Theory mendukung
gagasan bahwa individu memilih fokus pada stimulus tertentu, sementara
mengabaikan yang lain.
Kedua, pengorganisasian input mencakup pengaturan informasi
yang diterima dalam pola yang bermakna. Perceptual Organization Theory
menjelaskan bahwa individu cenderung memilih untuk mengelompokkan
atau mengorganisir stimuli berdasarkan penampilan fisik, kesamaan,
kontinuitas, atau lainnya. Ini membantu individu mengenali pola, bentuk,
dan objek yang dipersepsikan.
Terakhir, interpretasi informasi merupakan langkah untuk
memberikan makna terhadap stimuli yang diterima. Individu memberikan
interpretasi pribadi terhadap stimulus berdasarkan pengalaman, nilai-nilai,
harapan, dan pengetahuan yang dimiliki. Perceptual Interpretation Theory
menjelaskan bahwa pengalaman individu dapat memengaruhi bagaimana
mereka melihat dan memberikan makna kepada stimuli yang sama.
Dalam keseluruhan proses ini, penting untuk diakui bahwa persepsi
bersifat subjektif dan individual. Meskipun stimulus sama, individu dapat
menginterpretasikannya dan memberikan makna dengan cara yang
berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam pengalaman, latar
belakang budaya, dan karakteristik pribadi yang unik.
Dalam penelitian persepsi, para ahli menggunakan berbagai metode,
seperti eksperimen, pengamatan, dan survei, untuk menggali lebih dalam
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi individu. Penelitian ini
membantu memahami bagaimana persepsi memainkan peran penting dalam
pemahaman dunia dan bagaimana pengaruhnya dapat memengaruhi
preferensi dan perilaku konsumen.
5
Dalam konteks pemasaran, pemahaman tentang persepsi adalah
penting karena membantu pemasar untuk menyusun strategi komunikasi
yang efektif. Melalui pemahaman tentang bagaimana individu
mempersepsikan produk, merek, atau iklan, pemasar dapat
mengoptimalkan pesan dan visual agar tepat sasaran dan menarik bagi
pengguna.
2.2.2 Theory Learning and Memory
Elizabeth Loftus merupakan seorang ahli dalam bidang memori yang
menekankan kerentanan ingatan manusia terhadap manipulasi dan
pemalsuan informasi. Ia menyoroti bagaimana ingatan dapat dipengaruhi
oleh faktor eksternal seperti sugesti, pertanyaan yang disusun secara
tendensius, dan pengaruh narasi. Learning and Memory adalah proses di
mana individu memperoleh pengetahuan dan mengingat pengalaman-
pengalaman sebelumnya. Learning terjadi melalui interaksi dengan
lingkungan, di mana individu belajar melalui hubungan antara stimulus dan
respon yang dihasilkan. Pemahaman tentang Learning Theory, seperti
Classical Conditioning Theory dan Operant Conditioning Theory,
membantu menjelaskan bagaimana pembelajaran terjadi dan bagaimana
individu berperilaku sebagai hasil dari pembelajaran tersebut. Seiring
dengan pembelajaran, individu juga mengalami proses penyimpanan dan
pengambilan kembali informasi yang disebut Memory. Konsep Information
Processing Theory juga dapat digunakan untuk menjelaskan proses ini.
Pemahaman tentang Learning and Memory menjadi penting dalam
pemasaran, karena mempengaruhi bagaimana individu bereaksi terhadap
pesan-pesan pemasaran, mengingat merek, dan mengambil keputusan
pembelian.
2.2.3 Theory Motivation and Affect
Motivation and Affect adalah dua faktor yang berperan penting dalam
perilaku konsumen. Motivasi merupakan dorongan internal yang
mendorong individu untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli
produk atau mengambil keputusan konsumsi lainnya. Pemahaman tentang
6
faktor motivasi, seperti Hierarchy of Needs dan Expectancy-Value Theory,
membantu menjelaskan mengapa individu membuat keputusan konsumsi
tertentu. Sementara itu, Affect mengacu pada emosi dan perasaan individu
yang mempengaruhi preferensi dan perilaku mereka. Emosi dapat
memainkan peran penting dalam pembentukan preferensi, evaluasi merek,
dan keputusan pembelian. Model Affect Infusion dapat digunakan untuk
memahami bagaimana emosi mempengaruhi proses pengambilan keputusan
konsumen. Dalam pemasaran, pemahaman tentang Motivation and Affect
membantu pemasar untuk mengembangkan pesan-pesan yang
membangkitkan emosi positif, meningkatkan motivasi, dan mempengaruhi
perilaku konsumen.
2.2.4 Theory Personality
Menurut Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga struktur: id,
ego, dan superego. Id adalah bagian tak sadar yang dipenuhi dengan nafsu
dan keinginan biologis. Ego adalah bagian yang berhubungan dengan
realitas dan mengendalikan impuls. Superego adalah bagian moral yang
menginternalisasi norma-norma sosial.Personality adalah kombinasi unik
dari karakteristik psikologis individu satu sama lain. Ini mencakup pola
pikir, perilaku, emosi, dan preferensi tertentu yang dapat mempengaruhi
cara individu berinteraksi dengan dunia dan membuat keputusan. Konsep
kepribadian, seperti Teori Big Five, mengidentifikasi lima dimensi utama
kepribadian yaitu kepribadian ekstroversi, ketangguhan emosional,
keterbukaan, keramahan, dan keteraturan. Pemahaman tentang kepribadian
dapat membantu dalam memahami preferensi konsumen, hubungan merek
dengan konsumen, dan cara-cara untuk menargetkan dan berkomunikasi
dengan audiens yang tepat. Pemasar dapat menggunakan pendekatan
berbasis kepribadian untuk mengembangkan strategi pemasaran yang
relevan dan berkaitan dengan kepribadian target mereka.
7
2.2.5 Lifestyle and Value
Lifestyle and Value (gaya hidup dan nilai-nilai) adalah faktor yang
penting dalam memahami perilaku konsumen. Gaya hidup adalah pola
kegiatan, minat, dan preferensi individu yang mencerminkan cara hidup
mereka. Nilai-nilai, di sisi lain, adalah keyakinan dan prinsip yang penting
bagi individu. Kedua faktor ini saling terhubung dan mempengaruhi setiap
aspek kehidupan konsumen, termasuk keputusan pembelian.
Gaya hidup dan nilai-nilai mencerminkan identitas individu dan
menentukan preferensi mereka terhadap merek, produk, dan pengalaman.
Misalnya, seseorang dengan gaya hidup yang aktif dan mempedulikan
lingkungan mungkin akan lebih suka merek yang mengutamakan
keberlanjutan dan produk-produk yang ramah lingkungan.
Memahami gaya hidup dan nilai-nilai konsumen membantu pemasar
untuk mengidentifikasi segmen pasar yang relevan dan menyesuaikan
strategi pemasaran mereka. Pendekatan berbasis gaya hidup memungkinkan
pemasar untuk menargetkan konsumen dengan minat dan preferensi yang
serupa, sementara pendekatan berbasis nilai memungkinkan pemasar untuk
membangun hubungan yang lebih dalam dengan konsumen berdasarkan
kesamaan nilai-nilai.
Dalam rangka memahami gaya hidup dan nilai-nilai konsumen,
penelitian pasar dan analisis data dapat digunakan untuk mengidentifikasi
tren dan pola dalam perilaku konsumen. Pemasar dapat menggunakan
wawasan ini untuk mengembangkan pesan-pesan pemasaran yang lebih
relevan, menawarkan pengalaman yang sesuai, dan membangun hubungan
jangka panjang dengan konsumen.
2.2.6 Decision Making
Decision Making (pengambilan keputusan) adalah proses mental di
mana individu memilih di antara beberapa opsi yang tersedia untuk
mencapai tujuan atau memecahkan masalah. Ini melibatkan evaluasi
informasi yang tersedia, mempertimbangkan konsekuensi potensial, dan
memilih tindakan yang paling sesuai. Pengambilan keputusan dapat
8
dipengaruhi oleh faktor internal (seperti pemahaman, nilai-nilai, emosi) dan
faktor eksternal (seperti tekanan sosial, lingkungan).
Ada beberapa model pengambilan keputusan, seperti model rasional
yang mencakup pemilihan opsi yang paling optimal berdasarkan informasi
yang lengkap dan analisis rasional. Namun, dalam realitasnya, pengambilan
keputusan seringkali dipengaruhi oleh bias kognitif, heuristik, dan faktor
emosional.
Pengambilan keputusan juga dibagi menjadi dua jenis utama:
pengambilan keputusan berdasarkan kebutuhan (need-based decision
making) dan pengambilan keputusan berdasarkan proses (process-based
decision making).
Pengambilan keputusan berdasarkan kebutuhan melibatkan
pemenuhan kebutuhan pribadi atau pemecahan masalah dengan mencari
solusi yang memuaskan. Di sisi lain, pengambilan keputusan berdasarkan
proses melibatkan langkah-langkah sistematis dalam mempertimbangkan
faktor-faktor dan opsi yang terlibat sebelum mencapai keputusan akhir.
Dalam pemasaran, pemahaman tentang proses pengambilan
keputusan konsumen sangat penting. Pemasar dapat memanfaatkan
wawasan ini untuk mengoptimalkan strategi pemasaran mereka, seperti
menyediakan informasi yang relevan, menciptakan preferensi merek,
menciptakan dorongan emosional, dan mengurangi hambatan dalam proses
pengambilan keputusan.
9
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
10
2. Wawancara (Interview)
Wawancara atau Interview adalah percakapan yang dilakukan oleh 2
pihak, dimana pihak pertama adalah pewawancara yang dan pihak kedua
adalah narasumber. Pewawancara mengajukan beberapa pertanyaan kepada
pemilik narasumber yang bertujuan memperoleh informasi secara langsung
untuk mendapatkan penjelasan mengenai hal, situasi serta kondisi tertentu.
Peneliti mewawancarai pemilik toko untuk mendapatkan informasi tentang
UMKM “Mie Ayam Pangsit Bangka”
11
Gambar 3. 3 Kuesioner Berupa Google Form
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan dalam
bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka, gambar, maupun video yang
berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian tesebut.
Peneliti mengambil foto maupun video pada UMKM tersebut untuk
dijadikan bukti observasi.
12
Gambar 3. 5 Lokasi UMKM
13
Gambar 3. 7 Produk UMKM
14
B. Usia Konsumen
15
E. Hasil Survei Pertanyaan Tentang Perception
16
Gambar 3. 15 Hasil Survei Pertanyaan Keempat Perception
17
Gambar 3. 18 Hasil Survei Pertanyaan Ketiga Learning and Memory
18
Gambar 3. 21 Hasil Survei Pertanyaan Kedua Motivation and Affect
19
Gambar 3. 24 Hasil Survei Pertanyaan Kedua Personality
20
I. Hasil Survei Pertanyaan Tentang Lifestyle and Value
21
J. Hasil Survei Pertanyaan Tentang Decision Making
22
Gambar 3. 33 Hasil Survei Pertanyaan Keempat Decision Making
23
3 Senin, 30-Oktber- Finishing Desain brosur/poster
2023 Poster/Brosur UMKM telah jadi.
UMKM
4 Senin, 30- Membuat Membuat formulir
Oktober-2023 Pertanyaan identitas
Kuesioner untuk (nama,usia,gender) serta
konsumen UMKM pertanyaan tentang
pada Google Form. Perception, Learning
and Memory, serta
Motivation and Affect.
5 Selasa, 31- Membuat Lanjut membuat
Oktober-2023 Pertanyaan pertanyaan tentang
Kuesioner untuk Personality, Lifestyle
konsumen UMKM and Value, Decision
pada Google Form. Making serta desain
Google Form.
6 Rabu, 1- Menuju lokasi Meminta bantu
November-2023 UMKM. konsumen UMKM
untuk mengisi kuesioner
Google Form.
7 Rabu, 1- Pembagian tugas Membuat latar belakang,
November-2023 laporan UMKM. gambaran,
permasalahan UMKM
8 Kamis, 2- Membuat laporan Membuat kajian teori,
November-2023 UMKM. teknik pengumpulan
data.
9. Jumat, 3- Membuat laporan Lanjut membuat kajian
November-2023 UMKM. teori serta bab III.
10 Sabtu, 4- Membuat laporan Menyiapkan seluruh isi
November-2023 UMKM. laporan bab I, serta
rapikan penulisan.
11 Minggu, 5- Membuat laporan Menyiapkan seluruh isi
November-2023 UMKM. laporan bab II dan bab
III.
12 Senin, 6- Membuat laporan Mengecek ulang hasil
November-2023 UMKM. laporan yang sudah
dibuat.
13 Senin, 6- Mengumpul Mengumpul laporan
November-2023 laporan UMKM. yang dibuat pada
Ms.teams.
24
3.3 Daftar Pertanyaan Terhadap Responden
A. Pertanyaan Kepada Pemilik UMKM
1. Berapa lama UMKM ini sudah berdiri?
2. Siapa yang mengelola usaha ini pada awal pendirian?
3. Media apa saja yang digunakan untuk mempromosi UMKM ini?
4. Berapa Omset yang dihasilkan UMKM ini pada setiap bulannya?
5. Adakah Permasalahan dalam meningkatkan omset penjualan?
6. Bagaimana jam kerja pada UMKM ini?
7. Apa strategi yang diterapkan untuk menghadapi persaingan bisnis
yang makin ketat?
25
3) Harga produk UMKM ini memotivasi saya untuk terus
Kembali.
d) Pertanyaan Tentang Personality
1) Apakah anda sudah menjadi langganan dari UMKM ini?
2) Apakah produk UMKM ini sesuai dengan selera anda?
3) Apakah pelayanan UMKM ini memuaskan bagi anda?
4) Apakah anda memiliki kesan yang baik terhadap UMKM ini?
e) Pertanyaan Tentang Lifestyle and Value
1) Merasa produk UMKM ini dapat memberikan nilai tambah bagi
kehidupan sehari-hari.
2) Produk dari UMKM ini memiliki kualitas yang baik.
3) Produk dari UMKM dapat mendorong gaya hidup yang sehat.
f) Pertanyaan Tentang Decision Making
1) Apakah anda bersedia mengeluarkan uang senilai Rp15.000
untuk mendapatkan produk dari UMKM ini?
2) Jika melihat brosur yang dipromosikan, apakah anda tertarik
untuk mencoba produk ini untuk pertama kalinya?
3) Jika dengan jarak jauh, apakah anda bersedia untuk
mengosumsi produk tersebut?
4) Saya merasa keputusan untuk mencoba Kembali produk
UMKM adalah pilihan yang tepat.
5) Saya memilih produk UMKM ini karena harga produk yang
cukup terjangkau.
26
DAFTAR PUSTAKA
27