Anda di halaman 1dari 39

ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGRIBISNIS

(Pengolahan Mie Instan dengan bahan Baku Ubi)

DOSEN PENGAJAR : DR. Dessy Adriani, S.P., M.SI.

Disusun Oleh

1. Erica Fajarani (05011381722165)


2. Fadillah Hidayatullah Syahputri (05011381722171)
3. Linfia Suliasnita (05011381722129)
4. Prayudi Agil Pangestu (05011381722195

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019

RINGKASAN
“ME & U” adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang makanan
rumahan. Alamat usaha di Kenten Permai 1, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
“ME & U” memproduksi makanan yang menggunakan bahan baku utama
yaitu ubi jalar dan bahan baku lainnya seperti tepung tapioka, tepung protein
tinggi, tepung beras, telur dan garam halus. Produksi yang kami buat yaitu
tergantung jumlah permintaan, tapi kami memproduksi dalam satu hari bisa
mencapai 10-15 mie organik. Sistem penjualan yang kami lakukan yaitu bisa
secara on the spot (datang ke tempat) atau delivery menggunakan layanan ojek
online (via gofood).
“ME & U” menawarkan produk makanan dengan rencana penjualanan
sebesar 7200 unit setiap tahun. Penerimaan yang diperoleh yaitu sebesar
Rp89.100.000,- per tahunnya, dengan dipotong kas sebesar 10% per tahun.
Hasil perhitungan analisis kelayakan usaha untuk “ME & U” adalah
sebagai beriku:
NPV (10%) : Rp77.481.239
IRR : 32,58%
Net B/C : 1,68
PBP : 1,5 tahun
BEP (Rp) : Rp43.978.246
BEP (Unit) : Rp19.397,82
Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa usaha “ME & U” layak untuk di laksanakan.

KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Analisis Kelayakan
Usaha dan Agribisnis ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah, tentang Analisis Kelayakan dan Usaha “ME & U”.
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui tentang kelayakan suatu usaha.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Harapan penulis agar laporan ini
bermanfaat bagi mahasiswa khususnya bidang Agribinsis dan pembaca, penulis
menyadari masih terdapat kekurangan dalam peyusunan laporan ini, untuk itu
saran dan kritik yang membangun sangat di perlukan.

Palembang, November 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN COVER.................................................................................. i
RINGKASAN.............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... 6
1.1 LATAR BELAKANG................................................................ 6
1.2 SEJARAH BERDIRINYA USAHA.......................................... 7
1.3 VISI DAN MISI......................................................................... 8
BAB 2 ASPEK PEMASARAN................................................................... 9
2.1 GAMBARAN UMUM PASAR................................................. 9
2.2 PERMINTAAN.......................................................................... 10
2.3 PENAWARAN........................................................................... 10
2.4 RINCIAN PENJUALAN DAN PANGSA PASAR................... 11
2.5 STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN........................... 11
BAB 3 ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN................................ 15
3.1 ASPEK ORGANISASI.............................................................. 15
3.2 PERIZINAN............................................................................... 16
3.3 KEGIATAN PRA OPERASI...................................................... 16
3.4 INVENTARIS KANTOR ......................................................... 17
3.5 SUPPLY KANTOR.................................................................... 17
BAB 4 ASPEK PRODUKSI........................................................................ 19
4.1 PRODUK................................................................................... 19
4.2 PROSES PRODUKSI................................................................ 20
4.3 PROSES DROPSHIP DARI PRODUSEN................................ 22
4.4 PROSES PENJUALAN............................................................. 22
4.5 KAPASITAS PENJUALAN...................................................... 23
4.6 TANAH DAN BANGUNAN.................................................... 23
4.7 PEMASANGAN SARANA PENUNJANG.............................. 23
4.8 MESIN DAN PERALATAN...................................................... 24
4.9 BIAYA UMUM USAHA/PABRIK............................................ 24
BAB 5 ASPEK KEUANGAN..................................................................... 25
5.1 STRATEGI SUMBER PENDANAAN USAHA....................... 25

iv
5.2 PROYEKSI KEUANGAN........................................................ 25
5.3 ANALISA KEUNTUNGAN...................................................... 29
LAMPIRAN

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara pengonsumsi mie instan terbesar kedua
setelah Tiongkok. Mie instan saat ini sudah menjadi makanan pengganti makanan
pokok bagi sebagian penduduk dunia karena kemudahan dalam penyajian, rasa
yang beragam serta harga yang terjangku menjadi salah satu alasan konsumen di
tanah air menyantap mie instaBerdasarkan data World Instant Noodles
Association (WINA) konsumsi mie instan di tanah air pada tahun 2018 mencapai
12,52 miliar bungkus.
Ubi Jalar atau ketela rambat adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian
yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi
sebagai bahan pangan sumber karbohidrat utama menduduki tingkat keempat
setelah beras, jagung dan ubi kayu. Ubi jalar memiliki banyak keunggulan, selain
mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi sebagai sumber energi, dapat juga
mencegah diabetes,mengurangi tekanan darah, meningkatkan imunitas, dan masih
banyak lagi manfaat bagi kesehatan dari Ubi jalar ini.
Indonesia sebagai negara penghasil ubi jalar terbesar kedua setelah RRC,
memiliki potensi besar dalam pengembangan industri pengolahan pangan berbasis
ubi jalar. Pada tahun 2017 menurut data statistik produksi ubi jalar (BPS) terdapat
13.429 (ton), angka ini lebih kecil di banding tahun 2016 yaitu 16.407 (ton)
sehingga persentase yang didapat dari pertumbuhan produksi tahun 2017 terhadap
2016 yaitu -18,15%. Hal ini dikarenakan petani yang mulai mengalami
kemunduran untuk menanam Ubi jalar karna minimnya konsumsi masyarakat
terhadap ubi jalar akan tetapi produksi tetap bertambah. Disamping itu juga
kurangnya pengolahan lebih lanjut terhadap bahan baku Ubi jalar tersebut.
Adapun alasan Memilih Usaha Mie Berbahan Baku Ubi :
1. Minat konsumen terhadap mie tinggi
2. Kurang banyak diversifikasi ubi di kota palembang
3. Membuat inovasi baru dari mie instan biasa menjadi mie organik.
4. Menciptakan mie sehat dengan harapan dapat mengurangi ketergantungan
masyarakat akan mie instan
5. Semua kalangan bisa mengkonsumsinya

6
1.2 Sejarah Berdirinya Usaha
Mie Instan sekarang sudah menjadi “makanan pokok bayangan” setelah
nasi, masyarakat kita pun bersemboyan tak ada nasi, mi instan pun jadi. Hal ini
terbukti dari setiap rumah tangga pastinya memiliki persediaan mi instan. Sudah
sangat banyak macam,bentuk serta rasa mie instan itu sendiri.
Berlatar belakang dari kegemaran masyarakat mengkonsumsi Mie Instan
sehingga banyak bermunculan perusahaan mi instan, sehingga tidak sedikit pula
perusahaan yang menggunakan bahan pengawet dan bahan berbahaya lainnya,
dengan tujuan untuk memikat minat konsumen agar mau membeli produk nya.
Berdirinya usaha “ME & U” ini diawali dari pemenuhan tugas Analisis Kelayakan
Usaha Agribisnis dimana kami ingin mewujudkan inovasi pangan dengan
membuat mie instan dengan bahan organik yaitu Ubi jalar. Dengan jumlah
produksi ubi jalar di Sumatera Selatan yang cukup tinggi tetapi masih rendahnya
minat masyarakat mengonsumsi produk ubi jalar tersebut. Kami berinisiatif
menghadirkan suatu produk yang digemari masyarakat namun memiliki kualitas
gizi yang baik dan mengandung karbohidrat yang tinggi sebagai pengganti nasi.
Kami memilih nama produk ”ME & U” itu bertujuan agar selaku produsen
dapat mendekatkan diri dengan konsumennya, serta itu merupakan singkatan dari
Mie dan Ubi jalar. Produk yang dihasilkan berupa mi instan kering (dalam bentuk
kemasan) dan juga terdapat yang siap saji. Tentunya juga produk ini sangat sehat
untuk semua kalangan yang memakannya. Dimana sekarang banyaknya
perusahaan yang membuat produk tanpa memetingkan kesehatan konsumennya.

1.3 Visi dan Misi


1.3.1. Visi
Menjadi pelopor mie instan dengan bahan baku ubi jalar yang bermutu,
aman, inovatif, dan sehat untuk dikonsumsi.

7
1.3.2. Misi
 Memproduksi mie instan dengan standar operasional dengan label halal
 Menciptakan mie instan dengan bahan baku organik berupa ubi jalar
 Menjadi pelopor mi instan yang sehat
 Mengedepankan produk pangan yang berbasis pertanian

BAB 2
ASPEK PEMASARAN

2.1. Gambaran Umum Pasar (STP)


2.1.1 Segmen Pasar
Produk “ME & U” merupakan Mi instan yang berbahan baku organik
yaitu berupa Ubi jalar. Dimana kami mencoba menciptakan inovasi baru dengan
penggunaan bahan yang bermutu, aman bagi kesehatan, dan inovatif. Jika dilihat
dari segi segmentasi demografis, pasar produk “ME & U” ini terdiri dari beberapa
variabel konsumen, yaitu dengan kata lain merupakan semua kategori umur
ataupun kalangan.
Dari segi segmentasi geografik, usaha ini masih beroperasi di satu kota saja
yaitu Palembang. Hal ini dikarenakan usaha yang kami buat hanya di Palembang

8
saja yang belum melakukan ataupun membuat mie instan dengan bahan baku
organik.

2.1.2 Target Pasar


Target pasar dari produk “ME & U” ini sendiri tentunya yaitu semua
kalangan masyarakat serta semua usia. Mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga,
pegawai, dan lain-lain. Karena produk kami sendiri merupakan makanan yang
sangat di gemari hampir semua masyarakat Indonesia. Dengan sensasi memakan
umbi-umbian yang sudah sangat jarang kita konsumsi dalam berbentuk mie instan
dengan cita rasa yang khas.

2.1.3 Positioning
Banyaknya perusahaan mie instan besar yang sudah dikenal oleh
masyarakat. Namun mie instan dengan bahan baku organik masih belum ada
perusahaan yang berani membuatnya, maka inilah keunggulan produk “ME & U”.
Dari namanya saja sudah dapat membuat para konsumen penasaran
dengan produk yang kami jual. Yang pastinya bermutu, aman untuk kesehatan,
dan inovatif .

2.2 Permintaan
Jumlah permintaan konsumen terhadap “ME & U” diasumsikan minimal
80 bungkus/bulan. Dan diasumsikan konsumen yang membeli produk dari “ME &
U” itu sebanyak 85% dari total pengunjung yang diasumsikan.
Tabel 1. Permintaan

Perkiraan Permintaan
Tahun
( dalam Bungkus )
2019 15000

2020 15000

2021 15000

2.3 Penawaran

9
“ME & U” ini adalah produksi “Sweetpo Nood” yang sistem penjualannya
dilakukan dengan cara konsumen dapat membelinya kepada owner melalui sistem
delivery. Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang
disesuaikan dengan permintaan, karena produk ini diproduksi tanpa menggunakan
pengawetan.
Tabel 2. Penawaran Pesaing.

Kapasitas Produksi / Tahun


Tahun
( dalam Unit )

2019 7200

2020 7200

2021 7200
Tabel 3. Rencana Penjualan
Perkiraan Penawaran
2.4 Tahun
( dalam Unit )
2019 7200
2020 7200
2021 7200
Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Berdasarkan informasi mengenai proyeksi permintaan pada sub bab
sebelumnya, maka dapat dihitung rencana penjualan berdasarkan market share
setiap tahunnya dalam 3 tahun. Berikut seperti disajikan pada tabel:
Tabel 4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar

Rencana Pangsa
Tahun Permintaan Penawaran Peluang
Penjualan Pasar

2019 15000 7200 7800 7200 92%

2020 15000 7200 7800 7200 92%

2021 15000 7200 7800 7200 92%

2.5 Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing


Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7P dengan
alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas:
2.5.1 Produk

10
Keunggulan dari produk “ME & U” adalah menggunakan bahan organik
yang memiliki berbagai jenis gizi. Bahan yang digunakan pun seperti:
1) Tepung Terigu Protein Tinggi yang memiliki kandungan vitamin A, B1, dan
C.
2) Tepung Tapioka memiliki manfaat yaitu menyehatkan pencernaan,
menurunkan tekanan darah, menguatkan tulang, mendukung sistem
metabolisme dan juga dapay menambah berat badan dengan cara yang sehat
3) Tepung Beras memiliki manfaat mencegah gula darah naik serta bebas dari
gluten.
4) Tepung Sagu memiliki manfaat untuk menambah energi.
5) Ubi Jalar memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi yang memiliki manfaat
mencegah diabetes, mencegah pertumbuhan sel kanker, memiliki sifat
antimikrobi (penyebab penyakit typus) serta meningkatkan kesehatan usus.
6) Telur Ayam bermanfaat sebagai perlindungan terhadap otak, meningkatkan
kesuburan, membantu penyerapan kalsium dan juga membantu menurunkan
berat badan.
7) Garam Halus yang mengandung NaCl dan yodium untuk mencegah
hipotirodisme dan kecacatan intelektual.
Produk ini dapat digunakan oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak,
remaja, orang dewasa bahkan orang tua. Bahan baku yang terkandung dalam
produk ini merupakan bahan baku pilihan. Walaupun bahan baku yang digunakan
dari hasil pertanian dan produk organik, namun produk ini bisa digunakan dalam
jangka waktu panjang.
Hal tersebut karena produk ini merupakan olahan yang telah produksi
dengan tahapan pengukusan sehingga membuat produk Mie Ubi dapat bertahan
lama dan, serta diharapkan kualitasnya tetap dijaga sesuai dengan standar yang
telah di tetapkan.. Produk “ME & U” dikemasan dengan kemasan yang sangat
praktis sehingga konsumen dapat mengonsumsi mie ubi ini dengan mudah.
2.5.2 Price
Harga yang ditawarkan dari produk “ME & U” merupakan harga yang bisa
dijangkau oleh semua kalangan. Produk ini berasal dari usaha rumahan sehingga
tidak terdapat pajak dan berbeda dengan produk di toko atau supermarket yang
terdapat pajak.
2.5.3 Promotion

11
 Advertising (Iklan)
Promosi produk “ME & U” ini yaitu dengan mempromosikan di media
sosial seperti Instagram, Facebook dan kami membuat konten di Youtube, karena
hampir semua kalangan masyarakat saat ini memiliki akun media sosial. Sehingga
produk yang dipasarkan dapat dengan mudah dikenal oleh konsumen dan
mempengaruh calon konsumen lainnya untuk membeli produk.

Gambar 1. Promosi melalui instagram.


 Sales Promotion
Strategi yang kami gunakan adalah menjual produk kami “ME & U”
dengan cara menjual produk kami ketika ada event agar produk lebih dikenal oleh
calon konsumen. Selain itu kami mengadakan strategi yaitu memberikan harga
special di hari pertama penjualanan dan mengadakan promo setiap bulan untuk
memberikan voucher potongan harga
.
 Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada yaitu
dengan membuka stand di Kambang Iwak pada hari libur. Pada promosi ini kami
akan menyampaikan langsung informasi dari produk kami.

 Public Relation
Pada promosi ini kami akan membuat Q & A (Quality & Assurance)
mengenai seputar produk yang kami tawarkan, intinya seperti kritik yang
membangun. Strategi lain kami akan mencoba berpartisipasi memberikan sponsor
pada acara tertentu, dan ini dapat mengundang konsumen lain untuk membeli.

12
2.5.4 Placement
Sistem distirbusi “ME & U” menggunakan 2 cara, yaitu dengan cara
konsumen membeli sendiri ke tempat alamat owner atau menggunakan sistem
delivery (melalui sistem online)

2.5.5 People
Tenaga kerja atau sumber daya manusia yang ada di dalam usaha “ME &
U” ini terdiri dari 1 pimpinan dan 3 staf, yang mana akan mengatur dan
bertanggung jawab mulai dari aspek produksi, aspek pemasaran serta aspek
keuangan. Diharapkan semua tenaga kerja dapat berkonstribusi dengan baik dan
memiliki komunikasi yang baik sehingga seluruh kegiatan dapat berjalan sesuai
yang di harapkan.

2.5.6 Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen dari produk ME & U adalah :
(1) Produk mie yang ditawarkan ke konsumen merupakan olahan
terjamin,berkualitas dan bermutu tinggi. (2) Harga yang ditawarkan oleh “ME &
U” merupakan harga yang terjangkau dengan kualitas kesehatan yang baik. (3)
Produk dikemas dengan kemasan yang praktis sehingga bisa disajikan secara
cepat tanpa menunggu waktu lama.

2.5.7 Physical Evidence


Kemasan yang ditampilkan merupakan kemasan yang praktis agar
penyajiannya cepat dan mudah dilakukan. Memiliki warna mie yang menarik
seperti warna ungu dan orange, dan memiliki tekstur mie yang kenyal. Logo yang
dibuat semenarik mungkin yang di maksudkan untuk menjadi identitas produk
dan meyakinkan kepada konsumen,bahwa “ME & U” adalah produk pangan yang
bergizi.

13
Gambar 2. Kemasan Bowl untuk siap santap

Gambar 3. Kemasan Ziplock untuk non siap santap

Gambar 4. LOGO
BAB 3
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

3.1 Aspek Organisasi


a) Nama Perusahaan / Usaha adalah Sweetpo Nood
b) Nama Pemilik / Pimpinan yaitu Fadillah Hidayatullah Syahputri
c) Alamat Produksi dan Tempat Pemasaran
“ME & U” bertempat di Kenten Permai 1
d) Berbentuk usaha Rumahan
e) Struktur Organisasi
Fadillah Hidayatullah S

Direktur Utama

Erica Fajarani Gambar


Linfia5. Struktur Organisasi
Suliasnita Prayudi Agil P
f) Jabatan, Jumlah staf, Uraian tugas,
Pemasaran
dan Profit sharing dari
Keuangan usaha “ME & U”
Produksi
menerapkan sistem pembagian saham, berdasarkan modal awal yang di tanamkan.

14
Keuntungan setiap bulannya sebesar Rp.15.000.000 dan untuk kas perusahaan itu
diambil dari 10% dari pendapatan masing-masing karyawan
Tabel 5. Profit Sharing
Proporsi
Jabatan Jumlah Total
Saham/Bln
(A) (B) (BxC)
(C)
Pimpinan
1. Direksi Mengelola usaha dalam 1 Rp. 25% Rp3.750..000
menjalankan kegiatannya
serta menetapkan tujuan
jangka panjang dan
jangka menengah usaha.
2. Bagian Pemasaran Membuat tujuan jangka 1 Rp. 25% Rp3.750.000
pendek yang berkaitan
dengan pemasaran
produk.
3. Bagian Produksi Membuat rencana 1 Rp. 25% Rp3.750.000
pengadaan dan
pemakaian bahan baku
serta mengatur jam kerja
karyawan dan mesin
produksi.
4. Bagian Keuangan Mencari dan mengelola 1 Rp. 25% Rp3.750.000
dana usaha. Mencatat
pembukuan kas
pengeluaran dan
pengeluaran usaha.
Total Profit Sharing Rp15.000.000

3.2 Perizinan
“ME & U” merupakan suatu usaha berbentuk rumahan yang terdiri atas 4
orang. Perijinan diperlukan dari wilayah sekitar (paling tidak sampai tingkat
kecamatan/kelurahan) disertai keterangan pihak RT/RW mengenai usaha kita
berada. Usaha ini juga diperlukan SITU dari kecamatan yang dijadikan surat
penghantar untuk pembuatan Surat Izin Industri Rumahan yang pada akhirnya
adalah pengeluaran No. PIRT (Pangan Indutri Rumahan) yang dikeluarkan oleh
dinas kesehatan setempat. Berikut contoh SITU:
SURAT IZIN TEMPAT USAHA (SITU)
Nomor : 88337755874.199/2019
Memberikan Ijin Usaha Kepada
Nama Usaha : Sweetpo Nood

15
Alamat Toko : Kenten Permai 1
Bidang Usaha : Pangan
Penanggung Jawab : Linfia Suliasnita
Luas Ruang Usaha : 3 x 5 meter
Berlaku S/d Tanggal : 23 Oktober 2021

3.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan


Tabel 6. Kegiatan Pra Operasional dan Jadwal Pelaksanaan

JADWAL PELAKSANAAN
KEGIATAN ( Dalam Mingguan )
1 2 3 4

1. Survey Pasar

2. Menyusun Rencana Usaha

3. Perijinan

4. Survai tempat usaha

5. Survai Mesin / Peralatan

6. Pemasangan Sarana Penunjang

7. Uji Coba Produksi

8. Operasional

3.4 Inventaris Kantor


Tabel 7. Investaris Kantor

16
Inventaris / Jumla
Merk Harga Jumlah harga
Perangkat Kerja h unit

Papan Reklame - 1 Rp500.000,00 Rp500.000,00

Laptop Asus 1 Rp 4.000.000,00 Rp 4.000.000,00

Kursi - 5 Rp 100.000,00 Rp 500.000,00

Meja - 1 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00

Noodle Maker Re-Noodle 1 Rp 2.000.000,00 Rp2.000.000,00

Baskom Lion Star 2 Rp30.000,00 Rp60.000,00

Blender Re-Blend Rp500.000,00 Rp500.000,00

Pisau - 2 Rp10.000,00 Rp20.000,00

Mixer Philips 1 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00

Spatula - 1 Rp40.000,00 Rp40.000,00


Kompor Panasonic 1 Rp300.000,00 Rp300.000,00
Tampah - 2 Rp30.000 Rp60.000,00

Panci Perebusan 1 Rp900.000 Rp900.000

Sendok - 1 Rp.40.000,00 Rp35.000,00

Timbangan - 1 Rp100.000,00 Rp50.000,00

Total Inventaris Kantor Rp16.670.000


3.5 Supply Kantor
Tabel 8.Supply Kantor

Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun

Pena Rp 36.000,00

Buku Akutansi Rp 45.000,00

Spidol Rp 55.000,00

Penghapus Rp 16.000,00

Stampel Rp 30.000,00

Refil ink warna stamp Rp 42.000,00

Refil ink whiteboard Rp 120.000,00

17
Nota Rp 250.000,00

Alat Cap Rp30.000,00

Total Suplai Kantor Rp 624.000,00

BAB 4
ASPEK PRODUKSI

4.1. Produk

18
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama
pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk

“Sweetpo Nood” merupakan sebuah usaha yang memproduksi Mie


berbahan dasar alami. Produk mie yang diproduksi berwarna yang menarik yaitu
ungu dan orange sesuai dengan bahan baku utama nya ubi jalar, sedangkan ukuran
mie yang diproduksi sama seperti takaran mie instan pada umumnya. Para
konsumen yang membeli ME & U ini dipastikan mendapatkan makanan yang
bermanfaat bagi kesehatan karena kandungan gizi yang berlimpah dari ubi jalar.
Penggunaan ubi jalar sebagai bahan dasar dalam pembuatan “ME & U” bertujuan
untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan sehat bagi semua kalangan
masyarakat.

B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5
tingkatan, yaitu:
Manfaat inti (core benefit): konsumen mendapatkan produk pangan yang
berkualitas dan aman bagi semua kalangan
Manfaat dasar (basic benefit): dengan adanya “ME & U” konsumen dapat
mengonsumsi mie berbahan dasar organik tanpa mengesampingkan kesehatan
Manfaat yang diharapkan (expected benefit): konsumen dapat beralih
mengonsumsi mie instan dari bahan pengawet dengan mie organik tanpa
menggunakan bahan pengawet.
Manfaat di atas harapan (augmented benefit): konsumen bisa membeli produk
ME & U ini, karena kandungan gizi yang berlimpah dan kemasan yang praktis.
Manfaat potensial (potential benefit): lokasi yang dipilih “ME & U” merupakan
lokasi yang startegis karena dekat dengan pasar sehingga konsumen mudah
menjangkaunya, sehingga memudahkan calon konsumen untuk mendapatkan
produk ME & U.

C. Kegunaan/Fungsi Produk

19
Produk ME & U, merupakan produk “convenience goods” atau produk
yang dibutuhkan sehari hari karena mie saat ini sudah menjadi makanan pokok
bagi sebagian orang. Selain itu produk mie mudah ditemui di gerai gerai atau
supermarket terdekat dengan keberadaan konsumen.

4.2 Proses Produksi


Adapun proses pembuatan mie berbahan dasar ubi jalar adalah sebagai
berikut:

 Tahap1: Siapkan alat dan bahan untuk membuat mie ubi.

 Tahap 2: Kupas ubi jalar terlebih dahulu lalu potong-potong ubi jalar
menjadi berapa bagian.

Gambar 6: Ubi yang telah dipotong

 Tahap 3: Lalu bersihkan ubi dari kotoran yang menempel dengan air yang
mengalir.

Gambar 7. Ubi jalar yang dibersihkan dengan air mengalir

 Tahap 4: Setelah ubi sudah bersih, kukus selama 20 menit.

20
 Tahap 5: Dinginkan ubi yang sudah dikukus, dan dihancurkan
menggunakan blender.

Gambar 8: Ubi yang dihaluskan menggunakan blender.

 Tahap 6: Kemudian masukkan tepung protein tinggi, tepung beras, garam


secukupnya, telur, dan ubi yang sudah dihaluskan kedalam wadah (baskom).

Gambar 9: Adonan yang dimasukkan dalam baskom

 Tahap 7: Aduk adonan sampai menyatu dan kalis.

 Tahap 8: Haluskan adonan menggunakan alat penggiling mie dan giling


adonan sampai berbentuk lembaran.

Gambar 10: Mie yang berbentuk lembaran

21
 Tahap 9: Adonan yang sudah berbentuk lembaran digiling lagi menjadi
bentuk mie.

Gambar 11. Mie yang sudah dibentuk

 Tahap 10: Untuk membuat mie basah, mie yang sudah dibentuk direbus
terlebih dahulu, dan untuk membuat mie kering adonan mie yang sudah
dibentuk di keringkan.

4.3 Proses Dropship dari Produsen

Persiapan Dikirim Tiba di lokasi


Pengiriman menggunakan dalam estimasi
yang motor kurang lebih 1
dilakukan jam perjalanan
oleh
produsen

Gambar 12. Skema Dropship “ME & U”

4. 4 Proses Penjualan

ME & U yang
telah jadi, ME & U yang
sudah di cek di ME & U siap
dilanjutkan dijual dan
dengan proses kemas dan
diletakkan di dipasarkan
pengecekkan
kualitas kardus.

Gambar 13. Skema Penjualan “ME & U”

22
Calon konsumen Calon konsumen Mie ubi yang telah dikeep
mengunjungi memilih produk (dibayar via transfer max H-
outlet “ME & U” mie ubi yang 1) atau bisa melalui sistem
dan bisa juga akan di beli, go-pay karena kami
memesan melalui barang bisa memasukkan produk ‘ME &
instagram dikeep terlebih U” ke gofood.
dahulu

Gambar 14. Skema Penjualan Online

4.5 Kapasitas Penjualan


Tabel 9. Rencana Penjualan
Rencana Penjualan
Tahun (dalam buah)
2019 7200
2020 7200
2021 7200

4.5 Tanah dan Bangunan


Pada perencanaannya, “ME & U” akan dipasarkan di Kenten Permai 1,
Palembang dan di Kambang Iwak. Untuk lokasi tempat penyimpanan, outlet
penjualan dan kantor Sweetpo Nood berukuran 36m².

4.6 Pemasangan Sarana Penunjang


Tabel 10. Pemasangan Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya


Pemasangan instalasi listrik Rp 1.200.000,00
Pemasangan instalasi air (PDAM) Rp 1.000.000,00
Pemasangan instalasi internet Rp 250.000,00
Total Biaya Rp2.450.000,00

23
4.7 Mesin Dan Peralatan
Tabel 11. Perangkat Kerja

Inventaris / Jumla
Merk Harga Jumlah harga
Perangkat Kerja h unit

Papan Reklame - 1 Rp500.000,00 Rp500.000,00

Laptop Asus 1 Rp 4.000.000,00 Rp 4.000.000,00

Kursi - 5 Rp 100.000,00 Rp 500.000,00

Meja - 1 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00

Noodle Maker Re-Noodle 1 Rp 2.000.000,00 Rp2.000.000,00

Baskom Lion Star 2 Rp30.000,00 Rp60.000,00

Blender Re-Blend Rp500.000,00 Rp500.000,00

Pisau - 2 Rp10.000,00 Rp20.000,00

Mixer Philips 1 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00

Spatula - 1 Rp40.000,00 Rp40.000,00


Kompor Panasonic 1 Rp300.000,00 Rp300.000,00
Tampah - 2 Rp30.000 Rp60.000,00

Panci Perebusan 1 Rp900.000 Rp900.000

Sendok - 1 Rp.40.000,00 Rp35.000,00

Timbangan - 1 Rp100.000,00 Rp50.000,00

Total Inventaris Kantor Rp16.670.000

4.8 Biaya Umum Usaha / Pabrik


Tabel 12. Biaya umum

24
Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik Jumlah Biaya/Tahun

1. Rekening listrik, air, telepon. Rp 4.200.000,00


2. Pemeliharaan bangunan Rp 2.000.000,00

Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun: Rp 6.200.000,00


BAB
5
ASPEK KEUANGAN

5.1 Strategi Sumber Pendanaan Usaha


Sumber pendanaan usaha berasal dari 40% berasal dari pinjaman bank,
dan 60% berasal dari saham yang ditanaman oleh founder “ME & U”.

5.2 Proyeksi Keuangan


A. Sumber Pendanaan
Tabel 13. Sumber Pendanaan

Uraian Jumlah

1. Modal Sendiri 60%


2. Pinjaman 40%
Jumlah 100%

B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi


Tabel 14. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

25
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Tabel 15. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Jumlah per-
Jenis Biaya Jumlah per-tahun
bulan
Biaya Pemasaran - -
Jumlah Modal Kerja Rp 3.112.000,00 Rp 37.344.000,00

D. Analisa Biaya Tetap


Tabel 16. Analisa Biaya Tetap

E. Analisa Biaya Variabel

26
Tabel 17. Analisa Biaya Variabel

F. Analisa Kelayakan Usaha


 Metode Non-Discounted Cash Flow
Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan
melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu
terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay
Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:

Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation

 Metode Discounted Cash Flow


Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan
melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat
pengembalian modal pada masa yang akan datang.
1. Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai
sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang
diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:
NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:

Σ +Σ
C –C
NPV = ∑ ----------- -----------
(1 + i)n (1 + i)n

27
di mana: i = bunga tiap periode
N = periode (tahun, bulan)
-C = modal (capital)
C = hasil bersih (proceed)
Hasil yang didapatkan setelah menghitung memakai metode NPV ini adalah
Rp77.481.239 dengan tingkat suku bunga yaitu 10%. Hasil tersebut menunjukkan
nilai yang positif yang menujukkan investasi pada usaha “ME & U” ini
menguntungkan atau hasilnya melebihi tingkat bunga yang dipakai.

2. Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang
menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi dengan hasil-hasil
bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai
acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang
berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.

NPV1
IRR = i1 + (i2 – i1) x ----------------------- x 100%
(NPV1 – NPV2)

di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1> 0)


NPV2 harus di bawah 0 (NPV2< 0)
Hasil yang didapatkan setelah perhitungan IRR pada usaha “ME & U” ini
sebesar 32,58% yang menunjukkan pada tingkat bunga sebesar 10% maka NPV
akan mencapai Rp77.481.239. Maka dari itu, aman untuk menjalankan usaha “ME
& U”.

3. Net B/C
Net B/C untuk tiap tahun dihitung selisih antara gross benefit dan gross
costs. Pada tahun-tahun pertama biasanya gross costs lebih besar dari pada gross
benefit, sehingga net benefit adalah negatif. Atau dengan perkataan lain ada net
cost. Pada tahun-tahun sesudah itu biasanya gross benefit lebih besar daripada

28
gross costs, sehingga net benefit adalah positif. Yang dimaksud dengan net B/C
adalah perbandingan antara present value dari net benefit yang positif dengan
present value dari net benefit yang negatif atau net costs. Rumusnya adalah
sebagai berikut.

∑ P.V. net B yang positif


Net B/C = ---------------------------------------
∑ P.V. net B yang negatif
Hasil yang didapatkan setelah menghitung net B/C pada usaha “ME & U”
adalah 1,68 yang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka hal itu mengartikan bahwa
proyek “ME & U” layak untuk dijalankan.

5.3. Analisa Keuntungan


Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode
yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume
penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan istilah CPV (Cost-Profit-
Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus
dicapai, pada tingkat tersebut perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun
kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
-Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jumlahnya dengan
perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional.
-Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara proporsional dengan
perubahan volume penjualan atau produksi.
-Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan
volume penjualan atau produksi.
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel

29
atau dapat juga dituliskan sebagai

Biaya Tetap

BEP = -----------------------------------------

1 –
| Biaya Variabel
|
----------------------

Hasil Penjualan

Hasil perhitungan BEP (Break Even Point) mie kering pada tahun pertama
adalah 4.397,82 dan perhitungan BEP untuk mie basah pada tahun pertama adalah
2.931,88
Hasil perhitungan BEP (Break Even Point) rupiah pada tahun pertama
adalah 43.978.246 maka pada saat penjualan melebihi angka tersebut baru
perusahaan akan mendapat keuntungan.
Lampiran 1. Analisis Finansial Usaha
Asumsi ME & U

Biaya Investasi

30
Biaya Operasional

31
Proyeksi Produksi dan Pendapatan Kotor

32
Angsuran Investasi

Angsuran Modal

33
Proyeksi Rugi Laba

Proyeksi Arus Kas

34
Proyeksi IRR Arus Kas

Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel

35
Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel

Analisis Sensitivitas Penurunan Pendapatan

36
Analisis Sensitivitas Penurunan Pendapatan

Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel dan Penurunan Pendapatan

37
Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel dan Penurunan Pendapatan

Rumus

LAMPIRAN 2.

38
39

Anda mungkin juga menyukai