Disusun Oleh
Elsida Imakullata
101611123066
A. KLASIFIKASI KEMASAN
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan ada beberapa hal yang wajib dipenuhi terkait kemasan antara lain :
1. Bahan Kemasan
Pasal 82 ayat 1 tercantum bahwa Kemasan Pangan berfungsi melindungi produk
dari kotoran dan membebaskan pangan dari jasad renik pathogen. Pasal 82 ayat 2
tercantum setiap orang yang melakukan produksi pangan dalam kemasan wajib
menggunakan bahan kemasan pangan yang tidak membahayakan kesehatan
manusia.
Kemasan Pada Produk Pangan Chocolate Creme Oreo Dapat di Identifikasi
Sebagai Berikut :
Berdasarkan Frekuensi Pemakaian
Pada kemasan produk Chocolate Creme Oreo merupakan kemasan
sekali pakai (Diposable) yaitu kemasan yang satu kali pakai dan secara
langsung kemasan tersebut di buang.
Berdasarkan Struktur Sistem Kemas ( Kontak Produk Dengan
Kemasan )
Kemasan primer berupa plastik di bagian luar yang di lapisi
plastik aluminium foil di bagian dalam sehingga bersentuhan
langsung dengan bahan pangan tersebut.
Kemasan primer di gunakan untuk mengemas biskuit chocolate
creme oreo.
Kemasan Sekunder berupa plastik besar yang di gunakan untuk
membungkus 1 lusin kemasan primer yang di dalamnya berisi
12 kemasan primer chocolate creme oreo.
Kemasan Tersier berupa kardus besar berbahan karton tebal
yang digunakan untuk penyimpanan dan pengangkutan produk
Chocolate Creme Oreo
B. PELABELAN PANGAN
Dasar Peraturan Perundangan berdasarkan
Peraturan Peemerintah Republik Indonesia No 69 Tahun 1999
Tentang Label Dan Iklan Pangan pasal 1 ayat 1 yang berbunyi Pangan
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang
diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan
baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman. Pada ayat 3
dijelaskan mengenai definisi label pangan yang berbunyi Label pangan
adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar,
tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan,
dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan
pangan, yang selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah ini disebut Label.
Sedangkan ketentuan pelabelan pangan di cantumkan dalam pasal 2 ayat 1
Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan pangan yang dikemas ke
dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan Label
pada, di dalam, dan atau di kemasan pangan. Dan pada ayat 2 berbunyi
Pencantuman Label sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah
luntur atau rusak, serta terletak pada bagian kemasan pangan yang mudah
untuk dilihat dan dibaca.
PP No 28 tahun 2004 pasal 42
Ayat 1 Dalam rangka pengawasan keamanan, mutu dan gizi pangan, setiap
pangan olahan baik yang diproduksi di dalam negeri atau yang
dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan dalam
kemasan eceran sebelum diedarkan wajib memiliki surat persetujuan
pendaftaran. Dan Ayat 2 Pangan olahan yang wajib memiliki surat
persetujuan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Kepala Badan.
Undang Undang Republik Indonesia NO 33 Tahun 2014 Tentang
Jaminan Produk Halal Pasal 1 Ayat 2 Produk Halal adalah Produk yang telah
dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor HK.)3.1.23.11.11.09605 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.00.06.51.0475 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pencantuman Informasi
Nilai Gizi Pada Label Pangan.
Menurut UU RI No 18 Tahun 2012 Pasal 97 ayat 1 Setiap Orang yang
memproduksi Pangan di dalam negeri untuk diperdagangkan wajib
mencantumkan label di dalam dan/atau pada Kemasan Pangan.Sedangkan
untuk pelabelan pangan yang di gunakan untuk di impor dan di perjualbelikan
tercantum pada ayat 2 Setiap Orang yang mengimpor pangan untuk
diperdagangkan wajib mencantumkan label di dalam dan/atau pada Kemasan
Pangan pada saat memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada setiap pelabelan pada kemasan juga dilakukan sesuai aturan yaitu ditulis
dan di cetak dengan menggunakan bahasa indonesia aturan tersebut terdapat
dalam ayat 3 Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditulis
atau dicetak dengan menggunakan bahasa Indonesia serta memuat paling
sedikit keterangan mengenai :
A. Nama Produk
CHOCOLATE CREME OREO
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.)3.1.23.11.11.09605 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.06.51.0475 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan