Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU PANGAN “TELUR AYAM RAS”


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ilmu Pangan
Dosen Pembimbing : Rahmani, STP.,M.P.

DISUSUN OLEH : MUHAMMAD ARYA SYARIF


NIM : P07131222018
PRODI/JURUSAN : SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
BANJARMASIN

TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Ilmu Pangan dengan judul “TELUR AYAM RAS”.

Dalam penulisan makalah ini saya banyak menghadapi kesulitan dan hambatan tetapi
berkat dorongan dan dukungan dari diri saya sendiri dan bimbingan dosen, sehingga kesulitan
dan hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu saya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi saya khususnya dan para pembaca
pada umumnya. Namun walaupun makalah ini selesai tentulah masih banyak kekurangan hal
ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kritik dan
saran yang mengarah kepada perbaikan isi makalah ini sangat saya harapkan.

Banjarbaru, 17 September 2022

2
DAFTAR ISI

Halaman

COVER .................................................................................. 01

KATA PENGANTAR .................................................................................. 02

DAFTAR ISI .................................................................................. 03

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 04


1.2 Tujuan Penulisan .................................................................................. 05

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Telur .................................................................................. 06


2.2 Komposisi Zat Gizi Pada Telur................................................................ 08
2.3 Cara Penyimpanan Telur.......................................................................... 09
2.4 Efek Samping Konsumsi Telur Ayam Ras Secara Berlebihan................ 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Telur merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber protein
hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna dan begizi tinggi. Selain itu telur
mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Dalam perkembangannya, telah banyak
dilakukan teknik pengolahan telur untuk meningkatkan daya tahan serta kesukaan konsumen.
Pada makalah ini saya akan mengulas seputar informasi mengenai telur ayam ras.

Telur ayam ras merupakan bahan pangan yang mengandung protein cukup tinggi
dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan pangan hasil
ternak yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat. Telur ayam ras mengandung gizi
yang tinggi, ketersediaan yang continue, dan harga yang relatif lebih murah dibandingkan
dengan telur lainnya sehingga menjadikan telur ayam ras sangat diminati oleh para
konsumen. Namun, telur mudah mengalami kerusakan dan penurunan kualitas akibat
masuknya bakteri ke dalam telur. Tingginya suhu udara di wilayah tropis seperti Indonesia
sangat memengaruhi kemampuan lama penyimpanan. Suhu rata-rata di Indonesia berkisar 26
°C dan kelembapan relatif berkisar 70--80%.). Konsumen mempunyai kebiasaan menyimpan
telur sampai 5 hari pada ruang terbuka sebelum dikonsumsi. Hal itu mengakibatkan telur
yang akan dikonsumsi sudah mengalami penurunan kualitas internal. Semakin lama waktu
penyimpanan telur dapat mengakibatkan terjadinya banyak penguapan cairan dan gas dari
dalam telur sehingga rongga udara semakin besar, penurunan berat telur, terjadi 2 perubahan
dan pergerakan posisi kuning telur, kenaikan pH, dan penurunan kekentalan putih telur.
Selain faktor lama penyimpanan, faktor warna kerabang juga memengaruhi tingkat kesukaan
masyarakat terhadap telur ayam ras. Umumnya masyarakat lebih menyukai telur ayam ras
warna kerabang cokelat muda karena terlihat lebih bersih dan memiliki kualitas yang lebih
baik. Faktor warna kerabang juga memengaruhi besar kecilnya penguapan telur.

4
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Telur Secara Umum ?
2. Apa Saja Komposisi Zat Gizi Yang Terdapat Pada Telur Ayam Ras ?
3. Bagaimana Cara Penyimpana Telur Dengan Baik ?
4. Apa Saja Efek Samping Mengkonsumsi Telur Ayam Ras Secara Berlebihan?

1.4 TUJUAN
1. Dapat Mengetahui Pengertian Telur Secara Umum
2. Dapat Mengetahui Apa Saja Komposisi Zat Gizi Yang Terdapat Pada Telur Ayam
Ras
3. Dapat Mengetahui Bagaimana Cara Menyimpan Telur Dengan Baik
4. Penyakit Apa Saja Yang Dilarang Mengkonsumsi Telur Ayam Ras

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TELUR

Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain
daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis
burung, seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang lebih kecil seperti
telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan (kaviar). Selain
itu dikonsumsi pula juga telur yang berukuran besar seperti telur burung unta
(Kasuari) ataupun sedang, misalnya telur penyu. Sebagian besar produk telur ayam
ditujukan untuk dikonsumsi orang tidak disterilkan, mengingat ayam petelur yang
menghasilkannya tidak didampingi oleh ayam pejantan. Telur yang disterilkan dapat
pula dipesan dan dimakan sebagaimana telur-telur yang tidak disterilkan, dengan
sedikit perbedaan kandungan nutrisi. Telur yang disterilkan tidak akan mengandung
embrio yang telah berkembang, sebagaimana lemari pendingin mencegah
pertumbuhan sel-sel dalam telur.

Pada dasarnya telur adalah bakal calon individu baru yang dihasilkan dari
individu betina. Bila terjadi pembuahan maka telur akan berkembang menjadi embrio
dan selanjutnya terbentuk individu baru setelah lahir atau menetas. Dalam penegertian
sehari-hari telur mempunyai dua kriteria, yaitu sebagai bahan biologi dan sebagai
bahan pangan. Sebagai bahan biologi telur merupakan sumber nutrien komplek yang
lengkap bagi pertumbuhan sel yang dibuahi. Sedangkan sebagai bahan pangan,telur
merupakan salah satu sumber protein hewani kedua yang mudah dijangkau selain
ikan.
Secara ringkas, struktur telur adalah sebagai berikut :

6
1. Kerabang +10%
2. Putih Telur (Albumen) + 60%
3. Kuning Telur (Yolk) + 30%
Perbandingan kerabang, albumen, yolk :
Pada Telur Ayam = 12,3% : 55,8% : 31,9%
Kerabang telur tersusun atas garam-garam anorganik terutama zat kapur dalam
bentuk CaCO3 yang menyebabkan kulit telur menjadi keras. Kerabang juga memilik
pori-pori. Di sebelah dalam kerabang terdapat albumen. Pada telur yang masih baru,
bentuk albumen menyerupai bentuk oval telur bila dipecah. Albumen ini banyak
mengandung protein albumin. Diantara protein-protein tersebut adalahovalbumin
yang berperan sebagai struktur pada produk-produk olahan yang dipanggang / bakar,
ovotransferin berperan mengikat logam penyebab kerusakanwarna; ovomucoid
berperan penghambat protease; ovomucin berperan sebagai protein serat
menyebabkan buih pada telur stabil dan globulin yang penting dalampembentukan
buih pada olahan telur. Bagian dalam dari albumen adalah kuning telur (yolk). Pada
yolk ini selain mengandung protein juga mengandung lemak dan zat warna kuning
(karotenoid). Kuning telur bentuknya hampir bulat berada di tengah-tengah telur.
Struktur lain pada sebutir telur adalah kantung udara. Letaknya di bagian tumpul telur
dan berfungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio pada telur yang dibuahi. Ukuran
kantung udara ini dapat dijadikan sebagai penentu umur telur. Menurut Haryoto
(1995), telur merupakan alat dan cara berkembang biak unggas dan sebagian hewan,
secara alami telur telah disiapkan oleh induknya untuk menunjang kehidupan dan
perkembangan embrio secara sempurna.  

Menurut Abbas (1989) komposisi telur dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Bangsa
2. Umur ayam
3. Posisi telur dalam sebuah rangkaian peneluran,
4. Laju produksi telur
5. Suhu lingkungan
6. Kualitas dan kuantitas makanan serta adanya penyakit.

Buckle, Edwards, Fleet, dan Waton (1987) menyataka bahwa seara terperinci telur dapat
dibagi 9 bagian :
1.  Kulit telur dengan permukaan yang agak berbintik-bintik.
2. Memebran kulit luar dan dalam yang tipis.
3.  Putih telur bagian luar yang tipis dan berupa cairan.
4.  Putih telur yang kental dan kokoh berbentuk kantung albumen.
7
5.  Putih telur bagian dalam yang tipis dan berupa cairan.
6.      Struktur keruh berserat yang terlihat pada kedua ujung kuning telur, yang dikenal dengan
khalaza dan berfungsi memantapkan posisi kuning telur.
7.      Lapisan tipis yang mengelilingi kuning telur yang disebut membran vitelin.
8.      Benih atau blastodic yang terlihat sebagai bintik kecil pada permukaan kuning telur.
9.      Kuning telur yang terbagi menjadi kuning telur yang berlapis putih berbentuk vas,
bermula dari benih ke pusat kuning telur kuning dan kuning telur yang berlapis yang
merupakan bagian terbesar.

Menurut Sudaryani (2003) menambahkan , bahwa telur juga mengandung zat gizi yang
dibutuhkan tubuh, dari sebutir telur didapatkan gizi yang sempurna. Selain itu zat gizi
tersebut mudah dicerna oleh tubuh. kandungan protein kuning telur yaitu sebanyak 16,5%
dan pada putih telur sebanyak 10,9%, sedangkan kandungan lemak pada kunng telur
mencapai 32% dan pada putih telur terdapat dalam jumlah yang sedikit.

2.2 KOMPOSISI ZAT GIZI PADA TELUR AYAM RAS

Telur Ayam mengandung energi sebesar 162 kilokalori, protein 12,8 gram,
karbohidrat 0,7 gram, lemak 11,5 gram, kalsium 54 miligram, fosfor 180 miligram, dan zat
besi 3 miligram.  Selain itu di dalam Telur Ayam juga terkandung vitamin A sebanyak 900
IU, vitamin B1 0,1 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari
melakukan penelitian terhadap 100 gram Telur Ayam, dengan jumlah yang dapat dimakan
sebanyak 90 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Telur Ayam :

Nama Bahan Makanan : Telur Ayam


Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Telur Ayam yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Telur Ayam yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 90 %
Jumlah Kandungan Energi Telur Ayam = 162 kkal
Jumlah Kandungan Protein Telur Ayam = 12,8 gr
Jumlah Kandungan Lemak Telur Ayam = 11,5 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Telur Ayam = 0,7 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Telur Ayam = 54 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Telur Ayam = 180 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Telur Ayam = 3 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Telur Ayam = 900 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Telur Ayam = 0,1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Telur Ayam = 0 mg

8
2.3 CARA PENYIMPANAN TELUR

Penurunan mutu tersebut disebabkan karena perubahan fisik, kimia dan mikrobiologi.
Usaha mempertahankan mutu telur pada prinsipnya yaitu menghambat keluarnya gas karbon
dioksida dan uap air serta mencegah masuknya mikroba. Cara yang dapat digunakan untuk
mempertahankan mutu telur yaitu dengan penyimpanan suhu rendah, pengaturan
kelembapan, pengemasan dalam wadah yang tertutup dan perlakuan terhadap kulit telur serta
termostabilisasi.
Dari hasil penelitian kerusakan telur setelah masa panen menunjukkan angka yang
cukup tinggi yaitu sekitar 15 –21 %.  Hal ini disebabkan masih terbatasnya perlakuan
teknologi, rantai pemasaran yang panjang serta keadaan lingkungan yang kurang
menguntungkan. Agar  dihasilkan telur konsumsi yang berkualitas tinggi diupayakan telur
tidak segera disimpan di tempat yang relatif dingin, karena akan membentuk cincin darah dari
bibit yang mati. Pada suhu rendah gs bersifat lebih larut dibandingkan pada suhu tinggi.
Dengan demikian keluarnya gas karbon dioksida akan terhambat jika telur disimpan pada
suhu rendah. Disamping itu pada suhu rendah difusi air dari putih telur ke kuning telur juga
terhambat.
Perlakuan pada kulit telur adalah dengan menutupi pori-pori kulit telur. Penutupan
dapat dilakukan dengan cara pencelupan dalam minyak, larutan kapur jenuh, larutan natrium
silikat atau larutan yang mengandung bahan penyamak. Larutan tannin dapat dibuat dari teh,
daun jambu atau kulit bawang merah. Tanin dapat menyababkan koagulasi lapisan kutikula

9
telur yang tersusun dari protein. Penutupan pori telur yang menggunakan panas disebut
termostabilisasi. Dalam hal ini pori kulit telur akan tertutup oleh lapisan tipis albumin yang
terkoagulasi.
Pengawetan telur dapat dilakukan dengan penurunan suhu, yakni memasukkan dalam
lemari es pada suhu 5 0C . Cara ini membuat telur tahan sampai 30 hari. Pengawetan lain
dengan menggunakan minyak sayur atau lilin encer yang dioleskan pada telur. Pengawetan
cara ini dapat membuat telur tahan satu sampai dua bulan. Telur juga dapat diawetkan dengan
cara pengasinan, antara lain memasukkan cairan pengawet garam menggunakan jarum suntik
ke dalam telur. Lubang lalu ditutup dengan selotip atau lilin dan selanjutnya direbus. Telur ini
hanya tahan 3 sampai 4 hari. Cara pengasinan lainnya adalah merendam dalam campuran air
dan garam selama lima sampai 10 hari. Telur yang diawetkan dengan cara ini bertahan
seminggu. Sebelum dilakukan  prosedur  pengawetan,  penting diperhatikan kebenihan
kualita telur. Hal ini karena meskipun mutunya sangat baik, tetapi jika kuliinya kotor. telur
diringgap berrnutu rendah atau tidak dipilih pembeli. Pembersihan kulit telur dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut  :
a. Metode pengawetan dengan daun jambu biji.
Metode ini disebut juga metode pemindangan. Karena warna cangkang telur yang
telah diawetkan dengan jambu biji ini berwarna kecoklatan seperti telur pindang. Namun
metode pengawetan dengan daun jambu biji ini terutama untuk telur itik kurang disukai
konsumen karena warnanya yang kurang menarik. Metode ini bisa diterapkan pada telur
unggas yang lain, telur ayam misalnya. Pemindangan merupakan salah satu bentuk
pengolahan dengan kombinasi penggaraman dan perebusan. Telur pindang merupakan
produk olahan tradisional yang menggunakan bahan penyamak protein yang akan
terdenaturasi jika kontak dengan bahan yang mengandung tannin antara lain kulit bawang
merah, daun jambu biji, air teh. Dengan tambahan bahan ini akan diperoleh warna telur
kecoklatan dan citarasa yang khas. Pemindangan dapat membuat telur rebus lebih awet
daripada perebusan dengan air biasa. Berikut teknik pengawetan dengan daun jambu biji.
Cara pembuatan:
1. Ambil 10 butir telur ayam, cuci bersih dengan abu dapur dan air
2. Letakkan daun jambu, teh, kulit bawang merah dalam panci perebus, tata telur
diatasnya, susun berlapis
3. Tambahkan garam 3 sendok makan, tambahkan air hingga seluruh telur terendam
4. Rebus hingga matang, angkat dan biarkan hingga beberapa saat (2 jam), untuk
memperoleh warna dan citarasa pindang

10
5. Rebus kembali sampai matang (dapat ditambahkan bahan rempah lengkuas
dimemarkan, daun salam)
6. Angkat dan biarkan terendam dalam panci, tiriskan setelah air dingin
Daya simpan telur dengan cara/ metode seperti ini akan lebih lama. Daya
simpannya bisa mencapai 30 hari atau lebih.  kandungan kimia daun jambu biji berupa
tanin dapat mengawetkan telur ayam ras. Tanin akan bereaksi dengan protein yang
terdapat dalam kulit telur yang mempunyai sifat menyerupai kolagen kulit hewan
sehingga terjadi proses penyamakan kulit berupa endapan berwarna coklat yang dapat
menutup pori-pori kulit telur dan kulit telur tersebut menjadi impermeable (tidak dapat
tembus) terhadap gas dan udara dan pengawetan telur ayam ras dengan memanfaatkan
daun jambu (Psidium guajava L.) mempunyai biaya pengolahan yang murah dan mutu
telur ayam ras bertahan selama kurang lebih satu bulan.
b. Metode pengawetan dengan minyak kelapa.
Perubahan warna dengan pengawetan telur melalui bantuan jambu biji tidak
disukai, penggunaan minyak kelapa bisa diterapkan. Minyak kelapa juga bisa
dijadikan bahan memperlama penyimpanan telur tanpa merubah warna, rasa, dan
aroma telur tersebut. Perubahan warna dengan pengawetan telur melalui bantuan
jambu biji tidak disukai, penggunaan minyak kelapa bisa diterapkan. Minyak kelapa
juga bisa dijadikan bahan memperlama penyimpanan telur tanpa merubah warna, rasa,
dan aroma telur tersebut.
1. Langkah pertama kelapa dikupas dan diparut. Selanjutnya parutannya diremas-
remas sambil ditambah air secukupnya. Hasilnya adalah berupa santan. Santan itu
kemudian direbus selama kurang lebih 3 jam. Setelah menjadi minyak, pisahkan
minyak tersebut dari ampasnya.
2. Tahap berikutnya ambil telur dan dicuci. Kemudian telur diolesi minyak kelapa
dengan menggunakan kuas kecil. Biasanya, 1 liter minyak kelapa bisa digunakan
untu mengawetkan telur sekitar 70 kg.
Pengolesan telur ayam dengan minyak kelapa ini mampu mempertahankan
kesegaran telur selama 8 minggu atau 2 bulan. Pengawetan telur dengan minyak kelapa
tidak hanya mampu mempertahankan kesegaran telur, tapi juga mampu mempertahankan
keutuhan nilai gizinya. Hal ini amat menguntungkan, karena selain prosesnya mudah juga
irit dalam biaya.
c. Metode pengawetan dengan teh

11
Pengawetan telur segar yaitu dengan memanfaatkan bahan tannin yang berasal
dari daun teh (Catechin). Pada dasarnya bahan tannin merupakan senyawa yang
berbentuk larutan berwarna dan mampu berikatan dengan albumen telur. Protein
dalam telur akan berikatan dengan catechin yang terkandung dalam teh membentuk
senyawa kompleks yang stabil dan dapat memperpanjang masa simpan telur sampai 1
bulan. Adapun langkah-langkah metode ini yaitu :
1. Buatlah larutan teh dengan merendam 100 gram teh kedalam 100 ml air panas
selama 10 menit atau sesuai kebutuhan saja.
2. Siapkan telur yang akan diawetkan dan terlebih dahulu telur dicuci bersih dengan
air hangat.
3. Kemudian masukkan larutan teh tersebut kedalam baskom/ember.
4. Masukan telur tersebut kedalam baskom yang berisi larutan teh dan direndam
selama 1-2 hari.
5. Telur yang sudah direndam lalu disimpan di tempat yang kering dan tertutup.
d. Metode penutupan pori-pori telur
Penutupan pro-pori telur dapat dilakukan dengan menggunakan agar-agar,
getah karet, gelatin bahkan getah kaktus. Jika teknik ini di kombinasikan dengan
penyimpanan dingin (suhi sekitar 10 C)  maka sangat menguntungkan. Karena telur
dapat diawetkan selama 6 bulan.
e. Penyimpanaan dingin
Telur segar dapat dipertahankan mutunya dalam relative waktu yang lama bila
disimpan didalam ruangan dingin yang memiliki kelembaban sekitar 80-90 % dan
kecepatan aliran udara sekitar 1-1,5 m/s. dalam hal ini telur dapat disimpan sedekat
mungkin di atas titik beku telur yaitu -20C. suhu yang rendah ini akan memperlambat
hilangnya kadar CO2 dan air didalam telur serta penyebaran air sari putih ke kuning
telur.

12
2.4 EFEK SAMPING MENGKONSUMSI TELUR AYAM SECARA BERLEBIHAN

Telur ayam, walaupun banyak kandungan di dalamnya yang bermanfaat bagi tubuh,
namun perlu diketahui juga bahwa terlalu sering dan terlalu banyak memakannya juga
berdampak negatif atau buruk bagi kesehatan tubuh terutama pada ketampanan dan
kecantikan wajah. beberapa efek buruk apabila kita terlalu sering serta terlalu banyak
mengkonsumsi telur ayam bagi kesehatan, antara lain :
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Northwestern University, Feinberg
School of Medicine menyatakan bahwa orang dewasa yang lebih banyak makan
telur memiliki risiko yang signifikan terkena masalah jantung. Lebih jauh, bahkan
konsumsi telur terlalu banyak ini juga dapat memicu kematian. Mengonsumsi 30
miligram dari makanan kolesterol per hari, yang merupakan konsumsi rata-rata
orang dewasa di Amerika Serikat, dihubungkan dengan meningkatnya risiko
penyakit hingga 17 persen.
2. Meningkatkan risiko diabetes.
Tak hanya mengandung kolesterol dan lemak yang cukup tinggi, sebuah
penelitian di China juga menyebutkan bahwa telur dapat meningkatkan risiko
diabetes pada orang dewasa. Dalam British Journal of Nutrition, orang yang rutin
mengonsumsi satu atau lebih telur per hari, yakni setara 50 gram, telah
meningkatkan risiko diabetes hingga 60 persen. Seperti yang telah disebutkan
dalam penelitian, makan telur ayam setiap hari membuat laki-laki berisiko 55%
mengalami diabetes tipe dua. Sedangkan untuk perempuan, berisiko sekitar 77%,
lebih besar dari laki-laki.
3. Berisiko keracunan bakteri.
Makan telur setengah matang atau bahkan mentah secara berlebihan, maka
berisiko keracunan bakteri salmonella. Bakteri ini biasanya terdapat pada bagian
putih telur atau cangkangnya. Bakteri salmonela akan menimbulkan masalah pada
pencernaan manusia. biasanya orang yang terinfeksi bakteri salmonella tidak
mengalami gejala tertentu. Sedangkan yang lain bisa mengalami diare, demam
dan kram perut dalam 72 jam. Untuk mereka yang daya tahan tubuhnya bagus,
gejala bisa hilang tanpa pengobatan apapun.
4. Menimbulkan jerawat.
Memakan telur secara berlebihan membuat seseorang rentan terkena jerawat
dan membuat kondisi jerawat pada sebagian orang semakin memburuk. Pola
makan yang tinggi produk daging termasuk telur, biasanya mengandung

13
karbohidrat olahan dan makanan olahan yang dapat meningkatkan peradangan
dalam tubuh.

Peradangan inilah yang akan membuat laju produksi kelenjar minyak makin
meningkat sehingga membuat kulit berminyak, mengundang bakteri dan memicu
munculnya jerawat di kulit.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan bahwa telur adalah bahan
pangan yang brasal dari hewani khususnya unggas, dan telur juga merupakan salah
satu sumber protein yang mudah dijangkau. Salah satu telur dari hewan ungags yaitu
telur ayam ras. Telur ayam ras merupakan bahan pangan yang mengandung protein
cukup tinggi dengan susunan asam amino lengkap. Ada banyak terdapat kandungan
gizi di telur ayam ras , yang sangat efektif dan bagus bagi kesehatan tubuh. Telur
Ayam mengandung energi sebesar 162 kilokalori, protein 12,8 gram, karbohidrat 0,7
gram, lemak 11,5 gram, kalsium 54 miligram, fosfor 180 miligram, dan zat besi 3
miligram.  Selain itu di dalam Telur Ayam juga terkandung vitamin A sebanyak 900
IU, vitamin B1 0,1 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari
melakukan penelitian terhadap 100 gram Telur Ayam, dengan jumlah yang dapat
dimakan sebanyak 90 %. Selain itu mengkonsumsi telur secara berlebihan dapat
menimbulkan efek samping penyakit seperti meningkatkan resiko penyakit jantung,
diabetes, beresiko keracunan bakteri, dan penyakit lainnya. Oleh karena itu
mengkonsumsi telur ayam ras sesuai takaran dan porsi. Kemudian ada beberapa cara
penyimpanan telur ayam ras agar dapat dalam jangka waktu lama. Beberapa cara
penyimpana telur ayam ras diantaranya yaitu metode pengawetan dengan daun jambu
biji, metode pengawetan dengan minyak kelapa, metode pengawetan dengan teh,
metode penutupan pori-pori telur, dan penyimpanan dingin.

15
DAFTAR PUSTAKA

B.Sarwono.1997.Pengawetan dan Pemanfaatan Telur .Jakarta : Tratae

Hadiwiyoto, S. 1983. Hasil-hasil Olahan Susu, Ikan, Daging dan Telur.Yogykarta: Liberty

M.Suprapti Lies.2006.Pengawetan Telur.Yogyakarta : Kanisius.

Nio.F,Gou Tjoe.1979.Pengetahuan Makanan dan Barang Dapur.Bandung : Tratae

R.muchtadi Tien.2010.Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.Bandung :ALFABETA

Soerjono,soedarnih.1974..Pengetahuan Barang Makanan.Yogyakarta :Seksi pengembengan


sekolah kabin PKK.

Sudaryani, T., 2006. Kualitas Telur. Jakarta: Penebar Swadaya.

http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-telur-ayam-komposisi-nutrisi-bahan-
makanan.html#.YyiUHaRBy5d

https://bobo.grid.id/read/083062768/di-kulkas-atau-di-luar-ini-tempat-menyimpan-telur-
ayam-yang-benar

https://www.briliofood.net/foodpedia/7-bahaya-makan-telur-ayam-berlebihan-tingkatkan-
risiko-sakit-jantung-210121r.html

16

Anda mungkin juga menyukai