Anda di halaman 1dari 7

NAMA : LUH YULI TIRTAYANI

NIM : 1710511040

PENGAWASAN MUTU PANGAN


MENCERMATI INFORMASI LABEL & IKLAN PADA PRODUK PANGAN
“SASA SANTAN KELAPA”
Kemasan pangan merupakan salah satu sarana atau media komunikasi
produk dari penjual kepada pembeli/konsumen. Bagi konsumen, kemasan menjadi
lebih penting karena didalamnya tercantum label pangan. Label pangan penting
untuk diketahui sebagai informasi yang sesungguhnya mengenai produk yang
dipasarkan, terutama mengenai substansi dan standar pemakaian yang dilabelkan
pada produk pangan terkait. Selain itu dalam rangka melindungi konsumen dari
klaim informasi yang tidak benar, pemerintah berinisiatif mengeluarkan UU No. 8
Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen untuk mengantisipasi adanya
penyimpangan terkait hal tersebut. Selain itu, untuk meningkatkan upaya menuju
perdagangan yang bertanggung jawab maka diterapkan PP No. 69 Tahun 1999
tentang Label dan Iklan Pangan yang mengacu pada UU Pangan No. 18 Tahun
2012 ini. Menurut pasal 1 (3) dari PP No. 69 Tahun 1999 label pangan adalah
setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi
keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukan kedalam,
ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan, yang selanjutnya
dalam Peraturan Pemerintah ini disebut Label. Sedangkan iklan pangan adalah
setiap keterangan atau pernyataan mengenai pangan dalam bentuk gambar,
tulisan, atau bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran
dan atau perdagangan pangan, yang selanjutnya dalam peraturan pemerintah ini
disebut iklan. Hal ini kemudian diatur dalam pasal 1 (4) dari PP No. 69 Tahun
1999 tentang Iklan Pangan.
Produk pangan baik produk siap konsumsi ataupun produk yang harus
diolah terlebih dahulu hendaknya memiliki label pangan. Mengacu pada PP No.
69 Tahun 1999 tentang label pangan, adapun syarat label pangan adalah
tercantumnya bagian utama label yang meliputi tulisan pada label, nama produk
pangan, keterangan bahan yang digunakan, berat bersih ataupun isi bersih, nama
dan alamat podusen, tanggal kadaluarsa dan kode pangan, nomor pendaftaran
pangan, kandungan gizi, label kode iradiasi, genetika olahan tertentu serta BTP
yang terkandung pada produk pangan terkait. Salah satu produk pangan yang
beredar di pasaran adalah produk santan dalam kemasan. Produk santan yang
diamati berupa produk santan kemasan merk “Sasa” yang label kemasannya akan
diamati kemudian.

Gambar 1. Sasa Santan Kelapa


Sasa Santan Kelapa merupakan varian dan inovasi santan instan. Sasa
Santan Kelapa yang berbentuk cair ini memiliki banyak keunggulan di
bandingkan produk santan instan yang lain, seperti penggunaannya yang lebih
praktis karena sudah matang dan siap pakai, serbaguna dan sangat cocok untuk
segala jenis masakan bahkan minuman, memiliki aroma dan rasa yang segar dan
tidak tengik. Sasa Santan Kelapa diproses dengan cara yang modern dan higienis,
terbuat dari kelapa asli dan berasal dari perasan pertama yang tanpa pengawet.
Produk Sasa Santan Kelapa ini dikemas dalam kemasan tetra pak, tetra brik
aseptik dengan menggunakan penutup yang kedap udara/kondisi luar sehingga
keutuhan dan kualitas produk dapat terjaga dengan baik. Analisis penerapan label
dan iklan pada produk Sasa Santan Kelapa ini dapat dilihat dari kondisi
keseluruhan kemasan yang meliputi bagian utama label yang telah mencantumkan
tulisan terkait deskripsi produk. Tulisan yang digunakan jelas dan tidak pudar
serta menampilkan informasi-informasi terkait produk dalam 2 versi bahasa yang
berbeda, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hal ini dilakukan agar
pemasaran produk lebih luas dan bersifat universal. Adapun penjabaran secara
rinci adalah sebagai berikut:
 Nama produk pangan jelas tertera pada kemasan yaitu produk “Sasa Santan
Kelapa Coconut Cream” dengan tulisan sesuai aturan, tidak terlalu mencolok
dan kontras terhadap latar kemasan serta terletak pada bagian tengah kemasan.
Nama produk haruslah tertera dengan jelas untuk memberikan kemudahan
pada konsumen dalam memilih, membeli ataupun menyebutkan produk pangan
tertentu serta memberikan kemudahan dalam membedakannya dengan produk
pangan lain yang sejenis.

 Keterangan bahan yang digunakan tercantum pada komposisi produk yang


berupa santan kelapa segar (80%), air dan bahan penstabil nabati. Komposisi
bahan tergolong sederhana dan terdapat dalam 2 versi bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris (ingredients). Komposisi produk terletak pada
kemasan bagian samping.

 Produk santan ini merupakan produk cair sehingga keterangan untuk produk ini
menggunakan keterangan isi bersih (net weight) dengan total 200 ml.
Keterangan isi bersih ini terletak pada bagian depan kemasan bagian pojok
bawah kemasan produk.

 Nama dan alamat produsen tercantum pada bagian samping kemasan produk.
Produk Sasa Santan Kelapa ini diproduksi oleh PT. TRI JAYA TANGGUH
beralamat di Jl. Trans Sulawesi, Kec. Boliyohuto, Gorontalo 96251, Indonesia
dibawah Lisensi PT. SASA INTI yang beralamat di Jl. Raya Gending,
Probolinggo 67272, Indonesia.

 Tanggal kadaluarsa tercantum tepat pada atas kemasan, yaitu dekat dengan
tutup kemasan. Namun, pada produk Sasa Santan Kelapa ini menerapkan
tanggal best before (baik digunakan sebelum) yaitu pada tanggal 04 April 2020
lengkap dengan kode produksi yang tertera yaitu AY04C1208:45.

 Berdasarkan Pasal 30 PP No. 69 Tahun 1999 dalam rangka peredaran pangan,


bagi pangan olahan yang wajib didaftarkan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, baik produksi dalam negeri maupun yang
dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia, pada label pangan olahan yang
bersangkutan harus dicantumkan Nomor Pendaftaran Pangan. Produk Sasa
Santan Kelapa ini telah tercantum kode BPOM RI dengan kode nomor
pendaftaran yaitu BPOM RI MD 418232005003. Selain itu, terdapat kode halal
yang terbukti dengan tercantumnya logo halal dari MUI (Majelis Ulama
Indonesia) dengan nomor 18120000710916. Kedua kode ini tercantum pada
bagian depan kemasan produk. Selain nomor BPOM dan kode halal, terdapat
pula barcode produk terkait yang terletak di bagian samping kemasan.

 Kandungan gizi pada produk terletak pada bagian samping kemasan yaitu pada
bagian informasi nilai gizi (nutrition facts) produk. Disana tercantum takaran
saji sejumlah 15 ml dan jumlah sajian per kemasan sebanyak kurang lebih 13
buah. Jumlah per sajian terdiri dari energi total dari lemak 35 kkal dan energi
dari lemak jenuh sebesar 30 kkal. Lemak total 3,5 g dan %AKG 6%, kolesterol
sebesar 0 mg dan %AKG 0%, protein 0 g dengan %AKG sebesar 0%. Selain
itu terdapat pula kandungan karbohidrat total sebesar 0 g dengan %AKG yaitu
0%, dan natrium sebanyak 10 mg dengan %AKG sebesar 1%. Seperti yang
tertera pada label, persen AKG berdasar pada kebutuhan energi 2150 kkal.
Pada bagian depan kemasan juga tertera kandungan gizi berupa lemak nabati
sebesar 25%.

 Selain kandungan gizi, terdapat pula informasi terkait produk berupa bahan
baku produk, proses yang digunakan saat pengolahan serta keunggulan produk.
Komponen ini terletak pada bagian samping kemasan.

 Pada label kemasan produk, tidak tercantum adanya label kode iradiasi dan
genetika olahan tertentu dikarenakan produk Sasa Santan Kelapa bukanlah
suatu pangan iradiasi dan rekayasa genetik. Namun, label kode yang tercantum
berupa kode kemasan yang dapat didaur ulang karena produk ini menggunakan
kemasan karton tetra pak.

 Informasi BTP yang terdapat pada produk terletak pada komposisi yang
tercantum di bagian samping kemasan. Adapun bahan tambahan pangan (BTP)
yang digunakan adalah bahan penstabil nabati (stabilizer) yang digunakan
untuk menjaga konsistensi produk santan tetap terjaga dan untuk menstabilkan
produk agar bertahan lama di pasaran dalam kurun waktu yang ditentukan.

 Informasi lainnya yang tercantum pada label kemasan produk ini adalah
adanya pencantuman layanan konsumen melalui nomor telepon bebas pulsa
dan dicantumkannya pula halaman media sosial dari produsen pada bagian
samping kemasan produk. Selain itu terdapat anjuran penggunaan dan
penyimpanan produk yang terletak di bagian samping kemasan produk.

Selain pada label kemasan, pada PP No. 69 Tahun 1999 tepatnya pasal 44
ayat 1 tercantum bahwa setiap iklan tentang pangan yang diperdagangkan wajib
memuat keterangan mengenai pangan secara benar dan tidak menyesatkan, baik
dalam bentuk gambar dan atau suara, pernyataan, dan atau bentuk apapun lainnya.
Pada penerapannya, iklan produk Sasa Santan Kelapa yang ada di bagian kemasan
produk mencakup kalimat iklan yang tidak terlalu melenceng dari produk karena
memang santan merupakan produk pangan yang memiliki citarasa gurih dan
produk Sasa Santan Kelapa ini cenderung menggunakan kelapa asli. Selain iklan
pada kemasan, iklan yang ditayangkan di media elektronik juga telah masuk
kedalam kategori memenuhi persyaratan yang terdapat dalam Pasal 44 Ayat 1 PP
No. 69 Tahun 1999, dimana tidak ada unsur-unsur yang melanggar norma
kesusilaan dan ketertiban umum. Hanya saja, konsep iklan pada media elektronik
lebih mengacu pada tren yang ada saat ini dan cenderung lebih menonjolkan
tentang keaslian dari produk Sasa Santan Kelapa ini. Iklan produk juga berisikan
animasi dan dapat menarik perhatian konsumen untuk menggunakan produk.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 1999. PP Nomor 69 Tahun 1999


tentang Label dan Iklan Pangan.

Undang-Undang Republik Indonesia. 1999. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen.

Anda mungkin juga menyukai