Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAJEMEN BISNIS

Dosen Pengampu : Ir. Muttasim Billah, MT


Disusun Oleh :
1. Wahyu Ramadhanti ()
2. Yuliatin Zaen ()
3. Roudhotul Jannah ()
4. Resy Mareta (17031010027)
5. Arbiyatul Arika ()
6. Egita Yulisningtyas (17031010020)
7. Ira Pareira (17031010028)
8. Zanuar Aang Fradela (17031010062)
9. Gilang Fajar Bayu A (17031010064)
10. Eta Jawaharal Qurobi (17031010080)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2020
Label Pangan merupakan keterangan mengenai pangan dapat berupa gambar,
tulisan, atau kombinasi gambar dan tulisan. Pelabelan ini peletakannya bisa
disertakan pada kemasan pangan bisa dengan cara ditempelkan pada bagian kemasan
pangan atau sebagai kemasan pangan tersebut. Adapun fungsi dari pelabelan yakni
sebagau identifikasi produk, membantu penjualan produk, pemenuhan peraturan
perundang-undangan.
Label berfungsi sebagai identitas karena label merupakan keterangan pertama
yang akan dilihat oleh konsumen sehingga dengan melihat label saja konsumen dapat
mengambil kesimpulan apakah produk tersebut memang terjamin atau tidak. Selain
itu label berperan sebagai identitas yang artinya label berperan sebagai statement/
pernyataan awal yang diungkap kan ke konsumen sehingga label harus semenarik
mungkin dan bisa menjelaskan produk apa yang dijual.
Label pada era modern sekarang semakin penting karena dengan adanya label
pencapaian target pasar akan semakin cepat. Contoh kasus yakni nugget iblis, nugget
iblis bagi banyak orang pasti langsung berpikir bahwa nugget ini bukan yang masak
adalah bangsa makhluk halus tetapi mereka pasti langsung berpikir bahwa makanan
ini pasti pedas. Sehingga dengan pelabelan yang sangat jelas maka terget pasar yang
direncanakan dapat tercapai, dan jika target pasar tercapai maka pelabelan dapat
dikatakan sukses.
Iklan Pangan secara definisi meruakan keterangan atau bisa juga pernyataan
mengenai pangan dalam bentuk gambar, tulisan, atau bentuk lain yang dilakukan
dengan berbagai cara untuk pemasaran dan atau perdagangan pangan. Iklan pangan
ini sendiri dilakukan dengan tujuan sebagai media promosi untuk mencapai
konsumen (agar konsumen tau), dan bisa juga sebagai media yang bertujuan
menampilkan kelebihan produk sehingga konsumen atau target pasar tertarik
membeli produk yang kita sediakan.
Iklan ini merupakan wadah metode bagi pebisnis dalam memasarkan ke
khalayak luas agar masyarakat tau apa yang dijual dan keunggulannya apa. Contoh
yakni mie instan yang dibuat tanpa monosodiumglutamate (MSG). Dengan
menggunakan iklan maka pembeli akan tau bahwa makanan ini aman dimakan jangka
panjang dari pada produk pesaing dan pembeli bisa tau apa nama produk tadi.
Adapun label dan iklan pangan diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 69,
1999 yang meliputi dasar-dasar pelabelan, keterangan yang dicantumkan pada label,
ketentuan tentang nama produk, daftar bahan, berat bersih, nama dan alamat, tanggal
kadaluarsa, nomor pendaftaran, kode produksi, kandungan gizi dan pelabelan pangan
olahan tertentu.
Aturan ini mencakup banyak hal karena pelabelan sendiri tidak boleh sama
satu sama lain. Sehingga ketika kita membuat produk dan ada yang mau klaim
produk kita karena label yang sama maka dapat ditengahi siapa yang pelanggar
hukum. Adapum ketentuan tentang nama produk, daftar bahan, berat bersih, nama
dan alamat, tanggal expired (tanggal kadaluarsa), nomor pendaftaran, kode produksi,
kandungan gizi ini bisa menjadi kriteria bagi pembeli dalam memilih produk yang
akan dikonsumsi. Sehingga pembeli tidak rugi dan denga adanya spesifikasi yang
harus dilengkapi tadi maka pembeli tidak perlu risau mengenai keamanan bagi
kesahatan konsumen itu sendiri dan pelabelan olahan tertentu harus ada sebagai
keterangan bahan tersebut bisa dikonsumsi oleh konsumen atau tidak karena setiap
konsumen punya keperluan masing-masing dan tidak bisa disamakan. Ada konsumen
yang mempunyai alergi yang mana mereka harus tau mengenai spesifikasi/ komposisi
apa saja yang ada pada produk yang akan mereka beli sehingga mereka dapat puas.
Contoh paling sering ditemui dan menjadi acuan pembeli di Indonesia adalah label
halal. Label ini bisa menjamin kenyamanan konsumen muslim, sehingga konsumen
bisa merasa tenang ketika membeli produk dan mengkonsumsi produk tersebut dan
pada label yang paling sering dilihat oleh pembeli selain sertifikasi halal yakni
tanggal kadaluarsa yang artinya produk tersebut aman dikonsumsi sampai kapan.
Diharapkan dengan adanya peraturan ini perusahaan tidak menyesatkan/ curang pada
pembeli serta dapat menjamin keamanan pembeli serta kualitas produk dapat terjaga.
Perlu diketahui bahwa dalam iklan pangan menurut Peraturan Pemerintah No
69 tahun 1999 menyatakan bahwa iklan pangan tersebut harus memuat keterangan
yang benar dan jelas sehingga dapat menarik pelanggan dan pelanggan tau produk
tersebut apa, adapun yang lain yakni tidak menyesatkan pelanggan karena dengan
peraturan seperti ini diharapkan tidak ada perusahaan yang nakal sehingga merugikan
pelanggan, dan juga yang diatur dalam peraturan pemerintah antara lain tidak
bertentangan dengan norma hukum dan kesusilaan, tidak menjelek-jelekan produk
yang lain, serta tidak menyatakan pangan berfungsi sebagai obat.
Adapun jika pengusaha tetap nakal tidak mentaati aturan maka mereka akan
mendapat sanksi. Sanksi Pelanggaran menurut Peraturan Pemerintah No 69 Tahun
1999
a. Peringatan secara tertulis
b. Larangan untuk mengedarkan untuk sementara waktu dan atau perintah untuk
menarik produk pangan dari peredaran
c. Pemusnahan pangan jika terbukti membahayakan kesehatan dan jiwa manusia
d. Penghentian produksi untuk sementara waktu
e. Pengenaan denda paling tinggi Rp 50.000.000,00 (limapuluh juta rupiah)
f. Pencabutan izin produksi atau izin usaha.

Anda mungkin juga menyukai