Disusun Oleh :
Louiseka Bryan Pangestu
H0821065
Surakarta, ...........................2022
Mengetahui
Kepala Program Studi Agribisnis Dosen Penguji
Fakultas Pertanian UNS
................................................ ................................................
ii
INTISARI
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis di Koperasi Anugerah Mina
Sejahtera dan Perusahaan Sabila Farm. Laporan ini dibuat untuk melengkapi tugas
Mata Kuliah Koperasi dan Kemitraan Agribisnis. Dalam penyusunan laporan ini,
penulis tidak lepas dari bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bapak Prof.
Dr. Samanhudi, S. P., M. Si.
2. Kepala Program Studi Agribisnis, Ibu Dr. Ir. Sri Marwanti, M. S.
3. Dosen pengampu Mata Kuliah Koperasi dan Kemitraan Agribisnis.
4. Koperasi Anugerah Mina Sejahtera dan Perusahaan Sabila Farm.
5. Tim Co-Assisten Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis yang telah
membantu dalam penyusunan laporan.
6. Panitia Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis.
Penyusun menyadari seandainya dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun yang dapat membantu demi hasil yang lebih
baik lagi untuk kegiatan praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis. Penyusun
juga berharap laporan kegiatan praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
INTISARI........................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Permasalahan....................................................................................... 2
C. Tujuan dan Kegunaan........................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 5
A. Koperasi................................................................................................ 5
B. Keanggotaan......................................................................................... 6
C. Usaha.................................................................................................... 7
D. Permodalan.......................................................................................... 8
E. Organisasi..............................................................................................9
F. Manajemen........................................................................................... 10
G. Sistem Informasi Manajemen.............................................................. 11
H. Kemitraan............................................................................................. 12
III. METODOLOGI...................................................................................... 14
A. Metode Dasar....................................................................................... 14
B. Metode Pengumpulan Data..................................................................14
C. Metode Analisis Data............................................................................14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 15
A. Kondisi Umum Koperasi Anugerah Mina Sejahtera............................. 15
B. Kondisi Permodalan Koperasi Anugerah Mina Sejahtera.....................18
C. Kondisi Umum Perusahaan Sabila Farm...............................................19
D. Kondisi Permodalan Perusahaan Sabila Farm...................................... 22
V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 24
A. Kesimpulan .......................................................................................... 24
B. Saran..................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi merupakan sebuah badan usaha ekonomi selain BUMN dan
Swasta. Koperasi menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian,
memiliki arti bahwa koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan
orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
perkoperasian dengan asas kekeluargaan. Koperasi memiliki peranan penting
dalam menyongsong perekonomian rakyat khususnya rakyat menengah ke
bawah. Perkembangan dan peranan koperasi di dunia berawal dari sebuah
persoalan sulit dalam segi ekonomi yang memunculkan suatu sistem usaha
yang saat ini disebut dengan koperasi. Perkembangan koperasi di Indonesia
pertama kali muncul pada zaman penjajahan Belanda dengan tokoh dari
Indonesia yang pertama kali mengusulkan ialah Raden Ngabei Aria
Wiriaatmadja pada tahun 1895. Rakyat Indonesia pada saat itu sangat
menderita disebabkan karena rentenir dari bunga peminjaman yang cukup
tinggi. Sebagian besar rakyat Indonesia tidak bisa melunasinya. Melihat hal
ini, Raden Ngabei Aria Wiriaatmadja mencentuskan sebuah koperasi simpan
pinjam pada masa itu. Bentuk koperasi pada awal mula lahirnya koperasi di
Indonesia tidak hanya berbentuk seperti pinjaman uang, namun juga bisa
dalam bentuk hasil pertanian yang dikenal dengan lumbung desa. Awal mula
itu lah yang menjadi cikal bakal berdirinya koperasi di Indonesia hingga saat
ini.
Perkoperasian di Indonesia mengalami sebuah perubahan yang cukup
signifikan. Perubahan ini bisa mengarah baik ke dalam hal yang positif
maupun negatif. Perkembangan zaman menyebabkan lingkungan koperasi
menjadi dinamis dan kompetitif. Lingkungan dinamis memiliki arti bahwa
dunia ini akan terus berkembang dengan penemuan-penemuan baru serta
ilmu pengetahuan yang baru tentunya atas penyempurnaan substansi
sebelumnya. Lingkungan yang dinamis juga akan memunculkan sebuah
inovasi badan usaha yang lain yang menyebabkan meningkatnya kompetisi
dalam bersaing. Bagi koperasi, hal tersebut merupakan sebuah aktivitas yang
1
2
B. Permasalahan
Adapun permasalahan yang dibahas dalam praktikum Koperasi dan
Kemitraan Agribisnis antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi umum di koperasi Anugrah Mina Sejahtera?
2. Bagaimana kondisi mengenai permodalan di koperasi Anugrah Mina
Sejahtera?
3
c. Bagi Mahasiswa
Diskusi yang dilakukan oleh mahasiswa dengan ketua dan
pengurus koperasi dapat digunakan sebagai sumber inspirasi dalam
membuat penelitian dan motivasi untuk melakukan wirausaha. Hal
tersebut merupakan persyaratan dalam menempuh mata kuliah
Koperasi dan Kemitraan Agribisnis pada semester III. Mahasiswa juga
dapat mengetahui secara langsung pertumbuhan kondisi koperasi dan
kemitraan di lapang serta hambatan-hambatan yang ada pada
keduanya.
d. Bagi pembaca
Diharapkan pembaca dapat memperoleh pengetahuan yang
lebih mendalam mengenai koperasi dan kemitraan agribisnis yang
telah berkembang di lapangan. Praktikum ini juga dapat berguna
sebagai sumber inspirasi pembaca ketika ingin mendirikan koperasi
ataupun akan bergabung dengan koperasi. Pembaca dapat pula
mengetahui gambaran tentang perkembangan koperasi terkini.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Koperasi
Koperasi merupakan sebuah badan usaha yang berisikan anggota yaitu
orang atau badan hukum tertentu yang dilandasi oleh asas kekeluargaan.
Koperasi memiliki tujuan yang mulia, salah satunya ialah menyejahterakan
anggota dan masyarakat sekitarnya. Badan usaha ini umumnya menaungi
masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi menengah ke bawah. Unit usaha
yang dikembangkan bermacam-macam, antara lain: unit simpan pinjam, unit
pembayaran listrik, unit usahatani, dan lain-lain. Koperasi juga diartikan
sebagai wadah berupa lembaga untuk menjalankan sebuah kegiatan usaha yang
ditujukan untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat berupa pemenuhan
kebutuhan (Susanto et al., 2018).
Koperasi berlandaskan asas kekeluargaan yang menumbuhkan sifat
saling percaya antar anggotannya. Pedoman dalam keberjalanan koperasi ialah
prinsip-prinsip koperasi yang telah disepakati pada sidang ICA. Indonesia
menerima dan merespon dengan mencantumkan prinsip-prinsip koperasi yang
telah disepakati secara global tersebut menjadi Sendi-Sendi Dasar Koperasi
sebagai bentuk penerimaan. Sendi-Sendi Dasar Koperasi tersebut tertuang
dalam UU Nomor 12 Tahun 1967 yang kemudian disempurnakan menjadi UU
Nomor 25 Tahun 1992. Koperasi harus berjalan dan melaksanakan dengan
seksama berdasarkan asas dan sendi-sendi dasar perkoperasian yang telah
ditetapkan (Suyani, 2018).
Prinsip koperasi sangatlah penting dalam adanya sebuah koperasi. Ada
tujuh prinsip yang tercantum dalam UU Nomor 25 Tahun 1992. Semua prinsip
tersebut harus dijalani oleh sebuah koperasi, apabila koperasi tidak dapat
memenuhi salah satu prinsip tersebut, maka badan usaha tersebut tidak bisa
atau tidak sah dalam perkoperasian. Koperasi memuat sebuah substansi yang
cukup kompleks, diantaranya ada struktur organisasi, kemitraan, manajemen
usaha, profile company, pembagian SHU, dan lain sebagainya.
5
6
B. Keanggotaan
Anggota merupakan sebuah bagian penting dalam sebuah organisasi
atau lembaga yang terdiri dari pelaku organisasi tersebut. Anggota koperasi
merupakan pelaku yang memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing
sesuai yang telah disepakati bersama yang memiliki tujuan, visi, misi yang
sama dan bersifat mengikat. Syarat berdirinya sebuah koperasi ialah adanya
minimal jumlah anggota untuk mendirikan sebuah koperasi. Hal ini telah diatur
dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 pada Bab IV Pasal 6:1 yang menyatakan
bahwa “Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh)
orang.”. Keanggotaan dalam koperasi ini adalah mereka yang telah
mencalonkan diri menjadi anggota dan siap menanggung amanah yang telah
diberikan dalam keanggotan suatu koperasi (Marlina dan Pratama, 2017).
Sesuai dengan prinsip koperasi yang menyatakan bahwa keanggotaan
koperasi bersifat sukarela atau tidak memaksa dan terbuka. Koperasi bersifat
sukarela atau tidak memaksa berarti siapa saja yang tergabung dalam koperasi
bukan atas dasar paksaan, namun karena dirinya sendiri yang telah
memutuskan dan siap untuk menerima apa yang telah menjadi pilihannya.
Koperasi bersifat terbuka berarti calon anggota yang ingin bergabung dengan
koperasi tidak memandang latar belakang dalam semua aspek tanpa kecuali.
Setiap anggota yang terdaftar di dalam koperasi memiliki hak dan kewajiban
yang sama dan harus diperhatikan sesuai dengan Anggaran Dasar yang telah
ditetapkan. Anggota yang terdaftar dalam sebuah koperasi, nantinya akan
dicatat sebagai anggota di dalam buku daftar anggota koperasi. Anggota harus
7
C. Usaha
Usaha dalam koperasi merupakan suatu komponen utama dalam
menjalankan sistem perkoperasian. Definsi dari koperasi merupakan sebuah
badan usaha yang bergerak berdasarkan prinsip koperasi yang berlandaskan
asas kekeluargaan. Sektor usaha dalam koperasi merupakan sektor yang harus
dijalankan tanpa kecuali. Adanya pengelolaan tata usaha yang baik tentunya
akn menghasilkan yang seimbang. Usaha dalam koperasi umumnya akan
dipegang oleh seorang manajer yang berkompeten dalam bidangnya. Manajer
tersebut diharapkan mampu mengelola usaha baik dalam skala besar maupun
kecil guna unruk mencapai tujuan dari koperasi untuk menyejahterakan
anggota. Kegagalan ataupun keberhasilan dari koperasi dapat dilihat dari
keunggulan komparatif sebuah koperasi dalam manajemen anggota dan
menjalankan usahanya (Sitepu dan Hasyim, 2018).
Usaha dalam sebuah koperasi bermacam-macam tergantung bentuk
koperasi yang didirikan. Bentuk koperasi konsumen biasanya akan mendirikan
sebuah toko yang menjual kebutuhan sehari-hari masyarakat, seperti toko
kelontong, toko alat tulis, dan lain-lain. Koperasi produsen cenderung akan
mendirikan usaha berupa pemenuhan barang dan jasa produksi, salah
contohnya ialah peternakan sapi perah kemudian dijual. Bentuk koperasi jasa
8
D. Permodalan
Permodalan dalam koperasi merupakan sebuah bagian yang vital
khususnya dalam membangun usaha koperasi. Modal dalam koperasi
dipergunakan dalam memulai usaha dan pembagian SHU. Secara harafiah
modal memiliki arti sebuah barang atau kemampuan yang dibutuhkan sebagai
dasar atau bekal untuk bekerja. Permodalan diklasifikasikan menjadi 2
berdasarkan cara memperolehnya, yaitu permodalan internal dan permodalan
eksternal. Permodalan dalam koperasi akan memengaruhi pembelanjaan dalam
koperasi. Pembelanjaan koperasi merupakan usaha memperoleh dana koperasi,
untuk membiayai kelangsungan hidup koperasi yang meliputi pengumpulan
modal dan pemanfaatan modal. Kegiatan pencarian dana/modal, adalah
aktivitas untuk memperoleh atau mendapatkan modal, baik modal dari sumber
internal maupun modal dari sumber eksternal (Batubara, 2012).
Permodalan internal merupakan permodalan yang berasal dari koperasi
itu sendiri. Ada 9 elemen dalam memperoleh permodalan ini, yaitu yang
pertama ialah dana dari anggota yang meliputi: simpanan pokok, simpanan
wajib, simpanan manasuka atau sukarela. Permodalan yang kedua ialah
cadangan modal yang diperoleh dari SHU yang disisihkan. Permodalan yang
ketiga ialah uang kontan, lalu yang keempat pengendalian piutang, yang
kelima pengendalian stok. Elemen berikutnya ialah biaya penyusutan,
simpanan wajib kredit, simpanan hari koperasi dan yang terakhir ialah
simpanan lain-lain. Modal yang diperoleh tersebut kemudian dikelola sehingga
akan dimanfaatkan untuk membangun usaha (Murni et al., 2019).
9
E. Organisasi
Struktur organisasi koperasi merupakan sebuah manajemen organisasi
koperasi yang berisi tingkatan berdasarkan jabatan dengan tugas dan
wewenangnya masing-masing. Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 21
Tentang perangkat koperasi, terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus, dan
Pengawas dengan tugas dan wewenangnya masing-masing. Struktur organisasi
koperasi biasanya disajikan dalam bentuk bagan dengan garis komando
maupun garis koordinasi antar bagiannya. Adanya struktur organisasi ini
tentunya juga tidak terlepas dari prinsip-prinsip koperasi yang telah diatur yang
selalu menjadi landasan. Struktur organisasi merupakan sebuah substansi yang
harus ada pada setiap organisasi koperasi. Struktur organisasi memberikan
sebuah gambaran terkait hubungan kerja dan polanya yang menunjukan
kedudukan, tugas dan wewenang, serta tanggung jawab secara hierarki
(Senduk et al., 2017).
Rapat Anggota Tahunan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
secara hierarki pada struktur organisasi. Rapat Anggota Tahunan membawahi
10
F. Manajemen
Manajemen koperasi merupakan sebuah usaha untuk mengelola baik
memanajemen organisasi, maupun manajemen usaha. Berdasarkan struktur
organisasi, manajemen organisasi merupakan tanggung jawab pengurus
sebagai pengelola koperasi, sedangkan manajemen usaha merupakan tanggung
jawab manajemen dalam mengelola usaha koperasi tersebut. Manajemen dalam
koperasi tentunya menerapkan fungsi-fungsi manajerial, yaitu perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating),
pengawasan (controlling). Penerapan fungsi tersebut sangatlah penting dalam
upaya mengelola koperasi. Pengelolaan internal yang baik oleh pengurus selain
harus menerapkan fungsi manajemen, pengurus harus mengadakan manajemen
organisasi dengan berlandaskan prinsip-prinsip koperasi salah satunya ialah
prinsip demokrasi one person one vote untuk menentukan keputusan.
Manajemen yang baik dapat terjadi apabila data pengelolaan yang telah diolah
menjadi sebuah informasi dapat tersampaikan dengan baik kepada seluruh
pelaku usaha (Rahmanto, 2021).
Manajer bertanggung jawab atas usaha yang sedang dijalankan oleh
suatu koperasi. Manajemen usaha yang baik tentunya akan membuat koperasi
semakin berkembang. Perkembangan tidak hanya dari aspek keuangan saja,
11
namun juga anggota serta masyarakat sekitar yang merasa terbantu dengan
adanya koperasi. Seorang manajer dibantu oleh karyawan yang diusulkan pada
saat Rapat Anggota pula. Pengelolaan usaha oleh manajer tentunya
berhubungan dengan keuangan yaitu tentang modal dan pendapatan. Penerapan
fungsi manajerial dengan tepat serta pemahaman seorang manajer terhadap
bidang usaha yang dikelolanya diharapkan mampu mendorong usaha ke arah
yang lebih berkembang. Manajemen yang baik baru bisa dicapai jika dalam
keberjalanannya diterapkan sikap yang tegas dan disiplin (Hendra et al., 2021).
Sisa Hasil Usaha (SHU) menjadi indikator keberhasilan seorang
manajer dalam mengelola usaha dalam setiap tahunnya. Pertambahan
presentase Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagikan pada akhir periode tiap
tahunnya membuktikan bahwa manajer telah berhasil mengelola usaha
koperasi, dengan begitu kesejahteraan anggota dan masyarakat yang ikut
terbantu telah berhasil dipenuhi. Indikator keberhasilan dalam memanajemen
koperasi tidak hanya pada SHU saja, melainkan juga pada permodalan yang
tetap stabil dan tidak mengalami kendala yang berat. Manajemen baik
organisasi dan usaha dapat juga dilihat dari tingkat keaktifan anggota, semakin
aktif anggota maka bisa dikatakan bahwa telah menunjukan manajemen yang
baik (Hamidi et al., 2020).
H. Kemitraan
Kemitraan merupakan sebuah hubungan timbal balik berupa kerja sama
antara koperasi dan mitranya dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu
saling menguntungkan. Kemitraan berbeda dengan kerja sama, dalam
konsepnya kemitraan ini memiliki tujuan untuk saling menguntungkan kedua
belah pihak atau lebih, sedangkan kerja sama bisa jadi ada yang tidak
diuntungkan. Syarat kemitraan ialah adanya dua pihak atau lebih yang saling
membutuhkan dan saling melengkapi. Pandangan teoritis mengenai kemitraan
menyatakan bahwa kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan energi
sumberdaya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya akan
menguntungkan kedua belah pihak (Alam dan Hermawan, 2017).
Kemitraan bagi koperasi sangatlah penting khususnya dalam usaha
yang dirintis dalam koperasi tersebut. Kemitraan memiliki manfaat dalam
berbagai aspek perkoperasian. Aspek tersebut meliputi akses bahan baku atau
13
input, dengan bermitra dengan perusahaan penyedia bahan baku, maka dijamin
koperasi tersebut dapan berjalan lancar dalam proses produksinya. Akses
modal pada koperasi tentunya sangatlah penting, maka dari itu adanya
kemitraan modal dapat memudahkan koperasi memperoleh modal usahanya.
Akses informasi, dalam akses ini koperasi mampu memperoleh informasi
seputar pasar dan teknologi terbarukan yang efektif dan efisien. Manfaat
kemitraan tersebut guna mengatasi sebuah kendala berupa akses teknologi dan
informasi serta permodalan dalam upaya membangun bisnis (Satiti et al., 2018).
III. METODOLOGI
A. Metode Dasar
Metode dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah
metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis merupakan sebuah
metode atau teknik menganalisis data dengan mendeskripsikan data yang
telah ada tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang bersifat umum.
Tujuan dari metode deskriptif analitis ini ialah untuk menggambarkan secara
sistematis melalui data yang telah dianalisa, sehingga mampu menghasilkan
sebuah informasi yang bersalan dari hasil analitis yang tajam.
14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
15
16
pada saat pembagian Sisa Hasil Usaha atau SHU. Manajemen koperasi di
Koperasi Anugerah Mina Sejahtera tergolong baik, para manajer telah
memenuhi tugasnya sebagai pengelola usaha yang dibangun yait usaha pakan
ikan. Manajer produksi memiliki tugas untuk memantau unit produksi pakan
ikan agar sesuai standar dan kualitas yang telah ditetapkan. Manajer penyedia
bahan baku selalu melengkapinya dengan memberikan bahan baku
pembuatan pakan ikan juga sesuai standar yang seharusnya. Begitu pula
dengan manajer pemasaran, beliau memasarkan produknya melalui anggota
yang berasal dari klaster petani ikan. Manajemen yang baik dan
berkesinambungan pada Koperasi Anugerah Mina Sejahtera ini akan
memberikan kemajuan nantinya untuk anggota dan koperasi itu sendiri.
Manajemen juga berkaitan erat dengan sistem informasi koperasi.
Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dan mahal harganya
apabila dilihat dari kacamata usaha. Manajer harus tepat dalam mengelola
informasi agar tidak salah dalam menganalisa suatu pasar tertentu. Manajer
tidak hanya sebagai pencari informasi, namun juga sebagai pemberi informasi
kepada masyarakat terkait koperasi dan usaha yang dijalankan. Sistem
informasi di Koperasi Anugerah Mina Sejahtera tergolong masih dalam tahap
pengembangan. Koperasi ini merupakan koperasi yang baru, hal tersebut
disebabkan karena baru berjalan sekitar satu tahun. Maka dari itu sistem
informasi yang diadakanpun belum maksimal. Sistem informasi yang saat ini
dijalankan oleh koperasi yang terletak di Kecamatan Mungkid itu ialah
melalui media sosial Facebook. Koperasi Anugerah Mina Sejahtera berjanji
akan mengembangkan sistem informasi agar mampu mengikuti
perkembangan zaman.
Koperasi Anugerah Mina Sejahtera memiliki kemitraan dengan
penyedia bahan baku dan konsumennya. Kemitraan tersebut bersifat tidak
langsung disebabkan karena belum ada kontrak yang menaunginya.
Kemitraan merupakan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan kedua
belah pihak yang menjalai kemitraan. Berdasarkan definisi tersebut, maka
secara tidak langsung koperasi ini telah menjalin kemitran dengan penyedia
18
bahan baku dan konsumennya. Penyedia bahan baku seperti tepung, bekatul,
vitamin dan lain-lain tentu akan untung apabila produknya dibeli oleh
koperasi sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan, begitu sebaliknya. Maka
dari itu baik pihak koperasi dan mitra penyedia bahan baku sebenarnya telah
melakukan kemitraan secara tidak langsung.
dalam Rapat Anggota Tahunan atau RAT. Simpanan pokok yang disepakati
oleh Koperasi Anugerah Mina Sejahtera ialah Rp2.500.000 untuk satu tahun
atau satu periode. Adapun sumber eksternal yang diperoleh Koperasi
Anugerah Mina Sejahtera, yaitu berasal dari KUR Perbankan. KUR
merupakan kependekan dari Kredit Usaha Mikro yang diadakan oleh pihak
perbankan, dalam hal ini ialah Bank Rakyat Indonesia atau BRI. Besaran
nominal yang diperoleh yaitu Rp100.000.000 untuk 3 tahun ke depan dengan
bunga 6%. Hal tersebut menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi Koperasi
Anugerah Mina Sejahtera untuk terus maju dalam usahanya untuk memenuhi
tujuan koperasi dan visi misinya.
Permodalan tersebut tentu akan digunakan dalam upaya
mengembangkan usaha koperasi. Koperasi Anugerah Mina Sejahtera
memiliki target untuk membeli lahan sendiri sehingga tidak menyewa pada
perusahaan yang berada di dekat situ. Maka dari itu, modal yang didapatkan
nantinya akan dialokasikan sebagai pembelian lahan. Permodalan ini juga
dialokasikan untuk pembelian mesin extruder yang berguna dalam upaya
pembuatan pakan ikan. Tidak hanya pembelian mesin saja, melainkan modal
juga digunakan dalam keberlanjutan usaha yang dijalankan dengan membeli
bahan baku. Permodalan yang didapatkan diharapkan mampu untuk
menunjang pembangunan yang menjadi target Koperasi Anugerah Mina
Sejahtera.
produksi, manajer unit wisata, manajer unit edukasi, dan karyawan yang
membantu.
Usaha yang dikelola oleh keluarga kecil tersebut akhirnya berkembang,
yang awalnya hanya berawal dari 1 unit produksi kini berkembang menjadi
unit wisata dan edukasi. Ketiganya saling berkesinambungan dan saling
melengkapi dalam upaya mendapatkan keuntungan. Unit produksi
merupakan sebuah usaha untuk memproduksi komoditas buah-buahan
khususnya buah naga yang menjadi komoditas usaha utama. Unit produksi ini
di alokasikan sebagai unit usaha untuk menjual hasil produksi berupa buah
naga ke pasar-pasar tertentu. Hasil produksi tidak hanya dijual mentah-
mentah, namun juga ada yang diolah menjadi produk bernilai ekonomis
seperti puding, ice cream, jus dan lain-lain. Unit wisata merupakan unit hasil
perkembangan dari unit produksi. Lahan produksi yang luas dirasa kurang
apabila hanya dialokasikan untuk produksi saja, maka dari itu muncul lah ide
agrowisata Sabila Farm. Unit ini juga berkembang menjadi unit edukasi yang
di dalamnya berisi edukasi baik terkait produksi, manajemen, pemasaran, dan
lain sebagainya.
Usaha yang dibangun tentu membutuhkan modal untuk berkembang.
Modal yang diperoleh perusahaan ini awalnya berasal dari tabungan pribadi.
Tabungan tersebut kemudian dikumpulkan sehingga terkumpul membentuk
modal guna membangun suatu usaha. Permodalan tersebut lalu digunakan
untuk menyewa lahan dan menyiapkan bahan baku. Permodalan pada Sabila
Farm tidak berupa uang saja, melainkan juga ilmu dan pengalaman dalam
membangun usahanya.
Organisasi dalam perusahaan ini berasal dari keluarga sendiri yang
memegang jabatan penting di dalam usahanya. Pemilik utama dari
perusahaan ini bernama Bapak Gunung Soetopo. Sabila Farm memiliki
bentuk badan hukum Usaha Dagang atau UD karena latar belakang
berdirinya berasal dari perusahaan keluarga. Bapak Gunung Soetopo dibantu
oleh istri dan kedua anaknya dalam mengelola usahanya. Ibu Elly Soetopo
menjabat sebagai Co-Founder di Sabila Farm. Kedua anaknya merupakan
21
Adanya unit usaha yang bermanfaat serta manajemen yang baik tentu
selain dibutuhkan internal yang berkualitas juga dibutuhkan pihak eksternal
dalam upaya kemitraan. Kemitraan merupakan sebuah hubungan timbal balik
yang saling menguntungkan satu sama lain. Sabila Farm memiliki banyak
kemitraan dan menjalin hubungan yang baik dengan mitranya. Mitra yang
dimiliki Sabila Farm tidak hanya dalam pemasaran produk saja, namun juga
dalam upaya produksi. Kemitraan yang dijalin Sabila Farm tidak hanya di
klaster distributor saja, melainkan juga pada penempuh pendidikan seperti
sekolah, perkuliahan dalam negeri maupun perkuliahan luar negeri.
Kemitraan ini tentu akan saling menguntungkan satu sama lain khususnya
pada kalangan pelajar yang ingin meningkatkan kompetensinya di bidang
pertanian dan manajemen.
dari itu secara organisasi dan manajemen Sabila Farm telah membuktikannya
dengan manajemen usaha dan organisasi yang baik. Permodalan selanjutnya
ialah lahan, awalnya lahan yang dimiliki oleh keluarga Bapak Gunung
Soetopo kecil dan tidak cukup apabila dialokasikan untuk budidaya buah
naga, namun kemudian ia menyewa lahan yang lebih luas untuk
mengembangkan usahanya. Maka dari itu dibutuhkan modal keuangan yang
pada saat itu berasal dari tabungan keluarganya sendiri. Modal tersebut dirasa
cukup untuk mengembangan bisnisnya pada produksi buah naga.
Proses mengembangkan usaha pada saat merintis disesuaikan dengan
modal yang ada. Maka dari itu, berapapun modal yang tersedia akan selalu
mencukupi. Usaha yang dibangun ketika sudah membuahkan hasil, maka
tidak sepenuhnya hasil labanya dikonsumsi pribadi, namun juga disisihkan
untuk modal berikutnya. Adanya teknik manajemen tersebut akan membuat
modal yang awalnya sedikit menjadi terus bertambah. Modal tersebut
akhirnya digunakan untuk perluasan usaha yaitu pada unit produksi untuk
menambah luas lahan dan inovasi lainnya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan praktikum Koperasi dan
Kemitraan Agribisnis di Koperasi Anugerah Mina Sejahtera dan Perusahaan
Sabila Farm adalah sebagai berikut :
1. Kondisi umum di Koperasi Anugerah Mina Sejahtera memiliki kondisi
manajemen usaha dan organisasi yang baik, hal tersebut dapat dinilai dari
keberjalanan yang baru 1 tahun namun sudah mampu bersaing pada pasar
dengan anggota yang terus bertambah.
2. Kondisi permodalan di Koperasi Anugerah Mina Sejahtera berasal dari
internal yaitu melalui simpanan pokok dan simpanan wajib kemudian
sumber eksternal yaitu KUR BRI.
3. Kondisi umum perusahaan Sabila Farm memiliki kondisi yang cukup baik
dari berbagai segi khususnya manajemen usaha yang dijalankan yaitu unit
produksi, unit wisata, dan unit edukasi yang berjalan dengan baik.
4. Kondisi permodalan Perusahaan Sabila Farm berasal dari tabungan
keluarga pribadi dan cukup untuk membangun dan mengembangkan
perusahaannya.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dari kegiatan praktikum Koperasi dan
Kemitraan Agribisnis di Koperasi Anugerah Mina Sejahtera dan Perusahaan
Sabila Farm adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya Koperasi Anugerah Mina Sejahtera menyediakan tempat khusus
yang layak sebagai tempat menyambut tamu yang berkunjung.
2. Sebaiknya Koperasi Anugerah Mina Sejahtera mengembangkan unit
usahanya sehingga tidak hanya bergerak pada penyediaan pakan ikan saja.
3. Sebaiknya Koperasi Anugerah Mina Sejahtera membuat kontrak kemitraan
secara resmi dan dilindungi oleh hukum untuk memperoleh keuntungan
yang masih belum dapat dicapai
24
25
.
LAMPIRAN
List Pertanyaan
Bukti Jurnal Internasional Poin A
Bukti Jurnal Internasional Poin B
Bukti Jurnal Nasional Poin C
\
Bukti Buku Poin D
Bukti Jurnal Nasional Poin E
Bukti Buku Poin F
Bukti Jurnal Nasional Poin G
Bukti Jurnal Nasional Poin H
Dokumentasi di Koperasi Anugerah Mina Sejahtera
Dokumentasi di Perusahaan Sabila Farm