Oleh :
BISMA BAYU PUTRA NIAS FAWWAS
NPM : 19024010105
Disusun Oleh:
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Plt. Koordinator Program Studi Agribisnis
2
KATA PENGANTAR
Puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala
Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dengan lancar tanpa ada suatu hambatan
Jombang Jawa Timur” ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu persyaratan
sarjana.
Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan
yang diberikan berbagai pihak sehingga laporan ini dapat terlaksana, untuk itu
kepada :
1. Dr. Ir. Nora Agustien K, MP. Selau Dekan Fakultas Pertanian UPN Veteran
Jaw Timur.
2. Dr. Ir. Sudiyarto, MM. selaku Ketua Jurusan Program Studi Agribisnis UPN
3
3. Ir. Sri Widayanti, MP selaku Koor Program Studi Jurusan Agribisnis UPN
4. Dr. Ir. Sudiyarto, MM. selaku dosen pembimbing yang sudah meluangkan
5. Dr. Ir. Nuriah Yuliati, MP. Selaku dosen pembimbing pengganti dan plt.
8. Citra Safitri, SP., M.Si. selaku Kepala Subbag Tata Usaha di UPT
10. Orang tua dan keluarga yang sudah mensupport dan mendukung,
11. Sahabat dan teman teman yang sudah membantu dan menemani dalam
Penulis,
4
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
5
2.6. Hambatan Penyuluhan Pertanian..............................................................22
2.7.1. Hambatan......................................................................................22
2.7.2. Strategi..........................................................................................22
6
5.4. Implementasi Strategi Penyuluhan Pertanian di
Wilayah Kabupaten Jombang....................................................................49
6.1. Kesimpulan.................................................................................................57
6.2. Saran..........................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................58
LAMPIRAN.........................................................................................................60
7
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
8
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
9
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
4 Dokumentasi....................................................................................................66
10
11
I. PENDAHULUAN
menyebutkan bahwa jumlah penduduk yang bekerja per Agustus 2020 sebanyak
128.981 orang dari 658.832 angkatan kerja bekerja dibidang pertanian. Jumlah
tersebut terdiri dari 85.168 laki – laki dan 43.818 perempuan (BPS Kab.
Jombang, 2020).
waktu 2003 – 2013 atau sepuluh tahun, Indonesia kehilangan lebih dari 10%
dipersepsi positif dan negatif. Dalam sudut pandang positif hal ini menunjukkan
desa yang umumnya bertani memilih pekerjaan non pertanian, namun dari sudut
pandang negatif dapat diartikan bahwa sektor pertanian kehilangan pekerja atau
tenaga kerjanya.
kapasitas manajemen, dan minat memiliki pengaruh terhadap kinerja usaha tani.
paling kuat, diikuti oleh minat petani, lingkungan ekonomi, karakteristik individu,
1
2
petani. Pekerjaan secara umum memang produk budaya karena pekerjaan itu
sendiri adalah budaya. Semakin suatu daerah itu berbudaya pertanian, semakin
produktivitas pertanian.
terhambat oleh banyak faktor yang menyebabkan sulitnya bagi para petani untuk
berkembang, oleh karena itu dibutuhkan fasilitas antara lain sebagai orang yang
kepada masyarakat.
tertinggi dari sumber daya yang dikelola. Produktivitas sumber daya usahatani
kemauan petani dalam menggunakan teknologi yang didorong oleh aspek sosial
3
tanamnya sehingga hasil dapat optimal atau dapat dikatakan keluarga tani
modern..
pengetahuan dan arahan agar dapat mengubah pola pikir petani untuk lebih
efektif dalam mengolah hasil panen mereka. Penyuluh sangat penting dalam
profesional dalam memberikan penyuluhan. Maka dari itu penulis berniat untuk
melakukan kegiatan Kuliah Kerja Profesi pada instansi Unit Pelaksana Teknik
Timur.
Manfaat yang diharapkan dalam kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah:
tambahan pengetahuan.
b. Kegiatan Kualiah Kerja Profesi ini dapat menjadi sarana pembinaan kerja
a. Hasil laporan PKL ini dapat menjadi bahan masukan bagi pihak dinas
penyuluhan berasal dari kata dasar ”Suluh” yang berarti pemberi terang di
berbagai kemampuan agar dapat membentuk sikap dan perilaku hidup yang
dalam rangka mengubah masyarakat menuju keadaan yang lebih baik seperti
mereka mampu menolong dirinya sendiri, baik di bidang ekonomi, sosial maupun
6
7
pembelajaran bagi pelaku utama (pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha
agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
pembelajaran bagi pelaku utama agar mereka mau dan mampu menolong dan
untuk memengaruhi pemikiran dan pendapat orang lain agar bisa menyesuaikan
mengajak atau membujuk orang lain dengan tujuan mengubah sikap, keyakinan
dan pendapat sesuai keinginan komuikator. Suatu ajakan atau bujukan tanpa
adanya unsur acaman ataupun paksaan. Secara singkat bisa dikatakan bahwa
b. Proses pemberdayaan.
sehingga setiap orang pelaku utama dan pelaku usaha (laki-laki dan perempuan)
1. Berpartisipasi
pertanian.
usahanya.
tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah
usahataninya dengan produktif, efektif dan efisien (Zakaria, 2006). Tujuan jangka
development).
Menurut Riadi (2020) terdapat dua tujuan penyuluhan, yaitu tujuan jangka
3) Perubahan sikap.
telah tercapai.
(function) di satu artikan dengan peranan (role), namun dalam modul ini penulis
tidak”.
melaksanakan tugas pokoknya (menyuluh) tidak akan berhasil dengan baik bila
11
diuraikan ini.
lain menyebutkan :
gagasan/ide-ide baru.
usaha tani.
berikut:
selanjutnya.
untuk dapat memberikan informasi yang lebih rinci tentang suatu teknologi.
muka antara penyuluh dan sasaran yang lebih akrab. Di sini perlu
memantapkan keputusannya.
masa kerja penyuluh di suatu tempat. Penyuluh yang belum lama bekerja
di suatu daerah perlu mengenal situasi dan kondisi daerah kerjanya. Dalam
massal.
dapat digolongkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu dari segi sasaran, penyuluh
dan lingkungan.
A. Sasaran.
Yang perlu dipertimbangkan oleh penyuluh dari segi sasaran antara lain,
adalah :
Sasaran yang perlu diperhatikan dari segi golongan umur, jenis kelamin,
pelaku utama. Dalam hal ini sangat erat hubungannya dengan tingkat
14
rata-rata sudah tingkat pendidikannya. Kalau banyak yang buta huruf tentu
harus mampu mengetahui dalam tahap mana sebagian besar dari sasaran
yang akan dicapai. Hal ini penting untuk dapat menentukan metode mana
yang paling tepat. Perlu diketahui bahwa satu metode penyuluhan mungkin
dapat mencapai lebih dari satu tujuan dan satu tujuan mungkin harus
status kepemimpinan yang ada. Hal ini penting, bukan saja dalam
penyuluhannya.
Yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini adalah antara lain: kemampun
1. Kemampuan penyuluh.
2. Materi penyuluhan.
C. Keadaan Daerah.
D. Metode Penyuluhan
digunakan dalam penyuluhan sesuai dengan kebutuhan yang ingin dicapai, yaitu
sebagai berikut:
dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada
diinginkan.
1. Keadaan pribadi sasaran. Beberapa hal yang perlu diamati pada diri sasaran
dana, saran, dan pengalaman serta adanya perasaan puas dengan kondisi
2. Keadaan lingkungan fisik. Lingkungan fisik dalam hal ini adalah lingkungan
keberhasilan penyuluhan.
merupakan suatu pola perilaku yang dipelajari, dipegang teguh oleh setiap
penyuluh. Adapun jika dilihat dari segi jumlahnya sasaran yang ingin di capai,
yang dapat diambil, di samping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya
tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluh dalam kelompok yang
bersangkutan.
18
pertanian :
19
3. Topik pembahasan
langsung ke permasalahan
individu petani.
sempit. pengorganisasian
merupakan pemecahan
individu petani.
ataupun audio-visual dan komputer. Menurut Sujana dan Rivai (2001), beberapa
1. Media grafis (grafika) yang terdiri dari bagan, diagram, grafik, poster,
berarti sebagai penjelasan yang hidup, uraian yang kuat atau penyajian
yang efektif. Dengan demikian media grafis adalah media yang dapat
2. Media fotografi yaitu media berupa gambaran tetap (still picture) yang
3. Media terproyeksi yang terdiri atas overhead projector, slide, dan film strip.
4. Media audio yaitu media dalam bentuk pita suara atau piringan suara.
Termasuk dalam media ini adalah radio, kaset, radio kaset, piringan hitam.
5. Media tiga dimensi yang terdiri dari model dan boneka. Model dapat dibagi
atas 3 katagori yaitu model padat (solid model), mock up dan diorama.
pertanian adalah tujuan kegiatan penyuluhan yang hendak dicapai, tahap adopsi
inovasi sasaran, jangkauan media, karakteristik media, dana yang tersedia dan
pertanian
2.7.1. Hambatan
yang dapat menghalangi kemajuan atau pencapaian suatu hal. Pada penelitian
ini faktor penghambat didefinisikan sebagai hal, keadaan yang dapat merintangi,
2.7.2. Strategi
rencana aksi (action plans) untuk mencapai tujuan tersebut dengan secara
23
strategi yang dimaksud adalah upaya – upaya yang dapat dilakukan dalam
PICA merupakan salah satu tools yang kerap kali digunakan dalam metode Six
Sigma pada tahap perbaikan (Improve). Pada metode ini terkandung alternatif
digunakan pada usulan perbaikan pada metode PICA dapat dilihat pada Tabel
2.7.3.1.
Memiliki luas daerah 1.159 km², dengan luas lahan pertanian 48.807 Ha. Jumlah
penduduk Kabupaten Jombang pada sensus tahun 2020 sebesar 1.318.062 jiwa.
19,6% bekerja pada sektor pertanian atau kurang lebih sebanyak 128.981 jiwa.
Berbudaya ;
Berdasarkan visi dan misi tersebut pertanian menjadi salah satu prioritas
24
25
Jombang.
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pertanian memiliki tugas secara
bidang Pertanian.
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi
serta Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang dan mengacu pada
26
bidang Pertanian.
dibidang pertanian;
f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas
Dasar dari tugas dan fungsi Dinas Pertanian tertuang dalam peraturan
menteri dalam negeri nomor 12 Tahun 2017 tentang pedoman pembentukan dan
klasifikasi cabang dinas dan Unit Pelaksana Teknis daerah serta Peraturan
dan fungsi dinas urusan pangan dan urusan pertanian daerah propinsi dan
kabupaten/ kota.
Tata kerja ini berfungsi untuk mengatur pola komunikasi dan koordinasi antar
aparatur/pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Oleh sebab itu,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas. Adapun
masing-masing.
bawahan.
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi serta Tata Kerja
1. Kepala Dinas
atas:
Selanjutnya, diduduki oleh Sekretariat yang membawahi dua sub bagian, yaitu
Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Aset sekaligus Sub Bagian Penyusunan
Program dan Evaluasi. Setiap sub bagian dikepalai oleh satu orang yang biasa
fungsional dan beberapa bidang. Beberapa bidang yang ada di Kantor Dinas
bidang perlindungan, pasca panen dan pemasaran. Setiap bidang terdiri atas
seksi-seksi dengan satu orang kepala yang disebut Kasi. Selain itu juga terdapat
Kabupaten Jombang;
pertanian;
pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha
j. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian sesuai
Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daeah, maka Perlu Mengatur
sebaga berikut :
35
Nama Jabatan
Pertanian
Timur.
dengan 2 Juli 2021 dan 26 Juli sampai dengan 27 Agustus 2021 dengan sistem
magang.
Dinas Pertanian, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Jl. Soekarno - Hatta No.170,
penyuluhan.
Metode pengumpulan data Kuliah Kerja Profesi ini dapat diperoleh melalui
37
38
berikut :
Jombang.
Jombang.
data atau pun ringkasan yang diperoleh dari pihak – pihak dan instansi terkait,
penunjang data primer dan melengkapi penulisan laporan Kuliah Kerja Profesi.
Penyajian data dalam Kuliah Kerja Profesi ini berdasarkan atas data-data
yang diperoleh dari observasi selama ikut serta dalam kegiatan penyuluhan
pertanian di lapang dan di lengkapi data-data yang tersedia dari UPT Pelaksana
didalam laporan.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
antara lain :
Angka Kreditnya;
Penyuluhan Pertanian
Negeri Sipil
Negeri Sipil
39
40
pelaku utama atau petani / pelaku usaha / kelompok tani / gabungan kelompok
yang dibutuhkan petani. Kabupaten Jombang pada tahun 2019 terdapat 304
Gabungan Kelompok Tani dengan 1209 Kelompok Tani dengan rincian sebagai
berikut :
Jumlah
No Kecamatan Jumlah (Poktan)
(Gapoktan)
1 Jombang 18 47
2 Gudo 18 72
3 Diwek 20 78
4 Bandarkedungmulyo 11 44
5 Perak 13 37
6 Tembelang 15 62
7 Megaluh 13 49
8 Ploso 13 51
9 Plandaan 13 64
10 Kabuh 16 71
11 Peterongan 14 52
12 Jogoroto 11 47
13 Mojoagung 18 58
14 Kesamben 14 64
15 Kudu 11 46
46
16 Ngusikan 11 35
17 Ngoro 13 82
18 Mojowarno 19 72
19 Sumobito 21 77
20 Bareng 13 56
21 Wonosalam 9 45
304 1209
Jombang
mengenai potensi desa, monografi desa dan masalah ditingkat desa yang
data pertanian dan programa desa, waktu yang diperlukan untuk menghasilkan
programa kecamatan yang sudah dibuat oleh tim penyusun programa kecamatan
selanjutnya idserahkan kepada pihak berwenang, dalam hal ini pihak berwenang
kelompok tani / asosiasi, berbekal programa PP, RKPP dan jadwal laku.
dapat bersumber pada : laporan hasil penelitian, buku praktis, majalah, buletin,
website dan lain sebagainya yang relevan sehingga menghasilkan Materi dan
media penyuluhan dalam bentuk kartu kilat, transparansi/power point, seri poto,
folder, leaflet, selebaran, postern, flipchart, brosur / buklet, sound slide dan
dipilih. Metode penyuluhan dapat berupa : ceramah, diskusi, demo cara, demo
hasil, demplot, diorama praktek langsung, studi banding, lokakarya, temu wicara,
temu usaha, temu karya dan mimbar sarasehan. Penyuluh pertanian lapang juga
dan mengisi buku agenda penyuluhan. Setelah persiapan pra-lakususi telah siap,
pelaku usaha / kelompok tani / gabungan kelompok tani / asosiasi, Kepala BPP /
Kepala Sub. Bagian Penyusunan Program (Kasubag Sungram) oleh Kepala Unit
bahan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang telah telah sinkron dengan
program Dinas
tidak selalu berjalan sesuai harapan. Hambatan yang dihadapi atau muncul pada
seimbang. Hambatan ini juga dapat disebabkan pemilihan waktu yang tidak tepat
waktu yang tidak tepat seperti saat petani memiliki kesibukan dilahannya dapat
terbuka kepada waktu yang disepakati bersama, dapat dilakukan pagi hari
utama diwilayah yang baru. Penyuluh dengan waktu penempatan yang lama
menjadi tolak ukur apakah informasi yang disampaikan dapat diterima. Tanpa
adanya keaktifan dari petani dapat menjadi hambatan maupun masalah tidak
materi dapat melalui tanya jawab sampai menyelipkan candaan. Hambatan dapat
berikutnya.
Jombang
strategi dan cara yang dilakukan oleh PPL dalam melakukan penyuluhan
dengan tujuan untuk perkenalan serta berdiskusi ringan. Disamping itu juga
dapat dilakukan pengamatan terkait bagaimana kondisi petani dan usaha tani di
wilayah setempat. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu KJF di UPT
Disperta, bahkan melalui pendekatan ini membuat petani akan lebih terbuka
dengan harapan memacu keinginan pelaku utama untuk berpartisi pasi dengan
kegiatan yang diadakan. Hadiah yang diberikan dapat berupa uang tunai, baju
maupun potongan harga pupuk atau benih. Sedangkan hukuman diberikan bisa
kepada pelaku utama yang partisipasinya dinilai kurang, hukuman tersebut dapat
52
berupa pemotongan uang tunai untuk kas poktan maupun tidak mendapatkan
hadiah lainnya.
melalui keagamaan ini dapat berupa bentuk ajakan dalam bersholawat bersama,
Insentif dapat menjadi motivasi bagi pelaku utama untuk ikut berpartisipasi
diajukan oleh penyuluh. Insentif selain diberikan dalam bentuk uang tunai juga
sama dengan pihak swasta. Kerja sama ini dapat menguntungkan kedua belah
Salah satu tools yang digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan yaitu
metode Problem Identification and Corrective Action (PICA). Pada metode PICA,
minat petani observasi cara ini diharapkan pendekatan pendekatan binaan yang
menerima meningkatkan minat petani peserta personal kepada dapat dilakukan akan dituju
sehingga materi
penyuluhan dapat
tersampaikan
secara merata
55
Lanjutan Tabel 5. 3 Problem Identification and Corrective Action (PICA) Penyuluhan Pertanian
Kesulitan Melakukan Dengan diskusi Melakukan diskusi Obervasi dan Wilayah binaan
2 menentukan waktu observasi aktivitas dalam dengan petani terkait diskusi dapat yang akan
temu dengan petani pertanian target menentukan penentuan waktu dilakukan dituju
peserta penyuluhan
penyuluhan
bertambah
sehingga materi
penyuluhan dapat
tersampaikan
secara merata
56
Lanjutan Tabel 5. 3 Problem Identification and Corrective Action (PICA) Penyuluhan Pertanian
tugas penyuluh rencana kedekatan antara secara personal dan hubungan binaan yang
binaan baru
57
Lanjutan Tabel 5. 3 Problem Identification and Corrective Action (PICA) Penyuluhan Pertanian
4 Keaktifan petani Memberikan materi Keaktifan peserta Melalukan observasi Penelitian ini Kelompok tani
mengikuti yang sesuai penyuluhan dapat dan penelitian biasa disebut yang dituju
sebelum
menyusun
materi
58
Lanjutan Tabel 5. 3 Problem Identification and Corrective Action (PICA) Penyuluhan Pertanian
5 Petani Menarik perhatian Penting untuk Melalukan observasi Dapat Pelaku utama
meninggalkan petani sehingga petani mengikuti dan penelitian dilakukan yang dituju
lokasi penyuluhan mau mengikuti hingga akhir mengenai alasan setelah acara
sebelum diakhiri hingga akhir acara acara sehingga petani meninggalkan penyuluhan
Lanjutan Tabel 5. 3 Problem Identification and Corrective Action (PICA) Penyuluhan Pertanian
6 Petani tidak hadir Menarik perhatian Kehadiran petani Melalukan observasi Pemberian Kelompok tani
dalam penyuluhan petani sehingga tersebut dapat dan penelitian hadiah binaan yang
hadir penyuluhan
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Hambatan yang ada pada kegiatan penyuluhan dapat terjadi baik dari
faktor pelaku utama maupun dari penyuluh. Hambatan yang ada dari penyuluh
baik dengan pelaku utama di lokasi yang baru. Hambatan dari petani sebagai
pelaku utama seperti kurang minatnya petani, pemilhan waku yang tidak sesuai
6.2. Saran
Badan Pusat Statistik. 2020. Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis
Pengairan di Kabupaten Jombang (ha), 2015-2017. Jombang
Mutia, Cindy. 2020. Sektor Pertanian Paling Banyak Menyerap Tenaga Kerja
Indonesia
(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/11/12/sektor-pertanian-
paling-banyak-menyerap-tenaga-kerja-indonesia ) diakses pada 22
November 2021
62
Nainggolan, Reinhard. 2008. Bursa saham, Harga Minyak Turun, Kenapa IHSG
Ikut Turun. (http://www.tekmira.esdm.go.id/currentissues/?p=871)
diakses pada 22 November 2021
Nayoga, Herman. 2021. Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Meningkatkan
Swasembada Pangan Di Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa
Selatan. Jurnal Governance Vol.1, No. 2, 2021 ISSN: 2088-2815
Van den Ban, A.W. dan H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius
Yusnita, E. (2020). Minat dan kinerja petani muda dalam usahatani hortikultura di
kabupaten malang (1st ed.). Universitas Gadjah Mada.
Lampiran 4 Dokumentasi
12. Kunjungan dan wawancara ke ketua gapoktan Jati Banjar, Bpk. Sadono
74
14. Pembuatan pupuk bokashi melalui pemanfaatan kohe dan limbah tembakau
di desa Pandanblole, Ploso
75
KINERJA
ALTERNATIF/
SASARAN SUB TARGET REALIS CAPAIAN UPAYA BUKTI
PENJELASAN
ASI YANG TELAH FISIK
NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUNAN TRW IV (%)
TRW DILAKUKAN
IV
III Tersusunnya Jumlah dokumen evaluasi penyuluhan pertanian 2 dokumen 100% 100
dokumen
Evaluasi Jumlah Dokumen Menyusun rencana kegiatan 1 dokumen 50% 50
Penyuluhan
Pertanian evaluasi
RATA-RATA
C. Jombang,
D.
77
I. PENDAHULUAN
Desa Kesamben yang terdiri dari 4 Dusun, 38 RT dan 13 RW, yaitu Dusun
Kesamben, Dusun Ngembul, Dusun Patuk, dan Dusun Kedungsambi. Secara Administratif
Desa Kesamben memiliki luas wilayah 345 Ha.
Secara Geografis Desa Kesamben terletak antara 7°45’99” LS - 7°46’62” LS dan
112°33’10” BT - 112°33’76” BT. Dengan ketinggian 28 m dpl. Jarak Desa Kesamben ± 1
km dari pusat Kecamatan Kesamben, dengan batas batas sebagai berikut :
URAIAN BATASAN
Sungai Brantas
- Sebelah Utara
Desa Pojokrejo
- Sebelah Timur
Desa Watudakon
- Sebelah Selatan
Desa Podoroto
- Sebelah Barat
Sumber Data: Desa Kesamben Tahun 2018
80
Luas Luas ( Ha )
No Dusun Ket
lahan Sawah Tegal Pek
1 Kesamben 78 60 5 13
2 Ngembul 114 80 12 22
3 Patuk 36 25 3 8
2. Pola Tanam
Tabel. 2. Pola Tanam di Desa Kesamben Kec. Kesamben Tahun 2018
Total 102
Total Akhir 287
Sumber Data: Data Primer Desa Kesamben Tahun 2018
Pola tanam yang berlaku di Desa Kesamben sebagian besar yaitu Padi-Padi
- Kedelai hingga mencapai luasan 265 Hektar.
3. Curah Hujan1
Tabel .3. Data Curah Hujan wilayah Desa Kesamben Kec. Kesamben Tahun 2018
N
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018
o
CH 42 61 66 59 -
5 Mei
HH 4 4 7 5 -
CH 28 10 20 5 14
6 Juni
HH 1 1 2 3 2
CH 43 - 10 46 -
7 Juli
HH 2 - 2 3 -
CH 22 - - 31 -
8 Agustus
HH 2 - - 1 -
82
CH - - - 65 38
9 September
HH - - - 2 1
CH - - - - -
10 Oktober
HH - - - - -
CH 59 24 29 55 16
11 Nopember
HH 4 2 3 2 2
Curah hujan tertinggi Desa Kesamben pada bulan Desember s/d bulan April,
rata-rata curah hujan dan hari hujan 5 tahun terakhir yaitu 1.700 mm dan 73 hh
4. Jumlah Penduduk
2 Peternak/Nelayan 62
4 PNS/TNI/Polri 22
6 Pedagang 40
7 Wiraswasta 72
8 Tukang Batu 42
9 Lain-Lain 400
Sumber Data : Data primer Desa Kesamben Kec.Kesamben Tahun 2018
Penduduk Desa Kesamben sebagian besar bekerja sebagai Petani dan Buruh
Tani.
Golongan umur
No. Jumlah (orang) Presentase (%)
( tahun )
1 >1 414
2 1–4 340
84
3 5 – 14 848
4 15 – 39 1183
40 – 64 1492
65 > 264
Total 4.541
Penduduk Desa Kesamben sebagian besar dihuni oleh golongan umur yang
produktif.
Luas
Luas Produktivitas Produksi
No Komoditas Tanam
Panen (Ha) (Ton/Ha) (Ton)
(Ha)
Luas
Luas Produktivitas Produksi
No Komoditas Tanam
Panen (Ha) (Kw/Ha) (Ton)
(Ha)
1 Tebu
c. Tanaman Hortikultura
Tabel. 9 Produksi/produktivitas di Desa Kesamben Kec. Kesamben Tahun
2018
Luas
Luas Tanam Produktivitas Produksi
No Komoditas Panen
(Ha) (Kw/Ha) (Ton)
(Ha)
d. Tanaman Biofarmaka
Tabel. 10 Produksi/produktivitas di Desa Kesamben Kec.Kesamben Tahun
2018
Luas
Luas Tanam Produktivitas Produksi
No Komoditas Panen
(Ha) (Kw/Ha) (Ton)
(Ha)
e. Jumlah Ternak
Tabel. 11 Jumlah Ternak di Desa Kesamben Kec.Kesamben Tahun 2018
Jumlah Jumlah
No Jenis Ternak
Total
Jantan Betina
1 Sapi Perah - - -
2 Sapi Potong 6 12 18
3 Kerbau - - -
4 Kambing 72 94 166
5 Domba 56 87 143
86
Serangan hama tikus di Desa Kesamben mencapai 66 hektar atau 25% dari
luas areal tanam, katagori serangan sedang.
87
a. POSLUHDES
b. GAPOKTAN
4
Kesam Musliki Kesam Rumah Ketua M. Jumian H.
1 2008 Pokta Padi 287
ben n ben Gapktan Sahli i Jumadi
n
c. POKTAN
H.
Ngemb Rumah 200 H. Moh. Atong
2 126 Padi 92 Jumai
ul Poktan 7 Sahli Basori
di
d. HIPPA
Ari
Kesa Musliki Tirto Rumah Ketua M. A.
1 2007 320 Padi 287 Setyowido
mben n Dadi HiPPA Sahli Zaini
do
e. UPJA
Tabel .17 Kelembagaan UPJA Desa Kesamben Kecamatan Kesamben Tahun 2018
Kesam
1 Muslikin - - - - - - - - -
ben
Kesam
1 Muslikin - - - - - - - - -
ben
1 Kesamben 268
2 Ngembul 297
3 Patuk 269
4 Kedungsambi 272
Perilaku
Nama Jenis
NO Belum Belum Belum
Poktan Teknologi/Inovasi
Yakin Mau Terampil
Ngembul Sistem Tanam Jajar
1 65 %
Patuk Legowo
1. Aspek Teknis
Pelaku utama masih menggunakan bahan kimia untuk mengendalikan gulma
sebanyak 80% pada tahun 2018.
Pelaku utama yang menggunakan benih bersertifikat baru 50% pada tahun
2018.
Pelaku utama yang melakukan upaya perbaikan tanah pada lahan pertanian
sesuai anjuran baru mencapai 20% pada tahun 2018.
Pelaku utama yang melaksanakan sistem tanam jajar legowo baru mencapai
10% tahun 2018.
93
2. Aspek Sosial
Pemahaman terhadap manfaat berkelompok masih 30 % pada tahun 2018
Kerjasama dalam kelompoktani masih sekitar 20% pada tahun 2018.
3. Aspek Ekonomi.
Pelaku utama belum dapat mengakses permodalan yang mencukupi sebanyak
75% pada tahun 2018
Jasa Alsintan belum dikelola dengan baik
94
III. TUJUAN
1. Aspek Tehnis
Pelaku utama terampil mengendalikan gulma dengan metode teknis dan non
kimia sebanyak 40% pada tahun 2020.
Pelaku utama yang menggunakan benih bersertifikat pada tahun 2020
mencapai 70%.
40% pelaku utama mengetahui tingkat kesuburan tanahnya menurun pada
tahun 2020.
Pelaku utama yang melaksanakan sistem tanam jajar legowo pada tahun 2020
mencapai 20%.
95
2. Aspek Sosial
Pelaku utama memahami manfaat lembaga/ kelompok sebanyak 45% pada
tahun 2020.
Kerjasama kelompoktani meningkat hingga 40% pada tahun 2020.
3. Aspek Ekonomi
pelaku utama tau cara mengakses permodalan sebanyak 40% pada tahun 2020
Agar lembaga tani bisa mengelola usaha jasa alat mesin pertanian dengan
baik dan benar.
96
IV. PERMASALAHAN
4.1 PERILAKU
Permasalahan perilaku yang dihadapi para pelaku utama, pelaku usaha dan
Penyuluh Pertanian/petugas masing-masing aspek sebagai berikut:
1. Aspek Teknis
80% pelaku utama belum terampil cara pengendalian gulma secara non kimia.
55% pelaku utama tidak tahu dan tidak terampil dalam menggunakan benih
bersertifikat.
80% pelaku utama belum mengetahui tingkat kesuburan tanahnya menurun.
Kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dalam
melaksanakan sistem tanam jajar legowo.
2. Aspek Sosial.
Hanya 35% petani yang paham terhadap manfaat berkelompok.
Kerjasama kelompoktani baru 20% pada tahun 2018.
3. Aspek Ekonomi.
30% pelaku utama belum tau lembaga keuangan yang dapat menyediakan
modal pertanian.
50 % lembaga tani belum bisa mengelola jasa alsintan yang baik dan benar.
Untuk mendukung program penyuluhan pertanian tahun 2020 dan dalam upaya
pemecahan masalah penyelenggaraan penyuluhan pertanian tahun 2019, maka tahun 2020
akan dilaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian. Tujuan penyuluhan pertanian adalah
terjadinya perubahan sikap, pengetahuan dan ketrampilan petani dalam berusaha tani yang
berwawasan agribis dan berskala ekonomi dengan lebih baik, untuk meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani.
Agar kegiatan penyuluhan pertanian dapat berjalan secara efektif dan efisien,
diperlukan suatu perencanaan khususnya penetapan materi, metode dan media penyuluhan
yang tepat. Dengan pengertian seecara teknis mudah dilaksanakan oleh petani, secara
sosial tidak bertentangan dengan norma-norma dan nilai sosial yang berlaku di masyarakat
setempat, sedangkan secara ekonomis dan tidak membutuhkan biaya tinggi.
Cara mencapai tujuan dari kegiatan tersebut diuraikan dalam Programa Penyuluhan
dan Rencana Kegiatan Penyuluhan Pertanian Tahun 2020.
98
BAB VI
PENUTUP
Peningkatan produksi dan pendapatan petani akan berhasil apabila didukung oleh
semua pihak termasuk pemangku kepentingan baik hulu, on farm maupun hilir serta
terciptanya koordinasi yang sinkron dan sinergis pada setiap tingkat pemerintahan mulai
dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai tingkat Desa.
Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang akan dilakukan dalam 1 satu tahun kedepan
(2020) yang dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) pertanian, yang
berada di Desa Kesamben.
99
Pelak
N Pelaku utama u Petugas Penan
Keadaan Tujuan Masalah Kegiatan/ Sumber Pelaks
o usaha Materi Lokasi Waktu Biaya * g gung Ket
Metode biaya ana
jawab
Wanita Taruna Petani
L P L P
tani tani dewasa
1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 1
1 Pelaku utama Pelaku utama 80% pelaku 20 org 20 org 60 org 0 0 1 0 klasifikas Ceramah, Ngem Jan – 1.200.0 Swaday PPL, PPL, -
masih terampil utama belum i gulma diskusi, bul Des 00 a POPT POPT
menggunakan mengendalika terampil dan cara dem cara 2020 ,
Patuk
bahan kimia n gulma cara pengenda Pokta
untuk dengan pengendali liannya n
mengendalikan metode teknis an gulma
100
2 Pelaku utama Pelaku utama 55% pelaku 10org 5 org 45 org 0 0 1 0 Pengguna ceramah, Kesam Jan – 1.500.0 APBD PPL, PPL, -
ben
yang yang utama belum an benih diskusi Des 00 POPT POPT
Kedung
menggunakan menggunakan mau dan berserifik sambi ,
benih benih belum yakin at Pokta
bersertifikat bersertifikat dalam n
baru 50% pada pada tahun mengguna
tahun 2018 2020 kan benih
mencapai bersertifikat
70%
Pelaku
Pelaku utama Petugas
usaha
No Keadaan Tujuan Masalah Penan
Kegiatan/ Sumbe Pelak Ke
Tar Materi Lokasi Waktu Biaya * g gung
Petani Metode r biaya sana t
Wanit una jawab
dewas L P L P
a tani tan
a
i
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
101
3 Pelaku utama 40% Pelaku 80% Pelaku 10 10 40 0 0 1 0 Bahan Ceramah Ngembul Jan – Des 1.500.000 Swada PPL PPL,
yang Utama Utama org Organik ya POP
org Org Diskusi Patuk
melakukan mengetahui belum dalam tanah T ,P
upaya tingkat mengetahui okta
perbaikan tanah kesuburan tingkat n
pada lahan tanahnya kesuburan
pertanian sesuai menurun pada tanahnya
anjuran baru tahun 2020 menurun
mencapai 20%
pada tahun
2018
4 Pelaku utama Pelaku utama 80 % 30 10 20 0 0 1 0 Budidaya Demcar Kesamben MK I 4.100.000 APBD PPL, PPL,
Kedungsam
yang yang Pelaku Padi Sistem POPT POP
org Or Org Jarwo bi
melaksanakan melaksanakan utama Jarwo T,
g
sistem tanam sistem tanam belum Gap
jajar legowo jajar legowo terampil okta
baru mencapai pada tahun melaksanak n
10% 2020 an sistem
mencapai tanam jarwo
20%
b. Aspek b. Aspek
b. Aspek Sosial
Sosial Sosial
1 Pemahaman Pelaku utama Hanya 35% 10 10 40 0 0 1 0 Dinamika Ceramah Ngembul Jan – Des 1.500.000 Swada PPL PPL,
terhadap memahami petani yang org org org Kelompoktani ya Gap
Patuk
manfaat manfaat faham okta
102
Kesamben
Kedungsam
bi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 Kerjasama Kerjasama Kerjasama 10 10 40 0 0 1 0 Dinamika Ceramah Ngembul Jan – Des 1.500.000 Swada PPL PPL,
dalam kelompoktani kelompokta org org org Kelompoktani ya Gap
Diskusi Patuk
kelompoktani meningkat ni baru 20% okta
masih sekitar hingga 40% pada tahun Kesamben n
20% pada pada tahun 2018 Kedungsam
tahun 2018 2020 bi
1 Pelaku utama Pelaku utama 30% pelaku 5 org 5 40 org 1 1 1 0 KUR Ceramah Ngembul Jan – Des 1.250.000 Swada PPL, PPL,
belum dapat tau cara utama org ya Bank Gap
Diskusi Patuk
mengakses mengakses belum tau okta
permodalan permodalan lembaga n
yang sebanyak keuangan
mencukupi 40% pada yang dapat
sebanyak 75% tahun 2020 menyediaka
pada tahun n modal
2018 pertanian
2 Jasa alsintan Agar kelompok 50% 0 15 15 org 1 0 1 0 Teknis Ceramah Kesamben Jan – Des 1.000.000 Swada PPL, PPL,
org Kedungsam
belum dikelola tani bias kelompokta pengelolaan ya UPJA Gap
Diskusi bi
dengan baik mengelola ni belum jasa alsintan okta
usaha jasa alat bias n
mesin pertanian mengelola
dengan baik jasa alsintan
dan benar yang baik
dan benar
_____________________ Muslikin
104
Sumber Penanggung
No Tujuan Masalah Ikhtiar/Kegiatan Lokasi Waktu Biaya* Pelaksana Ket
Biaya Jawab
1 Terbangunnya Jalan Usaha Pengajuan Dusun Jan- Des 50.000.000 APBD PPL PPL, Poktan
sarana usaha tani Tani (JUT) Proposal Kesamben
JUT belum Pembangunan JUT 1
terbangun
2 Terbangunnya Jaringan Pengajuan Dusun Jan- Des 100.000.000 APBD PPL PPL, Poktan
sarana usaha tani Irigasi Proposal Kesamben
JITUT Tingkat Pembangunan 2
Usaha Tani JITUT
belum
terbangun
_____________________ Muslikin
Pelaku KET
TUJUAN MASALAH Biaya Biaya
Pelaku Utama Usaha Petugas Vol/ Penanggun Pelaksa .
No Jenis Lokasi Waktu Sumber
Frek g Jawab na
(Rp) Dana
W TT TD L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Pelaku utama terampil 80% pelaku utama belum 20 20 60 0 0 1 0 Ceramah, 2 kali Poktan Jan – 1.200.0 Swaday PPL, POPT PPL,
Ngembul
mengendalikan gulma terampil cara or or org diskusi, Des 00 a POPT,
Patuk
dengan metode teknis dan pengendalian gulma g g dem cara Poktan
non kimia sebanyak 40% secara non kimia Kesamben
Kedungsambi
Pelaku utama
pada tahun 2020 yang 55% pelaku utama belum 10 5 45 0 0 1 0 ceramah, 2 kali Poktan Jan – 1.200.0 APBD PPL, POPT PPL,
2 Ngembul
menggunakan benih mau dan belum yakin or or org diskusi Des 00 POPT,
Patuk
bersertifikat pada tahun 2020 dalam menggunakan g g Poktan
mencapai 70% benih bersertifikat Kesamben
Kedungsambi
106
40% Pelaku Utama 80% Pelaku Utama 10 10 40 0 0 1 0 Ceramah 2 kali Poktan Jan – 1.500.0 Swaday PPL PPL,PO
3 Ngembul
mengetahui tingkat belum mengetahui or Des 00 a PT ,Pokt
or Org Diskusi Patuk
kesuburan tanahnya menurun tingkat kesuburan g an
g
pada tahun 2020 tanahnya menurun Kesamben
Kedungsambi
Pelaku utama yang 80 % Pelaku utama 30 10 20 0 0 1 0 Demcar 2 kali Poktan MK I 4.100.0 APBD PPL, POPT PPL,
4 Ngembul
melaksanakan sistem tanam belum terampil 00 POPT,
or Or Org Jarwo Patuk
jajar legowo pada tahun 2020 melaksanakan sistem Gapokta
g g
mencapai 20% tanam jarwo Kesamben n
Kedungsambi
Pelaku utama memahami Hanya 35% petani yang 10 10 40 0 0 1 0 Ceramah 2 kali Poktan Jan – 1.500.0 Swaday PPL PPL,
5 Ngembul
manfaat kelompok sebanyak faham terhadap manfaat or or org Des 00 a Gapokta
Diskusi Patuk
45% pada tahun 2020 berkelompok g g n
Kesamben
Kedungsambi
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kerjasama kelompoktani Kerjasama kelompoktani 10 10 40 0 0 1 0 Ceramah 2 kali Poktan Jan – 1.500.0 Swaday PPL PPL,
6
meningkat hingga 40% pada baru 20% pada tahun or or org Ngembul Des 00 a Gapokta
Diskusi
tahun 2020 2018 g g n
Patuk
Pelaku utama tau cara 30% pelaku utama belum 5 5 40 1 1 1 0 Ceramah 2 kali Poktan Jan – 1.250.0 Swaday PPL, Bank PPL,
7
mengakses permodalan tau lembaga keuangan or or org Ngembul Des 00 a Gapokta
Diskusi
sebanyak 40% pada tahun yang dapat menyediakan g g n
Patuk
2020 modal pertanian
Agar kelompoktani bias 50% kelompoktani 0 15 15 1 0 1 0 Ceramah 1 kali Poktan Jan – 1.000.0 Swaday PPL,UPJA PPL,
8
mengelola usaha jasa alat belum bias mengelola or org Ngembul Des 00 a Gapokta
Diskusi
mesin pertanian dengan baik jasa alsintan yang baik g n
Patuk
dan benar dan benar
107
Mengetahui,
Koordinator Wilayah Kerja Penyuluh Kesamben , Februari 2019
Pertanian Kecamatan Kesamben Penyuluh Pertanian Lapangan