Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

PENDAMPINGAN PETANI DI WILAYAH PERBATASAN

DESA JANTING KECAMATAN BADAU KABUPATEN KAPUAS HULU

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Oleh :

Lisda Nopitasari NIRM 04.1.16.0875

Nidia Qurrota A’yunin NIRM 04.1.16.0841

KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR

2019
KATA PENGANTAR

Seraya memanjatkan puji beserta syukur ke hadirat Allah SWT. Karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penlis dapat menyelesaikan Laporan Demonstrasi
Plot Komoditas Jagung dan Ubi Jalar di wilayah perbatasan yang tepanya berlokasi
di Desa Janting Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan
Barat ini dengan lancar serta tepat serta tepat pada waktunya. Penyusunan laporan
ini tentu tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya dorongan, motivasi serta
dorongan dari berbagi pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan ini. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu


2. Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu
3. Pemerintah Kecamatan Badau
4. Pemerintah Desa Janting
5. Bapak Yohanes Entalang selaku Kepala Desa Janting
6. Ibu Hilda Tofani selaku Pembimbing Eksternal Demplot Percontohan Desa
Janting
7. Bapak Ir. Siswoyo, MP. Selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian
Bogor
8. Bapak Oeng Anwarudin, S.Pt., M. Si. Selaku Dosen Pembimbing Internal I
9. Bapak Bayu Adiriyanto, M. Si. Selaku Dosen Pembimbing Internal II
10. Bapak Rudi Hartono, SST., MP. Selaku Ketua Jurusan Pertanian
11. Bapak Dr. Dayat, SP., M. Si. Selaku Ketua UPPM dan Ketua Pelaksana
pendampingan wilayah perbatasan
12. Seluruh panitia pelaksanan Pemdampingan Wilayah Perbatasan
13. Serta rekan rekan seperjuangan Hylocereus undatus 16 yang kami sayangi
dan kami banggakan

ii
Dalam hal ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna , untuk itu penulis mengharapkan kritik da saran yang bersifat
membangun demi menghasilkan karya tulis dan laporan yang lebih baik.

Janting, 12 Agustus 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... vi
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
Tujuan ...................................................................................................... 2
GAMBARAN UMUM ............................................................................................. 3
Kondisi Geografis Desa Janting ............................................................... 5
Badan Perwakilan Desa ........................................................................... 5
Kondisi Mata Pencaharaian Masyarakat .................................................. 5
Kondisi Agama ......................................................................................... 5
Kondisi Pertanian dan Perkebunan .......................................................... 6
Kondisi Peternakan .................................................................................. 6
PELAKSANAAN ................................................................................................... 7
Waktu dan Tempat ................................................................................... 7
Sasaran Kegiatan .................................................................................... 7
Metode Pelaksanaan ............................................................................... 7
DEMONSTRASI PLOT .......................................................................................... 9
PENGABDIAN MASYARAKAT ............................................................................ 15
PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KELOMPOKTANI .. 23
KESIMPULAN ....................................................................................................... 26
Rekomendasi ........................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 27

DAFTAR GAMBAR

iv
Gambar 1. Pola tanaman jagung dan ubi jalar ........................................................ 11

Gambar 2. Acara adat peletakan batu pertama kantor BPP .................................... 15

Gambar 3. Pengecekan traktor untuk olah lahan .................................................... 16

Gambar 4. Survei sumber air untuk pemeliharaan demplot .................................... 16

Gambar 5. Penebasan dan pembakaran lahan demplot ......................................... 17

Gambar 6. Pengolahan lahan demplot.................................................................... 17

Ganbar 7. Pembuatan bedengan lahan demplot ..................................................... 18

Gambar 8. Pengapuran dan pemupukan dasar ...................................................... 18


Gambar 9. Kegiatan penanaman dan penyiraman .................................................. 19

Gambar 10. Lahan komoditas sayur ....................................................................... 20

Gambar 11. Penyuluhan edukasi pertanian ........................................................... 20

Gambar 12. Sosialisasi dunia pertanian di SDN 11 Janting .................................... 21

Gambar 13. Kegiatan penyuluhan edukasi di SMPN berasrama 11 Kec. Badau .... 21

Gambar 14. Kegiatan sosialisasi kesehatan hewan ................................................ 22

DAFTAR TABEL

v
Tabel 1. Tataguna Lahan di Desa Janting Kecamatan Badau Kabupaten
Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat ................................................................ 4
Tabel 2. Rincian Kegiatan Demplot Desa Janting ................................................. 12

Tabel 3. Data Kelembagaan Kelompoktani Desa Janting ...................................... 23

vi
vii
i
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor merupakan salah


satu perguruan tinggi kedinaan dibawah naungan Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang
berupaya menghasilkan SDm Pertanian yang ahli dan parktisi agribisnis yang
memiliki integrasi moral, profesional, mandiri, kredibel dan berdaya saing tinggi
dalam membangun sistem penyuluhan pertanian dimasa depan. Berdasarkan
program studi yang ada di Polbangtan Bogor salah satunya Penyuluhan Pertanian
Berkelanjutan merupakan bentuk upaya untuk meningkatkan kompetensi
penyuluhan.

Polbangtan Bogor merupakan salah satu Perguruan tinggi yang dilibatkan


dalam program pemerintah salah satunya program yang dijalankan oleh
Kementerian Pertanian. Dalam upaya mendukung kesuksesan program pemerintah
tersebut, Polbangtan melaksanakan pendidikan di laur kampus dalam bentuk
Praktek Kerja Lapangan (PKL) oleh mahasiswa semester enam yang di integrasikan
dengan program pendampingan di wilayah Jawa Barat, Banten, Sumantera selatan,
Kalimantan Selatan dan wilayah Perbatasan Pos Lntas Batas Negara Indonesia
Malasyia Kalimantan Barat.

Dalam kegiatan pendampingan di wilayah perbatasan Polbangtan Bogor


mengirimkan sejumlah 40 orang mahasiswa semester enam yang tersebar di enam
kecamatan yaitu Kecamatan Putussibau Utara, Kecamatan Putussibau Selatan,
Kecamatan Embaloh Hulu, Kecamatan Batang Lupar, Kecamatan Badau dan
Kecamatan Puring Kencana. Dalam kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi, mampu merencanakan, mampu melaksanakan dan mampu
mengevaluasi penyelanggaraan penyuluhan khususya bidang pertanian di wilayah
perbatasan.

1
Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan pendampingan Demonstrasi Plot yang dilakukan


mahasiswa di wilayah perbatasan adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi kondisi dan keadaan di wilayah pendampingan khususnya di


Desa Janting, Kecamatan Badau;
b. Merumuskan permasalahan yang ada di Desa Janting untuk selanjutnya
dilakukan Penyuluhan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat
Desa Janting;
c. Melaksanakan Demonstrasi Plot atau lahan percontohan untuk komoditas
jagung dan ubi jalra bersama masyarakat Dsa Janting;
d. Melaksanakan penyuluhan yang berkaitan dengan Demontrasi Plot
Komoditas jagung dan Ubi jalar untuk meningkatkan dan mengubah perilaku
masyarakat Desa Janting khususnya petani sebagai pelaku utama.

2
GAMBARAN UMUM WILAYAH

Kondsi Gegrafis Desa Janting

Desa Janting merupakan salah satu Desa yang terdapat di Kecamatan


Badau Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Desa Janting terletak 1
km dari Kota Kecamatan, 372 Km dari ibu kota Kabupaten, dan luas 875 Km dari ibu
kota Provinsi. Luas wilayah Desa Janting yaitu 5.600 Ha dengan jumlah penduduk
383 jiwa, terdiri atas jumlah laki-laki sebanyak 194 orang dan jumlah perempuan
sebanyak 189 orang serta terdiri dari 168 Kepala Keluarga.

Adapun keinggian tempat yaitu mencapai 3 meter diatas permukaan laut dan
suhu rata-rata mencapai 30°c dengan kelembaban 20 persen, curah hujan 30
mm/tahun dengan jumlah bulan hujan 4 bulan/tahun. Adapun batas-batas wilayah
Desa Janting adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Kekurak dan Desa

Semuntik;
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Sebindang;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Seriang;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Badau dan Negara
Malaysia.
Keadaan Topografi Desa Janting dapat dikatakan bervariasi mulai dari
dataran rendah, kawasan rawa, kawasan gambut, aliran sungai, dan berada di
bantaran sungai. Secara administratif Desa Janting terdiri dari dua Dusun yaitu
Bunut Lalau dan Dusun Berangan dimana disetiap Dusun masing-masing terdiri 1
RT. Penggunaan lahan di Desa Janting sebagian besar masih digunakan untuk
lahan perkebunan sawit, tetapi tidak sedikit lahan yang ada di Desa Janting
dibiarkan dan tidak diolah apalagi ketika menginjak musim kemarau. Secara garis
besar mata pencaharian masyarakat Desa Janting adalah sebagai buruh sawit,
pedagang, peternak dan pekebun. Keragaan penggunaan lahan di Desa Janting
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

3
Tabel 1. Tataguna Lahan di Desa Janting Kecamatan Badau Kabupaten
Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat
NO Tataguna Lahan Jumlah
1 Tanah Sawah
a. Sawah irigasi teknis -
b. Sawah irigasi ½ teknis -
c. Sawah tadah hujan 101 Ha
d. Sawah pasang surut -
Total 101 Ha
2 Tanah Kering
a. Tegal/ladang 144 Ha
b. Pemukiman 15 Ha
c. Pekarangan 1 Ha
Total 160 Ha
3 Tanah Basah
a. Tanah rawa 25 Ha
b. Pasang surut 5 Ha
c. Lahan gambut 20 Ha
d. Situ/Waduk/Danau 5 Ha
Total 55 Ha
4 Tanah Perkebunan
a. Tanah perkebunan rakyat -
b. Tanah perkebunan negara -
c. Tanah perkebunan swasta -
d. Tanah perkebunan perorangan 180 Ha
Total 180 Ha
Sumber: Profil Desa JantingTahun 2018
Desa Janting merupakan salah satu Desa dengan kepadatan penduduk yang
sedikit. Jika dilihat dari jumlah peneduduk yang ada di desa janting sebanyak 383
orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 194 orang dan jumlah perempuan sebanyak

4
189 orang. Adapun data penduduk Desa Janting berdasarkan kelompok Usia dapat
dilihat pada tabel dbawah ini.
Badan Perwakilan Desa

Badan Perwakilan Desa (BPD) merupakan wadah pelaksana Demokrasi di


tingkat Desa sebagai mitra kerja Kepala Desa yang memiliki fungsi untuk
menetapkan peraturan Desa bersama Kepala Desa,menampung dana menyalurkan
aspirasi masyarakat guna menjadi lembaga pelayanan masyarakat yang baik dan
dipercaya oleh masyarakat.

Jumlah Penduduk

Berdasarkan data kependudukan Desa Janting yang tertulis dalam Buku


Profil dan Monografi desa Janting tercatn jumlah pendudk sebanyak 383 orang
penduduk dengan jumlah KK sebanyak 166 KK dengan jumlah laki-laki sebanyak
194 orang dan jumlah perempuan sebanyak 189 orang. Desa Janting terdiri dari dua
dusun yaitu Dusun Bunut Lalau dan Dusun Berangan dimana masing-msing Dusun
terdiri dari satu RT.

Kondisi Mata Pencaharaian Masyarakat

Kondisi mata pencaharaian masyarakat Desa Janting sebagian besar


menjadi buruh sawit, petani, peterak dan pegawai swasta. Akan tetapi jika dilihat di
lapangan secara langsung masyarakat Desa Janting lebih banyak bekerja di
Perusahaan Sawit dan apabila dilihat dari aktifitas seharai-hari hanya sebagian kecil
masyarakat yang ekerja sebagai petani kebanyakan masyarakat bertani sebagai
pekerjaan sampingan setelah pulang dali sawit.

Kondisi Agama

Berdasarkan pendataan buku monografi Desa Janting mayoritas masyarakat


beragama Kristen Katolik. Sedangkan msyarakat yang beragama Islam sangat
minoritas. Hal ini berhubungan dengan kegiatan adat yang sering d lakukan
masyarakat Janting yang mayoritas bersuku Dayak Iban dalam setiapa acara
peringatan besar dan penting.

5
Kondisi Pertanian dan Perkebunan

Berdasarkan identifikasi potensi wilayah yang dilakukan di Desa Janting


bahwa pertnian yang dlakukan oleh masyarakat Desa Janting adalah berladang padi
gogo atau ladang tadah hujan sehingga kegitan bertani hanya akan di lakkan pada
musim penghujan. Memasuki bulan agustus ini masyarakat sudah mulai melakukan
persiapan untuk berladang mulai dari pembukaan lahan, penebasan lahan, dan
pembakaran lahan. Kasus yang sanga di sayangkan dari kebiasayan masyarakat
dalam kegiatan bertani adalah lebih suka membukadan menebas lahan baru
daripada menggunakan lahan yang sudah digunakan sebelumnya. Hal ini menjadi
suatu kewaspadaan bagi masyarakat karena dengan kegiatan menebas dan
membakar pada musim kemarau renta terjadi kebakaran hutan. Memasuki bulan
September dan Oktober memasuki musim hujan masyarakat akan mulai
menanampadi gogo dengan akan tetapi pelaksanaanya secara tradisional. Hal ini
dikarenakan kurangnya sarana dan prasaran produksi pertanian bagi masyarakat
khususnya masyarakat yang bertana padi darat. Selain tanaman padi masyarakat
juga sering menanam tantanaman Jagung, Ubi Jalar bahkan ada sebagian yang
menana sayuran.

Dalam sektor perkebunan ada beberapa komoditas perkebunan yang


diusahakan oleh masyarakat Desa Janting diantaranya perkebunan kelapa sawit
perkebunan pohon getah atau karet dan juga perkebunan sahang atau lada.

Kondisi Peternakan

Kondisi peternakan Desa Janting dapat dikatakan sedikit maju, hal ini dapat
dilihat dari cara pemeliharaan hewan ternak diantaranya sapi, ayam, bebek dan babi
masih di pelihara dalam kandang jika di bandingkan dengan desa lain yang dilepas
dan dibiarkan begitu saja. Populasi ternakan yang paling banyak yang terdapatdi
Desa janting mayoritas ayam dan babai, hal ini dilihat bahwa masyarakat Desa
Janting lebih banyak yang beragama non muslim.

6
PELAKSANAAN

Waktu dan Tempat

Adapun kegiatan program pendampingan di wilayah perbatasan dan


Demonstrasi plot atau lahan percontohan komoditas jagung dan ubi jalar yang
dilaksanakan oleh mahasiswa Polbangtan Bogor berjalan selama kurang lebih dua
bulan terhitung dari tanggal 24 Juni sampai dengan tanggal 15 Agustus 201.
Kegiatan ini berlangsung di Desa Janting Kecamatan Badau dengan mahasiswa
pendamping sebanyak dua orang yang merupakan mahasiswa semester enam
pobangtan bogor

Sasaran Kegiatan

Sasaran pada kegiatan pengabdian masyarakat atau pendampingan di


wilayah perbatasan dan demonstrasi plot adalah petani, kelompok tani,karang
taruna, anak-anak dan masyarakat Desa Janting yang terdiri dari dua dusun yaitu
Dusun Bunut Lalau dan Dusun Berangan.

Metode Pelaksanaan

Metode yang dilakukan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah


sebaga berikut:

a. Identifikasi potensi wilayah


Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan keadaan desa Janting
khususnya di bidang pertanians erta menggali informasi dan mencari tahu
permasalahan-permasalahan yanga ada khsusnya dalam bidang pertanian
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mencari informasi dilakukan bersama tohoh
masyarakat, ketua adat, dan stekholder lainya yang berkaitan dengan
informasi yang akan ditanyakan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data
primer mengenai kondisi dan keadaan serta permasalahan yang dhadapi leh
masyarakat Desa Janting.
c. Data sekunder

7
Untuk menggali informasi dan melengkapi data sekunder, diperoleh dari
data-data yang terlamir dalam arsip atau dokumentasi yang ada di kantor
desa maupun kantor kecamatan
d. Demonstrasi plot atau Lahan Percontohan
Gekiatan untuk emnggerakan masyarakat di bidang pertanian dengan
memasukan berbagai inovasi dan teknologi dalam bidang pertanian guna
meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani dalam kegiatan
usahataninya. Selain itu demplot tersebut sebagai lahan percontohan untuk
masyarakat bagaimana cara menanam dan melakukan serangkaian kegiatan
budidaya yang baik dan benar guna mendapatkan hasil yang maksimal
sesuai dengan apa yang diharapkan.

8
DEMONSTRASI PLOT

Demonstrasi plot dilaksanakan di Dusun Bunut Lalau Desa Janting Kecamatan


Badau dengan lahan seluas 0,5 Ha.

A. Sarana Produksi

Dalam mendukung kegiatan demplot pertanian komoditas jagung dan ubi jalar di
Desa Janting, telah tersedia sarana produksi sebagai berikut :

1. Alat mesin pertanian

Alat mesin pertanian yang terdapat di Desa Janting berupa 1 unit handtractor
bantuan APBN-P Ditjen PSP Kementerian Pertanian Tahun 2015.

2. Pupuk

Adapun pupuk yang tersedia untuk demplot pertanian komoditas jagung dan ubi
jalar, diantaranya :

Jenis Pupuk Volume


NPK 100kg
Urea 100kg
Dolomit 150kg
Kompos 3500kg
POC 20 botol

B. Pelaksanaan

Pembuatan demplot dilaksanakan oleh mahasiswa Polbangtan Bogor yang


didampingi oleh penyuluh pertanian Desa Janting dan masyarakat setempat.
Adapun uraian pelaksanaan demplot adalah sebagai berikut :

1. Koordinasi pelaksanaan dengan pihak desa

Koordinasi pelaksanaan demplot dilaksanakan antara penyuluhun pertanian,


mahasiswa pendamping, aparat desa, serta masyarakat setempat untuk

9
menyampaikan tujuan pelaksanaan demplot sekaligus menjalin komunikasi dan
kerjasama dengan masyarakat setempat untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan
demlpot.

2. Peninjauan lokasi demplot

Peninjauan lokasi lahan demplot dilaksanakan oleh mahasiswa didampingi oleh


aparat desa. Peninjauan bertujuan untuk melihat dan mengetahui lokasi lahan yang
akan dijadikan demplot dan potesi sumberdaya untuk mendukung kegiatan demplot.

3. Persiapan lahan

Persiapan lahan pertama dilakukan oleh masyarakat desa setempat dengan


melakukan penebasan tanaman yang tumbuh di lokasi calon lahan dan pembakaran
sisa – sisa tanaman. Persiapan lahan kedua dilakukan oleh mahasiswa bersama
dengan masyarakat setempat dengan membuang sisa-sisa pembakaran dan tunggul
tanaman serta batang atau ranting pohon yang berukuran besar.

4. Pengolahan lahan

Pengolahan lahan dilaksanakan selama 4 hari dengan menggunakan


handtraktor. Pengolahan lahan berlangsung dua tahap, tahap yang pertama
menggunakan bajak singkal untuk membalikkan tanah dan mengangkat sisa
perakaran tanaman, tahap yang kedua dengan menggunakan bajak garu untuk
meratakan tanah dan menyisir sisa-sisa perakaran tanaman.

5. Pembentukkan bedengan

Pembentukkan bedengan dilakukan oleh mahasiswa dan masyarakat setempat,


kegiatan ini berlangsung selama 3 hari.

6. Pemupukkan dan pengapuran

Pemupukan dan pengapuran dilakukan oleh mahasiswa Bersama-sama dengan


masyarakat setempat. Pemupukkan dasar menggunakan pupuk kompos sebanyak
1,3 ton dan kapur dolomit sebanyak 80 kg.

10
7. Penanaman

Penanaman jagung dan ubi jalar dilakukan secara bersamaan. Penanaman


berlangsung selama 2 hari. Jagung ditanam dengan cara ditugal dengan jarak
tanam 50 x 70 cm, jarak 70cm antar barisan digunakan untuk tumpangsari dengan
tanaman ubi jalar.

Gambar 1. Pola tanaman jagung dan ubi jalar

8. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman jagung dan ubi jalar yang telah dilakukan ialah
penyiraman dan pemupukan. Penyiraman dilakukan dua hari satu kali atau satu
hari satu kali jika memungkinkan. Pemupukan susulan pertama menggunakan
pupuk NPK Phonska dengan cara aplikasi dokocor. Sedangkan pemupukan
susulan kedua masih menggunakan NPK Phonska dengan cara aplikasi
dimasukkan kedalam lubang tugal.

11
Adapun pelaksanaan kegiatan demplot dapat dilihat dalam table berikut :

Tabel 2. Rincian Kegiatan Demplot Desa Janting

No. Hari/Tanggal Kegiatan


1 Sabtu, 29-06-2019  Koordinasi bersama Penyuluh Pendamping Desa
Janting, Kecamatan Badau
 Koordinasi Bersama Kades Janting
2 Minggu,30-07-2019  Pengecekan Alat Mesin Pertanian persiapan
Olah lahan demplot tanaman jagung Desa
Janting
 Survei lokasi demplot jagung Desa Janting
 Koordinasi dan perkenalan bersama Kades,
aparat Desa, dan masyarakat Desa Janting

3 Senin, 1-07-2019  Pembuatan Jadwal Palang kegiatan Demplot


Jagung Desa Janting
 Pembuatan jadwal palang Pengabdian
Masyarakat
 Pembersihan lahan demplot Jagung Desa
Janting
 Survei sumber air untuk penyiraman Demplot
Jagung Desa Janting
4 Kamis, 4-07-2019  Pengolahan lahan hari ke-1 Dempot Jagung
Desa Janting
5 Juma’t, 5-07-2019  Pengolahan lahan hari ke-2 Demplot Jagung
Desa Janting
6 Sabtu, 6-07-2019  Pengolahan lahan hari ke-3 Demplot Jagung
Desa Janting
7 Minggu, 7-07-2019  Pengolahan lahan hari ke-4 Demplot Jagung
Desa Janting

12
No. Hari/Tanggal Kegiatan
8 Senin, 8-07-2019  Pembuatan bedengan persiapan tanam jagung
Desa Janting
9 Selasa, 9-07-2019  Pembuatan bedengan hari ke-2 persiapan tanam
jagung Desa Janting Bersama TNI Libas Mentari
10 Kamis, 11-07-2019  Pembuatan Bedengan Persiapan tanam jagung
 Pemberian pupuk kandang dan dolomit pada
lahan Demplot Jagung
 Penanaman jagung di Lahan Demplot Desa
Janting
 Penyiraman tanaman demplot jagung Desa
Janting
11 Jum’at, 12-07-2019  Pembuatan bedengan hari ke-2 persiapan
tanaman jagung
 Penaburan pupuk dan dolomit bedengan di lahan
demplot Desa Janting
 Penanaman jagung hari ke-2 di lahan Demplot
Desa Janting
 Penyiraman tanaman jagung
12 Sabtu, 13-07-2019  Penanaman Ubi Jalar di Lahan Demplot Desa
Janting
 Penyiramana tanaman jagung dan ubi jalar di
lahan Demplot Desa Janting
13 Senin, 15-07-2019  Koordinasi bersama Kepala Desa dan jajaran
Desa Mengenai Kegiatan Mahasiswa di Desa
Janting
 Kegiatan Penyiraman tanaman Demplot Jagung
Desa Janting
14 Selasa, 16-07-2019  Penyiraman Tanaman Jagung lahan Demplot
Desa Janting

13
No. Hari/Tanggal Kegiatan
15 Rabu, 17-07-2019  Penyiraman lahan Demplot tanaman jagung dan
ubi jalar Desa Janting
16 Kamis, 18-07-2019  Koordinasi bersama Kepala Desa dan jajaran
Desa Janting
 Pembuatan surat untuk pengajuan peminjaman
Pompa air ke PT. Buana Tunas Sejahtera
 Penyiraman tanaman jagung lahan Demplot
jagung dan ubi jalar Desa janting
17 Juma’at, 19-07-  Pemupukan tanaman jagung dan ubi jalar lahan
2019 Demplot Desa Janting
 Penyiraman tanaman lahan Demplot Desa
Janting
18 Sabtu, 27-07-2019  Pemupukan susulan ke-2 lahan Demplot jagung
dan ubi jalar Desa Janting

C. Kendala di lapangan
1. Kurangnya partisipasi masyarakat berkaitan denganpelaksanaan kegiatan
demplot
2. Keterbatasan waktu pelaksanaan PKL dan pendampingan
3. Keterbatasan alat mesin pertanian penunjang kegiatan demplot (Pompa air)
4. Akses terhadap sumber air yang sulit apabila dijangkau tanpa alat mesin

14
PENGABDIAN MASYARAKAT

Acara Adat Peletakan Batu Pertama Kantor Balai Penyuluhan Pertanian

Acara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Janting dan jajaran
pemerintahan Desa Janting dalam acara peletakan batu pertama untk
pembangunan kantor pertanian atau Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk tiga
kecamatan yaitu Kecamatan Badau, Kecamatan Empanang, Kecamatana Puring
Kencana.kegiatan ini dipimpin oleh kepala adat Desa Janting dan kepala adat Desa
Sebindang yang dihadiri oleh kepala desa Janting, jajaran aparat Desa Janting,
tokoh masyarakat, Babinsa Desa Janting, Babainkamtibnas Desa Janting, jajaran
pemerintahan kecamatan Badau, tamu undangan, dan masyarakat Desa Janting.
Kegiatan adat ini disebut juga kegiatan bedara yang artinya melakukan kegiatan
untuk melacarkan suatu rencana yang sedang dilaksanakan dengan cara memotong
hewan sembelih (babi dan ayam).

Gambar 2. Acara adat peletakan batu pertama kantor BPP

Pembuatan Demplot Jagung dan Ubi Jalar

Pembuatan demplot komoditas jagung dan ubi jalar dilakukan terhitung dari
tanggal 24 Juni sampai dengan Tanggal 14 Agustus mulai dari pembukaa lahan,
penebasan lahan, pembakaran lahan, pembersihan lahan, pengolahan tanah
dengan traktor, pembuatan bedengan, pemupukan dasar, pengapuran, penanaman
jagung, penanaman ubi jalar, penyiraman, pemeliharaan, pemuukan susulan
pertama dan pemupukan susulan ke dua. Kegiatan demplot ini diintegrasikan dengn
program pemerintah yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Kapuas Hulu untuk membuat lahan percontohan di Desa

15
Janting. Dalam kegiatan demplot ini dilakukan bersama-sama dengan masyarakat
Desa Janting yang bertujuan agar memberikan contoh bagi masyarakat Desa
Janting dalam kegiatan bertani dan usaha taninya agar sesua dengan apa yang
diharapkan.

Persiapan Pengolahan Tanah

Gambar 3. Pengecekan traktor untuk olah lahan

Pengecekan traktor untuk kegiatan olah lahan ini dilakukan untuk


mengantisipasi kerusakan yang terjadi pada mesin pada saat mesin di oprasikan
dilapangan dikarenakan mengingat lahan yang di akan diolah merupakan lahan
yang baru dibuka sehingga masih banyak sisa-sisa tanaman sebelumnya seperti
tunggul dan batang-batang yang besar.

Survei Sumber Air Untuk Lahan Demplot

Gambar 4. Survei sumber air untuk pemeliharaan demplot

Hal ini dilakukan mengingat bahwa lahan yang dijadikan sebagai lahan
percontohan tidak ada sumber ar untuk kegiatan penyiraman,selain itu kegiatan
dempot bertepatan dengan musim kemarau sehingga harus memerlukan sumber air

16
untuk kegiatan penyiraman. Meskipun lahan demplot sangat strategis karena berada
di antara jalan yang sering dilauli masyarakat baik yang bekerja di sawit, berladang
bahkan masyarakat lain yang melewati jalan desa da melewati lahan Demplot.

Penebasan Dan Pembakaran Lahan Demplot

Gambar 5. Penebasan dan pembakaran lahan demplot

Kegiatan ini merupakan kegiatan persiapan untuk lahan demplot tanaman


jagung dan ubi jalar. Seperti yang dsampaikan sebelumnya bahwa lahan yang
digunakan merupakan lahan yang baru di buka sehingga masih banyak sisa-sisa
tanaman yang kmungkinan besar akan menghambat dalam proses pengolahan
lahan dengan menggunakan traktor. Kegiatan ini dilakukan secara bergotong royong
bersama masyarakat Desa Janting dan Jajaran aparat Desa Janting.

Pengolahan Lahan Demplot

Gambar 6. Pengolahan lahan demplot

Pengolahan lahan demplot dilakukan dengan menerapkan sedikit demi


sedikit teknologi baru dalam bidang pertanian. Salah satunya pengolahan lahan
dengan menggunakan traktor. Pada dasarnya masyarakat Desa Janting lebih
memilih menebas lahan baru dari pada menggunakan lahan yang sudah digunakan

17
sebelumnya, selain itu tata cara bertani pun dapat dibilang masih tradisional
contohnya lahan pertanian biasanya langsung ditanami tanaman tanpa dilakukan
olah tanah. Demplot ini bertujuan sebagai percontohan dalam kegiatan pertanian
muali dari pengolahan lahan samapi dengan panen. Sarana produksi yang
difasilitasioleh pemerintah Kabpaten Kapuas Hulu khususnya Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan alat
pengolah tanah berupa mesin traktor APBNP 2015 dan baru di gunakan pada saat
kegiatan demplot ini.

Pembuatan Bedengan Lahan Demplot

Ganbar 7. Pembuatan bedengan lahan demplot

Pembuatan bedengan ini merupakan salah satu teknologi yang diterapkan di


lahan demplot atau lahan percontohan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
penanaman dan pemeliharaan. Kegiatan ini dilakukan bersama ibu-ibu yang
tergabung dalam PKK dan melibatkan anak-anak sebagai bahan ajar atau edukasi
pengenalan dunia pertanian sejak dini, selain itu bantuan dari TNI Libas Pos Mentari
dalam kegiatan pembuatan bedengan.

Pengapuran dan Pemupukan Dasar

Gambar 8. Pengapuran dan pemupukan dasar

18
Pengapuran dan pemupukan dasar dilakukan mengingat kondisi tanah Desa
Janting sangat masam sehingga untuk menetralkan kemasaman tersebut diberi
kapur atau dolomit selain itu pemberian pupuk organik untuk membantu
menyuburkan tanah. Kegiatan ini dilakukan bersama masyarakat Desa Janting dan
melibatkan anak-anak.

Penanaman dan Penyiraman

Gambar 9. Kegiatan penanaman dan penyiraman

Kegiatan penanaman dilakukan dengan menerapkan teknologi pola tanam


dan tumpang sari jagung dan ubi jalar. Jarak tanama yang digunakan yaitu 75 x 50
dengan tanaman sisipan di tengah di dalam barisan tanaman jagung. Hal ini
dilakukan sebagai bentuk difersivikasi atau penganekaragaman pangan dalam satu
lahan yang sama.

Pemupukan Susulan Ke Satu

Pemupukan satu dilakukan pada saat umur tanaman berusia 1 minggu


setelah tanam. Pemupukan satu ini diberkan dengan cara di cor karena mengingat
tidak ada hujan dan tanaman kekuranan nutrisi. Pemberian pupuk dengan cara di
cor mempermudah tanaman dalam menyerap nutrisi dalam pupuk. Sarana produksi
pertanian salah satunya pupuk merupakan bantuan atau subsidi dari Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu diantaranya pupuk
Phonska, Pupuk Organik dan kapur dolomit.

Kunjungan ke Petani Komoditas Sayur

19
Gambar 10. Lahan komoditas sayur

Kunjungan ini ditujukan untuk mengetahui kebiasan petani dalam kegiata


usahataninya. Petani ini salah satu pendatang khususnya di Desa Janting dan
berasal dari Jawa. Komoditas yang diusahakan adalah komoditas tiun, komoditas
jagung, komoditas labu, komoditas cabai dan komoditas kacang panjan.

Penyuluhan Edukasi di Kotis Yonif Raider 301 Prabu Kian Santang

Gambar 11. Penyuluhan edukasi pertanian

Penyuluhan ini dilaksanakan atas dasar undangan komandan untuk


memberikan penyuluhan dalam bidang pertanian untuk memberikan gambaran dan
penyuluhan mengenai dunia pertanian. Dalam dunia pertanian anggota TNI sudah
membiasakan diri bertanam dan menggeluti pertanian, hal ini dilakukan sebagi
upaya dan bentuk kontribusi serta partisipasi pada dunia pertanian salah satunya
dalam membantu dan menjaga ketahanan pangan nasional.

Sosialisasi Pengenalan Dunia Pertanian Di SD 11 Janting

20
Gambar 12. Sosialisasi dunia pertanian di SDN 11 Janting

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menanamakan dan mengajarkan


bidang pertanian pada anak usia dini agar mau dan memiliki motivasi dalam bidang
pertanian. Selain itu dalam kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dekuasi
yang baik sehingga membangun mental generasi muda yang lebih baik dalam
bidang pertanian.

Kegiatan Mengajar

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meberikan ajaran yang berkaitan


dengan pelajaran sekolah anak SD mulai dari belajar membaca, belajar
menghitung, belajar kewarganegaraan, belajar ilmu pengetahuan, belajar ilmu sosial
belajar bahasa inggris dan pelajaran lainnya yang berkaitan perilaku anak-anak.

Keegiatan Penyuluhan di SMP Berasrama Kecamatan Badau

Gambar 13. Kegiatan penyuluhan edukasi di SMPN berasrama 11 Kec. Badau

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di SMPN berasrama 11 Kecamatan


Badau dengan meberikan edukasi mengenai pupuk kompos. Setelah itu dilakukan
demonstrasi penanaman jagung dan kangkung dalam polybag muali dari
menyiapkan polybag, memasukan media kedalam polybag, menanam tanaman

21
kangkung, penyiraman dan penjelasan mengenai kegiatan budidaya dalam bidang
pertanian.

Sosialisasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten


Kapuas Hulu

Gambar 14. Kegiatan sosialisasi kesehatan hewan

Kegiatan sosialisasi kesehatan hewan dilakukan oleh Dinas Pertanian Dan


Ketahanan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu. Dilaksanakan di sembuilan desa
dengan pelaksanaan hari pertama di Desa Janting dan Desa Badau, hari Kedua di
Desa Kekurak, Desa Tinting Seligi dan Desa Semuntik, Hari ketiga di Desa
Sebindang, Desa Seriang dan Desa Tajum. Kegiatan ini meliputi sosialisasi
kesehatan hewan salah satunya sampar ayam, sampar babi dan sampar anjing,
selan itu pemberian vitamin dan obat cacing untuk ayam dan babi yang kemudian di
berikan kepada masyarakat salah satunya masyarakat Desa Janting.

22
Penumbuhan Dan Pengembangan
Kelembagaan Kelompoktani
Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas
dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi,
sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota. Berdasarkan fungsi dari kelompok tani yaitu :

a. sebagai kelas belajar bagi anggota kelompoktani guna meningkatkan


pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan
berkembangnya kemandrian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya
meningkat, pendapatan bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera;
b. wahana kerja sama yang berfungsi untuk memperkuat kerjasama diantara
anggota petani dalam kelompoktani, antar kelompoktani dan dengan pihak
lain. Melalui kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan efektifitas
usahatani sehingga mampu menangani kendala khususnya ancaman,
gangguan, tantangan dan hambatan;
c. unut produksi yang dilakukan oleh masing-masing anggota kelompoktani,
secara keseluruhan harus dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang
dapat dikembangkan untuk mengembangkan skala ekonomi baik dari segu
kuantitas, kualitas dan kontinuitas.
Kelompoktani yang terdapat di Desa Janting sebaganyak dua (5)
kelompoktani sebagai berikut:
Tabel 3. Data Kelembagaan Kelompoktani Desa Janting

Kecamata Desa Nama Poktan Tahu Jumlah Ketua Sekretaris Bendahara


n n Anggot
Berdi a
ri
Badau Jantin Janting Maju 2009 20 Yakobus M. Ali Giri
g Inkai
Janting mandiri 2009 20 M. Ninggolan Masri Lale Yuspianus
Sinar Janting 2009 20 Petrus Balan Maskur

23
Berangan Gerai 2009 20 Bayu Setiono Ernyawa Steven
Berangan 2019 10 Ahmad Sardi Yohanes
Berkarya Solihin

Berangkat dari fungsi kelompoktani dalam kegiatan PKL II ini mahasiswa


diharuskan mampu penumbuhkembagan kelembagaan petani diwilayah tugas salah
satunya kelembagaan petani yang ada di daerah perbatasan. Dalam
penumbuhkembangan kelembagaan petani penulis melakukan sosialisasi dan
penyuluhan mengenai administrasi kelompoktani. Hal ini dilakukan karena
kelompoktani belum memiliki buku administrasi secara lengkap. Dengan adanya
penyuluhan ini diharapkan petani dapat melengkapi administrasi sebagai salah satu
bentuk syarat dari penumbuhan kelompoktani.
Selain melengkapi buku administrasi, penulis juga mengembangkan
kelembagaan petani melalui salah satu fungsi kelompoktani yaitu unit produksi
dimana penulis mengembangkan bagian produksi atau pengolahan hasil pertanian.
Hal ini dilakukan untuk difersivikasi pangan atau penganekaragaman pangan
dimana masyarakat mampu menciptakan inovasi baru dari hasil produk pertanian.
kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan minat dan bakat petani berkreasi dalam
menciptakan produk olahan dari bahan-bahan segar hasil kegiatan bertani menjadi
bahan olahan yang memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan begitu kegiatan ini dapat
meminimalisir kehilangan hasil akibat di sifat produk pertanian yang mudah rusak.
Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu pengolahan jagung manis menjadi
puding susu jagung manis. Kegiatan ini melibatkan langsung petani dan masyarakat
khususnya ibu rumah tangga agar menjadi motivasi bagi masyarakat dalam
meningkatkan kreativitas dalam mengembangkn produk olahan guna memenuhi
kebutuhan rumah tangga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

24
KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan dilapangan dan dari pembahasan yang telah disampaikan
maka kegiatan ini dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Desa Janting merupakan salah satu desa di kecamatan badau dengan


jumlah penduduk dapat dikatakan masih sedikit, dengan luas lahan paling
banyak dimana Desa Janting ini berbatasan langsung sebelah utara
berbatasan langsung denagn Desa Kekurak dan Desa Semuntik, sebelah
selatan berbatasan langsung dengan Desa Sebindang, sebelah Timur
berbatasan langsung dengan Desa Seriang dan sebelah Barat berbatasan
langsung dengan Desa Badau dan Negara Malaysia. Desa Janting memiliki
potensi baik dalam bidang pertanian maupun bidang perkebunan dan bidang
peternakan. Hal ini dapat dilihat dari sebaran komoditas yang ditanam seperti
komoditas sayuran, kebun karet, kebun kelapa sawit, ternak ayam, ternak
babi dan kebun lada. Selain itu hampir semua rumah di Desa Janting
memiliki ternak babi dan ternak ayam.
2. Permasalahan yang dihadapi di Desa Janting adalah pengetahuan
masyarakat masih sangat kurang terhadap inovasi dan teknologi yang di
terapkan pada bidang pertanian dan peternakan. Salah satu conotoh dalam
kegiatan bertani petani masih sangat kurang pengetahuanya dalam bidang
pertanian muali dari cara penanaman, cara pengolahan, cara pemeliharaan,
cara pemupukan tidak sesuai dengan SOP yang telah dianjurkan.
3. Adapun program yang terlaksanan dalam kegiatan pendampingan selama
dua bulan ini adalah kegiatan penyuluhan, pembuatan demplot atau lahan
percontohan komoditas jagung dan ubi jalar, kegiatan pengabdian
masyarakat, pemberian vitamin dan vaksin ayam dan babi,.
4. Penyuluhan dilakukan di dua dusun yaitu di Dusun Bunut Lalau dan Dusun
Berangan. Penyuluhan dilakukan dalam upaya menyampaikan informasi
mengenai hal-hal baru yang belum diketahui oleh masyarakat sehingga
harapanya adalah untuk meningkatkan perilaku petani dan masyarakat Desa
Janting.

25
Rekomendasi

Dalam hal pelaksanaan pendampingan di wilayah perbatasan khususnya di


Desa Janting Kecamatan Badau, ada beberapa rekomendasi yang perlu
disampaiakn. Adapun rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Peran penyuluh dalam memberikan bimbingan harus lebih ditingkatkan agar


minat masyarakat akan lebih muncul sehingga mereka terasa lebih dibantu
khusunya dalam hal penerapan inovasi teknologi dalam budidaya tanaman
dan ternak.
2. Penyediaan sarana dan prasarana produksi harap bisa lebih dipermudah dan
diperkenalkan ke masyarakat. Seperti mudahnya dalam penerimaan pupuk,
kapur pertanian serta bahan-bahan produksi lainnya.
3. Diadakannya kegiatan penyuluhan yang berkala sehingga masyarakat dapat
mengetahui informasi teknologi pertanian dan peternakan yang dapat
meningkatkan nilai usaha taninya.
4. Program yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian yang bekerja
sama dengan pemerintah Kapuas Hulu bersama mahasiswa Polbangtan
Bogor, agar terus dibina sehingga dapat menjadi suatu program yang
berkelanjutan. Sehingga dengan hal tersebut dapat diambil manfaatnya.
5. Pembinaan kepada masyarakat dalam bidang pengolahan hasil pertanian
khususnya ibu rumah tangga dalam memanfaatkan hasil pertanian sehingga
dapat meningkatkan hasil dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat Desa
Janting.

26
DAFTAR PUSTAKA

Monografi Desa Janting Tahun 2018.

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan PKL dan Pendampingan Mahasiswa di


Wilayah Perbatasan Lintas Batas Negara (PLBN) Nangabadau Kabupaten
Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. 2018. Bogor : Politeknik
Pembangunan Pertanian Bogor.

Kecamatan Badau Dalam Angka 2017. 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Kapuas hulu.

27

Anda mungkin juga menyukai