MAGANG MAHASISWA
Disusun oleh:
Dhiany Sukma Arum
H0416019
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN INDIVIDU MAGANG MAHASISWA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Magang
di BBPP Ketindan Malang ini dengan baik. Laporan ini disusun guna melengkapi
SKS disemester berikutnya. Dengan adanya laporan ini, penulis mengharapkan
dapat menambah pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
Dalam penyusunan laporan ini penulis dibantu oleh beberapa pihak yang
telah membimbing dan memberi masukan guna terselesainya buku laporan ini.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kepala Balai BBPP Ketindan yang telah memberikan izin atas
terselenggaranya magang ini
2. Kepala di Bidang Penyelenggaraan Pelatihan BBPP Ketindan yang telah
menerima kedatangan penulis
3. Seluruh pegawai di Bidang Penyelenggaraan Pelatihan BBPP Ketindan yang
telah membimbin gpenulis
4. Dosen Pembimbing Lapang yang telah membantu mengarahkan penulis
5. Orang tua penulis serta teman-teman yang telah banyak memberikan semangat
dan doa.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna sempurnanya
laporan ini. Akhir kata penulis mengharap laporan ini berguna bagi pembaca pada
umumnya dan penulis sendiri pada khususnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan pertanian diarahkan untuk mewujudkan tujuan
pembangunan nasional, yaitu menciptakan pertanian Indonesia yang
bermartabat, mandiri, maju, adil dan makmur. Pertanian yang bermartabat
artinya bahwa petani Indonesia memiliki kepribadian luhur, harga diri,
kebanggaan, serta merasa terhormat dan dihormati sebagai petani. Pertanian
mandiri adalah adanya kemerdekaan dan kedaulatan negara maupun petani
dalam segala hal terkait pembangunan pertanian. Pertanian maju tercermin
dalam penerapan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang paling baru pada
masanya dan yang memiliki keunggulan, khususnya di bidang Pertanian
tropika. Pertanian yang adil berkaitan dengan pemerataan dan keberimbangan
kesempatan berusahatani, politik dan jaminan penghidupan secara horizontal,
spasial, sektoral, bidang pekerjaan, dan sosial. Adapun pertanian yang makmur
dicirikan oleh kehidupan seluruh petani yang serba berkecukupan, yang
merupakan hasil dari pertanian yang bermartabat, mandiri, maju, dan adil.
Menurut Faqih (2014), menyatakan bahwa keberhasilan program
pembangunan pertanian perlu didukung dengan sumber daya manusia yang
berkualitas melalui penyuluhan pertanian. Secara umum, permasalahan dalam
pengembangan sumber daya manusia pertanian adalah kurang memadainya
jumlah dan kualitas sumber daya manusia pertanian (petani, penyuluh, dosen/
guru dan widyaiswara), belum optimalnya peran kelembagaan, terutama
manajemen, belum maksimalnya peran penyuluh dalam alih teknologi dan
informasi, kurang memadainya sarana dan prasarana penyuluhan, pendidikan
dan pelatihan. Melihat visi dan misi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
Ketindan, sangat diharapkan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan
dapat membantu permasalahan dalam pelatihan SDM Pertanian di Indonesia.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menetapkan visi:
Menjadi lembaga pelatihan berkualitas untuk mewujudkan SDM Pertanian
yang profesional, mandiri, berdaya saing, berorientasi bioindustri
1
2
E. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan berdasarkan
fakta, mengenai kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya
tujuan yang diharapkan. Perencanaan merupakan suatu cara bagaimana
mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih
efisien dan efektif. Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau
yang akan dilakukan (why), bilamana (when), dimana (where), oleh siapa (who)
dan bagaimana (how) → (4W-1H). Sebuah rencana yang baik akan meliputi
faktor-faktor yang relevan dan pada saat yang bersamaan mampu memberikan
penggambaran yang menyeluruh mengenai permasalahan yang akan ditangani
lewat program yang bersangkutan. Yang penting adalah uraian secara terperinci
dari masing- masing komponen perencanaan yang baik, sehingga dapat
memberikan sumbangan dan hasil yang diinginkan (Hanafi, 2009).
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen,
karena organizing, staffing, directing, dan controlling pun harus terlebih dahulu
direncanakan. Perencanaan ini adalah dinamis. Perencanaan ini ditujukan pada
masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena adanya perubahan
kondisi dan situasi (Hasibuan, 2005).
Perencanaan adalah sesuatu yang diorganisir, disengaja dan merupakan
usaha yang berkesinambungan untuk memilih alternatif yang terbaik agar
mencapai tujuan-tujuan khusus. Perencanaan dapat dilihat sebagai suatu alat
atau cara untuk mencapai tujuan secara lebih baik (Mardikanto, 1993)
Perencanaan menurut Nawawi adalah proses pemilihan dan penetapan
tujuan, strategi, metode, anggaran, dan standar (tolok ukur) keberhasilan suatu
kegiatan". Pengertian ini menunjukkan bahwa perencanaan merupakan proses
atau rangkaian beberapa kegiatan yang saling berhubungan dalam memilih
salah satu dari beberapa alternatif tentang tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah
organisasi/perusahaan. Kemudian memilih strategi dan metode untuk mencapai
tujuan tersebut (Qaimuddin, 2014).
10
13
14
4. Studi pustaka
Studi pustaka dengan penelusuran referensi sebagai bahan pelengkap,
pendukung dan pembanding serta konsep dalam mencari solusi
permasalahan. Contohnya: data dari jurnal, internet, buku, atau media
lainnya.
C. Kegiatan Magang
Kegiatan magang mahasiswa yang dilakukan, dialokasikan pada
kegiatan-kegiatan, yang dirancang dalam kegiatan magang mahasiswa sebagai
berikut :
Tabel 1. Rincian Kegiatan Magang Mahasiswa
Durasi
No Tanggal/Waktu Uraian Kegiatan
Waktu
1. 7 Januari 2019/ - Apel pagi 7.5 jam
07.30-16.00 - Bertemu Pak Solihin bagian
kerjasama dan memberikan berkas-
bekas magang.
- Bertemu Pak Juniawan penyambutan
dan penyampaian tata tertib.
- Diarahkan ke Departemen
Penyuluhan
- Bertemu Kordep Departemen
Penyuluhan Pak Dedy, pengenalan
dan pengarahan magang dan
pembagian pembimbing
Tugas: Membuat Logbook dan Rundown
selama 30hr/ seminggu terlebih dahulu
2. 8 Januari 2019/ - Apel pagi 7.5 jam
07.30-16.00 - Membuat peta potensi wilayah BBPP
Ketindan Malang
15
20
21
petani pemuda pejuang dan kursus kilat mantri tani. Lembaga pelatihan ini
hanya berjalan selama 4 tahun, karena pada tahun 1949 lembaga ini berubah
nama menjadi Sekolah Kader Guru Pertanian (SKGP). Sekolah ini
mempunyai tugas untuk mencetak tenaga pengajar di bidang pertanian.
Nama SKGP mengalami perubahan nama kembali pada tahun 1962
menjadi Sekolah Persamaan Pengamatan Pertanian (SPPP) yang kemudian
berubah lagi menjadi Pusat Latihan Pertanian (PLP) pada tahun 1965.
Lembaga ini menjadi pusat pelatihan bagi petugas dan masyarakat di bidang
pertanian di Jawa Timur. Seiring berkembangnya kebutuhan akan pelatihan
pertanian bagi aparatur pertanian, lembaga ini berubah menjadi Balai
Latihan Pegawai Pertanian (BLPP) pada tahun 1973. Kemudian berubah
nama kembali pada tahun 2000 menjadi Balai Pelatihan Pertanian (BDP).
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Kementerian Pertanian,
lembaga ini berubah nama menjadi Balai Pelatihan Agribisnis Tanaman
Pangan dan Tanaman Obat (BDATPO) pada tahun 2002. Lembaga ini tetap
melaksanakan fungsi utamanya sebagai lembaga pelatihan di bidang
pertanian, tetapi memiliki spesialisasi pelatihan di bidang pertanian tanaman
pangan dan tanaman obat. Pada tahun 2004 BDATPO berganti nama
menjadi Balai Besar Pelatihan Agribisnis Tanaman Pangan dan Tanaman
Obat (BBDATPO) Ketindan. Kemudian pada tahun 2007 BBDATPO
berganti nama kembali menjadi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
Ketindan.
3. Visi Misi & Tujuan
Visi BBPP Ketindan periode 2015-2019 adalah “Menjadi lembaga
pelatihan berkualitas unutk mewujudkan SDM pertanian yang profesional
dan berdaya saing”. Visi tersebut merupakan suatu harapan sekaligus
tujuan, yang pencapaiannya memerlukan waktu panjang dan akan terus
berkembang sesuai dengan kondisi lingkungan strategis pembangunan
pertanian. Untuk mewujudkan visi tersebut, BBPP Ketindan menetapkan
misi yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Rumusan misi
tersebut, sebagai berikut:
22
a. Registrasi Peserta
Tahapan registrasi peserta menjadi tahap awal pelaksanaan
pelatih sebelum pelatihan dimulai. Tahapan resgitrasi peserta dilakukan
untuk mendata peserta yang akan mengikuti pelatihan. Tahapan
registrasi peserta berdasarkan SOP prosedur penerimaan peserta dimulai
dengan menerima kedatangan calon peserta dengan mengisi buku
agenda/presesi. Presensi berisi: Nama, Asal Instansi dan Tanda Tangan.
Kemudian mengumpulkan persyaratan calon peserta dan memeriksa
apakah persyaratan tersebut sudah memenuhi syarat atau belum. Setelah
peserta dinyatakan sudah memenuhi syarat maka peserta akan
41
dan evaluasi. Yang mana hasil dari pretest nantinya akan dibandingkan
dengan hasil Postest diakhir pelatihan. Namun, pada pelaksanaan
pelatihan yang saya ikuti tidak saya dapati pelaksanaan pre test yang
seharusnya dilakukan oleh Bidang Program dan Evaluasi. Bidang
Program dan Evaluasi hadir hanya untuk melakukan MOU dengan
peserta mengenai peraturan yang harus disepakati selama kegiatan
pelatihan berlangsung.
d. Sesi Materi
Memasuki tahapan sesi materi, materi pada pelatihan terdiri dari
3 kelompok, yaitu: 1). Kelompok dasar yang isi materinya merupakan
kebijakan-kebijakan pemerintah yang sesuai dengan tema pelatihan
yang dilaksanakan, 2). Kelompok Inti yang isi materinya berisikan
materi-materi yang sesuai dengan tema pelatihan yang dilakukan, dan
3). Kelompok Penunjang merupakan materi yang berisi materi-materi
pendukung untuk lebih memotivasi peserta pelatihan dalam
melaksanakan dan menerapkan materi kelompok dasar, materi
kelompok inti yang didapatkan serta pengembangan diri peserta secara
individual. Pada pelaksanaannya saat materi pelatihan vokasi jagung
sudah terlaksana prinsip belajar mengajar. Tujuan belajar yang dihayati,
dimana peserta harus memahami mengapa dia harus mempelajari
tersebut. Pada saat materi dari instruktur pelatih yang juga merupakan
coordinator akademik pelatihan tersebut sudah mengajak para peserta
memahami tujuan apa atau hal apa saja yang ingin didapatkan
dipelatihan tersebut. Belajar dari tahap ketahap, pembelajaran sudah
dilakukan secara bertahap dari hal dasar dan materi hingga praktek/OJT.
Menghargai perbedaan individual, tidak terjadi juga pembedaan saat
penyampaian materi seluruh peserta maupun pelatih menghargai
perbedaan. Untuk prinsip latihan yang sesuai/praktek dan evaluasi
belum dapat saya amati. Suasana pelatihan pun juga berjalan baik, sifat
pelatih mudah akrab dan dekat dengan peserta. Untuk semakin
mendekatkan dilakukan proses belajar mengajar yang aktif dengan
43
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil kegiatan magang mengenai
Perencanaan dan Pelaksanaan Pelatihan Pertanian Aparatur di Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Malang adalah
1. Perencanaan Pelatihan yang dilakukan oleh Bidang Penyelenggaraan
Pelatihan BBPP Ketindan yang saya ikuti sudah meliputi hal-hal yang ada
didalam teori. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat hambatan-
hambatan yang membuat adanya kesenjangan di antara teori dan
pelaksanaan dilapang.
2. Hambatan perencanaan pelatihan bidang penyelenggaraan pelatihan BBPP
Ketindan yang saya temui dilapangan yaitu permasalahan jadwal palang
pelatihan yang mendadak berubah, kurikulum diserahkan tidak tepat waktu,
dan kurang baiknya koordinasi atau kerjasama antar bidang.
3. Pelaksanaan Pelatihan yang dilakukan oleh bidang penyelenggaraan
pelatihan BBPP Ketindan yang saya ikuti dilakukan sesuai jadwal kegiatan
yang dibuat. Saya mengikuti hanya sampai pada pelaksanaan pemberian
materi kedua oleh koordinator akademik dimana kegiatan pembelajaran
tersebut sudah mencerminkan suasana pelatihan yang baik.
4. Keterampilan yang saya dapatkan di BBPP Ketindan belum begitu banyak
mengenai desain pelatihan dan pelaksanaannya dikarenakan adanya
hambatan yang terjadi.
B. Saran
Saran untuk Fakultas Petanian UNS :
1. Pelaksanaan Magang Mahasiswa sebaiknya tidak dilakukan pada awal
tahun.
2. Pelaksanann Magang Mahasiswa dilakukan dalam jenjang waktu yang lebih
lama.
3. Alur proses pendaftaaran Magang Mahasiswa tidak ribet.
Saran untuk Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Malang :
48
48