I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Jalaksana adalah pernyataan tertulis yang
disusun secara sistematis tentang semua Programa Penyuluhan Pertanian yang secara umum
menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai, masalah serta cara pencapaiannya di
Kecamatan Jalaksana
Visi Dinas Pertanian terwujudnya pertanian tangguh dan berdaya saing agar setiap kegiatan
penyuluhan petanian yang disampaikan kepada petani, nelayan, serta keluarganya dapat diterima
dan dilaksanakan sebaik-baiknya, maka perlu adanya keterpaduan antara rencana dari bawah
berdasarkan aspirasi petani dengan rencana dari atas melalui program pemerintah, yang dirumuskan
dalam Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Balai penyuluhan Pertanian Jalaksana.
Pada dasarnya Programa Penyuluhan Pertanian adalah rencana tentang kegiatan
penyuluhan pertanian yang memadukan aspirasi petani-nelayan dengan potensi wilayah dan program
pembangunan pertanian yang menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai,
masalah dan alternatif pemecahannya yang disusun cecara partisipatif, sistematis dan tertulis berlaku
untuk satu tahun.
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian ini, disamping sebagai pedoman/acuan kerja
selama satu tahun, juga dimaksudkan dalam rangka mengembangkan penyuluhan pertanian secara
menyeluruh dan terpadu, sehingga rencana kerja maupun hasil kegiatan penyuluhan dapat
diorganisir, terencana, terarah dan dapat dievaluasi dengan baik.
Programa Penyuluhan Pertanian Tahun angggaran 2022 mulai berlaku sejak 1 Januari
2022 sampai dengan 31 Desember 2022 di wilayah kerja Kecamatan Jalaksana. Dalam rangka
pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam Programa Penyuluhan Pertanian ini, maka akan
diupayakan melalui tiga kegiatan pokok yaitu:
1. Kegiatan Penyuluhan Pertanian Tahun 2022
1. Kegiatan Penunjang Penyuluhan Pertanian Tahun 2022
2. Kegiatan peningkatan kemampuan petugas dan Penyuluh Pertanian yang diselenggarakan melalui
forum Penyuluhan di BPP Jalaksana.
Adapun isi atau sasaran Programa Penyuluhan Pertanian 2022 diprioritaskan pada :
1. Program Agribisnis, program ini selain untuk menunjang ketahanan pangan melalui Program
Peningkatan mutu intensifikasi, juga untuk mewujudkan pertanian tangguh dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya.
2. Pendampingan Program Upsus Pajale untuk bidang tanaman pangan , dan untuk tanaman
Hortikultura Program Upsus Bawang Merah dan Cabe (Baca) oleh Penyuluh.
3. Optimalisasi Fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam rangka Gerakan pembangunan
Pertanian dalam Program Kostratani (Komando Strategis Pembanguanan Pertanian)
4. Memfasilitasi kegiatan Gedor Horti (Gerakan mendorong peningkatan produksi hortikultura) untuk
mendukung gerakan Tiga kali lipat ekspor (Gratiek).
5. Fasilitasi dan pendampingan petani terdampak Covid-19 dengan program Guyur Benih (Gurih)
baik Tanaman Padi Maupun Hortikultura , program (Babe Dumang) Bawang merah, Mangga,
Cabe, Mangga dan Durian) dan Program Sijaka (Singkong, Jagung, Kedelai,)
6. Program pengembangan Bawang merah dengan Biji di wilayah sentra hortikultura
7. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari)
dengan memanfatkan kelompok Wanita Tani bekerja sama dengan kegitan PKK Bunda Menyapa.
8. Pengembangan Padi Hibrida di beberapa desa yang sesuai dengan kondisi lapangan.
9. Pengembangan Padi Organik dan Padi Sehat kaya Gizi
10. Penikatan Produksi ubi jalar dengan penggunaan pupuk organik di wilayah sentra ubi jalar.
11. Pengembangan Hortikulturta terutama Bawang Merah dan Cabe Merah guna meningkatkan
kesejahteraan petani
12. Peningkatan Kapasitas Pos Penyuluhan Desa denghan Program JARKOMDES di Desa
Sidamulya Kecamatan Jalaksana.
13. Validasi dan kompilasi Kelembagaan tani Gapoktan, Kelompok tani dan KEP
(Kelembagaan Ekonomi Petani)
14. Program rehabilitasi untuk tanaman perkebunan Cengkeh, Kopi, Lada dan pala.
15. Optimalisasi Penggunaan Alsintan dikelompok tani.
Evaluasi kegiatan akan dilakukan terhadap aspek pelaksana Rencana Kegiatan dan hasil
kegiatannya, baik secara berkala maupun musiman dan tahunan melaui kegiatan supervisi pertemuan
koordinasi dan laporan.
Apabila dikemudian hari terdapat hal-hal yang perlu dirubah atau diperbaiki maka akan akan
dilakukan perbaikan/revisi Rencana Kegiatan seperlunya melalui musyawarah dengan pihak yang
terkait
I.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian tahun 2022
adalah:
A. Mendukung pelaksanaan program pembangunan pertanian Wilayah Kecamatan Jalaksana.
B. Sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di wilayah
Kecamatan Jalaksana
C. Mendorong peran serta petani dalam penyusunan perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan,
serta monitoring pemanfaatan hasil pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Pertanian di tingkat desa.
II KEADAAN
Keadaan adalah suatu informasi tentang fakta dan data yang menggambarkan keadaan umum
wilayah kerja dan merupakan potensi wilayah. Informasi tentang fakta dan data tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut.
Berdasarkan hasil identifikasi jenis tanah yang ada meliputi tanah regosol kelabu, latosol dan
gromosol.
C. PH Tanah
Berdasarkan hasi luji dari pH tanah diperoleh beberapa nilai pH antara lain pada tanah sawah
4,5 – 7, sedangkan di darat bervariasi antara 4 – 5,3.
D. Kemiringan dan Drainase Tanah
Dilihat dari kemiringan tanah, Wilayah Kecamatan Jalaksana berada pada kisaran 5 – 60 %,
Daerah yang memiliki tingkat kemiringan tinggi adalah Desa Sukamukti, Sayana
Sangkanerang, dan Pajambon Pada umumnya kondisi tanah berdrainase baik.
E. Iklim dan Curah Hujan
Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Oldeman, Kecamatan Jalaksana tergolong pada type
iklim C3 ( agak basah ). Angka ini dilihat dari rata-rata curah hujan dalam sepuluh tahun,
menunjukan bahwa lama periode bulan basah 4 bulan, bulan lembab 3 bulan, dan bulan kering
5 bulan. Penentuan bulan basah (BB), bulan lembab (BL), dan bulan kering (BK) menurut
Oldemen adalah:
1. Bulan basah (BB) adalah Bulan dengan rata-rata curah hujan lebih dari 200 mm.
2. Bulan lembab (BL) adalah bulan dengan rata-rata curah hujan antara 100 mm sampai
dengan 200 mm.
3. Bulan kering (BK) adalah bulan dengan rata-rata curah hujan kurang dari 100 mm.
Data curah hujan sepuluh tahun terakhir selengkapnya disajikan dalam tabel 2.
Tabel 2. Data curah hujan sepuluh tahun terakhir di BPP Pertanian Jalaksana
Tahun ( mm)
Bulan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Rata-
rata
Januari 586 295 608 423 516 183 194 162 438 235,5 340.5
Februari 532 290 227 198 350 253 190 158 321 379 289.8
Maret 243 430 497 326 316 243 102 265 473 498 339.3
April 409 378 196 408 252 185 207 132 417 489 307.3
Mei 139 106 - 254 447 170 15 208 54 277 167
Juni - 6 - 61 214 69 9 166 - 36 56.1
Juli - - - 7 222 6 - 210 13 83 54.1
Agustus - - - 0 240 - - - - 53 29.3
September - - - 0 106 - - 8 - 166 28
Oktober - 14 72 14 205 15 22 - - 221 56.3
Nopember 42 - 46 17 109 146 61 - 48 - 46.9
Desember 43 87 89 25 290 176 236 - - - 94.6
Jumlah 1994 1606 1600 1729 3267 1546 1036 1309 1764 2202 1809.2
Luas lahan wilayah kerja Kecamatan jalaksana Jalaksana adalah 2.278,01 Ha dengan rincian
selengkapnya disajikan dalam table 3.
Tabel 3. Potensi Lahan Usahatani Kecamatan Jalaksana
No Kecamatan Sawah ( Ha ) Darat ( Ha ) Jumlah
Teknis ½ Pedesaan Tadah Jumlah Pekrg Klm Kbn Htn R Ldg Jumlah Seluruh
Teknis Hujan
1. Jalaksana 53 623 0 0 676 451,85 13,47 2 1012 119,78 1603,01 2.278,01
Pola tanam yang sudah biasa dilaksanakan oleh para petani di Wilayah Kecamatan
Jalaksana adalah sebagai berikut :
A. Padi Sawah
Jan-Maret April-Sept Okt-Des Jumlah
511 325 358 1.1194
E. Bawang Merah
Jan-Maret April-Sept Okt-Des Jumlah
15 20 20 55
H. Tomat
Jan-Maret April-Sept Okt-Des Jumlah
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jalaksana. 6
Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Jalaksana 2022
2 2 4 8
Jumlah Penduduk diwilah Kecamatan Jalaksana. Secara rinci keadaan penduduk selengkapnya
disajikan dalam Tabel 5 .
2. Kelembagaan Petani
Kelembagaan petani yang ada di wilayah Kecamatan Jalaksana yaitu: Kelompok tani
Hamparan Usaha Tani, Kelompok wanita tani, kelompok pemuda tani, P3A Mitra Cai, RPHD, dan
gabungan kelompok tani. Rincian keberadaan kelembagaan petani disajikan dalam Tabel 6.
Tabel 6. Jenis Kelembagaan Petani di Wilayah Kecamatan Jalaksana
Kecamatan Jenis Kelembagaan Kelas
Klp.HUT KW KPT RPHD P3A GAPOKTAN P L M U Jml
T
Jalaksana 32 15 1 15 11 15 23 62 3 1 89
Jumlah 32 15 1 15 11 15 23 62 3 1 89
Sumber : BPP Pertanian Jalaksana 2021
B. Bidang Peternakan
Tingkat penerapan teknologi pada bidang peternakan disajikan pada Tabel 8 dan Tabel 9
Tabel 8. Tingkat Penerapan Teknologi bidang Peternakan
No Jenis Tingkat Penerapan Teknologi (%)
Ternak Rata-
Bibit& Pakan Kandang TLP Kesehatan Pasca rata
Reproduksi Panen
1. Domba 80 68 75 73 70 85 75
2. Kerbau 71 67 57 66 71 84 69
3. Sapi 72 72 76 74 75 93 77
4. Ayam Buras 64 60 70 74 77 89 72,3
5. Ayam Ras 100 92 85 93 92 97 93,6
Tabel 9. Tingkat Penerapan Teknologi bidang Perkebunan di Kecamatan Jalaksana tahun 2021.
NO Komponen Teknologi Tingkat Penerapan (%)
1 Pengolahan tanah/lubang tanam 80
2 Penggunaan bibit Unggul 78
3 Pemupukan 62
4 Pemangkasan 65
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jalaksana. 8
Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Jalaksana 2022
5 Pengendlin OPT 60
6 Panen dan Pasca Panen 74
7 Pemasaran 60
Jumlah 479
Rata-rata 68,42
Sumber : BPP Pertanian Jalaksana 2021
Penyakit blast, Hawar Daun (BLB) hama Penggerek batang padi Sawah, dan tikus. Pada
tanaman Ubi Jalar serangan hama Lanas, Penyakit busuk pangkal batang, Penyakit kutil daun.
Sedangkan pada tanaman Hortikultura pada tanaman bawang Penyakit busuk umbi, serangan trips pada
tanaman cabe. Pada tanaman Cengkeh Penyakit mati bujang., Serangan hama tikus pada tanaman padi
sawah
III TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah adanya perubahan dalam peningkatan kualitas
sumber daya manusia, agar mau dan mampu secara mandiri berusahatani yang berorientasi pada agribisnis,
tangguh dan adanya peningkatan kualitas dalam mutu intensifikasi, adanya peningkatan diversifikasi usaha
sehingga petani dapat menggali dan mengembangkan potensi – potensi sumber daya yang tersedia.
Tabel 15. Proyeksi Areal Komoditas Pertanian Kecamatan Jalaksana Tahun 2022
Periode / Ha
No. Komoditas Jumlah
Jan - Maret April- Sept Okt-Des
1. Padi Sawah 511 292 256 1161
2. Padi Gogo - - - 0
3. Jagung - 5 15 20
4. Ubi jalar 23 390 97 501
5. Kacang Tanah - - - -
6. Ketela Pohon - - 20 20
7. Bawang Daun - 80 30 110
8. Tomat 1 4 10 15
9. Kacang Buncis 3 3 - 6
10. Bawang Merah 5 6 4 15
11. Cabe Rawit - 11 - 11`
12. Petsai / Sawi 15 26 19 60
Sumber : Data Proyeksi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Tahun 2021
Tabel 17. Sasaran Proyeksi Tanaman Perkebunan Kecamatan Jalaksana Tahun 2022
Jumlah petani
No Komoditas Tanaman Target Tanaman
Pekebun
1. Cengkeh 120,77 261
2. Pala 67,07 87
3. Kapolaga 42 397
4. Kelapa Dalam 363,40 598
5. Kopi Robusta 1,88 21
6. Kemiri 13,36 20
7. Panili 1,25 26
Sumber : Data Proyeksi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Jalaksana Tahun 2021
15. Program pembinaan Desa Pinujul target satu Desa dalam satu Wilayah Kecamatan di Desa
Sindangbarang.
16. Fasilitasi Pembinaan POSLUHDES untuk dengan JARKOMDES di desa wilayah kecamatanm
Jalaksana
17. Pendampingan Program pengembangan Tanaman Markisa Di Wilayah Kecamatan Jalaksana.
1. Peningkatan luas areal Bawang Merah yang menggunakan benih unggul bermutu dari 50.75%
menjadi 53 %
2. Peningkatan jumlah petani yang menggunakan jenis pupuk sesuai anjuran dari 50.25% menjadi 53 %
3. Peningkatan jumlah petani yang mengetahui waktu pemupukan yang tepat dari 51.50% menjadi 55
%
4. Peningkatan jumlah petani yang melakukan pengamatan dari 55.50% menjadi 58 %
f). Cabe
1. Peningkatan jumlah petani yang tahhu penaganan kerontokan bunga Cabai dari 46.000% menjadi
49 %
2. Peningkatan jumlah petani dalam pengendalian Penyakit layu dan Busuk batang dari 55.10%
menjadi 58 %
3. Peningkatan jumlah petani yang terampil dalam mengggunakan mulsa plastik meningkat dari 59.00%
menjadi 58 %
4. Peningktan jumlah petani yang terampil dalam membuat persemian meningkat dari 54.85% menjadi
58 %
g). Bawang Daun
1. Peningkatan pengetahuan petani tetang mutu benih dari 52.00% menjadi 54 %
2. Peningkatan pengetahuan petani tetang pemupukan dari 52.15% menjadi 55 %
3. Peningkatan pengetahuan petani tetang Pupuk Organik dari 58.65% menjadi 60 %
4. Peningkatan pengetahuan petani tetang pentingnya pengamatan secara dini dari 51.50% menjadi 54
%
h) Buncis
1. Peningkatan pengetahuan petani tetang jenis pupuk an organik dari 41.50% menjadi 43 %
2. Peningkatan pengetahuan petani tetang waktu pemupukan dari 48.00% menjadi 50 %
3. Peningkatan pengetahuan petani tetang pentingnya kletekan dari 53.00% menjadi 56 %
4. Peningkatan pengetahuan petani tetang cara pengamatan dari 51.80% menjadi 55 %
i) Tomat
1. Peningkatan pengetahuan petani tetangpemilihan varitas dari 46.00% menjadi 50 %
2. Peningkatan pengetahuan petani tetang waktu pemupukan organik dari 51.50% menjadi 53 %
3. Peningkatan pengetahuan petani tetang pentingnya pembuangan tunas dari 42.80% menjadi 45 %
4. Peningkatan pengetahuan petani tetang Pestisida yang sesuai dengan OPT dari 42.65% menjadi 45
%
j) Peternakan Domba
1. Peningkatan pengetahuan petani meningkat dari 55.50% menjadi 58 %
1. Peningkatan jumlah kelompok tani yang melakukan pemupukan modal dari 41.87% menjadi 43 %
2. Peningkatan jumlah kelompok yang melakukan kerjasama dari 51.00% menjadi 53 %
3. Peningkatan kelompok tani yang mampu menentukan harga jual dari 48.00% menjadi 50.00 %
4. Peningkatan jumlah kelompok tani yang melakukan penjualan secara berkelompok dari 44.50%
menjadi 46 %
IV. MASALAH
Masalah adalah faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan. Ada dua jenis masalah
yang dijumpai pada tahun 2021 yaitu masalah umum dan masalah khusus.
A. Masalah Umum
1. Keadaan iklim yang kurang mendukung yaitu dengan curah hujan yang tidak menentu sehingga
petani agak sulit mengambil keputusan dalam menetukan komoditas tanaman yang akan ditanam.
2. Kepemilikan tanah relative sempit bahkan di daerah tertentu terjadi alih fungsi lahan dari lahan
pertanian menjadi Bangunan.
3. Fluktuasi harga terutama palawija dan sayuran yang sangat tingi sehingga petani sangat dirugikan
pada saat panen raya..
4. Keadaan OPT yang sulit diramal di beberapa daerah.
5. Pengadaan sarana produksi belum banyak dilaksanakan secara berkelompok .
6. Permodalan yang dimiliki petani pada umumnya kurang tersedia secara optimal.
7. Sukarnya memperoleh permodalan dari per bank-kan
8. Tingkat SDM para petani pada umumnya masih kurang, sehingga proses adopsi inovasi teknologi
lambat dan Minat Generasi muda yang terjun ke Dunia Pertanian sangat rendah.
9. Kesadaran Anggota kelompok dalam mentaati perjanjian dan peraturan kelompok masih rendah dan
pembagian tugas dalam kelompok belum berjalan sesuai Tupoksinya.
B. Masalah Khusus
1. Padi Sawah
40 % peternak Ayam Buras belum mengetahui tentang seleksi bibit yang baik
43 % petani peternak belum mengetahui tentang Sanitasi kandang
52 % petani peternak kurang mengetahui pentingnya Vaksinasi ND dan AI.
54 % petani peternak kurang tentang Jenis Pakan.
11. Perkebunan (Cengkeh)
43% Petani belum mengetahui cara penanaman tanaman Cengkeh sesuai anjuran.
43 % Petani kebun belum mengetahui dosis pemupukan yang tepat untuk tanaman cengkeh
42% Petani belum terampil dalam pelaksanaan pengendalian OPT
41% Petani kurang mengetahui Penanganan Pasca Panen sesuai anjuran.
11. Perkebunan (Kopi)
53% Petani belum mengetahui cara penanaman tanaman Kopi sesuai anjuran.
55 % Petani kebun belum mengetahui dosis pemupukan yang tepat untuk tanaman Kopi
50% Petani belum terampil dalam pelaksanaan pengendalian OPT
48% Petani kurang mengetahui Penanganan Pasca Panen sesuai anjuran.
12. Sosial
Cara mencapai tujuan adalah penyusunan rencana kegiatan yang menggambarkan tujuan
bisa dicapai yaitu :
VI. PENUTUP
Demikian Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Jalaksana Tahun 2022 yang kami susun,
mudah-mudahan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga tercapainya tujuan yang diharapkan. Kami
ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya Programa Penyuluhan Ini.
Programa Penyuluhan Kecamatan ini merupakan merupakan acuan dan pedoman dalam
melaksanakan tugas, sedangkan untuk keberhasilannya tidak terlepas dari keterkaitan antara semua pihak
yang tergabung dalam system pada pembangunan pertanian serta dilandasi dengan semangat kerja keras
yang tinggi, penuh pengabdian dan bekerja sama antara pelaksana utama dengan para pendukungnya.
Kegiatan Penyuluhan Pertanian akan efektif dan efisien, apabila ditunjang dan dilakukan secara
terpadu dengan kegiatan pengaturan dan pelayanan yang terfokus secara terpadu dengan kegiatan
pengaturan dan pelayanan yang semuanya terfokus pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat tani,
sehingga perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan petani dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian pula dengan pihak penyandang dana diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku positif
dakam menjalin kemitraan usaha dengan para petani di pedesaan.
Tim Penyusun