Tinjauan Pustaka
Susu dengan berbagai produk olahannya merupakan sumber protein hewani
yang mengandung nilai gizi tinggi dan semakin banyak dikonsumsi masyarakat.
Pada umumnya kandungan air dalam susu berkisar antara 80-90%, lemak antara
2,5-8,0%, laktosa antara 3,5-6,0%, albumin antara 0,4-1%, dan abu antara 0,5-
0,9%). Susu segar mempunyai sifat fisik tidak tahan lama bila disimpan pada suhu
kamar, sehingga perlu segera dilakukan penanganan. Berbagai pengolahan
dilakukan untuk memperpanjang umur simpan dan menambah nilai guna susu.
Salah satu teknik pengolahan susu guna memperpanjang waktu simpan adalah
dengan cara menfermentasikan atau dikenal dengan susu fermentasi.
(Sunaryanto,2017)
Pada umumnya, pH susu sapi berkisar antara 6,3-6,75. Bila pH menjadi 6
dapat disebabkan karena kolostrum atau aktivitas bakteri pembusuk. Nilai pH
susu yang meningkat akan menyebabkan viskositas susu juga meningkat sebagai
akibat pecahnya butiran kasein. Penurunan pH susu pada umumnya langsung
menyebabkan sedikit penurunan viskositas, pada penurunan pH yang lebih drastis
akan menyebabkan peningkatan viskositas karena adanya agregasi, kasein
viskositas susu sedikit dipengaruhi proses homogenisasi. ( Umar et.al, 2014)
Tujuan
Mempelajari, mengamati dan mengukur sifat-sifat kimia pada susu
Kompetensi
1. Mampu menjelaskan beberapa sifat kimia pada susu
2. Mampu melakukan analisa sifat kimia pada susu
Prosedur Kerja
Bahan : Susu segar (sapi/kedelai) (500ml untuk 20 praktikan)
Susu yang sudah terfermentasi (susu asam) (500ml untuk 20 praktikan)
Susu basi (500ml untuk 20 praktikan)
Susu kedelai (500ml untuk 20 praktikan)
Susu UHT (500ml untuk 20 praktikan)
NaOH 0,1 N (1 l untuk 20 praktikan)
Phenolphtalein 1 % (50ml untuk 20 praktikan)
Cara kerja :
1. Pembuatan larutan :
Larutan NaOH 0.1 N dibuat dengan cara melarutkan kristal NaOH sebanyak
4.001 gram dalam air destilat sampai volumenya 1 liter.
2. Titrasi
Buret diisi dengan NaOH 0.1 perlahan-lahan sehingga tidak ada gelembung
udara didalamnya. Contoh susu ditimbang dalam erlenmeyer sebanyak 1,8
gram. Pada contoh ditambahkan 0.5 mL (10 tetes) fenolftalein 1 % sebagai
indikator. Contoh dititrasi dengan NaOH 0.1 N sambil distirer sampai
terbentuk warna merah muda yang stabil. Pemakaian titer dicatat dan asiditas
susu dihitung sebagai persen asam laktat.
ml NaOH x N x 90
% asam laktat = x 100
gram contoh x 1000
1,476 x 0,1 x 90
= x 100
1,8 x 1000
13,284
= x 100
1800
= 0,738
B. Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum pengujian asiditas susu adalah
sebagai berikut :
1. Sebaiknya, praktikan lebih aktif dalam praktikum.
2. Sebaiknya, alat dan bahan yang digunakan dapat menunjang kegiatan
praktikum kedepannya.
3. Sebaiknya, pengamatan yang dilakukan harus lebih teliti agar hasilnya sesuai.
Daftar Pustaka
Calamari, L., L. Gobbi and P. Bani. 2016. Improving the prediction ability of FT-
MIR spectroscopy to assess titratable acidity in cow’s milk. Food
chemistry, 192: 477-484.
Syainah, E., S. Novita dan R. Yanti. 2014. Kajian Pembuatan Yoghurt Dari
Berbagai Jenis Susu dan Inkubasi Yang Berbeda Terhadap Mutu dan Daya
Terima. Jurnal Skala Kesehatan, 5(1): 1-8.