(umum)
Jawab :
Cara mengkalibrasi pH meter :
a. pH meter dihidupkan dengan dihubungkan dengan stopkontak.
b. Ditunggu internal kalibrasi dan probe pada pH meter dibilas dengan aquadest.
c. Disiapkan larutan buffer dengan pH 4, 7 dan 10.
d. Setelah itu, dicelupkan probe pada pH meter dengan larutan pH meter yang
disiapkan.
e. Kemudian angka yang sering muncul pada pH meter dicatat.
2. a. Jelaskan Prinsip Kadar Air pada Analisis Gula Pasir ! (Analisis Gula Pasir)
Jawab :
Penetapan kadar air pada sampel gula pasir dapat dilakukan dengan pengeringan
sampel gula pasir di dalam oven pada suhu 105oC, sehingga kadar air dalam sampel
dapat menguap. Selisih bobot sebelum dan setelah pengeringan dianggap sebagai bobot
air yang hilang, kemudian dibandingkan dengan bobot sampel sehingga kadar air dapat
ditetapkan.
b. Mengapa Penetapan Kadar Air menjadi parameter untuk menguji kualitas Gula Pasir ?
Jawab :
Karena apabila kandungan air pada gula melebihi syarat keberterimaan (0.1%) dapat
menyebabkan terjadinya hidrolisis antara gula dan air sehingga membentuk
monosakarida yaitu, glukosa dan fruktosa. Tingginya kadar air dapat menyebabkan
meningkatnya kelembapan gula, yang rentan terhadap saktivitas mikroba dan
menyebabkan gula tengik sehingga masa simpannya pendek.
c. Sebutkan Rumus Perhitungan Penetapan Kadar Air pada Analisis Gula Pasir !
Jawab :
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑔𝑟𝑎𝑚)− 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
% Kadar Air = 𝑥 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
1. Jelaskan prinsip percobaan titrasi pada penetapan Asam Sitrat ! (Analisis Asam Sitrat)
Jawab :
Penetapan Kadar Asam Sitrat dalam minuman dapat dilakukan dengan menggunakan
metode titrasi asam-basa menggunakan NaOH sebagai larutan penitar yang telah
distandarisasi dengan Kalium Hidrogen Ftalat (KHP) sebagai baku primer dengan
menggunakan indikator PP. Titik akhir titrasi ditandai dengan adanya perubahan warna
larutan dari tidak berwarna menjadi merah muda seulas.
2. Jelaskan Bagaimana Sodium Hipoklorit (NaOCl) dapat bekerja sebagai disinfektan untuk
bakteri/Virus ! (Analisis NaOCl)
Jawab :
Sodium Hipoklorit (NaOCl) akan memecah membran/dinding sel dari bakteri/virus.
Kemudian, zat klorin di dalam NaOCl akan mengoksidasi protein dari bakteri/virus
tersebut, yang akan menyebabkan protein di dalam bakteri/virus itu keluar sehingga
mematikan mikroorganisme tersebut.
4. Jelaskan prinsip Gravimetri Analisis sabun mandi cair pengukuran bahan aktif menurut
SNI ! (Analisis Sabun Mandi Cair)
Jawab :
Berdasarkan Peraturan SNI No 06-4085-1996, sabun mandi cair dibedakan menjadi 2
bahan dasar yaitu, bahan dasar Sabun dan bahan dasar Deterjen.
Untuk bahan dasar sabun (Asam lemak jenuh)
Asam lemak jumlah dihasilkan dari hidrolisa lemak maupun asam lemak bebas
dalam suasana asam.
2. Apakah as. Asetat pada analisis NaOCl dapat digantikan ?, mengapa Na2S2O3 perlu
distandarisasi? (Analisis NaOCl)
Jawab :
Bisa digantikan, akan tetapi dengan menggunakan Asam yang bersifat lemah seperti
halnya Asam Asetat, yaitu seperti Asam Flourida, Asam Format, Asam Karbonat dsb.
Sebab penambahan asam asetat pada percobaan ini bertujuan untuk memberikan suasana
asam, karena reaksi NaOCl hanya akan terjadi jika suasananya asam.
Larutan Na2S2O3 perlu distandarisasi karena bersifat tidak stabil pada keadaan biasa
(pada saat penimbangan). Kestabilan larutan mudah dipengaruhi oleh pH rendah, sinar
matahari dan adanya bakteri yang memanfaatkan sulfur. Kestabilan larutan Na2S2O3
dalam penyimpanan ternyata paling baik bila mempunyai pH antara 9-10. Cahaya dapat
mempengaruhi larutan ini, oleh karena itu larutan ini harus disimpan di botol yang
berwarna gelap dan tertutup rapat agar cahaya tidak dapat menembus botol dan kestabilan
larutan tidak terganggu karena adanya oksigen di udara.
Cara kerja
a. Timbang contoh (sampel sabun cair) sekitar 5 g, masukkan ke dalam erlenmeyer
tutup asah 250 ml.
b. Tambahkan 100 ml alkohol 96 % netral, batu didih serta beberapa tetes larutan
penunjuk fenolfthalein.
c. Panaskan diatas penangas air memakai pendingin tegak selama 30 menit mendidih.
d. Bila larutan di dalamnya berwarna merah, kemudian dititar dengan larutan HCI 0,l N
dalam alkohol sampai warna merah tepat hilang.
Perhitungan :
𝑉 𝑥 𝑁 𝑥 0.04
Kadar Alkali Bebas (dihitung sebagai NaOH) = 𝑥 100%
𝑊
Keterangan :
V = Volume HCL yang digunakan untuk titrasi (mL)
N = Normalitas HCL (mgrek/mL)
W = Bobot Contoh (mg)
0.04 = Bobot setara NaOH