Standar Nasio
Nasio nal Indonesi a
Resi
Resi n PVC
Daftar i si
Daftar isi.....................................................................................................................................i
Pendahuluan.............................................................................................................................ii
i
SNI 06-0059-2000
Pendahuluan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Resin PVC merupakan revisi SNI 06-0059-1987, PVC
resin yang bertujuan untuk :
Standar ini telah dibahas dalam rapat-rapat teknis dan pra konsensus di Balai Besar Industri
Keramik Jakarta pada tanggal 10 Nopembcr 1999 dan terakhir dibahas dalam Rapat
Konsensus di Jakarta, pada tanggal 2 Pebruari 2000 yang telah dihadiri oleh wakil-wakil
produsen, konsumen, lembaga uji dan instansi terkait.
Standar ini disusun oleh Balai Besar Industri Kimia Jakarta, Departemen Perindustrian dan
Perdagangan.
ii
SNI 06-0059-2000
Resin PVC
1 Ruang Iingkup
Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan, delnisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji,
syarat lulus uji, syarat penandaan dan pengemasan resin, PVC.
2 Acuan
3 Definisi
Resin polivinil khlorida (PVC) adalah polimer dalam bentuk bubuk yang merupakan hasil
polimerisasi dari monomervinil khlorida.
4 Syarat mut u
Syarat mutu resin PVC dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Batas sel
No Jenis uji Satuan
1 2 3 4 5
1 Derajat - s/d 600 601–900 901–1200 1201–1500 >1500
poliemerisasi
2 Zat yang mudah % Maks. Maks. 1.00 Maks. Maks. 1,00 -
menguap 0,50 1,00
3 Kerapatan curah g/ml 0,41–60 0,41–0,60 0,41–0,6 0,41-0,60 0,41-0,60
4 Lolos ayakan 40 % Min. 99 Min. 99 Min. 99 Min. 99 Min. 99
mesh
5 Pengambilan conto h
Pengambilan contoh resin PVC sesuai dengan SNI 19-0428-1998, Petunjuk pengambilan
contoh padatan.
6 Cara uji
1 dari 7
SNI 06-0059-2000
6.1.1 Prinsip
Nilai derajat polimerisasi diperoleh dari tabel hubungan kekentalan jenis (nSp) dengan
derajat polimerisasi (P) seperti terlampir.
Perhitungan :
t2
Nsp = -1
t1
Keterangan :
nSp adalah kekentalan jenis
ti adalah waktu jatuh untuk blanko dalam detik
t2 adalah waktu jatuh untuk contoh dalam detik
2 dari 7
SNI 06-0059-2000
6.2.1 Prinsip
Kehilangan berat sesudah dipanaskan pada suhu 105 oC dalam oven selama 1 jam
6.2.2 Alat
- Neraca analitis
- Oven
- Desikator
Perhitungan :
Keterangan :
Z adalah zat yang mudah menguap (%)
A adalah berat botol timbang (g)
B adalah berat botol timbang berisi contoh (g)
C adalah berat botol timbang berisi contoh setelah pemanasan dan pendinginan (g)
6.3.1 Prinsip
Perbandingan berat dengan volume dari hasil pencurahan.
6.3.2 AIat
- Neraca analitis
- Tabung baja tahan karat atau gelas
- Corong dengan diameter 20 cm
3 dari 7
SNI 06-0059-2000
6.3.4 Perhitungan
Keterangan
BJ adalah rapat curah
W1 adalah berat tabung dengan contoh (g)
W2 adalah berat tabung (g)
V adalah volume tabung (ml)
6.4 Lol os ayakan
6.4.1 Prinsip
Perbandingan berat contoh setelah diayak dengan berat contoh semula.
6.4.2 AIat
- Neraca analitis
- Ayakan 40 mesh
- Mesin pengayak
Perhitungan
Keterangan :
W, adalah berat contoh scmula (g)
Wz adalah bcrat contoh yang lolos ayakan (g)
8 Syarat penandaan
Pada setiap kemasan resin PVC harus dicantumkan nama produk, merek, nama dan alamat
produsen, batas sel, serta berat bersih produk.
4 dari 7
SNI 06-0059-2000
9 Pengemasan
Resin PVC dikemas dalam kemasan yang rapat dan tidak bereaksi dengan isi, aman selama
transportasi dan penyimpanan.
5 dari 7
SNI 06-0059-2000
Lampiran
Tabel
Hubungan antara kekentalan jenis ( n Sp ) dan derajat polimerisasi
6 dari 7
SNI 06-0059-2000
Gambar
Al at u ku r k erapatan cu rah
7 dari 7
BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. J end. Gatot Subrot o, Senayan J akarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn @bsn.go .id