BAB XVIII
VISKOSITAS ASPAL BAHAN-BAHAN BITUMEN
(SNI 03 - 6441 - 2000)
18.3 Pengertian
1. Viskositas apparen adalah perbandingan antara tegangan geser dengan laju
geser cairan Newtonian atau Non Newtonian.
2. Cairan Newtonian adalah cairan dimana laju geser berbanding lurus
dengan tegangan geser. Bila tidak berbanding lurus cairan adalah Non
Newtonian. Beberapa cairan memperlihatkan kedua sifat tersebut, baik
Newtonian maupun Non Newtonian tergantung pada laju geser.
3. Viskositas; koefisien viskositas adalah perbandingan antara tegangan geser
yang diberikan dengan laju geser. Nilai koefisien ini adalah suatu ukuran
ketahanan terhadap pengaliran cairan. Satuan viskositas dalam Standar
Internasional (SI) adalah Pascal sekon (Pa.s). Satuan viskositas dalam sistim
centimeter gram sekon (cgs) adalah poise (dyreis/cm2) dan nilai ini setara
dengan 0,1 Pascal sekon (Pa.s). Biasanya satuan viskositas dinyatakan
dalam centipoise (cP), dimana 1 cP sama dengan 1 milipascal sekon
(mPa.s).
18.5 Peralatan
1. Sistem pengukuran Viskositas temperature tinggi dari Brookfield Termosel
menggunakan Brookfield SinkroelektrikTermoselStandar, yang terdiri atas
model - modelLV, RV HA atau HB yang penggunaannya tergantung pada
rentang viskositas.
2. Spindel.
3. Sistem Termosel.
a) Wadah pemanas dan tabung benda uji.
b) Pengontrol Strip Chart Recorder (SCR) dan Probe.
c) Peralatan untuk membuat grafik.
18.7 Prosedur
1. Baca dan pahami informasi pada petunjuk operasional dari pabrik pembuat
alat sebelum mulai melaksanakan.
2. Nyalakan alat Termosel.
3. Atur pengontrol temperature sesuai temperature pengujian yang diinginkan.
4. Kalibrasi pengontrol sesuai petunjuk operasional.
5. Tunggu 1,5 jam (sampai termosel mencapai temperature pengujian), dengan
spindel_terpilih di dalam tabung benda uji (periksa lampu pengontrol).Isi
tabung benda uji dengan aspal sesuai spindel yang digunakan. Lakukan
dengan hati-hati untuk menghindari panas yang berlebihan pada benda uji
dan menghindari pengapian benda uji yang mempunyai pemanasan titik
nyala rendah. Hitung berat yang diperlukan dari data berat jenis atau
kepadatan benda uji.
6. Benda uji yangdiperlukansekitar 8 sampai 10 ml.
7. Jangan mengisi benda uji secara berlebihan. Volume benda uji sangat
menentukan sistim kalibrasi. Untuk memperoleh benda uji yang mewakili,
lakukan terus pengadukan pada aspal.
8. Ketinggian cairan harus segaris dengan batang spindle pada garis kira-kira
3,2 mm diatas bagian atas spindel yang meruncing.
9. Dengan menggunakan alat penjepit masukkan tabung yang berisi benda uji
kewadah pemanas.
10. Tempatkan viscometer tepat diatas wadah pemanas.Pasang spindle
11. ke viskometer, dan turunkan viscometer sehingga spindle masuk kedalam
benda uji. Pemilihan spindle dapat dilakukan berdasarkan pengujian awal.
12. Biarkan aspal sampai mencapai temperature pengujian yang kon stan
(kurang lebih15 menit).
13. Jalankan viskometer Brookfield model RV, HA, HB pada 20 rpm, atauuntuk
modelLV pada 12 rpm, dan amati hasil pembacaan. Bila hasil pembacaan
terletak diantara angka 2 dan angka 98, lanjutkan pengujian.
14. Catat tiga pembacaan setiap 60 detik dari setiap termperatur pengujian.
15. Lakukan prosedur yang sama untuk setiap temperature pengujian yang
diinginkan.
16. Bila pada temperatur pengujian terendah, pembacaan masih diatasangka 98,
kurangi kecepatan spindle dan lanjutkan pengujian.
17. Bila pembacaan masih diatas angka 98, gunakan spindle lain yang lebih
kecil dan ulangi pengujian.
18. Kalikan faktor viskositas dengan pembacaan viskomewter Brooktield untuk
mendapatkan viskositas dalam centipoise (cP), lihat Tabel 1 padaLampiran
B.
19. Selama pengukuran viskositas, jangan mengubah kecepatan putaran spindel,
karena akan mengubah laju geser.
18.7 Perhitungan
1. Kriteria berikut ini harus digunakan untuk mempertimbangkan penerimaan
pengujian dengan (95% tingkat kepercayaan).
a. Pengulangan
Dua nilai yang dihasilkan oleh teknisi laboratorium yang sama, tidak
boleh berbeda lebih dari 3,5%.
b. Pengujian di laboratorium yang berbeda
Perbedaan nilai-nilai yang dihasilkan oleh dua laboratorium yang
berbeda, tidak boleh lebih dari 14,5%.
2. Penyimpangan
Penyimpangan pada pengujian ini belum ditentukan.
Dari Hasil pengujian, didapatkan data sebagai berikut :
1. Untuk Pemeriksaan dengan Alat Saybolt dapat dilihat pada tabel 18.1
= 318,3345 cst
= 315,5822 cst
18.8 Kesimpulan
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa pada suhu rendah aspal akan
beku. Namun, jika suhu naik aspal akan mengental atau bahkan sampai mencair.
Kekentalan dapat diketahui dengan semakin sedikitnya waktu yang diperlukan
untuk mengeluarkan aspal dari lubang. Berdasarkan Spesifikasi Bina Marga 2018
Revisi 2 Divisi 6 Bina seksi 6.3 pada Tabel 6.3.2.(5) Ketentuan- Ketentuan Aspal
Keras, bahwa nilai viskositas aspal keras pada aspal dengan penetrasi sebesar 60-
70 harus lebih besar atau sama dengan 300 cst untuk viskositas kinematis pada
suhu 135°C. dari hasil pengujian, didapatkan nilai viskositas 316,3345 cst dan
315,5822 cst. Hal ini berarti aspal telah memenuhi standar spesifikasi untuk
perkerasan jalan sehingga material dapat digunakan sebagai bahan perkerasan
jalan.
18.9 Lampiran
Adapun lampiran pada laporan ini adalah sebagai berikut.
1) Tabel dan gambar faktor yang berkaitan
2) Form praktikum Viskositas Bahan-Bahan Bitumen.
3) Gambar pada saat pengujian
Pembacaan Pengamatan
suhu Waktu-1 Viskositas Waktu-2 Viskositas
(detik) Kinetik-1(cst) (detik) Kinetik-2(cst)
120ᴼC 305,60 666,208 271,25 591,325
140ᴼC 91,61 199,710 102,60 223,668
160ᴼC 49,52 107,954 50,25 109,545
180ᴼC 30,06 65,531 29,72 64,790
Pembacaan
Pemeriksaan Catatan
Waktu
Contoh dipanaskan sampai
suhu 60ᴼC
Mulai jam : 13.30 PembacaanSuhu Oven
Selesai jam : 13.50 Temperatur : 110 0C
Kekentalan bitumen cair
Mulai jam : 14.00
Selesai jam : 16.30
Waktu Waktu
pengamatan pengamatan Rata- Viskositas Viskositas
Temperatur
I (menit- II (menit- rata Engler Centistokes
detik) detik)
40 08-09.80 08-09.75 489,77 42,96 333
50 04-42.85 04-32,35 277,60 24,35 199
60 02-32,30 02-54,35 163,27 14,32 109
70 01-37,96 01-37,24.01 97,60 8,56 65
80 01-09,08 -09,28 69,18 6,07 45,89
90 00-49,86 00-50,30 50,08 4,39 34,40
100 00-39,95 00-40,85 40,40 3,54 25,89
LAMPIRAN
A. Peralatan
B. Bahan Uji