Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISA FLUIDA RESERVOIR

PERCOBAAN 5
BS & W (BASIC SEDIMEN AND WATER)

OLEH:

RAYHAN KAMAL J.M


101322157
Sesi 12

(Jum’at, 22 Desember 2023 pukul 09:30 – 11:30)

LABORATORIUM PENGEBORAN PROGRAM STUDI


TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL....................................................................................................................................... iii
BAB I .............................................................................................................................................................1
BS & W..........................................................................................................................................................1
1.1 Tujuan Percobaan ........................................................................................................................1
1.2 Teori Dasar ...................................................................................................................................1
BAB II ...........................................................................................................................................................3
METODOLOGI ...........................................................................................................................................3
2.1 Alat dan Bahan .............................................................................................................................3
2.2 Prosedur ........................................................................................................................................3
BAB III ..........................................................................................................................................................5
ANALISA DATA .........................................................................................................................................5
3.1. Data yang diketahui .....................................................................................................................5
3.2. Hasil Observasi .............................................................................................................................5
3.3. Data Perhitungan .........................................................................................................................6
BAB IV ..........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN ...........................................................................................................................................8
BAB V..........................................................................................................................................................10
KESIMPULAN ...........................................................................................................................................10
REFERENSI ...............................................................................................................................................11
LAMPIRAN ................................................................................................................................................12

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Prosedur Percobaan…………………………………………………………………………3

Gambar 7.1. Lampiran……………………………………………………………………………………………… 11

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Data Hasil Observasi…………………………………………………………………………..4

iii
BAB I

BS & W
1.1 Tujuan Percobaan
1. Menghitung nilai sampel volume minyak pada dua tube yang berbeda,
2. Menghitung nilai volume BS & W pada dua tube yang berbeda,
3. Menghitung nilai persentase volume BS & W pada dua tube yang berbeda,

1.2 Teori Dasar


1. Basic Sedimen and Water (BS & W)
Pemantauan sedimen minyak mentah dan kadar air di lokasi produksi lapangan
sangat penting dalam operasi transfer tahanan yang akurat minyak mentah.Hal ini
dilakukan dengan metode manual, atau on-line perangkat seperti analisis kapasitansi,
kerapatan, atau penyerapan energi.Untuk tujuan tahanan transfer, sedimen dan air
ditentukan oleh tes yang mengikuti salah satu manual API standar pengukuran minyak
(MPMS).Biasanya, tes ini dilakukan di lapangan oleh medan metode centrifuge yang,
jika dilakukan dengan benar, memberikan hasil yang sangat akurat. Pemeriksaan
laboratorium dapat dilakukan, namun penanganan sampel menjadi lebih kritis.
(Williams, 1990).
2. Pemantauan BS & W
Jumlah sedimen dan kandungan air dalam minyak mentah harus diukur dengan tepat
sebagai bagian dari proses pengalihan hak kelola. Pembeli hanya membayar untuk
minyak mentah yang benar-benar mereka terima dan berusaha meminimalkan jumlah
sedimen dan air yang harus mereka tangani. Oleh karena itu, pemantauan sedimen dan
kandungan air dilakukan di lokasi produksi untuk mencegah jumlah yang berlebihan
masuk ke dalam sistem perpipaan. Jumlah pipa yang akan diterima ke dalam sistem ini
tergantung pada lokasi geografis, daya saing pasar, dan kemampuannya menangani
sedimen dan air di dalam sistem. Setiap saluran pipa mengumumkan kapasitas yang
dapat diterimanya. Sebagian besar jaringan pipa mengharuskan unit sewa transfer hak
kelola otomatis (LACT) dilengkapi dengan pemantau sedimen dasar dan air (BS&W),
biasanya terletak dalam pipa yang naik secara vertikal. Mayoritas pemantau BS&W yang
digunakan adalah perangkat kapasitansi dan umumnya hanya mendeteksi jumlah air
1
yang ada. Probe kapasitansi bekerja dengan mengukur kapasitansi dari probe yang berisi
cairan dan membandingkannya dengan nilai yang diperoleh dari probe yang diisi dengan
semua air atau semua minyak. Keluaran kapasitansi dari probe proses yang berisi cairan
akan sebanding dengan kadar air. Teknik ini berasumsi bahwa kekuatan dielektrik
minyak dan air akan relatif konstan. Jenis probe ini dapat dipengaruhi oleh jumlah air,
karakteristik emulsi, suhu, variasi sifat hidrokarbon atau air, keberadaan gas bebas, dan
pengendapan parafin. Alat analisis harus dikalibrasi di pabrik oleh pabrikan dengan
minyak dan air yang komposisinya serupa dengan apa yang akan dihadapi perangkat di
lapangan. Alat analisis dipasang di pipa vertikal untuk mencapai pencampuran terbaik
yang, jika kadar air kurang dari 3%, akan memastikan adanya emulsi minyak yang
kontinu (hal ini penting untuk jenis perangkat ini). Alat analisis harus dikalibrasi pada
suhu operasional normal karena konstanta dielektrik bergantung pada suhu. (Williams,
1990)
3. Centrifuge
Alat centrifuge didasarkan pada prinsip pemisahan fase dengan menggunakan gaya
sentrifugal yang dihasilkan dari rotasi cepat. Alat ini umumnya terdiri dari tabung
sentrifuge di mana sampel ditempatkan. Ketika alat berputar, gaya sentrifugal
mendorong partikel-partikel dengan massa jenis yang berbeda ke arah luar,
memungkinkan pemisahan antara berbagai komponen. Prinsip ini diterapkan dalam
berbagai konteks, termasuk dalam industri minyak dan gas untuk menguji BS&W (Basic
Sediment and Water) dalam minyak mentah. Sebagai contoh, ASTM D4007-17 adalah
metode standar yang merinci penggunaan alat centrifuge untuk mengukur kadar air dan
sedimen dalam minyak mentah. (Speight, 2014)
Kelebihan utama alat centrifuge adalah kemampuannya untuk memberikan
pemisahan fase dengan cepat dan efisien. Dengan menggunakan gaya sentrifugal, alat
ini dapat memisahkan berbagai komponen berdasarkan massa jenisnya, memungkinkan
analisis yang akurat terhadap kandungan air, sedimen, dan minyak dalam sampel.
Kecepatan pemisahan yang tinggi dan kemampuan adaptasi alat ini membuatnya
menjadi pilihan yang umum dalam industri di mana pemisahan fase adalah suatu
keharusan. Selain itu, alat centrifuge sering digunakan dalam berbagai bidang, termasuk
ilmu biologi, kimia, dan pengolahan air. (Roush & Luca, 2009)

2
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
1. Centrifuge dan Rotor
2. Centrifuge Tube
3. Transformer
2.2.2 Bahan
1. Crude oil
2. Solvent (Toluense)
2.2 Prosedur

Gambar 2.2. Prosedur Percobaan

3
Note :
Konversi antara RPM dan RCF dapat menggunakan rumus berikut :
Dalam satuan mm :

𝑅𝐶𝐹
𝑅𝑃𝑀 = 1335√
𝑑

Dimana,
d = jarak antara dua ujung tabung yang saling berseberangan (mm)
Dalam satuan inch :

𝑅𝐶𝐹
𝑅𝑃𝑀 = 1335√
𝑑

d = jarak antara dua ujung tabung yang saling berseberangan (inch)

4
BAB III

ANALISA DATA
3.1. Data yang diketahui
Pengujian BS & W dilakukan di Laboratorium Analisa Fluida Reservoir dan Petrofisika pada
kondisi ruangan:

Tekanan udara = 1 bara

Temperature udara = 25 oC

menggunakan Centrifuge model Centurion Scientific K3 Series.

Pengujian tidak dilakukan dengan mengikuti standar ASTM karena adanya keterbatasan alat,
bahan dan waktu. Pengujian dilakukan kepada satu sampel Crude Oil A yang dimasukkan
ke dalam 4 buah tube plastik ukuran 15 ml dengan volume sampel masing-masing tube
adalah 10 mL tanpa solvent dan tanpa demulsifier. Sampel kemudian diputar dengan
kecepatan 600 RCF pada kondisi temperatur alat 25 oC selama 10 menit.
Karena adanya kesulitan dalam mengeluarkan dan mengukur secara langsung volume
BS&W dari sampel yang telah diputar oleh centifuge, maka dilakukan langkah dan
pendekatan sebagai berikut:
1. Mengeluarkan minyak terpisah di bagian atas tube dengan pipet ke dalam gelas ukur 10 mL
sampai minyak tidak tersisa lagi.
2. Menghitung total volume minyak terpisah yang tertampung di dalam gelas ukur

3. Menentukan total volume BS & W dengan perhitungan:

Volume Sampel (mL) = Volume Minyak (mL) + Volume BS&W (mL)

Tidak ada laporan kerusakan dan malfungsi alat.

3.2. Hasil Observasi


Tabel 3.1. Data Hasil Observasi
No Volume Volume Volume %BS & W
Tabung Uji Keterangan
Sampel Minyak BS & W (%)
5
ID Ukuran (mL) (mL) (mL)
Tanpa solvent
Tube
1 15 mL 10 7.4 2.6 26 dan
#1
demulsifier
Tanpa solvent
Tube
2 15 mL 10 8.6 1.4 14 dan
#2
demulsifier
Catatan:
Volume BS & W
Rumus:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑆 & 𝑊 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
%BS & W
Rumus:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑆 & 𝑊 (𝑚𝑙)
%𝐵𝑆 & 𝑊 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 100 %

3.3. Data Perhitungan


3.3.1 Penentuan Nilai BS & W
Tube #1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑆 & 𝑊 = 10 𝑚𝑙 − 7.4 𝑚𝑙 = 2.6 𝑚𝑙
Tube #2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑆 & 𝑊 = 10 𝑚𝑙 − 8.6 𝑚𝑙 = 1.4 𝑚𝑙
3.3.2 Perhitungan Persentase Nilai BS & W
Mean Method
𝑉𝑜𝑙 𝑇𝑢𝑏𝑒 #1 + 𝑉𝑜𝑙 𝑇𝑢𝑏𝑒 #2 2.6 + 1.4
𝑋̅ = = = 2 𝑚𝑙
2 2

% BS & W
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑆 & 𝑊 (𝑚𝑙)
% 𝐵𝑆 & 𝑊 = × 100 %
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Tube #1
2 𝑚𝑙
% 𝐵𝑆 & 𝑊 = × 100 % = 20 %
10 𝑚𝑙
Tube #2

6
2 𝑚𝑙
% 𝐵𝑆 & 𝑊 = × 100 % = 20 %
10 𝑚𝑙

7
BAB IV

PEMBAHASAN
Pentingnya pemantauan Basic Sedimen and Water (BS&W) dalam produksi minyak
mentah. Pemantauan ini krusial untuk transfer yang akurat dan efisien dari minyak mentah, dengan
tujuan memastikan bahwa pembeli hanya membayar untuk minyak yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan. Metode pemantauan melibatkan penggunaan perangkat on-line seperti analisis
kapasitansi, kerapatan, atau penyerapan energi, serta pengujian lapangan dengan metode centrifuge
yang memberikan hasil akurat. Pemantauan BS&W dilakukan di lokasi produksi untuk mencegah
masuknya jumlah berlebihan sedimen dan air ke dalam sistem perpipaan. Sebagian besar jaringan
pipa memiliki kapasitas yang dapat diterima, dan unit sewa transfer hak kelola otomatis (LACT)
dilengkapi dengan pemantau BS&W. Perangkat ini, umumnya menggunakan perangkat kapasitansi,
bekerja dengan mengukur kapasitansi dari probe yang berisi cairan untuk mendeteksi kadar air.
Penggunaan alat centrifuge dalam pengujian BS&W, dengan kelebihan utama dalam pemisahan
fase yang cepat dan efisien. Alat ini memungkinkan analisis yang akurat terhadap kandungan air,
sedimen, dan minyak dalam sampel dengan menggunakan gaya sentrifugal. Keseluruhan,
pemantauan BS&W menjadi kunci dalam menjaga kualitas minyak mentah dan memastikan
transaksi yang adil antara produsen dan pembeli. Metode on-line dan pengujian lapangan seperti
centrifuge membantu meminimalkan risiko pencemaran dan memastikan transfer yang efisien
dalam industri minyak dan gas.
Alat yang tercantum melibatkan centrifuge dan rotor, centrifuge tube, serta transformer.
Centrifuge digunakan untuk menghasilkan gaya sentrifugal dalam pemisahan fase, sementara
centrifuge tube berfungsi sebagai wadah untuk sampel minyak. Transformer mungkin diperlukan
untuk mengatur kecepatan dan kondisi operasional pada alat tertentu. Bahan-bahan yang digunakan
dalam eksperimen mencakup minyak mentah (crude oil) dan pelarut seperti toluene. Crude oil
menjadi bahan utama yang akan diuji, sementara toluene mungkin berperan sebagai pelarut atau
komponen dalam proses percobaan. Prosedur percobaan terdiri dari beberapa langkah. Pertama,
persiapan alat dan bahan dilakukan untuk memastikan kelancaran eksperimen. Selanjutnya, sampel
minyak dimasukkan ke dalam dua centrifuge tube, dan tube tersebut ditempatkan di dalam
centrifuge dengan posisi yang seimbang. Selanjutnya, centrifuge diaktifkan selama 10 menit
dengan kecepatan 600 RCF (Relative Centrifugal Force). Setelah proses pemisahan selesai, sampel
diambil dari tube centrifuge untuk dilakukan analisis lebih lanjut.

8
Secara keseluruhan, eksperimen ini terfokus pada pemisahan fase dalam minyak mentah
menggunakan teknologi centrifuge, dengan langkah-langkah percobaan yang terinci untuk
memastikan hasil yang akurat dan konsisten.
Berdasarkan data perhitungan yang dilakukan, nilai Basic Sediment and Water (BS&W)
pada Tube #1 diperoleh sebesar 2.6 ml, sedangkan pada Tube #2 sebesar 1.4 ml. Dengan
menggunakan metode rata-rata (Mean Method), nilai rata-rata BS&W dihitung sebagai 2 ml.
Selanjutnya, persentase nilai BS&W dihitung untuk masing-masing tabung Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa persentase BS&W untuk Tube #1 dan Tube #2 sama-sama sebesar 20%.
Kesimpulan dari data tersebut adalah bahwa sampel minyak mentah yang diuji memiliki
kandungan BS&W sebesar 20%. Dalam konteks industri perminyakan, persentase BS&W ini
merupakan parameter penting karena mencerminkan seberapa banyak sedimen dan air yang
terkandung dalam minyak mentah. Pemantauan dan pengendalian kandungan BS&W ini sangat
vital dalam proses produksi dan transfer minyak mentah. Jumlah yang tinggi dari BS&W dapat
menyebabkan masalah operasional, seperti kerusakan pada peralatan dan fasilitas perpipaan serta
menurunkan kualitas minyak yang dihasilkan. Hasil ini konsisten dengan praktik industri
perminyakan yang menekankan pentingnya pengukuran dan pengendalian kandungan BS&W
untuk memastikan kualitas minyak mentah yang optimal. Oleh karena itu, data perhitungan ini
memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga kehandalan operasi industri perminyakan
dan memastikan bahwa minyak yang diproduksi dan ditransfer sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Scale merujuk pada endapan kristal yang biasanya terbawa oleh air dan menempel pada
matriks batuan, dinding pipa, serta peralatan permukaan. Analogi endapan ini dapat diidentifikasi
dengan scale yang sering terbentuk pada panci atau ketel saat memasak air. Keberadaan scale dapat
mengakibatkan penurunan laju produksi secara signifikan. Pembentukan scale di lapangan minyak
umumnya terkait dengan air formasi, di mana endapan mulai terbentuk setelah air formasi
diekstraksi ke permukaan. Selain itu, jenis scale yang terbentuk juga bergantung pada komposisi
komponen-komponen yang terdapat dalam air formasi. Maka dari itu semakin besar endapan
sedimennya maka akan sangat berpengaruh sekali dalam proses produksi, baik itu terhadap
kerusakan yang disebabkan pada alat maupun turunnya jumlah produksi.

9
BAB V

KESIMPULAN
Kesimpulan dari pengujian ini adalah :
1. Setelah dilakukannya percobaan maka didapatkan volume minyak pada tube 1 dan tube 2
adalah sebesar 7.4 ml dan 8.6 ml.
2. Setelah didapatkannnya data dan dilakukan perhitungan menggunakan rumus :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑆 & 𝑊 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
Maka didapatkan volume BS & W pada tube 1 dan tube 2 adalah sebesar 2.6 ml dan 1.4
ml. Perhitungan dapat dilihat pada BAB III Analisa data Pada bagian Data Perhitungan.
3. Setelah didapatkannnya mean total volume BS & W pada tube 1 dan tube 2, maka
perhitungan dapat dilanjutkan dengan menggunakan rumus :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑆 & 𝑊 (𝑚𝑙)
% 𝐵𝑆 & 𝑊 = × 100 %
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Maka didapatkan persentase BS & W pada kedua tube sama yaitu sebesar 20%. Perhitungan
dapat dilihat pada BAB III Analisa Data pada bagian Data Perhitungan.

10
REFERENSI
Roush, B. B., & Luca, J. V. (2009). Centrifugation and Related Separation Techniques. Lindon,
J.C., Tranter, G.E., Holmes, J.L. (eds) Encyclopedia of Spectroscopy and Spectrometry
(Third Edition), 238-250. doi:10.1016/B978-0-12-374413-5.00036-5.

Speight, J. (2014). Handbook of Industrial Hydrocarbon Processes. CRC Press.

Williams, J. (1990, November 12). PENGUJIAN BS&W YANG AKURAT PENTING UNTUK
TRANSFER PENYIMPANAN MINYAK MENTAH. Retrieved from Oil & Gas Journal:
https://www.ogj.com/refining-processing/petrochemicals/article/17213713/accurate-bsw-
testing-important-for-crudeoil-custody-transfer

11
LAMPIRAN

Gambar 7.1. Lampiran

12

Anda mungkin juga menyukai