DURASI : 4 JP
TUJUAN PELAJARAN.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................................. iv
Gambar 1. Skematik Prinsip Kerja Oil Treatment Dengan Mesin Filter Online................. 2
Gambar 2. Diagram Hubungan Mesin Filter Dengan Trafo.............................................. 4
DAFTAR TABEL
Setelah trafo beroperasi/energize lebih dari 5 tahun akan terjadi penurunan kualitas minyak
trafo yang disebabkan oleh panas yang timbul dari dalam trafo, maupun kelembaban dan
panas pengaruh dari udara luar.
a. Pengertian rekondisi minyak trafo adalah mengembalikan kondisi minyak trafo sesuai
batasan standard yang diizinkan IEC.60422, tahun 2005.
b. Tujuan rekondisi :
Agar perubahan kandungan zat kimia minyak trafo yang sudah ter-kontaminasi oleh
kandungan uap air, kotoran dari partikel lain (lumpur) akibat proses pengoperasian trafo
dapat berkurang.
c. Rekondisi minyak trafo dilakukan setelah hasil pengujian karakteristik minyak trafo dari
Laboratorium menunjukkan hasil yang melebihi ambang batas normal.
Proses menjaga/mengurangi dan mempertahankan kandungan uap air pada posisi normal
dengan cara memasang silicagel pada sistim pernapasan minyak trafo, agar minyak trafo tidak
bersinggungan langsung dengan udara luar.
Proses mengurangi kelembapan (uap air), dan gas yang terlarut (mudah terbakar) dalam
minyak trafo, sesuai Standard yang telah ditentukan, dengan cara menggunakan mesin filter
High Vacum Oil Purifier pada suhu 500C- 600C.
1.1.3. Metode Regenerasi/Reklamasi
Proses mengurangi jumlah zat kimia yang terlarut dalam minyak trafo akibat kontaminasi dan
degradasi melebihi standard maksimum dengan cara menambah absorben atau
menggunakan fuller earth pada mesin filter High Vacum Oil Purifier pada suhu 800C- 900C
Gambar 1. Skematik Prinsip Kerja Oil Treatment Dengan Mesin Filter Online
Keterangan
4 Drum Alcohol 96 %
6 AVO meter
8 Embar plastic
11 Terpal
12 Tambang
V2’ V4’
V1 MESIN FILTER
V3
DRUM MINYAK
TRANSFORMATOR V3’ V2
V1’
SAMBUNGAN PIPA T
SELANG TRPARAN
1.3.1. Persiapan
Ikuti prosedur working permit termasuk tata cara pelaksanaan pekerjaan di daerah
bertegangan.
Tempatkan mesin filter sedekat mungkin dengan Trafo dan pada daerah yang rata/datar,
serta memperhatikan jarak bebas tegangan tinggi (tergantung lokasi yang ada).
Pasang tenda/terpal sedemikian rupa dan aman sebagai pelindung mesin filter dan
operator mesin dari hujan dan panas matahari.
Pasang kabel pentanahan pada mesin filter dengan sistem pentanahan jala-jala yang ada
disekitar lokasi yang akan difilter.
Pasang sambungan pipa khusus (model T) yang telah dilengkapi dengan plendes/flange
pada valve keluaran dan masukan trafo, serta pada valve masukan pada mesin filter.
Apabila pipa sambungan khusus menggunakan sistem sambungan las, agar dipastikan
bahwa pengelasan betul-betul baik dan tidak bocor.
Pasang valve pada pipa sambungan khusus sisi bawah trafo untuk bay pass dan pada
sisi masukan mesin filter untuk mengambil minyak dari drum. Sebelum di pasang,
pastikan semua valve pada posisi tertutup.
Sambungkan valve sisi atas trafo ke valve masukan mesin filter, valve bawah trafo
dengan keluaran mesin filter, serta sisi atas trafo dengan valve sisi bawah trafo (sebagai
bay pass) dengan selang transparan. Penggunaan selang transparan dimaksudkan agar
minyak trafo dapat dimonitor apakah sudah bebas dari gelembung udara sebelum mesin
filter diparalel dengan trafo.
Sambungkan sisi masukan mesin filter dengan pipa trap atau selang sebagai sistem
pengambilan minyak dari drum.
Periksa semua valve yang akan dibuka dan yang akan ditutup (sesuaiakan petunjuk
tabel ) dan berikut ini fungsi masing masing valve :
- V1 valve In let
- V2 valve Out Let
- V3 valve bay pas pada mesin filter
- V1* valve untuk pengisi minyak ke mesin filter dari drum
- V3* valve bay pas external mesin filter
- V4 valve pertigaan yang ke ruang vakum dan bisa tidak melaui ruang vakum
- V5 valve bervungsi apabiala minyak tidak melauai fuler earth
- V16 valve yang meniju ruang fuler earth
- V17 valve keluaran dari ruang fuler earth
- V18, V19, V20 ,V21 valve pada ruang fuler aert yang berfunsi untuk hubungan serie
atau pararel
Periksa valve setiap yang akan dioperasikan (Buka dan tutup)
Periksa permukaan minyak vacuum dan minyak tidak boleh lebih dari titik tengah gelas
penduga.
Periksa kembali dan yakinkan hold klem slang dan baut-baut plendes, pastikan bahwa
sudah kencang.
Keluarkan sisa minyak trafo di Pre filter, After filter, Vacuum chamber dan tampung di
ember atau drum kosong.
Cek ulang apakah sistem sambungan melalui selang, dan sistem pengawatan sudah
sesuai dengan gambar (lampiran : ).
Ambil contoh minyak untuk di test tegangan tembusnya dan kondisi gas yang terlarut
dalam minyak sebagai data awal.
1.3.2. Pelaksanaan
Sambungkan kabel supply 380 Volt ke terminal utama didalam panel kontrol mesin
filter ke terminal utama power marseling kios (sumber AC).
Posisikan ON, switch NFB 250 A di dalam panel kontrol (lampu putih menyala).
Putar saklar motor vacum pada posisi ON, lampu pilot ON akan menyala. Periksa
arah putaran motor vacuum, apabila putaran tidak sesuai tanda arah putaran di
tutup pengaman, maka posisikan kembali saklar panel ke OFF, rubahlah kabel
power urutan phase dari kabel sehingga putaran motor sesuai arahnya.
Buka valve V15/V4 untuk minyak dan kemudian saklar motor pompa vacum di ON
kan. Lampu merah akan menyala, SV katup magnit akan membuka secara
otomatis.
Setelah ruang vacum mencapai nilai 4 torr, buka valve inlet V1 dan valve V4’ untuk
mengalirkan minyak dari drum ke sistem. Kemudian jalankan motor booster (bila
diperlukan).
Putar saklar pompa inlet ke posisi ON, lampu merah menyala, minyak akan dipasok
ke ruang vacum melalui valve V15/V4.
Buka katup V1 dan V12 kemudian jalankam motor Inlet dengan mengatur frekfensi
(puturan lambat), proses ini mengisi minyak pada mesin filter dan sambil melihat
level minyak pada ruang vukum sampai batas yang telah ditentukan (garis tengah).
Pada kondisi ini minyak disirkulasi di dalam/internal sisitem melalui valve V3,
dimana V2 dalam keadaan tertutup. Sirkulasi internal bertujuan untuk pemanasan
sistem.
Thermometer T1 30 – 50 C
Setelah 30 menit melalui sirkulasi internal, buka valve V2 dan V3’ (untuk sirkulasi
eksternal) kemudian jalankan motor Out Let dengan mengatur frekuensi ( putaran
rendah ).
Tutup valve V3, sambil memperhatikan level minyak pada ruang vakum .
Apabila level minyak sudah cukup dan pada selang sudah penuh maka tutup valve
V4’ dan perhatikan tekanan pada pipa out let jangan sampai lebih 3 bar .
Untuk mempertahankan level minyak pada ruang vacum stabil, dan aliran minyak
sesuai yang diinginkan, atur frekuensi motor inlet dan outlet.
Periksa kondisi minyak yang keluar dari mesin filter, apakah masih terdapat
gelembung udara.
b. Operasi Penyaringan.
Untuk memparalel mesin filter dengan trafo, minyak harus sudah bebas gelembung
udara dan aliran minyak di jaga stabil pada 25% kapasitasnya.
Buka valve V1’ dan V2’ secara bersamaan dengan kecepatan yang sama pula, hal
itu untuk menghindari adanya goncangan minyak di dalam trafo.
Tutup valve V3’. Pada kondisi ini, mesin filter telah paralel dengan trafo untuk
melakukan penyaringan minyak trafo.
Atur frekuensi motor inlet dan outlet sesuai dengan besarnya flow yang diinginkan.
Jaga agar level minyak pada ruang vacum stabil pada batas tengah.
Catat besaran yang ada setiap jam, untuk mengetahui adanya kelainan operasi
mesin filter lebih dini pada form …….
Apabila kondisi minyak sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka dilakukan pelepasan
mesin filter dari trafo, terus pemberhentian sesuai urutan sebagai berikut:
Tutup valve V1’ dan V2’ secara bersamaan dengan kecepatan yang sama pula.
Pada kondisi ini, mesin filter telah lepas paralel dengan trafo dan penyaringan
minyak selesai.
Matikan heater, lampu tanda akan padam.
Buka valve V4’ untuk mengeluarkan sisa minyak pada selang atau mesin filter.
Setelah pompa outlet pengeluarkan minyak dari mesin, akan terjadi suara kavitasi
dari pompa tersebut sebagai akibat tidak adanya minyak, segera matikan pompa
outlet.
Matikan pompa vacum, lampu akan padam dan katup magnetikSV akan menutup
secara otomatis.
1.3.3. Penyelesaian
Lepaskan kabel penghubung dari sumber tenaga dan panel mesin filter. Gulung yang
rapi agar muduh untuk mengangkat dan menyimpannya.
Lepaskan pipa sambungan khusus pada trafo dan mesin filter, dan tempatkan pada
tempat yang telah disediakan.
Tutup valve pada trafo dan mesin filter dengan penutup besi yang sudah ada.
Kumpulkan peralatan kerja yang digunakan, dan cek agar tidak ada yang tertinggal.
2.3.1. Persiapan
Ikuti prosedur working permit termasuk tata cara pelaksanaan pekerjaan di daerah
bertegangan.
Tempatkan mesin filter sedekat mungkin dengan Trafo dan pada daerah yang
rata/datar, serta memperhatikan jarak bebas tegangan tinggi (tergantung lokasi yang
ada).
Pasang tenda / terpal sedemikian rupa dan aman sebagai pelindung mesin filter dan
operator mesin dari hujan dan panas matahari.
Pasang kabel pentanahan pada mesin filter dengan sistem pentanahan jala-jala
yang ada disekitar lokasi yang akan difilter.
Pasang sambungan pipa khusus (model T) yang telah dilengkapi dengan
plendes/flange pada valve keluaran dan masukan trafo, serta pada valve masukan pada
mesin filter. Apabila pipa sambungan khusus menggunakan sistem sambungan las, agar
dipastikan bahwa pengelasan betul-betul baik dan tidak bocor.
Pasang valve pada pipa sambungan khusus sisi bawah trafo untuk bay pass dan
pada sisi masukan mesin filter untuk mengambil minyak dari drum. Sebelum di pasang,
pastikan semua valve pada posisi tertutup.
Sambungkan valve sisi atas trafo ke valve masukan mesin filter, valve bawah trafo
dengan keluaran mesin filter, serta sisi atas trafo dengan valve sisi bawah trafo (sebagai
bay pass) dengan selang transparan. Penggunaan selang transparan dimaksudkan agar
minyak trafo dapat dimonitor apakah sudah bebas dari gelembung udara sebelum mesin
filter diparalel dengan trafo.
Sambungkan sisi masukan mesin filter dengan pipa trap atau selang sebagai sistem
pengambilan minyak dari drum.
Periksa semua valve yang akan dibuka dan yang akan ditutup (sesuaiakan
petunjuk tabel) dan berikut ini fungsi masing masing valve :
- V1 valve In let
- V2 valve Out Let
- V3 valve bay pas pada mesin filter
- V1* valve untuk pengisi minyak ke mesin filter dari drum
- V3* valve bay pas external mesin filter
- V4 valve pertigaan yang ke ruang vakum dan bisa tidak melaui ruang vakum
- V5 valve bervungsi apabiala minyak tidak melauai fuler earth
- V16 valve yang meniju ruang fuler earth
- V17 valve keluaran dari ruang fuler earth
- V18, V19, V20 ,V21 valve pada ruang fuler aert yang berfunsi untuk hubungan serie
atau pararel
Periksa permukaan minyak vacuum dan minyak tidak boleh lebih dari titik tengah gelas
penduga.
Periksa kembali dan yakinkan hold klem slang dan baut-baut plendes, pastikan bahwa
sudah kencang.
Cek ulang apakah sistem sambungan melalui selang, dan sistem pengawatan sudah sesuai
dengan gambar (lampiran : ).
Ambil contoh minyak untuk di test tegangan tembusnya dan kondisi gas yang terlarut dalam
minyak sebagai data awal.
2.3.2. Pelaksanaan
Sambungkan kabel supply 380 Volt ke terminal utama didalam panel kontrol mesin
filter ke terminal utama power marseling kios (sumber AC).
Posisikan ON, switch NFB 250 A di dalam panel kontrol (lampu putih menyala).
Putar saklar motor vacum pada posisi ON, lampu pilot ON akan menyala. Periksa
arah putaran motor vacuum, apabila putaran tidak sesuai tanda arah putaran di
tutup pengaman, maka posisikan kembali saklar panel ke OFF, rubahlah kabel
power urutan phase dari kabel sehingga putaran motor sesuai arahnya.
Buka valve V15/V4 untuk minyak dan kemudian saklar motor pompa vacum di ON
kan. Lampu merah akan menyala, SV katup magnit akan membuka secara
otomatis.
Setelah ruang vacum mencapai nilai 4 torr, buka valve inlet V1 dan valve V4’ untuk
mengalirkan minyak dari drum ke sistem. Kemudian jalankan motor booster (bila
diperlukan).
Putar saklar pompa inlet ke posisi ON, lampu merah menyala, minyak akan dipasok
ke ruang vacum melalui valve V15/V4.
Buka katup V1 dan V12 kemudian jalankam motor Inlet dengan mengatur frekfensi
( puturan lambat ), proses ini mengisi minyak pada mesin filter dan sambil melihat
level minyak pada ruang vukum sampai batas yang telah ditentukan (garis tengah).
Pada kondisi ini minyak disirkulasi di dalam/internal sisitem melalui valve V3,
dimana V2 dalam keadaan tertutup. Sirkulasi internal bertujuan untuk pemanasan
sistem.
Thermometer T1 30 – 50 C
Setelah 30 menit melalui sirkulasi internal, buka valve V2 dan V3’ (untuk sirkulasi
eksternal) kemudian jalankan motor Out Let dengan mengatur frekuensi (putaran
rendah).
Tutup valve V3, sambil memperhatikan level minyak pada ruang vakum .
Apabila level minyak sudah cukup dan pada selang sudah penuh maka tutup valve
V4’ dan perhatikan tekanan pada pipa out let jangan sampai lebih 3 bar.
Untuk mempertahankan level minyak pada ruang vacum stabil, dan aliran minyak
sesuai yang diinginkan, atur frekuensi motor inlet dan outlet.
Periksa kondisi minyak yang keluar dari mesin filter, apakah masih terdapat
gelembung udara.
b. Operasi Penyaringan.
Untuk memparalel mesin filter dengan trafo, minyak harus sudah bebas gelembung
udara dan aliran minyak di jaga stabil pada 25% kapasitasnya.
Buka valve V1’ dan V2’ secara bersamaan dengan kecepatan yang sama pula, hal
itu untuk menghindari adanya goncangan minyak di dalam trafo.
Tutup valve V3’. Pada kondisi ini, mesin filter telah paralel dengan trafo untuk
melakukan penyaringan minyak trafo.
Atur frekuensi motor inlet dan outlet sesuai dengan besarnya flow yang diinginkan.
Jaga agar level minyak pada ruang vacum stabil pada batas tengah.
Catat besaran yang ada setiap jam, untuk mengetahui adanya kelainan operasi
mesin filter lebih dini pada form yang telah disediakan.
Apabila kondisi minyak sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka dilakukan pelepasan
mesin filter dari trafo, terus pemberhentian sesuai urutan sebagai berikut:
Buka valve V4’ untuk mengeluarkan sisa minyak pada selang atau mesin filter.
Setelah pompa outlet pengeluarkan minyak dari mesin, akan terjadi suara kavitasi
dari pompa tersebut sebagai akibat tidak adanya minyak, segera matikan pompa
outlet.
Matikan pompa vacum, lampu akan padam dan katup magnetik SV akan menutup
secara otomatis.
2.3.3. Penyelesaian
a. Lepaskan kabel penghubung dari sumber tenaga dan panel mesin filter. Gulung yang
rapi agar muduh untuk mengangkat dan menyimpannya.
c. Lepaskan pipa sambungan khusus pada trafo dan mesin filter, dan tempatkan pada
tempat yang telah disediakan.
d. Tutup valve pada trafo dan mesin filter dengan penutup besi yang sudah ada.
f. Kumpulkan peralatan kerja yang digunakan, dan cek agar tidak ada yang tertinggal.
V2’ V4’
V1 D)....................
V3
DRUM MINYAK
A)............................. V3’ V2
V1’
C)................................
B)..............................
..
.