Anda di halaman 1dari 18

2.

REKONDISI DAN REKLAMASI


MINYAK TRANSFORMATOR

TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat


mengoperasikan peralatan rekondisi dan reklamasi
transformator dengan baik dan benar sesuai standar
perusahaan

DURASI : 4 JP

PENYUSUN : 1. Ferry Nugraha (SS 1 Lingkungan dan K3)


2. Suhargono (AE Pengendalian O & M Peralatan GI)
DAFTAR ISI

TUJUAN PELAJARAN.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................................. iv

1. REKONDISI MINYAK INSULASI........................................................................................... 1


1.1. Metode Rekondisi Minyak Trafo................................................................................ 1
1.1.1. Metode Rekondisi Minyak Trafo..................................................................... 1
1.1.2. Metode filter................................................................................................... 1
1.1.3. Metode Regenerasi/Reklamasi...................................................................... 2
1.2. Peralatan Rekondisi.................................................................................................. 3
1.3. Langkah-Langkah Pelaksanaan................................................................................ 4
1.3.1. Persiapan....................................................................................................... 4
1.3.2. Pelaksanaan.................................................................................................. 6
1.3.3. Penyelesaian................................................................................................. 8

2. REKLAMASI MINYAK INSULASI......................................................................................... 9


2.1. Metode Reklamasi Minyak Trafo............................................................................... 9
2.2. Peralatan Reklamasi................................................................................................. 9
2.3. Langkah-Langkah Pelaksanaan................................................................................ 9
2.3.1. Persiapan....................................................................................................... 9
2.3.2. Pelaksanaan.................................................................................................. 11
2.3.3. Penyelesaian................................................................................................. 13

SOAL LATIHAN .............................................................................................................................. 14


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skematik Prinsip Kerja Oil Treatment Dengan Mesin Filter Online................. 2
Gambar 2. Diagram Hubungan Mesin Filter Dengan Trafo.............................................. 4
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Peralatan Rekondisi................................................................................................. 3

Tabel 2. Peralatan Reklamasi................................................................................................ 9


REKONDISI DAN REKLAMASI
MINYAK TRANSFORMATOR

1. REKONDISI MINYAK INSULASI

Setelah trafo beroperasi/energize lebih dari 5 tahun akan terjadi penurunan kualitas minyak
trafo yang disebabkan oleh panas yang timbul dari dalam trafo, maupun kelembaban dan
panas pengaruh dari udara luar.

a. Pengertian rekondisi minyak trafo adalah mengembalikan kondisi minyak trafo sesuai
batasan standard yang diizinkan IEC.60422, tahun 2005.

b. Tujuan rekondisi :
Agar perubahan kandungan zat kimia minyak trafo yang sudah ter-kontaminasi oleh
kandungan uap air, kotoran dari partikel lain (lumpur) akibat proses pengoperasian trafo
dapat berkurang.

c. Rekondisi minyak trafo dilakukan setelah hasil pengujian karakteristik minyak trafo dari
Laboratorium menunjukkan hasil yang melebihi ambang batas normal.

1.1. Metode Rekondisi Minyak Trafo

1.1.1. Metode pengeringan

Proses menjaga/mengurangi dan mempertahankan kandungan uap air pada posisi normal
dengan cara memasang silicagel pada sistim pernapasan minyak trafo, agar minyak trafo tidak
bersinggungan langsung dengan udara luar.

1.1.2. Metode filter

Proses mengurangi kelembapan (uap air), dan gas yang terlarut (mudah terbakar) dalam
minyak trafo, sesuai Standard yang telah ditentukan, dengan cara menggunakan mesin filter
High Vacum Oil Purifier pada suhu 500C- 600C.
1.1.3. Metode Regenerasi/Reklamasi

Proses mengurangi jumlah zat kimia yang terlarut dalam minyak trafo akibat kontaminasi dan
degradasi melebihi standard maksimum dengan cara menambah absorben atau
menggunakan fuller earth pada mesin filter High Vacum Oil Purifier pada suhu 800C- 900C

Gambar 1. Skematik Prinsip Kerja Oil Treatment Dengan Mesin Filter Online
Keterangan

1. TRAFO 8. VALVE IN LET MINYAK EKSTERNAL


2. VALVE ATAS 9. DRUM MINYAK
3. VALVE BAWAH 10. VALVE BY PASS PADA MESIN FILTER
4. VALVE BY PASS 11. COMPARTEMEN PASIR KUARSA
5. MESIN FILTER MINYAK 12. FILTER
6. VALVE IN LET PADA MESIN FILTER 13. COMPARTEMEN YG BERISI HEATER
7. VALVE OUTLET PADA MESIN FILTER 14. POMPA VACCUM

1.2. Peralatan Rekondisi

Tabel 1. Peralatan Rekondisi

No Peralatan kerja Peralatan K3 Material Kerja

1 Mesin filter minyak trafo (lengkap) APD Lap / majun

2 Tool box Rantai pengaman Minyak trafo baru

3 Selang Minyak vacuum

4 Drum Alcohol 96 %

5 Kabel rol Bucom Clean

6 AVO meter

7 Alat uji tegangan tembus minyak

8 Embar plastic

9 Kabel grounding untuk mesin filter

10 Botol kosong bersih ukuran 1000 cc

11 Terpal

12 Tambang
V2’ V4’
V1 MESIN FILTER

V3

DRUM MINYAK
TRANSFORMATOR V3’ V2

V1’

SAMBUNGAN PIPA T
SELANG TRPARAN

Gambar 2. Diagram Hubungan Mesin Filter Dengan Trafo

1.3. Langkah-Langkah Pelaksanaan

1.3.1. Persiapan

 Ikuti prosedur working permit termasuk tata cara pelaksanaan pekerjaan di daerah
bertegangan.

 Tempatkan mesin filter sedekat mungkin dengan Trafo dan pada daerah yang rata/datar,
serta memperhatikan jarak bebas tegangan tinggi (tergantung lokasi yang ada).

 Pasang tenda/terpal sedemikian rupa dan aman sebagai pelindung mesin filter dan
operator mesin dari hujan dan panas matahari.

 Pasang kabel pentanahan pada mesin filter dengan sistem pentanahan jala-jala yang ada
disekitar lokasi yang akan difilter.

 Pasang sambungan pipa khusus (model T) yang telah dilengkapi dengan plendes/flange
pada valve keluaran dan masukan trafo, serta pada valve masukan pada mesin filter.
Apabila pipa sambungan khusus menggunakan sistem sambungan las, agar dipastikan
bahwa pengelasan betul-betul baik dan tidak bocor.

 Pasang valve pada pipa sambungan khusus sisi bawah trafo untuk bay pass dan pada
sisi masukan mesin filter untuk mengambil minyak dari drum. Sebelum di pasang,
pastikan semua valve pada posisi tertutup.

 Sambungkan valve sisi atas trafo ke valve masukan mesin filter, valve bawah trafo
dengan keluaran mesin filter, serta sisi atas trafo dengan valve sisi bawah trafo (sebagai
bay pass) dengan selang transparan. Penggunaan selang transparan dimaksudkan agar
minyak trafo dapat dimonitor apakah sudah bebas dari gelembung udara sebelum mesin
filter diparalel dengan trafo.

 Sambungkan sisi masukan mesin filter dengan pipa trap atau selang sebagai sistem
pengambilan minyak dari drum.

 Sambungan-sambungan pipa/slang agar digunakan plendes yang dipacking dengan


packing

 Periksa semua valve yang akan dibuka dan yang akan ditutup (sesuaiakan petunjuk
tabel ) dan berikut ini fungsi masing masing valve :

- V1 valve In let
- V2 valve Out Let
- V3 valve bay pas pada mesin filter
- V1* valve untuk pengisi minyak ke mesin filter dari drum
- V3* valve bay pas external mesin filter
- V4 valve pertigaan yang ke ruang vakum dan bisa tidak melaui ruang vakum
- V5 valve bervungsi apabiala minyak tidak melauai fuler earth
- V16 valve yang meniju ruang fuler earth
- V17 valve keluaran dari ruang fuler earth
- V18, V19, V20 ,V21 valve pada ruang fuler aert yang berfunsi untuk hubungan serie
atau pararel
 Periksa valve setiap yang akan dioperasikan (Buka dan tutup)

 Periksa permukaan minyak vacuum dan minyak tidak boleh lebih dari titik tengah gelas
penduga.

 Periksa dan keluarkan sisa minyak trafo di tangki Vapor Trap.

 Periksa kembali dan yakinkan hold klem slang dan baut-baut plendes, pastikan bahwa
sudah kencang.

 Periksa semua pengaman mesin filter bekerja baik.

 Keluarkan sisa minyak trafo di Pre filter, After filter, Vacuum chamber dan tampung di
ember atau drum kosong.
 Cek ulang apakah sistem sambungan melalui selang, dan sistem pengawatan sudah
sesuai dengan gambar (lampiran : ).

 Periksa dan catat level permukaan minyak pada konservator.

 Ambil contoh minyak untuk di test tegangan tembusnya dan kondisi gas yang terlarut
dalam minyak sebagai data awal.

1.3.2. Pelaksanaan

a. Operasi Start-Up (sirkulasi internal mesin)

 Sambungkan kabel supply 380 Volt ke terminal utama didalam panel kontrol mesin
filter ke terminal utama power marseling kios (sumber AC).

 Posisikan ON, switch NFB 250 A di dalam panel kontrol (lampu putih menyala).

 Putar saklar motor vacum pada posisi ON, lampu pilot ON akan menyala. Periksa
arah putaran motor vacuum, apabila putaran tidak sesuai tanda arah putaran di
tutup pengaman, maka posisikan kembali saklar panel ke OFF, rubahlah kabel
power urutan phase dari kabel sehingga putaran motor sesuai arahnya.

 Buka valve V15/V4 untuk minyak dan kemudian saklar motor pompa vacum di ON
kan. Lampu merah akan menyala, SV katup magnit akan membuka secara
otomatis.

 Setelah ruang vacum mencapai nilai 4 torr, buka valve inlet V1 dan valve V4’ untuk
mengalirkan minyak dari drum ke sistem. Kemudian jalankan motor booster (bila
diperlukan).

 Putar saklar pompa inlet ke posisi ON, lampu merah menyala, minyak akan dipasok
ke ruang vacum melalui valve V15/V4.

 Buka katup V1 dan V12 kemudian jalankam motor Inlet dengan mengatur frekfensi
(puturan lambat), proses ini mengisi minyak pada mesin filter dan sambil melihat
level minyak pada ruang vukum sampai batas yang telah ditentukan (garis tengah).

 Pada kondisi ini minyak disirkulasi di dalam/internal sisitem melalui valve V3,
dimana V2 dalam keadaan tertutup. Sirkulasi internal bertujuan untuk pemanasan
sistem.

 Nyalakan heater dan lampu merah ON akan menyala.

 Operasikan seperti kondisi tersebut di atas (sirkulasi internal mesin), sehingga


kondisi di bawah ini dapat di capai:
Alat Instrumen Indikasi

Meter Vacumm V1 Lebih kecil dari 70 mmHg.

Thermometer T1 30 – 50 C

 Setelah 30 menit melalui sirkulasi internal, buka valve V2 dan V3’ (untuk sirkulasi
eksternal) kemudian jalankan motor Out Let dengan mengatur frekuensi ( putaran
rendah ).

 Tutup valve V3, sambil memperhatikan level minyak pada ruang vakum .

 Apabila level minyak sudah cukup dan pada selang sudah penuh maka tutup valve
V4’ dan perhatikan tekanan pada pipa out let jangan sampai lebih 3 bar .

 Untuk mempertahankan level minyak pada ruang vacum stabil, dan aliran minyak
sesuai yang diinginkan, atur frekuensi motor inlet dan outlet.

 Periksa kondisi minyak yang keluar dari mesin filter, apakah masih terdapat
gelembung udara.

b. Operasi Penyaringan.

 Untuk memparalel mesin filter dengan trafo, minyak harus sudah bebas gelembung
udara dan aliran minyak di jaga stabil pada 25% kapasitasnya.

 Buka valve V1’ dan V2’ secara bersamaan dengan kecepatan yang sama pula, hal
itu untuk menghindari adanya goncangan minyak di dalam trafo.

 Tutup valve V3’. Pada kondisi ini, mesin filter telah paralel dengan trafo untuk
melakukan penyaringan minyak trafo.

 Atur frekuensi motor inlet dan outlet sesuai dengan besarnya flow yang diinginkan.

 Jaga agar level minyak pada ruang vacum stabil pada batas tengah.

 Catat besaran yang ada setiap jam, untuk mengetahui adanya kelainan operasi
mesin filter lebih dini pada form …….

 Setiap sirkulasi, ambil contoh minyak dan di test tegangan tembusnya..

c. Operasi Stop / Pemberhentian.

Apabila kondisi minyak sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka dilakukan pelepasan
mesin filter dari trafo, terus pemberhentian sesuai urutan sebagai berikut:

 Atur frekuensi motor inlet dan outlet pada 25% kapasitasnya.

 Buka valve by pass V3’.

 Tutup valve V1’ dan V2’ secara bersamaan dengan kecepatan yang sama pula.
Pada kondisi ini, mesin filter telah lepas paralel dengan trafo dan penyaringan
minyak selesai.
 Matikan heater, lampu tanda akan padam.

 Matikan pompa inlet.

 Buka valve V4’ untuk mengeluarkan sisa minyak pada selang atau mesin filter.

 Tutup valve V1.

 Buka valve V3.

 Setelah pompa outlet pengeluarkan minyak dari mesin, akan terjadi suara kavitasi
dari pompa tersebut sebagai akibat tidak adanya minyak, segera matikan pompa
outlet.

 Tutup valve V2.

 Matikan pompa vacum, lampu akan padam dan katup magnetikSV akan menutup
secara otomatis.

 Matikan sakelar utama.

1.3.3. Penyelesaian

 Lepaskan kabel penghubung dari sumber tenaga dan panel mesin filter. Gulung yang
rapi agar muduh untuk mengangkat dan menyimpannya.

 Lepaskan selang-selang penghubung. Dalam melepas selang perlu hati-hati terhadap


tegangan tinggi dan masih terdapat sisa minyak yang tertinggal pada selang, sehingga
perlu di tampung dalam drum atau ember plastik

 Lepaskan pipa sambungan khusus pada trafo dan mesin filter, dan tempatkan pada
tempat yang telah disediakan.

 Tutup valve pada trafo dan mesin filter dengan penutup besi yang sudah ada.

 Lepas dan lipat terpal pelindung.

 Kumpulkan peralatan kerja yang digunakan, dan cek agar tidak ada yang tertinggal.

 Bersihkan lokasi pekerjaan dari sampah atau kotoran lainnya.

2. REKLAMASI MINYAK INSULASI


2.1. Metode Reklamasi Minyak Trafo

Dijelaskan pada point 1.1.

2.2. Peralatan Reklamasi

Tabel 2. Peralatan Reklamasi

No Peralatan kerja Peralatan K3 Material Kerja

1 Mesin filter minyak trafo (lengkap) APD Lap / majun


2 Tool box Rantai pengaman Minyak trafo baru
3 Selang Minyak vacuum
4 Drum Alcohol 96 %
5 Kabel rol Fuller Earth
6 AVO meter
7 Alat uji tegangan tembus minyak
8 Embar plastic
9 Kabel grounding untuk mesin filter
10 Botol kosong bersih ukuran 1000 cc
11 Terpal
12 Tambang

2.3. Langkah-Langkah Pelaksanaan

2.3.1. Persiapan

 Ikuti prosedur working permit termasuk tata cara pelaksanaan pekerjaan di daerah
bertegangan.

 Tempatkan mesin filter sedekat mungkin dengan Trafo dan pada daerah yang
rata/datar, serta memperhatikan jarak bebas tegangan tinggi (tergantung lokasi yang
ada).

 Pasang tenda / terpal sedemikian rupa dan aman sebagai pelindung mesin filter dan
operator mesin dari hujan dan panas matahari.

 Pasang kabel pentanahan pada mesin filter dengan sistem pentanahan jala-jala
yang ada disekitar lokasi yang akan difilter.
 Pasang sambungan pipa khusus (model T) yang telah dilengkapi dengan
plendes/flange pada valve keluaran dan masukan trafo, serta pada valve masukan pada
mesin filter. Apabila pipa sambungan khusus menggunakan sistem sambungan las, agar
dipastikan bahwa pengelasan betul-betul baik dan tidak bocor.

 Pasang valve pada pipa sambungan khusus sisi bawah trafo untuk bay pass dan
pada sisi masukan mesin filter untuk mengambil minyak dari drum. Sebelum di pasang,
pastikan semua valve pada posisi tertutup.

 Sambungkan valve sisi atas trafo ke valve masukan mesin filter, valve bawah trafo
dengan keluaran mesin filter, serta sisi atas trafo dengan valve sisi bawah trafo (sebagai
bay pass) dengan selang transparan. Penggunaan selang transparan dimaksudkan agar
minyak trafo dapat dimonitor apakah sudah bebas dari gelembung udara sebelum mesin
filter diparalel dengan trafo.

 Sambungkan sisi masukan mesin filter dengan pipa trap atau selang sebagai sistem
pengambilan minyak dari drum.

 Sambungan-sambungan pipa/slang agar digunakan plendes yang dipacking dengan


packing

 Periksa semua valve yang akan dibuka dan yang akan ditutup (sesuaiakan
petunjuk tabel) dan berikut ini fungsi masing masing valve :

- V1 valve In let
- V2 valve Out Let
- V3 valve bay pas pada mesin filter
- V1* valve untuk pengisi minyak ke mesin filter dari drum
- V3* valve bay pas external mesin filter
- V4 valve pertigaan yang ke ruang vakum dan bisa tidak melaui ruang vakum
- V5 valve bervungsi apabiala minyak tidak melauai fuler earth
- V16 valve yang meniju ruang fuler earth
- V17 valve keluaran dari ruang fuler earth
- V18, V19, V20 ,V21 valve pada ruang fuler aert yang berfunsi untuk hubungan serie
atau pararel

 Periksa valve setiap yang akan dioperasikan (Buka dan tutup)

 Periksa permukaan minyak vacuum dan minyak tidak boleh lebih dari titik tengah gelas
penduga.

 Periksa dan keluarkan sisa minyak trafo di tangki Vapor Trap.

 Periksa kembali dan yakinkan hold klem slang dan baut-baut plendes, pastikan bahwa
sudah kencang.

 Periksa semua pengaman mesin filter bekerja baik.


 Keluarkan sisa minyak trafo di Pre filter, After filter, Vacuum chamber dan tampung di
ember atau drum kosong.

 Cek ulang apakah sistem sambungan melalui selang, dan sistem pengawatan sudah sesuai
dengan gambar (lampiran : ).

 Periksa dan catat level permukaan minyak pada konservator.

 Ambil contoh minyak untuk di test tegangan tembusnya dan kondisi gas yang terlarut dalam
minyak sebagai data awal.

2.3.2. Pelaksanaan

a. Operasi Start-Up (sirkulasi internal mesin).

 Sambungkan kabel supply 380 Volt ke terminal utama didalam panel kontrol mesin
filter ke terminal utama power marseling kios (sumber AC).

 Posisikan ON, switch NFB 250 A di dalam panel kontrol (lampu putih menyala).

 Putar saklar motor vacum pada posisi ON, lampu pilot ON akan menyala. Periksa
arah putaran motor vacuum, apabila putaran tidak sesuai tanda arah putaran di
tutup pengaman, maka posisikan kembali saklar panel ke OFF, rubahlah kabel
power urutan phase dari kabel sehingga putaran motor sesuai arahnya.

 Buka valve V15/V4 untuk minyak dan kemudian saklar motor pompa vacum di ON
kan. Lampu merah akan menyala, SV katup magnit akan membuka secara
otomatis.

 Setelah ruang vacum mencapai nilai 4 torr, buka valve inlet V1 dan valve V4’ untuk
mengalirkan minyak dari drum ke sistem. Kemudian jalankan motor booster (bila
diperlukan).

 Putar saklar pompa inlet ke posisi ON, lampu merah menyala, minyak akan dipasok
ke ruang vacum melalui valve V15/V4.

 Buka katup V1 dan V12 kemudian jalankam motor Inlet dengan mengatur frekfensi
( puturan lambat ), proses ini mengisi minyak pada mesin filter dan sambil melihat
level minyak pada ruang vukum sampai batas yang telah ditentukan (garis tengah).

 Pada kondisi ini minyak disirkulasi di dalam/internal sisitem melalui valve V3,
dimana V2 dalam keadaan tertutup. Sirkulasi internal bertujuan untuk pemanasan
sistem.

 Nyalakan heater dan lampu merah ON akan menyala.

 Operasikan seperti kondisi tersebut di atas (sirkulasi internal mesin), sehingga


kondisi di bawah ini dapat di capai:
Alat Instrumen Indikasi

Meter Vacumm V1 Lebih kecil dari 70 mmHg.

Thermometer T1 30 – 50 C

 Setelah 30 menit melalui sirkulasi internal, buka valve V2 dan V3’ (untuk sirkulasi
eksternal) kemudian jalankan motor Out Let dengan mengatur frekuensi (putaran
rendah).

 Tutup valve V3, sambil memperhatikan level minyak pada ruang vakum .

 Apabila level minyak sudah cukup dan pada selang sudah penuh maka tutup valve
V4’ dan perhatikan tekanan pada pipa out let jangan sampai lebih 3 bar.

 Untuk mempertahankan level minyak pada ruang vacum stabil, dan aliran minyak
sesuai yang diinginkan, atur frekuensi motor inlet dan outlet.

 Periksa kondisi minyak yang keluar dari mesin filter, apakah masih terdapat
gelembung udara.

b. Operasi Penyaringan.

 Untuk memparalel mesin filter dengan trafo, minyak harus sudah bebas gelembung
udara dan aliran minyak di jaga stabil pada 25% kapasitasnya.

 Buka valve V1’ dan V2’ secara bersamaan dengan kecepatan yang sama pula, hal
itu untuk menghindari adanya goncangan minyak di dalam trafo.

 Tutup valve V3’. Pada kondisi ini, mesin filter telah paralel dengan trafo untuk
melakukan penyaringan minyak trafo.

 Atur frekuensi motor inlet dan outlet sesuai dengan besarnya flow yang diinginkan.

 Jaga agar level minyak pada ruang vacum stabil pada batas tengah.

 Lewatkan minyak melalui kompartemen Fuller Earth.

 Catat besaran yang ada setiap jam, untuk mengetahui adanya kelainan operasi
mesin filter lebih dini pada form yang telah disediakan.

 Setiap sirkulasi, ambil contoh minyak dan di test tegangan tembusnya..

c. Operasi Stop / Pemberhentian.

Apabila kondisi minyak sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka dilakukan pelepasan
mesin filter dari trafo, terus pemberhentian sesuai urutan sebagai berikut:

 Atur frekuensi motor inlet dan outlet pada 25% kapasitasnya.

 Buka valve by pass V3’.


 Tutup valve V1’ dan V2’ secara bersamaan dengan kecepatan yang sama pula.
Pada kondisi ini, mesin filter telah lepas paralel dengan trafo dan penyaringan
minyak selesai.

 Matikan heater, lampu tanda akan padam.

 Matikan pompa inlet.

 Buka valve V4’ untuk mengeluarkan sisa minyak pada selang atau mesin filter.

 Tutup valve V1.

 Buka valve V3.

 Setelah pompa outlet pengeluarkan minyak dari mesin, akan terjadi suara kavitasi
dari pompa tersebut sebagai akibat tidak adanya minyak, segera matikan pompa
outlet.

 Tutup valve V2.

 Matikan pompa vacum, lampu akan padam dan katup magnetik SV akan menutup
secara otomatis.

 Matikan sakelar utama.

2.3.3. Penyelesaian

a. Lepaskan kabel penghubung dari sumber tenaga dan panel mesin filter. Gulung yang
rapi agar muduh untuk mengangkat dan menyimpannya.

b. Lepaskan selang-selang penghubung. Dalam melepas selang perlu hati-hati terhadap


tegangan tinggi dan masih terdapat sisa minyak yang tertinggal pada selang, sehingga
perlu di tampung dalam drum atau ember plastik

c. Lepaskan pipa sambungan khusus pada trafo dan mesin filter, dan tempatkan pada
tempat yang telah disediakan.

d. Tutup valve pada trafo dan mesin filter dengan penutup besi yang sudah ada.

e. Lepas dan lipat terpal pelindung.

f. Kumpulkan peralatan kerja yang digunakan, dan cek agar tidak ada yang tertinggal.

g. Bersihkan lokasi pekerjaan dari sampah atau kotoran lainnya.


SOAL LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan reklamasi?

2. Bagaimana metode rekondisi minyak trafo! Jelaskan!

3. Lengkapilah titik – titik di bawah ini

V2’ V4’
V1 D)....................

V3

DRUM MINYAK
A)............................. V3’ V2

V1’

C)................................
B)..............................
..
.

Anda mungkin juga menyukai