Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM FENOMENA DASAR

MESIN
PENGUJIAN KEBISINGAN PADA SEPEDA MOTOR
HONDA ABSOLUTE REVO TAHUN 2009

DOSEN PENGAMPU :

Diastian Vinaya Wijanarko, S.T., M.T.

DISUSUN OLEH :
Agam Seftian Effendi
NIM: 16050754053
TMKE 2016

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
S1 TEKNIK MESIN
2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan berkahNya sehingga Laporan Pengujian Kebisingan Pada Sepeda Motor
Honda Absolute Revo Tahun 2009 dari Jurusan Teknik Mesin Prodi S1 Teknik
Mesin ini dapat diselesaikan.
Laporan Praktikum ini menjadi syarat bagi mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, FT,
Universitas Negeri Surabaya untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Praktikum
Fenomena Dasar Mesin.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga
segala bentuk masukan atau saran sangat diharapkan dalam pengembangan dan
perbaikan laporan praktikum ini di masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 19 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
A. Tujuan................................................................................................. 1
B. Manfaat............................................................................................... 1
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................................................. 1
D. Peralatan & Bahan habis pakai ........................................................ 2
E. Dasar Teori ......................................................................................... 5
1. Pengertian Motor Bakar ................................................................... 6
2. Prinsip Kerja Motor Bakar .............................................................. 6
3. Prinsip Kerja Motor 4 Langkah/ 4 Tak ........................................... 6
4. Pengertian Kebisingan ...................................................................... 7
5. Jenis-jenis kebisingan ........................................................................ 8
6. Pengertian Multifunction Environment Meter dan Sound Level
Meter ................................................................................................... 9
F. Standar Operasional Prosedur (SOP).............................................. 9
1. Langkah Persiapan ............................................................................ 9
2. Langkah Pengujian dan Cara Pengambilan Data ........................ 13
G. Hasil dan Pembahasan .................................................................... 14
1. Hasil Praktikum : ............................................................................... 14
2. Pembahasan...................................................................................... 15
H. Kesimpulan dan Saran : .................................................................. 16
a) Kesimpulan : .................................................................................... 16
b) Saran : ............................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA : .................................................................................. 16

iii
A. Tujuan
Berikut ini adalah tujuan diadakanya pengujian Kebisingan Pada
Sepeda Motor Honda Absolute Revo Tahun 2009:
1. Mengetahui cara melaksanakan cara mengukur kebisingan dengan
menggunakan Sound Level Meter.
2. Mengetahui tingkat kebisingan pada setiap putaran mesin.
3. Mengetahui cara Pengujian tingkat kebisingan berdasarkan SAE J1287

B. Manfaat
Adapun manfaat dari laporan praktik ini, antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
a. Mengetahui dan memahami karakteristik alat ukur kebisingan
dengan menggunakan Sound Level Meter.
b. Mengenal cara pengujian untuk alat ukur Sound Level Meter.
c. Mengetahui hasil pengujian kebisingan pada motor Honda
Absolute Revo Tahun 2009 menggunakan Sound Level Meter.
d. Memenuhi tugas laporan mata kuliah Praktikum Fenomena
Dasar Mesin.
2. Bagi Jurusan/lembaga perguruan tinggi
a. Untuk menambah pengetahuan penulis maupun pembaca
tentang pengukuran tingkat kebisingan kendaraan.
b. Dapat memberikan pengetahuan tentang penggunaaan alat
Sound Level Meter yang sesuai dengan SOP dan dapat
membandingkan hasil praktek motor stardar dengan yang sudah
dimodifikassi, apabila dilakukan modifikasi mesin.

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Dalam melakukan praktikum gunakan alat keselamatan diri untuk
mencegah kecelakaan selama melakukan praktikum, alat yang diperlukan
diantarannya :
a) Wearpack.
b) Earmuff
c) Lakukan perkerjaan sesuai dengan instruksi dari dosen
d) Tidak bercanda ketika praktikum untuk mencegah terjadinya
kecelakaan.

1
Earmuff bermanfaat untuk
mengurangi atau meminimalkan
potensi paparan kebisingan yang
bisa mengakibatkan kerusakan
pada telinga

Fungsi wearpack pada umumnya


adalah untuk melindungi tubuh
dari hal yang dapat membahayakan
atau mengakibatkan kecelakaan
saat bekerja.

D. Peralatan & Bahan habis pakai

1. Peralatan
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
pengujian torsi dan daya :

2
a) Sepeda motor
bermesin Honda
Absolute Revo tahun
2009 sebagai objek
yang diuji tingkat
kebisingan.

b) 2 buah Tie Down,


Untuk menjaga agar
motor tidak jatuh saat
di atas Dynotest

3
c) Dynamometer :
digunakan sebagai alat
untuk melakukan uji
coba kendaraan seolah
olah seperti berjalan
normal sesuai putaran
mesinnya

d) Satu Buah Kabel


RPM Meter untuk
menyalurkan
pembacaan percikan
busi dari kabel busi ke
tachometer

e) Tachometer untuk
mengetahui putaran
rpm mesin

4
f) Environment Meter,
memiliki fungi sebagai
Sound Level Meter,
Light Meter, Humidity
Meter dan
Thermometer. Alat
multifungsi ini dapat
diopersikan dengan
sangat mudah dan
praktis oleh pemula
atau profesional.

2. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk praktikum :

a) Bensin sebagai bahan bakar


kendaraan

E. Dasar Teori

5
1. Pengertian Motor Bakar
Motor bakar (engine) adalah suatu media untuk merubah energi
kimia menjadi energi gerak atau mekanis. Energi panas pada motor
bakar diperoleh dari pembakaran campuran bahan bakar dan udara di
dalam suatu ruang bakar atau combustion chamber.

2. Prinsip Kerja Motor Bakar


Energi gerak pada motor bakar berasal dari energi kimia yang
terkandung di dalam bahan bakar minyak (BBM). Energi kimia tersebut
dirubah menjadi energi panas pada proses pembakaran. Pada reaksi
tersebut akan menghasilkan energi gerak dan gas buang yang
merupakan bentuk residu dari proses tersebut.

3. Prinsip Kerja Motor 4 Langkah/ 4 Tak


Disebut motor empat langkah karena dalam satu siklusnya terjadi
dua kali putaran penuh pada poros engkol (720˚) dan atau terdapat
empat langkah pada piston yaitu, langkah hisap, langkah kompresi,
langkah ekspansi (kerja), dan langkah pembuangan. Berikut ini adalah
kerja mesin empat langkah :

a. Langkah hisap
Pada langkah hisap, piston bergerak dari TMA
(Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah). Pada saat ini

6
katup hisap terbuka dan katup buang tertutup. Ketika piston
bergerak turun dari TMA ke TMB maka akan terjadi
kevakuman di ruang silinder sehingga campuran udara dan
bahan bakar akan dihisap masuk ke dalam silinder melalui
katup hisap.

b. Langkah kompresi
Pada langkah kompresi, piston akan bergerak dari
TMB ke TMA. Pada saat ini katup hisap dan katup buang
akan menutup. Akibat gerakan naik piston yaitu dari TMB
ke TMA maka campuran udara dan bahan bakar akan
ditekan atau dikompresikan oleh piston. Akibat adanya
tekanan atau kompresi campuran udara dan bahan bakar
oleh piston maka akan terjadi kenaikan tekanan dan
temperatur pada campuran udara dan bahan bakar sehingga
campuran tersebut akan lebih mudah terbakar.

c. Langkah usaha
Pada langkah usaha, piston akan bergerak dari TMA
ke TMB. Pada saat ini katup hisap dan katup buang masih
dalam keadaan menutup. Ketika piston hampir mencapai
TMA, busi memercikkan bunga api untuk membakar
campuran udara dan bahan bakar yag telah dikompresikan
sehingga akan menghasilkan ledakan pembakaran yang
akan digunakan sebagai tenaga gerak.

d. Langkah buang
Pada langkah buang, piston akan bergerak dati TMB ke
TMA. Pada saat ini katup hisap akan menutup dan katup
buang akan membuka. Ketika piston bergerak dari TMA ke
TMA maka piston akan menekan gas hasil pembakaran ke
luar dari ruang silinder melalui katup buang.

Keempat langkah tersebut akan terjadi berulang-ulang


ketika mesin hidup sehingga menjadi siklus kerja dari
motor 4 tak.

4. Pengertian Kebisingan
Terdapat beberapa pendapat mengenai definisi kebisingan
antara lain:
 Menurut Dennis Bising adalah suara yang timbul dari
getaran-getaran yang tidak teratur.

7
 Menurut Spooner Bising adalah suara yang tidak
mengandung kualitas musik
 Menurut Sataloff Bising adalah bunyi yang terdiri dari
frekuensi yang acak dan tidak berhubungan satu dengan
yang lain.
 Menurut Burn, Littre dan Wail Bising adalah suara yang
tidak dikehendakikehadirannya oleh yang mendengar
dan mengganggu.
 Menurut Suma’mur Bising adalah suara yang tidak
dikeendaki (unwanted sound).
 Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.
48/MENLH/11/1996 Kebisingan adalah bunyi yang
tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat
dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gengguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
 Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
PER. 13/MEN/X/2011 Kebisingan adalah semua suara
yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat
proses produksi dan/atau alat-alat kerja yang pada
tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan
pendengaran.

5. Jenis-jenis kebisingan
Kebisingan dapat diklasifikasikan dalam 3 (tiga) bentuk
dasar (Wahyu, 2003) :
a. Intermitten Noise (Kebisingan Terputus-putus).
Intermittten Noise adalah kebisingan diana suara timbul dan
menghilang secara perlahan-lahan. Termasuk dalam
intermitten noise adalah kebisingan yang ditimbulkan oleh
suara kendaraan bermotor dan pesawat terbang yang tinggal
landas.
b. Steady State Noise (Kebisingan Kontinyu)
Dinyatakan dalam nilai ambang tekanan suara (sound
pressure levels) diukur dalam octave band dan perubahan-
perubahan tidak melebihi beberapa dB per detik, atau
kebisingan dimana fluktuasi dari intensitas suara tidak lebih
6dB, misalnya : suara kompressor, kipas angin, darur pijar,
gergaji sekuler, katub gas.
c. Impact Noise.
Impact noise adalah kebisingan dimana waktu yang
diperlukan untuk mencapai puncak intensitasnya tidak lebih
dari 35 detik, dan waktu yang dibutuhkan untuk penurunan

8
sampai 20 dB di bawah puncaknya tidak lebih dari 500
detik. Atau bunyi yang mempunyai perubahan-perubahan
besar dalam octave band. Contoh : suara pukulan palu,
suara tembakan meriam/senapan dan ledakan bom.

6. Pengertian Multifunction Environment Meter dan Sound


Level Meter

Multifunction Environment Meter adalah alat ukur yang


dirancang dengan menggabungkan fungsi Sound Level Meter,
Light Meter, Humidity Meter dan Thermometer. Alat multifungsi
ini dapat diopersikan dengan sangat mudah dan praktis oleh
pemula atau profesional.
 Fungsi Light Meter digunakan untuk mengukur pencahayaan.
 Fungsi Humidity Meter di gunakan untuk mengukur
kelembaban.
 Fungsi Thermometer digunakan untuk mengukur suhu.
 Sound Level Meter adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur kebisingan, suara yang tak dikehendaki, atau yang
dapat menyebabkan rasa sakit ditelinga. Sound level meter
biasanya digunakan di lingkungan kerja seperti, industri
penerbangan dan sebagainya.
Sound Level Meter saat ini memiliki standarisasi
international dengan standar EC 61672:2003. Ada beberapa
faktor yang menjadi pengaruh dalam pengukuran menggunakan
sound level meter ini hal tersebut membuat gelombang suara
yang terukur bisa jadi tidak sama dengan nilai intensitas
gelombang suara sebenarnya.

Kegunaan/Fungsi :

 Sound Level Meter berfungsi untuk mengukur kebisingan


antara 30-130 dB dalam satuan dBA dari frekuensi antara
20-20.000Hz.

F. Standar Operasional Prosedur (SOP)


1. Langkah Persiapan

9
1. Siapkan
kendaraan
Sepeda motor
yang bermesin
Honda Revo
untuk dinaikkan
ke dynotest.

2. Posisikan ban
depan sepeda
motor tepat di
posisi penjepit
ban lalu Pasang
tie down pada
bagian garpu
(shockbreaker)
depan kendaraan.

10
3. Posisikan ban
belakang sepeda
motor tepat di
tengah roller
dyno test

4. Pastikan
kendaraan dalam
posisi tegak lurus

5. Letakkan rpm
clam pada kabel
busi yang
berfungsi sebagai
sensor rpm.

11
6. Setting
environment
meter:
 Atur jarak alat
sesuai
kettinggian
knalpot
 Taruh alat
berjarak 50cm
dari ujung
knalpot ke
ujung microfon
alat.

 Atur posisi
sudut alat 45˚
seperti pada
gambar, agar
alat tidak
terkena pantulan
bunyi.

12
2. Langkah Pengujian dan Cara Pengambilan Data

1. Hidupkan alat environment


meter:
 Tekan on.
 Pilih db.
 Tekan MAX untuk
pembacaan suara
paling kencang.
 Apabila sudah
muncul angka tekan
Hold untuk
menghentikan
pembacaan.
 Catat hasil
pembacaan

13
2. Jalankan kendaraan, pada gigi
transmisi netral,
 puntir gas dan lakukan
dengan posisi
pengendara berada
agak menyamping kiri
pada sepeda motor
seperti pada gambar,
agar suara tidak
memantul.
 lalu pertahankan
putaran mesin pada
1500 rpm.
 lakukan pengambilan
data dengan tiga kali
percobaan.

3. Lakukan proses pengambilan


data seperti langkah
sebelumnya pada posisi
transmisi top gear pada
putaran mesin 3000 rpm,
G. H 4500 rpm, 5500 rpm.
a Catat setiap hasil pengukuran
s dari beberapa putaran RPM
i motor yang ditentukan.
l

d
a
n Pembahasan

1. Hasil Praktikum :
Dari hasil pengujian konsumsi bahan bakar kendaraan Honda Revo
2009 diperoleh hasil sebagai berikut :

14
a. Data Pengukuran kebisingan

rata-
No RPM dB
rata
85.2
1 1500 83.7 84.83
85.6
2 3000 91.6 91.6
3 4500 91.1 91.1
93.7
4 5500 93.5 93.33
92.8
5 6000 94.6 94.6

o Grafik pengukuran kebisingan berdasarkan rpm


7000

6000

5000

4000
RPM

3000
Series1
2000

1000

0
84.83 91.60 91.10 93.33 94.6
dB

Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa semakin tinggi


putaran piston pada mesin, maka nilai kebisingan akan semakin
tinggi pula.

2. Pembahasan

15
Berdasarkan grafik pengujian kebisingan Honda Absolut Revo
tahun 2009 di atas, dapat diketahui bahwa pada putaran mesin 1500
rpm nilai kebisingan rata-rata sebesar 84.83 dB atau Pada rpm
seterusnya cenderung naik semakin tinggi tingkat kebisingan
kendaraan.
Semakin cepat putaran mesin maka akan semakin cepat pula piston
menghasilkan ledakan bahan bakar, maka semakin tinggi pula
frekuensi suara yang dihasilkam.
.
H. Kesimpulan dan Saran :
a) Kesimpulan :
1. Hasil praktikum dapat dilihat tingkat kebisingan bahan bakar
Honda absolute Revo tahun 2009 pada putaran 1500 RPM nilai
kebisingan rata-rata sebesar 84.83 dB, dan tingkat kebisingan
tertinggi berada pada 6000 RPM saat pengujian 94.6 dB.
2. Terjadi kenaikan tingkat kebisingan seiring naiknya putaran RPM
motor, yang disebabkan oleh kecepatan langkah usaha pison yang
semakin cepat.

b) Saran :
1. Lakukan perawatan mesin sepeda motor sercara berkala untuk
menjaga supaya komponen didalam mesin bekerja dengan baik,
sehingga tingkat kebisingan bisa berkurang.

DAFTAR PUSTAKA :
Juan (2017) cara kerja motor 4 tak dan 2 tak. Dikutip 29 September 2019 dari
Belajar Otomotif: https://www.teknik-otomotif.com/2017/12/cara-kerja-motor-4-
tak-dan-2-tak.html

Triatmojo, Yudi (2019) Kebisingan, Dikutip 19 Oktober 2019 dari Academia:


https://www.academia.edu/36306790/KEBISINGAN

16

Anda mungkin juga menyukai