Oleh :
Fluida produksi untuk CPP Gundih berasal dari beberapa sumur seperti KDL
(Kedunglusi) yaitu KDL-01, sumur RBT (Randublatung) yaitu RBT-01 dan RBT-
02, serta sumur KTB (Kedungtuban) yaitu KTB-01;KTB-02;KTB-
03;KTB04;KTB-06. Fluida tersebut mengandung campuran fasa air, gas, dan
kondensat.Untuk memisahkan ketiga fasa tersebut diperlukan high pressure
separator. High pressure separator Horizontal beroperasi pada tekanan sebesar 450
psig, temperature sebesar 150˚F dengan ukuran panjang 4800 mm serta berdiameter
1700 mm. Hasil pemisahan dari high pressure separator yaitu gas sebesar
9.854.563,919 Barrel/Day, air sebesar 913,494 Barrel/Day, dan kondensat sebesar
454,532 Barrel/Day. Pada High Pressure Separator tekanan operasi di jaga pada
450 psi dan temperatur operasi 150 oF serta level dijaga pada 40-60%. Pemisahan
dilakukan karena gas harus memiliki kemurnian yang tinggi agar sesuai dengan
spesifikasi untuk di jual ke pasaran. Untuk hasil perhitungan neraca massa total F =
V (8286,076 lb mol/jam) + (1,943,97 lb mol/jam) + C (52,724 lb mol/jam)
DAFTAR ISI
Gambar 2.1 Peta lokasi PT. Pertamina Asset 4 CPP Gundih ........................... 7
Gambar 2.2 Stuktur Organisasi PT. Pertamina Asset 4 CPP Gundih ............... 8
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Keadaan Darurat ........................................... 14
Gambar 3.1 Peralatan pada Separator ............................................................... 19
Gambar 3.2 Deflector Plate .............................................................................. 20
Gambar 3.3 Straightening Vanes ...................................................................... 20
Gambar 3.4 Weir ............................................................................................... 21
Gambar 3.5 Vortex Breaker .............................................................................. 21
Gambar 3.6 Demister Pad ................................................................................. 22
Gambar 3.7 Horizontal Separator ..................................................................... 25
Gambar 3.8 Vertical Separator .......................................................................... 26
Gambar 4.1 Operasi High Pressure Separator .................................................. 28
DAFTAR TABEL
sumur produksi dan satu sumur injeksi. Kedelapan sumur produksi tersebut yaitu
di Desa Pulo serta KTB-02 dan 04 di Desa Wado (Kedungtuban) sedangkan sumur
injeksinya yaitu RBT-03 berasal dari Produced Water Injection Unit (PWIU) yang
dihasilkan di CPP Gundih sendiri. Desain kapasitas maksimal CPP Gundih ini
mencapai 70 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), natural gas yang diproses
berasal dari 8 sumur yang ada di blok Gundih tersebut. Dalam keadaan seperti ini
maka diperlukan proses pemisahan agar dapat memenuhi spesifikasi produk untuk
Untuk mengolah fluida produksi dari sumur agar dapat di jual maka fluida
tersebut harus mengalami beberapa proses, mulai dari proses pengambilan fluida
sales gas ke konsumen. Proses yang harus dilewati fluida produksi dari sumur salah
Separation Unit (GSU). Fungsi utama dari unit separasi ini adalah untuk
memisahkan feed gas dari cairan baik itu merupakan kondensat maupun air
terproduksi sehingga gas dapat siap diproses ke unit selanjutnya. Air hasil
pemisahan akan dibawa ke sumur injeksi, sementara kondensat akan diproses lebih
lanjut agar bisa dijual. Selain itu juga, dari unit ini diharapkan gas bersih dari kadar
High Pressure Separator adalah bejana yang memiliki tekanan tinggi yang
memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pemisahan fluida ke dalam fasa
gas, kondensat, dan air. Tujuan pemisahan fluida ke masing-masing fasa yaitu agar
gas yang didapat memiliki kemurnian yang tinggi dan tidak lagi mengandung air
dan kondensat.
1.2 Tujuan
Batasan-batasan masalah dalam laporan ini, yaitu tentang Operasi Kinerja High
difokuskan pada :
Lapangan, Tugas dan Fungsi, Struktur Organisasi, Visi, Misi dan Tata Nilai
Penunjang.
2.1 Sejarah Singkat CPP Gundih PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu
Field Cepu mulai dibangun tanggal 1 Juli 2011 melalui kerjasama antara PT.
PERTAMINA EP dengan konsorsium PT. Inti Karya Persada Teknik (IKPT) dan
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai pelaksana pembangunan yang kemudian
CPP Area Gundih dibangun memiliki kapasitas penjualan gas alam sebesar 50
Million Metric Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) namun kapasitas
maksimal CPP Gundih ini mencapai 70 MMSCFD. Produksi gas yang dihasilkan
dialirkan melalui pipa ke PT. Sumber Petrindo Perkasa melalui kontrak Perjanjian
kemudian dialirkan melalui pipa sebagai bahan bakar pembangkit listrik (PLTG),
yang berada di wilayah Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah, dengan masa
lapangan gas Blok Gundih yang berasal dari struktur Kedungtuban, Randublatung,
dan Kedunglusi di Blora Jawa Tengah. Adapun sumur yang dimiliki sebanyak
sembilan sumur namun sumur natural gas atau gas bakunya yang diproses berasal
dari delapan sumur, satu sumur KDL (Kedunglusi) yaitu KDL-01, sumur RBT
(Randublatung) yaitu RBT-01 dan RBT-02, serta sumur KTB (Kedungtuban) yaitu
KTB-01; KTB-02; KTB-03; KTB-04; dan KTB-06. Sedangkan satu sumur yaitu
RBT-03 merupakan sumur injeksi air dari produced water yang dihasilkan di CPP
Gundih sendiri.Namun saat ini kondisi sumur yang baru dapat dialirkan sebanyak
empat sumur yaitu dari sumur KTB-01, KTB-02, RBT-01 dan RBT-02. Selain
produksi gas saat kapasitas maksimal, juga ada produk sampingan berupa kondesat
Tenaga kerja lokal yang berada di CPP Gundih berupa operator electric,
Sampurna. Tenaga kerja yang direkrut tersebut berasal dari kalangan pemilik lahan
(16%), non pemilik lahan (37%) serta kalangan umum dari masyarakat Cepu, Blora,
Kantor PT. PERTAMINA Asset 4 Field Cepu terletak di Jalan Gajah Mada
Sebagai salah satu pusat pengolahan gas milik PT. Pertamina EP Asset 4 Field
1. Mendukung peningkatan produksi minyak dan gas nasional sejak tahun 2014.
2. Memproduksi Gas yang dimanfaatkan oleh PT. PLN sebagai bahan bakar
pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) yang berada di wilayah Tambak Lorok
Sebagai salah satu pusat pengolahan gas milik PT. Pertamina EP Asset 4 Field
1. Mendukung peningkatan produksi minyak dan gas nasional sejak tahun 2014.
2. Memproduksi Gas yang dimanfaatkan oleh PT. PLN sebagai bahan bakar
pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) yang berada di wilayah Tambak Lorok
CPP Gundih dipimpin oleh Plant Manager. Plant Manager membawahi empat
1. Koordinator CPP
3. Superintendent
Control Room Leader dalam hal resetting peralatan instrument dan control.
7. Maintanance Leader
2.5 Visi Misi dan Tata Nilai PT. PERTAMINA EP Asset 4 Field Cepu
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi serta tata nilai masing-masing.
Seperti halnya PT. PERTAMINA EP Asset 4 Field Cepu juga mempunyai visi dan
1. Visi Perusahaan
2. Misi Perusahaan
kelancaran operasi plant, sehingga mendapatkan hasil yang optimal, antara lain :
1. Control Building
data penjualan dari sulfur packaged yang diproduksi oleh CPP Gundih dan
merupakan tempat panel PLC dari unit MSPP (Melter Sulfur Peleting Package).
pokok dari HSE adalah mencegah safety terjadinya kecelakaan kerja, bahaya
Gundih yaitu :
a. Obyektif:
Nihil insiden dan resiko kemanan yang terkelola serta mutu yang terpercaya
b. Tujuan:
yang bersifat rahasia, lingkungan dan komunitas sekitar dari bahaya yang
berhubungan dengan kegiatan kegiatan Pertamina EP dan Mitra
pelatihan.
dan jasa bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mentaati Kebijakan QHSSE
dan melakukan evaluasi dan perbaikan secara terus menerus. Sepertor prosedur
yang telah ditetapkan pada struktur organisasi keadaan darurat yang disajikan dalam
6. Area utilities
a. Utilities satu yang berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik dan fuel gas
system.
b. Utilities dua sebagai penyedia hot oil system, open drain, close drain, dan
flaring system.
c. Utilities tiga memiliki fungsi sebagai penyedia raw water dan demin water
pada well head control panel (WHCP), plant air untuk keperluan proses
termasuk air starter pada Gas Turbine Generator dan untuk udara
instrument, portable water untuk keperluan di kantor dan pada unit proses
kebakaran, dan yang terakhir yaitu chilling system yang digunakan sebagai
Berfungsi untuk kontrol kualitas, pengujian dari bahan baku sampai produk gas.
8. Area proses
Dalam proses produksi gas di CPP Blok Gundih memiliki unit – unit proses
Gas Separation Unit adalah unit yang berfungsi untuk pemisahan awal
gas/liquid melalui separator tiga fasa yaitu air, gas, dan kondensat.
Fungsi Acid Gas Removal Unit adalah untuk mengurangi kandungan acid
treater unit (CTU). AGRU secara total dikontrol dari central control room
dari CCR.
c. CTU (caustic Treater Unit)
Dehydration Unit.
air (H2O) di dalam gas agar memenuhi spesifikasi sales gas dimana
BSRU adalah unit yang berfungsi untuk mengurangi kadar H2S dalam acid
berfungsi untuk mengubah H2S yang semula terkandung dalam Acid Gas
menjadi pelet.
(H2O) dan kandungan total sulfur dalam kondensat keluaran dari Low
gas.
III. TINJAUAN PUSTAKA
Separasi adalah proses pemisahan suatu fluida menjadi dua atau lebih produk
yang berbeda satu sama lain sehingga menjadi fraksi-fraksi yang lebih spesifik.
Separator adalah suatu bejana bertekanan yang dirancang untuk memisahkan suatu
campuran fluida menjadi beberapa fase agar lebih fleksibel untuk proses
selanjutnya. Separator dapat membagi campuran fluida menjadi dua atau tiga fase.
Separator dua fase memisahkan gas dan air, sedangkan separator tiga fase
a. Gaya Gravitasi
b. Gaya Sentrifugal
Gaya sentrifugal akan memutar aliran fluida sehingga gas dan cairan
akan terpisah, cairan turun ke outlet cair dan gas naik ke outlet gas.
c. Efek Baffle
Saat menumbuk baffle, aliran fluida yang masuk dalam separator akan
fase cairan.
d. Coalescence
tetesan yang lebih besar. Setelah keluar dari lapisan akhir maka tetesan
Untuk mendapatkan efisiensi kerja yang stabil dengan kondisi yang bervariasi,
Berfungsi untuk memisahkan cairan dari aliran fluida yang masuk dengan
kondisi operasi normal sehingga cairan yang terpisah tidak terganggu oleh
Bagian ini berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan prinsip
gravity settling.
5. Peralatan Kontrol
Dalam industri minyak maupun gas, terdapat salah satu alat produksi yang
memiliki peranan penting demi terwujutnya produk yang memiliki kualitas yang
baik. Alat tersebut disebut dengan separator, mungkin sebagian besar dari Anda
yang membaca artikel ini sudah tahu banyak mengenai alat tersebut. Disini penulis
akan mencoba mengulas kembali mengenai jenis sepataor veritikal dan horisontal
Secara garis besar, Separator adalah alat yang berfungsi untuk separasi dua
menggunakan prinsip separasi flash pada kondisi tekanan dan temeperatur tetap.
Perlu Anda ketahui bahwa terdapat jenis separator yang didesain khusus untuk
tabung dengan tekanan dan temperatur tertentu untuk memisahkan fase gas dan
dan cairan yang lebih besar. Setiap permukaan memiliki sekat-sekat sepanjang area
pemisah gasnya. Separator jenis ini biasanya lebih sering digunakan terhadap aliran
yang memiliki rasio gas terhadap cairan yang lebih tinggi untuk arus yang berbuih.
Pada separator horizontal fluid akan mengalir secara horizontal dan secara
akan membentuk film dan kemudian mengalir ke area cairan dari separator. Setiap
serta tidak banyak mengambil ruang. Biasanya sepatarator ini dipasangan secara
tersusun ke atas untuk dijadikan satu unit pemisahan bertingkat sehingga sangat
mengehmat ruang. Selain itu, separator horizontal memiliki cost (biaya) yang lebig
jenis fluid yang rasio gas terhadap cairannya rendah hingga sedang dan diperkiran
akan sering terjadi slug atau kejutan cairan yang datang secara tiba-tiba. Pada
bagian bawah bejana biasanya berbentuk cembung yang berfungsi sebagai tempat
cairan bersinggungan dengan dinding separator yang berbentuk film dan pada saat
itu juga akan memberikan gerakan secara sentrifugal terhadap fluida. Sehingga akan
terjadi pengurangan momentum seperti yang diinginkan dan membuat gas keluar
dari film cairan kemudian naik ke bagian atas bejana sementara cairan akan turun
ke bagian bawah.
Gas yang naik ke bagian atas bejana sebenarnya masih sedikit mengandung
bagian atas bejana yang biasanya terbentuk dari susunan kawat kasa dengan
separator dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian dalam dan bagian luar.
a. Deflector Plate
Alat yang berupa lempengan ini dipasang di depan saluran masuk separator,
ke separator.
b. Straightening Vanes
yang turbulen menjadi aliran laminer, setelah dipisahkan dari inlet deflector.
c. Weir
Weir merupakan sebuah dinding yang terdapat dalam bejana yang berfungsi
Pemisahan minyak dan air dapat terjadi dengan lebih efektif karena dengan
adanya weir maka residence time cairan yang masuk kedalam bejana akan
lebih lama.
d. Vortex Breaker
Alat ini berfungsi sebagai filter atau saringan butir cairan yang masih terikut
oleh gas dimana butir cairan atau kabut cairan lebih dari 10 micron
dipisahkan. Alat ini terbuat dari rajutan kawat dan disisipkan pada rangka
a. Pressure Controller
separator. Alat ini dihubungkan dengan control valve agar ketika terjadi
kelebihan tekanan pada separator maka safety valve akan membuka demi
b. Pressure Gauge
mengetahui tekanan yang ada di dalam separator sehingga tidak bisa untuk
c. Level Controller
baik pada minyak maupun air. Alat ini dihubungkan dengan floater dan
e. Relief Devices
terjadinya over pressure. Contoh relief devices yaitu safety valve dan relief
valve.
f. Safety Valve
g. Relief Valve
h. Rupture Disc
Alat ini berupa sebuah pelat tipis yang terbuat dari bahan lunak yang akan.
pecah atau robek sehingga udara luar masuk ke dalam vessel untuk
mencegah vacuum.
i. Man Hole
a. Horizontal Separator
Separator ini sangat cocok untuk fluida yang memiliki GLR yang tinggi dan
2. ebih ekonomis dan efisien untuk memproses gas dalam jumlah besar.
efektif.
b. Vertical Separator
Sangat baik untuk fluida yang memiliki GLR rendah dan tekanan yang agak
rendah. Separator ini cocok untuk fluida yang mengandung pasir atau
lumpur.
c. Spherical Separator
Pada umumnya digunakan di lapangan minyak yang kecil atau sebagai test
terbatas.
a. Pemisahan 2 fase
Separator tipe ini hanya dapat memisahkan fluida menjadi dua bentuk fase,
b. Pemisahan 3 fase
Pada dasarnya separator tipe ini dapat memisahkan fluida produksi menjadi
High pressure separator memisahkan gas, kondensat, dan air. Gas akan dialirkan
menuju Acid Gas Removal Unit, kondensat dialirkan menuju Condensate Handling
Unit, dan air dialirkan menuju Produced Water Treatment and Injection Unit.
Operasi pemisahan gas, kondensat dan air disajikan pada gambar 4.1.
dapat di jelaskan bahwa Fluida dari sumur akan masuk ke production manifold
menuju high pressure separator, lalu fluida akan menabrak deflector plate dan aliran
fluida pecah sehingga gas akan mudah terlepas dari cairan kemudian bergerak ke
atas. Setelah fluida menabrak deflector plate, fluida tersebut akan melewati bagian
gravity settling, dimana tekanan sudah menurun dibanding saat dari reservoir, fluida
dasar, fase cair akan turun ke bawah dan gas akan mengalir ke atas. Pada bagian
gravity settling ini terdapat coalescing pack yang membuat partikel-partikel liquid
yang kecil akan menyatu dan turun. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya
gravitasi.
Proses pemisahan fluida yang terjadi didalam high pressure Separator D0101 adalah
sebagai berikut :
1. Fluida dari sumur produksi masuk ke high pressure separator lalu menabrak
deflector plate dan aliran fluida pecah sehingga gas akan mudah terlepas dari
cairan dan bergerak ke atas. Lalu fluida tersebut akan melewati bagian gravity
settling, fluida akan mengalami gaya gravitasi, fasa cair akan turun ke bawah
separator dan gas akan mengalir ke atas. Pada bagian gravity settling ini
terdapat coalescing pack yang membuat partikel partikel liquid yang kecil akan
2. Gas yang telah terpisah dari cairan akan naik ke atas dan melewati mist
extractor, sehingga butiran-butiran cairan yang masih terikut aliran gas akan
terperangkap pada mist extractor, menggumpal dan jatuh bila ukuranya lebih
besar dan berat. Kemudian gas mengalir ke gas outlet menuju Acid Gas
Removal Unit (AGRU). Sebelum menuju AGRU gas terebut terlebih dahulu
melewati beberapa peralatan seperti Inlet cooler fin fan (E-0101) , Hp Scruber
dipasang vortex breaker untuk mencegah terjadinya efek pusaran akibat dari
cairan yang akan keluar dari separator. Efek pusaran ini dapat mengakibatkan
terikutnya fasa gas ke cairan yang akan di drain. Setelah keluar dari separator
sedangkan fasa air langsung menuju Produced Water Treatment and Injection
Unit.
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat di lihat bahwa Tag Number pada HP Separator adalah
D-0101, dengan desain tekanan pada HP Separator D-0101 adalah 600 psig, design
temperature 180 oF, operating pressure 450 psig, dan operating temperatur 150 oF.
4.3 Kondisi Operasi HP Separator D-0101
Kondisi operasi di lapangan pada high pressure separator yang diamati yaitu
a. Pressure
Rata - rata pressure pada kondisi operasi di lapangan yaitu sebesar 430 psig.
Sedangkan operational condition high pressure separator yaitu sebesar 450 psig.
Hal ini dikarenakan tekanan pada separator harus mengikuti tekanan yang ada
pada manifold.
b. Temperature
operational condition high pressure separator yaitu sebesar 150 ℉. Hal ini
c. Level
Rerata level air pada kondisi air di lapangan yaitu 92% dan level kondensat
Metode eliminasi
C = 0,0008 x 10282,77
0,1561
C = 52,724 lb mol/jam
L = 0,041F – 0,1575C
0,2126
= 421,593 – 8,30403
0,2126
L = 1,943,97
V = F – (L+C)
= 10282,77 – 1996,694
V = 8286,076
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pemisahan fluida pada High Pressure Separator, dapat disimpulkan sebagai berikut
Pada High Pressure Separator tekanan operasi dijaga pada 450 psig dan
dilakukan karena gas harus memiliki kemurnian yang tinggi agar sesuai
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan setelah melakukan praktik kerja lapangan di
Central Processing Plant (CPP) Area Gundih yaitu untuk kelancaran Operasi High
terjadinya emulsi. Selama jangka waktu tertentu akumulasi material emulsi atau
impurity lain dapat terbentuk pada interface oil dan air. Akan terjadi pengaruh buruk
pada liquid-level control, yaitu akan mengurangi waktu efektif untuk pemisahana
yang efektif antara air dan minyak. sehingga high pressure separator dapat
1. www.coursehero.com/file/27800898/PERHITUNGAN
2. .........., “Manual Book”, CPP Gundih.
3. .........., 2014/2015, ”Standard Operation Procedur (SOP)” PT. Pertamina EP
asset 4 CPP Gundih.
4. .........., 2014/2015, “Struktur Organisasi, Sejarah singkat Perusahaan, Letak
Wilayah PT. Pertamina ep asset 4 CPP Gundih, Layanan Operasi” PT.
Pertamina EP asset 4 CPP Gundih.
5. Supriyanto, Taufik,2016. “Pengamatan operasi di Gas Separation Unit (GSU)
CPP Gundih”. Kertas Kerja Wajib. STEM Akamigas. Cepu
6. Arnold, Keneth E. “Facilities and Construction Engineering”.
7. Buang, Putri Nurizatulshira, “Separator : Principles and Design”.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Production Manifold
Lampiran 4
HP Scrubber
Lampiran 8
Filter Separator
Lampiran 9
Manifold